Korban

68 bookmarks
Newest
(628) Ini Kesaksian dari Penonton yang Selamat dari Tragedi Kanjuruhan, Korban: Pintu Keluar Ditahan - YouTube
(628) Ini Kesaksian dari Penonton yang Selamat dari Tragedi Kanjuruhan, Korban: Pintu Keluar Ditahan - YouTube
MALANG, KOMPAS.TV - Tragedi Kanjuruhan merupakan duka bagi seluruh masyakarat Indonesia. Pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta, untuk mengungkap peristiwa yang mengakibatkan meninggalnya 125 suporter Arema Malang. Tim gabungan dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD. Menko Polhukam, Mahfud MD menegaskan, pemerintah akan memberi santunan kepada seluruh korban tragedi Stadion Kanjuruhan. Komnas HAM menyebut ada tindak kekerasan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang. Baca Juga Cuitan Tragedi Kanjuruhan, Polres Bantul Akui Anggota Lalai Operasikan Twitter Polsek Srandakan di https://www.kompas.tv/article/334560/cuitan-tragedi-kanjuruhan-polres-bantul-akui-anggota-lalai-operasikan-twitter-polsek-srandakan Komnas HAM juga menemukan adanya penggunaan kekuatan pengamanan yang berlebihan. Tim Penyidik Komnas HAM, melakukan penyidikan terkait tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, yang menelan ratusan korban jiwa. Sejumlah bukti berupa rekaman video, rekaman suara, serta sejumlah bukti lain dari para supporter dan pemain telah dikumpulkan. Kompolnas datang ke Malang, Jawa Timur melakukan supervisi penanganan kasus kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. Kompolnas akan mengevaluasi persiapan pertandingan, antisipasi dan standar penyelenggaraan pertandingan. Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/334571/ini-kesaksian-dari-penonton-yang-selamat-dari-tragedi-kanjuruhan-korban-pintu-keluar-ditahan
·youtube.com·
(628) Ini Kesaksian dari Penonton yang Selamat dari Tragedi Kanjuruhan, Korban: Pintu Keluar Ditahan - YouTube
(628) Cerita Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan yang Mencekam | Kabar Pagi tvOne - YouTube
(628) Cerita Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan yang Mencekam | Kabar Pagi tvOne - YouTube
Jakarta, https://www.tvOnenews.com - Cerita Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan yang Mencekam | Kabar Pagi tvOne Berbagai kesaksian-kesaksian Aremania telah terungkap usai kejadian Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang. Berikut kesaksian-kesaksian korban selamat dalam Tragedi Kanjuruhan. Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10) telah menewaskan 125 orang. Tragedi ini menjadi perhatian di seluruh dunia karena menjadi kerusuhan sepak bola yang menelan korban jiwa terbesar ketiga dalam sejarah. Saksikan live streaming tvOne hanya di https://www.tvonenews.com/live
·youtube.com·
(628) Cerita Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan yang Mencekam | Kabar Pagi tvOne - YouTube
(628) Kisah Pilu 3 Bersaudara Korban Tragedi Kanjuruhan, Niat Dukung Arema, Pulang dalam Kondisi Meninggal - YouTube
(628) Kisah Pilu 3 Bersaudara Korban Tragedi Kanjuruhan, Niat Dukung Arema, Pulang dalam Kondisi Meninggal - YouTube
BACA SELENGKAPNYA https://video.tribunnews.com/view/464838/kisah-pilu-3-bersaudara-korban-tragedi-kanjuruhan-niat-dukung-arema-pulang-dalam-kondisi-meninggal TRIBUN-VIDEO.COM - Nasib tragis dialami oleh tiga remaja yang menjadi korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. Mereka bertiga adalah saudara sepupu yang berasal dari Tulungagung, Jombang, dan Malang. Niat awal ingin mendukung Arema, namun saat pulang sudah dalam kondisi meninggal dunia. Korban adalah Mohammad Haikal Maulana (18), siswa SMKN 2 Tulungagung, warga Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol. Host: Agung Laksono VP: Jalu Setyo Nugroho #beritaviral #beritaterbaru #beritaterkini #Malang #Arema #Persebaya #Kanjuruhan
·youtube.com·
(628) Kisah Pilu 3 Bersaudara Korban Tragedi Kanjuruhan, Niat Dukung Arema, Pulang dalam Kondisi Meninggal - YouTube
(628) Cerita Pilu Tragedi Kanjuruhan: Anak Selamat Saat Kedua Orang Tuanya Meninggal - YouTube
(628) Cerita Pilu Tragedi Kanjuruhan: Anak Selamat Saat Kedua Orang Tuanya Meninggal - YouTube
Salah satu korban tewas dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan - Malang, sabtu malam lalu, adalah pasangan suami istri Muhammad Yulianton dan Devi Ratna Sari. Keduanya meninggalkan putra semata wayang mereka, Muhammad Alfiansyah, yang saat itu juga ikut menonton di Stadion Kanjuruhan.
·youtube.com·
(628) Cerita Pilu Tragedi Kanjuruhan: Anak Selamat Saat Kedua Orang Tuanya Meninggal - YouTube
(628) Pelajar SMK asal Jombang Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Dada dan Wajah Membiru karena Gas Air Mata - YouTube
(628) Pelajar SMK asal Jombang Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Dada dan Wajah Membiru karena Gas Air Mata - YouTube
TRIBUN-VIDEO.COM - Korban tragedi Kanjuruhan asal Jombang, Muhammad Irsyad Aljuned (18) dimakamkan di tempat pemakaman umum Dusun Mernung Lor, Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Minggu (2/10/2022). Irsyad pelajar kelas XII SMKN Kudu ini adalah salah satu korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan usai laga pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang merenggut ratusan korban jiwa. Kesedihan mendalam dirasakan keluarga saat pemakaman korban tragedi Kanjuruhan. Host : Mei Sada Sirait Video Editor : Zainal Praditya
·youtube.com·
(628) Pelajar SMK asal Jombang Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Dada dan Wajah Membiru karena Gas Air Mata - YouTube
(628) CERITA PILU Ibu Muda di Malang, Suami & Balitanya Tewas Tragedi Kanjuruhan: Gas Air Mata ke Tribun - YouTube
(628) CERITA PILU Ibu Muda di Malang, Suami & Balitanya Tewas Tragedi Kanjuruhan: Gas Air Mata ke Tribun - YouTube
Vp: Rizky -- Reporter: Luhur Pambudi TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang bak kiamat bagi keluarga kecil Elmiati (33) warga Blimbing, Malang. Suami dan anaknya yang masih balita, tewas tergencet kerumunan massa suporter, di malam kelabu itu. Air mata ibu dua anak itu, sepertinya telah mengering, karena terlalu sering terkuras duka, hampir setiap saat. Mengenang kembali petaka pada dua hari lalu, yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) itu, untuk kesekian kali, kini ia hanya bisa melamun dan menatap kosong ke arah lain. Elmiati tak menyangka, di malam itu, sang suami, Rudi Harianto, dan anak bungsunya M Firdi Prayogo (3), bakal tewas terhimpit kerumunan suporter yang panik karena upaya pembubaran massa dari aparat menggunakan pelontar gas air mata. Seingatnya, insiden kerusuhan tersebut, terjadi seusai peluit panjang pertandingan dibunyikan, sekitar pukul 22.00 WIB. Para pemain kedua belah pihak kesebelasan yang berlaga bergegas memasuki pintu utama ruang ganti stadion. Di momen itu, sejumlah penonton yang berupaya menaiki pagar pembatas tribun, berhasil merangsek masuk menyusuri tengah lapangan pertandingan. Psikologis massa suporter yang saat itu kecewa dengan kekalahan tersebut, mendadak makin keruh. Ratusan aparat yang semula bersiaga di sudut-sudut area stadion, mulai menyebar dan mengejar setiap suporter yang terpantau berlarian. Entah dari mana asalnya, beberapa selongsong gas air mata beterbangan ke arah area tribun 13. Tribun yang menjadi tempat Elmiati, bersama suami yang sedang mendekap sang anak balita dalam gendongan, menonton laga Derbi Jatim tersebut. "(Lontaran bola gas air mata) iya ke arah tribun. Lontaran itu masuk ke kerumunan penonton. Suami saya mengajak pulang; ayo pulang aja selak adik keno gas (keburu anak terkena gas). Posisi itu sudah ricuh," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di kediamannya, kawasan Blimbing, Malang, Senin (3/10/2022) Keluarga kecil itu berjalan menyusuri tangga tribun yang juga menjadi tempat mereka semula masuk ununtuk menonton. Kepanikan karena gas air mata tersebut, membuat semua orang di atas tribun 13 itu, memiliki pikiran yang sama dengan Elmiati dan sang suami. Yakni memanfaatkan tangga tribun tersebut untuk keluar menghindari kepungan gas air mata. Ternyata, di tangga tersebut, terdapat ratusan orang yang berjejal. Nahas, Elmiati, suami dan balita mereka, terlanjur merangsek ke dalam tangga karena terdorong oleh ratusan orang lainnya di belakang mereka. "Posisi saya ada di pinggir di tangga pegangan biru-biru itu. Suami saya berada di dekat pintu gerbang. Suami saya berada di baris kedua dekat pintu gerbang (yang tertutup)," ungkapnya. Lantaran terus terdesak merangsek masuk ke dalam tumpukan orang. Elmiati yang semula berdiri di belakang suami, mengaku, tiba-tiba kehilangan sosok suami dari pandangan matanya. Entah di mana keberadaan sang pujaan hatinya itu dan sang anak. Apakah sudah berhasil keluar menyelamatkan diri, ataukan malah tewas terinjak kerumunan. Tubuhnya juga tergencet di antara tumpukan tubuh penonton. Pada momen serba pelik nan putus asa itu, Elmiati mengaku sempat merasa bahwa di situlah ajalnya akan tiba. "Saya juga sudah pasrah kalau nanti ikut meninggal, saya meninggal dengan suami dan anak saya, pikiran saya cuma begitu," gumamnya, kala itu, sembari mengenang. Apalagi di tengah himpitan ratusan tubuh merangsek segala sisi tubuhnya. Elmiati melihat langsung dengan mata kepala sendiri, kengerian itu. Wajah-wajah para suporter yang semula melihat pertandingan sepak bola di atas tribun bersamanya itu, berteriak, merintih kesakitan meminta bantuan pertolongan, hingga terkapar sekarat tak berdaya dengan mulut mengeluarkan busa. "Itu (orang-orang) masih teriak-teriak. Ada yang keluar busa. Ada yang sekarat. Saya lihat sendiri," ungkapnya. Entah dari manah datangnya, laiknya malaikat penolong. Tubuh Elmiati tiba-tiba ditarik oleh orang lain agar terhindar dari desakan kerumunan tersebut, untuk kembali mencari area lapangan yakni di atas tribun. Tak seperti beberapa menit sebelumnya. Area tribun tersebut kini bebas dari asap gas air mata. Hujan gerimis yang menghujani stadion tersebut, menghilangkan. "Ternyata, ada yang menolong saya. Saya diajak ke atas tribun lagi. (Gas air mata hilang) bukan karena angin, tapi karena hujan," terangnya. "Saya dirawat saudara saya. Saya diminta istirahat dan saudara saya itu pergi cari suami dan anak saya," tambahnya. Berbekal dokumentasi foto wajah sang anak dan sang suami, dalam memori kamera ponselnya. Elmiati mengaku, berhasil menemukan keberadaan sang anak, sekitar pukul 01.00 WIB, atau tiga jam seusai kerusuhan tersebut. SELENGKAPNYA https://jatim.tribunnews.com/2022/10/03/pilunya-ibu-di-malang-suami-dan-balitanya-tewas-tergencet-suporter-yang-takut-gas-air-mata #Kanjuruhan #Malang #Arema #tribunjatim #matalokalmenjangkauindonesia
·youtube.com·
(628) CERITA PILU Ibu Muda di Malang, Suami & Balitanya Tewas Tragedi Kanjuruhan: Gas Air Mata ke Tribun - YouTube
(628) ISTRI SELAMAT, SUAMI DAN BAYI TERGENCET SUPORTER USAI LAGA AREMA FC VS PERSEBAYA - YouTube
(628) ISTRI SELAMAT, SUAMI DAN BAYI TERGENCET SUPORTER USAI LAGA AREMA FC VS PERSEBAYA - YouTube
ISTRI SELAMAT, SUAMI DAN BAYI TERGENCET SUPORTER USAI LAGA AREMA FC VS PERSEBAYA REPORTER: LUHUR PAMBUDI | YUL TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang bak kiamat bagi keluarga kecil Elmiati (33) warga Blimbing, Malang. Suami dan anaknya yang masih balita, tewas tergencet kerumunan massa suporter, di malam kelabu itu.  Air mata ibu dua anak itu, sepertinya telah mengering, karena terlalu sering terkuras duka, hampir setiap saat.  Mengenang kembali petaka pada dua hari lalu, yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) itu, untuk kesekian kali, kini ia hanya bisa melamun dan menatap kosong ke arah lain.  Elmiati tak menyangka, di malam itu, sang suami, Rudi Harianto, dan anak bungsunya M Firdi Prayogo (3), bakal tewas terhimpit kerumunan suporter yang panik karena upaya pembubaran massa dari aparat menggunakan pelontar gas air mata.  Seingatnya, insiden kerusuhan tersebut, terjadi seusai peluit panjang pertandingan dibunyikan, sekitar pukul 22.00 WIB.  Para pemain kedua belah pihak kesebelasan yang berlaga bergegas memasuki pintu utama ruang ganti stadion.  Di momen itu, sejumlah penonton yang berupaya menaiki pagar pembatas tribun, berhasil merangsek masuk menyusuri tengah lapangan pertandingan.  Psikologis massa suporter yang saat itu kecewa dengan kekalahan tersebut, mendadak makin keruh. Ratusan aparat yang semula bersiaga di sudut-sudut area stadion, mulai menyebar dan mengejar setiap suporter yang terpantau berlarian.  Entah dari mana asalnya, beberapa selongsong gas air mata beterbangan ke arah area tribun 13. Tribun yang menjadi tempat Elmiati, bersama suami yang sedang mendekap sang anak balita dalam gendongan, menonton laga Derbi Jatim tersebut. "(Lontaran bola gas air mata) iya ke arah tribun. Lontaran itu masuk ke kerumunan penonton. Suami saya mengajak pulang; ayo pulang aja selak adik keno gas (keburu anak terkena gas). Posisi itu sudah ricuh," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di kediamannya, kawasan Blimbing, Malang, Senin (3/10/2022)  Keluarga kecil itu berjalan menyusuri tangga tribun yang juga menjadi tempat mereka semula masuk ununtuk menonton.  Kepanikan karena gas air mata tersebut, membuat semua orang di atas tribun 13 itu, memiliki pikiran yang sama dengan Elmiati dan sang suami. Yakni memanfaatkan tangga tribun tersebut untuk keluar menghindari kepungan gas air mata.  Ternyata, di tangga tersebut, terdapat ratusan orang yang berjejal. Nahas, Elmiati, suami dan balita mereka, terlanjur merangsek ke dalam tangga karena terdorong oleh ratusan orang lainnya di belakang mereka.  "Posisi saya ada di pinggir di tangga pegangan biru-biru itu. Suami saya berada di dekat pintu gerbang. Suami saya berada di baris kedua dekat pintu gerbang (yang tertutup)," ungkapnya.  Lantaran terus terdesak merangsek masuk ke dalam tumpukan orang. Elmiati yang semula berdiri di belakang suami, mengaku, tiba-tiba kehilangan sosok suami dari pandangan matanya.  Entah di mana keberadaan sang pujaan hatinya itu dan sang anak. Apakah sudah berhasil keluar menyelamatkan diri, ataukan malah tewas terinjak kerumunan.  Tubuhnya juga tergencet di antara tumpukan tubuh penonton. Pada momen serba pelik nan putus asa itu, Elmiati mengaku sempat merasa bahwa di situlah ajalnya akan tiba.  "Saya juga sudah pasrah kalau nanti ikut meninggal, saya meninggal dengan suami dan anak saya, pikiran saya cuma begitu," gumamnya, kala itu, sembari mengenang.  Apalagi di tengah himpitan ratusan tubuh merangsek segala sisi tubuhnya. Elmiati melihat langsung dengan mata kepala sendiri, kengerian itu.  Wajah-wajah para suporter yang semula melihat pertandingan sepak bola di atas tribun bersamanya itu, berteriak, merintih kesakitan meminta bantuan pertolongan, hingga terkapar sekarat tak berdaya dengan mulut mengeluarkan busa.  "Itu (orang-orang) masih teriak-teriak. Ada yang keluar busa. Ada yang sekarat. Saya lihat sendiri," ungkapnya.  Entah dari manah datangnya, laiknya malaikat penolong. Tubuh Elmiati tiba-tiba ditarik oleh orang lain agar terhindar dari desakan kerumunan tersebut, untuk kembali mencari area lapangan yakni di atas tribun.  Tak seperti beberapa menit sebelumnya. Area tribun tersebut kini bebas dari asap gas air mata. Hujan gerimis yang menghujani stadion tersebut, menghilangkan.  "Ternyata, ada yang menolong saya. Saya diajak ke atas tribun lagi. (Gas air mata hilang) bukan karena angin, tapi karena hujan," terangnya.  "Saya dirawat saudara saya. Saya diminta istirahat dan saudara saya itu pergi cari suami dan anak saya," tambahnya.  #malang #ngalam #aremania #suporter #persebaya #kapolresmalang
·youtube.com·
(628) ISTRI SELAMAT, SUAMI DAN BAYI TERGENCET SUPORTER USAI LAGA AREMA FC VS PERSEBAYA - YouTube
(628) Isak Tangis Sambut Kedatangan Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan - YouTube
(628) Isak Tangis Sambut Kedatangan Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan - YouTube
Kedatangan jenazah korban tragedi Kanjuruhan asal Jombang, yang tiba di rumah duka di Kecamatan Ngariboyo, Magetan, Jawa Timur, minggu siang, diiringi tangis keluarga dan para pelayat. Korban bernama Munif Latiful Ihsan, merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Mujiono, 48 tahun dan Elik Setyawati, 45 tahun.
·youtube.com·
(628) Isak Tangis Sambut Kedatangan Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan - YouTube
(628) UPDATE DAN FAKTA TERKINI Jumlah Korban Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, 131 Orang Meninggal Dunia - YouTube
(628) UPDATE DAN FAKTA TERKINI Jumlah Korban Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, 131 Orang Meninggal Dunia - YouTube
[ tw ] SURYA.co.id - Jumlah suporter Aremania yang meninggal dunia akibat kerusuhan pascalaga Arema FC lawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, hingga Minggu (2/9/2022) pukul 14.53 WIB, Berjumlah meninggal dunia tercatat 131 orang, luka berat 31 orang, sementara luka ringan-sedang sebanyak 253 orang. WEBSITE: http://surabaya.tribunnews.com/ Instagram: http://instagram.com/suryaonline Facebook: https://www.facebook.com/SURYAonline/ #hariansurya #suryaonline
·youtube.com·
(628) UPDATE DAN FAKTA TERKINI Jumlah Korban Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, 131 Orang Meninggal Dunia - YouTube
(628) LAUTAN BONEK BERNYANYI UNTUK AREMANIA, Nyalakan Ribuan Cahaya di Depan Kantor Gubernur Jatim - YouTube
(628) LAUTAN BONEK BERNYANYI UNTUK AREMANIA, Nyalakan Ribuan Cahaya di Depan Kantor Gubernur Jatim - YouTube
SEKILAS JAWA TIMUR - Ribuan supporter Persebaya memenuhi depan Kantor Gubernur Jawa Timur pada Senin (3/10/2022). Bukan untuk merayakan kemenangan pertama Persebaya di kandang Singo Edan, tapi justru ikut berduka atas tewasnya Ratusan Aremania dalam Tragedi Kanjuruhan. Pasukan Bonek Mania ini kompak menyalakan lampu ponsel sehingga depan Gedung Kantor Gubernur menjadi lautan cahaya-cahaya kecil
·youtube.com·
(628) LAUTAN BONEK BERNYANYI UNTUK AREMANIA, Nyalakan Ribuan Cahaya di Depan Kantor Gubernur Jatim - YouTube
(627) PENUH HARU Juragan 99 Takziah ke Pentolan Aremania yang Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan - YouTube
(627) PENUH HARU Juragan 99 Takziah ke Pentolan Aremania yang Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan - YouTube
Video & reporter : Kukuh Kurniawan / zaq TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana bersama istri dan Manajer Arema FC, Ali Rifki takziah ke rumah salah satu pentolan Aremania, Iwan Junaedi alias Sam Nawi (43), yang terletak di Jalan Mawar I No 23, Desa Watugede Kecamatan Singosari, Senin (3/10/2022). Dalam takziah itu, mereka disambut langsung istri almarhum, Eka Wulandari dan kakak kandung almarhum, Yuli Agus Sumarno. Dengan mata berkaca-kaca, Gilang Widya Pramana langsung memeluk istri almarhum dan kakak kandung alamrhum. Seperti diketahui, Sam Nawi merupakan salah satu korban meninggal dunia dari Tragedi Stadion Kanjuruhan yang terjadi usai pertandingan Arema FC VS Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) malam. Perlu diketahui, Sam Nawi juga merupakan Ketua Korwil Aremania Singosari. Usai melakukan takziah, Gilang Widya Pramana langsung memberikan santunan tali yang diterima langsung oleh istri almarhum. Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana tidak banyak berkomentar terkait takziah itu. "Untuk korban yang meninggal dunia, kita berikan santunan. Meskipun uang santunan itu tidak bisa lagi mengembalikan nyawa, tetapi setidaknya bisa meringankan beban keluarga yang ditinggalkan," ujarnya kepada TribunJatim.com, Senin (3/10/2022). Sementara itu, kakak kandung almarhum, Yuli Agus Sumarno mengaku, tidak tahu kronologi peristiwa almarhum meninggal dunia. "Kalau kronologinya saya kurang tahu. Jadi, pada Sabtu (1/10/2022) sekitar pukul 24.00 WIB itu, saya dapat kabar kalau almarhum telah meninggal dunia. Langsung, saya ke RS Wava Husada dan memang benar almarhum sudah meninggal," ungkapnya. Setelah itu, pada Minggu (2/10/2022) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB, jenazah dibawa ke rumah duka. Kemudian, di hari yang sama sekitar pukul 09.00 WIB, jenazah dimakamkan di TPU setempat. Yuli Agus Sumarno berharap, pemerintah dan berbagai pihak terkait untuk mengusut tuntas kasus Tragedi Stadion Kanjuruhan. "Harapan kami, harus diusut tuntas kasus ini," pungkasnya. WEBSITE: http://surabaya.tribunnews.com/ Instagram: http://instagram.com/suryaonline Facebook: https://www.facebook.com/SURYAonline/ #hariansurya #suryaonline #jawatimur #jatim #malangberduka #malang #aremania #arema #aremafc #tragedikanjuruhan #juragan99
·youtube.com·
(627) PENUH HARU Juragan 99 Takziah ke Pentolan Aremania yang Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan - YouTube