Lampion Merah

Lampion Merah

1199 bookmarks
Custom sorting
CiangTao & Sharing Umum 15 Jan 2022
CiangTao & Sharing Umum 15 Jan 2022
CiangTao & Sharing Umum 15 Jan 2022 Da Jia Xue Tao Hao,,,, Jangan Lewatkan Acara Rutin Zheng Dao Lie Shang Hu yang Tentu Menambah Wawasan dan Pengetahuan Kita, Khusus Taoyu Taoyu yang Ingin Maju Terutama Dalam Siutao nya Ciangtao dan Sharing Umum Keluarga Online Melalui Zoom dan Youtube Live Topik yang akan dibahas dengan Judul: “Mengenali Diri Sendiri untuk Membina Rumah Tangga oleh Sc Jessica Novia Hadi, S.Psi Hari Sabtu, 15 Jan 2022 Jam 19.30 (Ontime) WIB – Selesai (Room Meeting Dibuka sejak pk 19.00 WIB) link youtube: https://youtu.be/6EroDpSsXYM Informasi ini Boleh Dibagikan Kepada Taoyu Taoyu Lain nya. Sampai Jumpa Di Acara..
·siutao.com·
CiangTao & Sharing Umum 15 Jan 2022
Ekstra Bina Anak dan Remaja Event Nasional
Ekstra Bina Anak dan Remaja Event Nasional
Ekstra Bina Anak dan Remaja – Event Nasional Da Jia Xue Tao Hao, Pada Tanggal 9 Januari 2021 dari Yayasan Zheng Dao Li Shang Hu mengadakan event ekstra bina anak dan remaja secara Nasional. Konsep Acara kali ini bertemakan Custome Party dalam rangka menyambut tahun 2022 ini. Selain menguji ketrampilan dari adik adik sekalian, ada beberapa games juga yang diadakan sehingga melatih kecerdasan anak sejak dini. Semoga para Taoyu dan adik adik sekalian dipenuhi berkah dan masa depan cerah dan selalu dilindungi Thay Shang Lao Cun. Acarapun berlangsung sangat meriah meskipun dilaksanakan secara online via Zoom. Terima kasih atas supportnya. ~ #Staysafe #XieShenEn #EBA #EBR Click Here to Install Siutao Playstore Apps Revisi Diri – Siutao – Kita Bisa ~ siutao.com https://siutao.com/news/nasional/ekstra-bina-anak-dan-remaja-event-nasional/
·siutao.com·
Ekstra Bina Anak dan Remaja Event Nasional
Siutao.com Hadir di Google Playstore
Siutao.com Hadir di Google Playstore
Siutao.com Hadir di Google Playstore Da Jia Xue Tao Hao, Senang sekali kita umumkan bahwa siutao.com sudah ada di aplikasi playstore khusus android. Taoyu Taoyu sekalian bisa menginstall lewat link ini https://bit.ly/siutaoplaystore Click Here to Install Siutao Playstore Apps Jangan lupa dirate Bintang 5 agar aplikasi kami bisa naek dan gampang di search ^_% Terima kasih ya atas dukungan Taoyu Taoyu sekalian. Xie Shen En. #StaySafe Revisi Diri – Siutao – Kita Bisa ~ siutao.com https://siutao.com/news/nasional/siutao-com-hadir-di-google-playstore/
·siutao.com·
Siutao.com Hadir di Google Playstore
SPIRIT MENGAJAR
SPIRIT MENGAJAR
SPIRIT MENGAJAR Salam Kebajikan,  惟德動天, Perkuliahan secara daring pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan perkuliahan tatap muka. Pada masa yang tidak lama lagi perkuliahan secara daring akan menjadi suatu hal lazim (untuk beberapa mata kuliah) walau pandemi telah berakhir atau setidaknya perkuliahan akan dilaksanakan secara hybrid, kombinasi antara kuliah daring dengan kuliah tatap muka. Bukan hal yang tidak mungkin sekolah pun akan dilaksanakan seperti itu. Perubahan adalah keniscayaan. Sekarang ini masih banyak kalangan yang belum dapat menerima sekolah dan perkuliahan secara daring. Hal yang wajar dan biasa terjadi dalam hampir setiap perubahan. Perubahan menciptakan krisis. Kita sudah mafhum bahwa krisis (weiji) mengandung dua sisi: bahaya dan peluang. Para dosen dan guru perlu membenahi diri dan melakukan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Pembenahan dan adaptasi bukan saja terhadap pemanfaatan teknologi tapi terlebih lagi terhadap metode dan materi yang diajarkan. Kalau masih dilakukan ujian, perlu dilakukan perubahan terhadap materi ujian. Soal hafalan sudah waktunya dalam porsi kecil, sisanya adalah bagaimana siswa berpikir analitis-sintesis dan praktik, tentu disesuaikan dengan jenjang pendidikan dan mata ajar. Mari kita simak tiga ayat dalam Liji, yaitu Liji XVI Xue Ji I: 10, 13, dan 21 yang spiritnya masih relevan melalui berbagai zaman. (10) Kini, orang di dalam mengajar, (guru) bergumam membaca tablet (buku bilah dari bambu) yang diletakkan di hadapannya, setelah selesai lalu banyak-banyak memberi pertanyaan. Mereka hanya bicara tentang berapa banyak pelajaran yang telah dimajukan dan tidak diperhatikan apa yang telah dapat dihayati; ia menyuruh orang dengan tidak melalui cara yang tulus, dan mengajar orang dengan tidak sepenuh kemampuannya. Cara memberi pelajaran yang demikian ini bertentangan dengan kebenaran dan yang belajar patah semangat. Dengan cara itu, pelajar akan putus asa dan membenci gurunya; mereka dipahitkan oleh kesukaran dan tidak mengerti apa manfaatnya. Biarpun mereka nampak tamat tugas-tugasnya, tetapi dengan cepat akan meninggalkannya. Kegagalan pendidikan, bukankah karena hal itu? (13) Seorang Junzi atau susilawan yang mengerti apa yang menjadikan pendidikan berhasil dan berkembang, dan mengerti apa yang menjadikan pendidikan hancur, ia boleh menjadi guru orang. Maka cara seorang Junzi memberi pendidikan, jelasnya demikian: ia membimbing berjalan dan tidak menyeret; ia menguatkan dan tidak menjerakan; ia membuka jalan tetapi tidak menuntun sampai akhir pencapaian. Membimbing berjalan, tidak menyeret, menumbuhkan keharmonisan; menguatkan dan tidak menjerakan itu memberi kemudahan; dan membukakan jalan tetapi tidak menuntun sampai akhir pencapaian, menjadikan orang berpikir. Menimbulkan keharmonisan, memberi kemudahan dan menjadikan orang berpikir, itulah jelasnya pendidikan yang baik. (21) Orang kuno itu, di dalam menuntut pelajaran, membandingkan berbagai benda yang berbeda-beda dan melacak jenisnya. Tambur tidak mempunyai hubungan khusus dengan panca nada; tetapi panca nada tanpa diiringinya tidak mendapatkan keharmonisannya. Air tidak mempunyai hubungan istimewa dengan panca warna; tetapi tanpa air, panca warna tidak dapat dipertunjukkan. Belajar tidak mempunyai hubungan khusus dengan lima jawatan. tetapi tanpa belajar, lima jawatan tidak dapat diatur. Guru tidak mempunyai hubungan istimewa dengan kelima macam pakaian duka, tetapi tanpa guru, kelima macam pakaian duka itu tidak dipahami bagaimana memakainya. Tanpa dosen dan guru yang lebih kompeten dan adaptif terhadap perubahan, sulit diharapkan kita akan mampu mengejar ketertinggalan kita.  Apakah perubahan yang ada bagi kita merupakan bahaya atau peluang?  Tergantung bagaimana kita menyikapi. (US) 10012022 Catatan: Lima jawatan di sini terjemahan dari kata Wu Guan; perlu dicatat, Wu Guan dapat pula diartikan panca indera, atau lima unsur. https://www.uungsendana.com/2022/01/spirit-mengajar.html
·uungsendana.com·
SPIRIT MENGAJAR
Upacara TaoYing 09 January 2022 Bangka
Upacara TaoYing 09 January 2022 Bangka
Upacara TaoYing 09 January 2022 – Bangka Telah sukses diadakan upacara Taoying di Belinyu dipimpin oleh Lie Ming Shen Dao Shi, dan dihadiri oleh 34 Taoyu yang baru di taoying. Dengan total 34 peserta yang telah ikut berpartisipasi. Semoga tahun ini, penuh dengan berkah, jauh dari halangan dan rintangan, sukses selalu dan WuFuk berlimpah. Upacara Taoying sendiri mempunyai arti sebagai upacara inisiasi dan untuk detail acara keagamaan bisa dilihat di halaman upacara-upacara TAO, bagi siapa yang ingin belajar tentang TAO dan SiuTAO agar dapat menghubungi kami. Xie Shen En. #StaySafe Revisi Diri – Siutao – Kita Bisa ~ siutao.com https://siutao.com/news/regional/bangka/upacara-taoying-09-january-2022-bangka/
·siutao.com·
Upacara TaoYing 09 January 2022 Bangka
Jadwal Sembahyang Dewa-Dewi Tahun 2022
Jadwal Sembahyang Dewa-Dewi Tahun 2022
Jadwal Sembahyang Dewa-Dewi Tahun 2022 Posted by : Admin Manado – 09 January 2022 Berdasarkan penanggalan Huangdi (4719 HE), atau kalender Yinli (2573) perayaan Imlek tahun 2022 akan jatuh pada Selasa, 01 Februari 2022. Setelah melewati Tahun Baru Imlek 2022, masyarakat etnis Tionghoa yang beragama Taoisme (kelenteng) juga akan melaksanakan sembahyang terhadap Dewa-Dewi, diantaranya : 1. Sembahyang hari kebesaran Dewa Fu Tek Zheng Shen (Hok Tek Ceng Sin; 福德正神) : Tanggal 02 bulan 02 Imlek (Jumat, 4 Maret 2022). 2. Sembahyang hari kebesaran Dewa Xuan Shang Xuan Di (玄天上帝) : Tanggal 3 Bulan 3 Imlek (Minggu, 3 April 2022). 3. Sembahyang hari kebesaran Dewi Tian Shang Sheng Mu (Mak Co; Ma Zu, 天上聖母) : Tanggal 23 bulan 03 Imlek (Sabtu, 23 April 2022). *Di tahun 2022 TIDAK ADA bulan Lun (Lun Gwee), atau tahun penyesuaian (adjusment), dimana terdapat 2 kali bulan yang sama (biasanya 2-3 tahun sekali). 4. Sembahyang hari kebesaran Dewa Cai Shen (财神) : Tanggal 22 bulan 04 Imlek (Minggu, 22 Mei 2022), Zhao Gong Ming Tanggal 15 bulan 3 (Jumat, 15 April 2022). 5. Sembahyang hari kebesaran Mahadewa Thay Shang Lao Cin (太上老君) : Tanggal 15 bulan 05 Imlek (Senin, 13 Juni 2022). 6. Sembahyang hari kebesaran Dewa Guan Gong (Kwan Kong; 关公) : Tanggal 24 bulan 06 Imlek (Jumat, 22 Juli 2022). 7. Sembahyang hari kebesaran Dewa Er Lang Shen (二郎神) : Tanggal 28 bulan 08 Imlek (Jumat, 23 September 2022). 8. Sembahyang hari kebesaran Dewi Jiu Tian Xuan Nu (九天玄女), Dewa Na Zha (哪吒; Hokkian : Lo Tjia). Dewi Chen Jinggu (陳靖姑) : Tanggal 09 bulan 09 Imlek (Selasa, 4 Oktober 2022). Pada hari ini, ada banyak Dewa-Dewi yang juga merayakan hari kebesaran-Nya. 9. Sembahyang hari kelahiran Dewi Guan Yin (Kwan Im; 觀音娘娘) : Tanggal 19 Bulan 2 Imlek (Senin, 21 Maret 2022). Sebutan ‘Kwan Im’ sendiri berasal dari dialek Hokkian yang umum dipergunakan mayoritas etnis Tionghoa di Indonesia. Secara harafiah, Guan (觀) artinya “melihat”, dan Yin (音) artinya “suara/mendengar”. Jadi, asal melihat atau mendengar ada yang minta tolong (khususnya perempuan), Dewi ini yang selalu datang/turun menolong. Menurut versi Taoisme, menyebut-Nya sebagai Guan Yin Dashi (觀音大士), Cihang Dashi (慈航大士), atau Cihang Zhenren (慈航真人), Cihang Daoren (慈航道人). Lalu Sebenarnya Untuk Apa Kita Sembahyang?  Kalau di jaman dulu, orang2 bersembahyang karena takut mati, ketidakberdayaan dalam menghadapi situasi perang, bencana alam, wabah penyakit, kelaparan, dan kejahatan dalam masyarakat. Sedangkan di jaman sekarang, orang2 bersembahyang karena takut hidup, karena hidup ini susah, menghadapi berbagai macam problem kehidupan seperti persaingan usaha/bisnis, pekerjaan/karir, utang, asmara, dan kesehatan. Sementara manusia hanya tahu keadaannya yang sekarang, tidak bisa memprediksi masa depan yang misteri, sementara masa lalu tinggallah kenangan. Siapa yang tahu jalan kedepannya akan bagaimana? Karena itulah, manusia bersembahyang kepada Dewa-Dewi, kepada Langit dan bumi, selain memohon berkah, perlindungan dan keselamatan, juga memohon petunjuk dalam bagaimana menjalani kehidupan ini. https://siutao.com/news/regional/jadwal-sembahyang-dewa-dewi-tahun-2022/
·siutao.com·
Jadwal Sembahyang Dewa-Dewi Tahun 2022
Pendaftaran Upacara PO UN 2022 dibuka
Pendaftaran Upacara PO UN 2022 dibuka
Pendaftaran Upacara PO UN 2022 dibuka… Da Jia Xue Dao Hao, Pendaftaran Poun 2022 Telah Dibuka, Upacara Poun Bertujuan untuk Mendoakan Keselamatan dan Kelancaran Nasib Tiap Orang kepada Dewa Jaga Thay Sui Tahun 2022 Jendral He E. Upacara Poun akan dilangsungkan di Jakarta Bagi yang berminat silakan melakukan Pendaftaran Pada Kordinator Daerah Masing Masing. PIC POUN : Jkt & sekitarnya SS Udin Putera 0815 1090 8318 Sc Melisa 0816 7069 40 Semua peserta POUN akan mendapatkan HU THAY SHUI TAHUN 2022 Biaya POUN th 2022 : per orang @Rp. 200.000 per prsh (PT) @Rp. 500.000 PEMBAYARAN HANYA KE BCA a/c 7480 3480 49 an Siek Melisa Singgih Tidak menerima pembayaran ke nomor rekening selain diatas. Terima kasih Xie Shen En. #StaySafe Revisi Diri – Siutao – Kita Bisa ~ siutao.com https://siutao.com/news/nasional/pendaftaran-upacara-po-un-2022-dibuka/
·siutao.com·
Pendaftaran Upacara PO UN 2022 dibuka
Upacara TaoYing 22 Desember 2021 Medan
Upacara TaoYing 22 Desember 2021 Medan
Upacara TaoYing 22 Desember 2021 – Medan Bulan Desember 2021 telah sukses diadakan upacara Taoying di Medan dipimpin oleh Lie Ming Shen Dao Shi, dan dihadiri oleh 70 Peserta. Dengan total 70 peserta yang telah ikut berpartisipasi. Semoga tahun ini, penuh dengan berkah, jauh dari halangan dan rintangan, sukses selalu dan WuFuk berlimpah. Upacara Taoying sendiri mempunyai arti sebagai upacara inisiasi dan untuk detail acara keagamaan bisa dilihat di halaman upacara-upacara TAO, bagi siapa yang ingin belajar tentang TAO dan SiuTAO agar dapat menghubungi kami. Xie Shen En. #StaySafe Revisi Diri – Siutao – Kita Bisa ~ siutao.com https://siutao.com/news/regional/medan/upacara-taoying-22-desember-2021-medan/
·siutao.com·
Upacara TaoYing 22 Desember 2021 Medan
Upacara TaoYing 27 Juni 2021 Balikpapan
Upacara TaoYing 27 Juni 2021 Balikpapan
Upacara TaoYing 27 Juni 2021 – Balikpapan Bulan Juni 2021 telah sukses diadakan upacara Taoying di Balikpapan dipimpin oleh Lie Ming Shen Dao Shi, dan dihadiri oleh 20 Peserta. Dengan total 20 peserta yang telah ikut berpartisipasi. Semoga tahun ini, penuh dengan berkah, jauh dari halangan dan rintangan, sukses selalu dan WuFuk berlimpah. Upacara Taoying sendiri mempunyai arti sebagai upacara inisiasi, bagi siapa yang ingin belajar tentang TAO dan SiuTAO agar dapat menghubungi kami. Xie Shen En. #StaySafe Revisi Diri – Siutao – Kita Bisa ~ siutao.com https://siutao.com/news/regional/balikpapan/upacara-taoying-27-juni-2021-balikpapan/
·siutao.com·
Upacara TaoYing 27 Juni 2021 Balikpapan
Upacara TaoYing & KweePang 2 Januari 2022
Upacara TaoYing & KweePang 2 Januari 2022
Upacara TaoYing & KweePang 2 Januari 2022 Selamat Tahun Baru 2022, Pada tahun 2022 tepatnya tanggal 2 Januari 2022 telah diadakan upacara Taoying dan upacara Kweepang di Taokwan Zhen Cheng Gong- 真诚宫 yang mempunyai arti “Istana Kemuliaan”. Jl. Kedoya Raya No.42, RT.12/RW.2, South Kedoya, Kebonjeruk, West Jakarta City, Jakarta 11520 Dengan total ±30 peserta yang telah ikut berpartisipasi. Semoga tahun ini, penuh dengan berkah, jauh dari halangan dan rintangan, sukses selalu dan WuFuk berlimpah. Upacara Taoying sendiri mempunyai arti sebagai upacara inisiasi dan Upacara Kweepang bisa dilihat detail di upacara keagamaan TAO. Terima kasih kepada FuFak dan teman teman Taoyu yang telah berpartisipasi dalam upacara ini. Xie Shen En. #StaySafe Revisi Diri – Siutao – Kita Bisa ~ siutao.com https://siutao.com/news/regional/jakarta/upacara-taoying-2-januari-2022-jakarta/
·siutao.com·
Upacara TaoYing & KweePang 2 Januari 2022
Chu Li Ji (樗里疾)
Chu Li Ji (樗里疾)
Chu Li Ji (樗里疾) Chu Li Ji (Simplified: 樗里疾, Traditional: 樗裡疾, Pinyin: Chǔ Lǐ Jí) bernama Ying Ji (Simplified: 嬴疾, Traditional: 嬴疾, Pinyin: Yíng Jí) adalah saudara tiri Raja Huiwen (Simplified: 秦惠文王, Traditional: 秦惠文王, Pinyin: Qín Huì Wén Wáng). Chu Li diambil dari nama wilayah yang dimiliki Yíng Jí.… Baca selengkapnya https://www.tionghoa.com/chu-li-ji-%e6%a8%97%e9%87%8c%e7%96%be/
·tionghoa.com·
Chu Li Ji (樗里疾)
Raja Huiwen dari Qin (秦惠文王)
Raja Huiwen dari Qin (秦惠文王)
Raja Huiwen dari Qin (秦惠文王) Raja Huiwen dari Qin (Simplified: 秦惠文王, Traditional: 秦惠文王, Pinyin: Qín Huì Wén Wáng) adalah pemimpin Negara Qin (Simplified: 秦国, Traditional: 秦國, Pinyin: Qín Guó) ke dua puluh enam, dan yang pertama memakai gelar Raja (王), bukan Adipati (公) seperti pemimpin-pemimpin sebelumnya.… Baca selengkapnya https://www.tionghoa.com/raja-huiwen-%e7%a7%a6%e6%83%a0%e6%96%87%e7%8e%8b/
·tionghoa.com·
Raja Huiwen dari Qin (秦惠文王)
Cara Membiasakan Diri Tepat Waktu
Cara Membiasakan Diri Tepat Waktu
Cara Membiasakan Diri Tepat Waktu Sebagian orang sering mengabaikan kebiasaan buruk yang dianggap sepele oleh dirinya sendiri. Padahal, meskipun itu sepele, kalau tidak diperbaiki akan merugikan diri kita dan melekat dengan karakter kita. Contohnya adalah sering terlambat alias ngaret. Misalnya, seseorang mendapat kesempatan untuk menjadi fufak atau petugas acara di taokuan, tetapi datang terlambat 15-20 menit. Alasannya jalanan macet, masih menemani klien, sopir ojek online kesulitan mencari alamat rumah, dan sebagainya. Sementara teman-teman lain yang sudah siap bertugas dan para umat yang hadir harus menunggu. Waktu 15-20 menit ini seharusnya bisa dimanfaatkan untuk melakukan tugas dengan baik, tetapi malah mengakibatkan persiapan yang kurang sempurna. Wajar kalau orang lain menjadi kecewa dan jengkel. Apalagi kalau hal tersebut tidak hanya sekali atau dua kali, tetapi berulang kali terjadi. Begitu kita bersedia menerima tugas, sudah seharusnya kita menyiapkan waktu dan mengantisipasi hal-hal di luar kendali kita yang mungkin bisa menghambat kita dalam melaksanakan tugas. Untuk mengantisipasi kemacetan di jalan, kita harus berangkat lebih awal. Kalau ada klien yang belum selesai ditangani, kita sebaiknya minta bantuan rekan kerja yang lain atau mengatur jadwal bertemu klien pada waktu yang jauh dari waktu kita bertugas. Seseorang yang sering datang terlambat saat bertugas akan dinilai sebagai orang yang kurang bertanggung jawab dan menyepelekan tugas yang diberikan. Mengapa harus diberikan tugas kepada orang-orang yang demikian? Lebih baik tugas diberikan kepada orang lain yang sanggup, selalu hadir tepat waktu, dan siap membantu. Bagi petugas acara di taokuan, memberikan pelayanan kepada umat adalah suatu bentuk gong de sekaligus sebagai ajang untuk merevisi diri sendiri. Apabila sudah tidak diberikan kepercayaan untuk bertugas karena sering datang terlambat, siapa yang rugi? Bila ada kesempatan berbuat kebaikan, seharusnya  jangan dilewatkan dan lakukan yang terbaik! Berikut ini beberapa cara supaya kita memiliki kebiasaan tepat waktu. Memiliki mindset bahwa apa yang kita lakukan adalah sesuatu yang penting untuk diri kita sendiri dan menyangkut kepentingan orang banyak Buatlah pembicaraan dengan diri kita sendiri, “Saya berjanji untuk bertemu dengan A pada pukul 14.00 dan saya akan tiba tepat waktu. Kasihan A kalau menunggu lama. Siapa tahu kelak kita dapat bekerja sama. Jadi saya tidak boleh mengecewakannya. Saya harus menjadi orang yang bisa dipercaya dan bertanggung jawab.” Menghitung waktu mundur Apabila kita berjanji untuk bertemu pada pukul 14.00 dan membutuhkan waktu kira-kira 30 menit untuk sampai ke tempat pertemuan, 5 menit untuk mencari tempat parkir atau menunggu ojek, dan tambahan waktu 25 menit untuk berjaga-jaga apabila terjadi hal-hal di luar kendali (jalan macet, hujan, dll.), maka kita harus berangkat pukul 13.00 atau 1 jam lebih awal daripada waktu pertemuan tersebut. Memiliki prinsip lebih baik tiba sebelum waktunya daripada terlambat Mempunyai teman yang sering terlambat benar-benar menjengkelkan meskipun teman ini memiliki hati yang baik. Kebiasaan terlambat membuat kita tidak nyaman untuk bekerja dalam tim atau sekadar mengajak bertemu. Siapa yang suka menunggu berlama-lama? Tanamkanlah sikap untuk menghargai waktu orang lain! Dengan begitu kita juga menghargai diri sendiri.   Merevisi diri sendiri dimulai dari hal-hal kecil. Seiring berjalannya waktu, tanpa terasa kita telah berubah menjadi diri yang lebih baik. https://ydpmti.org/cara-membiasakan-diri-tepat-waktu/
·ydpmti.org·
Cara Membiasakan Diri Tepat Waktu
Terbelit Materi
Terbelit Materi
Terbelit Materi Ada yang mengatakan bahwa hidup manusia tidak bisa lepas dari uang dan materi. Ada yang berkelakar bahwa kita susah payah mencari uang sampai stres, kemudian dipakai untuk memperoleh hiburan agar tidak stres, lalu kita lanjut mencari uang sampai stres kembali. Apakah benar begitu? Pada zaman sekarang di mana upah gaji semakin terseok-seok dalam mengimbangi inflasi yang menanjak dan kompetisi kemampuan yang brutal, memang benar bahwa kita mau tidak mau harus lebih bersusah payah dalam mencari uang. Materi membelit setiap orang, bahkan membuat sebagian orang buta akan hal lain, kecuali materi. Manusia memang hidup dengan mengandalkan materi. Logikanya, kita tidak bisa memikirkan belajar spiritualitas dan beramal jika kebutuhan hidup kita sendiri belum cukup. Dalam ajaran Tao, kita dinasihati untuk selalu hidup hemat, sederhana, dan berkecukupan, tetapi jangan sampai kehilangan ‘akunya’. ‘Aku’ di sini adalah hakikat menjadi manusia yang sebenarnya, yang mana manusia harus dapat membaur dan selaras dengan segala yang ada di dunia. Jangan sampai mati di satu titik, terpaku pada materi, buta karena materi, apalagi menghalalkan segala cara demi materi! Oleh karena itu, orang siutao harus belajar untuk hidup bebas dan tenang serta melepaskan diri dari belitan materi. Namun, bukan berarti kita lari dari kenyataan, misalnya melepaskan diri dari materi dengan cara hidup di biara. Ini merupakan contoh ekstrem yang menyalahi hakikat hidup sebagai manusia yang selaras dengan Tao. Kita harus ingat bahwa hidup manusia hanya sementara. Setelah berakhir, materi kita akan ke mana? Apakah ada artinya lagi setelah raga kita mati? Kita memang harus rajin bekerja supaya keluarga kita berkecukupan tanpa harus mengemis dan anak-anak kita bisa dibesarkan dengan sarana yang cukup agar kelak mereka dapat menjalani hidupnya sendiri. Namun, hidup kita harus lebih bermakna daripada sebatas sibuk mencari materi saja. Berbuatlah kebaikan, belajarlah dan perbaiki diri, serta siapkan diri kita dengan sebaik-baiknya untuk tahap selanjutnya, yaitu saat kita sudah meninggalkan jasmani kita! Mengapa kita terus diingatkan untuk melakukan gong de (功德) dan memupuk moralitas? Memupuk gong de dan moralitas adalah jalan untuk melepaskan diri kita dari belitan materi. Selain terus berjuang dan bekerja, bisakah kita menyempatkan diri untuk memikirkan orang lain di antara kesibukan kita yang tak kunjung habis? Bisakah kita tetap berbuat kebaikan dengan membantu orang lain di bawah stres dan tekanan hidup kita sendiri? Kapan terakhir kali kita memikirkan hidup orang lain? Jika tidak bisa beramal materi, maka menolong dengan perbuatan juga merupakan sesuatu yang bermakna. Misalnya, berbuat kebaikan dengan cara diam-diam memberikan jalan atau kemudahan bagi orang lain, tidak mempersulit hidup orang lain, tidak memperkeruh keadaan, dan tidak mengumbar kejelekan orang lain untuk menjatuhkannya. Kekurangan materi adalah faktor besar yang menyebabkan orang bisa berubah menjadi manusia yang tak bermoral. Hendaknya kita membuka luas pandangan kita tentang makna hidup manusia yang sesungguhnya dan berpegang teguh pada ajaran Tao yang agung agar kita menjadi manusia tangguh yang tidak terpengaruh oleh tekanan hidup. https://ydpmti.org/terbelit-materi/
·ydpmti.org·
Terbelit Materi
Permata Dao
Permata Dao
Permata Dao Konon menurut cerita, saat Lao Zi berada di Han Gu Guan dalam perjalanan menuju Barat, beliau bertemu dengan kepala daerah Han Gu Guan. Kemudian Lao Zi menulis Dao De Jing yang berjumlah 5000 kata dan memberikan ceramah Dao kepada kepala daerah setempat. Dalam kitab Dao De Jing (道德经) lembar ke-67 Lao Zi menuliskan bahwa Dao (道) adalah sesuatu yang sangat besar, tidak  konkret, dan tidak seperti hal atau benda pada umumnya; jikalau sesuatu itu tampak konkret dan teridentifikasi seperti ‘sesuatu’, maka itu sudah tidak besar lagi, melainkan merupakan sesuatu yang kecil. Selain itu, pada lembar ke-67 Dao De Jing, Lao Zi juga menuliskan tentang tiga permata Dao berikut. 1. 慈 (ci = kasih) Jika seseorang memiliki rasa kasih, maka dia akan menjadi berani dalam membela kebenaran, memiliki kebaikan dalam batin sehingga peduli kepada orang lain, dan tidak ragu atau berani membantu orang lain yang membutuhkan bantuan tanpa membeda-bedakan. 2. 俭 (jian = hemat) Dengan berhemat, seseorang lebih berpeluang dalam membuat kemajuan yang lebih baik. Hemat bukan berarti kikir, tetapi memiliki arti ‘tidak boros’ dan sederhana. Hal ini harus diterapkan oleh kaum xiu dao. Karena gengsi, kebanyakan orang tampil berlebihan dan tidak sederhana. Hal ini sebenarnya akan merugikan orang tersebut karena dia akan didekati oleh orang-orang licik atau penjilat yang hanya mau mencari keuntungan darinya. 3. 不敢为天下先 (bu gan wei tian xia xian = tidak berani menjadi yang pertama). Tidak berani menjadi yang pertama di sini mengandung arti mengalah, tidak menonjolkan diri, tidak memperebutkan nama dan keuntungan, tidak sombong, dan selalu rendah hati. Kegagalan terbesar dalam kehidupan ini adalah sifat sombong. Sebagai kaum xiu dao, kita harus memahami hal ini sehingga kita dapat bertindak dengan hati-hati. Jadi Sahabat Tao, ketiga Permata Tao ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari demi kemajuan xiu dao kita. https://taotsm.org/permata-dao/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=permata-dao
·taotsm.org·
Permata Dao
Tidak Bersaing
Tidak Bersaing
Tidak Bersaing Berbicara tentang persaingan, setiap manusia pasti pernah merasa ingin lebih baik, unggul, atau maju daripada orang lain. Apalagi banyak sekali orang di sekeliling kita yang gengsinya tinggi. Misalnya, jika si A memakai tas bermerek terkenal, maka si B juga harus memakai tas yang bermerek sama, bahkan kalau bisa yang lebih mahal. Dalam realita kehidupan, jika kita selalu bersaing, hati tidak akan tenang dan kita pasti akan selalu melihat orang lain memiliki lebih daripada yang kita miliki. Bagaimana cara bersaing secara sehat yang dapat menuntun kita menjadi yang terbaik? Caranya adalah dengan ‘tidak bersaing’. Kita tidak perlu membandingkan milik orang lain dengan apa yang kita miliki. Namun, apakah dengan tidak bersaing kita akan memiliki motivasi untuk maju? Tentu saja bisa. Bagaimana caranya? Diri kita harus memiliki standar sendiri dalam menggapai impian. Contohnya, dalam pendidikan kita menetapkan standar yang kita inginkan, misalnya mendapat nilai 8. Lalu kita berusaha mencapai apa yang kita impikan tersebut dengan tekun belajar. Sementara dalam pekerjaan, kita pasti juga memiliki tujuan dan ingin mendapatkan pendapatan seberapa besar dalam satu bulan. Dalam xiu dao pun kita bisa memiliki target tertentu. Misalnya, hari ini saya masih dalam jenjang taoyu, tahun depan saya harus lulus ujian menjadi seorang huang yi. Kita tidak perlu membanding-bandingkan kehidupan atau milik kita dengan orang lain. Dengan hati yang tulus, kita perlu berusaha lebih baik daripada sebelumnya. Apa yang menurut kita baik pada diri orang lain belum tentu terbaik bagi kita karena penilaian kita tentu saja berbeda dengan Shen Yang Mahatahu. Hidup yang kita jalani dengan tanpa membandingkan dan tanpa bersaing tentunya membuat hati kita lebih tenang dan lebih menikmati untuk tetap fokus menuju apa yang kita inginkan. Dengan hati yang tenang, kita bisa menjalankan proses xiu dao kita dengan lebih baik. Seperti memakai ‘kaca mata kuda’, kita sebaiknya berjalan lurus menuju apa yang kita ingin capai. Bersainglah dengan cara tidak bersaing untuk menggapai impian! https://taotsm.org/tidak-bersaing/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=tidak-bersaing
·taotsm.org·
Tidak Bersaing
Pesona Ajaran Agama Tao
Pesona Ajaran Agama Tao
Pesona Ajaran Agama Tao Ajaran agama Tao merupakan salah satu ajaran yang sangat unik karena tidak hanya mengajarkan kebaikan, kesehatan, dan upacara/ritual keagamaan. Inti ajarannya terletak pada kehidupan manusia, yaitu bagaimana mencapai kebijaksanaan sesuai dengan budaya timur (Tiongkok). Ajaran Tao mementingkan kehidupan pribadi dan jiwa, memberikan pencapaian positif dalam kehidupan nyata yang sedang dijalani, dan menekankan pada hal-hal berikut. Kesehatan Agar kesehatan terjaga dengan baik dan sempurna, khususnya organ-organ tubuh bisa bertahan dengan baik, manusia harus mencari cara dan mengeksplorasi berbagai makanan dan tumbuhan. Selain itu, manusia perlu memahami bahwa untuk mendapatkan kesehatan yang baik, makan dan bekerja tidak boleh berlebihan dan harus seimbang. Penyempurnaan diri Manusia harus memahami diri sendiri, menyempurnakan diri sendiri, dan mencintai kehidupan dengan cara saling menghargai, mempunyai kepercayaan diri, memiliki kemandirian, dan lain-lain. Dalam menjalani penyempurnaan diri, manusia harus senantiasa menyempurnakan dan menyesuaikan dirinya dengan budaya Tiongkok untuk mencapai kebijaksanaan. Kebebasan jiwa Jiwanya bebas, tidak terkekang, mempunyai tekad, berpikiran terbuka, dan penuh percaya diri. Ketidakberdayaan dihadapi seperti naga dan harimau yang hidup dengan penuh keberanian dan perhitungan yang matang. Kesepian duduk dan menjalankan ajaran digantikan oleh kebebasan menjalani kehidupan nyata, seperti di surga dan bumi. Gaya dan pesona kejiwaan ini menjadikan manusia tangguh, menciptakan masa depan bagi diri sendiri dan anak cucu, serta menjadikan ajaran Tao sebagai salah satu ajaran yang sejalan dengan perkembangan kawula muda dan generasi penerus untuk mempunyai kesadaran yang tinggi dan menakjubkan. Perubahan nuansa batin Ajaran ini memberikan inspirasi tentang perubahan nuansa batin setiap manusia dalam kehidupannya ke arah jalan spiritual yang baik. Kebahagiaan Ajaran agama Tao mengajak orang untuk menjaga suasana batin yang bahagia dalam kehidupannya, memandang rendah ketenaran, serta memahami bahwa kekayaan duniawi yang sempurna bukanlah terletak pada seberapa banyak uang yang dimiliki, tetapi kebebasan, kemudahan, dan kecukupanlah yang menjadikan seseorang dapat mencapai kebahagiaan yang sesungguhnya. Pengendalian diri Kalimat-kalimat bijak di dalam kitab suci senantiasa memberikan inspirasi untuk berpikir luas, bebas, dan hidup laksana di surga sehingga kekhawatiran lenyap dan harapan terbaik dapat dicapai. Kebijaksanaan Ajaran agama Tao adalah seni untuk mencapai kebijaksanaan dalam hidup. Ajaran ini berorientasi pada kehidupan nyata, mengajarkan manusia untuk berani bertanggung jawab dan melaksanakan kewajiban dalam hidup, membuang kepicikan dan keegoisan, serta menumbuhkan kebijaksanaan dan jiwa yang mulia. Demikianlah pesona ajaran agama Tao. Semoga dapat menambah wawasan. https://taotsm.org/pesona-ajaran-agama-tao/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pesona-ajaran-agama-tao
·taotsm.org·
Pesona Ajaran Agama Tao
Kunci Sukses dalam Xiudao
Kunci Sukses dalam Xiudao
Kunci Sukses dalam Xiudao Orang yang siutao (xiudao) sudah dibekali dengan ilmu Tao Ying Suk (Dao Yin Shu), diingatkan untuk selalu merevisi diri  (xiu xin yang xing), dan dianjurkan untuk terus berbuat amal kebaikan. Ketiga poin tersebut merupakan kunci untuk meraih kesuksesan dalam siutao (xiudao). Ketiganya harus diterapkan dalam kehidupan secara bersamaan dan berkesinambungan. Berlatih Tao Ying Suk (Dao Yin Shu) Melalui ilmu Tao Ying Suk, kita dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani serta memperkuat sukma kita. Dengan melakukan lian gong secara rutin dan terarah, setiap orang yang siutao (xiudao) dapat memiliki kesehatan yang prima, semangat yang tinggi, batin yang tenang, pola pikir yang matang, dan intuisi yang tajam. Merevisi diri (xiu xin yang xing) Setiap orang yang ingin memperoleh kemajuan dalam proses siutao (xiudao) perlu senantiasa melakukan revisi terhadap dirinya dalam semua hal, seperti kesehatan, keuangan, pendidikan, dan masih banyak lagi. Orang yang siutao (xiudao) juga perlu mengetahui dan mempraktikkan cara berpikir yang bijaksana, cara berbicara yang santun, serta cara berperilaku yang baik dalam hubungannya dengan posisinya dalam kehidupan, baik sebagai anak, pasangan (istri atau suami), orang tua, saudara, bos, pegawai, rekan kerja, maupun sahabat. Ada tidaknya kemajuan dalam proses merevisi diri dapat terlihat dari pola pikir yang matang, pengendalian emosi yang baik, tutur kata dan perilaku yang baik, serta kehidupan yang harmonis. Berbuat amal kebaikan Dengan berbuat amal kebaikan, kita dapat memberikan manfaat kepada orang lain. Berbuat amal tidak harus dengan uang. Kita juga dapat mengamalkan tenaga, waktu, dan pikiran kita. Berbuat amal dapat dilakukan secara berkala dengan cara aktif membantu di taokuan atau organisasi sosial. Nilai dari perbuatan amal bukan terletak pada besar kecilnya uang, tenaga, atau waktu yang dikeluarkan, tetapi terletak pada ketulusan hati kita untuk memberikan manfaat kepada orang lain. Satu hal yang penting untuk diwaspadai oleh orang yang siutao (xiudao) adalah tidak boleh merasa dirinya sudah hebat. Kalau cangkir sudah penuh, maka cangkir tidak bisa diisi lagi. Kalau kita merasa hebat, maka kita tidak bisa maju lagi. Ketika kita merasa hebat, kita telah menunjukkan kekurangan kita, yaitu kesombongan. Orang yang sombong merasa penuh, maka tidak bisa diisi lagi; mau menang sendiri, maka dijauhi orang; dan selalu membanggakan diri, maka ditertawakan orang. Kesombongan akan menghambat proses siutao (xiudao) kita, bahkan membuat kita mundur beberapa langkah. Semakin tinggi ilmu atau kemampuan seseorang, semakin ia perlu merendah. Dengan demikian, ia baru bisa hidup tenang, bebas dari berbagai gangguan, dan terus mengasah ilmu dan kemampuannya agar semakin baik. Orang yang siutao (xiudao) harus terus mengasah ilmu dan kemampuannya. Oleh karena itu, ia tidak boleh merasa sudah cukup, tidak mati di satu titik, harus berpikiran terbuka, dan selalu mengandalkan dirinya sendiri dalam melakukan berbagai hal. Tingginya ilmu atau kemampuan yang disertai dengan kebijaksanaan akan membuat orang yang siutao (xiudao) menjadikan dirinya bermanfaat bagi banyak orang. Kehadirannya selalu dinantikan karena membawa kebahagiaan, kebaikan, dan manfaat  bagi orang lain. Nilai dirimu bukan terletak pada seberapa hebat dirimu, tetapi seberapa besar manfaat dirimu bagi orang lain. https://taotsm.org/kunci-sukses-dalam-xiudao/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=kunci-sukses-dalam-xiudao
·taotsm.org·
Kunci Sukses dalam Xiudao
Ajaran Kesederhanaan untuk Menggapai Kebahagiaan
Ajaran Kesederhanaan untuk Menggapai Kebahagiaan
Ajaran Kesederhanaan untuk Menggapai Kebahagiaan Arus perkembangan zaman saat ini telah banyak memberikan perubahan di segala sisi kehidupan manusia, mulai dari pola pikir, pola hidup, serta perilaku manusia. Kita juga dihadapkan dengan berbagai kesibukan yang harus dilakukan mulai dari pagi sampai malam, seperti bersekolah, bekerja, belajar, melakukan pekerjaan rumah tangga, dan lain-lain. Kesibukan ini menyita waktu dan tenaga  sehingga manusia sering kali lupa untuk menjalani kehidupan yang sederhana, bersyukur, serta memaknai kebahagiaan hidup yang sesungguhnya. Bagi umat Tao, kesederhanaan dimulai dari dalam, yaitu dari hati. Hati yang sederhana perlu dimiliki dalam menjalani kehidupan ini. Sederhana bukan berarti tidak mengerjakan apa pun, tetapi mengatur pola pikir, tindakan, dan kehidupan agar bersahaja dan tidak berlebih-lebihan. Hidup sederhana bukan berarti hidup dalam kesengsaraan, kemiskinan, dan serba kekurangan. Kesederhanaan juga tidak selalu berhubungan dengan materi, penampilan, gaya hidup yang dimiliki, atau cara menjalani kehidupan sehari-hari. Ajaran Tao menganjurkan umatnya untuk hidup dengan selalu berpedoman pada kesederhanaan. Berikut ini beberapa ciri khas dari kesederhanaan yang dimaksud. Harus optimis Cita-cita masa depan boleh ditargetkan setinggi dan sejauh mungkin. Namun, dalam pelaksanaannya kita harus menyesuaikan diri dengan situasi atau kondisi yang berjalan. Kita juga tidak boleh memikirkan ilusi masa depan atau masa yang akan datang saja karena yang paling penting adalah pelaksanaan saat ini. Hidup memang penuh misteri. Ada hal yang kita anggap sebagai keberuntungan, ada juga yang kita sebut sebagai kepahitan. Mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi memang wajar, tetapi kita sebaiknya tidak terus-menerus terperangkap dalam rasa cemas yang membuat kita tidak bergerak hanya karena takut akan kegagalan. Oleh karena itu, sikap optimis sebaiknya dilandasi dengan sifat dan hati yang sederhana agar kita dapat menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya. Hidup sederhana dan suasana hati yang sederhana Hidup sederhana bukanlah tidak mengerjakan apa pun, tetapi memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Kita mungkin berpikir hidup kita masih sangat panjang sehingga kita bebas melakukan apa pun, yang penting kita bahagia. Akan tetapi, apakah kebahagiaan itu kekal? Salah satu cara menikmati hidup bukan hanya dengan bersenang-senang, tetapi juga mengajak diri sendiri untuk menjadi pribadi yang produktif di masa muda, selalu berusaha berada dalam suasana hati yang baik, dan bisa menghargai waktu. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengalami suasana hati yang silih berganti. Ketika suasana hati menjadi galau, selesaikan kegalauan secepatnya karena hidup ini singkat. Milikilah batin yang tenang dan damai, hati yang bebas, dan sikap yang sederhana dalam menjalani kehidupan ini! Tahu cukup akan terhindar dari kekalutan Hal yang membuat seseorang itu dewasa bukanlah usianya, tetapi pengalaman hidupnya. Ketika kita telah mencicipi semua rasa yang ada, muncul perasaan puas dan bahagia. Pengalaman dapat menjadi pedoman hidup agar terhindar dari kekalutan. Segalanya tidak harus begitu rumit untuk dipikirkan, apalagi sampai menambah kekalutan. Sangat penting bagi kita untuk menghapus kenangan yang tidak menyenangkan serta menjaga pikiran tetap tenang dan sehat setiap hari. Bahagia diawali dari hati yang sederhana. https://taotsm.org/ajaran-kesederhanaan-untuk-menggapai-kebahagiaan/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=ajaran-kesederhanaan-untuk-menggapai-kebahagiaan
·taotsm.org·
Ajaran Kesederhanaan untuk Menggapai Kebahagiaan
Cara Membiasakan Diri Tepat Waktu
Cara Membiasakan Diri Tepat Waktu
Cara Membiasakan Diri Tepat Waktu Sebagian orang sering mengabaikan kebiasaan buruk yang dianggap sepele oleh dirinya sendiri. Padahal, meskipun itu sepele, kalau tidak diperbaiki akan merugikan diri kita dan melekat dengan karakter kita. Contohnya adalah sering terlambat alias ngaret. Misalnya, seseorang mendapat kesempatan untuk menjadi fufak atau petugas acara di taokuan, tetapi datang terlambat 15-20 menit. Alasannya jalanan macet, masih menemani klien, sopir ojek online kesulitan mencari alamat rumah, dan sebagainya. Sementara teman-teman lain yang sudah siap bertugas dan para umat yang hadir harus menunggu. Waktu 15-20 menit ini seharusnya bisa dimanfaatkan untuk melakukan tugas dengan baik, tetapi malah mengakibatkan persiapan yang kurang sempurna. Wajar kalau orang lain menjadi kecewa dan jengkel. Apalagi kalau hal tersebut tidak hanya sekali atau dua kali, tetapi berulang kali terjadi.  Begitu kita bersedia menerima tugas, sudah seharusnya kita menyiapkan waktu dan mengantisipasi hal-hal di luar kendali kita yang mungkin bisa menghambat kita dalam melaksanakan tugas. Untuk mengantisipasi kemacetan di jalan, kita harus berangkat lebih awal. Kalau ada klien yang belum selesai ditangani, kita sebaiknya minta bantuan rekan kerja yang lain atau mengatur jadwal bertemu klien pada waktu yang jauh dari waktu kita bertugas. Seseorang yang sering datang terlambat saat bertugas akan dinilai sebagai orang yang kurang bertanggung jawab dan menyepelekan tugas yang diberikan. Mengapa harus diberikan tugas kepada orang-orang yang demikian? Lebih baik tugas diberikan kepada orang lain yang sanggup, selalu hadir tepat waktu, dan siap membantu. Bagi petugas acara di taokuan, memberikan pelayanan kepada umat adalah suatu bentuk gong de sekaligus sebagai ajang untuk merevisi diri sendiri. Apabila sudah tidak diberikan kepercayaan untuk bertugas karena sering datang terlambat, siapa yang rugi? Bila ada kesempatan berbuat kebaikan, seharusnya  jangan dilewatkan dan lakukan yang terbaik! Berikut ini beberapa cara supaya kita memiliki kebiasaan tepat waktu. Memiliki mindset bahwa apa yang kita lakukan adalah sesuatu yang penting untuk diri kita sendiri dan menyangkut kepentingan orang banyak Buatlah pembicaraan dengan diri kita sendiri, “Saya berjanji untuk bertemu dengan A pada pukul 14.00 dan saya akan tiba tepat waktu. Kasihan A kalau menunggu lama. Siapa tahu kelak kita dapat bekerja sama. Jadi saya tidak boleh mengecewakannya. Saya harus menjadi orang yang bisa dipercaya dan bertanggung jawab.” Menghitung waktu mundur Apabila kita berjanji untuk bertemu pada pukul 14.00 dan membutuhkan waktu kira-kira 30 menit untuk sampai ke tempat pertemuan, 5 menit untuk mencari tempat parkir atau menunggu ojek, dan tambahan waktu 25 menit untuk berjaga-jaga apabila terjadi hal-hal di luar kendali (jalan macet, hujan, dll.), maka kita harus berangkat pukul 13.00 atau 1 jam lebih awal daripada waktu pertemuan tersebut. Memiliki prinsip lebih baik tiba sebelum waktunya daripada terlambat Mempunyai teman yang sering terlambat benar-benar menjengkelkan meskipun teman ini memiliki hati yang baik. Kebiasaan terlambat membuat kita tidak nyaman untuk bekerja dalam tim atau sekadar mengajak bertemu. Siapa yang suka menunggu berlama-lama? Tanamkanlah sikap untuk menghargai waktu orang lain! Dengan begitu kita juga menghargai diri sendiri. Merevisi diri sendiri dimulai dari hal-hal kecil. Seiring berjalannya waktu, tanpa terasa kita telah berubah menjadi diri yang lebih baik. https://taotsm.org/cara-membiasakan-diri-tepat-waktu/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=cara-membiasakan-diri-tepat-waktu
·taotsm.org·
Cara Membiasakan Diri Tepat Waktu
Merevisi dan Merawat
Merevisi dan Merawat
Merevisi dan Merawat Xiu (修) dan yang (养) merupakan bagian utama dari xiudao. Keduanya lebih kita kenal dengan xiu xin yang xing yang artinya merevisi diri menjadi lebih baik dan menjalankannya secara konsisten. Sebenarnya proses xiu dan yang adalah satu paket atau kesatuan. Segala sesuatu yang kita revisi (xiu) menjadi lebih baik, harus kita jaga atau rawat (yang) agar menjadi suatu kesinambungan yang permanen dan memberikan hasil yang nyata, bukan hanya fenomena sesaat yang muncul lantas hilang. Walaupun merevisi diri bukan sesuatu yang mudah, tetapi itulah proses yang harus dilalui dalam xiudao. Dalam hidup ini apa saja yang harus kita xiu (revisi atau perbaiki) dan yang (jaga atau rawat)? Kita dapat membaginya sebagai berikut. Fisik  –  修 身 (xiu shen) Fisik atau badan kita merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Kita harus menjaga badan kita agar selalu sehat dan kuat. Bagaimana menjaga badan tetap sehat dan kuat tentunya semua orang sudah tahu, hanya saja kurang kesadaran untuk melakukannya, seperti makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang, berolahraga teratur, minum cukup air putih, beristirahat yang cukup, serta jangan lupa berlatih shen gong. Hati  –  修 心 (xiu xin) Merevisi hati harus dimulai dengan keberanian dan kejujuran untuk mengakui sifat-sifat yang kurang baik yang kita miliki. Dalam jing zuo kita dapat menemukan kekurangan dalam diri kita, seperti iri hati, egois, gampang emosi, suka berpikiran negatif, dan lain-lain. Setelah mengetahui kekurangan tersebut, kita perlu mengubah sudut pandang sehingga dapat mengubah sifat buruk tersebut. Sering berpikir positif dan mendengarkan jiang Tao dapat membantu mengarahkan pandangan hidup kita ke arah yang baik dan benar. Ajaran Tao kaya akan filsafat yang sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dan menjadi pedoman bagi banyak orang dalam menjalani hidup. Apa yang telah kita revisi dalam hati dan pikiran kita hendaknya dijaga, jangan sampai ketika menghadapi sedikit masalah, kita menjadi goyah dan sifat kita kembali ke semula. Sikap/perilaku  –  修 性 (xiu xing) Perilaku atau sikap sehari-hari adalah bukti nyata siapa kita sebenarnya. Orang lain tidak dapat melihat ke dalam hati kita, tetapi sikap atau perilaku sehari-hari merupakan wujud dari hati dan pikiran kita. Bagaimana kita bersikap atau berperilaku sebagai manusia dan menjalani kehidupan ini adalah ujian praktik xiudao kita. Menjaga dan mengendalikan sikap atau perilaku merupakan hal yang penting. Apabila kita ingin mengubah diri dan mengarahkan kehidupan ini menjadi lebih baik, maka proses xiu dan yang ini merupakan proses yang panjang dan harus dilakukan terus-menerus. Boleh dikatakan, xiu (修) dan yang (养) adalah langkah pertama dan tiada akhir dalam perjalanan xiudao. Apa yang kita xiu (revisi) harus kita yang (jaga atau rawat). https://taotsm.org/merevisi-dan-merawat/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=merevisi-dan-merawat
·taotsm.org·
Merevisi dan Merawat
Shen Xian dan Perjalanan Hidup Manusia
Shen Xian dan Perjalanan Hidup Manusia
Shen Xian dan Perjalanan Hidup Manusia Agama Tao adalah agama yang berketuhanan. Umat Tao bersembahyang kepada Tuhan dan banyak Shen Xian (Dewa-dewi Tao). Shen Xian yang utama adalah Mahadewa Thay Shang Lao Jun (太上老君) yang didampingi oleh Er Lang Shen (二郎神) dan Jiu Tian Xuan Nu (九天玄女). Selain tiga Shen Xian utama tersebut, masih banyak Shen Xian lainnya. Berikut ini beberapa Shen Xian yang sangat lekat dengan perjalanan kehidupan manusia dan sering dijumpai di tempat ibadah agama Tao. Xuan Tian Shang Di 玄天上帝 (Hokkian: Hian Thian Shang Ti) Xuan Tian Shang Di umumnya ditampilkan dengan rupa seperti seorang kaisar yang berjanggut hitam, tanpa alas kaki menginjak ular dan kura-kura, serta menggenggam pedang pusaka. Banyak umat Tao memohon kepada-Nya agar anak-anaknya senantiasa dilindungi dari mara bahaya dan gangguan-gangguan dari dimensi lain. Hari kebesaran-Nya dirayakan pada bulan 3 tanggal 3 Imlek. Wen Chang Di Jun 文昌帝君 (Hokkian: Bun Jiang Ti Kun) Setiap orang tua tentu mengharapkan anak-anaknya terdidik (memiliki tata krama, karakter, dan moral yang baik) dan terpelajar. Oleh karena itu, anak-anak dan kaum terpelajar memohon bimbingan dan perlindungan kepada Wen Chang Di Jun, terutama pada hari kebesaran-Nya pada bulan 2 tanggal 3 Imlek. Sebagai dewa pelindung kebudayaan dan kaum terpelajar, Wen Chang Di Jun ditampilkan sebagai seorang pria berjanggut dengan tangan memegang mao bi (kuas) dan buku. Yue Xia Lao Ren 月下老人 (Hokkian: Goat Loo Kong) Setelah dewasa, setiap pria dan wanita tentu mengharapkan pasangan yang baik dan rumah tangga yang langgeng. Muda-mudi Tao akan memohon perjodohan yang baik kepada Yue Xia Lao Ren, terutama pada hari kebesaran-Nya yang dirayakan pada bulan 8 tanggal 15 Imlek. Cai Shen Ye 财神爷 (Hokkian: Cai Sin Ya) Sebagai manusia, tentu kita tidak terlepas dari kehidupan duniawi. Harta tetap harus diusahakan dan dicari dengan sekuat tenaga asalkan sejalan dengan ajaran Tao. Di samping giat bekerja, membangun relasi, serta melayani dan menjaga kepercayaan pelanggan, umat Tao tidak lupa memohon berkah kepada Cai Shen Ye. Berikut ini beberapa Cai Shen Ye yang dikenal oleh umat Tao. Wen Cai Shen 文财神 (Hokkian: Bun Cai Sin)Di masa lalu kemakmuran dapat diperoleh melalui pencapaian di bidang sastra (wen/bun). Oleh karena itu, kaum terpelajar mengikuti ujian negara dan berusaha menjadi menteri atau pejabat sipil lainnya. Mereka pada umumnya akan sembahyang kepada Cai Shen Sipil atau Wen Cai Shen. Wen Cai Shen umumnya ditampilkan dengan wajah tersenyum lebar dan memegang tumpukan yuan bao (emas batangan) di salah satu tangan dan ru yi (tongkat jabatan) di tangan lainnya. Wu Cai Shen 武财神 (Hokkian: Bu Cai Sin) Selain bidang sastra, di masa lalu kemakmuran juga bisa diperoleh melalui pencapaian di bidang militer (wu/bu). Kalangan militer seperti tentara, panglima, dan jenderal umumnya sembahyang kepada Cai Shen Militer atau Wu Cai Shen. Wu Cai Shen yang paling terkenal bernama Zhao Gong Ming yang ditampilkan dalam pakaian perang dan menunggang harimau sambil menggenggam ruyung di tangan dan guci penuh yuan bao. Fu De Zheng Shen (Hokkian: Hok Tek Ceng Sin) Kalangan tuan tanah, pengembang lahan, dan kalangan petani biasanya memohon kemakmuran kepada Fu De Zheng Shen. Beliau ditampilkan sebagai kakek tua yang memegang tongkat naga ataupun ru yi (tongkat jabatan). Guan Sheng Di Jun (Hokkian: Kwan Seng Te Kun) Di masa lalu, baik kalangan pedagang  yang kerap melakukan perjalanan antardaerah untuk menjajakan barangnya maupun pengusaha jasa angkutan (kurir dan travel) melakukan sembahyang kepada Guan Sheng Di Jun agar senantiasa dilindungi dari gangguan perampok dan penjahat lain di sepanjang jalan. Guan Sheng Di Jun atau lebih populer dikenal dengan nama Guan Gong adalah seorang jenderal pada abad kedua zaman Tiga Negara (San Guo / Sam Kok). Empat Cai Shen di atas memiliki hari kebesaran masing-masing, tetapi secara umum hari kebesaran Cai Shen Ye dirayakan pada bulan 4 tanggal 22 Imlek. Zhu Sheng Niang Niang 注生娘娘 (Hokkian: Cu Seng Nio Nio) Bagi pasangan suami istri, keturunan yang baik sangat didambakan dan merupakan salah satu dari wu fu 五福 (lima rezeki) yang diharapkan dalam hidup manusia. Selain berusaha, umat Tao juga bersembahyang dan memohon kepada Zhu Sheng Niang Niang. Beliau ditampilkan sedang menggendong bayi atau memegang mao bi (kuas) dan buku catatan kelahiran. Hari kebesaran-Nya dirayakan pada bulan 3 tanggal 20 Imlek. Bao Sheng Da Di 保生大帝 (Hokkian: Poo Seng Ta Te) Manusia tentu tidak luput dari sakit. Tak kenal usia muda atau tua, siapa pun bisa sakit. Selain berkonsultasi dengan dokter, menggunakan obat yang direkomendasikan, dan mengonsumsi vitamin dan mineral, umat Tao juga memohon kesembuhan dan kesehatan kepada Bao Sheng Da Di. Hari kebesaran-Nya dirayakan pada bulan 3 tanggal 15 Imlek. Demikian sekilas cerita tentang Dewa-dewi Tao dan hubungannya dengan perjalanan hidup manusia. Semoga menambah wawasan. https://taotsm.org/shen-xian-dan-perjalanan-hidup-manusia/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=shen-xian-dan-perjalanan-hidup-manusia
·taotsm.org·
Shen Xian dan Perjalanan Hidup Manusia
Atlet Wushu Xiao Yao Berhasil Menjuarai China 2021-ASEAN TAIJIQUAN Online Competition
Atlet Wushu Xiao Yao Berhasil Menjuarai China 2021-ASEAN TAIJIQUAN Online Competition
Atlet Wushu Xiao Yao Berhasil Menjuarai China 2021-ASEAN TAIJIQUAN Online Competition Kedua atlet Wushu Xiao Yao yang dipilih oleh Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI), telah bertanding untuk mewakili Indonesia di China 2021-ASEAN TAIJIQUAN Online Competition pada 21-26 November 2021. Mereka adalah Tommy Benino Wiljono dan Breena Jeffelin Sutanto. Perjuangan mereka berdua tidak sia-sia. Setelah bertanding secara virtual melawan seluruh atlet Asia, mereka berhasil menjadi juara. Tommy Benino Wiljono berhasil memperoleh juara 1 dalam dua event pertandingan, yakni Taiji Quan 42 Forms dan Taiji Jian 42 Forms. Sementara itu, Breena Jeffelin Sutanto yang masih berumur 7 tahun dalam pertandingan perdananya juga turut memperoleh juara 1 dalam event Taiji Quan 24 Forms. Sertifikat Penghargaan atas nama Tommy Benino Wiljono Sertifikat Penghargaan atas nama Breena Jeffelin Sutanto Semoga perjuangan para atlet Wushu Xiao Yao tidak berhenti sampai di sini serta bisa terus membawa nama harum bagi Indonesia dan Perguruan Thay Shang Men. Xie Shen en. https://taotsm.org/atlet-wushu-xiao-yao-berhasil-menjuarai-china-2021-asean-taijiquan-online-competition/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=atlet-wushu-xiao-yao-berhasil-menjuarai-china-2021-asean-taijiquan-online-competition
·taotsm.org·
Atlet Wushu Xiao Yao Berhasil Menjuarai China 2021-ASEAN TAIJIQUAN Online Competition
CATATAN AKHIR TAHUN
CATATAN AKHIR TAHUN
CATATAN AKHIR TAHUN Salam Kebajikan,  惟德動天, Beberapa hari lagi tahun 2021 M akan berakhir, tahun 2022 M akan tiba. Banyak peristiwa telah kita lalui baik peristiwa yang mengesankan maupun mengesalkan. Apapun itu, nyatanya kita telah berhasil melalui dalam keadaan kita sekarang. Dalam tataran luas, tahun ini kita masih hidup dalam suasana pandemi. Berbagai aktivitas harus tetap dilakukan dalam protokol kesehatan yang ketat, agar kita dapat memutus penularan COVID-19. Di beberapa daerah terjadi bencana alam banjir, gempa bumi, maupun gunung meletus. Berbagai peperangan dan aksi terorisme masih terjadi di berbagai penjuru dunia. Banyak hal negatif lain yang kita dengar, lihat dan alami misalnya kondisi ekonomi yang kurang baik, aksi kekerasan dengan berbagai alasan, dan lain-lain. Namun demikian, tak semua hal negatif terjadi, banyak hal positif yang kita dengar, lihat dan alami. Kebangkitan ekonomi, perdamaian, berbagai penemuan, prestasi dan karunia di berbagai bidang terjadi sepanjang tahun ini. Begitulah kehidupan ada hal negatif,  ada hal positif. Dan satu lagi yang pasti: tidak semua hal berada dalam kendali kita. Tak banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengubah apa yang akan dan telah terjadi pada beberapa peristiwa. Sebaliknya, banyak hal yang dapat kita lakukan untuk berbuat sesuatu dalam upaya memperbaiki diri dan sedikit dampak pada orang-orang terdekat kita. Yang pasti dan mesti dapat kita lakukan adalah memperbaiki diri kita. Tidak mengulangi kesalahan dan memperbanyak berbuat Kebajikan. Sekurang-kurangnya kita dapat mengubah cara pandang, paradigma kita. Asal kita punya kemauan dan tekad pasti bisa. Mudah-mudahan hal sederhana yang kita lakukan membawa dampak lebih luas. Kalaupun tidak ya tak apa-apa. Semua mesti dimulai dari lingkup kecil dan dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Itu butuh proses. Dalam berbagai bidang kehidupan pribadi saya, banyak hal yang mesti saya perbaiki. Itu pasti!  Saya pikir Andapun demikian.  Seperti biasa, suasana akhir tahun selalu membawa semangat untuk melakukan evaluasi, introspeksi dan membuat rencana agar tahun depan menjadi lebih baik. Tinggal di tahun yang baru memperkuat tekad dan keberanian disertai kerja keras dan pintar untuk mewujudkan rencana. Saya mengucap syukur ke hadirat Tian karena dalam keterbatasan pengetahuan, keragu-raguan, kejemuan, dan dengan sedikit memaksakan diri saya akhirnya menuntaskan komitmen pribadi saya untuk setidaknya menulis delapan tulisan perbulan. Bisa jadi apa yang saya lakukan tidak berharga untuk orang lain, tapi setidaknya saya membuktikan pada diri saya sendiri bahwa keterbatasan, keragu-raguan, dan kejemuan dapat dipatahkan dengan komitmen yang kuat, rasa malu dan kerja. Saya pikir, hal yang sama diperlukan dalam menggapai keberhasilan di bidang-bidang lain, tak terkecuali dalam upaya perbaikan diri. Dalam beberapa hari terakhir di penghujung tahun ini, saya akan membuat rencana dan memperbaharui komitmen saya, termasuk mengenai penulisan blog ini apakah akan diteruskan, ditambah, diubah, dikurangi atau ditutup, disertai keyakinan Tian senantiasa melindungi Kebajikan! Terima kasih kepada Budi Wangsa Tedy yang telah begitu luar biasa memberi ilustrasi gambar dan mengedit artikel dalam blog ini serta membayar uang tahunan biaya domain blog kepada penyedia layanan.  Great Job! Tak salah bukan, bila saya bersulang untuk diri saya sendiri atas keberhasilan memenuhi komitmen menulis 8 tulisan per bulan dalam tulisan ke-313 ini?  Maafkan bila saya nampak sedikit narsis. Selamat Tahun Baru 2022 M! (US) 28122021 Daxue Utama: 2, Lunyu I: 1, Daxue 2: 4. https://www.uungsendana.com/2021/12/catatan-akhir-tahun.html
·uungsendana.com·
CATATAN AKHIR TAHUN
Jalan Manusia
Jalan Manusia
Jalan Manusia Lahir dan masuk kedunia, menjalani hidup didunia, mati dan keluar dari dunia, Tiga masa yang terikat kaidah Tao. Sayangnya, banyak manusia yang tidak bisa mengerti. Mengapa dan untuk apa masuk kedunia ? Bagaimana harus menjalani hidup didunia ? Kemana setelah keluar dunia ?… Baca selengkapnya https://www.tionghoa.com/jalan-manusia/
·tionghoa.com·
Jalan Manusia
Kelenteng Zhao Fu Miao (昭福庙) Denpasar Bali Indonesia
Kelenteng Zhao Fu Miao (昭福庙) Denpasar Bali Indonesia
Kelenteng Zhao Fu Miao (昭福庙) Denpasar Bali Indonesia Kelenteng Zhao Fu Miao (Simplified: 昭福庙, Traditional: 昭福廟, Pinyin: Zhāo Fú Miào, Hokkien: Cao Fuk Miao), secara harafiah berarti Kelenteng Pancaran Bahagia. Terletak di Jalan Cargo Taman Suci Nomor 9 Denpasar, Bali, Indonesia. Dewata utama yang dipuja di kelenteng ini adalah Dewi Shui Wei Sheng Niang (Simplified: 水尾圣娘, Traditional: 水尾聖娘, Pinyin: Shuǐ Wěi Shèng Niáng).… Baca selengkapnya https://www.tionghoa.com/kelenteng-zhao-fu-miao-denpasar-bali-indonesia/
·tionghoa.com·
Kelenteng Zhao Fu Miao (昭福庙) Denpasar Bali Indonesia
Dewa Xiong Di Gong (兄弟公)
Dewa Xiong Di Gong (兄弟公)
Dewa Xiong Di Gong (兄弟公) Dewa Xiong Di Gong (Simplified: 兄弟公, Traditional: 兄弟公, Pinyin: Xiōng Dì Gōng), yang secara dialek sering ditulis Ya Ti Kong, atau 108 Pahlawan Suci (108 Bersaudara dari Hainan) adalah para dewa pelindung laut dan biasanya dipuja bersama-sama dengan Dewi Shui Wei Sheng Niang.… Baca selengkapnya https://www.tionghoa.com/dewa-xiong-di-gong/
·tionghoa.com·
Dewa Xiong Di Gong (兄弟公)
Kelenteng Zhao Fu Miao (昭福庙) Denpasar
Kelenteng Zhao Fu Miao (昭福庙) Denpasar
Kelenteng Zhao Fu Miao (昭福庙) Denpasar Kelenteng Zhao Fu Miao (Simplified: 昭福庙, Traditional: 昭福廟, Pinyin: Zhāo Fú Miào, Hokkien: Cao Fuk Miao), secara harafiah berarti Kelenteng Pancaran Bahagia. Terletak di Jalan Cargo Taman Suci Nomor 9 Denpasar, Bali, Indonesia. Dewata utama yang dipuja di kelenteng ini adalah Dewi Sui We Sen Niang (Simplified: 水尾圣娘, Traditional: 水尾聖娘, Pinyin: Shuǐ Wěi Shèng Niáng).… Baca selengkapnya https://www.tionghoa.com/kelenteng-zhao-fu-miao-denpasar/
·tionghoa.com·
Kelenteng Zhao Fu Miao (昭福庙) Denpasar
SEKELUMIT AGAMA RU-KHONGHUCU DAN AKAR BUDAYA TIONGHOA
SEKELUMIT AGAMA RU-KHONGHUCU DAN AKAR BUDAYA TIONGHOA
SEKELUMIT AGAMA RU-KHONGHUCU DAN AKAR BUDAYA TIONGHOA Salam Kebajikan,  惟德動天, Bagaimana manusia bisa ada di dunia ini? Apa kaitannya dengan Wu Xing (lima unsur)? Berapa hari dalam sebulan? Berapa bulan dalam setahun? Ada berapa nada? Apa kaitan manusia dengan Tian dan Di? Apakah Anda pernah mendengar mengenai Si Ling (empat makhluk Cerdas) yang begitu mendominasi khasanah budaya Tionghoa? Ayat-ayat dalam Kitab Liji VII Li Yun III: 1-10 Gerak Perkembangan Kesusilaan menarik untuk disimak. Sesungguhnya, adanya manusia adalah oleh kuasa Kebajikan TIAN dan DI, oleh jalinan sifat YIN (negatif) dan YANG (positif), karena berkumpulnya Nyawa dan Rokh (GUI dan SHEN), dari sari semangat ke lima unsur (WU XING). TIAN mengendalikan sifat YANG, menggantung matahari dan bintang-bintang. DI mengendalikan sifat YIN, memberi jalur di gunung-gunung dan sungai-sungai. Ditaburkan lima unsur itu melalui empat musim, dan oleh geraknya yang harmonis kemudian tumbuhlah bulan (rembulan); tiga kali lima hari menuju penuh (Ying) dan tiga kali lima hari menuju punah (Que). Gerak daripada lima unsur saling mengganti dan menghabiskan. Lima unsur itu menjadi pokok beredarnya empat musim yang dua belas bulan itu. Lima nada dalam harmoni suara (Wu Sheng), dengan enam dasar bunyi atas (Liu Lu), dan dua belas pipa nadanya (Shi Er Guan), masing-masing dalam alunannya menjadi dasar nada. Panca-rasa, dengan enam macam lauk, dan dua belas macam makanan, di dalam gerak/pergantian (sepanjang tahun) nya, memberi ciri sifat makanan. Panca-warna, dengan enam gaya, dan dua belas bentuk pakaiannya, di dalam geraknya, masing-masing memberi sifat pakaian yang dikenakan. Maka, manusia itu adalah hati/hakikat bathin daripada TIAN dan DI, dan menjadi perwujudan dari lima unsur. Manusia hidup menikmati berbagai rasa, memilahkan berbagai nada dan mengenakan berbagai warna. Maka, Nabi di dalam membentuk peraturan, mesti berpokok kepada TIAN dan DI, sifat YIN dan YANG sebagai pangkal, ke empat musim sebagai pegangan, matahari dan bintang-bintang sebagai catatan (waktu), bulan sebagai ukuran (dalam bekerja), Nyawa dan Rokh sebagai penyerta, lima unsur sebagai bahan, kesusilaan dan kebenaran sebagai sarana, perasaan orang sebagai ladangnya. Dan empat makhluk cerdas (Si Ling) itulah yang dirawat. Dengan berpokok kepada TIAN dan DI, maka berbagai benda dapat diangkat daripadanya. Dengan berpangkal kepada sifat YIN dan YANG, maka segala perasaan dan kecenderungannya dapat dilihat. Dengan berpegang kepada keempat musim, maka pekerjaan dapat disaksikan. Dengan matahari dan bintang-bintang sebagai catatan, maka segala pekerjaan dapat dipilahkan. Dengan bulan sebagai ukuran, maka pekerjaan itu dapat berhasil sempurna. Dengan Nyawa dan Rokh sebagai penyerta, maka segala pekerjaan dapat lestari. Dengan lima unsur sebagai bahan, maka segala pekerjaan dapat didaur ulang. Dengan Kesusilaan dan Kebenaran sebagai sarana, maka segala pekerjaan dapat berjalan sepenuhnya. Dengan menjadikan perasaan orang sebagai ladang, maka orang akan menjadikan (Nabi) sebagai junjungannya. Dengan empat makhluk cerdas yang dirawat, maka akan didapat minuman dan makanan yang berkesinambungan. Apakah yang dinamai empat makhluk cerdas itu? Qi Lin, Fong Huang, Gui (kura-kura), dan Long (Naga), itulah yang dinamai Si Ling (empat makhluk cerdas). Bila Naga dirawat, maka berbagai ikan kecil dan besar tidak menyembunyikan diri; bila Fong Huang dirawat, maka berbagai burung tidak lari berterbangan; bila Qi Lin dirawat, maka berbagai hewan tidak berlarian menyembunyikan diri; dan bila kura-kura dirawat, maka perasaan orang tidak khilaf. Pada saat saya pertama kali membaca Kitab Liji (Catatan Kesusilaan), salah satu dari Kitab klasik Khonghucu (Wu Jing) terasa berat, tetapi setelah terus membaca dan mengulang, banyak bagian dari Kitab Liji sangat menarik terutama dalam kaitan dengan budaya orang-orang Tionghoa dan religiusitas umat Ru-Khonghucu. Ayat-ayat di atas adalah salah satu contohnya. Betapa ajaran Ru-Khonghucu adalah akar budaya Tionghoa. Banyak hal yang kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai umat Khonghucu dan orang Tionghoa didasari dan tercatat dalam kitab Klasik Ru-Khonghucu. Papa pernah berpesan jangan tukar emas dengan kuningan. Mempersilakan anak-anaknya untuk mempelajari agama lain, tapi tentu saja yang paling utama mempelajari agama yang telah diwariskan oleh leluhur. Sayang sekali, banyak orang sudah tidak tahu dan tidak mau tahu akar budaya dan agama yang diwarisi dari para Sheng (Nabi) dan leluhur. Sebagian orang beralih keyakinan tanpa pernah belajar dengan baik ajaran agama yang diwarisi. Sebagian orang mencampur aduk dan mengaburkan kebenaran yang ada dengan ajaran-ajaran lain yang seolah-olah lebih baik dan katanya melengkapi kekurangan ajaran luhur Ru-Khonghucu yang sebetulnya ajaran Ru-Khonghucu tidak memerlukan itu.  Anda tidak percaya dan tidak setuju? Silakan ikuti nasihat papa saya. (US) 25122021 https://www.uungsendana.com/2021/12/sekelumit-agama-ru-khonghucu-dan-akar.html
·uungsendana.com·
SEKELUMIT AGAMA RU-KHONGHUCU DAN AKAR BUDAYA TIONGHOA
Dewi Shui Wei Sheng Niang (水尾圣娘)
Dewi Shui Wei Sheng Niang (水尾圣娘)
Dewi Shui Wei Sheng Niang (水尾圣娘) Dewi Shui Wei Sheng Niang (Simplified: 水尾圣娘, Traditional: 水尾聖娘, Pinyin: Shuǐ Wěi Shèng Niáng), ditulis juga Sui We Sen Niang atau Caw Mae Thong Kham, adalah dewi yang dipuja masyarakat Hainan, terutama yang tinggal di daerah tepi laut. Dikenal juga sebagai Dewi Tepi Laut.… Baca selengkapnya https://www.tionghoa.com/dewi-shui-wei-sheng-niang/
·tionghoa.com·
Dewi Shui Wei Sheng Niang (水尾圣娘)