Lampion Merah

Lampion Merah

1199 bookmarks
Custom sorting
ANDA PERCAYA MING?
ANDA PERCAYA MING?
ANDA PERCAYA MING? Salam Kebajikan,  惟德動天, Menjadi seorang dosen apalagi dosen agama adalah salah satu hal tak terduga dalam kehidupan saya. Setelah lulus kuliah dari Universitas Parahyangan dan Universitas Padjadjaran di Bandung saya merantau ke Jakarta untuk memenuhi panggilan kerja di sebuah perusahaan farmasi nasional. Setelah serangkaian proses tes dan wawancara saya ditawari menjadi Management Trainee. Saya menerima tawaran tersebut sehingga harus mengikuti beberapa tes lanjutan dan akhirnya lolos sebagai satu dari antara sembilan belas orang MT hasil penyaringan dari ribuan orang yang melamar. Sebetulnya dua tahun sebelumnya saya pernah dipanggil pula untuk mengikuti tes psikologi dan wawancara dari perusahaan otomotif terbesar di Indonesia di sebuah hotel di Bandung. Konon ada ratusan orang dari berbagai universitas di Bandung ikut dalam seleksi tersebut. Ada dua orang yang lolos hingga tahap akhir salah satunya saya. Tahap terakhir seleksi tersebut adalah wawancara dengan wakil direktur HRD. Saya diterima. Hanya saja ketika itu kuliah saya di fakultas hukum Unpad belum selesai.  Sebetulnya saya tidak keberatan untuk meneruskan kuliah di Jakarta. Namun Pak Wadir melarang saya karena menurut dia sayang meninggalkan fakultas hukum Unpad lalu kuliah di universitas swasta di Jakarta. Sebagai solusi dia menawarkan saya untuk dititipkan di sebuah dealer mobil di Bandung hingga lulus kuliah dan setelah itu baru bekerja di kantor pusat di Jakarta. Saya katakan, nanti saya rembukkan dulu dengan keluarga. Lalu hari itu juga orang tua dan kakak kakak saya berembuk. Kesepakatannya adalah saya sebaiknya meneruskan kuliah hingga selesai terlebih dahulu. Keesokan harinya saya sampaikan hasil rembukan tersebut kepada Pak Wadir. Pak Wadir memaklumi dan mendukung lalu memberi saya kartu nama dan memberi pesan agar setelah selesai kuliah menghubungi dia. Nasib berkata lain seminggu setelah saya menandatangani kontrak dengan perusahaan farmasi saya baru dihubungi oleh perusahaan otomotif tersebut. Saya merasa tidak etis bila mundur dari kesepakatan yang saya tandatangani. Jadilah saya bekerja di perusahaan farmasi. Sebagai seorang MT saya mendapat pendidikan selama sepuluh bulan dengan program setara Magister Manajemen melalui berbagai pendidikan dan pelatihan serta magang di berbagai perusahaan dalam satu grup untuk mendalami ilmu manajemen dan seluk beluk perusahaan. Utamanya untuk mendalami Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran, Manajemen Produksi, dan Manajemen Sumber Daya Manusia serta bidang lain seperti perpajakan. Selanjutnya saya berkarir di bidang logistik perusahaan distribusi farmasi selama lebih kurang 3,5 tahun. Lalu saya diminta untuk bergabung ke sebuah perusahaan farmasi dalam grup yang sama di bidang marketing produk OTC (obat bebas) sebagai seorang Field Sales Manager membawahi tim promosi di berbagai cabang seluruh Indonesia. Selama lebih kurang delapan tahun saya menjadi orang pemasaran di dua perusahaan dalam grup tersebut. Kemudian karena ketidakcocokan dengan atasan, saya mengundurkan diri. Selanjutnya selama tiga tahun saya berkarir di sebuah perusahaan sebagai seorang direktur pemasaran. Jadi sebetulnya saya adalah seorang profesional. Nasib dan keinginan berbuat sesuatu untuk agama yang membawa saya berprofesi dosen tidak tetap agama Konghucu di berbagai universitas dengan honor seadanya bahkan tidak dibayar. Setelah lebih dari sebelas tahun saya mengajar agama Konghucu tanpa terputus satu semester pun, mulai semester ini saya telah menyatakan mundur dari kegiatan mengajar sebagai dosen di Jakarta. Namun pandemi memundurkan keputusan tersebut. Sekarang saya masih mengajar agama Konghucu di tiga universitas secara online hingga semester ini. Ada kejadian 'aneh'. Lebih kurang satu bulan yang lalu saya dihubungi oleh rekan yang pernah bekerja di perusahaan distribusi farmasi agar mau mengajar sebagai dosen luar biasa di universitas tempat sekarang dia bekerja. Alasannya karena saya pernah menjadi profesional di bidang pemasaran dan pengalaman tersebut sangat diperlukan untuk melengkapi pendidikan dan pengajaran di universitasnya. Saya bersedia membantu. Beberapa hari kemudian saya dihubungi melalui whatsapp oleh tetangga saya, seorang dokter yang kebetulan menjadi pengurus dan mengajar di universitas tersebut. Meminta kesediaan saya mendukung dan membantu universitas tersebut menjadi dosen tetap pada jurusan manajemen dan tentu saja sebagai dosen tetap, saya akan mendapat NIDN. Semua pembiayaan dan pengurusan NIDN ditanggung universitas. Saya bersedia selama tidak terikat rutinitas. Bagi saya ini merupakan kejadian aneh yang berhubungan dengan ming.  Mengajar selama sebelas tahun tak pernah beroleh NIDN karena universitas tempat saya mengajar tak pernah mau mengurus NIDN. Saat saya memutuskan berhenti mengajar dan mulai kembali aktif berbisnis paruh waktu, justru diminta bantuan menjadi dosen tetap dan memperoleh NIDN. Anda percaya ming? (US) 18092021 Catatan: Ming 命 =  nasib, takdir, firman https://www.uungsendana.com/2021/09/anda-percaya-ming.html
·uungsendana.com·
ANDA PERCAYA MING?
Asal Usul Marga Mi (芈)
Asal Usul Marga Mi (芈)
Asal Usul Marga Mi (芈) Nama marga: Mi Pinyin: Mǐ Hanzi (Simplified): 芈 Hanzi (Traditional): 羋 Penulisan lain: – Mǐ (芈) adalah keluarga kerajaan Negara Chu (楚国) dan Kui (夔国) selama masa akhir Dinasti Zhou dan Negara-Negara Berperang. Keluarga Mǐ (芈) adalah keturunan dari Kaisar Zhuanxu (Simplified: 颛顼, Traditional: 顓頊, Pinyin: Zhuānxū).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-mi-%e8%8a%88/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Mi (芈)
Asal Usul Marga Yan (闫)
Asal Usul Marga Yan (闫)
Asal Usul Marga Yan (闫) Nama marga: Yan Pinyin: Yán Hanzi (Simplified): 闫 Hanzi (Traditional): 閆 Penulisan lain: – Jim (Kanton) – Giam (Hokkian) – Ngiam (Teochiu) – Ngieng (Min Dong) Nama marga Yan (闫) bersumber dari proses penyederhanaan tulisan bagi marga Yan (阎) yang terjadi sekitar tahun 1977.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-yan-%e9%97%ab/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Yan (闫)
DEWAN KEHORMATAN
DEWAN KEHORMATAN
DEWAN KEHORMATAN Salam Kebajikan,  惟德動天, Sepuluh tahun yang lalu saya memperoleh kepercayaan dan dilantik menjadi anggota ad hoc Dewan Kehormatan Daerah Perhimpunan Advokat Indonesia DKI Jakarta dari unsur tokoh masyarakat atau tokoh agama untuk mengemban tugas selama lima tahun. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, umat Konghucu menjadi seorang hakim ad hoc organisasi advokat yang ketika itu merupakan wadah tunggal para advokat di Indonesia. Bersama para hakim lain dari unsur advokat, akademisi, dan tokoh masyarakat, sebagai salah seorang hakim anggota, saya menangani berbagai perkara dugaan pelanggaran kode etik advokat berdasar aduan berbagai pihak. Semua persidangan dilaksanakan berdasarkan hukum acara yang ada dan mengacu pada UU advokat dan kode etik advokat. Dalam mengambil keputusan di samping berdasarkan bukti tertulis, rekaman, youtube, instagram, saksi fakta dan saksi ahli, yang tak kalah pentingnya berdasarkan suara hati nurani para hakim yang semuanya independen dan setara kedudukannya. Mekanisme musyawarah dilaksanakan dalam mengambil keputusan. Dalam beberapa kasus saya mengambil sikap dissenting opinion. Sikap berbeda dimungkinkan karena semua hakim independen, bebas, dan tak dapat ditekan oleh siapapun. Keputusan terberat yang bisa dan pernah diambil adalah pemecatan dari profesi advokat. Tak sedikit pula advokat yang bebas karena tidak terbukti melanggar kode etik. Menjadi seorang hakim etik adalah salah satu bentuk pengabdian pada masyarakat, bukan profesi untuk memperoleh penghasilan untuk hidup. Hakim etik tidak mendapat gaji atau tunjangan tetap tapi mendapat uang transport dan honor bila kebetulan ditunjuk sebagai hakim. Keliru besar bila mengharapkan penghasilan dari 'profesi' ini. Seorang hakim etik perlu menjaga integritas dan kehormatan diri. Tak boleh sekali-kali adanya konflik kepentingan dalam menangani perkara. Jangan coba-coba menyuap hakim etik kalau tidak ingin hukuman diperberat. Banyak pembelajaran, pengalaman dan kenangan yang didapat selama menjabat sebagai hakim etik. Bagi saya 'profesi' ini memperkaya kehidupan dan spiritualitas. Pada tahun 2016 bersama 16 orang lainnya, saya dilantik kembali untuk lima tahun kedua. Pada tanggal 30 September 2021 kalau tidak ada kondisi luar biasa tertentu, saya akan mengakhiri pengabdian saya sebagai seorang hakim etik. Saya tidak bersedia diangkat kembali menjadi anggota Dewan Kehormatan Daerah Peradi. Saya lebih suka digantikan oleh orang lain dan saya sudah meminta Matakin untuk mencari pengganti agar perwakilan Konghucu tetap ada. Bila teringat lebih dari 10 tahun yang lalu, Ws. Wawan Wiratma, Ketua Umum Matakin ketika itu berbulan-bulan kesulitan mencari orang yang mau menjadi anggota dewan kehormatan ini. Konon berbagai alasan dikemukakan. Pada dasarnya masalah keberanian, perasaan tidak mampu dan jam kerja yang menghalangi orang-orang mengemban amanah ini. Tidak mudah menjadi yang pertama memasuki rimba baru. Sejak awal saya meminta Ws. Wawan Wiratma mencari orang lain karena saya sudah menduga menjadi hakim etik akan menjadi tugas rutin tambahan yang akan menyita waktu di hari kerja padahal banyak sekali kegiatan-kegiatan Matakin dan lintas agama yang telah banyak menyita waktu saya. Tapi apa daya akhirnya saya tak kuasa menolak tugas ini. Ws. Wawan Wiratma tak berhasil mendapat orang yang bersedia mengemban amanat ini. Ya bagaimana lagi kalau orang lain tidak mau, saya tidak rela posisi ini dibiarkan tak terwakili dan diisi oleh wakil agama lain. Dalam suatu kesempatan setelah pelantikan Dewan Kehormatan Pusat (DKP) Peradi, Pak Gomar Gultom (ketika itu Sekum dan sekarang Ketum PGI) mengungkapkan keheranan karena saya sebagai Ketua Umum Matakin menjadi anggota DKD dan justru orang lain yang dilantik bersama dia menjadi anggota DKP mewakili Konghucu. Tak usah heran, Pak. Pengabdian pada masyarakat itu bisa kita lakukan di mana saja dan kapan saja, yang penting dilakukan dengan kesungguhan hati dan penuh tanggung jawab. Yang perlu kita khawatirkan justru saat kita menginginkan jabatan dan tanpa sadar kita tak lagi punya keberanian meninggalkan privilege itu lalu terhanyut di dalamnya. Saya sekarang memilih untuk meninggalkan semua itu dan memulai perjalanan hidup yang baru agar hidup bertambah kaya dan tak terikat oleh satu kedudukan tertentu. Biarlah orang lain merasakan pula pengalaman tersebut. Saya merasa bersyukur dan terhormat menjadi orang pertama yang berani memasuki belantara baru.  Ternyata dalam belantara kita menemukan banyak keindahan, bukan binatang buas yang ditakuti orang-orang yang menolak mengemban tugas pengabdian ini. (US) 10092021 https://www.uungsendana.com/2021/09/dewan-kehormatan.html
·uungsendana.com·
DEWAN KEHORMATAN
Asal Usul Marga Yan (付)
Asal Usul Marga Yan (付)
Asal Usul Marga Yan (付) Nama marga: Yan Pinyin: Yán Hanzi (Simplified): 闫 Hanzi (Traditional): 閆 Penulisan lain: – Jim (Kanton) – Giam (Hokkian) – Ngiam (Teochiu) – Ngieng (Min Dong) Nama marga Yan (闫) bersumber dari proses penyederhanaan tulisan bagi marga Yan (阎) yang terjadi sekitar tahun 1977.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-yan-%e4%bb%98/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Yan (付)
Asal Usul Marga Li (黎)
Asal Usul Marga Li (黎)
Asal Usul Marga Li (黎) Nama marga: Li Pinyin: Lí Hanzi (Simplified): 黎 Hanzi (Traditional): 黎 Penulisan lain: – Lai (Kanton) – Lye (Kanton) Pada masa Tiongkok Kuno, di sekitar Sungai Yangtze, orang Jiuli (九黎) mendapat nama keluarga Li (黎). Keturunan Shaohao (少昊) bermarga Li di Licheng (黎城).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-li-%e9%bb%8e/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Li (黎)
Asal Usul Marga Zou (邹)
Asal Usul Marga Zou (邹)
Asal Usul Marga Zou (邹) Nama marga: Zou Pinyin: Zōu Hanzi (Simplified): 邹 Hanzi (Traditional): 鄒 Penulisan lain: – Chao (Hokkian) – Chau (Hokkian) – Chew – Chou (Teochiu) – Chow (Konghu) – Tsau – Tsou Pada masa Musim Semi dan Musim Gugur, menteri Negara Song (宋国) yang bernama Zheng Kaofu (正考夫) diberi Negara Zou (邹国).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-zou-%e9%82%b9/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Zou (邹)
Asal Usul Marga Xiang (向)
Asal Usul Marga Xiang (向)
Asal Usul Marga Xiang (向) Nama marga: Xiang Pinyin: Xiàng Hanzi (Simplified): 向 Hanzi (Traditional): 嚮 Penulisan lain: – Heung – Heong (Kanton) – Hiang (Teochiu) – Hiong (Hakka) – Hoeng (Kanton) – Hsiang – Ng (Hokkian) – Shiang Terdapat sebuah negara bagian bernama Negara Xiang (向国), namun negara tersebut hancur pada masa akhir Dinasti Zhou Barat.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-xiang-%e5%90%91/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Xiang (向)
Asal Usul Marga Mo (莫)
Asal Usul Marga Mo (莫)
Asal Usul Marga Mo (莫) Nama marga: Mo Pinyin: Mò Hanzi (Simplified): 莫 Hanzi (Traditional): 莫 Penulisan lain: – Boh (Hakkian) – Bok (Hokkian) – Moh (Mindong) – Mok (Hakka & Kanton) Menurut sebuah studi, nama keluarga Mo (莫) muncul ketika keturunan penguasa kuno Zhuanxu menyingkat nama kotanya, Moyangcheng (莫陽城) dan mengambil Mo (莫) sebagai nama keluarga mereka.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-mo-%e8%8e%ab/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Mo (莫)
Liu Gui Tang (六桂堂) Gedung Enam Kemenangan
Liu Gui Tang (六桂堂) Gedung Enam Kemenangan
Liu Gui Tang (六桂堂) – Gedung Enam Kemenangan Terdapat tempat terkenal bernama Liu Gui Tang (六桂堂), yang berarti Gedung Enam Kemenangan. Tempat tersebut adalah gedung leluhur yang dipergunakan bersama-sama oleh enam marga, yaitu: Wēng (翁), Hóng (洪), Jiāng (江), Fāng (方), Gōng (龔), dan Wāng (汪).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/liu-gui-tang-%e5%85%ad%e6%a1%82%e5%a0%82-gedung-enam-kemenangan/
·tionghoa.com·
Liu Gui Tang (六桂堂) Gedung Enam Kemenangan
Asal Usul Marga Tao (陶)
Asal Usul Marga Tao (陶)
Asal Usul Marga Tao (陶) Nama marga: Tao Pinyin: Táo Hanzi (Simplified): 陶 Hanzi (Traditional): 陶 Penulisan lain: – Dau (Minbei) – Dou – Du – Tao (Teochiu) – Tau (Gan & Hakka) – Thau (Gan) – Tho (Hakka) – To (Hokkian, Kanton & Minnan) – Toe – Tou (Kanton) – Tow (Kanton & Teochiu) Kaisar Legendaris Yao (Simplified: 帝尧, Traditional: 帝堯, Pinyin: Dì Yáo) berasal dari klan Tao Tang (Simplified: 陶唐, Traditional: 陶唐, Pinyin: Táo Táng) dan dikenal juga sebagai Tang Yao (Simplified: 唐尧, Traditional: 唐堯, Pinyin: Táng Yáo) atau Tao Tang Yao (Simplified: 陶唐尧, Traditional: 陶唐堯, Pinyin: Táo Táng Yáo).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-tao-%e9%99%b6/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Tao (陶)
Huangdi & Yandi Pendiri Marga Tionghoa Yang Beraneka-Ragam
Huangdi & Yandi Pendiri Marga Tionghoa Yang Beraneka-Ragam
Huangdi & Yandi, Pendiri Marga Tionghoa Yang Beraneka-Ragam Pada masa Tiongkok Kuno, terdapat dua suku besar di Lembah Sungai Kuning. Suku Ji yang dikepalai oleh Huangdi dan suku Jiang yang dipimpin Yandi (Hanzi: 炎帝, Pinyin: Yán Dì). Oleh karena kedekatan hubungan, mereka sepakat membentuk aliansi suku. Pada suatu waktu, Yandi menginvasi wilayah suku lain, Jiuli (九黎), yang pemimpinnya adalah Chiyou (蚩尤).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/huangdi-yandi-pendiri-marga-tionghoa-yang-beraneka-ragam/
·tionghoa.com·
Huangdi & Yandi Pendiri Marga Tionghoa Yang Beraneka-Ragam
Rumah Ibadat Tao
Rumah Ibadat Tao
Rumah Ibadat Tao Agama Tao lahir dan tumbuh di Tiongkok, kemudian menyebar di berbagai wilayah Indonesia bersamaan dengan migrasi bangsa Tionghoa ratusan tahun yang lalu. Pada masa awal kedatangan bangsa Tionghoa, bentuk rumah ibadat masih sangat sederhana. Seiring berjalannya waktu dan meningkatnya kondisi perekonomian umat, rumah ibadat senantiasa dirawat, dipugar, bahkan ditingkatkan kapasitasnya untuk melayani umat. Rumah ibadat umat Tao pada umumnya memiliki ciri khas arsitektur Tiongkok, dengan warna dominan merah kombinasi kuning. Rata-rata memiliki ornamen patung naga (long) dan burung hong (feng huang) di atas atap. Pada jendelanya tidak jarang ada simbol taiji (yin yang) atau bagua. Di depan pintu utama sering kali ditempatkan sepasang patung singa atau kirin (qilin). Setiap tanggal 1 dan 15 Imlek tercium bau dupa/hio (xiang) yang dibakar oleh umat yang bersembahyang. Di Indonesia, rumah ibadat dengan ciri khas tersebut secara umum disebut kelenteng/klenteng. Hal ini disebabkan karena pada masa lalu sering terdengar bunyi lonceng/genta “Teng Teng Teng” pada saat ritual tertentu. Sesungguhnya rumah ibadat umat Tao banyak ragamnya, yang dapat diketahui dari nama rumah ibadat tersebut. Berikut ini adalah penjelasan disertai dengan contoh-contohnya. Gong宫 (baca: Kung, Hokkian: Kiong) Gong jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya istana (tempat yang mulia, agung, dan istimewa). Umat Tao menggunakan nama istana sebagai tempat beribadah dan memuliakan Shen Xian (Dewa-dewi Tao). Contohnya Qing Jing Gong, Wan Fu Gong, Tai Ping Gong, Tai Qing Gong, dll. Guan馆 (baca: Kwan/Kuan]. Guan memiliki makna gedung tempat konferensi dan belajar. Rumah ibadat umat Tao yang menggunakan akhiran Guan berukuran lebih kecil daripada rumah ibadat yang menggunakan akhiran Gong. Contohnya Ci Ai Dao Guan. Ting亭 (baca: Thing) Ting artinya paviliun, tempat ibadah umat Tao yang berukuran lebih kecil daripada Guan. Contohnya Cai  Shen Ting. Dian殿 (baca: Tien) Dian juga memiliki arti istana. Contohnya Xian Gu Dian. Tai台 (baca: Thai) Tai merupakan pelataran suci atau mimbar pembabaran ajaran Tao. Contohnya Lao Jun Tai. Menurut cerita, semasa hidupnya Lao Zi tinggal di Lao Jun Tai. Dong洞 (baca: Tung, Hokkian: Tong) Dong mulanya merupakan tempat bermeditasi dan mendalami Tao. Contohnya Jiu Li Dong. Miao庙 (baca: Miao, Hokkian: Bio) Miao artinya tempat suci. Contohnya Tian Hou Miao, Xie Tian Miao, Zheng Huang Miao, dan sebagainya. Ci祠 (baca: Ce) Ci memiliki artiistana kecil. Contohnya Fu De Ci. Di Indonesia pada umumnya nama-nama rumah ibadat Tao berakhiran Gong, Guan, Ting, dan Miao; sedangkan sebagian kecil menggunakan nama Dong dan Ci. Dalam perkembangan Tao Thay Shang Men – Xiao Yao Pai, hingga tahun 2021 telah menaungi dua puluhan Gong, Guan, dan Ting yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan negara tetangga, yakni Singapura. Dengan semakin meningkatnya antusiasme generasi muda untuk mendalami agama Tao, diperkirakan Gong, Guan, dan Ting akan terus bertambah di masa depan. https://taotsm.org/rumah-ibadat-tao/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=rumah-ibadat-tao
·taotsm.org·
Rumah Ibadat Tao
Lingkaran Reinkarnasi
Lingkaran Reinkarnasi
Lingkaran Reinkarnasi Kehidupan manusia di bumi ini sudah ada beribu-ribu tahun lamanya. Dinasti dan kerajaan tertua, seperti Mesopotamia, Mesir, dan Tiongkok kuno dimulai sekitar 3000-2000 tahun SM. Tidak ada yang tahu pasti kapan kehidupan manusia dimulai. Sejak awal mula kehidupannya, manusia terus berevolusi dan kehidupan ini terus maju, berkembang, dan berputar. Bayangkan saja, selama ribuan tahun kehidupan manusia, bermilyar-milyar jiwa manusia terus bereinkarnasi atau tidak bisa lepas dari lingkaran reinkarnasi. Sudah berapa banyak kesulitan yang dihadapi oleh manusia, mulai dari perang, penyakit, kemiskinan, penderitaan, dan lain-lain. Beruntunglah orang-orang yang dilahirkan di lingkungan yang baik dan hidup berkecukupan, tetapi tidak semuanya seberuntung itu. Di dunia ini ada yang dilahirkan di lingkungan yang mengenaskan, ada yang lahir beberapa saat lalu meninggal, dan ada yang harus menanggung beban sebagai orang cacat. Mungkin banyak orang menganggap hidup ini tidak adil, tetapi sebenarnya tidak demikian. Hidup kita saat ini ditentukan dan dipengaruhi oleh kehidupan kita pada masa lalu. Tidak ada yang tidak adil karena lingkaran karma dan Tao itu sendiri tidak pandang bulu, semua berputar dan berjalan secara otomatis, serta saling berbalas. Apa pun yang kita lakukan pada masa lalu akan terbawa ke kehidupan kita yang berikutnya. Jadi, apabila kita merasa hidup saat ini penuh penderitaan, ini adalah karma yang harus kita jalani dan tidak bisa kita tinggalkan. Bagaimana cara kita mengatasinya? Belajar Tao dan Tao Ying Suk, inilah jawabannya. Beruntunglah kita semua bisa bertemu dengan Lie Song Hoo Shifu dalam hidup kita kali ini karena Tao Ying Suk inilah penolong yang dapat menarik kita keluar dari lingkaran reinkarnasi dan memperbaiki kondisi hidup kita. Bagaimana caranya? Kunci yang paling mendasar dan penting adalah rajin lienkung. Shifu sendiri sering mengatakan bahwa kita harus rajin lienkung, jangan malas. Hal ini dikarenakan dengan lienkung, kita dapat memperkuat jasmani, mental, dan sukma kita. Dengan dipandu oleh Dewa-dewi, latihan lienkung ini akan membawa kita menuju kondisi hidup yang lebih sehat jiwa dan raga serta membuat kita lebih siap dan mantap dalam menjalani hidup. Banyak-banyaklah berbuat baik untuk memupuk karma baik! Hidup manusia ini pada dasarnya penuh dengan kesulitan. Bantulah sesama kita sebisa mungkin untuk mengurangi penderitaan yang dialami orang lain! Hal ini dikarenakan sebenarnya kita semua menjalani kehidupan yang sama dan berputar di lingkaran yang sama, maka selayaknya kita saling membantu agar hidup menjadi jauh lebih baik. Karena kemuliaan Dewa-dewi, ilmu Tao Ying Suk diturunkan oleh Shifu untuk menolong umat manusia, maka janganlah disia-siakan! Hanya inilah satu-satunya cara agar kita bisa lepas dari reinkarnasi dan mencapai kehidupan yang lebih tinggi dan mulia. https://taotsm.org/lingkaran-reinkarnasi/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=lingkaran-reinkarnasi
·taotsm.org·
Lingkaran Reinkarnasi
Berbakti Terhadap Shimen (师门 )
Berbakti Terhadap Shimen (师门 )
Berbakti Terhadap Shimen (师门 ) Menurut pandangan saya, berbakti adalah bentuk nyata dari pengabdian (kecintaan dan ketulusan yang sangat mendalam) dan kesetiaan (rela berkorban apa pun) yang telah dijalankan oleh seseorang dalam kurun waktu tertentu semasa hidupnya. Berbakti dapat diaplikasikan dalam dua poin berikut. Antarmanusia secara pribadi Contohnya bakti anak kepada orang tuanya dan bakti murid kepada gurunya. Bentuk bakti ini biasanya melibatkan hubungan emosional/batin dan melekat secara pribadi di dalam hati. Antara manusia dan kelompok atau wadah yang menaunginya Contohnya bakti seorang anak terhadap keluarganya, bakti seorang murid terhadap perguruannya, dan bakti seorang warga negara terhadap nusa dan bangsanya (negaranya). Diawali dengan hubungan antarmanusianya dahulu, kemudian terbentuk wadah/organisasi yang melibatkan kepentingan banyak orang di dalamnya. Seiring waktu berjalan, terjalin ikatan antara manusia dan kelompoknya melalui aturan-aturan yang mendasarinya, dedikasi, dan komitmen sebagai anggota kelompok itu. Berbakti terhadap Shimen (Thay Shang Men) Menurut pandangan saya sebagai seorang huang yi, berbakti terhadap shimen sama halnya dengan yang telah dipaparkan di atas. Di dalam shimen diilustrasikan ada sisi kiri dan sisi kanan yang harus dijalankan berbarengan, tidak bisa hanya satu sisi. Berbakti terhadap shimen harus seiring dan sejalan antara poin 1 dan 2.  Sebelum dibentuk shimen, ada shifu sebagai tokoh panutan awal bagi semua muridnya. Bakti seorang murid kepada shifu (guru) layaknya seperti bakti seorang anak kepada orang tuanya sendiri. Hal ini tidak tergantikan dan tidak lekang oleh waktu. Setelah terbentuk shimen, secara alamiah akan dibentuk organisasi di dalamnya. Untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, seiring waktu shimen akan melakukan perubahan demi perubahan. Pucuk pimpinan juga dapat berganti demi kelangsungan shimen dan generasi-generasi berikutnya. Masalah biasanya muncul ketika perubahan datang dan masalah itu adanya di dalam hati kita sebagai murid dari shimen. Jika kita bisa mengerti dan mempunyai pandangan dasar yang kuat mengenai makna berbakti seperti poin 1 dan 2 di atas serta bisa mengaplikasikannya dengan baik, maka masalah tidak akan pernah mencuat ke permukaan. Sebagai seorang Huang Yi, sudah seharusnya kecintaan dan ketulusan kita terhadap shimen tidak tergoyahkan di dalam hati, meskipun terjadi perubahan kecil ataupun besar di dalamnya. Sampai kapan pun harus ada fanatisme yang kuat di dalam hati setiap huang yi terhadap shimen-nya, untuk bisa mengabdi dengan sungguh hati tanpa pamrih. Setelah itu, kita baru bisa dikatakan sudah berbakti. https://taotsm.org/berbakti-terhadap-shimen-%e5%b8%88%e9%97%a8/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=berbakti-terhadap-shimen-%25e5%25b8%2588%25e9%2597%25a8
·taotsm.org·
Berbakti Terhadap Shimen (师门 )
Asal Usul Marga Zheng (郑)
Asal Usul Marga Zheng (郑)
Asal Usul Marga Zheng (郑) Nama marga: Zheng Pinyin: Zhèng Hanzi (Simplified): 郑 Hanzi (Traditional): 鄭 Penulisan lain: – Chang – Cheang – Cheng – Dang – Dhang – Tay (Hokkian & Teochiu) – Tee (Hokkian & Teochiu) – Teh (Hokkian & Teochiu) – The (Hokkian & Teochiu) Pada masa Dinasti Zhou Barat, Raja Xuan (Hanzi: 周宣王, Pinyin: Zhōu Xuān Wáng) memberikan Negara Zheng (郑国) kepada saudara laki-lakinya, Ji You (姬友), yang kemudian dikenal sebagai Adipati Huan dari Zheng (Simplified: 郑桓公, Traditional: 鄭桓公, Pinyin: Zhèng Huán Gōng).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-zheng-%e9%83%91/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Zheng (郑)
Kuil Leluhur Jin Jìn Cí (晋祠)
Kuil Leluhur Jin Jìn Cí (晋祠)
Kuil Leluhur Jin – Jìn Cí (晋祠) Kuil Leluhur Jin atau Jìn Cí (晋寺) adalah kompleks kuil paling terkemuka di Shanxi, Tiongkok. Terletak 16 mil (25 km) barat daya Taiyuan di kaki Gunung Xuanweng di Mata Air Jin, Kuli Jìn Cí adalah kombinasi peninggalan budaya sejarah dan pemandangan yang indah.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/kuil-leluhur-jin-jin-ci-%e6%99%8b%e7%a5%a0/
·tionghoa.com·
Kuil Leluhur Jin Jìn Cí (晋祠)
Asal Usul Marga Fu (符)
Asal Usul Marga Fu (符)
Asal Usul Marga Fu (符) Nama marga: Fu Pinyin: Fú Hanzi (Simplified): 符 Hanzi (Traditional): 符 Penulisan lain: – Foo Kaisar Qin Shi Huang (秦始皇), pendiri Dinasti Qin, memberi Ya (雅) nama keluarga Fu (符) karena telah berjasa dalam pengaturan segel kerajaan, dan diberi gelar Fu Xi Ling (Simplified: 符玺令, Traditional: 符璽令, Pinyin: Fú Xǐ Lìng) dengan tugas sebagai menteri yang bertanggung jawab atas pelaksanaan perintah kaisar.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-fu-%e7%ac%a6/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Fu (符)
Saudara Laki-Laki Menjadi Penguasa dengan Daun Wu Tong
Saudara Laki-Laki Menjadi Penguasa dengan Daun Wu Tong
Saudara Laki-Laki Menjadi Penguasa dengan Daun Wu Tong Raja Wu dari Dinasti Zhou (Hanzi: 周武王, Pinyin: Zhōu Wǔ Wáng) adalah pendiri Dinasti Zhou. Tidak lama setelah berhasil mendirikan Dinasti Zhou, Raja Wu meninggal dunia. Takhta digantikan oleh Ji Song (姬诵) sebagai Raja Cheng (Hanzi: 周成王, Pinyin: Zhōu Chéng Wáng).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/saudara-laki-laki-menjadi-penguasa-dengan-daun-wu-tong/
·tionghoa.com·
Saudara Laki-Laki Menjadi Penguasa dengan Daun Wu Tong
Asal Usul Marga Weng (翁)
Asal Usul Marga Weng (翁)
Asal Usul Marga Weng (翁) Nama marga: Weng Pinyin: Wēng Hanzi (Simplified): 翁 Hanzi (Traditional): 翁 Penulisan lain: – Ang (Hokkian) – Eng – Ong (Hokkian) – Oong – Long (Kanton) – Weng – Wung – Yang – Yeong – Young – Yung (Kanton) Putra bungsu Raja Zhao dari Dinasti Zhou (Hanzi: 周昭王, Pinyin: Zhōu Zhāo Wáng) saat lahir mengepalkan tangannya dengan erat dan tidak ada yang dapat membukanya.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-weng-%e7%bf%81/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Weng (翁)
Asal Usul Marga Zhong (钟)
Asal Usul Marga Zhong (钟)
Asal Usul Marga Zhong (钟) Nama marga: Zhong Pinyin: Zhōng Hanzi (Simplified): 钟 Hanzi (Traditional): 鐘 Penulisan lain: – Cheong – Choong – Chung – Tjoeng – Tjung Pada masa Dinasti Shang ketika Raja Zhou (Hanzi: 纣王, Pinyin: Zhòu Wáng) memerintah, saudara laki-lakinya yang bernama Qi (启) diberi Negara Wei (魏国).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-zhong-%e9%92%9f/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Zhong (钟)
Traktir Makan di (WarKet) Warung Ketawa Kolaborasi VinDes Kitabisa dan Gemaku Indonesia
Traktir Makan di (WarKet) Warung Ketawa Kolaborasi VinDes Kitabisa dan Gemaku Indonesia
Traktir Makan di (WarKet) Warung Ketawa, Kolaborasi VinDes, Kitabisa dan Gemaku Indonesia https://www.gemaku.org/wp-content/uploads/2021/09/VID_20210903_102124.mp4 https://www.gemaku.org/wp-content/uploads/2021/09/VID-20210902-WA0021.mp4 https://www.gemaku.org/459
·gemaku.org·
Traktir Makan di (WarKet) Warung Ketawa Kolaborasi VinDes Kitabisa dan Gemaku Indonesia
Fakta Menarik Tentang Nama Marga / Nama Keluarga Tionghoa
Fakta Menarik Tentang Nama Marga / Nama Keluarga Tionghoa
Fakta Menarik Tentang Nama Marga / Nama Keluarga Tionghoa Fakta menarik tentang nama marga atau nama keluarga Tionghoa Karakter 姓 (Xìng), yang berarti “nama keluarga”, memiliki komponen 女 (Nǚ), yang berarti “perempuan”, sebuah indikasi bahwa orang Tionghoa kuno pernah memiliki masyarakat matriarkal, sistem kekeluargaan dan garis keturunan berdasarkan ibu. Pada masa lalu, hanya orang-orang istimewa yang memiliki nama keluarga, misalnya keluarga kerajaan, keluarga bangsawan dan orang yang telah berjasa bagi negara. … Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/fakta-menarik-tentang-nama-marga-nama-keluarga-tionghoa/
·tionghoa.com·
Fakta Menarik Tentang Nama Marga / Nama Keluarga Tionghoa
Asal Usul Marga Zeng (曾)
Asal Usul Marga Zeng (曾)
Asal Usul Marga Zeng (曾) Nama marga: Zeng Pinyin: Zēng Hanzi (Simplified): 曾 Hanzi (Traditional): 曾 Penulisan lain: – Chen – Cheng – Tjan – Tsang (Kanton) – Tseng – Tzeng Shao Kang (Hanzi: 少康, Pinyin: Shào Kāng), raja dari Dinasti Xia, menugaskan salah satu putranya yang bernama Zeng Qulie (Simplified: 鄫曲烈, Traditional: 鄫曲烈, Pinyin: Zēng Qū Liè) untuk memerintah Negara Zeng (鄫国).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-zeng-%e6%9b%be/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Zeng (曾)
Perubahan Nama Marga Xianbei Menjadi Nama Marga Han
Perubahan Nama Marga Xianbei Menjadi Nama Marga Han
Perubahan Nama Marga Xianbei Menjadi Nama Marga Han Dinasti Wei Utara adalah dinasti yang diperintah oleh suku Xianbei (Simplified: 鲜卑, Traditional: 鮮卑, Pinyin: Xiānbēi). Pada saat Kaisar Xiao Wen dari Dinasti Wei Utara (魏孝文帝) memerintah, dia menganggap penting untuk menyatukan Han dan Xianbei, dan ingin menyerap kebudayaan Dataran Tengah serta mereformasi adat kuno Xianbei.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/perubahan-nama-marga-xianbei-menjadi-nama-marga-han/
·tionghoa.com·
Perubahan Nama Marga Xianbei Menjadi Nama Marga Han
Asal Usul Marga Lü (吕)
Asal Usul Marga Lü (吕)
Asal Usul Marga Lü (吕) Nama marga: Lü Pinyin: Lǚ Hanzi (Simplified): 吕 Hanzi (Traditional): 吕 Penulisan lain: – Leui (Kanton) Marga Lü (吕) berasal dari marga Kaisar Yandi (Hanzi: 炎帝, Pinyin: Yán Dì) , Jiāng (姜). Klan Jiang (姜) adalah sekutu dekat dan sering menjadi pasangan pernikahan klan Ji (姬).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-lu-%e5%90%95-3/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Lü (吕)
Asal Usul Marga Zhu (朱)
Asal Usul Marga Zhu (朱)
Asal Usul Marga Zhu (朱) Nama marga: Zhu Pinyin: Zhū Hanzi (Simplified): 朱 Hanzi (Traditional): 朱 Penulisan lain: – Chu (Hakka & Min Nan) – Cuo – Zu (Hakka & Min Nan) Salah satu sumber nama marga Zhu adalah Cao Xie (曹挟), keturunan kaisar legendaris Zhuan Xu (Simplified: 颛顼, Traditional: 顓頊, Pinyin: Zhuān Xū).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-zhu-%e6%9c%b1/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Zhu (朱)
Asal Usul Marga Xiao (肖)
Asal Usul Marga Xiao (肖)
Asal Usul Marga Xiao (肖) Nama marga: Xiao Pinyin: Xiào Hanzi (Simplified): 肖 Hanzi (Traditional): 肖 Penulisan lain: – Ciu (Kanton) – Seu (Hakka) – Siao (Teochiu & Peng Im) – Siau (Hokkian) – Sieu (Min Dong) – Siou (Teochiu & Peng Im) – Xiau (Meixian & Kanton) Nama marga Xiao (肖) sangat langka, dan jarang tercatat dalam buku-buku sejarah, bahkan tidak tercatat dalam “Seratus Nama Keluarga” di Dinasti Song dan “Seribu Nama Keluarga” di Dinasti Ming.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-xiao-%e8%82%96/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Xiao (肖)
PENODAAN AGAMA?
PENODAAN AGAMA?
PENODAAN AGAMA? Salam Kebajikan,  惟德動天, Beberapa hari lalu viral berita mengenai youtuber yang telah meresahkan masyarakat karena konten youtubenya telah menyinggung salah satu agama dan diduga melakukan penodaan agama. Pada akhirnya, atas tuntutan dari masyarakat dan ormas keagamaan, youtuber tersebut ditangkap oleh polisi atas dugaan tindak pidana penodaan agama sesuai UU No. 1/PNPS/1965 dan Undang-undang ITE. Setelah penangkapan, timbul desakan dari berbagai kalangan masyarakat dan ormas keagamaan lain agar penangkapan dilakukan pula terhadap para pelaku lain dalam peristiwa lain yang masih berkeliaran bebas. Alasannya jelas: hukum tidak boleh tebang pilih. Bila tebang pilih akan menimbulkan keresahan dalam masyarakat yang akan berdampak buruk terhadap rasa keadilan dan pada gilirannya akan membawa dampak buruk pada berbagai sendi kehidupan. Polisi pun bergerak melakukan penangkapan. Memang sudah seharusnya aparat penegak hukum sejak lama melakukan hal tersebut tanpa perlu merasa gamang. Kita tunggu bagaimana proses hukum akan berjalan dan bagaimana para aparat penegak hukum akan menangani kasus-kasus lain yang sekian lama belum tersentuh hukum. Tentu saja harapan kita semua bila akhirnya sampai di pengadilan, keputusan yang diambil oleh hakim adalah keputusan yang memenuhi rasa keadilan dalam masyarakat dan memberi efek jera agar kejadian yang sama tidak terus terulang terhadap agama apapun (perasaan dan keyakinan penganut agama) yang ada di Indonesia. Dalam hati, saya sering merasa heran dan terenyuh atas perilaku orang-orang tersebut yang melampaui batasan-batasan etis tak kasat mata tapi sangat sensitif dengan memasuki wilayah keyakinan orang lain. Terlebih lagi dilakukan dalam era internet dan medsos sekarang ini yang telah meruntuhkan batasan ruang dan waktu. Bahkan dalam ruang diskusi ilmiah pun sebaiknya dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan menghindarkan diksi yang berpotensi disalah tafsirkan dan menimbulkan pertentangan dalam masyarakat.  Pada area-area tertentu, ranah keyakinan seringkali berbeda dengan cara berpikir ilmiah yang mengedepankan rasionalitas dan bukti empiris. Jangan hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat menjadi alasan bagi siapapun untuk mengeluarkan ucapan dan tindakan kontraproduktif. Hak asasi dan kebebasan kita dibatasi oleh hak asasi orang lain. Dalam hal ini kenapa perlu ada undang-undang yang mengatur. Kita tidak bisa dan tak boleh melihat dan menilai keyakinan orang lain dari kacamata ajaran dan keyakinan agama atau ideologi yang kita anut. Kalau itu dilakukan, dampaknya akan negatif. Kita tak dapat memperbandingkan keyakinan kita dengan keyakinan orang lain karena kalau itu dilakukan subyektifitas akan menguasai penilaian kita. Biarlah klaim kebenaran dan kehebatan agama yang kita yakini, kita pegang dalam hati kita bukan dibicarakan secara terbuka apalagi dengan menjelek-jelekkan keyakinan orang lain.  Kebesaran agama kita tidak ditentukan oleh kejelekan agama orang lain, tapi ditentukan oleh seberapa banyak kita menjalankan ajaran agama kita bagi kemaslahatan diri pribadi kita, keluarga kita, tetangga kita, masyarakat dan umat manusia serta lingkungan hidup. Seberapa intens hubungan kita dengan Sang Pencipta bukan ditentukan seberapa fanatik kita membela Tuhan dan agama kita serta merendahkan dan menjelekkan Tuhan dan agama orang lain, tapi seberapa intens kita menjalankan kebajikan dalam kehidupan. Tuhan hadir secara intens dalam karya kebajikan yang kita lakukan dalam kehidupan ini. Secara sederhana Zhisheng Kongzi memberi panduan pada kita umatnya agar dapat hidup harmonis. Bila berlainan dao jangan berdebat. Jangan lakukan apa yang tidak ingin orang lain lakukan padamu. Dua tuntunan itu cukup untuk menjaga kehidupan dari perselisihan dan melindungi diri dari tindakan tak perlu yang berpotensi menyeret kita pada masalah hukum. Hukum penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban, etika moral akan menjauhkan kita dari masalah hukum dan menjaga agar hukum dapat berjalan dengan baik. Anda setuju? (US) 29082021 https://www.uungsendana.com/2021/08/penodaan-agama.html
·uungsendana.com·
PENODAAN AGAMA?