Lampion Merah

Lampion Merah

1199 bookmarks
Custom sorting
Nama Marga Tiongkok Dengan Karakter Ganda Terbanyak 2021
Nama Marga Tiongkok Dengan Karakter Ganda Terbanyak 2021
Nama Marga Tiongkok Dengan Karakter Ganda Terbanyak 2021 Sebagian besar nama marga Tionghoa hanya terdiri dari satu suku kata, satu karakter, namun terdapat juga nama marga yang terdiri dari dua karakter dan terus bertahan hingga saat ini. Nama marga dengan dua karakter disebut juga sebagai Fù Xìng (复姓), nama keluarga majemuk.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/nama-marga-tiongkok-dengan-karakter-ganda-terbanyak-2021/
·tionghoa.com·
Nama Marga Tiongkok Dengan Karakter Ganda Terbanyak 2021
Asal Usul Marga Zhang (张)
Asal Usul Marga Zhang (张)
Asal Usul Marga Zhang (张) Nama marga: Zhang Pinyin: Zhāng Hanzi (Simplified): 张 Hanzi (Traditional): 張 Penulisan lain: – Cheong (Hakka) – Cheung (Kanton) – Chong (Hakka) – Teo (Teochiu) – Teoh (Teochiu) – Tiong – Tjong – Tsan – Tsaon Zhāng (Simplified: 张, Traditional: 張) merupakan gabungan dari Gōng (弓) yang berarti busur dan Cháng (Traditional: 長, Simplified: 长) yang berarti panjang atau lebar.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-zhang-%e5%bc%a0/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Zhang (张)
PERASAAN MANUSIA
PERASAAN MANUSIA
PERASAAN MANUSIA Salam Kebajikan,  惟德動天, Di suatu sore sekira pukul 15.00, tanggal 28 Agustus, beberapa tahun yang lalu ... "Koko ada undangan." "Undangan apa? Koko mau datang?" "Ya mau datang. Gak enak kalau gak datang" Pikir A ini cuma candaan saja dari U di hari ulang tahunnya. A meneruskan pekerjaannya agar nanti dapat pulang tepat waktu. Pkl 16.30, BBM (Blackberry Messenger—aplikasi pesan) masuk. "Otw." "Otw kemana?" "Kan Koko sudah bilang." Hening. Sambil pikiran berkecamuk dan heran dari A. Tapi dalam pikirannya ini mungkin sekedar candaan dan kejutan. A masih positive thinking. Pukul 17.00 lewat tak ada pesan masuk. Ditunggu sampai pukul 17.30 hari hampir gelap. A mulai menduga ada yang tidak beres. Dengan hati mulai kesal A mengirim BBM. "Koko tuh sebetulnya otw kemana?" "Kan Koko sudah bilang," sambil mengirimkan foto undangan pakai BBM.   "Koko tuh lupa ya sekarang hari apa?" Diam sejenak.   Tidak beberapa lama kemudian telepon berdering.   Telpon tidak diangkat. "Enggak, enggak lupa. Sudah mau pulang?" BBM tidak dibalas. Telepon A kembali berdering.   "Kalau mau nanya sudah mau pulang sih dari jam 5, ini sih sudah di-BBM begitu baru nanya. Lupa kan?" "Enggak. Enggak lupa." "Sudah lah enggak usah ngeles melulu." "Ya sudah. Koko jemput ya?" Kejadian beberapa tahun yang lalu begitu berbekas di hati A terutama saat-saat memasuki bulan Agustus. Air mata menggenang di pelupuk mata A setiap mengingat peristiwa ini. Itulah kesalahan besar yang pernah saya lakukan pada pacar saya di hari ulang tahunnya. Salah satu konsekuensi sebagai seorang pemimpin organisasi keagamaan. Undangan datang silih berganti hampir setiap hari. Beberapa undangan bersamaan dan perlu didelegasikan. Tapi ada beberapa undangan harus dihadiri sendiri entah untuk menjaga hubungan atau sebagai narasumber. Kesibukan dari pagi hingga malam hari adalah kegiatan rutin. Tak heran pikiran, perasaan dan energi cukup terkuras. Bagaimanapun, kejadian tersebut merupakan kesalahan saya, bukan kesalahan jabatan atau kesalahan orang lain. Banyak pelajaran yang saya petik dari kejadian tersebut. Ada hal-hal tertentu yang harus kita pilih sebagai prioritas utama, jangan sampai menorehkan luka pada orang-orang yang kita kasihi hingga lama. Manusia bukan sekedar makhluk berpikir tapi juga berperasaan. Karena perasaan kita mencintai atau membenci seseorang. Gembira, marah, sedih, senang, benci merupakan ungkapan perasaan yang manusiawi. Perasaan bukan untuk dihilangkan tapi untuk dijaga pada batasnya. Kita bisa belajar mengelolanya dengan upaya belajar dan membina diri secara sengaja. Dengan belajar dan membina diri diharapkan kita dapat menjaga hati dan menemukan cahaya kebajikan Tian sehingga perasaan dapat dijaga tetap dalam batas tengah sehingga harmonis. Tanggal 28 Agustus 2021 A ulang tahun. Saya dapat merasakan luka itu masih berbekas. Masih berbekas karena dia mencintai saya. Walau kadang mengulang-ngulang cerita yang sama, sekarang A adalah istri saya. Saya memperistri A tahun lalu dan A akan menjadi ibu dari anak kami dan ibu sambung dari tiga anak yang lain lebih karena perasaan bukan karena pikiran. Walau luka hati masih ada, nyatanya A mau saya peristri. Apakah karena pikiran? Saya rasa bukan. Selamat ulang tahun Agnes, istriku.  Semoga lima kebahagiaan selalu menjadi lajur yang kau tempuh.  Tian merahmati dan melindungi. Tian Bao. (US) 28082021 https://www.uungsendana.com/2021/08/perasaan-manusia.html
·uungsendana.com·
PERASAAN MANUSIA
Asal Usul Marga Ji (姬)
Asal Usul Marga Ji (姬)
Asal Usul Marga Ji (姬) Nama marga: Ji Pinyin: Jī Hanzi (Simplified): 姬 Hanzi (Traditional): 姬 Penulisan lain: – Chi (Hokkian) – Gei (Kanton) – Kee – Kei (Kanton) – Ki (Min Nan) Pada masa Tiongkok Kuno terdapat dua suku besar yang mendiami Lembah Sungai Kuning.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-ji-%e5%a7%ac/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Ji (姬)
KITA DAN RAMALAN
KITA DAN RAMALAN
KITA DAN RAMALAN Salam Kebajikan,  惟德動天, "Setelah ketenangan ini datang, dan itu pasti, sebuah agama baru akan lahir, agama tentang kehidupan, bukan tentang kematian; agama yang akan membantu orang hidup juga mati; agama yang para pengikutnya akan menyembah lewat semangat dan tindakan dalam bentuk memberikan layanan bermanfaat satu sama lain, bukan menyembah arwah leluhur; sebuah agama yang para pemimpinnya akan mengajarkan kasih dan keindahan usaha kerja sama antar orang, bukan ketakutan dan takhayul ..." Pernyataan berbentuk 'ramalan' di atas ditulis oleh Napoleon Hill pada saat depresi hebat melanda Amerika Serikat (dan dunia?) tahun 1930-an dan dapat kita baca dalam buku How To Sell Your Way Through Life yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi buku Rahasia Sukses Menjual (2019). Apakah 'ramalan' tersebut terbukti? Silakan Anda baca kembali dan bandingkan dengan situasi sekarang hampir seratus tahun kemudian. "Ramalan" seperti ini banyak ditulis dari masa kemasa. Sebut saja kita mengenal tokoh Joyo Boyo atau Nostradamus yang hingga hari ini ramalannya—masih banyak dipercaya orang—sangat jitu. Beberapa kitab suci juga memuat ramalan dan nubuat. Pada masa kuno ramalan dengan menggunakan rumput shi dan tempurung kura-kura lazim dilakukan oleh para penguasa berbagai dinasti atau raja muda di Tiongkok saat akan melakukan suatu misi, misal akan melakukan peninjauan ke pelosok negeri atau berperang atau mencari pengganti, dan lain-lain. Kalau kita membaca teks-teks dalam Sishu Wujing, kita akan mendapatkan tulisan tentang 'ramal meramal'. Baca saja misalnya sepuluh sayap dalam Yijing, Kitab Liji, Shujing, Shijing, Chunqiu Jing atau Sishu. Pada masa modern ramalan mengenai masa depan dilakukan oleh para futuris seperti Alvin Toffler dan John Naisbitt. Ramalan dilakukan pula oleh Ahli Politik Amerika Serikat Samuel P. Huntington dengan bukunya yang berjudul Clash of Civilization pernah menggegerkan dan menjadi perbincangan dunia. Yang terbaru, ahli sejarah dari Israel Yuval Noah Harari menulis dua buku Best Seller "Sapiens" dan "Homo Deus" meramalkan kepunahan Homo Sapiens dan Liberalisme oleh Algoritma yang dimanifestasikan dalam Artificial Intelligence (AI). Dengan adanya AI banyak pekerjaan yang akan hilang dan di dunia akan banyak orang-orang yang irrelevant karena tak lagi dapat bekerja. Membaca buku-buku ramalan seperti ini pada akhirnya menempatkan kita pada pilihan apakah mempercayainya atau tidak. Yang terpenting bagaimana kita bertindak setelah membaca ramalan tersebut. Apakah kita pasrah dipenuhi ketakutan atau optimisme berlebih dan mengharapkan keajaiban? Ataukah kita terus melangkah dan menatap masa depan dengan sikap mental positif sambil berbenah diri. Bukankah perubahan yang terjadi di dunia ini seringkali tak terduga dan kadang berbeda dengan apa yang diramalkan karena kondisi-kondisi tak terduga yang membelokkan arah masa depan? Catatan sejarah memberi petunjuk pada kita mengenai hal tersebut. Pada akhirnya walau kita tak dapat mengelak dari takdir, kita mempunyai kontribusi dalam menentukan nasib kita sendiri.  Apakah akan tergerus arah perubahan atau survive dan berkembang maju. (US) 25082021 https://www.uungsendana.com/2021/08/kita-dan-ramalan.html
·uungsendana.com·
KITA DAN RAMALAN
Asal Usul Marga Zhou (周)
Asal Usul Marga Zhou (周)
Asal Usul Marga Zhou (周) Nama marga: Zhou Pinyin: Zhōu Hanzi (Simplified): 周 Hanzi (Traditional): 周 Penulisan lain: – Chau (Kanton) – Chao (Kanton) – Chau – Chew (Hokkian & Teochiu) – Chiu (Hokkian & Teochiu) – Chou (Mandarin) – Chow (Kanton) – Djioe – Joo – Ju – Tjeuw – Tjioe Legenda menceritakan bahwa leluhur pertama dari marga Zhōu adalah Houji (Hanzi: 后稷, Pinyin: Hòu Jì).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-marga-zhou-%e5%91%a8/
·tionghoa.com·
Asal Usul Marga Zhou (周)
KENANGAN INDAH YANG INGIN DIULANGI
KENANGAN INDAH YANG INGIN DIULANGI
KENANGAN INDAH YANG INGIN DIULANGI Salam Kebajikan,  惟德動天, Tanggal 24 Agustus 2021 Suhu Chew Kong Giok berulang tahun ke-69 dalam penanggalan Masehi atau ke-70 tahun dalam penanggalan Kongzili/Yinyang Li. Ko Kong Giok bershio naga. Waktu terasa demikian cepat berlalu, sudah hampir lima dasawarsa saya mengenal Ko Kong Giok. Banyak kenangan yang kami lalui bersama, baik kenangan atas kegiatan serius seperti keagamaan, kungfu, dan keorganisasian maupun kebersamaan santai seperti bermain bersama bola voli, bola basket, biliar, memancing di laut dan di waduk, main game, ngobrol, dsb. Saya bersama teman-teman PAKIN Bandung pernah menginap hampir dua minggu di rumah ko Kong Giok di Cirebon. Menyenangkan suasananya sehingga kami betah berlama-lama. Soh Hwie Giok begitu perhatian, melayani, dan telaten. Padahal kalau dipikirkan lagi, dua minggu itu waktu yang tidak sebentar. Bisa dibayangkan betapa kami sangat merepotkan dan betapa sebetulnya kami meningkatkan pengeluaran kebutuhan rumah tangga keluarga ko Kong Giok. Kami nyaris tak keluar uang sepeserpun selama dua minggu itu. Saya pikir dan yakin, sebagai istri, Soh Hwie Giok jarang ada tandingannya. Sebagai nyonya rumah pun akan sangat jarang yang menyamai. Hingga sekarang Soh Hwie Giok dengan sabar dan setia mendampingi Suhu Chew sehingga Suhu Chew dapat terus mengabdikan dirinya untuk masyarakat, wushu, dan agama. Kami pun pernah bertamasya ke pantai Pangandaran dan sering berhari-hari menginap bersama di Litang Bandung, bahkan pernah begadang bersama tiga hari berdiskusi sambil uji ketahanan dan ingin merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang zaman dahulu saat mencari jati diri mereka. Sebetulnya kalau saja saya masih punya kesempatan, ingin sekali mengulangi momen-momen kebersamaan seperti itu walau mungkin kegiatan yang kami laksanakan tidak sama. Relax tak banyak yang dipikirkan. Bisa tertawa, bermain, berdiskusi, tanpa beban. Keluar dari rutinitas dan problematika kehidupan. Walau tak mudah untuk mewujudkannya karena kami tidak lagi seperti dulu. Banyak hal yang perlu dipersiapkan dan perlu komitmen. Tapi seperti kata pepatah bila ada kemauan pasti ada jalan. Setiap kalender menunjukkan tanggal 24 Agustus, di satu pihak saya merasa gembira, di lain pihak merasa khawatir. Seperti sabda Nabi, "Usia ayah bunda tidak boleh tidak diketahui; di satu pihak boleh merasa gembira, di lain pihak harus merasa khawatir." Selamat ulang tahun Ko Kong Giok, senantiasa sehat dan panjang umur dalam rahmat Tian, penyertaan para Shenming dan bimbingan segenap leluhur.  Jangan bosan memberi bimbingan wen dan wu. (US) 25082021 https://www.uungsendana.com/2021/08/kenangan-indah-yang-ingin-diulangi.html
·uungsendana.com·
KENANGAN INDAH YANG INGIN DIULANGI
Tim Wushu Xiao Yao Berhasil Menembus Tim Pelatnas Wushu Junior Indonesia
Tim Wushu Xiao Yao Berhasil Menembus Tim Pelatnas Wushu Junior Indonesia
Tim Wushu Xiao Yao Berhasil Menembus Tim Pelatnas Wushu Junior Indonesia Dua (2) orang atlet Wushu Xiao Yao, yakni satu orang putra dan satu orang putri, berhasil terpilih dari 6 atlet di seluruh Jawa Timur untuk masuk ke dalam tim Pelatnas (Pelatihan Nasional) Wushu Junior Indonesia. Kedua atlet Wushu Xiao Yao tersebut adalah Rainer Reynaldi Ferdiansyah (dari nomor Taiji Jian dan Taiji Quan) dan Thalia Marvelina Tanzil (dari  nomor Chang Quan, Dao Shu, dan Gun Shu).  Dua Atlet Wushu Xiao Yao, Thalia Marvelina Tanzil dan Rainer Reynaldi Ferdiansyah masuk Pelatnas Wushu Junior Indonesia Kedua atlet Wushu Xiao Yao yang terpilih sudah berangkat ke Jakarta untuk mengikuti Pelatnas (Pelatihan Nasional) Wushu Junior pada tanggal 11 Agustus 2021. Pelatnas Wushu Junior ini dimaksudkan untuk mempersiapkan anak-anak terbaik dari seluruh Indonesia untuk mewakili Indonesia di event Kejuaraan Dunia Wushu Junior pada tahun 2022 di Jakarta, Indonesia dan Olympic Youth Game yang akan diadakan pada tahun 2024. Tim Wushu Xiao Yao mengucapkan banyak terima kasih kepada Lie Ping Sen Zhang Men atas bantuan dan dukungan beliau. Anak-anak yang terpilih harus segera melengkapi beberapa persyaratan administrasi untuk dapat bergabung di dalam pelatnas. Berkat bantuan Lie Ping Sen Zhang Men, dalam waktu singkat persyaratan administrasi yang diperlukan sudah berhasil dilengkapi.  Semoga ke depannya kedua atlet wushu Xiao Yao yang sudah dipilih oleh tim Pelatnas Wushu Junior Indonesia tersebut dapat mewakili Indonesia di event Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 dan Olympic Youth Game 2024. Semoga perjuangan mereka dapat  mengharumkan nama bangsa Indonesia dan dapat membawa perguruan Thay Shang Men semakin dikenal di Indonesia dan International. Xie Shen En. Pelatih dan Atlet Wushu Xiao Yao yang masuk Pelatnas Wushu Junior Indonesia https://taotsm.org/tim-wushu-xiao-yao-berhasil-menembus-tim-pelatnas-wushu-junior-indonesia/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=tim-wushu-xiao-yao-berhasil-menembus-tim-pelatnas-wushu-junior-indonesia
·taotsm.org·
Tim Wushu Xiao Yao Berhasil Menembus Tim Pelatnas Wushu Junior Indonesia
20 Nama Marga / Nama Keluarga Paling Umum di Tiongkok 2021
20 Nama Marga / Nama Keluarga Paling Umum di Tiongkok 2021
20 Nama Marga / Nama Keluarga Paling Umum di Tiongkok 2021 Nama marga Tionghoa adalah susunan silsilah dalam masyarakat Tionghoa yang bertujuan untuk mengidentifikasikan garis keluarganya. Asal usul nama marga Tionghoa telah berusia ribuan tahun dan terus dipergunakan hingga saat ini. Lalu apakah nama marga atau nama keluarga yang paling umum di Tiongkok saat ini?… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/20-nama-marga-nama-keluarga-paling-umum-di-tiongkok-2021/
·tionghoa.com·
20 Nama Marga / Nama Keluarga Paling Umum di Tiongkok 2021
Asal Usul Nama Marga atau Nama Keluarga Tionghoa
Asal Usul Nama Marga atau Nama Keluarga Tionghoa
Asal Usul Nama Marga atau Nama Keluarga Tionghoa Nama keluarga atau nama marga Tionghoa adalah nama keluarga yang secara historis digunakan oleh etnis Tionghoa. Nama keluarga Tionghoa telah berusia ribuan tahun dan dapat dilacak bahwa Fu Xi menetapkan penggunaan nama keluarga untuk membedakan keluarga yang berbeda dan juga demi mencegah pernikahan orang dengan nama keluarga yang sama.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/asal-usul-nama-marga-atau-nama-keluarga-tionghoa/
·tionghoa.com·
Asal Usul Nama Marga atau Nama Keluarga Tionghoa
Mental Bisnis Ala Haris Chandra
Mental Bisnis Ala Haris Chandra
Mental Bisnis Ala Haris Chandra Acara ngobrol bareng tokoh, jumat 20 Agustus 2021 bersama dengan Haris Chandra sebagai pendiri ICRP dan Presiden PT Kirin Indonesia. Saya pernah beberapa kali jumpa dengan beliau di Jakarta ketika ada acara-acara Matakin. Beliau sangat familier dan sangat terbuka serta ramah tamah. Haris Chandra yang memiliki bisnis sole agent Ariston (Water Heater) pada tahun 1983, di awal bisnisnya beliau menjalani sendiri keliling dari Jakarta ke Surabaya dan hanya bisa menjual 7 unit Water Heater nya. Waktu itu mindsed masyarakat Indonesia yang masih memiliki pemikiran dimana udara di Indonesia yang tropis tentu jika orang mandi dengan air panas akan menjadi semacam "panas dalam" atau ketidak cocokan. https://spocjournal.com/ekonomi/marketing/899-mental-bisnis-ala-haris-chandra.html
·spocjournal.com·
Mental Bisnis Ala Haris Chandra
Penemu Kertas Xuan (宣纸) : Kong Dan (孔丹)
Penemu Kertas Xuan (宣纸) : Kong Dan (孔丹)
Penemu Kertas Xuan (宣纸) : Kong Dan (孔丹) Pembuatan kertas adalah salah satu penemuan besar dalam peradaban Tiongkok Kuno. Di antara berbagai jenis kertas, Kertas Xuan, juga dikenal sebagai Kertas Beras, memegang tempat penting karena dokumen dan karya seni kuno yang besar mungkin tidak akan bertahan sampai hari ini jika bukan karena kertas ini.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/kong-dan-%e5%ad%94%e4%b8%b9/
·tionghoa.com·
Penemu Kertas Xuan (宣纸) : Kong Dan (孔丹)
Penemu Kertas Xuan (宣纸) : Kong Dan (孔丹)
Penemu Kertas Xuan (宣纸) : Kong Dan (孔丹)
Penemu Kertas Xuan (宣纸) : Kong Dan (孔丹) Pembuatan kertas adalah salah satu penemuan besar dalam peradaban Tiongkok Kuno. Di antara berbagai jenis kertas, Kertas Xuan, juga dikenal sebagai Kertas Beras, memegang tempat penting karena dokumen dan karya seni kuno yang besar mungkin tidak akan bertahan sampai hari ini jika bukan karena kertas ini.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/penemu-kertas-xuan-%e5%ae%a3%e7%ba%b8-kong-dan-%e5%ad%94%e4%b8%b9/
·tionghoa.com·
Penemu Kertas Xuan (宣纸) : Kong Dan (孔丹)
Etika & Etika Bisnis
Etika & Etika Bisnis
Etika & Etika Bisnis Oleh: Dr. Drs. Ws. Ongky Setio Kuncono, SH, MM Etika berasal dari bahasa Yunani kuno Ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti : tempat tinggal yang biasa; padang rumput, kandang, adat;akhlak, watak; perasaan, sikap, cara kebiasaan. Dalam bentuk jamak (ta etha) artinya adalah: adat kebiasaan. Adat kebiasaan inilah yang menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah "etika" yang oleh Aristoteles (384-322 SM) sudah dipakai untuk menunjukan filsafat moral. Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Kata yang cukup dekat dengan etika adalah moral. Kata terakhir ini berasal dari bahasa Latin mos ( jamak mores) yang berarti juga: kebiasaan, adat. https://spocjournal.com/budaya/898-etika-dan-etika-bisnis.html
·spocjournal.com·
Etika & Etika Bisnis
Sukses Materiel dan Spiritual Mengapa Tidak?
Sukses Materiel dan Spiritual Mengapa Tidak?
Sukses Materiel dan Spiritual, Mengapa Tidak? Setelah menjalani proses siutao, penulis baru menyadari bahwa siutao yang diajarkan oleh Dewa Agung Kebajikan Dunia Lie Shifu tercinta kita merupakan suatu cara/metode yang revolusioner dalam menjalani kehidupan di dunia.  Siutao mengajarkan kita untuk mempunyai bekal yang lengkap, menjadi manusia yang utuh, atau sukses materiel sekaligus spiritual – sukses di dunia sekaligus mempunyai bekal untuk kehidupan di akhirat. Metode yang diberikan harus dilatih, diolah, dan dijalani sendiri; tidak bisa asal percaya, lantas semuanya langsung berubah dengan sendirinya, atau istilah “plug and play”. Asal percaya dan hanya mempelajari, kemudian langsung bisa jadi Dewa? Tidak bisa!  Ilmu Tao Ying Suk (Dao Yin Shu) yang berhubungan dengan dimensi kedewaan ditambah xiu xin yang xing merupakan metode yang sederhana, lengkap, menyeluruh, canggih, dan revolusioner. Metode ini disebut revolusioner karena mendobrak berbagai metode yang sudah ada, paling cocok diterapkan pada zaman modern, dan tidak ditemukan di tempat lain di dunia, bahkan di tempat ajaran taoisme lahir. Ajaran-ajaran lain tidak ada yang selengkap ini. Ada ajaran-ajaran lain yang hanya mengajarkan xiu xin yang xing, tidak ada metode mengolah diri. Ada guru-guru spiritual yang mengajarkan metode menyelami diri, tetapi tidak sampai terhubung dengan dimensi kedewaan. Kebanyakan ajaran mengajarkan cara meningkatkan sisi spiritual dengan meninggalkan urusan duniawi, tetapi hal ini sama sekali bukanlah solusi di zaman modern.   Sebagai manusia yang hidup di dunia fisik, kita berhak menikmati segala sesuatu yang ditawarkan dunia. Lie Shifu dalam salah satu ciang Tao-nya pernah berkata, “Silakan menikmati segala sesuatu yang ditawarkan dunia, tetapi jangan terikat oleh hal-hal duniawi ketika meninggal!” Dalam proses menjalani kehidupan yang sekarang merupakan pilihan dan kemauan kita sendiri untuk mengalami banyak hal baru sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk untuk memperbarui ketertinggalan kita pada masa lalu, belajar memperbaiki diri, dan  tidak lagi mengulangi kesalahan-kesalahan di kehidupan yang lampau.  Sebagai manusia yang terdiri dari tubuh, pikiran, emosi, dan jiwa/spirit, kita semua boleh mengalami pengalaman-pengalaman di dunia fisik, terkait dengan lima panca indra kita, seperti mencicipi berbagai jenis makanan, merasakan sakit atau gembira, menikmati pemandangan yang indah, dan lain-lain. Kita juga bisa merasakan pengalaman-pengalaman spiritual (yang berhubungan dengan jiwa) dan lintas dimensi. Kita menjadi sempurna apabila pada kehidupan saat ini kita bisa sukses, baik dalam bidang materiel maupun spiritual. Kita dapat menikmati semua yang ditawarkan dunia dengan kesuksesan materi. Kita sukses dalam bidang spiritual ketika kita dapat mengolah diri, jiwa, dan sukma kita hingga mendapat buah Tao. Mayoritas manusia menganggap bahwa jika ingin sukses materi, jangan berhubungan dengan dunia spiritual; sebaliknya jika ingin sukses di bidang spiritual, hindarilah materi duniawi. Namun, dalam proses siutao kita bisa meningkatkan keduanya sekaligus dan bersamaan, seperti proses berjalan/melangkah menggunakan kedua kaki. Keren kan? Bagaimana cara melatih dan mengolah Tao Ying Suk serta xiu xin yang xing sudah banyak dituliskan dan dijabarkan pada artikel-artikel lain. Dengan ilmu Tao Ying Suk, kita dapat melatih jasmani sekaligus rohani. Tubuh menjadi sehat dengan menguatnya organ-organ dalam tubuh dan lancarnya aliran darah sehingga mampu menghasilkan kreativitas yang tinggi dan makin giat dalam bekerja. Hasil dari duniawi (yang bersifat materiel) digunakan kembali untuk memupuk kebajikan dan menguatkan bidang spiritual. Keduanya malah saling menguatkan, bukan meniadakan satu sama lain.   Di sini penulis hanya berpesan bahwa satu temuan ilmu yang diwariskan oleh Dewa Agung Kebajikan Dunia Lie Shang Hu Shifu dapat mendisrupsi paradigma lama. Beruntunglah kita yang berjodoh dan berkesempatan mendapatkan mestika ilmu yang disebarkan Beliau. Terima kasih, Guru. Xie Shen En. https://taotsm.org/sukses-materiel-dan-spiritual-mengapa-tidak/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=sukses-materiel-dan-spiritual-mengapa-tidak
·taotsm.org·
Sukses Materiel dan Spiritual Mengapa Tidak?
Ilmu Komunikasi Menjadi Kunci Sukses Masa Depan
Ilmu Komunikasi Menjadi Kunci Sukses Masa Depan
Ilmu Komunikasi Menjadi Kunci Sukses Masa Depan Pada zaman sekarang, pesan dapat disampaikan secara instan, media komunikasi sudah berlipat ganda, dan jaringan komunikasi sudah meluas melewati batas sehingga mengakibatkan pendekatan ‘manusiawi’ menjadi berkurang. Seni komunikasi adalah bahasa kepemimpinan. Komunikasi adalah perwujudan dari pikiran, niat, dan kesimpulan yang kita ambil tentang orang-orang di sekitar kita. Kita harus mempunyai kemampuan untuk menyampaikan pesan-pesan dari benak kita yang nantinya bisa memengaruhi orang lain sehingga tujuan pesan itu bisa tercapai. Setiap kata, bahasa tubuh (isyarat nonverbal), dan tatapan mata harus dipahami dan dipelajari dengan saksama. Kesuksesan apa yang tidak diawali dengan sebuah hubungan yang baik? Bila orang-orang menyadari keberadaan kita, bila orang-orang mengingat kita, bila hati orang lain tergugah karena setiap interaksi mereka dengan kita selalu membuat mereka menjadi lebih baik, maka jalan menuju kesuksesan akan terbuka lebar. Selain itu, ada juga bumerang dalam menjalin hubungan. Tidak seorangpun suka dicela dan dikritik. Semua orang ingin diterima oleh orang lain. Bila kita menggunakan kritik untuk memenangkan sebuah argumen, mengutarakan sebuah poin, atau membuat sebuah perubahan, justru kita akan menerima kemunduran dua langkah. Kita akan dihakimi dengan cara kita menghakimi orang lain. Kita akan dinilai sesuai dengan standar yang kita gunakan saat menilai orang lain. Para pemimpin berwibawa yang hebat adalah mereka yang menahan lidah mereka dan menelan gengsi mereka saat ombak negatif mulai meninggi dan membiarkan kecekatan, kerendahan hati, dan kebijaksanaan menunjukkan lebih banyak daripada apa yang bisa ditunjukkan oleh omelan yang kritis. Kepandaian membujuk lewat kata-kata tidak begitu dibutuhkan untuk mendapatkan teman dan memengaruhi orang lain. Hal-hal yang dibutuhkan adalah kefasihan lidah yang bersahaja, kemurahan hati, dan sikap rendah hati. Mari kita lupakan masalah kecil dan memperkecil masalah besar! Mari kita melakukan sesuatu untuk memperbaiki dunia ini untuk kebaikan bersama dan menciptakan hubungan yang harmonis! Kuburkan bumerang kita dalam berkomunikasi, seperti kritikan pedas dan sikap menghakimi! Kata-kata kita yang bersahaja dan penuh kerendahan hati dalam komunikasi dan hubungan sosial akan membentuk sebuah jalan yang lebih cepat menuju kemajuan diri. Dikutip dari topik PPTM 2013 di Semarang yang dibawakan oleh ZMR Lie Ping Sen https://taotsm.org/ilmu-komunikasi-menjadi-kunci-sukses-masa-depan/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=ilmu-komunikasi-menjadi-kunci-sukses-masa-depan
·taotsm.org·
Ilmu Komunikasi Menjadi Kunci Sukses Masa Depan
Sukses Material dan Spiritual Mengapa Tidak?
Sukses Material dan Spiritual Mengapa Tidak?
Sukses Material dan Spiritual, Mengapa Tidak? Setelah menjalani proses siutao, penulis baru menyadari bahwa siutao yang diajarkan oleh Dewa Agung Kebajikan Dunia Lie Shifu tercinta kita merupakan suatu cara/metode yang revolusioner dalam menjalani kehidupan di dunia.  Siutao mengajarkan kita untuk mempunyai bekal yang lengkap, menjadi manusia yang utuh, atau sukses material sekaligus spiritual – sukses di dunia sekaligus mempunyai bekal untuk kehidupan di akhirat. Metode yang diberikan harus dilatih, diolah, dan dijalani sendiri; tidak bisa asal percaya, lantas semuanya langsung berubah dengan sendirinya, atau istilah “plug and play”. Asal percaya dan hanya mempelajari, kemudian langsung bisa jadi Dewa? Tidak bisa!  Ilmu Tao Ying Suk (Dao Yin Shu) yang berhubungan dengan dimensi kedewaan ditambah xiu xin yang xing merupakan metode yang sederhana, lengkap, menyeluruh, canggih, dan revolusioner. Metode ini disebut revolusioner karena mendobrak berbagai metode yang sudah ada, paling cocok diterapkan pada zaman modern, dan tidak ditemukan di tempat lain di dunia, bahkan di tempat ajaran taoisme lahir. Ajaran-ajaran lain tidak ada yang selengkap ini. Ada ajaran-ajaran lain yang hanya mengajarkan xiu xin yang xing, tidak ada metode mengolah diri. Ada guru-guru spiritual yang mengajarkan metode menyelami diri, tetapi tidak sampai terhubung dengan dimensi kedewaan. Kebanyakan ajaran mengajarkan cara meningkatkan sisi spiritual dengan meninggalkan urusan duniawi, tetapi hal ini sama sekali bukanlah solusi di zaman modern.   Sebagai manusia yang hidup di dunia fisik, kita berhak menikmati segala sesuatu yang ditawarkan dunia. Lie Shifu dalam salah satu ciang Tao-nya pernah berkata, “Silakan menikmati segala sesuatu yang ditawarkan dunia, tetapi jangan terikat oleh hal-hal duniawi ketika meninggal!” Dalam proses menjalani kehidupan yang sekarang merupakan pilihan dan kemauan kita sendiri untuk mengalami banyak hal baru sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk untuk memperbarui ketertinggalan kita pada masa lalu, belajar memperbaiki diri, dan  tidak lagi mengulangi kesalahan-kesalahan di kehidupan yang lampau.  Sebagai manusia yang terdiri dari tubuh, pikiran, emosi, dan jiwa/spirit, kita semua boleh mengalami pengalaman-pengalaman di dunia fisik, terkait dengan lima panca indra kita, seperti mencicipi berbagai jenis makanan, merasakan sakit atau gembira, menikmati pemandangan yang indah, dan lain-lain. Kita juga bisa merasakan pengalaman-pengalaman spiritual (yang berhubungan dengan jiwa) dan lintas dimensi. Kita menjadi sempurna apabila pada kehidupan saat ini kita bisa sukses, baik dalam bidang material maupun spiritual. Kita dapat menikmati semua yang ditawarkan dunia dengan kesuksesan materi. Kita sukses dalam bidang spiritual ketika kita dapat mengolah diri, jiwa, dan sukma kita hingga mendapat buah Tao. Mayoritas manusia menganggap bahwa jika ingin sukses materi, jangan berhubungan dengan dunia spiritual; sebaliknya jika ingin sukses di bidang spiritual, hindarilah materi duniawi. Namun, dalam proses siutao kita bisa meningkatkan keduanya sekaligus dan bersamaan, seperti proses berjalan/melangkah menggunakan kedua kaki. Keren kan? Bagaimana cara melatih dan mengolah Tao Ying Suk serta xiu xin yang xing sudah banyak dituliskan dan dijabarkan pada artikel-artikel lain. Dengan ilmu Tao Ying Suk, kita dapat melatih jasmani sekaligus rohani. Tubuh menjadi sehat dengan menguatnya organ-organ dalam tubuh dan lancarnya aliran darah sehingga mampu menghasilkan kreativitas yang tinggi dan makin giat dalam bekerja. Hasil dari duniawi (yang bersifat material) digunakan kembali untuk memupuk kebajikan dan menguatkan bidang spiritual. Keduanya malah saling menguatkan, bukan meniadakan satu sama lain.   Di sini penulis hanya berpesan bahwa satu temuan ilmu yang diwariskan oleh Dewa Agung Kebajikan Dunia Lie Shang Hu Shifu dapat mendisrupsi paradigma lama. Beruntunglah kita yang berjodoh dan berkesempatan mendapatkan mestika ilmu yang disebarkan Beliau. Terima kasih, Guru. Xie Shen En. https://taotsm.org/sukses-material-dan-spiritual-mengapa-tidak/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=sukses-material-dan-spiritual-mengapa-tidak
·taotsm.org·
Sukses Material dan Spiritual Mengapa Tidak?
Berkesempatan untuk Xiu Dao
Berkesempatan untuk Xiu Dao
Berkesempatan untuk Xiu Dao Seorang murid bertanya kepada gurunya, “Guru, apa yang terpenting dalam hidup berkeluarga?” Sang guru menjawab, “Satu keluarga memiliki karakter dan batin yang selaras dengan Dao.” Murid merasa bingung dan melanjutkan pertanyaan kedua, “Bagaimana sikap kita terhadap teman-teman agar mereka dapat menerima kita dengan baik, Guru?” Sang guru menjawab, “Jika Anda memiliki karakter dan batin yang selaras dengan Dao.” Murid terdiam sejenak, lalu melanjutkan pertanyaan ketiga, “Katanya dalam kehidupan ini yang terpenting adalah kebahagiaan dan mendapat hoki besar, nah bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan dan hoki besar, Guru?” Sang guru tersenyum dan menjawab, “Kebahagiaan terbesar dalam kehidupan ini adalah berkesempatan untuk xiu Dao. Xiu Dao berarti merevisi batin dan karakter diri agar dapat selaras dengan karakter Dao yang agung dan mulia.” Sebuah keluarga akan harmonis jika bisa menerapkan karakter Dao dengan baik, seperti saling mengalah atau tidak berebut; bisa mengendalikan emosi dalam situasi apa pun; tetap sabar dan tenang dalam menghadapi masalah; bersikap lembut dan mengayomi terhadap anak, istri, suami, dan orang tua; hidup dalam kesederhanaan, bukan kemewahan; dan sebagainya. Pada intinya jika karakter semua anggota keluarga sesuai/selaras dengan Dao, maka keluarga tersebut akan bahagia. Sama halnya dengan hidup di dalam masyarakat, hubungan antar teman dalam satu lingkungan atau pun dalam satu organisasi, posisikanlah karakter dan batin kita yang bersih, jernih, tidak banyak “intrik”, maka kita akan dapat hidup bahagia di dalam lingkungan kita. Seandainya emosi kita berlebih, maka akan sering menimbulkan keributan. Apabila seseorang egois hanya mau didengar dan tidak mau mendengar, maka tidak akan pernah disukai. Jika tidak dapat rendah hati, maka akan dijauhi, dan tidak disenangi lingkungan. Oleh karena itu, kunci kebahagiaan di dalam kehidupan ini adalah berkesempatan atau berjodoh untuk xiu Dao. Dengan kesadaran untuk xiu Dao, seseorang merevisi karakternya yang tidak baik menjadi baik, perlahan ia akan memiliki batin yang jernih/bening, bersikap sederhana, mengubah yang kaku menjadi lembut dan fleksibel, tinggi hati menjadi rendah hati, dan sebagainya. Hal inilah yang dapat membuat suatu kehidupan menjadi bahagia di lingkungan mana pun. https://taotsm.org/berkesempatan-untuk-xiu-dao/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=berkesempatan-untuk-xiu-dao
·taotsm.org·
Berkesempatan untuk Xiu Dao
Memegang Teguh Arah Siutao (把握修道方向)
Memegang Teguh Arah Siutao (把握修道方向)
Memegang Teguh Arah Siutao (把握修道方向) Siutao dimulai dari proses taoying. Proses taoying adalah awal mula kita dapat siutao sampai hari ini. Mungkin ada taoyu yang sudah menjalani siutao beberapa puluh tahun, tetapi ada juga yang baru beberapa bulan lamanya. Kita ingat-ingat kembali apakah yang telah kita terima dalam proses taoying dan apakah semua itu telah mengubah hidup kita?  Sesaat setelah di-taoying, setidaknya ada tiga hal yang nyata berubah dalam hidup kita. Pertama, sebelum di-taoying kita belum mengenal zhenyan, tetapi setelah di-taoying kita diberikan tiga zhenyan yang sangat berguna untuk melindungi diri. Kedua, sebelum di-taoying kita belum bisa berlatih Thay Shang shengong, tetapi setelah di-taoying kita dapat berlatih sendiri Thay Shang shengong. Ketiga, sebelum di-taoying kita tidak dapat merasakan apa pun saat sembahyang dewa, tetapi setelah di-taoying kita dapat merasakan sesuatu saat sembahyang dewa.   Selangkah demi selangkah kita menjalani proses siutao, rasa percaya diri meningkat dan kita semakin mengerti mana yang baik untuk dijalani. Kita seperti seekor ulat yang telah bermetamorfosis menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Kehidupan kita pun meningkat dari segala sisi, menjadi penuh harapan, dan menuju masa depan yang cerah. Sepertinya kita juga mulai merasa pandai dalam menilai berbagai hal apakah itu baik atau buruk.  Pada saat kita merasa sudah pandai, saat itulah kita perlu lebih mawas diri. Hal ini dikarenakan perjalanan siutao kita masih panjang/jauh dari kata ‘berakhir’. Lao Zi dalam buku Dao De Jing bab 64 mengatakan bahwa, “Sering kali manusia mengalami kegagalan pada saat sudah hampir berhasil. Kalau berhati-hati dari awal hingga akhir, tentu tidak mengalami kegagalan.” Introspeksi diri terus-menerus tetap diperlukan. Mari ingat kembali “3 Paket Menu Siutao” yang diajarkan kepada kita semua, yaitu (1) xiu xin yang xing, (2) lian gong, dan (3) berbuat amal kebajikan. Xiu xin yang xing dapat diartikan secara sederhana sebagai merevisi hati/pikiran dan membina karakter yang baik. Inilah yang sangat menentukan arah siutao kita. Jika kita melakukannya terus-menerus sepanjang hayat, niscaya arah siutao kita akan selalu berada di jalan yang lurus dan benar.  Dengan selalu merevisi hati/pikiran dan membina karakter yang baik, secara alamiah dalam diri kita akan tumbuh bunga-bunga karakter yang baik sebagai berikut. 1. Selalu rendah hati, tidak pernah merasa paling pintar Batin tidak goyah hanya karena merasa kurang dihargai, tidak lupa diri saat dipuji orang lain, dan dapat menempatkan diri sesuai dengan porsi nya.  2. Memegang teguh kesetiaan terhadap guru, ajaran Tao, perguruan/shimen, dan sesama taoyu.   Kesetiaan terhadap guru berarti dapat menerima semua keputusan guru, tunduk pada tatanan/aturan/sistem yang sudah ditetapkan perguruan, patuh pada pimpinan perguruan yang sudah ditetapkan oleh sang guru, serta saling menghormati dan menjaga keharmonisan antarsesama taoyu.  3. Selalu ingat akan tujuan awal siutao, yaitu untuk selalu menyempurnakan diri. Jangan sampai ketika kita sudah setengah jalan, kita kehilangan arah siutao dan gagal sebelum mencapai tujuan, sehingga segala usaha yang pernah dicurahkan dalam perjalanan siutao kita sia-sia belaka. Jika kita memegang teguh arah siutao kita dengan cara selalu xiu xin yang xing, introspeksi diri, mawas diri, dan berhati-hati dari awal sampai akhir, niscaya siutao kita akan membuahkan hasil yang nyata. https://taotsm.org/memegang-teguh-arah-siutao-%e6%8a%8a%e6%8f%a1%e4%bf%ae%e9%81%93%e6%96%b9%e5%90%91/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=memegang-teguh-arah-siutao-%25e6%258a%258a%25e6%258f%25a1%25e4%25bf%25ae%25e9%2581%2593%25e6%2596%25b9%25e5%2590%2591
·taotsm.org·
Memegang Teguh Arah Siutao (把握修道方向)
Baik Buruknya Rasa Malu
Baik Buruknya Rasa Malu
Baik Buruknya Rasa Malu Sering kali orang yang pemalu dicemooh sebagai orang yang kuper (kurang pergaulan), pendiam, tidak bisa bergaul, tidak populer, bahkan tidak memiliki kepribadian yang menonjol. Namun, keunggulan dari memiliki sifat pemalu adalah biasanya orang tersebut dapat melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain karena pengamatannya lebih tajam. Pada umumnya orangnya lebih tenang, fokus, serta memiliki kemampuan untuk mengamati hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Namun, di era globalisasi seperti sekarang ini, sifat pemalu tidak jarang perlu kita kesampingkan. Jika terus bersembunyi di dalam kepompong kita sendiri, maka kita akan kesulitan menjadi kupu-kupu yang bisa terbang ke mana-mana. Ada saat-saat tertentu di mana kita harus menembus rasa malu itu agar dapat mencapai tujuan-tujuan kita dalam kehidupan sosial ini. Gunakan rasa malu untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti kepekaan dalam observasi, kemudian buang rasa itu saat sedang tidak dibutuhkan! Bagaimana cara mengatasi sifat pemalu kita? Segala sesuatu yang dapat dilakukan hanya berlatih, berlatih, dan berlatih. Kita dapat berbicara dengan orang-orang, mulai dari satu orang saja hingga berbicara dengan banyak orang di dalam kelompok. Latihan ini tidak bisa kita lakukan di kamar tidur sendirian. Dengan kata lain, kita harus keluar dari zona nyaman untuk melakukan sebuah perubahan yang lebih baik pada diri kita. Terutama saat kita sudah memasuki usia produktif untuk bekerja dan aktif bersosialisasi di dalam organisasi, interaksi dengan orang lain sangatlah dibutuhkan. Kita membutuhkan latihan untuk terus mengasah kemampuan berkomunikasi karena pada beberapa orang, kemampuan berkomunikasi tidak datang secara natural. Namun, bagi orang yang rajin berlatih dan terus mendorong dirinya, tidak dipungkiri ia akan lebih sukses daripada orang lain yang sekadar bergantung pada kemampuan alaminya. Kita tidak perlu khawatir untuk salah bicara. Kita sebaiknya berlatih dengan siapa pun yang kita temui, misalnya berbicara dengan sopir taksi atau orang asing yang duduk di sebelah kita di dalam transportasi umum, berbicara dengan teman atau anggota keluarga yang sudah lama tidak bertemu, dan menyapa siapa pun yang kita temui di taokwan. Kita bisa menanyakan kabarnya, pekerjaannya, keluarganya, dan lain-lain. Dengan begitu, tanpa kita sadari rasa percaya diri untuk berbicara akan meningkat dan rasa pemalu lama-kelamaan menyusut seiring waktu. Dalam bidang karier dan pekerjaan, bila kita berani dan pandai berbicara, maka orang lain akan memberikan nilai plus dan kepercayaan kepada kita. Atasan menjadi lebih perhatian kepada kita. Kliensenang berdiskusi dengan kita. Proses negosiasi berjalan lebih mulus karena kita tidak merasa gugup. Setelah memiliki kemampuan berbicara yang lebih baik, banyak hal yang tadinya tidak bisa kita capai akan terasa selangkah lebih mudah. Kita juga dapat melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk orang lain dan diri sendiri, contohnya mengajak orang lain untuk siutao, berbagi cerita dan pengalaman, dan menjadi pembicara Tao di masa depan. https://taotsm.org/baik-buruknya-rasa-malu/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=baik-buruknya-rasa-malu
·taotsm.org·
Baik Buruknya Rasa Malu
Meninggalkan Dunia Tanpa Penyesalan
Meninggalkan Dunia Tanpa Penyesalan
Meninggalkan Dunia Tanpa Penyesalan Pernahkah terpikirkan oleh kita bahwa suatu hari nanti kita akan meninggalkan dunia ini tanpa membawa apa pun yang kita punya dari kehidupan sekarang ini? Siapkah kita? Siklus hidup manusia yang tak dapat dihindari adalah lahir, tua, sakit, mati, dan menderita (生,老,病,死,苦). Pada kehidupan sekarang kaum siutao tidak hanya harus memperbaiki diri, tetapi juga mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia ini menuju kehidupan berikutnya. Agama Tao mempercayai adanya kehidupan setelah kematian dan kelahiran kembali (reinkarnasi). Sesungguhnya hidup kita sebagai manusia sangatlah berharga karena kita memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan berbuat kebaikan untuk kehidupan berikutnya yang lebih baik. Jangan sia-siakan dan lewatkan begitu saja kehidupan kita yang sekarang! Waktu terus berjalan, tidak pernah berhenti, ataupun berputar kembali. Kebanyakan manusia terlalu sibuk mengejar kesenangan duniawi hingga lupa bahwa hidup di dunia ini hanya sementara, suatu saat nanti harus meninggalkan dunia ini, dan apa yang ia miliki di dunia ini tak dapat dibawa mati. Lalu apa yang bisa kita bawa ke kehidupan berikutnya? Jawabannya, yaitu hanya diri kita sendiri beserta amal dan jasa yang telah kita kumpulkan. Oleh karena itu, kita harus hidup secara seimbang antara materiel dan spiritual. Kita hidup sebagai manusia memang sangat wajar apabila mengejar kehidupan yang lebih baik dan menikmati hidup ini, tetapi kita juga harus meningkatkan sisi spiritual. Kita dapat melakukan perbaikan diri dengan xiu dao. Xiu dao di sini mencakup xiu xin yang xing (merevisi diri) ditambah dengan xiu lian (melatih fisik, mental, dan sukma dengan Dao Yin Shu). Xiu xin yang xing (修心养性) adalah terus merevisi diri menjadi lebih baik dalam segala hal. Hal terutama yang perlu direvisi adalah hati (xin) kita karena dari hatilah semua sikap dan perilaku kita tercermin. Teruslah berusaha berbuat banyak kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain dengan ikhlas dan tanpa pamrih! Segala niat dan sikap yang tidak baik dikurangi, bahkan dihilangkan. Tekunlah berlatih Dao Yin Shu dengan bimbingan Hu Fa Shen sehingga fisik dan mental menjadi sehat dan kuat serta sukma menjadi solid! Semua itu harus kita lakukan hingga napas terakhir guna bermanfaat di kehidupan setelahnya. Di dalam hidup yang singkat ini kita harus memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Lakukanlah semua hal baik yang kita bisa lakukan dan jangan menunda-nunda! Semoga pada saatnya nanti kita dapat meninggalkan dunia ini tanpa penyesalan. https://taotsm.org/meninggalkan-dunia-tanpa-penyesalan/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=meninggalkan-dunia-tanpa-penyesalan
·taotsm.org·
Meninggalkan Dunia Tanpa Penyesalan
Sampah Kehidupan
Sampah Kehidupan
Sampah Kehidupan Dalam menjalani kehidupan kita tidak bisa menghindar dari yang namanya “sampah kehidupan”. Sampah kehidupan adalah hal-hal buruk dan negatif dalam kehidupan seseorang.   Seperti apa sampah kehidupan itu? Keputusasaan, kekesalan, kemarahan, kekecewaan, sakit hati, kebencian, iri, dan dengki. Dari mana sampah kehidupan berasal? Sampah kehidupan berasal dari sampah batin seseorang akibat beban dan tekanan persoalan kehidupan yang dialami, seperti keinginan yang tidak tercapai atau tidak sesuai dengan harapan, finansial dan kesehatan yang terganggu, suasana hati yang buruk (bad mood), teguran, gesekan, kesalahpahaman, perbedaan pendapat, perselisihan, dan percekcokan rumah tangga. Bagaimana sikap kita jika menemui orang yang membuang sampah batin di depan kita, seperti mengeluarkan kecaman, kata-kata kasar, hinaan, dan meluapkan kebenciannya? Sebaiknya kita dengarkan dia dengan sabar, tenang, dan jangan berucap sepatah kata pun karena dia sedang membuang sampah kehidupannya di depan kita. Jika kita terpengaruh dan menanggapinya berarti kita menerima sampah itu. Jika kita tidak terpengaruh dan membiarkannya, maka sampah itu akan kembali kepada dirinya  dan menjadi miliknya sendiri.  Energi negatif yang muncul dari pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan akan melukai dan membuahkan penderitaan bagi diri sendiri. Tidak ada seorang pun suka dengan yang namanya sampah. Selain kotor dan bau, sampah juga bisa menyebarkan penyakit. Jika sampah tersebut selalu ada di dalam diri kita, maka ke mana pun kita pergi, kita akan membawa sampah dan menebarkan bau yang tidak sedap.  Jangan membawa sampah dari lingkungan kerja atau pertemanan ke dalam rumah kita karena orang rumah akan dibuat tidak nyaman oleh kemarahan atau kekecewaan yang kita bawa dari luar. KIta boleh saja datang ke taokwan dengan membawa sampah dari lingkungan kerja, pertemanan, atau rumah tangga, tetapi jangan meninggalkan di dalamnya. Jadikanlah taokwan sebagai tempat pengolahan sampah batin bukan tempat pembuangan sampah batin kita karena hal itu akan membuat ketidaknyamanan, kegaduhan, dan persoalan. Selain itu, jangan mudah membuang sampah di media sosial karena sama seperti mengotori langit dengan meludahinya. Ludah itu hanya akan jatuh mengotori wajah sendiri. Melalui ajaran Tao, xiu xin yang xing, dan jing zuo, kelolalah sampah batin kita dan sampah kehidupan dengan baik! Tujuannya agar kita menjadi pribadi yang memberikan kenyamanan dan kebaikan di sekitar kita. https://taotsm.org/sampah-kehidupan/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=sampah-kehidupan
·taotsm.org·
Sampah Kehidupan
Kegagalan dan Kesuksesan
Kegagalan dan Kesuksesan
Kegagalan dan Kesuksesan Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya. Tidak sedikit orang yang mampu keluar dari kegagalan tersebut dan akhirnya berhasil meraih kesuksesan. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan oleh cara seseorang merespons suatu kegagalan.  Sering kali kita berpatokan pada pepatah “Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda”. Namun, apakah benar kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda? Kebanyakan dari kita tentu menyadari bahwa ada orang-orang yang sudah berjuang sedemikian keras, tetapi tetap menghadapi kegagalan demi kegagalan dalam hidupnya. Jikalau benar bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, itu berarti seseorang yang sudah mengalami kegagalan akan dapat menggapai kesuksesan di kemudian hari. Sayangnya, kenyataan berkata lain. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini juga disebabkan oleh cara seseorang merespons kegagalan yang dialaminya.  Bagaimana cara kita seharusnya merespons sebuah kegagalan yang kita alami? Kita perlu menyadari bahwa kegagalan adalah sebuah kepastian dalam hidup. Tidak ada orang yang tidak pernah mengalami kegagalan. Perbedaannya hanyalah ukuran dari kegagalan yang diderita oleh masing-masing orang. Ada yang mengalami kegagalan kecil, seperti seorang penjual gagal menjual barang dagangannya atau seorang murid yang gagal lulus ujian kenaikan kelas. Ada pula yang mengalami kegagalan besar dalam hidupnya, misalnya gagal dalam berbisnis sehingga mengalami kebangkrutan dan berhutang banyak atau kegagalan dalam mengarungi bahtera rumah tangga sehingga harus bercerai. Tidak bisa dipungkiri di dalam perjalanan hidup kita, kita dihadapkan pada kegagalan demi kegagalan yang terus datang. Alih-alih menganggap kegagalan sebagai sebuah kesuksesan yang tertunda, kita sebaiknya menganggap kegagalan sebagai sarana atau kesempatan untuk merevisi dan memperbaiki diri.  Pada saat kita memfokuskan diri pada proses (merevisi diri) dan bukan pada hasil (kesuksesan), kita tidak lagi terbebani ketika mengalami kegagalan. Kita akan menghadapi kegagalan dengan hati yang lebih ringan. Kita tidak lagi terbebani untuk meraih kesuksesan setelah mengalami kegagalan. Asalkan kita terus merevisi dan memperbaiki diri kita dalam berbagai aspek kehidupan, tentu kesuksesan itu akan muncul dengan sendirinya. Sering kali pula kesuksesan itu datang dalam bentuk yang berbeda daripada apa yang kita bayangkan. Lebih anehnya lagi, definisi kita terhadap kesuksesan akan berubah seiring dengan bertambahnya kualitas hidup kita. Kita yang tadinya menganggap bahwa menjadi seseorang yang kaya raya adalah ukuran sebuah kesuksesan dalam hidup, akan menyadari bahwa kesehatan dan keluarga yang harmonis adalah tolak ukur kesuksesan yang sebenarnya. Tidak percaya? Cobalah dan buktikan sendiri!  https://ydpmti.org/kegagalan-dan-kesuksesan/
·ydpmti.org·
Kegagalan dan Kesuksesan
Tanamlah Apa yang Ingin Kita Tuai
Tanamlah Apa yang Ingin Kita Tuai
Tanamlah Apa yang Ingin Kita Tuai Ada yang paham, tetapi ada yang belum paham. Ada yang sudah mengerti, tetapi sulit menjalani. Memang terdengar mudah, tetapi ternyata tidaklah semudah itu. Menanam dan menuai merupakan sebuah hukum yang universal atau berlaku untuk siapa saja. Hukum tanam tuai mengajarkan kita untuk menanamkan kebaikan-kebaikan dalam hidup ini. Kebaikan yang kita lakukan sebenarnya untuk diri kita juga. Bila kita ingin memperoleh hal-hal yang positif dalam hidup ini, berikanlah juga hal-hal yang positif kepada orang lain! Kebaikan tidak selalu menggunakan uang, tetapi bisa saja yang paling murah, seperti memberikan senyuman yang tulus. Contoh kebaikan lainnya, yaitu menyumbangkan tenaga, ide, dan pikiran, serta mengajarkan ilmu yang berguna untuk orang lain. Banyak manfaat dari memberi yang bisa kita rasakan secara langsung, seperti rasa syukur, bahagia, dan ketenangan hati. Ketika memberikan sumbangan untuk membantu orang lain, kita akan merasa senang karena telah memberi kepada mereka yang membutuhkan. Setelah itu, hati akan terasa lebih tenang dan lapang karena beban terangkat dan digantikan dengan rasa senang karena telah membantu sesama. Manfaat lain dari memberi adalah mampu menularkan kebaikan kepada orang lain. Apakah kamu pernah membantu orang yang motornya mogok di jalan? Nah, saat kita menolong pengendara motor yang mogok, perbuatan baik kita akan diingat oleh mereka. Biasanya mereka akan melakukan hal yang sama saat ada orang lain yang membutuhkan pertolongan. Ini yang dimaksud dengan kebaikan yang menular. Menurut penelitian, memberi dan berbagi kepada sesama memunculkan perasaan bahagia yang menyebabkan tubuh melepaskan hormon oksitosin. Hormon yang dilepaskan ini dapat mengurangi stres. Kadang-kadang kebaikan yang kita perbuat untuk seseorang tidak selalu dibalas dengan kebaikan oleh orang yang sama, malah bisa saja orang yang kita bantu tersebut balik menipu kita. Namun, ingatlah bahwa kebaikan tetap akan terbalaskan oleh kebaikan juga! Kita harus memahami bahwa kebaikan yang kita tanam tidak selalu dapat kita terima hasilnya secara instan. Bisa saja esok hari, lusa, bahkan tahun depan baru kita merasakan hasilnya tanpa kita sadari. Bila sudah memahami bahwa bila kita memberi, kita akan menerima dan apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai, maka kita harus terus berusaha memupuk kebaikan-kebaikan yang bermanfaat bagi orang lain. Kita sebisanya memberikan orang lain kemudahan-kemudahan, bukan sebaliknya. Jika menanam 10 kebaikan, maka kita akan memperoleh 10 kebaikan, bahkan lebih. Maka dari itu, marilah terus berbuat kebaikan yang bermanfaat untuk sesama! Buatlah kebaikan setiap ada kesempatan dan biasakan diri untuk memupuk kebaikan-kebaikan! Kebiasaan untuk melakukan kebaikan mungkin awalnya cukup susah untuk kita lakukan, tetapi semakin lama akan semakin terbiasa, sampai akhirnya kita mampu berbuat kebaikan tanpa terbebani sama sekali. https://ydpmti.org/tanamlah-apa-yang-ingin-kita-tuai/
·ydpmti.org·
Tanamlah Apa yang Ingin Kita Tuai
Mengenal Karakter Diri Sendiri
Mengenal Karakter Diri Sendiri
Mengenal Karakter Diri Sendiri Setiap orang tidak ada yang dilahirkan sama persis. Kita semua dilahirkan dengan rangkaian kekuatan dan kelemahan masing-masing. Setiap orang memang memiliki keunikan masing-masing. Namun, jika kita mengamati dengan saksama, maka kita bisa menemukan empat karakter dasar (temperamen) yang ada di sekeliling kita. Temperamen merupakan sifat dasar manusia yang terbentuk sejak lahir dan sulit untuk berubah.  Empat  karakter dasar berikut ini disebut juga The Four Temperament. Sanguinis Tipe sanguinis adalah tipe orang yang mudah bergaul dan ekstrover. Berikut ini ciri-ciri orang dengan tipe sanguinis. Cenderung ekstrover (senang berbicara, ramah, dan terbuka pada orang lain); suka bersenang-senang, aktif, dan mempunyai energi besar; optimis (berpikir positif dan berpandangan baik tentang masa depan); impulsif (bertindak tanpa memikirkan akibatnya); mudah bergaul dengan orang lain dan memiliki selera humor yang baik; ekspresif (tidak ragu menunjukan sayang kepada orang lain); perhatian mudah teralih ketika bosan; cenderung pelupa dan kurang tertata; serta kompetitif (dapat bersaing). Orang dengan tipe sanguinis biasanya mendominasi di bidang olahraga, politik, dan bisnis. Ada beberapa orang yang dianggap sebagai super sanguine karena kepribadiannya yang sangat cerewet dan aktif sehingga membuat orang-orang di sekitarnya merasa terganggu. Melankolis Tipe melankolis adalah tipe orang yang cenderung detail dan sangat berhati-hati dalam segala hal. Berikut ini ciri-ciri orang dengan tipe melankolis. Cenderung introver (menikmati kesendirian dan tertutup pada orang lain); rapi, teliti, dan mengutamakan kualitas; taat aturan dan selalu tepat waktu; membuat rencana detail sebelum melakukan sesuatu; berpikir dengan teliti, logis, dan analisis mendalam; berbicara berdasarkan kenyataan; agresif pada saat tertentu, tidak malu bertanya, dan mencari tahu lebih dalam sebelum memutuskan sesuatu; serta mudah curiga.  Para melankolis cenderung sulit membangun hubungan dengan orang lain karena sulit percaya kepada orang lain serta memiliki standar yang tinggi. Oleh karena itu, orang dengan tipe ini sangat cocok menjadi pemimpin. Plegmatis  Tipe plegmatis adalah tipe orang yang biasanya menghargai kedekatan antarmanusia. Mereka senang menganalisis hubungan antarmanusia serta kejadian-kejadian di sekitarnya. Berikut ini ciri-ciri orang dengan tipe plegmatis.  Introver, bersifat tenang, dan cenderung menghindari konflik/keributan; selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan teman lama; sering menjadi penengah dalam suatu masalah; cenderung tidak berambisi, pasif, dan mudah setuju dengan keputusan orang lain;  apabila bertengkar atau kehilangan kepercayaan, maka sulit dipulihkan; sulit beradaptasi dengan kebiasaan baru; setia kepada pasangan dan keluarga; serta senang beramal dan menjadi relawan.  Orang dengan tipe plegmatis ini sering terjun ke profesi yang berhubungan dengan pelayanan, seperti perawat, guru, psikolog, atau pekerja sosial. Koleris  Tipe koleris adalah tipe orang yang memiliki keinginan besar dan sangat fokus pada tujuannya. Berikut ini ciri-ciri orang bertipe koleris. Cerdas, kreatif, aktif, dinamis, percaya diri, dan mandiri; tidak terlalu ramah, tidak suka basa-basi, dan cenderung keras kepala;  suka menganalisa, berpikir logis, dan bekerja sendiri; ekstrover, menyukai percakapan mendalam, dan suka berkumpul dengan orang-orang bersifat sama; serta berkemauan kuat, tegas, konsisten dengan tujuannya, dan tidak mudah terbawa arus pergaulan. Tipe koleris adalah tipe yang paling jarang di antara ketiga tipe lainnya. Orang dengan tipe koleris tidak mudah marah, tetapi mereka jarang berempati kepada orang lain. Mereka suka berbicara apa adanya. Orang dengan tipe koleris dalam bekerja cenderung menekuni bidang teknologi, statistik, teknik, dan pemrograman. Dari keempat karakter dasar (temperamen) di atas, kita dapat mengenali diri kita. Cobalah menganalisis dan jujur pada diri kita sendiri! Diri kita termasuk tipe yang mana?  https://ydpmti.org/mengenal-karakter-diri-sendiri/
·ydpmti.org·
Mengenal Karakter Diri Sendiri
Indikator Kesombongan
Indikator Kesombongan
Indikator Kesombongan Kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan karakter/sifat negatif satu ini. Kesombongan atau keangkuhan muncul ketika seseorang merasa lebih tinggi daripada orang lain. Faktanya, banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya sudah bersikap sombong dalam kesehariannya. Hal ini dikarenakan orang yang sombong merasa dirinya sudah tidak memiliki kekurangan lagi, termasuk kesombongan itu sendiri. Orang-orang yang sombong merasa ia lebih bijaksana dan rendah hati dibandingkan orang lain. Tentu hal ini akan membutakan diri mereka, bukan? Lalu bagaimana dengan diri kita sendiri? Apakah kita menyadari kesombongan di dalam diri? Ada beberapa indikator kesombongan yang dapat kita perhatikan untuk menilai diri kita sendiri. Indikator yang pertama adalah seberapa sering kita membicarakan diri sendiri ketika berbincang dengan orang lain. Orang yang sombong cenderung membicarakan kehidupannya, pendapatnya, apa yang dimilikinya, dan segala sesuatu tentang dirinya. Hal ini disebabkan karena ia ingin mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang lain. Akibatnya, orang yang sombong cenderung tidak mau mendengarkan dan lebih banyak berbicara. Bila kita memiliki sifat seperti ini, maka segera perbaikilah! Jangan selalu mendominasi sebuah percakapan dengan terus berbicara dan tidak mendengarkan! Semakin banyak kita membual dan membanggakan diri sendiri, semakin bodoh kita terlihat di mata orang lain. Orang yang benar-benar bijaksana dan rendah hati akan lebih banyak mendengarkan, memberi kesempatan kepada orang lain untuk berbicara, hingga secara sungguh-sungguh merespon lawan bicaranya. Indikator kedua adalah mengenai minta maaf dan memaafkan. Orang yang sombong mempunyai pemikiran bahwa ia harus bisa memaafkan orang yang berbuat salah kepada dirinya. Hal ini dikarenakan ia memposisikan dirinya lebih tinggi dan benar daripada orang lain. Namun, apakah orang yang sombong pernah terpikir untuk meminta maaf kepada orang lain? Pastinya tidak. Memaafkan memang merupakan suatu perilaku yang positif, tetapi meminta maaf mempunyai level yang jauh lebih tinggi daripada memaafkan. Meminta maaf atas kesalahan, baik yang sengaja maupun tidak sengaja kita perbuat, merupakan hal yang sangat sulit dilakukan oleh orang yang sombong. Mari kita renungkan kembali bagaimana kita memandang orang lain! Bila kita selalu merasa harus memaafkan orang lain atas kesalahannya, maka berhati-hatilah terhadap kesombongan di dalam hati kita! Manusia tidak terlepas dari kesalahan, termasuk diri kita. Bila kita tidak pernah meminta maaf kepada orang-orang terdekat, maka kita telah bersikap sombong dan merasa paling benar. Indikator ketiga adalah ketika menerima pendapat atau masukan dari orang lain. Orang yang sombong biasanya tidak mau mendengarkan pendapat orang lain dan malah cenderung merendahkannya. Hal ini sekali lagi disebabkan karena ia merasa dirinya lebih benar daripada orang lain sehingga ia memandang rendah pemikiran yang berbeda darinya. Kesombongan membuat ia sulit untuk menerima kritikan, bahkan kritikan yang membangun sekali pun. Akibatnya, proses pembelajaran dan merevisi diri menjadi terhambat. Terlebih lagi, orang-orang tidak akan menyenangi orang yang sombong. Maka dari itu, kita harus menghargai perbedaan pendapat. Kita tidak boleh terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa diri kita benar dan orang lain salah. Untuk menekan sifat sombong, kita harus banyak merenung dan melakukan refleksi pada diri sendiri. “Bagaimana bila diriku selama ini keliru?” Pertanyaan seperti ini sangat penting untuk ditanyakan secara rutin kepada diri sendiri untuk melatih diri agar lebih bijaksana dan rendah hati. https://ydpmti.org/indikator-kesombongan/
·ydpmti.org·
Indikator Kesombongan
TANAH AIR MESTI DIJAGA
TANAH AIR MESTI DIJAGA
TANAH AIR MESTI DIJAGA Salam Kebajikan,  惟德動天, Tanah air harus dijaga dari generasi ke generasi,  tidak boleh ditinggalkan sekedar pertimbangan pribadi.  Bersiaplah untuk mati, tetapi jangan pergi. Begitulah tertulis dalam Kitab Mengzi IA: 15. Hari ini kita merayakan HUT kemerdekaan negara kita tercinta yang ke-76. Kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan negara asing diraih dengan pengorbanan jiwa raga para pejuang kita. Sudah sepantasnya kita semua mengenang, menghargai, meneladani, dan meneruskan perjuangan para pahlawan kita. Tentu saja perjuangan kita sekarang berbeda. Walau spirit-nya sama, kita tidak perlu mengangkat senjata seperti para pahlawan kita. Perjuangan kita adalah meraih kemerdekaan dari egoisme, fanatisme sempit, kebodohan, kemiskinan, ketidakadilan, ketidakberadaban, keterpecahbelahan. Meraih kemerdekaan dari COVID-19, hoax, kerakusan, dan ketidakpedulian. Berdikari, berdiri di atas kaki sendiri itulah yang perlu terus diupayakan. Berdikari bukan berarti kita menutup diri dari dunia luar, berdikari harus diartikan kita mulai mengutamakan mengkonsumsi hasil produksi dalam negeri. Mulai meningkatkan dan memperbaiki produksi dalam negeri, menunda impor yang sebetulnya dapat kita produksi sendiri. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan kita memproduksi sendiri. Kita bisa mencontoh negara-negara lain seperti Vietnam dan Tiongkok atau Selandia Baru dan Thailand yang berhasil mengembangkan produksi dalam negeri. Gotong royong, bahu membahu bekerja sama. Upaya berdikari akan sulit tercapai tanpa gotong royong seluruh komponen bangsa. Pemerintah membuat kebijakan yang berorientasi keadilan sosial bagi rakyat Indonesia. Rakyat menunda keinginan sesaat yang tak terlalu penting. Penegakan hukum penting. Pembentukan karakter terlebih lagi. Hukum takkan dapat ditegakkan saat karakter baik tak termanifestasikan. Pemberantasan korupsi harus berada dalam prioritas utama. Pembangunan dengan berdikari takkan terwujud dengan baik saat korupsi masih merajalela. Korupsi akan dapat diberantas saat karakter bangsa bersendikan Pancasila terwujud. Karakter baik akan terbentuk saat pendidikan bukan hanya berorientasi pada kepandaian di bidang iptek tapi juga pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual serta tentu saja kesehatan fisik. Pancasila sebagai spiritualitas, falsafah dasar dan ideologi negara bukanlah mengarahkan pembangunan hanya pada sektor ekonomi (fisik) semata, kita sudah mahfum akan hal tersebut tapi sayangnya belum membumi, belum terimplementasikan dalam upaya pembangunan kita. Kita masih merasakan ketidak adilan, ketidak beradaban, keterpecahbelahan, kekeringan spiritual, keberpihakan bukan pada rakyat dan keputusan yang menguntungkan golongan tertentu, bukan bangsa. Para pejuang kemerdekaan mengorbankan jiwa raga untuk meraih kemerdekaan. Kita sebagai generasi berikut yang mewarisi kemerdekaan perlu menjaga dan mewariskan dari generasi ke generasi, tak boleh meninggalkan bangsa dan negara dalam keadaan 'terjajah' karena kita lupa bahwa kepentingan bangsa dan negara berada di atas kepentingan diri, kelompok dan golongan. Kita tak perlu mati bersimbah darah untuk berjuang tapi kita perlu berjuang dengan sekuat upaya. Kita tak boleh lupa, mengutamakan keuntungan pribadi dan kelompok bukanlah spirit yang diwariskan oleh para pejuang bangsa. Pada dasarnya perjuangan para pendahulu kita dan kita sebagai pewarisnya seyogianya menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok. Tanpa spirit itu, negara kita Indonesia akan hanya ada dalam catatan sejarah yang segera terlupakan. Papa saya selalu mengatakan berjuanglah tanpa pamrih. Dimana bumi dipijak disitulah langit dijunjung. Walau acap kecewa melihat kenyataan, nasihat itu selalu terngiang di telinga batin.  Tapi sampai kapan?  Apakah generasi berikut akan tetap sabar melihat kemunafikan yang ada?  Semoga.  Kita tak lagi punya waktu lama karena dunia bergerak demikian cepat dan individualisme semakin merebak. Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76. (US) 17082021 https://www.uungsendana.com/2021/08/tanah-air-mesti-dijaga.html
·uungsendana.com·
TANAH AIR MESTI DIJAGA
Kedisiplinan
Kedisiplinan
Kedisiplinan Oleh: Dr. Drs. Ws. Ongky Setio Kuncono, SH, MM Kedisiplinan seringkali kita dengar sebagai semboyan, namun semboyan itu bagai tulisan mutiara yang hanya kita pandang sebelah mata. Padahal jika kita semua mau menerapkan kedisplinan akan mempermudah kita dalam menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Bahkan kedisplinan akan mendorong kita semua untuk menaikan kinerja. Riset Jeff Wolf, seorang executive coach, membuktikannya bahwa disiplin yang dilakukan seseorang diri saja mampu memberikan dampak yang signifikan bagi pelakunya. Namun jika dilakukan secara bersama sama, hasilnya bukan sekedar penjumlahan dari seluruh pelakunya, melainkan jauh lebih sinergis. Efektivitas jauh lebih tinggi dan hasil yang diperoleh jauh lebih banyak. Bagaimana itu bisa terjadi ? Kata Wolf, seorang pemimpin yang akan menuai hasil yang baik pula. https://spocjournal.com/budaya/897-kedisiplinan.html
·spocjournal.com·
Kedisiplinan
Kematian Cai Lun Penemu Kertas
Kematian Cai Lun Penemu Kertas
Kematian Cai Lun, Penemu Kertas Cai Lun (Simplified: 蔡伦, Traditional: 蔡倫, Pinyin: Cài Lún) hidup pada masa Dinasti Han Timur. Cai Lun adalah penemu kertas dan proses pembuatan kertas modern. Meskipun bentuk awal kertas telah ada sejak abad ke-3 SM, namun tetap Cai Lun mendapatkan tempat penting dalam sejarah kertas karena penambahan kulit pohon dan ujung rami, yang menghasilkan pembuatan skala besar dan penyebaran kertas yang cepat.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/kematian-cai-lun-penemu-kertas/
·tionghoa.com·
Kematian Cai Lun Penemu Kertas