Lampion Merah

Lampion Merah

1199 bookmarks
Custom sorting
Penguasa Efektif Terakhir Dinasti Han : Deng Sui (邓绥)
Penguasa Efektif Terakhir Dinasti Han : Deng Sui (邓绥)
Penguasa Efektif Terakhir Dinasti Han : Deng Sui (邓绥) Deng Sui (Simplified: 邓绥, Traditional: 鄧綏, Pinyin: Dèng Suí) adalah cucu dari Deng Yu (Simplified: 邓禹, Traditional: 鄧禹, Pinyin: Dèng Yǔ), perdana menteri Kaisar Guangwu dari Dinasti Han (漢光武帝). Ayah Deng Sui, Deng Xun (Simplified: 邓训, Traditional: 鄧訓, Pinyin: Dèng Xùn) adalah putra keenam dari Deng Yu.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/deng-sui-%e9%82%93%e7%bb%a5/
·tionghoa.com·
Penguasa Efektif Terakhir Dinasti Han : Deng Sui (邓绥)
Permaisuri Tanpa Posisi Permaisuri : Yin Lihua (阴丽华)
Permaisuri Tanpa Posisi Permaisuri : Yin Lihua (阴丽华)
Permaisuri Tanpa Posisi Permaisuri : Yin Lihua (阴丽华) Yin Lihua (Simplified: 阴丽华, Traditional: 陰麗華, Pinyin: Yīn Lì Huá) adalah permaisuri Kaisar Guangwu dari Dinasti Han Timur (Simplified: 汉光武帝, Traditional: 漢光武帝, Pinyin: Hàn Guāng Wǔ Dì), yang memiliki nama asli Liu Xiu (Simplified: 刘秀, Traditional: 劉秀; Pinyin: Liú Xiù). Pasangan ini menjalani masa-masa sulit dan saling menghargai.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/yin-lihua-%e9%98%b4%e4%b8%bd%e5%8d%8e/
·tionghoa.com·
Permaisuri Tanpa Posisi Permaisuri : Yin Lihua (阴丽华)
Permaisuri Buruk Rupa dan Buruk Sifat : Jia Nanfeng (贾南风)
Permaisuri Buruk Rupa dan Buruk Sifat : Jia Nanfeng (贾南风)
Permaisuri Buruk Rupa dan Buruk Sifat : Jia Nanfeng (贾南风) Jia Nanfeng (Simplified: 贾南风, Traditional: 賈南風, Pinyin: Jiǎ Nán Fēng) adalah seorang permaisuri dan istri pertama Kaisar Hui dari Dinasti Jin (Simplified: 晋惠帝, Traditional: 晉惠帝, Pinyin: Jìn Huì Dì). Kaisar Hui memiliki nama asli Sima Zhong (司馬衷) dan nama kehormatan Zhengdu (正度).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/jia-nanfeng-%e8%b4%be%e5%8d%97%e9%a3%8e/
·tionghoa.com·
Permaisuri Buruk Rupa dan Buruk Sifat : Jia Nanfeng (贾南风)
Permaisuri Sederhana & Rendah Hati : Ma Mingde (马明德)
Permaisuri Sederhana & Rendah Hati : Ma Mingde (马明德)
Permaisuri Sederhana & Rendah Hati : Ma Mingde (马明德) Ma Mingde (Simplified: 马明德, Traditional: 馬明德, Pinyin: Mǎ Míng Dé) adalah permaisuri Kaisar Ming dari Dinasti Han (Simplified: 汉明帝, Traditional: 漢明帝, Pinyin: Hàn Míng Dì). Ma Mingde menjalani kehidupan yang sederhana, bahkan setelah menjadi permaisuri. Dia tidak suka memakai pakaian yang indah dan mahal-mahal.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/ma-mingde-%e9%a9%ac%e6%98%8e%e5%be%b7/
·tionghoa.com·
Permaisuri Sederhana & Rendah Hati : Ma Mingde (马明德)
Culture Inovasi
Culture Inovasi
Culture Inovasi Oleh: Dr. Drs. Ws. Ongky Setio Kuncono, SH, MM Negara - negara maju dunia saat sekarang adalah negara yang sudah investasi SDM jangka panjang untuk kemajuannya. Jika kita sadar hal itu tentu jika kita mulai start hari ini untuk berinvestasi SDM maka hasilnya beberapa puluh tahun kemudian. Begitu lamanya proses pembentukan SDM hingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Tidak seperti kita menanam padi di pagi hari lalu sore hari panen. Inilah yang harus kita sadari. Seperti juga kita mendidik anak-anak kita bertahun tahun lamanya, setelah lulus sarjana baru bisa merasakan hasilnya. Proses pembentukan budaya organisasi juga membutuhkan waktu yang cukup lama dan semuanya tergantung pada para pemimpin organisasi bagaimana mengelolahnya. https://spocjournal.com/ekonomi/manajemen/896-culture-inovasi.html
·spocjournal.com·
Culture Inovasi
Permaisuri Sederhana & Rendah Hati : Ma Mingde (馬明德)
Permaisuri Sederhana & Rendah Hati : Ma Mingde (馬明德)
Permaisuri Sederhana & Rendah Hati : Ma Mingde (馬明德) Ma Mingde (馬明德) adalah permaisuri Kaisar Ming dari Dinasti Han (Simplified: 汉明帝, Traditional: 漢明帝, Pinyin: Hàn Míng Dì). Ma Mingde menjalani kehidupan yang sederhana, bahkan setelah menjadi permaisuri. Dia tidak suka memakai pakaian yang indah dan mahal-mahal. Meskipun pandai, Permaisuri Ma tidak suka mencampuri urusan negara.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/ma-mingde-%e9%a6%ac%e6%98%8e%e5%be%b7/
·tionghoa.com·
Permaisuri Sederhana & Rendah Hati : Ma Mingde (馬明德)
Permaisuri Buruk Rupa dan Buruk Sifat : Jia Nanfeng (賈南風)
Permaisuri Buruk Rupa dan Buruk Sifat : Jia Nanfeng (賈南風)
Permaisuri Buruk Rupa dan Buruk Sifat : Jia Nanfeng (賈南風) Jia Nanfeng (賈南風) adalah seorang permaisuri dan istri pertama Kaisar Hui dari Dinasti Jin (Simplified: 晋惠帝, Traditional: 晉惠帝, Pinyin: Jìn Huì Dì). Kaisar Hui memiliki nama asli Sima Zhong (司馬衷) dan nama kehormatan Zhengdu (正度). Jia Nanfeng adalah putri dari Jia Chong (賈充) dengan istri keduanya, Guo Hai (郭槐, Pinyin: Guō Huái), dan cucu dari Jia Kui (賈逵).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/jia-nanfeng-%e8%b3%88%e5%8d%97%e9%a2%a8/
·tionghoa.com·
Permaisuri Buruk Rupa dan Buruk Sifat : Jia Nanfeng (賈南風)
Permaisuri Tanpa Posisi Permaisuri : Yin Lihua (陰麗華)
Permaisuri Tanpa Posisi Permaisuri : Yin Lihua (陰麗華)
Permaisuri Tanpa Posisi Permaisuri : Yin Lihua (陰麗華) Yin Lihua (陰麗華) adalah permaisuri Kaisar Guangwu dari Dinasti Han Timur (Simplified: 汉光武帝, Traditional: 漢光武帝, Pinyin: Hàn Guāng Wǔ Dì), yang memiliki nama asli Liu Xiu (Simplified: 刘秀, Traditional: 劉秀; Pinyin: Liú Xiù). Pasangan ini menjalani masa-masa sulit dan saling menghargai.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/yin-lihua-%e9%99%b0%e9%ba%97%e8%8f%af/
·tionghoa.com·
Permaisuri Tanpa Posisi Permaisuri : Yin Lihua (陰麗華)
Permaisuri Tanpa Posisi Permaisuri : Yin Lihua (陰麗華)
Permaisuri Tanpa Posisi Permaisuri : Yin Lihua (陰麗華)
Permaisuri Tanpa Posisi Permaisuri : Yin Lihua (陰麗華) Yin Lihua (陰麗華) adalah permaisuri Kaisar Guangwu dari Dinasti Han Timur (Simplified: 汉光武帝, Traditional: 漢光武帝, Pinyin: Hàn Guāng Wǔ Dì), yang memiliki nama asli Liu Xiu (Simplified: 刘秀, Tradional: 劉秀; Pinyin: Liú Xiù). Pasangan ini menjalani masa-masa sulit dan saling menghargai.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/permaisuri-tanpa-posisi-permaisuri-yin-lihua-%e9%99%b0%e9%ba%97%e8%8f%af/
·tionghoa.com·
Permaisuri Tanpa Posisi Permaisuri : Yin Lihua (陰麗華)
Selir Berbakat : Ban Jieyu (班婕妤)
Selir Berbakat : Ban Jieyu (班婕妤)
Selir Berbakat : Ban Jieyu (班婕妤) Ban Jieyu (班婕妤, Pinyin: Bān Jiéyú) adalah selir Kaisar Cheng dari Dinasti Han (漢成帝, Pinyin: Hàn Chéng Dì), yang merupakan perempuan berbakat serta memiliki pengetahuan mendalam tentang sastra dan seni bela diri. Ban Jieyu juga dikenal sebagai Nyonya Ban. Jieyu (婕妤) adalah gelar untuk wanita istana peringkat ketiga, satu peringkat di bawah Zhaoyi (昭儀, Pinyin: Zhāo Yí) dan dua peringkat di bawah Permaisuri (皇后, Pinyin: Huáng Hòu).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/ban-jieyu-%e7%8f%ad%e5%a9%95%e5%a6%a4/
·tionghoa.com·
Selir Berbakat : Ban Jieyu (班婕妤)
Mengukur Kualitas Diri
Mengukur Kualitas Diri
Mengukur Kualitas Diri Oleh: Dr. Drs. Ws. Ongky Setio Kuncono, SH, MM Seorang Culture Leader adalah pemimpin yang selalu mengoreksi diri atau membina diri dalam upaya meningkatkan mutu dirinya dalam memanajemen orang lain. Seorang pemimpin yang mau berubah dan berkembang tentu melakukan penilaian terhadap dirinya sendiri. Banyak diantara kita sering berkata mengoreksi diri dan membina diri, dalam meningkatkan mutu kehidupannya, tetapi mereka tidak tahu aspek- aspek apa saja yang harus dibenahi dalam menaikkan kualitas hidupnya. Menaikkan kualitas hidup tentu mencakup meningkatkan karier sebagai seorang Culture Leader itu sendiri. https://spocjournal.com/ekonomi/manajemen/895-mengukur-kualitas-diri.html
·spocjournal.com·
Mengukur Kualitas Diri
Permaisuri Buruk Rupa dan Buruk Sifat : Jia Nanfeng (賈南風)
Permaisuri Buruk Rupa dan Buruk Sifat : Jia Nanfeng (賈南風)
Permaisuri Buruk Rupa dan Buruk Sifat : Jia Nanfeng (賈南風) Jia Nanfeng (賈南風) adalah seorang permaisuri dan istri pertama Kaisar Hui dari Dinasti Jin (Simplified: 晋惠帝, Traditional: 晉惠帝, Pinyin: Jìn Huì Dì). Kaisar Hui memiliki nama asli Sima Zhong (司馬衷) dan nama kehormatan Zhengdu (正度). Jia Nanfeng adalah putri dari Jia Chong (賈充) dengan istri keduanya, Guo Hai (郭槐, Pinyin: Guō Huái), dan cucu dari Jia Kui (賈逵).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/permaisuri-buruk-rupa-dan-buruk-sifat-jia-nanfeng-%e8%b3%88%e5%8d%97%e9%a2%a8/
·tionghoa.com·
Permaisuri Buruk Rupa dan Buruk Sifat : Jia Nanfeng (賈南風)
Tuntutlah Ilmu Walau Sampai Negeri China
Tuntutlah Ilmu Walau Sampai Negeri China
Tuntutlah Ilmu Walau Sampai Negeri China Oleh: Dr. Drs. Ws. Ongky Setio Kuncono, SH, MM Peribahasa diatas "Uthub al-ilm walau bi ash-shin (akurat.co, Republika.co.id) menggambarkan bahwa belajar dimanapun tempatnya setidaknya akan menambah ilmu yang bermanfaat. Kita sedang belajar dan menggali budaya organisasi tentu kita dituntut berjiwa terbuka (open mind) sehingga kita semakin banyak masukan dan pengalaman yang bisa dipetik dalam proses pembelajaran tersebut. Penulis akan mengajak mahasiswa untuk melihat budaya Tionghoa yang banyak melekat pada para pemimpin perusahaan Tionghoa dan dijadikan sebagai nilai-nilai dalam organisasi bisnisnya dalam meraih kesuksesan.  https://spocjournal.com/ekonomi/manajemen/894-tuntutlah-ilmu-walau-sampai-negeri-china.html
·spocjournal.com·
Tuntutlah Ilmu Walau Sampai Negeri China
SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR)
SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR)
SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR) Salam Kebajikan,  惟德動天, Hari ini kita memasuki bulan ke tujuh (qi yue) tahun 2572 penanggalan Kongzili. Tidak sedikit orang yang mengatakan bulan tujuh adalah bulan hantu. Saya pikir istilah hantu adalah terjemahan dari gui. Menjadi lawan kata malaikat (shen). Antagonisme yang tanpa disadari sering membawa ke dalam cara pandang berbeda dari spiritualitas dan kosmologi yin yang. Sebagai umat Konghucu, saya tidak pernah menganggap bulan tujuh sebagai bulan hantu tapi sebagai bulan arwah karena pada bulan ketujuh dilaksanakan dua persembahyangan arwah, yaitu sembahyang arwah leluhur dan sembahyang arwah umum. Saya tidak bersembahyang mendoakan gui (hantu) tapi bersembahyang mendoakan gui (arwah). Penggunaan kata arwah bukan hantu menghindarkan pula salah pemahaman mengenai dua kata tersebut karena terdistorsi pemahaman agama lain.  Persembahyangan arwah leluhur biasa dilaksanakan dirumah pada tanggal 1 dan 15 bulan 7, sedangkan persembahyangan arwah umum yang dikenal sebagai Jing He Ping dilaksanakan di kelenteng atau miao atau tiong ting pekuburan pada tanggal 29/30 bulan tujuh. Tujuan utama bersembahyang arwah di bulan ketujuh adalah mendoakan agar arwah leluhur dan arwah umum yaitu arwah orang yang telah berpulang siapapun dia dapat tenang dan damai dalam kemuliaan kebajikan Tian, tidak mengembara di dunia ini. Sebagai wujud kepedulian umat Konghucu pada sesama, saat sembahyang Jing He Ping, umat Konghucu biasa menyisihkan sebagian rezekinya untuk berbagi pada sesama. Asal-usul sembahyang bulan ketujuh tercatat dalam Kitab Catatan Kesusilaan (Liji) XVIII Za Ji B: II: 24. Sembahyang pada leluhur negeri Lu (negeri kelahiran Zhisheng Kongzi) dilaksanakan pada saat bulan ketujuh, yaitu saat matahari berada di 23 1/2° Lintang Utara. Kendati awal tahun dan bulan ketujuh penanggalan Dinasti Zhou berbeda dengan awal tahun dan bulan ketujuh penanggalan Kongzili yang kita pakai sekarang, persembahyangan pada leluhur dan arwah umum pada bulan ketujuh oleh umat Konghucu tetap dilaksanakan hingga kini. Sekarang persembahyangan arwah leluhur pada bulan tujuh dilaksanakan oleh umat Konghucu antara tanggal 1–15 bulan 7 sedangkan persembahyangan arwah umum (Jing He Ping) dilaksanakan antara tanggal 16–30 bulan tujuh. Kedua persembahyangan ini tentu saja tidak dilakukan bersamaan karena bila dilakukan bersamaan tidak sesuai kesusilaan. Persembahyangan arwah leluhur sesuai tuntunan Kitab Sishu Wujing adalah wujud bakti umat Konghucu pada orang tua dan leluhur yang telah mendahulu hingga lima generasi. Untuk mengenang, mendoakan dan memohon restu. Sedangkan sembahyang arwah umum adalah wujud cinta kasih umat Konghucu pada sesama yang telah mendahulu dan tidak ada keturunan yang menyembahyangi, sekaligus wujud kepedulian pada sesama yang membutuhkan dengan membagikan sumbangan. Biasanya sumbangan berbentuk hasil bumi. Kemungkinan, zaman dulu pembagian kurang diatur dengan baik sehingga orang yang membutuhkan 'rebutan' karena tidak sabar menunggu. Jadilah sembahyang arwah umum dikatakan sebagai sembahyang rebutan. Saya kurang sependapat dengan keyakinan sebagian masyarakat bahwa 'rebutan' atas sajian sembahyang dilakukan oleh para arwah karena kelaparan. Demikianlah cinta kasih umat Konghucu bukan saja berwujud bakti pada orang tua dan leluhur yang masih hidup tapi juga yang telah mendahulu. Demikian pula cinta kasih umat Konghucu pada sesama bukan hanya pada yang masih hidup tapi juga pada sesama yang telah mendahulu. Bagi saya pribadi, dalam kosmologi dan spiritualitas yin yang, bulan ketujuh adalah bulan peralihan dari tai yang (musim panas) ke shao yin (musim gugur), seperti saat magrib yang juga merupakan peralihan dari tai yang (siang) ke shao yin (malam) yang ditafsirkan sebagai saat angker di mana arwah-arwah sedang keluar sehingga sebaiknya tidak keluar rumah karena akan membawa dampak negatif. Sebetulnya hal yang masuk akal karena cuaca sedang berubah akan berakibat kurang baik bagi kesehatan. Saat peralihan seperti ini energi yin sedang 'berkuasa'.  Bagi sebagian orang, situasi perubahan ini diartikan sebagai waktu arwah/hantu sedang berkeliaran. Jadilah legenda dan mitos seputar itu memasyarakat. Anda boleh sependapat atau tidak dengan tulisan ini. (US) 08082021 Zhongyong XIX: 5, Lunyu VII: 21, Lunyu III: 12, Linty XII: 5, Liji XVIII Za Ji B: II: 24, Mengzi IVA: 19, Mengzi IA: 7.12, Liji XIV Da Chuan I: 7. https://www.uungsendana.com/2021/08/sembahyang-arwah-tafsir.html
·uungsendana.com·
SEMBAHYANG ARWAH (TAFSIR)
Bang Panji Si Kang Pisang Sang Pecinta Persib!
Bang Panji Si Kang Pisang Sang Pecinta Persib!
Bang Panji Si Kang Pisang Sang Pecinta Persib! Di usia 62 tahun dia masih bersemangat berdagang buah. Setiap hari dia berkeliling di daerah Leuwi Nutug Citeureup (Bogor). Walaupun dia sempat mengeluh akan hidup yang berat, Bapak yang memiliki 3 orang anak ini akhirnya tetap semangat berkeliling di tengah terik panas dengan beban +/- 50 kilogram di pundaknya. Di tengah kondisi pandemi penghasilannya menjadi tak menentu, bahkan kadang ia harus menanggung rugi karena buah-buah yang busuk, dan terkadang malah membagikannya kepada tetangga sendiri. Ada yang unik dari ‘Bang Panji’, pria asli sunda ini justru lebih sering dipanggil ‘Bang’. Dia berjualan tanpa mengenakan alas kaki (ciakah), terlihat kaki-kakinya begitu kuat karena terlalu sering beradu dengan panasnya aspal. Ia menggunakan syal Persebaya yang diberikan oleh tetangganya, namun ternyata ia seorang Persib sejati. Saat mengobrol dengan kami, dia tampak fasih menyebut nama-nama tenar pada zamannya seperti Robby Darwis, Jajang Nurjaman, Hermansyah, bahkan hingga Eka Ramdani dan Atep. Dia sudah berjualan buah keliling sejak sebelum krisis 98, dia bercerita tentang perubahan yang begitu drastis dialami pada masa itu. Sedikit yang bisa kami lakukan untuk Bang Panji melalui Program Beli Beri kali ini, semoga bermanfaat bagi beliau. Beliau bisa pulang lebih awal bertemu keluarga, dan tentunya berbagi sedikit rezeki kepada orang lain yang dengan bebas bisa mengambil buah dagangannya yang sudah kami bayar. Terimakasih orang baik! Memberi Semangat Merdeka pada Bang Panji si Kang Pisang, Walaupun cuma sehari. Merdeka!!! https://www.gemaku.org/438
·gemaku.org·
Bang Panji Si Kang Pisang Sang Pecinta Persib!
Permaisuri Pemabuk : Wang Fahui (王法慧)
Permaisuri Pemabuk : Wang Fahui (王法慧)
Permaisuri Pemabuk : Wang Fahui (王法慧) Wang Fahui (王法慧) adalah permaisuri pada masa pemerintahan Kaisar Xiaowu dari Dinasti Jin Timur (Simplified: 晋孝武帝, Traditional: 晉孝武帝, Pinyin: Jìn Xiàowǔ Dì) dengan gelar Permaisuri Xiaowuding (孝武定皇后), yang secara harafiah berarti Permaisuri yang berbakti, berani dan tenang. Pada saat Kaisar Xiaowu akan menikah, Wali Negara Xie An (謝安) ingin mencari anak perempuan dari keluarga bangsawan yang lemah lembut dan berbudi luhur.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/wang-fahui-%e7%8e%8b%e6%b3%95%e6%85%a7/
·tionghoa.com·
Permaisuri Pemabuk : Wang Fahui (王法慧)
Kaisar Xiaowu Dibunuh Selir Bangsawan Zhang Karena Bercanda
Kaisar Xiaowu Dibunuh Selir Bangsawan Zhang Karena Bercanda
Kaisar Xiaowu Dibunuh Selir Bangsawan Zhang Karena Bercanda Kaisar Xiaowu dari Jin (Simplified: 晋孝武帝, Traditional: 晉孝武帝, Pinyin: Jìn Xiàowǔ Dì), memiliki nama pribadi Sima Yao (司馬曜) dan nama kehormatan Changming (昌明), adalah seorang kaisar dari Dinasti Jin Timur. Ayah Sima Yao adalah Sima Yu (司馬昱). Ibu Sima Yao bernama Li Lingrong (李陵容)), yang pada awalnya adalah seorang pelayan pada bagian tekstil.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/kaisar-xiaowu-dibunuh-selir-bangsawan-zhang-karena-bercanda/
·tionghoa.com·
Kaisar Xiaowu Dibunuh Selir Bangsawan Zhang Karena Bercanda
Permaisuri Pemabuk : Wang Fahui (王法慧)
Permaisuri Pemabuk : Wang Fahui (王法慧)
Permaisuri Pemabuk : Wang Fahui (王法慧) Wang Fahui (王法慧) adalah permaisuri pada masa pemerintahan Kaisar Xiaowu dari Dinasti Jin Timur (Simplified: 晋孝武帝, Traditional: 晉孝武帝, Pinyin: Jìn Xiàowǔ Dì) dengan gelar Permaisuri Xiaowuding (孝武定皇后), yang secara harafiah berarti Permaisuri yang berbakti, berani dan tenang. Pada saat Kaisar Xiaowu akan menikah, Wali Negara Xie An (謝安) ingin mencari anak perempuan dari keluarga bangsawan yang lemah lembut dan berbudi luhur.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/wang-fahui/
·tionghoa.com·
Permaisuri Pemabuk : Wang Fahui (王法慧)
Permaisuri Dua Dinasti : Yang Xianrong (羊獻容)
Permaisuri Dua Dinasti : Yang Xianrong (羊獻容)
Permaisuri Dua Dinasti : Yang Xianrong (羊獻容) Yang Xianrong (羊獻容) memiliki nama gelar Permaisuri Xianwen (獻文皇后), yang secara harfiah berarti Permaisuri yang Bijaksana dan Sopan, pada masa Dinasti Zhao Terdahulu. Yang Xianrong (羊獻容) adalah seorang permaisuri yang unik dalam sejarah Tiongkok, karena menjadi permaisuri untuk dua kerajaan dan dua kaisar yang berbeda.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/yang-xianrong/
·tionghoa.com·
Permaisuri Dua Dinasti : Yang Xianrong (羊獻容)
USIA TAK MENUNJUKKAN APA-APA
USIA TAK MENUNJUKKAN APA-APA
USIA TAK MENUNJUKKAN APA-APA Salam Kebajikan,  惟德動天, Tanggal 19 Juli yang lalu saya memperpanjang SIM yang akan habis masa berlaku secara online. Ini merupakan pengalaman pertama bagi saya. Karena merupakan pengalaman pertama, tentu saja banyak hal yang tidak diketahui. Untung saya mempunyai istri dari generasi Y (millenial) yang lebih familiar dengan urusan aplikasi online dan cukup persisten membantu. Agnes selalu ngotot mencari informasi atau tutorial untuk mengerjakan hal-hal baru tersebut. Sebagai generasi X, saya terbiasa mencari buku manual sedangkan istri mencari tutorial di youtube. Seringkali saya sudah merasa pusing mengerjakan pekerjaan secara online, istri saya tampil sebagai penyelamat. Hampir semua hal online yang membuat saya pusing akhirnya dapat dia pecahkan dan bantu kerjakan. Begitu pula dalam perpanjangan SIM online ini. Dengan tutorial pengalaman orang lain dapat dijadikan pembelajaran hingga memperkecil kemungkinan keliru yang tak perlu. Dalam banyak hal lain yang berhubungan dengan teknologi atau aplikasi seperti pengerjaan blog, merekayasa foto, menggambar, dan lain-lain saya banyak dibantu oleh Wawang dari generasi Y juga yang bagi saya super canggih. Generasi Y memang lebih kompatibel dengan teknologi informasi. Saat mereka kecil atau remaja internet, email, iPhone, microsoft, iOS, Android, FB, friendster, blog, dan banyak lagi teknologi informasi diciptakan dan menjadi familiar. Berbeda dengan generasi X seperti saya dengan masa kecil dan remaja yang belum familiar dengan teknologi dan masih bermain bola, kelereng, pedang kayu, mobil-mobilan dari kulit jeruk, nonton TV hitam putih di rumah tetangga, PC kuno berlayar hijau pinjaman dengan kapasitas kilobyte bukan gigabyte bahkan terabyte seperti sekarang, telpon masih sedikit tersedia di rumah-rumah, HP belum tercipta. Jadi jamak bila banyak generasi X apalagi babyboomers yang sulit, perlu waktu bahkan stres dalam beradaptasi dengan teknologi yang begitu familiar bagi generasi Y. Untunglah, setelah sempat panik dan beberapa kali menanyakan ke layanan kepolisian melalui WA karena khawatir ada yang keliru dalam proses pengisian, akhirnya dalam aplikasi Digital Korlantas Polri tertulis SIM sedang dalam proses pengiriman. Beberapa hari lagi saya punya SIM baru tanpa saya perlu ke kantor polisi, ke psikolog, atau ke dokter. Sekali lagi, untung ada generasi Y yang sigap membantu sehingga kehidupan jadi lebih mudah bagi saya. Dunia terus mengalami berbagai kemajuan dan perubahan. Tak bijak bila kita merasa menjadi orang yang sok tahu dan sok pintar karena dilahirkan lebih dahulu. Pada kenyataannya kita perlu beradaptasi dan mengikuti perubahan. Tak malu bertanya, meminta bimbingan dan bantuan orang yang lebih muda akan mempercepat adaptasi kita mengikuti perkembangan zaman dan meminimalisir stres yang tak perlu. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan, setiap generasi punya keunggulan masing-masing. Usia tak menunjukkan apa-apa. Bekerja sama saling mengisi adalah keniscayaan. Diperlukan kerendahan hati dan sikap mau belajar agar dapat membuat pilihan yang tepat dan bijaksana. (US) 07082021 Lunyu II: 11, Lunyu I: 2, Lunyu I: 6 https://www.uungsendana.com/2021/08/usia-tak-menunjukkan-apa-apa.html
·uungsendana.com·
USIA TAK MENUNJUKKAN APA-APA
Permaisuri Pemabuk : Wang Fahui (王法慧)
Permaisuri Pemabuk : Wang Fahui (王法慧)
Permaisuri Pemabuk : Wang Fahui (王法慧) Wang Fahui (王法慧) adalah permaisuri pada masa pemerintahan Kaisar Xiaowu dari Dinasti Jin Timur (Simplified: 晋孝武帝, Traditional: 晉孝武帝, Pinyin: Jìn Xiàowǔ Dì) dengan gelar Permaisuri Xiaowuding (孝武定皇后), yang secara harafiah berarti Permaisuri yang berbakti, berani dan tenang. Pada saat Kaisar Xiaowu akan menikah, Wali Negara Xie An (謝安) ingin mencari anak perempuan dari keluarga bangsawan yang lemah lembut dan berbudi luhur.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/permaisuri-pemabuk-wang-fahui-%e7%8e%8b%e6%b3%95%e6%85%a7/
·tionghoa.com·
Permaisuri Pemabuk : Wang Fahui (王法慧)
BANYAK BELAJAR BANYAK LUPA
BANYAK BELAJAR BANYAK LUPA
BANYAK BELAJAR BANYAK LUPA Salam Kebajikan,  惟德動天, Di lemari kamar saya waktu kuliah dulu, ada sebuah 'peribahasa' berbentuk stiker yang berbunyi Banyak belajar banyak lupa. Sedikit belajar sedikit lupa. Tidak belajar tidak lupa. Setiap menghadapi ujian atau mengerjakan tugas, hati saya seringkali jahil mengajak untuk tidak belajar agar 'tidak lupa' seperti pepatah di atas. Ajakan 'hati' tersebut sebetulnya karena rasa malas yang timbul. Tentu saja dengan tidak belajar kita tidak lupa karena kita tidak memasukkan pengetahuan dalam otak. Belajar dan selalu dilatih tidakkah itu menyenangkan? Begitu ayat dalam Kitab Lunyu. Waktu saya mengikuti Kuliah Kerja Nyata di sebuah desa di daerah Tanjungsari-Sumedang memperoleh 'pencerahan' dari seorang kawan. Saya melihat junior saya seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi bernama Amar rajin membaca buku-buku ekonomi yang bukan bidangnya. Dia mau belajar ilmu pengetahuan di luar bidangnya. Dari kejadian itu saya tertantang untuk melakukan hal yang sama: membaca buku. Kalau dia mau dan bisa saya pun pasti bisa asal saya mau. Dari situ saya mulai lebih rajin membaca, berbeda dengan saat saya kuliah. Beberapa tahun kemudian saya masuk dalam sebuah komunitas yang memberi pendidikan bisnis, pengembangan diri dan kepemimpinan. Mempunyai kebiasaan membaca buku 15–30 menit per hari adalah salah satu yang dianjurkan. Karena saya ingin menjadi seorang pebisnis yang andal sekaligus mengembangkan diri dan kepemimpinan saya, saya ikuti anjuran tersebut. Walau kadang ada hari-hari tertentu yang terlewat untuk membaca, secara umum dua peristiwa tersebut menjadikan membaca sebagai suatu kebiasaan yang saya jalani. Buku-buku yang saya baca ternyata membawa manfaat besar dalam membentuk pola pikir dan kepercayaan diri. Beberapa buku secara sengaja saya praktikkan, banyak buku yang lain membangun fondasi saya dalam bersikap dan bekal yang berharga saat saya terjun dalam kegiatan-kegiatan masyarakat dan keagamaan baik sebagai pembicara, pengajar, penulis, atau menjadi peserta diskusi. Banyak belajar banyak lupa. Itulah yang saya rasakan setelah mempunyai kebiasaan membaca buku. Banyak sekali hal yang tidak saya ketahui. Saat membaca buku seringkali saya mendapat kejutan dari apa yang saya baca karena saya tidak tahu sebelumnya atau apa yang saya baca ternyata sangat berbeda dengan apa yang saya tahu. Setelah membaca buku, banyak hal yang tidak saya ingat dengan mendetail atau segera lupa apa yang saya baca. Hanya saat membaca buku lain saya merasa terhubung dengan buku yang pernah saya baca dalam ingatan yang samar. Saya selalu merasa kagum pada para penulis buku yang saya pikir telah membaca banyak buku sehingga mereka mampu menulis buku sebaik buku hasil karya mereka yang akhirnya saya baca. Saat bertemu dengan para cerdik pandai di negeri ini dan manca negara dalam berbagai forum, saya acap merasa kagum dengan cara mereka berpikir, menganalisis dan mengungkapkan pikiran mereka terlebih dengan sikap mereka yang kritis, tegas dan bijak penuh integritas serta rendah hati. Saya yakin mereka menjadi seperti itu karena mereka banyak belajar dan berlatih bukan karena bakat. Mereka bak berlian yang telah digosok hingga memancarkan cahaya magis.  Saya pikir tentu saja mereka awalnya berusaha keras memaksa diri mengalahkan rasa jemu dan malas. Mereka tentu telah banyak membaca dan menempa diri dari hari kehari. Mereka layak dikagumi dan diteladani. Mereka mau dan bisa, saya pun mestinya bisa asal saya mau. Kendati misalnya saya tidak dapat menyamai, minimal tidak jauh ketinggalan. Pada usia saya ke-56 tahun hari ini, saya perlu lebih giat belajar karena banyak sekali hal yang belum saya ketahui. Saya perlu banyak berlatih karena banyak hal dalam diri saya yang perlu saya perbaiki. Saya perlu melakukan itu agar dapat menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama, minimal bagi keluarga. Mudah-mudahan Tian masih memberi waktu yang cukup. Ngomong-ngomong, dari buku 'Sapiens' karya Yuval Noah Harari saya baru tahu bahwa dengan perkembangan teknologi dalam ilmu kedokteran, manusia akan dimungkinkan menjadi ammortal tapi tidak immortal. Mungkin keturunan kita akan mengalami berusia 1000 tahun lebih.  Entahlah. (US) 05082021 https://www.uungsendana.com/2021/08/banyak-belajar-banyak-lupa.html
·uungsendana.com·
BANYAK BELAJAR BANYAK LUPA
Permaisuri Dua Dinasti : Yang Xianrong (羊獻容)
Permaisuri Dua Dinasti : Yang Xianrong (羊獻容)
Permaisuri Dua Dinasti : Yang Xianrong (羊獻容) Yang Xianrong (羊獻容) memiliki nama gelar Permaisuri Xianwen (獻文皇后), yang secara harfiah berarti Permaisuri yang Bijaksana dan Sopan, pada masa Dinasti Zhao Terdahulu. Yang Xianrong (羊獻容) adalah seorang permaisuri yang unik dalam sejarah Tiongkok, karena menjadi permaisuri untuk dua kerajaan dan dua kaisar yang berbeda.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/yang-xianrong-%e7%be%8a%e7%8d%bb%e5%ae%b9/
·tionghoa.com·
Permaisuri Dua Dinasti : Yang Xianrong (羊獻容)
Culture Leader and Multi Talent
Culture Leader and Multi Talent
Culture Leader and Multi Talent Oleh: Dr. Drs. Ws. Ongky Setio Kuncono, SH, MM Tuhan telah memberikan manusia kelengkapan potensi termasuk juga bakat. Manusia dengan potensinya perlu digali dan dikembangkan guna mendapatkan intangible asset yang sangat berharga itu. Untuk itulah manusia harus mengembangkan bakat dasarnya dengan melengkapi ilmu budaya untuk bisa memahami lebih tajam lagi nilai- nilai universal. Pemahaman budaya global dan pemahaman nilai kemanusiaan yang diimbangi dengan pendekatan psikologi akan menambah wawasan seorang untuk menjadi pemimpin yang berkebudayaan. Yakni Culture Leader yang paham akan nilai kemanusiaan, mengerti dan memilih budaya yang memberi motivasi dalam kemajuan hidupnya. https://spocjournal.com/ekonomi/manajemen/892-culture-leader-and-multi-talent.html
·spocjournal.com·
Culture Leader and Multi Talent
Lima Permaisuri Kaisar Xuan dari Dinasti Zhou Utara
Lima Permaisuri Kaisar Xuan dari Dinasti Zhou Utara
Lima Permaisuri Kaisar Xuan dari Dinasti Zhou Utara Kaisar Xuan dari Dinasti Zhou Utara (北周宣帝) memiliki nama asli Yuwen Yun (宇文贇) dengan nama kehormatan Qianbo (乾伯). Dia adalah kaisar dari Dinasti Zhou Utara, sebuah dinasti di Tiongkok yang dipimpin oleh suku Xianbei. Kaisar Xuan terkenal dalam sejarah sebagai penguasa yang tidak menentu dan boros, dimana tindakan-tindakannya sangat melemahkan Zhou Utara.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/lima-permaisuri-kaisar-xuan-dari-dinasti-zhou-utara/
·tionghoa.com·
Lima Permaisuri Kaisar Xuan dari Dinasti Zhou Utara
Alam pun Tersentuh
Alam pun Tersentuh
Alam pun Tersentuh Di Kota Foshan, Tiongkok hiduplah seorang perempuan muda bernama Lulu. Lulu hidup sendirian karena orang tuanya baru saja meninggal. Lulu hidup mandiri dengan berdagang makanan ringan yang dia olah sendiri. Pada suatu hari saat Qing Ming (Ceng Beng) – saat orang-orang berziarah dan membersihkan kuburan leluhur – Lulu berziarah ke kuburan orang tuanya. Tanpa sengaja Lulu bertemu dengan seorang ahli feng shui yang sangat hebat, terkenal, dan ternyata adalah tetangga Lulu.  Singkat cerita, ahli feng shui tersebut melihat tata letak kuburan orang tua Lulu. Ahli feng shui tersebut menghela nafas setelah melihat dan menghitung-hitung arah kuburan orang tua Lulu.  Dengan berat hati ahli feng shui tersebut berkata kepada Lulu bahwa tata letak kuburan orang tua Lulu sangatlah buruk dan berpengaruh buruk terhadap masa depan Lulu. Lulu diprediksi akan hidup miskin, susah, serta tidak bisa mendapatkan pasangan hidup. Lulu hanya bisa terdiam dan akhirnya pulang ke rumah. Lulu tidak terlalu memikirkan apa yang dikatakan oleh ahli feng shui tersebut. Lulu tetap menjalankan hidupnya dengan baik. Lulu adalah seorang perempuan yang murah senyum, berhati sangat baik, dan giat bekerja. Lulu sering berbuat kebaikan kepada orang-orang di sekitarnya dengan tulus dan tanpa pamrih. Ia pun sering menyumbangkan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan. Hidup Lulu sangatlah sederhana, tetapi ia tetap melakukan banyak amal dan kebaikan. Lima tahun berlalu. Lulu tanpa sengaja bertemu lagi dengan ahli feng shui yang pernah memprediksi kehidupan buruk yang akan menimpanya tersebut. Ahli feng shui tersebut terkejut dengan kondisi kehidupan Lulu. Lulu menikah dengan seorang pria tampan dan kaya raya serta telah dikaruniai dua orang anak, bahkan usaha makanan ringan yang ia miliki sekarang sudah menjadi sebuah usaha yang besar dan memiliki merek yang terkenal. Kehidupan Lulu sudah sangat baik dan jauh dari prediksi ahli feng shui yang terkenal sangat hebat ini.  Si ahli feng shui lalu bertanya kepada Lulu, apakah ada yang Lulu ubah dari tata letak kuburan orang tuanya? Lulu menjawab bahwa dia tidak mengubah sedikit pun tata letak kuburan orang tuanya. Ahli feng shui tambah bertanya-tanya, mengapa bisa terjadi hal demikian? Dengan penasaran dia lalu mengajak Lulu untuk mengunjungi kuburan orang tua Lulu. Setelah dilihat dan dihitung arah dan tata letak kuburan orang tua Lulu, ternyata memang terjadi perubahan feng shui dari yang sangat buruk menjadi sangat baik. Lulu dan ahli feng shui lalu teringat bahwa di kota Foshan tempat mereka tinggal ini pernah terjadi gempa dan longsor 4 tahun yang lalu (1 tahun setelah pertemuan antara Lulu dan ahli feng shui di kuburan orang tua Lulu).  Si ahli feng shui menyadari bahwa gempa dan longsor itu telah meruntuhkan sebuah pilar besar di arah depan kuburan orang tua Lulu sehingga mengubah feng shui kuburan tersebut dari sangat buruk menjadi sangat baik. Ahli feng shui tersebut tersenyum kemudian berkata kepada Lulu, “Anda orang yang baik hati, melakukan banyak amal dan kebaikan, serta mengutamakan kepentingan orang banyak. Feng shui adalah sebuah ilmu yang logis karena didasarkan pada statistik hasil riset dan memerlukan kemampuan menganalisa. Anda percaya atau tidak, feng shui tetap ada dan bekerja secara alamiah.” Sambil menepuk bahu Lulu, ahli feng shui lanjut berkata, “Anda berhati sangat mulia dan bermoral tinggi. Kebaikan-kebaikan Anda yang mengubah kehidupan Anda, bahkan alam pun tersentuh oleh kebaikan hati Anda.” Feng shui yang baik secara otomatis memang dimiliki oleh orang yang hati dan batinnya baik dan positif. https://taotsm.org/alam-pun-tersentuh/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=alam-pun-tersentuh
·taotsm.org·
Alam pun Tersentuh
Kesempatan
Kesempatan
Kesempatan Kesempatan bisa didapatkan oleh siapa pun yang mempunyai harapan dan berusaha mencapai apa yang diinginkan dengan semaksimal mungkin. Kesempatan akan dianggap sebagai kesempatan apabila ada pemikiran positif atau optimisme di dalam diri.  Tidak jarang kita berpandangan bahwa kesempatan itu tidak ada lagi atau kita sama sekali tidak diberikan kesempatan. Dalam kenyataan kita memang seolah-olah hanya memiliki dua pilihan, yaitu dapat kesempatan dan tidak dapat kesempatan. Setidaknya bila kita mendapat kesempatan, kita harus mempergunakannya dengan sebaik-baiknya dan berusaha menikmati kesempatan yang didapatkan. Jangan menyia-nyiakan kesempatan yang ada karena belum tentu kesempatan yang sama akan datang untuk yang kedua kalinya! Hal apa dan situasi bagaimana yang disebut kesempatan memang tidak serta-merta kita ketahui begitu saja, tetapi kita dapat mengetahuinya melalui pengalaman, ketelitian, dan kecerdasan yang kita miliki. Begitu ada kesempatan, pikirkan baik dan buruknya, kemudian segera ambil keputusan yang terbaik dengan pertimbangan dari segala sisi. Banyak juga kesempatan yang disepelekan begitu saja. Seharusnya kesempatan itu diperjuangkan, tetapi kita salah berpedoman, contohnya “Kalau kesempatan itu milik kita, pasti akan menjadi milik kita”. Ini adalah contoh pandangan yang salah besar. Kita seharusnya tidak berserah pada nasib, tetapi memperjuangkannya, baik melalui adu argumen maupun dengan tindakan lainnya. Berjuang semaksimal mungkin untuk meraih sebuah kesempatan itu sah-sah saja. Namun, tidak boleh memperjuangkannya dengan tindakan yang negatif atau ucapan yang kasar. Nilai diri seseorang dapat dilihat dari tindakan dan ucapannya. Seberapa patut seseorang dihargai, semua tergantung pada ucapan dan tindakannya.  Kesempatan yang baik adalah kesempatan yang tidak merugikan siapa pun dan membuat senang hati banyak orang. Kesempatan baik seharusnya tidak disia-siakan begitu saja. Namun, apabila kesempatan baik itu tidak kita dapatkan, maka artinya kita masih memiliki kesempatan untuk belajar legawaatau lapang dada dan sabar. Ini juga berarti kesempatan kita untuk banyak bercermin dan merevisi kekurangan diri, baik dalam segi finansial maupun banyak segi lainnya. Mau belajar dari kesalahan akan membuat kita semakin paham seberapa besar kemampuan untuk mengendalikan diri. Seandainya kita mampu mengendalikan diri sendiri, secara alami kita akan bisa mengendalikan lingkungan sekitar beserta berbagai tekanan yang mengikuti. Jikalau sudah tidak ada kesempatan sekali pun, bisa jadi itu adalah kesempatan yang sesungguhnya kita dapatkan. Jangan disesali dan tetap bersyukur atas pengalaman berharga yang diperoleh karena ini adalah proses bagi kita untuk menjadi lebih baik lagi! Saya sangat beruntung pernah kehilangan suatu kesempatan dan mendapatkan kesempatan baru yang lebih baik dan cocok bagi diri saya. Pelajaran yang saya dapat adalah kehilangan kesempatan bukan berarti sudah tamat atau tidak ada kesempatan lainnya. Namun, perlahan tetapi pasti hal tersebut membuka lebar-lebar mata dan hati saya untuk melihat dunia dengan pandangan yang lebih luas dan menyadari tidak hanya satu hal itu yang dapat saya lakukan. Tanpa menggerutu dan menyalahkan siapa pun, saya menerima dengan ikhlas dan lapang dada. Efek positifnya adalah saya merasa lebih tenang, senang, tanpa beban, dan terlebih saya bisa melakukan hal yang jauh lebih banyak. Saya bukan menyerah, tetapi hidup penuh syukur dan damai karena dapat melakukan hal penting lain yang bahkan tidak terpikirkan sebelumnya oleh saya. Saya sungguh berterima kasih kepada Mahadewa Thay Shang Lao Jun dan Dewa-dewi atas bimbingan-Nya selama ini. Menurut saya, Xiu Dao tidak ada ruginya, malah saya merasa beruntung karena dapat memahami makna dari kesempatan. https://taotsm.org/kesempatan/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=kesempatan
·taotsm.org·
Kesempatan
Orang Tao Sederhana dan Logis
Orang Tao Sederhana dan Logis
Orang Tao Sederhana dan Logis Pernahkah Sahabat Tao mendengar ada orang awam yang mengatakan bahwa orang Tao itu sok tahu, tidak mau mengikuti tradisi, terlalu PD (percaya diri), dan sebagainya? Mungkin karena dengan alasan tertentu orang Tao tidak mau mengikuti suatu hal yang sudah dilakukan sejak dahulu dan merupakan tradisi yang turun-temurun. Sebenarnya orang Tao bukan sengaja tidak mau menuruti tradisi, tetapi orang Tao cenderung tidak percaya pada takhayul, lebih mempercayai realitas (kenyataan), banyak menggunakan logika, dan tidak mau serta-merta melakukan hal-hal yang tidak logis. Misalnya pada kasus berikut.  Dari tahun ke tahun setiap Cheng Beng keluarga A melakukan sembahyang leluhur, membakar kertas sembahyang secara besar-besaran, dan menyajikan berbagai macam masakan daging di altar sembahyang sebagai ungkapan terima kasih atas jasa-jasa leluhur. Sementara itu, keluarga B melakukan sembahyang Cheng Beng secara sederhana. Mereka hanya menyajikan buah-buahan dan tidak membakar kertas sembahyang. Rasa terima kasih kepada leluhur diungkapkan oleh mereka dengan cara membagikan sebagian rezeki mereka ke Taokwan dan membantu orang-orang yang sedang membutuhkan. Orang lain mungkin tidak melihat dan tidak mengetahui pada saat keluarga B membantu orang lain sehingga mereka mungkin beranggapan bahwa keluarga B itu pelit, tidak menghargai leluhur, sombong, tidak mau mengikuti tradisi, sembarangan, dan sebagainya.  Ajaran Tao mengajarkan kita untuk hidup sederhana dan berpikir logis. Membakar kertas sembahyang dan menyajikan berbagai makanan hanyalah untuk meramaikan suasana, tetapi tidak ada gunanya. Jika kita membakar kertas sembahyang secara berlebihan, malah akan menyebabkan polusi udara. Menyajikan berbagai masakan di altar, apalagi di kuburan, menyebabkan masakan tidak lagi bersih dan baik untuk dimakan. Lebih baik kita menyajikan buah karena lebih praktis dan dapat dimakan setelah sembahyang. Dengan mengetahui kelogisan cara pandang orang Tao, orang lain seharusnya tidak lagi memandang negatif terhadap orang Tao. Oleh karena itu, marilah kita memberikan penjelasan yang tepat dengan cara yang baik kepada orang-orang di lingkungan terdekat kita! Niscaya lambat laun orang-orang yang mengerti akan mengikuti jejak kita. https://taotsm.org/orang-tao-sederhana-dan-logis/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=orang-tao-sederhana-dan-logis
·taotsm.org·
Orang Tao Sederhana dan Logis
Moralitas Tao dalam Praktik Sehari-hari
Moralitas Tao dalam Praktik Sehari-hari
Moralitas Tao dalam Praktik Sehari-hari Moral merupakan kondisi batin dan arah pikiran serta praktik berperilaku dan bersosialisasi manusia dalam kehidupan terkait dengan pemahamannya tentang nilai-nilai baik dan buruk. Moral dasar manusia terbentuk dari keseimbangan antara keyakinan/kepercayaan, pikiran/logika/akal, dan perasaan/hati nurani/budi. Keyakinan/kepercayaan Pemahaman mengenai Tao sebagai keagungan yang absolut merupakan landasan dasar moralitas. Keyakinan/kepercayaan yang mantap tentang ke-Tuhanan/agama menjadi suatu kekuatan yang melandasi, memotivasi, dan membimbing kehidupan manusia ke arah yang baik dan positif. Pikiran/logika/akal Kemampuan manusia mengolah otak/pikiran serta pembelajaran dari alam membangun pemahaman mengenai mekanisme sebab akibat. Kemudian manusia mengembangkan hukum-hukum, nilai-nilai, dan norma-norma manusiawi yang bertujuan untuk mengatur dan mengamankan kehidupan manusia pada kondisi yang tertib dan teratur demi kepentingan dan kesejahteraan manusia sendiri.  Perasaan/hati nurani/budi   Perasaan/hati nurani adalah bagian dari manusia yang berfungsi menciptakan keseimbangan dan menghangatkan hubungan sosialisasi antarmanusia.  Moralitas Tao dalam Praktik Sehari-hari Tao itu sederhana jika dipandang sederhana. Tao sangat tidak sederhana jika dipandang dengan tidak sederhana. Berikut landasan umum untuk praktik moralitas Tao.  He qing (合情) artinya selaras dengan pikiran/logika, masuk akal. He li(合理)artinya  selaras dengan hukum, norma, dan nilai yang berlaku. He fa (合法) artinya selaras dengan cara yang benar. Sebagai orang Tao yang maju dan modern, kita lebih baik mencari cara-cara yang praktis dan sederhana dalam praktik mengembangkan moralitas kita dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai individu Dasarnya adalah menghargai dan menyayangi hidup sendiri. Dalam praktiknya, selalu berusaha membawa dan mengendalikan diri pada kondisi yang paling optimal, contohnya sebagai berikut. Selalu berusaha menampilkan diri yang terbaik, terutama tampak bersih dan rapi. Bertutur kata sopan dan santun Hemat/ tidak boros (konsumsi berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan) Rajin dan ringan tangan (melatih badan menjadi cekatan) Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan efisien untuk mengejar tujuan hidup yang positif (memanfaatkan waktu sehingga hidup menjadi ada artinya) Selalu membangun kemandirian diri mulai dari hal-hal kecil, misalnya menyiapkan makanan dan merapikan meja makan setelah selesai makan. Selalu menjaga kesehatan diri Melatih diri menjadi ulet dan tangguh (tahan banting) sehingga tidak gampang stres, frustrasi, atau putus asa 2.  Sebagai anggota keluarga Saling berkomunikasi dengan baik Saling menghargai, menyayangi, membantu, mendukung, melayani, dan melindungi. Mengutamakan kehangatan dan kemesraan/keakraban Menyelesaikan masalah secara halus dimulai dari saling mengalah  Saling menerima dan toleransi 3.  Sebagai anggota organisasi/kelompok Membangun rasa memiliki bersama, tidak hanya menilai dan mengkritik,  tetapi juga berpartisipasi dan bertanggung jawab sebagai bagian dari kelompok/organisasi Mendukung keputusan, kebijakan, atau program organisasi/kelompok sesuai posisi masing-masing Aktif berpartisipasi membangun suasana/budaya yang sehat dalam kelompok/organisasi, tidak membuat atau menyebarkan pendapat atau isu yang dapat memicu suasana menjadi keruh dan tidak sehat Menghargai dan menghormati orang lain secara alami tanpa dibuat-buat atau berkedok Menyadari bahwa sebagai anggota mempunyai kewajiban untuk melayani organisasi/kelompok Berusaha aktif dan ikut serta dalam kegiatan kelompok/organisasi Dapat menjaga rahasia dan melindungi kelompok/organisasi  4. Sebagai anggota masyarakat Merasa menjadi bagian dari masyarakat dan negara Ikut serta membangun masyarakat dan negara menjadi lebih baik Panduan praktiknya adalah sebagai berikut. Tidak membebani, menyusahkan/menyulitkan, bahkan menyakiti orang lain Berusaha meringankan beban, menolong, dan menyenangkan orang lain Moral yang sesungguhnya ada, tumbuh, dan berkembang dari hati  nurani yang terdalam. Moral akan bernilai apabila dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. https://taotsm.org/moralitas-tao-dalam-praktik-sehari-hari/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=moralitas-tao-dalam-praktik-sehari-hari
·taotsm.org·
Moralitas Tao dalam Praktik Sehari-hari
Apakah Permohonan kepada Dewa-dewi Pasti Dikabulkan?
Apakah Permohonan kepada Dewa-dewi Pasti Dikabulkan?
Apakah Permohonan kepada Dewa-dewi Pasti Dikabulkan? Ketika kita bersembahyang dan memberikan hormat kepada Dewa-dewi sering kali dibarengi dengan menyampaikan permohonan-permohonan pribadi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, di antaranya kesehatan, keuangan, karir dan usaha, pendidikan, serta keluarga.  Jika kita memohon kepada Dewa-dewi, apakah pasti akan dikabulkan?  Dalam siutao, kita sering mendengar istilah “yi ban you wo, yi ban you tian” yang dapat diartikan kurang lebih sebagai berikut. Dalam upaya yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan yang baik, setengahnya merupakan upaya kita sebagai manusia yang menjalaninya dan setengah lagi merupakan bantuan dari Dewa-dewi. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa manusia harus mengandalkan dirinya sendiri dan tidak bersandar sepenuhnya kepada Dewa-dewi. Lantas apa saja yang dapat dilakukan manusia agar dapat memaksimalkan upaya untuk mencapai tujuan, selain memohon kepada Dewa-dewi? Bekali diri dengan ilmu dan pengetahuan yang dibutuhkan Ilmu dan pengetahuan yang memadai merupakan fondasi dalam mencapai tujuan kita. Dengan memiliki ilmu dan pengetahuan yang memadai, kita akan mudah dalam memahami berbagai situasi, memprediksi segala rintangan yang mungkin muncul, dan mengetahui cara penyelesaiannya, sehingga mempercepat kita dalam mencapai tujuan. Sebagai contoh, jika tujuan yang ingin dicapai adalah menjadi seorang pedagang kayu, maka kita harus mempelajari berbagai jenis kayu serta kualitas, fungsi, dan harga pasar masing-masing jenis kayu. Mengubah kebiasaan yang tidak selaras dengan tujuan Jika ingin mencapai suatu tujuan, kita harus berani mengubah kebiasaan-kebiasan  atau hal-hal pada diri kita yang dapat menghambat kita dalam mencapai tujuan. Sebagai contoh, jika tujuan kita adalah memiliki kesehatan yang baik, maka kita harus mau berhenti merokok. Konsisten dan bersabar Untuk mencapai suatu tujuan, kita perlu konsisten dalam menjalankan segala upaya yang dilakukan, bersabar dalam prosesnya, dan tidak terburu-buru ingin mencapai hasil secara instan. Sebagai contoh, jika ingin memperoleh berat badan yang ideal, maka kita harus konsisten dalam menjaga pola makan dan melakukan olahraga secara rutin. Lakukan evaluasi berkala Evaluasi perlu dilakukan secara berkala untuk mengetahui kelemahan apa yang perlu diperbaiki dan sejauh mana pencapaian telah diperoleh dengan upaya yang sudah dilakukan. Sebagai contoh, jika tujuan kita adalah meningkatkan penjualan suatu produk, tetapi pada kenyataannya terjadi penurunan dalam penjualan, maka kita perlu melakukan evaluasi terhadap strategi pemasaran, kualitas produk, dan hal-hal lain yang memengaruhi penjualan. Jika masih belum berhasil, maka pikirkan langkah selanjutnya Jika segala upaya telah dilakukan secara maksimal dan memohon kepada Dewa-dewi sudah dilakukan, tetapi ternyata tujuan tersebut masih belum tercapai, maka jangan menyalahkan siapa pun, terutama Dewa-dewi. Kita sebaiknya merenungkan lagi tujuan yang ingin dicapai dan hal-hal yang sudah dilakukan. Sebagai contoh, renungkan apakah tujuan saya cukup realistis? Apakah tujuan ini adalah yang terbaik untuk saya? Apakah saya harus berganti haluan atau tidak? Kemudian pikirkan langkah selanjutnya. Semoga bermanfaat. https://taotsm.org/apakah-permohonan-kepada-dewa-dewi-pasti-dikabulkan/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=apakah-permohonan-kepada-dewa-dewi-pasti-dikabulkan
·taotsm.org·
Apakah Permohonan kepada Dewa-dewi Pasti Dikabulkan?