Lampion Merah

Lampion Merah

1199 bookmarks
Custom sorting
Drama Romansa Modern Dine With Love / 陪你一起好好吃饭 yang Dibintangi Gao Hanyu dan Zheng Qiuhong Telah Resmi Menyelesaikan Syuting
Drama Romansa Modern Dine With Love / 陪你一起好好吃饭 yang Dibintangi Gao Hanyu dan Zheng Qiuhong Telah Resmi Menyelesaikan Syuting
Drama Romansa Modern “Dine With Love / 陪你一起好好吃饭” yang Dibintangi Gao Hanyu dan Zheng Qiuhong Telah Resmi Menyelesaikan Syuting Drama romansa modern “Dine With Love / 陪你一起好好吃饭” yang dibintangi Gao Hanyu, Zheng Qiuhong dan lainnya telah resmi menyelesaikan syuting drama mereka. Drama ini diproduksi Beijing Xiongzizi Media Technology Co., Ltd., Xinshixiang, Yizhen Cultural Industry Group Co., Ltd. Sinopsis: Yu Hao (Gao Hanyu), yang tidak tahu cara memasak dan bahkan tidak memiliki dapur.… Baca selengkapnya >> https://daily.tionghoa.com/drama-romansa-modern-dine-with-love-%e9%99%aa%e4%bd%a0%e4%b8%80%e8%b5%b7%e5%a5%bd%e5%a5%bd%e5%90%83%e9%a5%ad-yang-dibintangi-gao-hanyu-dan-zheng-qiuhong-telah-resmi-menyelesaikan-syuting/
·daily.tionghoa.com·
Drama Romansa Modern Dine With Love / 陪你一起好好吃饭 yang Dibintangi Gao Hanyu dan Zheng Qiuhong Telah Resmi Menyelesaikan Syuting
Zhang Tian Shi (张天师) / Zhang Dao Ling (张道陵)
Zhang Tian Shi (张天师) / Zhang Dao Ling (张道陵)
Zhang Tian Shi (张天师) / Zhang Dao Ling (张道陵) Zhang Ling (Simplified: 张陵, Traditional: 張陵), nama kesopanan Fuhan (Simplified: 辅汉, Traditional: 輔漢), adalah seorang tokoh terkenal pada masa Dinasti Han Timur yang merupakan pendiri aliran Tao Jalan Surgawi. Beliau adalah keturunan ke-8 dari Zhang Liang (張良), seorang ahli siasat perang pada awal Dinasti Han (漢朝).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/zhang-tian-shi-zhang-dao-ling/
·tionghoa.com·
Zhang Tian Shi (张天师) / Zhang Dao Ling (张道陵)
SANJAK UNTUK KITA
SANJAK UNTUK KITA
SANJAK UNTUK KITA Salam Kebajikan,  惟德動天, Membuat Sanjak atau bisa juga Puisi adalah kebiasaan yang baik dan dianjurkan oleh Nabi dalam membangun hati kita mengarah pada pilihan hidup yang bijaksana. Namun demikian Sanjak yang perlu dibuat adalah Sanjak yang keluar dari kalbu tempat watak sejati bersemayam bukan Sanjak yang datang dari pikiran sesat dipenuhi nafsu. "Bangunkan hatimu dengan sanjak. Tegakkan pribadimu dengan kesusilaan. Sempurnakan dirimu dengan Musik."  —Lunyu VIII: 8 Ayat dalam Kitab Lunyu (Sabda Suci) tersebut menunjukkan betapa penting Sanjak dalam kehidupan manusia. Begitu pentingnya Sanjak dalam upaya pembinaan diri manusia, salah satu kitab dari Wujing adalah Kitab Sanjak (詩經, Shi Jing). Nabi bersabda, "Ada tiga ratus sanjak lebih dalam kitab Sanjak, tetapi dapat diringkas menjadi satu kalimat, 'Pikiran jangan sesat'". —Lunyu II: 2 Karena sabda Nabi itulah mari belajar membiasakan diri membuat dan membaca sanjak atau puisi. Coba Anda simak puisi di bawah ini. Tadi ku buka jendela kamar Ada rasa ada asa saat kaki menjejak bumi Mengharap wangi bunga dan sapaan embun memanjakan indra Ah, nyatanya bunga dan embun lama telah sirna Hanya kalbu masih mengenang saat wangi bunga dan sejuk embun menyapa di rimbun taman yang sekarang tak lagi ada Bau asap dan deru roda nyata menyesap mata dan juga ... telinga Lama ku buka pintu kalbu Ada asa ada cita andai hati menyelaras sang anugerah kehidupan Mengharap terang cahaya dan sejuk firman menyapa Ah, nyatanya tak semudah mentari dan rembulan memberi terang Acap jiwa salah memilih jalan ke semak belantara angkara bukan ke lembut belaian benih kebajikan Bukan apa ...  angkara kerap genit menggoda keras bersuara memekakkan bisikan suara hati Indra yang panca ...  kalbu yang merona ganti berganti berebut asa, rasa dan cita Asa dan rasaku nanar tak berdaya  menggapai cita menyelaras sang pencipta  saat indra yang panca bertingkah...  Ah ... Aku manusia biasa ...  acap tak mampu waspada dan bijak walau hanya seharian Aku manusia biasa ...  kerap lalai memegang erat pada yang utama walau hanya sepagian Aku manusia biasa ... yang perlu terus belajar mendengar bisikan lembut suara di tengah hingar bingar keinginan Aku manusia biasa ... yang perlu terus membiasa peka   Peka pada wangi bunga dan sejuk embun  di taman kebajikan yang terus ada  walau tak nampak nyata di panca indra Bukan apa ...  Itulah jalan utama sang pencipta  tempat aku semestinya ada dan berada Hati dan pikiran terasa plong saat selesai membuat Puisi di atas. Cuma saya belum memberi judul. Kira-kira judulnya apa ya? Coba Anda bantu saya membuatkan judulnya dan simpan dalam hati Anda. Bantu juga untuk menyempurnakan dengan Puisi/Sanjak Anda. Anda bersedia membantu? (US) 10042021 https://www.uungsendana.com/2021/05/sanjak-untuk-kita.html
·uungsendana.com·
SANJAK UNTUK KITA
Kupu-Kupu Datang Saat Bunga Mekar
Kupu-Kupu Datang Saat Bunga Mekar
Kupu-Kupu Datang Saat Bunga Mekar Jika kita digambarkan sebagai kuncup bunga, maka kita menanti saatnya dihinggapi oleh seekor kupu-kupu cantik. Sementara, kupu-kupu akan datang dan hinggap pada bunga yang kelopaknya terbuka/bermekaran. Membutuhkan waktu dan proses yang perlu dilewati sampai bunga mekar. Seseorang yang mempunyai mimpi dan cita-cita dalam hidupnya, harus optimis untuk mewujudkannya, baik dalam hal meniti karier, bertemu dan menikah dengan jodoh terbaiknya, maupun hal lain dalam hidupnya. Dalam memperjuangkannya, seseorang perlu mempersiapkan diri hingga saat yang dinantikan tiba. Cita-cita boleh setinggi langit, persiapan tentunya harus matang. Langkah-langkah yang akan dilakukan juga selayaknya dirinci dan disusun secara detail. Ingin berkarier hingga mencapai jabatan tinggi, kita seyogyanya membekali diri dengan mendalami ilmu, memperluas wawasan, memperbanyak koneksi kerja, menjaga hubungan baik dengan atasan dan rekan kerja, dan sebagainya. Jika mengharapkan bertemu dengan jodoh yang baik dan hubungan yang langgeng, sudah sepantasnya kita membekali diri dengan membangun pribadi yang baik sehingga layak untuk disayangi. Seseorang tidak lepas dari mempunyai karakter yang perlu dibenahi. Kita perlu merefleksikan apa yang masih perlu dibenahi di dalam diri kita, berusaha terus merevisi diri, serta secara berkesinambungan memperbanyak dan mempertahankan hal positif dalam diri. Faktor usaha dari dalam diri inilah yang terpenting. Di lain sisi, kita juga perlu meningkatkan kemampuan dan kualitas diri kita. Caranya dengan memperbanyak keterampilan, terus menjelajahi informasi baru, mengikuti perkembangan dan kemajuan zaman, bergabung dalam komunitas yang positif hingga bisa mendukung cita-cita kita, dan sebagainya. Mempunyai mental sebagai pemenang juga diperlukan karena tidak selamanya proses persiapan berjalan sesuai harapan. Mental pemenang adalah mental baja yang optimis akan mencapai kemenangan. Lalu sampai pada saatnya kesempatan atau waktu yang dinantikan tiba, kita siap untuk menangkapnya dengan bekal yang sudah ada di dalam diri. Dengan kepercayaan penuh bahwa Dewa/i pasti membantu, kita akan lebih dilancarkan dalam mewujudkan cita-cita dan harapan kita. https://taotsm.org/kupu-kupu-datang-saat-bunga-mekar/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=kupu-kupu-datang-saat-bunga-mekar
·taotsm.org·
Kupu-Kupu Datang Saat Bunga Mekar
Sikap Egois yang Menyabotase
Sikap Egois yang Menyabotase
Sikap Egois yang Menyabotase Sebelum membahas lebih jauh, kita mengerti dulu apa sebenarnya “ego” itu. Istilah ego dikemukakan oleh Sigmund Freud, seorang ahli saraf dan penyakit jiwa dari Austria. Menurut teorinya, wilayah pikiran terdiri dari 3 bagian berikut. “Id”, yaitu wilayah kebutuhan dasar manusia; berhubungan dengan proses fisik; untuk bertahan hidup dan berkembang biak; menganut prinsip kesenangan; beroperasi di wilayah tidak sadar (unconscious); tidak dapat membedakan benar dan salah; serta mempunyai dorongan, impuls, dan instingtif. “Ego”, beroperasi mengikuti prinsip realita/kenyataan; berusaha memenuhi keinginan “id” dengan cara yang dapat diterima sosial; dan eksekutif pelaksana. “Superego”, beroperasi mengikuti prinsip ideal; sesuai norma, etika, dan moralitas; serta  mengejar kesempurnaan. Ketiga hal di atas adalah bagian dari diri kita. Jadi sebenarnya “ego” tidak salah, tetapi menjadi salah ketika seseorang menjadi egois sehingga memenuhi keinginan “id”/kepuasan/kesenangan dirinya tanpa memedulikan lingkungan sosialnya. Jadi selama ini kita sudah salah kaprah dengan istilah “ego”. “Ego” adalah bagian dari pikiran sadar kita. Kita makan, minum, belajar, tidur, dan siu Tao memang untuk “ego” kita. Tidak salah kan? Istilah Wu Ji Wu Ren, yang artinya menyadarkan diri kita terlebih dulu, baru menyadarkan orang lain. Kita mengutamakan diri kita dulu. Itu merupakan “ego” jika kita mengacu pada teori Freud. “Id” yang berkembang liar dan tidak dapat dikendalikan oleh “ego” yang menyebabkan terjadinya konflik sosial. Sikap egoistis yang menyabotase? Menyabotase apa?  Menyabotase pertumbuhan jiwa. Peradaban sudah berubah, dari zaman batu ke zaman teknologi sekarang. Apakah manusia sudah berevolusi secara jiwa? Ternyata sebagian belum.  Manusia masih berkutat pada pemenuhan “id”-nya. Konflik masih terjadi di mana-mana. Manusia masih belum bisa membedakan mana yang benar-benar benar dan mana yang benar-benar salah. Sebagian sudah berproses tumbuh dengan pikirannya yang dahsyat sehingga tercipta teknologi-teknologi maju. Teknologi maju ini selayaknya diimbangi dengan bertumbuhnya manusia-manusia dengan “superego”. Salah satu tujuan kita siu Tao adalah supaya kita sebagai manusia masuk ke ranah “superego”, menjadi manusia-manusia yang sempurna, yang super, yang cerdas, maju secara teknologi dibarengi dengan moral yang tinggi. Menggunakan kecerdasannya untuk kemajuan teknologi, untuk menolong lebih banyak manusia dan membuat bumi sebagai tempat tinggal yang nyaman untuk semua. Menyelamatkan manusia, menyelamatkan dunia. Mereka yang “superego”-nya sudah berkembang masih sedikit. Sikap-sikap egois adalah proses “ego” yang malah mencari cara untuk melegalkan, untuk mengesahkan pemenuhan kepuasan diri/kelompoknya. Jika “ego” tersandera oleh “id”-nya, bagaimana ia bisa mencapai “superego”? Bagaimana bisa siu Tao menuju kesempurnaan jika “ego”-nya malah menyabotase perkembangan dirinya? https://taotsm.org/sikap-egois-yang-menyabotase/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=sikap-egois-yang-menyabotase
·taotsm.org·
Sikap Egois yang Menyabotase
Ritual Tao setelah Tutup Usia
Ritual Tao setelah Tutup Usia
Ritual Tao setelah Tutup Usia Tao adalah ziran (alamiah). Manusia mengalami lahir, sakit, tua, dan meninggal – ini adalah siklus hidup yang juga alamiah. Setiap manusia akan meninggal dan setiap keluarga pasti mengalami kehilangan. Dalam agama Tao ada rangkaian ritual untuk mengayomi umat Tao dan keluarga yang ditinggalkan ketika mengalami duka cita. Bagi umat yang ingin menerapkan ritual Tao untuk sanak keluarga yang meninggal, pihak keluarga inti yang ditinggalkan wajib mencapai kesepakatan terlebih dahulu. Seluruh anggota keluarga wajib sepakat untuk mengikuti dan menjalankan rangkaian ritual kematian secara agama Tao ini secara penuh, tanpa keberatan apapun, di antaranya dalam hal memegang dupa (hio), gui bai (kowtow) kepada orang tua (yang meninggal), dan sebagainya. Pihak keluarga perlu memberikan informasi mengenai tanggal dan waktu almarhum meninggal. Berdasarkan tanggal dan waktu ini, lantas akan dicarikan waktu terbaik bagi seluruh anggota keluarga untuk menjalankan ritual secara agama Tao. Mungkin ada yang berpikir kalau ini adalah “tradisi yang takhayul” karena kurangnya pengetahuan dan pengertian. Umat Tao senantiasa dianjurkan untuk pomi kaiwu (baca: pho mi khai u), artinya memberantas ketakhayulan dan membuka kesadaran. Jadi memilih waktu yang baik bukanlah suatu ketakhayulan. Waktu yang baik ini berlandaskan angka statistik yang diteliti, dicatat, dan diwariskan oleh orang Tao pada masa lalu. Rulian yishi (baca: ru lien i-se) – ritual memasukkan jenazah ke dalam peti Pada tanggal dan waktu yang baik, ritual ini akan dilaksanakan. Pihak keluarga akan berbaris dan berlutut di sisi kanan dan kiri ketika jenazah dibawa masuk dari kamar es ke dalam ruangan. Selanjutnya jenazah akan dimasukan ke dalam peti. Jika semua sudah baik, dilanjutkan dengan menuangkan minyak wangi oleh anak dan cucu. Setelah itu, giliran sanak keluarga dan kerabat. Terakhir, anak cucu sungkem di sisi peti, kemudian peti langsung ditutup dan disegel. Chaodu yishi (baca: chao tu i-se) – ritual mengantar arwah Chaodu yishi dilaksanakan pada malam hari sebelum jenazah dikubur atau dikremasi. Dalam pelaksanaannya, akan ada barisan petugas upacara yang diikuti oleh pihak keluarga almarhum. Selanjutnya, ada doa yang dipanjatkan sambil mengelilingi peti mati. Doa-doa yang dipanjatkan, di antaranya mengandung harapan agar perpindahan almarhum ke alam lain berjalan dengan baik, nama almarhum harum sepanjang masa, kebaikannya menembus ke langit, serta anak cucunya (keturunannya) diberkahi dan penuh kemakmuran. Chubin yishi (baca: chu ping i-se) – ritual meninggalkan rumah duka menuju kuburan atau krematorium Ritual ini bertujuan agar perjalanan almarhum ke tempat peristirahatan terakhir dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Pada tanggal dan waktu yang baik – yang dipilih oleh pihak keluarga, pimpinan upacara akan memulai ritual. Pemimpin upacara akan menutup doa dengan membanting semangka utuh di depan mobil jenazah. Selanjutnya mobil jenazah akan berangkat meninggalkan rumah duka. Pada masa lalu, yinzi (gin coa / replika uang perak zaman dulu) akan ditebar di sepanjang jalan. Tujuannya agar sanak keluarga dan kerabat yang ikut mengantar tidak salah jalan. Namun, tradisi ini sudah tidak sesuai dengan zaman, bahkan dapat melanggar hukum, terutama saat melalui jalur bebas hambatan (jalan tol). Pada masa silam, umat Tao pada umumnya dikubur di pemakaman. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, yang mana populasi manusia semakin banyak, ketersediaan tanah pemakaman semakin menipis, dan harga tanah semakin meroket, maka semakin banyak orang yang beralih ke proses kremasi. Baik dimakamkan maupun dikremasi, umat Tao sangat memerhatikan lokasi yang dipilih. Berdasarkan salah satu cabang ilmu Tao, yaitu zhazan men – fengshui (hong shui) kuburan, mulai dari lokasi, arah, kontur di sekitar, hingga bentuk kuburan sangat diperhatikan. Diusahakan agar bisa mendapatkan lokasi terbaik demi ketenangan almarhum dan kelangsungan generasi selanjutnya yang ditinggalkan. Minimal jangan sampai ada yang sengsara ataupun binasa. Luozang yishi (baca: lo cang i-se) – ritual mengubur jenazah Setibanya di tempat pemakaman, peti mati diletakkan di atas liang lahad. Pihak keluarga berbaris di depan makam. Pemimpin upacara kemudian memimpin doa. Isi doa ini kurang lebih menyampaikan bahwa almarhum sudah selesai masanya di dunia dan kembali ke asal bersama Dewa-dewi, semoga seluruh anak cucu diberkati, sehat, dan jaya selamanya. Setelah itu peti mati dikubur ke dalam tanah. Ritual diakhiri dengan tebar bunga. Jika almarhum akan dikremasi, ada dua (2) macam ritual yang perlu dilakukan. Yang pertama adalah ritual kremasi dan yang kedua adalah ritual melarung abu almarhum ke laut yang airnya jernih dan tenang. Huozang yishi (baca: huo cang i-se) – ritual kremasi Setibanya di krematorium, peti mati diletakkan di depan pintu ruang kremasi. Anak, menantu, dan cucu memberikan penghormatan terakhir. Pemimpin upacara kemudian memimpin doa. Isi doa ini kurang lebih menyampaikan bahwa almarhum sudah selesai masanya di dunia dan kembali ke asal bersama Dewa-dewi, semoga seluruh anak cucu diberkati, sehat, dan jaya selamanya. Setelah itu peti mati didorong masuk ke ruang kremasi. Saguhui yishi (baca: sa ku fei i-se) – ritual melarung abu Kremasi bukanlah tahap akhir dari ritual kematian secara agama Tao karena setelah kremasi, ada sisa bagian-bagian yang tidak habis dan menjadi abu. Ritual berikutnya adalah untuk menangani abu ini. Setelah kremasi, abunya sebaiknya ditebar ke laut yang feng shui-nya  baik. Pilihlah waktu dan lokasi yang baik juga demi generasi selanjutnya. Setelah pembacaan doa, abu jenazah dilarung (dituang rendah, bukan disebar) ke dalam laut. Lalu guci atau kantung merah yang sebelumnya digunakan untuk mewadahi abu jenazah akan dihancurkan, lalu ditenggelamkan ke dasar laut. Ritual diakhiri dengan tebar bunga, kemudian keluarga dan petugas upacara bai tiga kali kepada Dewa-dewi. https://taotsm.org/ritual-tao-setelah-tutup-usia/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=ritual-tao-setelah-tutup-usia
·taotsm.org·
Ritual Tao setelah Tutup Usia
Pemimpin Bukan Terlahir tetapi Dibentuk
Pemimpin Bukan Terlahir tetapi Dibentuk
Pemimpin Bukan Terlahir, tetapi Dibentuk Pemimpin adalah sebutan yang identik dengan kegiatan memimpin, mengepalai, atau menjadi orang yang berdiri paling depan. Sebenarnya pemimpin itu lebih luas dan lebih dalam daripada sekadar gelar. Banyak orang yang ditunjuk sebagai ketua atau kepala, tetapi yang dilakukannya hanyalah sebatas menyuruh, memberikan perintah-perintah agar anggota-anggota kelompoknya mau melakukan hal-hal yang diinginkannya. Pemimpin yang baik dapat mengamalkan jiwa kepemimpinan di dalam hati dan perbuatannya. Artinya, ia benar-benar memimpin kelompoknya agar dapat lebih maju dan dapat mencapai visi, misi, atau yang dicita-citakan, demi kepentingan kelompok tersebut dan bukan kepentingan pribadi. Terkadang, pemimpin tidak harus berdiri di depan saja, tetapi dapat menempatkan diri di samping, bergandengan dengan anggota kelompoknya untuk beriringan maju bersama. Bahkan, terkadang harus bisa merelakan dirinya di posisi paling belakang, menjadi pendorong sekaligus menjadi orang yang rela mengalah dan berada di posisi yang kurang nyaman demi kesejahteraan anggotanya. Selain itu, kualitas lain yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kemampuannya untuk memberikan pengaruh. Banyak pemimpin yang tidak dihiraukan anggotanya karena ia tidak dapat memengaruhi atau meyakinkan anggotanya. Misalkan, sikap dan sifatnya tidak “anggun” sehingga tidak diteladani dan tidak dihiraukan oleh para anggotanya. Menjadi pemimpin tidak hanya di tempat kerja atau organisasi. Menjadi pemimpin bisa dilakukan di dalam keluarga, bahkan menjadi pemimpin bagi diri sendiri. Mengapa diri sendiri perlu dipimpin? Bukankah kita melakukan sesuatu sesuai kesadaran otak kita? Terkadang, kita sebagai manusia bisa kehilangan arah dan tujuan dalam hidup ini. Dengan memiliki sifat kepemimpinan di dalam diri, kita akan mampu memotivasi diri sendiri pada saat kita sedang putus asa dan kehilangan arah. Rela mengalah pada diri sendiri demi tujuan yang lebih besar, mengerti cara menempatkan diri, dan bisa mengandalkan diri sendiri. Sayangnya, tidak ada manusia yang terlahir menjadi pemimpin. Pemimpin dibentuk dari dedikasi, usaha, kegigihan, serta hati dan moral yang baik. Kepemimpinan adalah sebuah sikap, bukan sekadar sebuah jabatan. https://taotsm.org/pemimpin-bukan-terlahir-tetapi-dibentuk/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pemimpin-bukan-terlahir-tetapi-dibentuk
·taotsm.org·
Pemimpin Bukan Terlahir tetapi Dibentuk
Peranan Figur Seorang Ayah
Peranan Figur Seorang Ayah
Peranan Figur Seorang Ayah Sejak dahulu hasil riset tentang hubungan antara peranan ibu dan temperamen anak sudah banyak sekali tersebar. Namun, sedikit sekali yang membahas tentang peranan ayah. Belakangan ini barulah para ahli mulai meneliti tentang dampak hubungan antara ayah dan anak dengan perkembangan sifat dan karakter anak tersebut. Pada zaman modern para ahli tidak lagi menganggap sang ayah sebagai “orang tua sekunder”. Cinta kasih dan keterlibatan ayah di dalam keluarga sama pentingnya dengan ibu. Menurut penelitian, kebanyakan ayah masih menganggap bahwa mendidik dan membesarkan anak adalah tugas seorang ibu, sementara ayah hanyalah figur sekunder yang membantu. Padahal sejatinya, ayah adalah seorang figur yang perannya tidak tergantikan oleh sang ibu sekalipun. Peran ayah dan ibu seharusnya memiliki persentase porsi yang sama besar agar kondisi psikologis dan karakter anak berkembang dengan seimbang dan stabil. Berikut ini adalah tiga aspek fundamental peranan seorang ayah terhadap anaknya. 1. Interaksi Ini menyangkut kontak dan interaksi antara ayah dan anak-anaknya. Dalam hal ini juga termasuk bahasa-bahasa cinta yang ayah tunjukkan pada anak, misalnya pelukan, pujian, obrolan, dll. 2. Waktu Ini menyangkut ketersediaan waktu sang ayah dan kehadirannya dalam hidup anak, misalnya apakah ayah mudah dijangkau/dikontak, apakah ayah sering tidak berada di rumah, apakah ayah sering meluangkan waktunya untuk beraktivitas dengan keluarga, dll. 3. Tanggung Jawab Ini menyangkut sumber daya dan proteksi yang diberikan ayah di dalam keluarga, misalnya menafkahi keluarga, perbaikan dan pemeliharaan rumah, pembiayaan sekolah anak, dll. Berdasarkan hasil penelitian, bahkan sejak bayi berumur 6 bulan, sudah jelas terlihat bahwa ia dapat mencapai milestone perkembangan fisik dan kognitif yang jauh lebih maju daripada bayi-bayi lain saat sang ayah terlibat aktif dalam bermain dan mengasuhnya. Manfaat ini terus berlanjut seiring bertambahnya usia anak. Saat berumur 2 tahun, anak yang didampingi aktif oleh ayahnya akan memiliki kemampuan untuk memecahkan dan mengatasi masalah yang lebih sulit. Saat berumur 3 tahun, anak akan memiliki IQ yang lebih tinggi dan dapat mengontrol emosinya dengan lebih baik. Saat memasuki usia sekolah ke atas, anak akan memiliki performa yang rata-rata lebih baik di segala bidang, mulai dari nilai yang lebih baik, motivasi yang lebih tinggi, dapat bersosialisasi dengan lebih baik, memiliki perkembangan jasmani yang lebih kuat, emosi yang lebih stabil, lebih dapat mengatasi stres dan frustasi, lebih bahagia, tidak mudah panik, dan lain-lain. Pengaruh ini bahkan terus berlanjut hingga anak mencapai usia menikah. Di samping hubungan antara ayah dan anak, sikap yang ditunjukkan ayah kepada istrinya juga tidak kalah penting. Ayah yang dapat memberi contoh yang baik bagaimana memperlakukan ibu sang anak dengan penuh hormat dan cinta kasih cenderung memengaruhi anak laki-laki untuk tumbuh menjadi orang yang dapat memperlakukan wanita dengan jauh lebih baik dan tidak agresif. Bagi anak perempuan, mereka akan tumbuh dengan mencontoh ayah mereka dan memahami bahwa sejatinya begitulah seharusnya laki-laki memperlakukan wanita, sehingga mereka cenderung menjauhi pengaruh-pengaruh dan orang-orang yang tidak baik, serta menjauhi toxic relationship atau hubungan yang buruk. https://taotsm.org/peranan-figur-seorang-ayah/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=peranan-figur-seorang-ayah
·taotsm.org·
Peranan Figur Seorang Ayah
Komunikasi dengan Dewa-Dewi Melalui Dao Yin Shu
Komunikasi dengan Dewa-Dewi Melalui Dao Yin Shu
Komunikasi dengan Dewa-Dewi Melalui Dao Yin Shu Tong Shen (通神) adalah “berkomunikasi dengan Dewa”. Biasanya di dalam perguruan TSM XYP, Tong Shen akan dirasakan oleh orang yang telah di-Daoyin (导引). Pada saat orang tersebut berlatih (Lian Gong), maka dia akan merasakan suatu energi mulia yang kita percaya bahwa itu adalah energi dari Dewa (神), dengan merasakan gerakan-gerakan yang terjadi. Pada saat seseorang sudah merasakan gerakan-gerakan ini, maka bisa dikatakan bahwa orang tersebut telah dapat berkomunikasi dengan Dewa melalui gerakan-gerakan tersebut. Inilah salah satu kehebatan ilmu Dao Yin Shu (导引术). Untuk melatih komunikasi ini, awal-awal jika kita ingin menanyakan sesuatu kepada Dewa (Shen), kita boleh mencoba melakukan suatu pertanyaan dengan kombinasi jawaban ‘iya’ atau ‘tidak’ terlebih dahulu dan memohon kepada Dewa (Shen). Bilamana jawabannya ‘iya’, maka angkat tangan kanan, sebaliknya bila ‘tidak’, maka angkat tangan kiri. Jadi ini seperti jalurnya Puapue kala kita belum di-Daoyin (maka berbahagialah bagi yang sudah di-Daoyin oleh Shifu atau ZMR).  Caranya dengan penuh fokus pada kedua tangan, kita rasakan gerakan apa yang Dewa (Shen) berikan. Kalau keduanya tidak diangkat, kemungkinan pertanyaan tersebut belum mau dijawab oleh Dewa (Shen). Ini adalah cara paling sederhana dalam  berkomunikasi dengan Dewa (Shen) melalui Dao Yin Shu. Selanjutnya berkomunikasi dengan ‘tulis tangan’. Ini juga sangat memungkinkan sekali bagi Daoyoumen yang sudah bisa merasakan gerakan-gerakan pada saat Lian Gong. Tulis tangan itu bisa dibayangkan seperti tangan atau jari kita bergerak dan membentuk sebuah tulisan. Sama halnya dengan yang telah dituliskan di atas. Cara komunikasi ini bisa dilatih setelah selesai Lian Gong, jangan langsung ditutup, tetapi dengan mengajak Dewa (Shen) ‘berbicara’ dan mohon Dewa (Shen) untuk memberikan petunjuk dengan menggerakan tangan atau jari dalam memberi jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan. Untuk berlatih ini, sangat diperlukan ketekunan, kemantapan hati, dan kesabaran. Jika setiap hari setelah Lian Gong, sebelum tutup dilakukan mengajak Dewa (Shen) berkomunikasi, maka yakinlah bahwa progres pasti ada. Selanjutnya, kala sudah terbiasa dengan respons dari Dewa (Shen) melalui tulisan tangan dan ini terus dilatih, maka ini akan membuat kita semakin peka. Sehingga pada saat Dewa (Shen) menjawab melalui tulisan tangan, sebelum selesai Dewa (Shen) menulis kita sudah tahu apa yang ingin ditulis, seperti contoh, Dewa (Shen) ingin menulis kata “ambil”, tetapi begitu Dewa (Shen) tulis (dengan menggerakkan tangan atau jari) “am…”, kita sudah mengetahui bahwa yang ingin ditulis adalah kata “ambil”, begitu seterusnya. Hal ini menandakan kepekaan kita semakin tajam. Hingga suatu ketika Dewa (Shen) tidak menulis pun, kita bisa tahu bahwa Dewa (Shen) ingin mengatakan apa. Saat inilah, komunikasi dengan Ling Gan kita mulai terbentuk. Bisa dikatakan, kunci utamanya adalah harus terus rajin berlatih (Lian Gong) dengan penuh kemantapan hati, kesabaran, dan ketekunan. Pada saat latihan harus penuh fokus dan konsentrasi, maka alhasil semakin hari kita akan semakin peka dan komunikasi dapat semakin jernih. Diibaratkan frekuensinya telah sesuai. Selamat berlatih … dan rajin berlatih.… https://taotsm.org/komunikasi-dengan-dewa-dewi-melalui-dao-yin-shu-2/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=komunikasi-dengan-dewa-dewi-melalui-dao-yin-shu-2
·taotsm.org·
Komunikasi dengan Dewa-Dewi Melalui Dao Yin Shu
Nature vs Nurture
Nature vs Nurture
Nature vs Nurture Sifat atau karakter manusia dapat dibentuk oleh 2 hal, yaitu bawaan lahir (nature) dan terbentuk oleh lingkungan (nurture). Nature adalah faktor-faktor yang tidak dapat diubah dan terbawa sejak seorang manusia lahir. Hal ini meliputi genetik, DNA, golongan darah, dan lainnya. Sedangkan nurture adalah segala faktor eksternal yang memengaruhi hidup seseorang, seperti keluarga, pendidikan, lingkungan pergaulan, dan masih banyak lagi. Hingga sekarang, para peneliti psikologi masih mempelajari seberapa besar persentase dua hal ini dalam membentuk karakter seorang manusia. Lalu, bagaimana sebenarnya peranan dua hal ini dalam hidup kita? Bawaan lahir adalah hal nyata yang dapat menentukan takdir seseorang. Misalkan saja terdapat dua kakak beradik yang tinggal dalam satu rumah. Orang tuanya memperlakukan mereka secara jahat dan kejam. Walaupun diperlakukan dan hidup di dalam lingkungan yang sama persis, namun kedua kakak beradik ini tumbuh dengan dua karakter yang berbeda. Sang kakak tumbuh menjadi seorang yang jahat karena trauma oleh perlakuan orang tuanya. Ia merasa dunia ini tidak adil, sehingga ia harus “memakan” supaya tidak dimakan oleh yang lain. Sedangkan adiknya, walaupun mendapat perlakuan yang jahat, tumbuh dengan memiliki karakter yang sangat baik. Karena ia sering disakiti oleh lingkungannya, maka ia tidak ingin orang lain merasakan hal yang sama. Ia tidak pernah mau menyakiti orang lain. Dapat kita lihat di sini bahwa lingkungan yang sama dapat membentuk dua karakter yang berlawanan. Hal ini kembali lagi disebabkan oleh bawaan lahir setiap manusia. Bagaimanapun kondisi lingkungan hidup kita, karakter kita tergantung dari bagaimana kita menerima dan memaknai setiap kejadian. Hal ini adalah nature, dan yang menentukan garis kehidupan kita. Lingkungan dapat mengubah dan membentuk karakter jenis apapun. Walaupun kita telah mengetahui pentingnya bawaan lahir, namun semuanya masih dapat dibentuk oleh lingkungan. Sebagai perumpamaan, setiap manusia yang lahir dapat dibentuk menjadi apapun yang diinginkan. Misalnya, semua anak dapat tumbuh menjadi seorang dokter bila diberikan lingkungan yang sesuai. Apa yang terjadi bila seorang anak lahir tanpa bakat menjadi dokter? Ia akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi ahli dalam kedokteran. Namun, ia tetap bisa menjadi dokter apabila terus mendalaminya. Sifat/karakter manusia juga demikian. Apabila ingin menjadi lebih bijaksana, maka berkumpulah dengan orang-orang yang lebih bijaksana daripada kita. Terus membaca buku dan mencari tahu akan membuat kita menjadi lebih bijaksana suatu saat nanti. Apapun sifat dan karakter yang ingin kita perdalam, kita dapat mencapainya dalam tenggat waktu yang berbeda-beda. Semua tergantung apakah kita mau membiasakan otak, raga, dan batin kita untuk mempunyai suatu karakter tertentu. Sebagai kesimpulan, jauh lebih penting untuk meningkatkan kesadaran untuk merevisi diri. Bila bawaan lahir kita kurang baik, maka kita harus menyadari dan mengubahnya dengan kesadaran yang penuh. Cara mengubah karakter seorang manusia adalah dengan mengubah lingkungannya, pergaulannya, dan kebiasaannya sehari-hari. Bila kita mempunyai kesadaran untuk berubah, maka tidak ada nasib atau kehidupan yang tidak dapat dibengkokkan. https://ydpmti.org/2021/05/10/nature-vs-nurture/
·ydpmti.org·
Nature vs Nurture
Kitab Suci Dewa Bumi Fu De Zheng Shen (福德正神)
Kitab Suci Dewa Bumi Fu De Zheng Shen (福德正神)
Kitab Suci Dewa Bumi Fu De Zheng Shen (福德正神) Kitab Suci Dewa Bumi Fu De Zheng Shen (福德正神) Rejeki (Fuk) asalnya diberi Tuhan (Thian), Moral (Tek) timbulnya dari Sanubari manusia. Jujurkan diri dan lainnya, harus spotan semua. Tanah luar, remang-remang. Nasib banyak godaan. Ini disebabkan apa? Segalanya sudah takdir, nasib seumur hidup pun diatur sedemikian rupa, yang tahu hanyalah Dewa-Dewa.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/kitab-suci-dewa-bumi-fu-de-zheng-shen/
·tionghoa.com·
Kitab Suci Dewa Bumi Fu De Zheng Shen (福德正神)
On Going Chinese Drama 2021 The Dance of the Storm
On Going Chinese Drama 2021 The Dance of the Storm
On Going Chinese Drama 2021, The Dance of the Storm Judul: The Dance of the Storm / 风暴舞 Episodes: 43 Penayangan: 25 Apr 2021 – 24 Mei 2021 Di tayangkan pada: Minggu Jaringan Asli: Tencent Video, iQiyi, Youku, iQiyi Durasi: 45 Menit Pemeran: William Chan sebagai Li Jun Jie Gülnezer Bextiyar sebagai Maggie Zhou Damon Guo sebagai Shi Yun Hao Simon Yam sebagai Mu Chuan Jiang Wen Li sebagai Ruan Tai Yuan Dll Sinopsis: Melalui serangkaian misi, seorang pria menemukan bahwa orang-orang tempat dia bekerja memiliki hubungan yang tak terkatakan dengan organisasi berbahaya.… Baca selengkapnya >> https://daily.tionghoa.com/on-going-chinese-drama-2021-the-dance-of-the-storm/
·daily.tionghoa.com·
On Going Chinese Drama 2021 The Dance of the Storm
Dewa Bumi Fu De Zheng Shen (福德正神)
Dewa Bumi Fu De Zheng Shen (福德正神)
Dewa Bumi Fu De Zheng Shen (福德正神) Fu De Zheng Shen (福德正神), dalam dialek Hokkian disebut Hok Tek Cin Sin, adalah Dewa Bumi yang secara umum disebut pula sebagai Tu Di Gong (土地公), Hokkian: Tho Tek Kong, Tua Pek Kong atau Toa Pe Kong (大伯公), Hakka: Thai phak koong, Hokkien: Tuā-peh-kong.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/dewa-bumi-fu-de-zheng-shen/
·tionghoa.com·
Dewa Bumi Fu De Zheng Shen (福德正神)
Sinopsis Singkat The Long Ballad
Sinopsis Singkat The Long Ballad
Sinopsis Singkat The Long Ballad Judul: The Long Ballad / 长歌行 Jumlah episodes: 49 Tayang: Mar 31, 2021 – May 3, 2021 Di tayangkan pada hari: Monday, Tuesday, Wednesday Jaringan Asli: Tencent Video Durasi: 45 Menit Pemeran: sebagai Li Chang Ge / Princess Yong Ning / Li Shi Si Leo Wu sebagai Ashile Sun Liu Yu Ning sebagai Hao Du Zhao Lu Si sebagai Li Le Yan / Princess Yong An Alen Fang sebagai Wei Shu Yu Dll Sinopsis: Saat itu tahun 626 M, dan wilayah serta pusat politik Chang’an, diguncang hingga ke intinya oleh Insiden Gerbang Xuanwu, kudeta istana yang berhasil untuk mengambil alih Dinasti Tang.… Baca selengkapnya >> https://daily.tionghoa.com/sinopsis-singkat-the-long-ballad/
·daily.tionghoa.com·
Sinopsis Singkat The Long Ballad
MAWAS DAN TELITI DALAM MEDSOS
MAWAS DAN TELITI DALAM MEDSOS
MAWAS DAN TELITI DALAM MEDSOS Salam Kebajikan,  惟德動天, Sambil menulis, dalam hati saya mendengar samar-samar lagu Mawas Diri ciptaan almarhum Eddie Rhinaldi. Mawas diri ajaran mulya Nabi Meliputi firman Tian maha suci Bina diri slalu setiap hari Agar dapat menempuh jalan suci Tepasalira meluruskan hati Selaras dengan karunia yang suci Tekunlah slalu mencari kebenaran Mawas diri jalan peneguh iman Dalam era media sosial seperti sekarang ini banyak peristiwa yang dapat kita baca, dengar dan saksikan baik mengenai pribadi, keluarga, masyarakat, negara, bahkan dunia. Tak sedikit orang yang menuliskan story, status, atau share pesan yang dapat dilihat oleh orang lain. Adalah hal lazim bila orang menyentuh layar HP untuk memberi tanda like, love, sad, laugh, dan lain-lain sebagai respon atas story dan status tersebut. Tak sedikit yang memberi komentar pendek maupun panjang. Positif maupun negatif. Tak ketinggalan ada pula yang julid dan kepoh. Maka pro dan kontra menjadi hal lazim. Dalam kasus tertentu, misalnya dalam perhelatan politik, segregasi terjadi dengan tajam hingga terjadi saling hujat, caci maki, kecam mengecam dan hate speech yang menimbulkan permusuhan bukan saja dalam dunia maya tapi merambah ke dunia nyata.  Dalam beberapa kasus permusuhan memuncak menjadi pertengkaran, perkelahian dan tawuran. Kebenaran dan ketidakbenaran saling bercampur aduk hingga kabur batas-batasnya. Suara terbanyak seakan menunjukkan kebenaran padahal tak jelas sumbernya.  Begitulah era disrupsi. Banyak hal tercampur baur. Jungkir balik, tak lagi beraturan. Dalam mengantisipasi dan mencegah efek negatif kondisi ini, mawas diri dan meneliti hakikat tiap perkara adalah pilihan bijak agar kita tak terjebak dalam arus. Tanpa mawas diri dan meneliti hakikat perkara, bukan tak mungkin kita akan ikut menciptakan kekisruhan, permusuhan dan berurusan dengan hukum. Sesal kemudian tak berguna. Mencegah lebih baik dari mengobati. Begitu kata pepatah yang masih relevan kita ingat dan ikuti. Mawas, sebelum mengomentari, julid dan kepoh pada orang lain, lebih baik teliti ke dalam diri. 'Shu' (tenggang rasa dan tepasalira) adalah jembatan emas yang perlu ditempuh. Anda tak mau dikomentari (negatif), dijulidi, dan dikepohi, lalu apa hak Anda mengomentari (negatif), menjulidi, dan mengkepohi orang lain? Atau Anda memang sudah merasa lebih hebat, berkuasa dan suci sehingga berlaku semena-mena seperti itu? Padahal orang hebat, berkuasa dan suci takkan melakukan itu kok. Kalau Anda tetap tak lakukan, jangan salahkan bila apa yang Anda lakukan kembali pada Anda atau Anda berurusan hukum. Bila sudah demikian jangan salahkan orang lain. Bercerminlah, lihat ke dalam diri. Meneliti hakikat setiap perkara. Teliti terlebih dahulu apakah story, status, atau pesan yang Anda akan bagikan tidak memalukan diri sendiri, pasangan, keluarga, teman atau komunitas tertentu? Dan apakah story, status atau pesan yang Anda akan bagikan tersebut informasi positif, benar, tak melanggar batas kesusilaan dan hukum. Saring sebelum sharing adalah tindakan bijaksana. Jangan gampang-gampang sharing informasi sebelum dicek kebenarannya dari sumber yang kredibel. Hindari membuka informasi negatif dan aib diri sendiri dan keluarga. Tidak semua informasi pribadi dan keluarga layak dan bijak untuk dibagikan. Hanya dalam kasus ekstrim tertentu, media sosial dapat digunakan untuk membagikan informasi mengenai keluarga, misal dalam hal terjadi kekerasan dalam rumah tangga yang telah berulang-ulang atau tindakan pidana lainnya dengan tujuan mendapat pertolongan. Kalau Anda ingin hidup tenang, tidak menambah masalah dan tidak menambah stress, mawas diri, dan meneliti hakikat tiap perkara bisa menjadi fondasi Anda berdamai dengan medsos. Medsos akan banyak memberi manfaat bagi kehidupan manusia, saat kita bijak memilih, memilah dan memanfaatkannya. Bagaimanapun, agama Khonghucu akan memberi bimbingan saat kita dihadapkan pada banyak pilihan dan banyak kebimbangan sehingga kita mampu melangkah dalam track yang benar, tak terombang-ambing oleh perubahan yang menawarkan banyak pilihan. (US) 04052021 https://www.uungsendana.com/2021/05/mawas-dan-teliti-dalam-medsos.html
·uungsendana.com·
MAWAS DAN TELITI DALAM MEDSOS
Dewa Kekayaan Cai Shen Menceraikan Istri
Dewa Kekayaan Cai Shen Menceraikan Istri
Dewa Kekayaan Cai Shen Menceraikan Istri Cai Shen (Zhao Gong Ming) terkadang terlihat ditemani patung istrinya pada altar di kuil-kuil pemujaan, tetapi secara umum kita tidak melihat adanya patung istrinya. Kenapa demikian? Ada cerita mengenai hal ini yang berdasarkan legenda dan mitos, sekali lagi ini hanya legenda dan mitos.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/dewa-kekayaan-cai-shen-menceraikan-istri/
·tionghoa.com·
Dewa Kekayaan Cai Shen Menceraikan Istri
Sinopsis The Imperial Coroner On Going Chinese Drama
Sinopsis The Imperial Coroner On Going Chinese Drama
Sinopsis The Imperial Coroner, On Going Chinese Drama Judul: The Imperial Coroner / 御赐小作 Jumlah episodes: 36 Tayang: 29 Apr 2021 – 29 Mei 2021 Di tayangkan pada hari: Kamis, Jumat, Sabtu Jaringan Asli: Tencent Video Durasi: 39 Menit Pemeran: Su Xiao Tong sebagai Chu Chu Wang Zi Qi sebagai Prince An / Xiao JinYu Zhao Yao Ke sebagai Leng Yue Yang Ting Dong sebagai Vice Minister Jing Yi Wang Yan Bin sebagai Xiao Jin Li Dll Sinopsis: Gadis muda Chu Chu berasal dari keluarga koroner.… Baca selengkapnya >> https://daily.tionghoa.com/sinopsis-the-imperial-coroner-on-going-chinese-drama/
·daily.tionghoa.com·
Sinopsis The Imperial Coroner On Going Chinese Drama
Dewa Kekayaan Cai Shen Ye (财神爷)
Dewa Kekayaan Cai Shen Ye (财神爷)
Dewa Kekayaan Cai Shen Ye (财神爷) Cai Shen (Traditional: 財神, Simplified: 财神) atau Cai Shen Ye (Traditional:財神爺, Simplified: 财神爷) adalah dewa kekayaan, harta, atau rezeki. Beberapa sebutan Cai Shen Ye dalam dialek lokal: Hokkien: Tsâi-sîn, Khek: Choy Sin, Hokkien: Cai Sin Ya. Dewa Kekayaan sangat banyak macamnya, yang mana secara umum dibagi menjadi 2, yaitu: 1.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/dewa-kekayaan-cai-shen-ye/
·tionghoa.com·
Dewa Kekayaan Cai Shen Ye (财神爷)
The Flaming Heart / 你好火焰蓝 Upcoming Chinese Drama
The Flaming Heart / 你好火焰蓝 Upcoming Chinese Drama
The Flaming Heart / 你好火焰蓝 – Upcoming Chinese Drama Judul : The Flaming Heart / 你好火焰蓝 Genre : Romansa, Aksi, Medis Total Eps : 24 Durasi : 40 Menit Tayang : 26 Mei 2021 Siaran : Youku Pemeran Utama : Gong Jun sebagai Huo Yan Zhang Huiwen sebagai Yan Lan Wang ZiWei sebagai Jiang Tong Zhou YanChen sebagai Wang Da Yin Sinopsis : Setelah Huo Yan lulus dari Akademi Pertahanan Sipil, dia menjadi wakil kapten dari Tim Penyelamat Kebakaran.… Baca selengkapnya >> https://daily.tionghoa.com/the-flaming-heart-%e4%bd%a0%e5%a5%bd%e7%81%ab%e7%84%b0%e8%93%9d-upcoming-chinese-drama/
·daily.tionghoa.com·
The Flaming Heart / 你好火焰蓝 Upcoming Chinese Drama
Kisah Seekor Rubah Menemukan Kandang Ayam
Kisah Seekor Rubah Menemukan Kandang Ayam
Kisah Seekor Rubah Menemukan Kandang Ayam Seekor rubah menemukan kandang ayam, akan tetapi karena terlalu gendut sehingga tidak dapat masuk. Jadi rubah berpuasa 3 hari, setelah itu barulah dapat masuk ke dalam kandang ayam. Akan tetapi setelah makan sampai kenyang, rubah tidak dapat keluar dari kandang, jadi puasa lagi 3 hari baru dapat keluar.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/kisah-seekor-rubah-menemukan-kandang-ayam/
·tionghoa.com·
Kisah Seekor Rubah Menemukan Kandang Ayam
Remembrance of Things Past / 我在他乡挺好的 Upcoming Chinese Drama
Remembrance of Things Past / 我在他乡挺好的 Upcoming Chinese Drama
Remembrance of Things Past / 我在他乡挺好的 – Upcoming Chinese Drama Judul : Remembrance of Things Past Genre : Romansa, Persahabatan Total Eps : 12 Tayang : 2022 Siaran : Hunan TV & MGTV Pemeran Utama : Zhou Yutong sebagai Qiao Xi Chen Sun Qian sebagai Xu Yan Bai YuFan sebagai Jian Yi Fan Kido Ma sebagai Ou Yang Jolin Jin sebagai Hu Jing Jing Dai Yun Fan sebagai Lin Rui Sinopsis : Qiao Xichen, yang cerdas dan termotivasi dari kota kecil ke Beijing, pergi ke sekolah dan bekerja.… Baca selengkapnya >> https://daily.tionghoa.com/remembrance-of-things-past-%e6%88%91%e5%9c%a8%e4%bb%96%e4%b9%a1%e6%8c%ba%e5%a5%bd%e7%9a%84-upcoming-chinese-drama/
·daily.tionghoa.com·
Remembrance of Things Past / 我在他乡挺好的 Upcoming Chinese Drama
Dicari yang mau bantu Teng Lang Encek Koh Jon Medan
Dicari yang mau bantu Teng Lang Encek Koh Jon Medan
Dicari yang mau bantu “Teng Lang” Encek Koh Jon, Medan https://www.gemaku.org/wp-content/uploads/2021/05/VID-20210504-WA0086-1.mp4   Kami Gemaku Foundation, kami Yayasan yang berfokus kepada prinsip “Semua umat manusia adalah saudara”. Kami ingin menggalang dana untuk Membantu Encek Koh Jon beserta keluarga lainnya yang bernasib sama, yang hidup serba kekurangan dan keadaan rumahnya rumahnya tidak layak. Kami tergerak menggalang dana karena. Seringkali kita merasa hidup kita serba kekurangan, menggerutu kepada Sang Pencipta, merasa tiada keadilan dalam dunia ini. Terkadang selalu melihat ke atas dan merasa iri akan kehidupan orang lain yang dirasa lebih baik. Namun, pernahkah kita melihat apa yang ada di disekitar kita? Sejenak melihat ke bawah dan merasa bersyukur atas apa yang kita miliki. Karena ternyata masih banyak saudara-saudari kita yang hidup dalam belenggu keterbatasan. Kesulitan sandang, pangan, papan, bahkan fisik yang juga kekurangan. Ialah Encek Koh Jon yang tinggal di Jalan Veteran Pasar 5 Helvetia, Gg Persatuan Dalam, Ujung Gg. Sunan Kalijaga, Medan. Hidup dalam keadaan serba terbatas di usia senja terasa begitu menyayat hati. Beruntung anak perempuannya masih dapat menjaganya dengan penuh kasih sayang.   Sesungguhnya pantaskah kita terus merasa iri kepada orang lain? Sementara di sekitar kita masih banyak yang membutuhkan pertolongan. Tegakah kita melihat Encek Koh Jon dan anaknya berjuang sendirian? Hidup dengan tempat tinggal yang begitu memilukan dengan segala keterbatasan. Namun tentang sebuah keikhlasan dan ketulusan. Karena sejatinya sesuatu yang besar ialah kumpulan dari segala sesuatu yang kecil. Ayo bergerak bersama bantu Encek Koh Jon dan keluarga lainnya yang bernasib sama dengan beliau untuk tinggal di tempat yang layak, bantu beliau menikmati hari tuanya di tempat yang lebih nyaman.   https://www.gemaku.org/321
·gemaku.org·
Dicari yang mau bantu Teng Lang Encek Koh Jon Medan
Dewa Pengobatan Bao Sheng Da Di (保生大帝)
Dewa Pengobatan Bao Sheng Da Di (保生大帝)
Dewa Pengobatan Bao Sheng Da Di (保生大帝) 保生大帝 Bao Sheng Da Di [ Pao Sen Ta Ti ] Pada jaman Dinasti Song, di propinsi Fu Jian, terjadi hal yang mengejutkan. Pada saat itu, sebuah keluarga dengan marga Wu, sedang menantikan kelahiran anak mereka, tiba-tiba udara sekitar menjadi wangi, dilangit timbul pelangi dan berbarengan dengan itu terlahir seorang bayi dengan tangisan yang sangat keras, kelak bayi tersebut diberi nama Wú Tāo (吳夲).… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/dewa-pengobatan-bao-sheng-da-di/
·tionghoa.com·
Dewa Pengobatan Bao Sheng Da Di (保生大帝)
User For My Talent / 我亲爱的小洁癖 Upcoming Chinese Drama
User For My Talent / 我亲爱的小洁癖 Upcoming Chinese Drama
User For My Talent / 我亲爱的小洁癖 – Upcoming Chinese Drama Judul : User For My Talent / 我亲爱的小洁癖 Genre : Komedi, Romansa, Bisnis Total Eps : 24 Episode Durasi : 45 Menit Tayang : 2021 Siaran : Mango TV Pemeran Utama : Jasper Liu sebagai Gu Ren Qi Shen Yue sebagai Shi Shuang Jiao Pemeran Pendukung : Dai Yun Fan sebagai Lu Xuan Yanan sebagai Shi Jun Jie Tan Quan sebagai Wu Wan Xiao Ran sebagai Hu Yu Charles Lin sebagai Li Dong Xian Su Meng Di sebagai Zhu Yan Huang Sui Rui sebagai Wang Qian Qian Sinopsis : Karena keluarganya yang tidak lengkap, Gu Ren Qi memiliki kepribadian tertutup dan mysophobia.… Baca selengkapnya >> https://daily.tionghoa.com/user-for-my-talent-%e6%88%91%e4%ba%b2%e7%88%b1%e7%9a%84%e5%b0%8f%e6%b4%81%e7%99%96-upcoming-chinese-drama/
·daily.tionghoa.com·
User For My Talent / 我亲爱的小洁癖 Upcoming Chinese Drama
BUKU DEWA DEWI KELENTENG DISUSUN OLEH : Ir. E. SETIAWAN KWA THONG HAY YAYASAN KELENTENG SAMPOOKONG GEDUNG BATU SEMARANG 1990
BUKU DEWA DEWI KELENTENG DISUSUN OLEH : Ir. E. SETIAWAN KWA THONG HAY YAYASAN KELENTENG SAMPOOKONG GEDUNG BATU SEMARANG 1990
BUKU DEWA – DEWI KELENTENG DISUSUN OLEH : Ir. E. SETIAWAN KWA THONG HAY YAYASAN KELENTENG SAMPOOKONG GEDUNG BATU – SEMARANG 1990 Untuk download silahkan klik disini: DEWA – DEWI KELENTENG DISUSUN OLEH : Ir. E. SETIAWAN KWA THONG HAY YAYASAN KELENTENG SAMPOOKONG GEDUNG BATU – SEMARANG 1990 https://www.gemaku.org/307
·gemaku.org·
BUKU DEWA DEWI KELENTENG DISUSUN OLEH : Ir. E. SETIAWAN KWA THONG HAY YAYASAN KELENTENG SAMPOOKONG GEDUNG BATU SEMARANG 1990
Agar Saling Mengenal Video Sahabat Karakter Kemdikbud RI
Agar Saling Mengenal Video Sahabat Karakter Kemdikbud RI
Agar Saling Mengenal, Video Sahabat Karakter Kemdikbud RI #SahabatKarakter, pada prinsipnya semua agama dan kepercayaan mengajarkan cinta dan kasih sayang. Penafsiran sebagian pemeluknya saja yang mengajarkan kebencian atas nama agama. Mari kita refleksi sejenak! Apakah organisasi di sekolah atau kampus yang kita ikuti saat ini, sudah menjadikan kita lebih menyayangi sesama manusia atau malah membenci? Saksikan video ini https://youtu.be/dguGHQe2n7U https://www.gemaku.org/304
·gemaku.org·
Agar Saling Mengenal Video Sahabat Karakter Kemdikbud RI
Dewa Guang Ze Zun Wang (廣澤尊王)
Dewa Guang Ze Zun Wang (廣澤尊王)
Dewa Guang Ze Zun Wang (廣澤尊王) Guang Ze Zun Wang (廣澤尊王) adalah Dewa leluhur Suku Min Selatan. Dalam dialek Hokkien disebut Kong Tek Cun Ong atau Kong Tik Tjoen Ong, yang berarti Raja Mulia yang Memberikan Berkah Melimpah. Juga dikenal dengan panggilan atau gelar Guo Sheng Wang (郭聖王, Hokkien = Kwee Seng Ong), Bao An Zun Wang (Hokkien = Po An Cun Ong), Sheng Wang Gong (聖王公, Hokkien = Seng Ong Kong), dan Xiao Zi Gong (孝子公) yang berarti Kakek Kasih Keluarga.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/dewa-guang-ze-zun-wang/
·tionghoa.com·
Dewa Guang Ze Zun Wang (廣澤尊王)