Lampion Merah

Lampion Merah

1199 bookmarks
Custom sorting
Ego
Ego
Ego Ego dalam bahasa Yunani atau bahasa Latin bisa diartikan sebagai “saya, aku, atau diri”.  Setiap orang memiliki ego karena ego merupakan bagian dari pikiran. Sama halnya dengan pikiran, ego tidak bisa dihilangkan, hanya bisa dikendalikan dan diarahkan. Ego juga dihubungkan dengan kepentingan atau keinginan pribadi. Setiap orang memiliki keinginan pribadi karena keinginan pribadi adalah bagian dari ego. Ego sering kali dikaitkan dengan karakter atau kepribadian yang kurang terpuji atau negatif. Ketika ego (keinginan pribadi) tidak dapat dikendalikan dengan baik atau diarahkan ke arah positif, kemudian mengabaikan atau mengorbankan kepentingan orang lain, yang terjadi adalah yang biasa disebut egois. Sikap egois muncul ketika keinginan tidak sesuai dengan hé qíng (合情), hé lǐ (合理), atau hé fǎ (合法). Hati nurani diingkari, aturan dilanggar, dan segala cara dihalalkan. Maka dari itu, dikatakan “ego berbanding terbalik dengan wu (悟)”. Saat egonya naik atau tinggi, level wu (悟) menjadi rendah atau turun. Nalar dan kesadarannya mulai menurun. Tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah, mengabaikan aturan yang berlaku, baik di masyarakat maupun di shimen, menghalalkan segala cara demi terpenuhi keinginannya atau terpuaskan egonya. Orang yang egonya tinggi berprinsip “pokoknya aku”. Ada aku, tidak ada kamu. Gengsi dan harga dirinya tinggi. Merasa paling benar, salah tidak mengaku salah. Sudah tahu salah tetap dilanggar. Sulit mawas diri dan merevisi diri. Keras kepala, bebal, tidak peduli, dan masa bodoh (EGP) terhadap orang lain atau aturan yang ada. Bahkan cara kotor, intrik jahat (adu domba, fitnah, memutarbalikkan fakta, dan sebagainya) dilakukan demi egonya. Orang yang egois akan menyendiri dan pada akhirnya ditinggalkan teman-temannya. Ego tidak selalu berarti negatif, bisa juga positif. Keinginan untuk sukses, untuk menjadi lebih baik, bahkan keinginan menjalani kehidupan spiritual, hidup membiara, juga merupakan bentuk dari ego itu sendiri. Keinginan yang mempertimbangkan hati nurani yang benar, tanpa mengorbankan kepentingan orang lain, tanpa melanggar aturan dan norma yang berlaku di masyarakat, serta dilakukan dengan cara yang benar, ini yang dinamakan ego positif yang bisa dikendalikan.  Ketika ego bisa dikendalikan, menandakan wu (悟) -nya tinggi. Maka dari itu, cara mengendalikan ego adalah dengan wu (悟). Setiap keinginan yang dimiliki, apakah sesuai dengan hati nurani (hé qíng – 合情), aturan (hé lǐ – 合理), serta cara yang dilakukan sudah benar (hé fǎ – 合法)? Orang yang bisa mengendalikan egonya dikategorikan sebagai orang yang bijaksana. https://taotsm.org/ego/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=ego
·taotsm.org·
Ego
Pasir dan Batu
Pasir dan Batu
Pasir dan Batu Alkisah ada dua anak muda yang bersahabat satu sama lain dengan erat dan bahagia. Mereka hidup di suatu desa di tepi pantai yang begitu asri. Namun, layaknya suatu persahabatan, terkadang ada saja kesalahpahaman yang terjadi. Uniknya, filosofi pasir dan batu membuat persahabatan mereka tak lekang oleh waktu seperti sepotong cerita berikut ini. Suatu pagi A dan B dengan riang gembira bersama-sama pergi memancing di tengah laut. Dilemparkanlah kail pancing ke dalam laut lalu menunggu datangnya ikan memakan umpan. Sambil menunggu, keduanya saling bercanda gurau dan menikmati angin sepoi-sepoi. Wow! Ternyata mereka bergiliran mendapatkan ikan yang begitu banyak sampai satu ember penuh. Senangnya hati mereka menanti siang dan malam bisa menikmati hidangan ikan hingga puas. Namun, rupanya karena terlalu gembira, B tanpa sengaja menendang ember penuh berisi ikan ke dalam laut. “Byurrr”, terceburlah ikan-ikan yang susah payah dipancing kembali ke laut. Seketika saat melihat itu, A marah kepada B dengan spontan sambil mengeluarkan makian. B yang merasa dirinya tak sengaja pun membela diri, tetapi A tetap marah atas kecerobohan sahabatnya. Cekcok mulut pun terjadi dan kedua sahabat itu dengan kekesalan yang ada kembali ke tepi pantai dan masing-masing pergi berlainan arah. A pergi meluapkan kemarahannya di ujung timur pantai. Setelah kemarahannya reda, dia mengambil ranting pohon dan menulis di atas pasir, “Hari ini sahabatku B dengan keteledorannya menjatuhkan ikan-ikan yang sudah ditangkap dengan susah payah, sia-sia.” Di sisi lain, rupanya B juga menumpahkan kekesalannya dengan menulis di atas pasir, “Sahabatku A memaki-maki diriku dengan kasar, fiuh.” Tanpa mereka sadari, air laut silih berganti menyapu pantai, tak berapa lama tulisan kekesalan mereka hilang disapu air laut seiring dengan mulai hilangnya kekesalan mereka. Mereka menyadari, kesalahan, keburukan seseorang, tak perlu terus diingat-ingat. Dengan senyuman semangat, A bergegas kembali mencari sahabatnya B, tetapi tak ditemukan sahabatnya di tempat semula. Berkelilinglah dia mencari-cari si B, sampai cukup jauh ke dalam pulau. Di tepi air terjun, A melihat dari kejauhan si B sedang sibuk memahat seperti sedang mengukir tulisan di atas batu. Mendekatlah A kepada B. Dengan canggung dia memanggil sahabatnya B untuk meminta maaf atas kemarahannya tadi. “Sahabatku, maaf ya atas kemarahan dan kata-kataku tadi,” ujar A kepada B. Tanpa disangka, B dengan semringah berkata, “Sudahlah sahabatku, sekarang sini lihatlah apa yang telah kutulis di atas batu ini.” A membaca secara perlahan dengan saksama, “Lima tahun lalu sahabatku A mengajariku berenang di air terjun ini. Ketika aku hampir tenggelam, dengan sigap dia menolongku. Beberapa bulan kemudian ketika aku sudah mahir berenang, sahabatku mengajariku memancing di tengah laut ….” Rupanya B menuliskan beberapa perbuatan baik yang pernah A lakukan kepada B. Dengan mata berkaca-kaca, A bertanya kepada B mengapa menuliskan hal seperti itu. Si B berkata, “Sahabatku, hari ini aku menyadari aku memiliki sahabat sebaik dirimu. Lihatlah hal-hal baik yang pernah kamu lakukan kepadaku telah terukir di batu ini! Akan selalu kuingat sampai kapan pun, tidak akan lekang oleh waktu. Sementara itu mengenai kemarahanmu tadi, lupakan saja, aku tak mau mengingatnya.” Seketika itu berpelukanlah kedua sahabat itu dan A berkata kepada B, “Sekarang giliranku mengukir kebaikan-kebaikanmu di atas batu.” https://taotsm.org/pasir-dan-batu/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pasir-dan-batu
·taotsm.org·
Pasir dan Batu
Mengawali Hari
Mengawali Hari
Mengawali Hari Saat bangun tidur pada pagi hari, kita dihadapkan pada dua pilihan, yaitu tidur kembali melanjutkan mimpi atau bangun mewujudkan mimpi. Hari yang akan kita jalani cukup bergantung pada sikap kita mengawali pagi hari. Suasana batin pada pagi hari akan memengaruhi kegiatan kita sepanjang hari. Oleh karena itu, penting sekali untuk menjaga nuansa batin saat bangun pada pagi hari. Pertama, pastikan cukup tidur dan kualitas tidur baik. Kualitas tidur yang baik dapat diperoleh dengan lian gong ataupun jing zuo sebelum tidur. Latihan ini akan membuat batin dan pikiran tenang.  Selain itu, usahakan cukup tidur (7–8 jam). Dengan demikian, saat bangun pagi, mood kita akan lebih baik dan siap menghadapi kegiatan sehari-hari. Berikut tips untuk mengawali hari agar berjalan dengan baik dan menyenangkan. Persiapkan keperluan-keperluan Anda pada malam sebelumnya. Ritme bangun yang teratur (bangunlah pada jam yang sama setiap hari). Bila Anda bangun menggunakan alarm, Anda harus disiplin dan segera bangun saat alarm berbunyi tanpa toleransi. Hal yang terpenting adalah jangan lewatkan lian gong pada pagi hari. Jangan lupa bersyukur dan tekadkan pada diri Anda bahwa setiap hari akan ada perubahan yang lebih baik daripada hari sebelumnya. Bila sempat, lakukanlah olahraga ringan agar tubuh lebih segar. Jangan lupa sarapan. Dengan memiliki nuansa batin yang positif pada pagi hari, kita akan mampu melewati kegiatan sehari-hari  dengan baik dan maksimal. https://ydpmti.org/2021/04/27/mengawali-hari/
·ydpmti.org·
Mengawali Hari
Sup Batu Sang Tentara
Sup Batu Sang Tentara
Sup Batu Sang Tentara Seorang tentara sedang berjalan menuju sebuah desa dengan perut yang kelaparan dan berharap bahwa warga desa dapat memberikan dirinya semangkuk sup hangat untuk mengisi perutnya. Namun, sesampainya di desa tersebut, para warga desa menutup semua pintu dan jendela dengan rapat. Karena perang yang berkepanjangan, warga desa tidak berani keluar rumah dan hanya berdiam di dalam rumah masing-masing. Sang tentara lantas mengeluarkan panci aluminium dari dalam tasnya dan menaruh sebuah batu ke dalam panci itu. Kemudian, ia menuangkan sisa air dari botol minumnya dan memasaknya di atas kayu bakar. Melihat sang tentara sedang memasak makanan, para warga yang tertarik mulai bermunculan dan menanyakan apa yang sedang dibuatnya. “Ini adalah sup batu,” jawab sang tentara. “Hanya dengan batu saja? Memang enak?” tanya para warga yang kebingungan. “Tentu saja, tapi akan lebih baik kalau kita punya beberapa wortel,” jelas sang tentara. Mendengar penjelasan tu, beberapa warga bergegas menuju ke rumah masing-masing dan membawa beberapa potong wortel. Setelah 10 menit berlalu, para warga masih saja penasaran. Sang tentara kemudian bersenandung, “Alangkah baiknya jika kita punya kentang dan daun bawang untuk menambah cita rasa sup ini.” Para warga tergopoh-gopoh berlari ke rumah mereka masing-masing dan kembali membawakan beberapa potong kentang dan daun bawang. Dalam satu jam sang tentara berhasil meminta potongan daging sapi, jamur, garam, dan berbagai rempah-rempah. Setiap kali sang tentara meminta sesuatu, orang-orang yang berbeda berlari membawa barang yang diminta dari rumah mereka masing-masing. Akhirnya, sang tentara mengeluarkan batu dari dalam sup itu dan membagikan sup itu kepada semua warga. Mungkin ketika kita membaca cerita ini, kita merasa bahwa sang tentara telah mengelabui para warga untuk memberikan barang-barang mereka. Akan tetapi, sang tentara ini sebenarnya sudah mengetahui dengan jelas apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan besar demi kepentingan bersama. Hal ini perlu juga kita pelajari dalam meragi Tao di dalam masyarakat. Kita harus mengerti dengan benar “The Big Picture” atau gambaran besarnya tentang apa yang masyarakat butuhkan di dalam kehidupan. Lalu dengan informasi itu, kita secara proaktif melakukan hal-hal yang secara tidak langsung mengajak masyarakat untuk berpartisipasi mencapai tujuan yang hendak dicapai bersama-sama. Hanya dengan itulah, masyarakat baru akan tertarik untuk mengetahui apa yang kita tawarkan melalui agama Tao. Jika tidak, kita hanya akan seperti seorang sales ensiklopedia yang sedang “berjualan” dagangan dari pintu ke pintu. Lantas apa yang menjadi kebutuhan utama masyarakat? Tidak ayal, masyarakat membutuhkan keadaan ekonomi dan sosial yang baik. Jika hal mendasar ini saja tidak terpenuhi, bagaimana mungkin mereka tertarik dengan filosofi kehidupan? Oleh karena itu, dengan adanya Yayasan Dana Paramitha Majelis Tridharma Indonesia (YDPMTI) sekarang, seharusnya kita bisa menggunakan yayasan ini sebagai “kendaraan” kita, orang Tao, untuk mengembangkan dan meragi agama Tao ke seluruh pelosok negeri. Secara proaktif, kita perlu mengajak warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial yang kita adakan yang pada akhirnya menumbuhkan keingintahuan masyarakat luas pada agama Tao. https://ydpmti.org/2021/04/27/sup-batu-sang-tentara/
·ydpmti.org·
Sup Batu Sang Tentara
Rumput Liar dan Ilalang
Rumput Liar dan Ilalang
Rumput Liar dan Ilalang Didalam percakapannya dengan seorang muridnya, Meng Tze, yang dikenal juga sebagai Mencius atau Mengzi (孟子), berkata: “Diatas bukit ada sebuah jalan setapak yang sempit, apabila setiap hari dilalui oleh manusia, maka jalan setapak itu akan semakin lebar, namun apabila tidak pernah dilalui manusia, maka tak lama kemudian jalan setapak itu akan hilang, karena ditumbuhi oleh rumput liar dan ilalang.”… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/rumput-liar-dan-ilalang/
·tionghoa.com·
Rumput Liar dan Ilalang
Orang Bijak Mengubah Setiap Gangguan Menjadi Peluang
Orang Bijak Mengubah Setiap Gangguan Menjadi Peluang
Orang Bijak Mengubah Setiap Gangguan Menjadi Peluang Tahun 1892, Toko Buah Yu mengangkut 50 keranjang nanas dari Laiyang ke Shanghai. Karena perjalanan yang jauh nanas-nanas itu jadi lembek dan dibuanglah nanas-nanas itu. Di seberang Toko Buah Yu ada toko kecil dihuni suami istri yang tidak memiliki sesuatu untuk dimakan, segera memungut nanas yang dibuang itu.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/orang-bijak-mengubah-setiap-gangguan-menjadi-peluang/
·tionghoa.com·
Orang Bijak Mengubah Setiap Gangguan Menjadi Peluang
GEMAKU Kota Medan GEMAKU kec. Medan Perjuangan bekerjasama dengan DPK KNPI Medan Perjuangan. Berbagi Takjil dan Masker 25 April 2021
GEMAKU Kota Medan GEMAKU kec. Medan Perjuangan bekerjasama dengan DPK KNPI Medan Perjuangan. Berbagi Takjil dan Masker 25 April 2021
GEMAKU Kota Medan, GEMAKU kec. Medan Perjuangan bekerjasama dengan DPK KNPI Medan Perjuangan. Berbagi Takjil dan Masker, 25 April 2021 GEMAKU Kota Medan, GEMAKU kec. Medan Perjuangan bekerjasama dengan DPK KNPI Medan Perjuangan. Berbagi Takjil dan Masker kepada pengguna jalan di Jl. Gurilla Kota Medan, 25 April 2021. Sebagai wujud toleransi beragama sesama anak bangsa untuk Keharmonisan Agung “Di Empat Penjuru Lautan Kita Semua Bersaudara” (Lun Yu XII:5) Terima kasih kepada: -KSB DPK KNPI Medan Perjuangan -Keluarga Besar BANKOM KODIM 0201/BS -Sumatera Jaya Abadi -SUN UPVC, dan -Seluruh para donatur yang mendukung acara Shanzai https://www.gemaku.org/235
·gemaku.org·
GEMAKU Kota Medan GEMAKU kec. Medan Perjuangan bekerjasama dengan DPK KNPI Medan Perjuangan. Berbagi Takjil dan Masker 25 April 2021
Keberuntungan & Bencana
Keberuntungan & Bencana
Keberuntungan & Bencana 富 祸 Keberuntungan Bencana 积德虽无人见,行善自有天知。人为善,福虽未至,祸已远离;人为恶,祸虽未至,福已远离;行善之人,如春园之草,不见其长,日有所增;做恶之人,如磨刀之石,不见其损,日有所亏。福祸无门总在心,作恶之可怕,不在被人发现,而在于自己知道;行善之可嘉,不在别人夸赞,而在于自己安详 Perbuatan baik walau tidak diketahui orang, akan diketahui oleh langit. Perbuatan baik, keberuntungan walau belum tiba, bencana sudah menjauh. Perbuatan jahat, walau bencana belum tiba, keberuntungan sudah menjauh. Orang yang perbuatan baik, ibarat rumput yang tumbuh di bulan semi, tidak kelihatan pertumbuhan, tetapi setiap hari menambah panjang.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/keberuntungan-bencana/
·tionghoa.com·
Keberuntungan & Bencana
Pemandangan Alam Taiji di Yulong Dali Tiongkok
Pemandangan Alam Taiji di Yulong Dali Tiongkok
Pemandangan Alam Taiji di Yulong Dali Tiongkok Di Yulong bagian utara, terdapat sebuah sungai yang dinamakan sungai Bijiang, yang alirannya membentuk simbol Taiji (Yin Yang). Pada jaman Dinasti Han, Yulong bernama “Bisu”, sehingga Bijiang artinya sebuah sungai di daerah Bisu. Sungai Bijiang memiliki panjang 173 km. Di Yulong inilah aliran sungai Bijiang ini secara alami membentuk simbol sempurna sebuah Taiji yang merupakan dua pola ikan, seperti mewakili Yin dan Yang, masing-masing di simbol dalam Taiji.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/pemandangan-alam-taiji-di-yulong-dali-tiongkok/
·tionghoa.com·
Pemandangan Alam Taiji di Yulong Dali Tiongkok
Gemaku Foundation Berbagi Berkah Ramadhan 1442 H
Gemaku Foundation Berbagi Berkah Ramadhan 1442 H
Gemaku Foundation Berbagi Berkah Ramadhan 1442 H Gemaku Foundation berbagi berkah dalam momentum Ramadhan 1442 H kepada saudara-saudara kita anak yatim dan para janda, Bogor, 23 April 2021. “….yang mampu dan sarana untuk tumbuh bagi yang muda.  Para janda dan duda yang tidak berdaya, yatim piatu dan orang-orang yang kesepian serta orang sakit dan disabilitas dirawat dengan baik.  Mereka yang tidak suka melihat kekayaan terbengkalai, namun mereka yang tidak menyimpannya untuk kepuasan mereka sendiri. Inilah semangat menuju ‘Keharmonisan Agung'”. (Confucius) https://www.gemaku.org/wp-content/uploads/2021/04/VID-20210423-WA0075-2.mp4 https://www.gemaku.org/wp-content/uploads/2021/04/VID-20210423-WA0075.mp4 https://www.gemaku.org/215
·gemaku.org·
Gemaku Foundation Berbagi Berkah Ramadhan 1442 H
Renungan Kehidupan
Renungan Kehidupan
Renungan Kehidupan Renungan Kehidupan 心念很重要 Benak pikiran sangat-sangat penting 人心念變了 , 德行就變了 Seseorang bila benak pikirannya berubah, maka moralitasnya akan berubah juga 德行變了 , 氣場就變了 Moralitasnya berubah, energi disekitar dirinya akan berubah 氣場變了 , 風水就變了 Energi disekitarnya berubah, maka feng sui nya juga akan berubah 風水變了 , 運氣就變了 Feng suinya berubah, maka rejekinyapun ikut berubah 運氣變了 , 命運就變了 Rejeki berubah, nasibnyapun ikut berubah 改變命運 Mau Merubah Nasib 真正靠的是自己的正能量 , 厚德載物 Benar-benar harus tergantung energi positif yang kita miliki, memiliki kebajikan yang tinggi akan memiliki semuanya 而不是身上配戴的 , 各種護身符轉運珠 Bukan tergantung apa yang dipakai dibadannya, misalnya membawa jimat pelindung atau mutiara yang bisa merubah nasib 內心善良,柔和,寬厚 , 必長福相 Hatinya baik, sabar, lapang dada pasti wajahnya akan berubah jadi wajah hoki 那是多麼昂貴的化妝品 , 都裝扮不出來的 Itulah alat rias yang paling mahal, alat rias apapun tidak bisa merubah wajah orang jadi hoki 相由心生 Aura wajah ditimbulkan dari benak pikiran 境由心轉 Maka keadaan hidup atau nasib akan berubah karena perubahan benak pikiran 古人云: Leluhur kita mengatakan 人心生一念,天地盡皆知 Begitu punya benak pikiran, maka langit dan bumi (Tuhan) langsung tahu 善惡若無報,乾坤必有私 Kebaikan dan kejahatan bila tidak ada karmanya, maka Tuhan tidak adil 人生就是一場修行 , 修的就是一顆心 Dalam kehidupan ini manusia harus membina diri, yang dibina atau dirubah adalah hati atau benak pikirannya 心柔順了 , 一切就完美了 Bila hatinya tanpa ganjalan, semuanya akan jadi lancar 心清淨了 , 處境就美好了 Hati jadi tentram dan damai maka keadaanpun akan jadi lebih indah 心快樂了 , 人生就幸福了 Hati menjadi gembira, maka kehidupannya akan bahagia 人這一輩子 , 不管活成什麼樣子 Manusia dalam seumur hidupnya, apapun kehidupannya 都不要把責任推給別人 Jangan menyalahkan orang lain 一切喜怒哀樂都是自己造成 Karena dirinyalah yang membuat rasa senang, emosi, sedih dan gembira 生命是一種回聲 Kehidupan ini adalah aksi dan reaksi 你幫助的人越多 , 你得到的也越多 Makin banyak orang, makin banyak yang didapatkan.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/renungan-kehidupan/
·tionghoa.com·
Renungan Kehidupan
8 Intisari Kehidupan
8 Intisari Kehidupan
8 Intisari Kehidupan Delapan kalimat di bawah ini, semuanya adalah intisari kehidupan: 1. Orang yang tidak tahu menghargai sesuatu, biarpun diberi gunung emas pun tidak akan bisa merasakan kebahagiaan. 2. Orang yang tidak bisa toleransi, seberapa banyak teman pun, akhirnya semua akan meninggalkannya. 3.… Baca selengkapnya >> https://www.tionghoa.com/8-intisari-kehidupan/
·tionghoa.com·
8 Intisari Kehidupan
MAMA KARTINI
MAMA KARTINI
MAMA KARTINI Salam Kebajikan,  惟德動天, Hari ini tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini, tokoh emansipasi perempuan Indonesia. Melalui pemikiran-pemikirannya, Ibu Kartini adalah pionir dalam dunia pendidikan bagi perempuan dan hak-hak perempuan Indonesia. Walau penetapan hari kelahirannya sebagai hari besar agak diperdebatkan karena masih banyak pahlawan perempuan lain yang tidak kalah hebat di seantero nusantara, namun selama puluhan tahun hingga hari ini, hari Kartini senantiasa diperingati oleh para perempuan Indonesia dengan berbagai kegiatan. Bagi saya pribadi, ada Kartini yang begitu hebat dan berjasa dalam merawat, membesarkan, mengasuh dan mendidik saya, almarhumah mama: Kartini Linggaraja (Tan Kwie Hiang). Mama adalah perempuan luar biasa. Betapa tidak? Dengan melahirkan sepuluh orang anak tidak menghalangi beliau untuk mencari nafkah dengan berdagang. Bukan pedagang besar, tapi tekad mama untuk menghidupi keluarga menyebabkan beliau melakukan hal tersebut. Sepanjang saya tahu, mama tak pernah sekalipun mengeluh. Tak pernah sekalipun beliau menggerutu atau marah ke papa atas kehidupan tak mudah yang dijalani. Mama dan papa selalu saling menghormati dan mencintai. Saling mengagumi dan menghargai. Mama tak pernah mempersoalkan bahkan mendukung pilihan hidup papa untuk menjalankan kehidupan spiritual, menemukan jati diri sejati di usia paruh bayanya. Di usia tua dan tak dapat melihat, Nenek (Apoh) diajak oleh papa untuk pindah dari Tasikmalaya ke Bandung, untuk tinggal di rumah. Dengan tanpa protes atau mengeluh, beliau mau merawat sampai Apoh berpulang. Padahal saat itu mama sudah paruh baya dan sejak awal muda, Apoh tidak begitu setuju atas pernikahan papa dan mama. Mama mempunyai keyakinan teguh bahwa dengan berbakti pada orang tua dan mertua, berbuat baik pada sesama dan rajin bersembahyang pada Tian (Tikong) serta menjalankan agama leluhur (Konghucu), maka hidup beliau beserta anak cucu akan dipenuhi berkah. Saat mama menginjak usia tua hampir berusia sembilan puluh tahun, beliau sakit. Sepanjang sakitnya mama tak pernah lalai untuk bersembahyang. Mama tak pernah takut untuk 'pulang' keharibaan kebajikan Tian bahkan selalu merindukan di jemput oleh papa yang telah berpulang terlebih dahulu. Bagi mama berpulang bukanlah hal yang perlu ditakuti tapi justru merupakan kebahagiaan karena dapat berkumpul kembali dengan pujaan hatinya: papa. Mama adalah sosok perempuan tangguh yang sangat dihormati dan dicintai oleh anak, menantu, cucu dan buyut. Beliau bukanlah seorang sarjana, SD pun tidak tamat, tapi bagi saya dan kakak-kakak saya, beliau adalah guru kehidupan yang telah mengajarkan begitu banyak hal bukan sekedar dengan kata-kata tapi perilaku dan tindakan nyata. Terima kasih Tian telah mengirimkan kami perempuan hebat dan luar biasa. Seorang ibu yang begitu tulus, kuat, tegar, ikhlas, dan bersyukur. Pasangan setia papa di saat suka maupun duka, teladan kami untuk menjalani kehidupan dalam rel yang seharusnya.  Seorang contoh perempuan bijaksana. (US) 21042021 https://www.uungsendana.com/2021/04/mama-kartini.html
·uungsendana.com·
MAMA KARTINI
AKSI TEROR MENGAPA TERULANG LAGI?
AKSI TEROR MENGAPA TERULANG LAGI?
AKSI TEROR MENGAPA TERULANG LAGI? Salam Kebajikan,  惟德動天, Beberapa waktu yang lalu (5/4) saya diminta untuk menjadi salah seorang pembicara dalam Sarasehan Kebangsaan Pergerakan Indonesia Maju dengan topik "Aksi Teror, Mengapa Terulang Lagi?". Beberapa hal saya sampaikan untuk menjawab pertanyaan tersebut, secara singkat saya tuliskan di bawah ini. Tatanan dunia yang kurang adil Dunia diatur dan ditentukan oleh beberapa negara berdasarkan kepentingan mereka bukan berdasarkan keadilan menyebabkan ketidak uasan kelompok tertentu. Politisasi agama Agama dijadikan alat untuk membela kepentingan negara tertentu. Kelompok-kelompok tersebut menggunakan agama dalam perjuangan politik dan senjata untuk melawan ketidakadilan. Iptek: era internet Era internet menyebabkan informasi dapat tersebar dengan cepat dan dapat digunakan untuk indoktrinasi. Hoax beredar kemana-mana. Radikalisasi agama Proses radikalisasi agama terjadi di berbagai belahan penjuru dunia. Timbul ekstremisme dan aksi teror mengatasnamakan agama. Penegakan hukum yang tidak mencerminkan keadilan memperparah keadaan. Limbic dan reptilian brainProses radikalisasi terjadi terhadap berbagai kalangan, bukan hanya kalangan tertentu. Apakah kalangan miskin atau kaya, terdidik atau tidak terdidik, tua atau muda. Hal ini terjadi karena proses radikalisasi terjadi pada limbic dan reptilian brain bukan pada neocortex. Semangat gotong royong/komunal tergeser oleh individualisme. Proses radikalisasi dan aksi teror terjadi pula di Indonesia. Semangat gotong royong mulai terkikis dengan individualisme sehingga kepekaan pada lingkungan sekitar menjadi kurang, menyebabkan rencana aksi teror tidak terdeteksi dini.  Untuk mengatasi hal-hal tersebut dikemukakan beberapa solusi. Perlu tatanan dunia yang lebih adil, bukan ditentukan negara tertentu saja. Tidak dilakukan politisasi agama. Perlu upaya pencegahan dan tindakan hukum yang adil tanpa pandang bulu. Keluarga sebagai tiang negara. Pendidikan keluarga perlu diperhatikan, bukan hanya mengandalkan sekolah atau lembaga lainnya.  Konten pendidikan agama perlu ditinjau ulang. Ada yang kurang pas dalam pendidikan agama di sekolah. Pendidikan agama di sekolah perlu ditekankan pada budi pekerti dan akhlak mulia. Perlu dimulai sejak usia dini.  Amanat Konstitusi perlu dilaksanakan. Dalam proses pembangunan sekarang ini banyak hal yang dilaksanakan tidak sesuai dengan amanat konstitusi. Keadilan sosial perlu menjadi ruh pembangunan. Kepedulian masyarakat pada lingkungan sekitar perlu ditingkatkan kembali dengan kegiatan-kegiatan bersama. Semangat gotong royong perlu dibangkitkan. Closing Statement: Keluarga harus menjadi basis. Pendidikan  anak-anak dalam keluarga perlu diperhatikan dengan sebaik-baiknya.  Semangat gotong royong dan peduli pada lingkungan perlu ditingkatkan.  Sekian. (US) 20042021 https://www.uungsendana.com/2021/04/aksi-teror-mengapa-terulang-lagi.html
·uungsendana.com·
AKSI TEROR MENGAPA TERULANG LAGI?
AKU PANDAI
AKU PANDAI
AKU PANDAI Salam Kebajikan,  惟德動天, "Pada tanggal anu tahun itu, saya berhasil melakukan perubahan ..." (mungkin ya mungkin tidak, mungkin 'saya' mungkin 'kami') "Coba lihat tulisan saya di medsos telah dibaca sekian ribu orang ..." (bisa di cek di medsos) "Saya kenal dengan pejabat anu secara pribadi ..." (mungkin ya, mungkin tidak) "Saya founder organisasi ..." (bisa saja bukan) "Saya banyak menolong orang ..." (mungkin ya) "Dulu saya yang melakukan hal ..." (mungkin 'saya' atau mungkin juga 'kami') "Saya ... hebat" (mungkin ya, tapi orang yang lebih hebat kan ada) "Saya ... pintar" (mungkin ya, tapi orang pintar kan banyak) "Saya ..." (bisa juga sebetulnya 'kami' atau 'kita') "Saya ... bla-bla-bla ..." "Saya ... bla-bla-bla ..." Ada orang tertentu yang mengumumkan dan mengklaim dirinya adalah orang pintar, hebat, banyak berbuat, dan banyak berjasa. Yang ingin dia kemukakan dan diakui oleh orang-orang adalah "Nih lihat saya orang yang luar biasa, hebat, pintar, jagoan... kamu, engkau, kalian semua harus tahu..." Mungkin bahasa cinta dia adalah kata-kata pendukung, namun sepanjang hidup, dia kurang mendapatkan apa yang dia harapkan sehingga dia perlu menunjukkan pada orang-orang agar orang-orang memenuhi tangki cintanya yang tidak pernah penuh. Bagi orang-orang yang mengerti bahasa cinta, walaupun orang tersebut terkesan narsis, lebay, 'sombong' dan menyebalkan namun akan tetap memaklumi dan berupaya membantu untuk mengisi tangki cinta orang tersebut dengan memberi pujian atau sekedar memberi 'like'. Sebetulnya, apa yang telah kita lakukan apalagi menyangkut hal besar tidak harus selalu diketahui orang. Jarang sekali 'prestasi' yang kita lakukan adalah hasil kerja kita sendiri. Ada orang lain yang bekerja sama atau membantu kita mewujudkan hal tersebut. Bisa saja apa yang kita anggap suatu perubahan adalah ide kita, ternyata sebetulnya telah diwacanakan oleh orang lain jauh sebelumnya tapi ide yang sama tersebut tidak kita ketahui karena kita jarang berkomunikasi atau alasan lain. Disadari atau tidak, sikap menonjolkan 'saya' memberi kesan kurang baik dan bukan tidak mungkin menjadi bahan omongan orang-orang walau mungkin tidak dikemukakan langsung di hadapan dia. Di samping karena bahasa cinta, klaim saya adalah orang hebat, berjasa dan pintar bisa juga menunjukkan sebetulnya prestasi orang tersebut biasa-biasa saja dan orang-orang tak terlalu peduli karena dampaknya tidak besar. Bisa juga orang demikian memang orang yang arogan dan sombong atau tak banyak yang telah dilakukannya dalam bidang tersebut. Coba kita camkan apa yang disabdakan Nabi Kongzi dalam Lunyu VI: 1. “Banyak orang berkata 'Aku pandai!', tetapi jika dihalau ke dalam jaring, pikatan atau perangkap, mereka tidak dapat mengetahui bagaimana harus membebaskan diri. Banyak orang berkata 'Aku pandai!', tetapi jika suatu ketika bertekad hendak hidup di dalam Tengah Sempurna, ternyata tidak dapat mempertahankan sekalipun hanya sebulan." Melihat orang-orang seperti ini, yang paling penting adalah bagaimana kita introspeksi diri. Dalam hal tertentu saja kita perlu memberitahu bahwa kita atau si anu sebetulnya turut andil kalau klaim orang sudah keterlaluan. Itupun bersiaplah untuk bermasalah. Karena orang yang mengklaim kemungkinan besar membentengi diri dengan berbagai alasan walau fakta dan data yang menggugurkan klaim tersebut sebetulnya mudah ditelusuri. Ada hal lebih penting dalam kehidupan ini di atas klaim 'Aku pandai'. Lebih baik tunjukkan terus karya, prestasi dan berusaha hidup dalam tengah sempurna. Jangan terjerat dalam keakuan sampai tak mampu melepaskan diri. Bung Karno, Mahatma, Mandela, Steve Jobs, Bill Gates, Hartono bersaudara, Liem Sioe Liong, Xs. Tjhie, Lim Khin Yun, dan Suhu Chew diakui kontribusinya dalam bidang dan lingkup berbeda tanpa mereka perlu mengklaim dirinya hebat, pintar, dan berjasa. (US) 20042021 https://www.uungsendana.com/2021/04/aku-pandai.html
·uungsendana.com·
AKU PANDAI
Me and Confucius
Me and Confucius
Info seputar ajaran Khonghucu Confucius Kongzi Kong Zi Kongcu Khongcu Kong Fu Zi Mencius Mengzi , Cerita Budi Pekerti, Sejarah, Tionghoa, Tiongkok, Seni Budaya
·meandconfucius.com·
Me and Confucius
Study Park Of Confucius
Study Park Of Confucius
SPOC-Study Park of Confucius adalah kelompok belajar yang dilandasi oleh cita-cita Confucius dimana belajar itu tidak dibatasi dimensi waktu, tempat, ruang, bahwa belajar bisa dilakukan oleh manusia sepanjang hidupnya tanpa melihat usia. Melalui SPOC ini kita belajar membina diri melalui pengembangan ilmu pengetahuan dengan membaca dan berkarya. Mengekpresikan pendapat dan memberikan sumbangsih ide-ide yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
·spocjournal.com·
Study Park Of Confucius
Tao Thay Shang Men
Tao Thay Shang Men
Selamat Datang di Website Tao Thay Shang Men.Website ini dibuat sebagai sebuah wadah yang dapat memberikan pemahaman mengenai Tao yang banyak diperbincangkan hingga saat ini, memberikan penjabaran Tao yang universal bagi seluruh umat manusia sehingga yang berjodoh dapat menemukan kejodohannya.
·taotsm.org·
Tao Thay Shang Men
Siu Tao
Siu Tao
SiuTao.Com sebagai Pusat Informasi Agama Tao yang semua yang berhubungan dengan Tao, Taoism, Taoisme. dan informasi lengkap tentang Siu Tao dan Tao Ying Suk
·siutao.com·
Siu Tao