Tionghoa Indonesia

Tionghoa Indonesia

#keberanian #keadilan #tiongkok #simbol
Batu Permata Giok Dalam Budaya Tiongkok
Batu Permata Giok Dalam Budaya Tiongkok
Batu permata giok adalah batuan metamorf yang secara alami berwarna hijau, merah, kuning, atau putih. Ketika dipoles dan dirawat, warna-warna cerah dari batu giok bisa menjadi luar biasa. Jenis batu giok yang paling populer dalam budaya Tiongkok adalah batu giok hijau, yang memiliki warna zamrud. Batu giok dalam bahasa Tionghoa disebut Yu (Hanzi: 玉, Pinyin: yù), merupakan batu yang penting bagi budaya Tiongkok karena keindahan, kegunaan, dan nilai sosial yang dimilikinya. Pentingnya Giok dalam Budaya Tiongkok Giok lebih dari sekadar batu di Tiongkok kuno. Itu adalah simbol kesempurnaan, keabadian, kemuliaan, dan keteguhan, dan orang Tiongkok menganggapnya sebagai inti dari langit dan bumi. Bagi orang Tiongkok, batu giok juga merupakan perwujudan dari kebajikan Konfusianisme seperti keberanian, kebijaksanaan, kesederhanaan, keadilan, dan kasih sayang. Pemolesan dan kecemerlangan batu giok dianggap oleh orang Tiongkok sebagai perwakilan kemurnian sementara kekompakan dan kekerasannya mencerminkan kecerdasan. Bukti penggunaan batu giok ditemukan di delta Sungai Yangtze selama periode budaya Liangzhu (3400 SM–2250 SM). Potongan besar giok ritual seperti Cakram Bi (Hanzi: 碧盘, Pinyin: Bì pán), Kapak Yue (Hanzi: 月斧, Pinyin: Yuè fǔ), dan Silinder Cong (Hanzi: 琮缸, Pinyin: Cóng gāng)sangat populer. Kesenian ini juga menampilkan berbagai hewan seperti penyu, burung, dan ikan. Pembuatan batu giok mulai meningkat selama dinasti Shang (1600 SM – 1100 SM) ketika orang Tiongkok memiliki teknologi untuk secara efisien membuat setiap benda yang bisa dibayangkan dari batu giok. The post Batu Permata Giok Dalam Budaya Tiongkok first appeared on Tionghoa Indonesia .
·tionghoa.org·
Batu Permata Giok Dalam Budaya Tiongkok