Tionghoa Indonesia

Tionghoa Indonesia

#tradisional #obat
Anggur Realgar – Xionghuangjiu (雄黄酒)
Anggur Realgar – Xionghuangjiu (雄黄酒)
Anggur Realgar / Xionghuangjiu adalah anggur putih atau anggur beras yang dibuat dari bubuk realgar, dan merupakan minuman untuk festival tradisional Tiongkok, Festival Perahu Naga. Sebagai bahan obat tradisional Tiongkok, realgar dapat digunakan sebagai penawar racun dan insektisida. Oleh karena itu, orang dahulu percaya bahwa realgar dapat menahan ular, kalajengking dan serangga lainnya. Kebiasaan minum anggur pada Festival Perahu Naga sangat populer di lembah Sungai Yangtze pada jaman kuno. Ada pepatah lama yang mengatakan “minum anggur realgar, penyakit akan hilang”. Realgar adalah mineral, komponen utamanya adalah arsenik sulfida, dan mengandung merkuri, yang beracun. Anggur realgar dibuat dengan menambahkan sedikit realgar ke anggur putih atau anggur kuning. Anggur Realgar memiliki efek sterilisasi, untuk obat cacing dan detoksifikasi. Juga digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok untuk mengobati penyakit kulit. Pada jaman kuno ketika tidak ada desinfektan seperti yodium, realgar yang direndam dalam anggur dapat mendetoksifikasi dan menghilangkan rasa gatal. Orang dewasa mengoleskan anggur realgar di dahi, telinga, hidung, tangan, kaki, hati, untuk mendisinfeksi dan mencegah penyakit. Realgar, sebagai obat, memiliki sejarah panjang, sifat obatnya keras, hangat, dan sangat beracun. Realgar bersifat hangat, sedikit pedas, dan beracun. Dapat digunakan secara eksternal atau internal. Realgar terutama digunakan secara eksternal untuk membunuh serangga, detoksifikasi, mengobati bisul, eksim , kudis, gigitan ular. Minum anggur realgar dalam jumlah sedikit dapat menyembuhkan epilepsi dan pegal linu, namun karena realgar memiliki kekuatan korosi, harus diinstruksikan oleh dokter dan anggur realgar yang diseduh sesuai dengan metode kuno dapat diminum. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Anggur Realgar – Xionghuangjiu (雄黄酒)
Calamus aka Jeringau
Calamus aka Jeringau
Calamus atau dikenal dengan nama Jeringau, memiliki nama latin Acorus calamus L. Tumbuhan ini berasal dari suku Acoraceae. Dalam bahasa Inggris tumbuhan ini disebut Sweet Flag atau Calamus. Di Indonesia disebut Jeringau atau Jaringau. Ada variasi penyebutan di beberapa daerah, sebagai contoh di Sumatera disebut sebagai Jerango, di Jawa disebut Dringo, dan di Bali disebut Jangu. Tumbuhan ini telah lama dikenal oleh masyarakat di Indonesia dan bahkan di dunia sebagai obat tradisional. Akar (rimpang) dari tumbuhan calamus digunakan untuk membuat obat. Calamus umumnya digunakan untuk mengatasi masalah perut, masalah kulit, dn sakit telinga. Dalam makanan, calamus digunakan sebagai bumbu. Kandungan dalam calamus bisa membuat relaksasi otot dan rasa kantuk. Juga dapat mengurangi pembengkakan, membunuh sel kanker, dan membunuh serangga. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Calamus aka Jeringau
Serba Serbi Buah Jujube aka Angco Dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok
Serba Serbi Buah Jujube aka Angco Dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok
Buah kecil berwarna kemerahan ini memiliiki nama latin Ziziphus jujuba, biasa disebut jujube (Hanzi: 红枣, Pinyin: Hóngzǎo), kurma merah, kurma Tiongkok, jujube Tiongkok. Buah jujube memiliki rasa manis dengan tekstur yang chewy. Dengan rasanya tersebut, buah ini sering dikeringkan dan dijadikan permen atau dessert di negara-negara Asia. Buah yang juga biasa disebut angco ini, sering dijumpai pada masakan Tionghoa dan beberapa obat herbal Tiongkok. Diketahui jujube mulai dibudidayakan semenjak tahun 9000 SM pada daerah Asia Tenggara. Pada masa dinasti Zhou Barat masyarakat Tiongkok telah menggunakan jujube sebagai campuran dalam minuman arak. Kadar vitamin C dalam buah jujube 80 kali lebih banyak dibandingkan dengan buah anggur dan buah apel. Oleh karena kandungan vitamin C yang tinggi tersebut mampu mengubah kolesterol yang tinggi menjadi bile acid yang mampu mencegah terjadinya batu empedu. Selain vitamin C masih banyak lagi kandungan nutrisi dan vitamin lainnya pada buah jujube antara lain vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, protein, kalsium, fosfor, besi, dan magnesium. Buah dan bijinya digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok, dipercaya dapat meredakan stres, dan secara tradisional untuk antijamur, anti bakteri, anti maag, anti inflamasi dan sedasi, antispastic, antifertilitas/kontrasepsi, hipotensi dan antinefritik, kardiotonik, antioksidan, imunostimulan, dan sifat penyembuhan luka. Buah berbiji satu dengan kulit buah yang tipis ini, sifatnya hangat. Menggantikan Qi, menambah darah, dan menenangkan pikiran. Baik untuk limpa lemah dan perut, kurang darah, insomnia, dan kelesuan. Perlu diperhatikan, jujube tidak cocok dikonsumsi oleh orang yang bertipe tubuh lembab, karena dapat mengakibatkan kembung dan diare. Biasanya buah jujube dikombinasikan dengan berbagai jenis bahan lainnya, sehingga menjadi ramuan herbal yang memiliki banyak manfaat. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Serba Serbi Buah Jujube aka Angco Dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok
Luo Han Guo (罗汉果) Sebagai Pengganti Gula dan Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Luo Han Guo (罗汉果) Sebagai Pengganti Gula dan Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Luo han guo (Hanzi: 罗汉果, Pinyin: Luóhànguǒ) merupakan salah satu obat tradisional yang telah digunakan oleh rakyat Tiongkok secara turun temurun. Luo han guo atau bisa juga disebut monk fruit (神仙果) mendapatkan namanya dari kepercayaan biksu Buddha yang merupakan orang-orang yang pertama kali memanfaatkan buah ini. Buah biksu, atau luo han guo, merupakan buah berbentuk melon hijau kecil yang berasal dari Tiongkok Selatan. Buah ini telah terkenal dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM) selama beberapa dekade. Luo han kuo termasuk tumbuhan merambat berdiameter 3-5 cm dengan kulit buah berwarna hijau. Namun, pada saat buah tersebut sudah masak kulit buah ini akan berubah warna menjadi kecoklatan dengan rasa yang sangat manis. Buah ini memiliki beberapa nama sebutan lainnya. Lo han gou, Lor Hon Gor, Ge Si Wei Ruo Guo, Ra Kan Ka. Selain itu bisa disebut sebagai buah arhat, buah Momordica, Momordicae Grosvenori Fructus, buah panjang umur, dan buah ajaib. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Luo han guo yang masak atau yang berubah warna menjadi kecoklatan memiliki rasa yang manis. Rasa manis tersebut muncul dari kandungan Triterpenoid Glycosides yang menyebabkan buah ini memiliki rasa manis yang alami. Rasa manisnya 150-250 kali lebih manis daripada gula pasir, tetapi punya nol kalori dan karbohidrat, serta tidak meningkatkan kadar glukosa darah. Dengan rasa manis alami tersebut, membuat buah ini sering dijadikan sebagai campuran bahan makanan dan minuman. Dapat diolah dengan cara direbus atau diseduh menjadi teh herbal ataupun sebagai bahan pembuat sup dan semur. Beberapa kandungan kimia yang dimiliki oleh buah ini sudah terbukti fungsinya dalam melawan bakteri jahat dalam tubuh serta mendorong aktivitas dari sel anti tumor pada paru-paru dan hati. Luo han guo mengandung vitamin C, salah satu nutrisi yang sangat penting bagi imunitas tubuh. Vitamin C juga berperan penting dalam produksi kolagen yang dibutuhkan tubuh untuk menciptakan sel, jaringan otot, serta pembuluh darah. Manfaat lain dari luo han guo adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan antioksidan dan antiradang dalam buah ini dapat membantu meningkatkan sistem pertahanan tubuh dari berbagai ancaman penyakit.
·tionghoa.org·
Luo Han Guo (罗汉果) Sebagai Pengganti Gula dan Tingkatkan Daya Tahan Tubuh