Found 2 bookmarks
Newest
Legenda Festival Pertengahan Musim Gugur – Kisah Kelinci Giok (玉兔捣药)
Legenda Festival Pertengahan Musim Gugur – Kisah Kelinci Giok (玉兔捣药)
Legenda ini dianggap sebagai perpanjangan dari Legenda Festival Pertengahan Musim Gugur Chang E Terbang Ke Bulan . Alkisah, Kaisar Giok (Hanzi: 玉皇大帝, Pinyin: Yùhuángdàdì) menyamar menjadi orang tua yang miskin dan kelaparan dan memohon makanan dari monyet, rubah, dan kelinci. Monyet mengumpulkan buah dari pohon, dan rubah mengumpulkan ikan dari sungai. Sedangkan kelinci, hanya bisa mengumpulkan rumput. Mengetahui bahwa rumput tidak dapat dipersembahkan sebagai makanan bagi manusia, kelinci memutuskan untuk menawarkan tubuhnya sendiri, mengorbankan dirinya dalam api. Namun, entah bagaimana, kelinci tidak terbakar. Orang tua itu tiba-tiba mengungkapkan dirinya sebagai Kaisar Giok yang agung. Tersentuh secara mendalam oleh pengorbanan tanpa pamrih si kelinci, ia mengirimnya ke bulan untuk menjadi Kelinci Giok (Hanzi: 玉兔, Pinyin: Yùtù) yang abadi dan menemani Chang E di bulan. Chang E yang tinggal sendirian setelah tiba di bulan, menyukai Kelinci Giok pada pandangan pertama. Seiring berjalannya waktu, Chang E dan Kelinci Giok menjadi teman yang tak terpisahkan. Mendengar tentang kisah Chang E dan Hou Yi, Kelinci Giok merasa simpati kepada mereka. Kelinci Giok memutuskan untuk membuat obat surgawi khusus, yang dapat membantu Chang E kembali ke Bumi. Dia menumbuk obat herbal menjadi ramuan ajaib dengan lesung dan alunya. Sayangnya, Kelinci Giok masih belum bisa membuatnya meskipun, ia telah bekerja keras selama ribuan tahun. Jika kamu memandang bulan, kamu dapat melihat garis besar Kelinci Giok yang sedang memukul-mukul alu. Lebih dari sekadar imut, lembut, dan putih, Kelinci Giok adalah tanda tidak mementingkan diri sendiri, kesalehan, dan pengorbanan. Mungkin itu sebabnya Kelinci Giok ada di bulan, sehingga di mana pun kita berada di bumi, kita selalu memiliki etika kebenaran dan pengorbanan diri yang harus dijunjung. Artikel pertama muncul di: Tionghoa Indonesia - Budaya dan Tradisi Tionghoa Indonesia Pada: Legenda Festival Pertengahan Musim Gugur – Kisah Kelinci Giok (玉兔捣药)
·tionghoa.org·
Legenda Festival Pertengahan Musim Gugur – Kisah Kelinci Giok (玉兔捣药)
Legenda Festival Pertengahan Musim Gugur – Chang E Terbang Ke Bulan (嫦娥奔月)
Legenda Festival Pertengahan Musim Gugur – Chang E Terbang Ke Bulan (嫦娥奔月)
Chang E terbang ke bulan (Hanzi: 嫦娥奔月, Pinyin: Cháng’é bēn yuè) adalah adalah legenda Festival Pertengahan Musim Gugur (Hanzi: 中秋节, Pinyin: Zhōngqiū jié) yang paling banyak diceritakan. Dikatakan bahwa pada zaman kuno, ada sepuluh matahari di langit. Dengan keberadaan sepuluh matahari, panas yang ekstrem membuat kehidupan orang-orang menjadi sangat sulit. Tanaman mengering dan orang-orang sangat menderita. Ada seorang pemanah sakti bernama Hou Yi (Hanzi: 后羿, Pinyin: Hòu yì), yang bertekad untuk meringankan penderitaan ini. Dia naik ke puncak Gunung Kunlun (Hanzi: 昆仑山, Pinyin: Kūnlún shān), mengambil kekuatan penuh untuk menarik busur dengan seluruh kekuatannya dan menembak jatuh sembilan matahari. Kemudian, Hou Yi menikahi seorang wanita bernama Chang E. Chang E (Hanzi: 嫦娥, Pinyin: Cháng’é) adalah seorang wanita cantik dan baik hati yang membantu orang miskin. Orang-orang sangat menyukainya. Hou Yi dan Chang E menjalani kehidupan yang bahagia. Suatu hari, Ratu Surga (Hanzi: 王母, Pinyin: Wáng mǔ) yang tinggal di Gunung Kunlun memberi Hou Yi obat mujarab sebagai hadiah atas prestasinya yang luar biasa. Ramuan ini dapat membantu orang yang meminumnya naik ke surga dan menjadi abadi. Hou Yi membawanya pulang dan meminta Chang E untuk menyimpannya. Sayangnya, seorang penjahat bernama Pengmeng (Hanzi: 蓬蒙, Pinyin: Péng méng) mengetahui hal ini. Pengmeng mendobrak masuk ke rumah mereka dan meminta Chang E menyerahkan ramuan itu. Saat itu, Hou Yi sedang berburu. Mengetahui bahwa dia tidak bisa mengalahkannya, Chang E segera menelan ramuan itu. Begitu dia menelannya, badannya teraa ringan dan terbang ke langit. Enggan meninggalkan suaminya, Cheng E mencoba yang terbaik untuk terbang ke bulan, tempat terdekat dengan bumi di surga. Hou Yi kembali ke rumah dan menemukan istrinya telah menghilang. Houyi sangat merindukan Chang E. Untuk mengobati rasa rindunya, Hou Yi menyiapkan perjamuan menuju bulan pada setiap tanggal 15 bulan 8 penanggalan imlek, berharap untuk bertemu dan bersatu kembali dengan Chang E. Kebiasaan ini kemudian diikuti oleh orang-orang yang berdoa kepada Dewi Chang E untuk keberuntungan. Secara bertahap, tanggal 15 bulan 8 penanggalan imlek, yang merupakan hari dimana Chang E terbang ke bulan dan berpisah dengan suami tercintanya, telah menjadi Festival Pertengahan Musim Gugur. Artikel pertama muncul di: Tionghoa Indonesia - Budaya dan Tradisi Tionghoa Indonesia Pada: Legenda Festival Pertengahan Musim Gugur – Chang E Terbang Ke Bulan (嫦娥奔月)
·tionghoa.org·
Legenda Festival Pertengahan Musim Gugur – Chang E Terbang Ke Bulan (嫦娥奔月)