Found 2 bookmarks
Newest
Sambut Imlek 2573, Ini Makanan Khas Imlek Beserta Maknanya
Sambut Imlek 2573, Ini Makanan Khas Imlek Beserta Maknanya
Sumber Ilustrasi: Baidu Selain identik dengan bagi-bagi angpao , Imlek juga identik dengan kumpul bersama keluarga dan makan-makan. Biasa nya setiap daerah / keluarga punya makanan wajib sendiri. Setiap makanan juga punya arti dan maknanya sendiri lho. Berikut beberapa makanan wajib yang biasa nya ada saat Imlek: 1. Kue lapis legit Bentuknya yang berlapis membuat kue ini dianggap sebagai simbol kemakmuran yang diharapkan terjadi secara berlapis. Dengan menyantap lapis legit saat tahun baru sama saja berdoa dan berharap agar mendapat banyak keuntungan. Prosesnya yang bertahap membuat lapisan kue dianggap sebagai langkah demi langkah perjalanan hidup. Meskipun sulit dan membutuhkan waktu lama, tapi kue yang dihasilkan rasanya enak. Inilah perumpamaan hidup yang menggambarkan setiap ada usaha pasti ada hasilnya. 2. Mie goreng Mie goreng memiliki peranan penting di setiap acara adat Tiongkok, bukan hanya di acara ulang tahun saja mie goreng juga hidangan wajib yang hadir saat Imlek. Mie ini punya arti khusus bagi masyarakat Tionghoa yaitu simbol dari umur panjang, kebahagiaan, dan rezeki yang berlimpah. Dalam tradisi Tionghoa, dilarang untuk memasak dan menyajikan mie goreng yang terpotong. Pasalnya, mi goreng merupakan lambang umur yang panjang. Jika terpotong maka akan memperpendek usia. 3. Telur celup teh Sajian yang paling khas ini juga nggak pernah absen saat Imlek. Telur yang direbus dengan kecap asin dan teh ini punya rasa unik. Rasanya mirip dengan telur coklat yang punya rasa manis dan gurih ini enak banget walaupun cuma dicemilin aja. Tapi tahu nggak sih kalau ternyata telur teh ini punya arti khusus? Teh telur ini dipercaya akan mendatangkan kesuburan, keutuhan dan kekayaan. 4. Jeruk Mandarin Jeruk Mandarin merupakan salah satu buah yang identik dengan perayaan Imlek. Konon jeruk ini melambangkan kemakmuran rejeki yang selalu bertumbuh. Ada pula yang menyebut bahwa jeruk Mandarin merupakan simbol kehidupan dan kesejahteraan. 5. Kue mangkuk Kue ini dibuat dengan menggunakan bahan dasar tepung beras. Umumnya kue mangkuk diletakkan di bagian paling atas saat menyusun kue keranjang. Hidangannya pun dibuat berwarna-warni yang memang identik dengan Imlek. Konon, semakin banyak kelopak dari kue mangkuk yang dimakan, kamu akan makin beruntung. 6. Kue keranjang Kue keranjang ini punya peranan penting di Hari Raya Imlek. Kue keranjang atau nian gao ini memiliki arti tahun yang lebih sejahtera. Sehingga kue keranjang selalu ada saat sembahyang dan jamuan makan saat Imlek. Biasanya kue keranjang akan disusun di atas kue mangkok warna merah. Harapannya adalah setiap orang bisa memiliki kehidupan yang manis dan menanjak. 7. Yu sheng Yu sheng melambangkan keberkahan dan kebersamaan keluarga. Yu sheng adalah sepiring salad dengan berbagai jenis isian. Wortel, jeruk bali, ubur-ubur, rumput laut, manisan gula, lobak putih, wijen, kerupuk, dan kacang dicampur dalam satu piring. Selain itu, ada juga irisan ikan mentah yang sebelumnya sudah direndam minyak dalam campuran minyak goreng, minyak wijen, dan merica. Setelahnya, dibumbui dengan air jeruk dan merica. Bagi mereka yang tidak bisa makan ikan mentah, ikan kukus bisa menjadi alternatif. Bagian “seru” dari memakan yu sheng adalah mengaduk semua bahan-bahan itu tujuh kali sambil mengangkatnya tinggi-tinggi. Dipercaya bahwa semakin tinggi, maka semakin banyak rezeki yang akan datang. 8. Manisan dan permen Biasanya manisan dikemas dalam wadah berbentuk segitiga delapan yang disebut tray of togetherness. Dalam satu wadah umumnya berisi banyak manisan serta melambangkan makna khusus juga: a. Melon lambangkan perkembangan dan kesehatan b. Kelapa kering lambangkan persahabatan dan kesatuan c. Jeruk lambangkan kemakmuran d. Lengkeng lambangkan banyak anak e. Biji teratai lambangkan kesuburan f. Leci lambang ikatan keluarga yang kuat g. Kacang tanah lambang panjang umur h. Semangka merah lambangkan kebahagiaan dan kejujuran 9. Babi panggang Kurang lengkap rasanya jika perayaan Imlek tidak ada daging babi. Namun selain dipanggang, daging babi juga dapat dihidangkan bersama saus asam manis. Konon dengan mengonsumsi daging babi saat Imlek, kamu akan diberi keberuntungan karena babi diibaratkan sebagai kantung yang menampung rezeki. Namun, ada pula yang mengibaratkan bahwa babi merupakan hewan yang malas. Sehingga dengan mengonsumsinya kamu akan terhindar dari kemalasan. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Sambut Imlek 2573, Ini Makanan Khas Imlek Beserta Maknanya
Lapangan Glodok & Gong Xi Fa Cai
Lapangan Glodok & Gong Xi Fa Cai
Kawasan Pintu Kecil (dulu bernama Pintoe Ketjil) tidak jauh dari kawasan Pecinan Glodok semasa Batavia Kehadiran etnis Tionghoa di Kota Batavia tidak hanya membuat roda perekonomian di kota ini menjadi berputar tetapi juga ikut memberi warna tersendiri bagi sebuah kota yang dibangun Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen. Jan Pieterszoon Coen adalah Gubernur Jenderal wilayah kongsi Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang keempat dan keenam. Pada masa jabatan pertama ia memerintah pada 1619–1623 dan untuk masa jabatan yang kedua berlangsung pada 1627–1629. Salah satu warna tersendiri yang hingga kini terus melekat adalah tradisi perayaan yang dilaksanakan oleh penduduk Kota Batavia keturunan Tionghoa. Suasana Imlek Setiap ada perayaan, sudut-sudut Kota Batavia menjadi lebih semarak. Keramaian tersebut semakin terasa di sebuah lapangan yang dinamakan Glodok Plein alias lapangan Glodok. Lampu menyala terang-benderang. Warna-warna terpancar di setiap sudut. Lapangan yang berlokasi di kawasan Pecinan Glodok tersebut menjadi lebih meriah. Untuk merayakan Tahun Baru Imlek (Sin Cia), penduduk di kawasan Pecinan melakukan pelbagai persiapan. Banyak pula penduduk Kota Batavia yang non-Tionghoa yang ikut berbaur untuk melakukan persiapan perayaan tersebut. Mereka berbaur merayakan tradisi turun-temurun etnis Tionghoa tersebut. Salah satunya adalah Mat Pitak, seorang pegawai partikelir di bilangan Gang Lo Soe Fan di daerah Patekoan (kini masuk wilayah Jakarta Kota). Mat Pitak yang Betawi asli tersebut selalu membantu mempersiapkan penyambutan Tahun Baru Imlek (Sin Cia). Ia mengucapkan selamat dengan datangnya musim semi (cun) dan biarlah murah rezeki dan panjang umur. Etnis Tionghoa sangat menantikan Tahun Baru Imlek (Sin Cia) dengan harapan bisa mendapat rezeki yang banyak dan berumur panjang. Warna-warni Kue Apam Setiap Tahun Baru Imlek tiba, tidak akan afdol tanpa kehadiran pelbagai makanan yang bisa dibilang sebagai sajian wajib yang tidak boleh ditinggalkan. Salah satunya adalah kue keranjang yang diartikan sebagai kecukupan dan kekal dalam keluarga. Kue keranjang Selain itu, juga harus ada teh-liauw atau manisan yang menjadi simbol penghidupan yang manis dan lancar. Semuanya itu kemudian dilengkapi dengan kehadiran kue apam yang bagi tradisi Tionghoa diperlambangkan sebagai pengharapan. Artinya, segala apa yang mulanya kecil, lama-kelamaan menjadi besar dan berbunga-bunga kemerah-merahan seperti bagian permukaan kue apam tersebut. Sumber: www.sinarharapan.co/metropolitan/read/32292/glodok_plein__kue_apam_dan__gong_xi_fa_cai_
·tionghoa.org·
Lapangan Glodok & Gong Xi Fa Cai