Found 6 bookmarks
Newest
Beda Orang Tiongkok Bagian Utara & Bagian Selatan
Beda Orang Tiongkok Bagian Utara & Bagian Selatan
Tiongkok adalah negara yang sangat besar baik dari segi tanah maupun jumlah penduduknya. Konsep Tiongkok bagian utara dan selatan berasal dari perbedaan iklim, geografi, budaya, dan sifat fisik. Orang Tiongkok selalu mendefinisikan diri mereka sebagai orang utara atau selatan ketika mereka bersosialisasi. Kita dapat dengan mudah mengidentifikasi perbedaan orang utara dan orang selatan menurut penampilan, karakteristik, dialek, dan makanan yang mereka makan. Apa yang membedakan Tiongkok bagian utara dan selatan? Tiongkok dibagi menjadi Tiongkok bagian utara dan selatan oleh Garis Qinling-Huaihe (secara harfiah berarti Garis Pegunungan Qinling-Sungai Huai) berasal dari zaman neolitik. Namun, secara budaya, pembagiannya lebih ambigu. Di provinsi timur seperti Jiangsu dan Anhui, Sungai Yangtze kadang dianggap sebagai batas utara-selatan alih-alih Sungai Huai. Beda orang Tiongkok utara dan selatan 1. Penampilan Secara umum, orang Tiongkok bagian utara lebih tinggi, mata lebih sipit, kulit lebih cerah, dan wajah lebih panjang. Orang Tiongkok bagian selatan bertubuh lebih pendek, mata bulat besar, kulit lebih gelap, wajah bulat, dan leher lebih pendek. Keanekaragaman tersebut terbentuk karena adaptasi manusia terhadap iklim dan pola makan. 2. Karakter penduduk Orang Tiongkok bagian utara lebih blak-blakan dan langsung, lucu, suka berteman. Sebaliknya, orang Tiongkok bagian selatan lebih pendiam, berhati-hati, dan detail dalam perencanaan. 3. Dialek Meskipun Tiongkok menggunakan bahasa Tionghoa, yang berdasarkan dialek Beijing-Utara, ada lebih dari 100 dialek di Tiongkok. Ini dapat menjelaskan mengapa orang utara berbicara bahasa Tionghoa dengan lebih baik. Anda dapat dengan mudah memahami dialek orang utara, bahkan dengan aksen utara (rhotik). Di sisi lain, ada dialek yang lebih sulit dipahami di Tiongkok selatan, termasuk bahasa lokal dari banyak kelompok minoritas, seperti Zhuang, Yao, dan Miao. Dialek selatan lebih sulit untuk dipahami, kebanyakan dari mereka berasal dari Yue (misalnya Kanton), Minnan (misalnya Hokkien), Wu (misalnya Shanghai), Hakka (misalnya Taiwan), Xiang (misalnya Hunan) atau Gan (misalnya Jiangxinese). 4. Makanan Karena iklim yang berbeda, bagian utara menghasilkan gandum, bersama dengan jagung, sayuran akar, dan kubis, sedangkan bagian selatan menghasilkan terutama beras, bersama dengan terong, tomat, dan varietas sayuran berdaun. Orang Utara makan lebih banyak roti kukus (mantou), mie, pangsit, dan makanan berbasis gandum lainnya, sementara orang Selatan makan lebih banyak makanan berbasis nasi. Buah dari utara dan selatan juga berbeda. Sebagian besar apel, melon, dan persik tumbuh di utara, sedangkan selatan menghasilkan lebih banyak buah tropis seperti mangga, pisang, kelapa, dan leci. Ketika orang pergi untuk membeli bahan makanan, orang utara akan membeli banyak sekaligus. Disisi lain, orang selatan lebih suka membeli makanan setiap hari untuk kesegaran dan dalam jumlah yang lebih kecil. 5. Kebiasaan “minum” Di Tiongkok bagian selatan, kamu cenderung lebih sering bertemu dengan orang minum teh. Mereka minum bir / arak hanya untuk kebutuhan sosial. Sedangkan di Tiongkok bagian utara, mereka lebih dan sangat sering minum bir / arak. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Beda Orang Tiongkok Bagian Utara & Bagian Selatan
Sambut Imlek 2573, Ini Makanan Khas Imlek Beserta Maknanya
Sambut Imlek 2573, Ini Makanan Khas Imlek Beserta Maknanya
Sumber Ilustrasi: Baidu Selain identik dengan bagi-bagi angpao , Imlek juga identik dengan kumpul bersama keluarga dan makan-makan. Biasa nya setiap daerah / keluarga punya makanan wajib sendiri. Setiap makanan juga punya arti dan maknanya sendiri lho. Berikut beberapa makanan wajib yang biasa nya ada saat Imlek: 1. Kue lapis legit Bentuknya yang berlapis membuat kue ini dianggap sebagai simbol kemakmuran yang diharapkan terjadi secara berlapis. Dengan menyantap lapis legit saat tahun baru sama saja berdoa dan berharap agar mendapat banyak keuntungan. Prosesnya yang bertahap membuat lapisan kue dianggap sebagai langkah demi langkah perjalanan hidup. Meskipun sulit dan membutuhkan waktu lama, tapi kue yang dihasilkan rasanya enak. Inilah perumpamaan hidup yang menggambarkan setiap ada usaha pasti ada hasilnya. 2. Mie goreng Mie goreng memiliki peranan penting di setiap acara adat Tiongkok, bukan hanya di acara ulang tahun saja mie goreng juga hidangan wajib yang hadir saat Imlek. Mie ini punya arti khusus bagi masyarakat Tionghoa yaitu simbol dari umur panjang, kebahagiaan, dan rezeki yang berlimpah. Dalam tradisi Tionghoa, dilarang untuk memasak dan menyajikan mie goreng yang terpotong. Pasalnya, mi goreng merupakan lambang umur yang panjang. Jika terpotong maka akan memperpendek usia. 3. Telur celup teh Sajian yang paling khas ini juga nggak pernah absen saat Imlek. Telur yang direbus dengan kecap asin dan teh ini punya rasa unik. Rasanya mirip dengan telur coklat yang punya rasa manis dan gurih ini enak banget walaupun cuma dicemilin aja. Tapi tahu nggak sih kalau ternyata telur teh ini punya arti khusus? Teh telur ini dipercaya akan mendatangkan kesuburan, keutuhan dan kekayaan. 4. Jeruk Mandarin Jeruk Mandarin merupakan salah satu buah yang identik dengan perayaan Imlek. Konon jeruk ini melambangkan kemakmuran rejeki yang selalu bertumbuh. Ada pula yang menyebut bahwa jeruk Mandarin merupakan simbol kehidupan dan kesejahteraan. 5. Kue mangkuk Kue ini dibuat dengan menggunakan bahan dasar tepung beras. Umumnya kue mangkuk diletakkan di bagian paling atas saat menyusun kue keranjang. Hidangannya pun dibuat berwarna-warni yang memang identik dengan Imlek. Konon, semakin banyak kelopak dari kue mangkuk yang dimakan, kamu akan makin beruntung. 6. Kue keranjang Kue keranjang ini punya peranan penting di Hari Raya Imlek. Kue keranjang atau nian gao ini memiliki arti tahun yang lebih sejahtera. Sehingga kue keranjang selalu ada saat sembahyang dan jamuan makan saat Imlek. Biasanya kue keranjang akan disusun di atas kue mangkok warna merah. Harapannya adalah setiap orang bisa memiliki kehidupan yang manis dan menanjak. 7. Yu sheng Yu sheng melambangkan keberkahan dan kebersamaan keluarga. Yu sheng adalah sepiring salad dengan berbagai jenis isian. Wortel, jeruk bali, ubur-ubur, rumput laut, manisan gula, lobak putih, wijen, kerupuk, dan kacang dicampur dalam satu piring. Selain itu, ada juga irisan ikan mentah yang sebelumnya sudah direndam minyak dalam campuran minyak goreng, minyak wijen, dan merica. Setelahnya, dibumbui dengan air jeruk dan merica. Bagi mereka yang tidak bisa makan ikan mentah, ikan kukus bisa menjadi alternatif. Bagian “seru” dari memakan yu sheng adalah mengaduk semua bahan-bahan itu tujuh kali sambil mengangkatnya tinggi-tinggi. Dipercaya bahwa semakin tinggi, maka semakin banyak rezeki yang akan datang. 8. Manisan dan permen Biasanya manisan dikemas dalam wadah berbentuk segitiga delapan yang disebut tray of togetherness. Dalam satu wadah umumnya berisi banyak manisan serta melambangkan makna khusus juga: a. Melon lambangkan perkembangan dan kesehatan b. Kelapa kering lambangkan persahabatan dan kesatuan c. Jeruk lambangkan kemakmuran d. Lengkeng lambangkan banyak anak e. Biji teratai lambangkan kesuburan f. Leci lambang ikatan keluarga yang kuat g. Kacang tanah lambang panjang umur h. Semangka merah lambangkan kebahagiaan dan kejujuran 9. Babi panggang Kurang lengkap rasanya jika perayaan Imlek tidak ada daging babi. Namun selain dipanggang, daging babi juga dapat dihidangkan bersama saus asam manis. Konon dengan mengonsumsi daging babi saat Imlek, kamu akan diberi keberuntungan karena babi diibaratkan sebagai kantung yang menampung rezeki. Namun, ada pula yang mengibaratkan bahwa babi merupakan hewan yang malas. Sehingga dengan mengonsumsinya kamu akan terhindar dari kemalasan. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Sambut Imlek 2573, Ini Makanan Khas Imlek Beserta Maknanya
Hal Yang Dilakukan Orang Tiongkok Saat Perayaan Festival Musim Semi
Hal Yang Dilakukan Orang Tiongkok Saat Perayaan Festival Musim Semi
Festival Musim Semi (hanzi: 春节, pinyin: chūn jié), disebut juga Tahun Baru (hanzi: 年 , pinyin: nián), adalah perayaan yang penting bagi orang Tiongkok. Perayaan ini dimulai dari tanggal 30 bulan dua belas penanggalan Lunar (hanzi: 腊月 , pinyin: là yuè) hingga tanggal 15 bulan pertama penanggalan lunar (hanzi: 正月 , pinyin: zhēng yuè). Pada tanggal 30 bulan dua belas penanggalan Lunar, atau yang juga dikenal dengan Malam Tahun Baru Imlek (hanzi: 除夕 , pinyin: chú xì) dan tanggal 1 bulan pertama penanggalan Lunar, merupakan hari terpenting dalam perayaan Festival Musim Semi. Malam Tahun Baru Imlek, adalah hari berkumpul (hanzi: 团圆 , pinyin: tuán yuán) bersama keluarga bagi orang Tiongkok. Pada malam ini, semua orang, tidak peduli berada dimanapun, sangat berharap bisa pulang dan berkumpul bersama keluarganya. Tengah malam jam 12, seluruh keluarga akan makan malam bersama (hanzi: 团圆饭 , pinyin: tuán yuán fàn). Saat pagi di hari berikutnya, atau yang juga dikenal dengan tanggal 1 bulan pertama penanggalan Lunar (hanzi: 正月初一 , pinyin: zhēng yuè chū yī), orang-orang akan keluar rumah dengan baju baru, membawa hadiah, pergi mengunjungi kerabat dan teman untuk memberi salam Tahun Baru Imlek (hanzi: 拜年 ,pinyin: bài nián). Memberi salam Tahun Baru Imlek, harus sesuai urutan generasi, dari orang yang dituakan. Ada beberapa orang yang memiliki banyak kerabat, terkadang tidak ingat akan panggilan para kerabatnya, sehingga akan memberikan salam “Selamat Tahun Baru Imlek (hanzi: 过年好 , pinyin: guò nián hǎo)”. Meskipun salam ini terdengar pendek dan sederhana, tetapi orang-orang akan merasa hangat dan nyaman. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Hal Yang Dilakukan Orang Tiongkok Saat Perayaan Festival Musim Semi
Tradisi Modern Hari Kasih Sayang di Tiongkok
Tradisi Modern Hari Kasih Sayang di Tiongkok
Apa itu tradisi modern? Tradisi modern adalah tradisi yang ada atau muncul di zaman modern. Ternyata, di Tiongkok, ada 3 tradisi modern perayaan Hari Valentine / Hari Kasih Sayang, yaitu: Hari Valentine Putih, Hari Lajang, Wǔ-èr líng / 520. Tiga Hari Kasih Sayang Tiongkok ini muncul di zaman modern, perayaan ini menunjukkan bahwa orang-orang Tiongkok sering mendedikasikan waktu untuk orang yang mereka cintai sepanjang tahun. — Chinese White Valentine’s Day atau Hari Valentine Putih jatuh pada tanggal 14 Maret, tepat satu bulan setelah Hari Valentine di Barat. Hari ini juga dirayakan di beberapa negara Asia, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Vietnam. Hari Valentine Putih dirayakan dengan para wanita memberikan hadiah kepada pria mereka setelah para pria memberikan hadiah kepada pihak wanita pada 14 Februari. — 11 November (11/11) awalnya dideklarasikan sebagai hari jomblo, tetapi double elevens juga dapat dikonotasikan sebagai pasangan. Karena juga merupakan hari belanja terbesar tahunan di Tiongkok, pasangan memanfaatkan promo dan mengubah hari ini menjadi Hari Valentine Tiongkok untuk memanjakan orang yang mereka cintai dengan menghujani mereka dengan hadiah! Hari ini juga bisa disebut dengan Hari Lajang. — 20 Mei, atau 520 (dalam Bahasa Mandarin, diucapkan sebagai wǔ yang berarti lima dan èr-líng yang berarti 2-0) dipopulerkan oleh netizen internet Tiongkok yang berkembang. Karena itu, umumnya dirayakan oleh kaum muda Tionghoa milenium. “Wǔ-èr líng” juga terdengar sedikit seperti wo ai ni, yang berarti “Aku mencintaimu” dalam Bahasa Mandarin. Jika Anda jatuh cinta dengan orang Tionghoa atau Asia, 20 Mei akan menjadi kesempatan lain untuk menunjukkan cinta Anda kepada kekasih Anda dengan hadiah atau malam romantis. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Tradisi Modern Hari Kasih Sayang di Tiongkok
Tradisi Hari Valentine di Tiongkok Yang Jarang Diketahui, Festival Shangsi / Festival Tiga Ganda
Tradisi Hari Valentine di Tiongkok Yang Jarang Diketahui, Festival Shangsi / Festival Tiga Ganda
Festival Shangsi / Festival Tiga Ganda adalah festival di Tiongkok yang dirayakan pada hari ketiga bulan ketiga penanggalan Lunar. Festival Shangsi (上巳节, dibaca: Shàngsì jié) memiliki sejarah yang panjang. Pada zaman kuno, Festival Shangsi menjadi festival rakyat berskala besar di beberapa tempat. Orang-orang keluar dari rumah dan berkumpul di tepi air untuk melakukan upacara mengusir hal yang tidak menyenangkan. Pada hari istimewa ini, orang Tionghoa muda dan tua akan pergi jalan-jalan, atau menghadiri acara sosial di mana banyak orang akan berkumpul. Pada hari ini, pria dan wanita muda memiliki kesempatan untuk bertemu atau berkencan (wanita biasanya dengan pendamping). Menurut “Book of Songs” dari Periode Musim Semi dan Gugur (770 – 476 SM). Festival Shangsi dianggap sebagai salah satu Hari Valentine kuno di Tiongkok. Belakangan, hari ini berkembang menjadi kesempatan bagi pria dan wanita lajang untuk bertemu dan mengekspresikan cinta mereka satu sama lain. Karena praktik menjadi lebih ketat selama Dinasti Song Festival Shangsi secara bertahap kehilangan daya tariknya. Saat ini, kebanyakan orang Tionghoa telah melupakan festival ini. Namun, masih diingat oleh kelompok etnis minoritas di Tiongkok, seperti orang Zhuang, Dong, dan She. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Tradisi Hari Valentine di Tiongkok Yang Jarang Diketahui, Festival Shangsi / Festival Tiga Ganda
Festival Qixi, Tradisi Hari Valentine Di Tiongkok
Festival Qixi, Tradisi Hari Valentine Di Tiongkok
Festival Qixi (Hari ke 7 bulan Lunar ke 7) Festival Qixi dimulai pada Dinasti Han Barat dan berkembang di Dinasti Song . Pada zaman kuno, Festival Qixi adalah festival untuk gadis-gadis. Banyak legenda mengatakan, Festival Qixi memperingati cinta Sang Gembala Sapi dan Gadis Penenun. Ada legenda lain mengatakan, gadis penenun dianggap sebagai dewi tekstil dan pelindung kekasih, wanita dan anak-anak. Seorang wanita fana memohon padanya untuk kebijaksanaan dan keterampilan pada hari ketujuh bulan ketujuh, dan meminta pernikahan yang bahagia. Menurut legenda lainnya, Festival Qixi adalah festival untuk berdoa kepada Qijie untuk kepintaran, berharap pernikahan yang bahagia dan keluarga yang bahagia. Di masa lalu, gadis-gadis “memohon kepintaran” kepada Qijie, memohon padanya untuk mengajarinya beberapa keterampilan. Setelah perkembangan sejarah, Festival Qixi telah diberkahi dengan legenda cinta yang indah “The Cowherd and the Weaver Girl (Gembala Sapi dan Gadis Penenun)”, menjadikannya festival yang melambangkan cinta, dan dengan demikian dianggap sebagai festival romantis di Tiongkok. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Festival Qixi, Tradisi Hari Valentine Di Tiongkok