失败是成功之母
Shībài shì chénggōng zhī mǔ
Kegagalan adalah ibu dari kesuksesan
失败 – shībài – kegagalan
是 – shì – adalah
成功 – chénggōng – kesuksesan
母 – mǔ – ibu
Jadilah yang selalu optimis dan berusaha untuk melihat kesempatan di setiap kegagalan.
Jangan bersikap pesimis yang hanya melihat kegagalan di setiap kesempatan.
Orang optimis melihat donat, sedangkan orang pesimis melihat lubangnya saja.
Kesuksesan dapat dikembangkan dari setiap kegagalan.
Keputusasaan dan kegagalan adalah dua batu loncatan menuju kesuksesan.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Idiom Tiongkok – Kaki Berpijak Pada Landasan Kokoh (脚踏实地)
脚踏实地
Jiǎotàshídì
Kaki berpijak pada landasan kokoh
脚 – jiǎo – kaki
踏 – tà – menginjak, menjejak, melangkah
实 – shí – realita, kenyataan
地 – dì – tanah
Idiom ini adalah metafora untuk melakukan hal-hal yang membumi dengan serius, mencari kebenaran dari fakta tanpa melebih-lebihkan.
Melakukan sesuatu secara praktis, sungguh-sungguh, dan mantap.
Contoh penggunaan idiom ini dalam kalimat.
作为作家,我不是一个想象力极为丰富的人,所以我想脚踏实地,现实些。
Zuòwéi zuòjiā, wǒ bùshì yīgè xiǎngxiàng lì jíwéi fēngfù de rén, suǒyǐ wǒ xiǎng jiǎotàshídì, xiànshí xiē.
Sebagai seorang penulis, saya bukan orang yang sangat imajinatif, jadi saya ingin menjadi orang yang membumi dan realistis.
如果这样不能让你脚踏实地,还有什么事情可以呢?
Rúguǒ zhèyàng bùnéng ràng nǐ jiǎotàshídì, hái yǒu shénme shìqíng kěyǐ ne?
Jika itu tidak membuat Anda tetap membumi, apa yang akan terjadi?
温先生给我的第一印象就是,这是个脚踏实地的年轻人 。
Wēn xiānshēng gěi wǒ de dì yī yìnxiàng jiùshì, zhè shìgè jiǎotàshídì de niánqīng rén.
Kesan pertama saya tentang Tuan Wen adalah bahwa dia adalah pria muda yang rendah hati.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Idiom Tiongkok – Setelah Lalui Satu Hal, Kebijaksanaan Seseorang Akan Bertambah (经一事长一智)
经一事长一智
jīng yī shì zhǎng yī zhì
Setelah melalui satu hal, kebijaksanaan seseorang akan bertambah
经 – jīng – melewati
一 – yī – satu
事 – shì – hal
长 – zhǎng – tumbuh
智 – zhì – pengetahuan, kebijaksanaan
Arti dari idiom Tiongkok ini adalah kamu dapat meningkatkan pengetahuan kamu tentang sesuatu dengan mengalaminya sendiri.
Kebijaksanaan hanya datang dengan pengalaman.
Idiom ini berasal dari Kompilasi Baru Sejarah Lima Dinasti: Sejarah Dinasti Han (Hanzi: 新编五代史平话·汉史, Pinyin: Xīn biān wǔdài shǐ pínghuà·hàn shǐ)
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
对牛弹琴
duìniútánqín
Bermain musik untuk sapi
对 – duì – kepada
牛 – niú – sapi
弹 – tán – bermain
琴 – qín – alat musik
Idiom Tiongkok ini berasal dari The Theory of Reason and Confusion (Hanzi: 理惑论, Pinyin: lǐ huò lùn) yang ditulis oleh Mou Rong (Hanzi: 牟融, Pinyin: Móu róng) pada Dinasti Han.
Idiom ini digunakan untuk menggambarkan penalaran bagi mereka yang tidak masuk akal, dan keanggunan bagi mereka yang tidak memahami keindahan.
Umumnya digunakan sebagai predikat dan objek dalam sebuah kalimat, dengan makna yang merendahkan.
Arti
Arti dari idiom ini adalah berbicara kepada orang yang tidak tepat, menjelaskan prinsip besar kepada orang-orang pandir.
Asal Usul
Pada masa dinasti Han Timur (25-220), hiduplah seorang terpleajar benama Mou Rong (Hanzi: 牟融, Pinyin: Móu róng) yang amat menguasai Buddhisme.
Ia mengajarkan Buddhisme kepada para pengikut ajaran Konfusius menggunakan buku karya Konfusius.
Karena tidak langsung menggunakan kitab suci Buddhisme untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para pengikut ajaran Konfusius tersebut, ia pun menuai protes dari mereka.
Mou Rong pun lantas menceritakan kisah seorang musisi bernama Gong Mingyi (Hanzi: 公明仪, Pinyin: Gōng Míngyí).
Suatu saat, Gong Mingyi memainkan nada yang rumit dengan semacam kecapi kepada sapi yang tengah merumput.
Sapi tersebut sama sekali tidak mempedulikan nada yang ia mainkan dan tetap merumput.
Kemudian Gong Mingyi memainkan nada yang mirip suara nyamuk, lalat, dan anak sapi.
Saat itulah sapi tersebut memberikan reaksi, mengibaskan ekornya dan menegakkan telinganya saat mendengar nada tersebut.
Mou Rong berkesimpulan bahwa mendiskusikan kitab suci Buddhisma dengan orang-orang yang belum pernah mempelajari Buddhisme sama saja dengan membuang-buang tenaga.
Beginilah asal usul idiom 对牛弹琴
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Idiom Tiongkok: Manusia Berencana Tapi Tuhan Yang Menentukan (人算不如天算)
人算不如天算
Rén suàn bùrú tiān suàn
Perhitungan manusia tidak sebanding dengan perhitungan Tuhan, manusia berencana tetapi Tuhan yang menentukan
人 – rén – orang, manusia
算 – suàn – perhitungan
不如 – bùrú – tidak sebaik
天 – tiān – langit, Tuhan
Asal Usul Idiom Tiongkok 人算不如天算
Suatu hari di masa Tiga Kerajaan (Hanzi: 三国, Pinyin: sānguó), Zhuge Liang (Hanzi: 诸葛亮, Pinyin: zhūgéliàng) sebagai penasihat Bangsa Shu merencanakan agresi ke Bangsa Wei.
Prajurit Shu telah berhasil menekan prajurit Wei di lembah, tidak ada cara untuk melarikan diri dari serangan itu (ada api di satu sisi dan dinding curam di sisi lain).
Zhuge Liang telah menghitung rencana itu dengan sangat baik.
Tapi tiba-tiba, angin arah berubah dan meniup api ke arah lain.
Jadi, Prajurit Wei bisa lolos dari serangan prajurit Shu.
Ketika itu terjadi, Zhuge Liang berkata, “Aku telah merencanakan dengan sangat baik, tetapi Tuhan mengatur rencana lain.”
Arti Idiom Tiongkok 人算不如天算
Arti dari idiom ini ini adalah manusia hanya bisa berencana dan berusaha dengan maksimal, tetapi pada akhirnya Tuhan juga lah yang menentukan berhasil atau tidaknya.
Meski begitu, bagaimanapun hasilnya, Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk kita, walaupun terkadang sulit dipahami di saat awal.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.