Idiom Tiongkok – Menyerah Di Tengah Jalan (半途而废 Ban Tu Er Fei)
Idiom Tiongkok – Menginjak Tanah Yang Kokoh (脚踏实地 Jiao Ta Shi Di)
Idiom Tiongkok – Menggambarkan Kebingungan & Gelisah (七上八下 Qi Shang Ba Xia)
Idiom Tiongkok – Lain Di Mulut Lain Di Hati (口是心非 Kou Shi Xin Fei)
Idiom Tiongkok : Urutan Nama Berada Di Belakang Sun Shan (名落孙山)
Idiom Tiongkok – Orang Tunanetra Menyentuh Gajah (盲人摸象 Mang Ren Mo Xiang)
Idiom Tiongkok – Kakek Bodoh (Yu Gong) Memindahkan Gunung (愚公移山 Yu Gong Yi Shan)
Idiom Tiongkok – Berusaha Sekuat Tenaga (呕心历血)
Idiom Tiongkok – Cabang Emas & Daun Giok (金枝玉叶 Jin Zhi Yu Ye)
Idiom Tiongkok – Hati Cemas Seperti Terbakar (心急如焚 Xin Ji Ru Fen)
Idiom Tiongkok – Menembak 100 Kali & Tepat Sasaran 100 Kali (百发百中 Bai Fa Bai Zhong)
Idiom Tiongkok – Matanya Tidak Berkedip (目不转睛 Mu Bu Zhuan Jing)
Idiom Tiongkok : Latihan Membuat Sempurna (熟能生巧)
Idiom Tiongkok – Gembira Karena Peristiwa Bahagia Yang Tak Terduga (喜出望外 Xi Chu Wang Wai)
Idiom Tiongkok – Perjamuan Hongmen (鸿门宴 Hong Men Yan)
Idiom Tiongkok – Memperbaiki Kandang Setelah Domba Hilang/Mati (亡羊补牢 Wang Yang Bu Lao)
Idiom Tiongkok – Melempar Pena Dan Bergabung Dengan Tentara (投笔从戎)
Idiom Tiongkok – Mengembalikan Batu Giok Ke Negara Zhao Dengan Baik Dan Utuh (完璧归赵)
Idiom Tiongkok – Menghilangkan Dahaga Dengan Membayangkan Buah Prem (望梅止渴)
Idiom Tiongkok – Menghela Napas Saat Memandang Lautan (望洋兴叹)
Idiom Tiongkok : Telah Memiliki Gambar Bambu Sebelum Menggambarnya (胸有成竹)
Arti dan Kisah Idiom Tiongkok – Terpaku Karena Takut Atau Heran (呆若木鸡)
呆若木鸡
Dāiruòmùjī
Terpaku karena takut atau heran
呆 – dāi – termangu, melongo
若 – ruò – seperti, kelihatannya, seolah-olah
木 – mù – kayu
鸡 – jī – ayam
木鸡 – mùjī – ayam kayu
Arti Idiom 呆若木鸡
Menggambarkan penampilan linglung oleh rasa takut atau terkejut.
Kisah Idiom 呆若木鸡
Selama Periode Negara-Negara Berperang, sabung ayam adalah kegiatan para bangsawan untuk bersenang-senang, dan Raja Qi (Hanzi: 齐王, Pinyin: Qí wáng) adalah penggemar sabung ayam pada waktu itu.
Agar menang di arena sabung ayam, Raja Qi secara khusus meminta Ji Zi (Hanzi: 纪子, Pinyin: Jì zi), seorang ahli, untuk membantunya melatih ayam.
Raja Qi sangat ingin menang, dan setelah beberapa hari, dia mengirim seseorang untuk bertanya kepada Ji Zi.
Ji Zi berkata, “Ayam itu belum terlatih dengan baik, masih berbangga diri dan arogan.”
Beberapa hari kemudian, Raja Qi mengirim seseorang untuk bertanya lagi, dan Ji Zi berkata, “Ini belum saatnya, ayam belum bergerak, belum cukup tenang.”
Akhirnya, ketika ayam itu mendengar ayam lain berkokok, ia tetap tenang, seperti ayam kayu.
Ji Zi akhirnya berkata kepada orang-orang. “Tolong beri tahu Raja Qi bahwa saya menghabiskan waktu untuk melatih ayam. Saatnya sabung ayam.”
Kemudian, Raja Qi menggunakan ayam ini untuk melawan orang lain, dan memenangkan setiap pertandingan.
Artikel pertama muncul di:
Tionghoa Indonesia - Budaya dan Tradisi Tionghoa Indonesia
Pada:
Arti dan Kisah Idiom Tiongkok – Terpaku Karena Takut Atau Heran (呆若木鸡)
Kegagalan Adalah Ibu Dari Kesuksesan
失败是成功之母
Shībài shì chénggōng zhī mǔ
Kegagalan adalah ibu dari kesuksesan
失败 – shībài – kegagalan
是 – shì – adalah
成功 – chénggōng – kesuksesan
母 – mǔ – ibu
Jadilah yang selalu optimis dan berusaha untuk melihat kesempatan di setiap kegagalan.
Jangan bersikap pesimis yang hanya melihat kegagalan di setiap kesempatan.
Orang optimis melihat donat, sedangkan orang pesimis melihat lubangnya saja.
Kesuksesan dapat dikembangkan dari setiap kegagalan.
Keputusasaan dan kegagalan adalah dua batu loncatan menuju kesuksesan.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Arti Idiom Tiongkok – Mengendarai Angin dan Memecah Ombak (乘风破浪)
乘风破浪
Chéngfēngpòlàng
Mengendarai angin dan memecah ombak
乘 – chéng – menumpang, naik
风 – fēng – angin
破 – pò – memecah, membelah
浪 – làng – ombak
Secara harfiah idiom ini berarti bahwa sebuah kapal mengendarai angin dan memecah ombak untuk bergerak maju.
Metafora ini menjelaskan tentang bergerak maju dengan berani tanpa takut akan kesulitan dan bahaya, dan juga menggambarkan perkembangan pesat dari sebuah karir.
Kehidupan seseorang tidak selalu mulus. Bailixi, menteri terkenal dari negara Qin, pernah menjadi pengemis dan budak.
Adipati Wen dari Jin pernah pergi ke pengasingan. Penasihat Su Qin miskin.
Hidup itu seperti laut. Selalu ada pasang surut, dan ada juga badai yang dahsyat.
Orang tidak bisa mengubah laut, tetapi mereka bisa belajar mengendarai angin dan ombak.
Ada semacam semangat kepahlawanan dalam idiom ini.
Seseorang harus memiliki keyakinan yang teguh setiap saat, dorongan untuk tidak mengakui kekalahan, semangat dan keberanian untuk berani membuka diri, tidak mengasihani diri sendiri dalam menghadapi kesulitan, dan tidak mengeluh dalam menghadapi kemunduran.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Idiom Tiongkok – Kaki Berpijak Pada Landasan Kokoh (脚踏实地)
脚踏实地
Jiǎotàshídì
Kaki berpijak pada landasan kokoh
脚 – jiǎo – kaki
踏 – tà – menginjak, menjejak, melangkah
实 – shí – realita, kenyataan
地 – dì – tanah
Idiom ini adalah metafora untuk melakukan hal-hal yang membumi dengan serius, mencari kebenaran dari fakta tanpa melebih-lebihkan.
Melakukan sesuatu secara praktis, sungguh-sungguh, dan mantap.
Contoh penggunaan idiom ini dalam kalimat.
作为作家,我不是一个想象力极为丰富的人,所以我想脚踏实地,现实些。
Zuòwéi zuòjiā, wǒ bùshì yīgè xiǎngxiàng lì jíwéi fēngfù de rén, suǒyǐ wǒ xiǎng jiǎotàshídì, xiànshí xiē.
Sebagai seorang penulis, saya bukan orang yang sangat imajinatif, jadi saya ingin menjadi orang yang membumi dan realistis.
如果这样不能让你脚踏实地,还有什么事情可以呢?
Rúguǒ zhèyàng bùnéng ràng nǐ jiǎotàshídì, hái yǒu shénme shìqíng kěyǐ ne?
Jika itu tidak membuat Anda tetap membumi, apa yang akan terjadi?
温先生给我的第一印象就是,这是个脚踏实地的年轻人 。
Wēn xiānshēng gěi wǒ de dì yī yìnxiàng jiùshì, zhè shìgè jiǎotàshídì de niánqīng rén.
Kesan pertama saya tentang Tuan Wen adalah bahwa dia adalah pria muda yang rendah hati.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Idiom Tiongkok – Ada Hantu Di Dalam Hati (心里有鬼)
心里有鬼
xīn li yǒu guǐ
Ada hantu di dalam hati
心 – xīn – hati
里 – li – di dalam
有 – yǒu – ada, memiliki
鬼 – guǐ – hantu
Secara harafiah idiom ini berarti ada hantu di dalam hati.
Idiom ini berarti mengacu pada rahasia dan tujuan/rencana yang tersembunyi di dalam hati.
Bisa juga diartikan takut ketahuan karena telah melakukan sesuatu yang salah.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk Secara Kaku
按图索骥
Àntúsuǒjì
Melakukan sesuatu berdasarkan petunjuk secara kaku
按 – àn – berdasarkan
图 – tú – gambar
索 – suǒ – mencari
骥 – jì – kuda unggul
Kisah Idiom 按图索骥
Pada Periode Musim Semi dan Musim Gugur (770 SM – 476 SM), Bo Le (Hanzi: 伯乐, Pinyin:Bólè) dari Qin terkenal akan kemampuannya menilai kuda.
Ia menuliskan pengetahuannya tentang kuda dalam buku yang berjudul Panduan Dasar Menilai Kuda, yang menampilkan beragam ilustrasi jenis kuda, dilengkapi keterangan tertulisnya.
Putranya membaca buku itu sampai selesai dan menganggap dirinya sudah menguasai kemampuan ayahnya.
Suatu kali, ia membawa Panduan Dasar Menilai Kuda dan pergi mencari kuda unggul berdasarkan ilustrasi dalam buku tersebut.
Ia tersandung seekor katak yang dahinya memiliki kesamaan ciri dengan kuda unggul yang dijelaskan dalam buku.
Mengira telah menemukan kuda yang bisa terbang, ia berlari pulang untuk segera memberitahu ayahnya.
Bo Le tahu putranya telah bertindak bodoh, maka ia menanggapinya dengan cemoohan, “Kuda ini terlalu pandai melompat dan tidak cocok untuk ditunggangi.”
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Idiom Tiongkok – Kerendahan Hati Membuat Seseorang Maju, Kesombongan Membuat Seseorang Tertinggal
谦虚使人进步, 骄傲 使人落后
Qiānxū shǐ rén jìnbù, jiāo’ào shǐ rén luòhòu
Kerendahan hati membuat seseorang maju, kesombongan membuat seseorang tertinggal
谦虚 – qiānxū – rendah hati
使 – shǐ – membuat
人 – rén – orang
进步 – jìnbù – maju
骄傲 – jiāo’ào – sombong
落后 – luòhòu – ketinggalan/tertinggal di belakang
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Setengah Analek Menguasai Dunia
半部论语治天下
Bàn bù Lúnyǔ zhì tiānxià
Setengah Analek Menguasai Dunia
半 – bàn -setengah
部 – bù – bagian
论语 – Lúnyǔ – Kitab Lunyu (Analek Konfusius), adalah kitab dari ajaran Konfusius yang mempunyai 20 bab, merupakan catatan dari murid-murid Konfusius tentang ucapan Konfusius
治天下 – zhì tiānxià – menguasai dunia
Asal Usul Idiom 半部论语治天下
Zhao Pu (Hanzi: 赵普, Pinyin: Zhàopǔ), menteri senior Dinasti Song (960 – 1279), adalah orang yang pengetahuannya tidak begitu luas.
Setelah menjadi perdana menteri, setiap hari ia membaca Analek / Kitab Lunyu (Hanzi:论语, Pinyin: Lúnyǔ) di rumahnya.
Alhasil, keeseokan harinya ia bisa dengan mudah menyelesaikan tugas-tugas resminya.
Menurut kata orang-orang, ia menjalankan kantornya berdasarkan setengah dari pengetahuan yang ia dapatkan dari Analek.
Ketika Kaisa Song Tai Zong menanyakan hal itu, Zhao Pu menjawab, “Memang benar, dilihat dari latar belakang akademis, pengetahuan hamba tidak dapat melampaui Analek. Dulu, hamba mengandalkan setengah dari ilmu Analek untuk membantu Yang Mulia mendirikan kerajaan. Sekarang hamba berharap bisa memanfaatkan setengah dari ilmu Analek untuk membantu Yang Mulia menjalankan roda pemerintahan, sebab kata-kata dalam Analek mewakili seluruh kata-kata bijak di dunia.”
Setelah Zhao Pu meninggal dunia, dua puluh bab dari Analek ditemukan di antara barang-barang miliknya.
Arti Idiom 半部论语治天下
Mampu menjalankan tugasnya hanya dengan menguasai sebagian pengetahuan yang disyaratkan.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Saling Mencintai dan Menghormati Antar Saudara
兄友弟恭
Xiōng yǒu dì gōng
Saling Mencintai dan Menghormati Antar Saudara
兄 – xiōng – saudara laki-laki
友 – yǒu – teman
弟 – dì – adik laki-laki
恭 – gōng – hormat
Idiom Tiongkok ini berarti kakak laki-laki ramah kepada adik laki-laki, dan adik laki-laki menghormati kakak laki-laki.
Idiom ini menggambarkan rasa saling mencintai dan menghormati antar saudara.
Berasal dari “Records of the Grand Historian: The Chronicles of the Five Emperors” dari Dinasti Han Barat, Sima Qian (Hanzi:西汉·司马迁 (史记·五帝本纪), Pinyin: Xīhàn·Sīmǎ Qiān “Shǐjì·Wǔdì Běnjì”)
Biasanya idiom ini digunakan sebagai predikat dan atributif.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.