一分耕耘, 一分收获
Yī fēn gēngyún, yī fēn shōuhuò
Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian
耕 – gēng – membajak sawah, menggarap sawah
耘 – yún – menyiangi
耕耘 – gēngyún – memmbajak sawah dan menyiangi
收 – shōu – menerima, mendapat
获 – huò – memperoleh
收获 – shōuhuò – panen, hasil
Secara harfiah, idiom ini menyampaikan bahwa lebih banyak membajak dan menyiangi sawah, akan memperoleh hasil panen yang lebih baik.
Artinya, tidak ada usaha, tidak ada hasil.
Perlu bekerja keras untuk mendapatkan hasil.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Filosofi Tionghoa yang Patut Kita Renungkan
心 灯
Pelita Hati
1. 水至清则无鱼
Air Terlalu Bersih Tanda Tak Ada Ikan
2. 人至清则无朋
Manusia Terlalu Mau Menang Sendiri, Tanda Tak Punya Teman
3. 人活着 , 不要凡事都爭个明白
Manusia Hidup, Tidak Perlu Selalu Memperdebatan Kebenaran
4. 跟家人争, 争赢了, 亲情没了
Debat Dengan Keluarga, Menang, Kasih Kekeluargaan Pudar
5. 跟爱人争, 争赢了, 感情没了
Debat Dengan Kekasih, Menang, Rasa Cinta pun Pudar
6. 跟朋友争 , 争赢了, 情义没了
Debat Dengan Teman, Menang, Persahabatan Pun Pudar
7. 争的是理 ,输的是情 ,伤的是自己
Yang di Debat Kebenaran, Yang di Pertaruhkan hubungan batin, Yang Luka Diri Sendiri
8. 黑是黑 , 白是白 , 让时间去证明
Hitam Tetap lah Hitam, Putih Tetaplah Putih, Biar lah Waktu Yang Kembuktikan nya
9. 放下自己固执己见 , 寬心做人
Lepaskan Keangkuhan Pada Pendirian mu, Berbesar Hati lah Menjadi Manusia
10. 舍得做事 , 赢得是整个人
Tuluslah Dalam Bekerja, Yang Kamu Menangkan itu Seluruh Kehidupanmu
11. 多一份平和 , 多一份温暖 , 生活才有阳光
Lebih Banyak Damai, Lebih Banyak Kehangatan, Baru lah Hidup mu Bercahaya
12. 人活着是给自己看的
Kehidupan ini untuk Di Lihat Diri Sendiri
13. 别奢望人 人都懂你
Janganlah Mendambakan Setiap Orang Akan Mengerti Kamu
14. 别要求事事都如意
Jangan Harapkan Setiap Persoalan Akan berjalan Sukses
15. 没人心疼 , 也要坚强
*Bila Tak ada Orang Yang Sayang , Tetaplah Tabah 。*
16. 没人鼓掌,也要飞翔
Bila Tak ada Orang Yang Memuji Kamu, Tetaplah Kamu Harus Berkarya
17. 没人欣赏 , 也要芬芳
Meskipun Tidak Dinikmati Orang, Tetaplah Kamu Harus Harum
18. 生活没有模板
Kehidupan Tidak ada Polanya
19. 只有心灯一盏
Kehidupan Hanya lah Sebuah Pelita Dalam Hati
20. 忙事 , 偷偷闲 , 别丢了健康
Sibuk, Curi lah Waktu Bersantai, Janganlah Kehilangan Kesehatan
21. 累时 , 停停手 , 别丢了快乐
Lelah, Berhentilah Sejenak, Janganlah Kehilangan Kegembiraan
22. 只要心中有家 , 人生就不会迷路
Asalkan Dalam Hati ada Rumah, Hidup Kamu Tidak Akan Pernah Tersesat
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Seekor monyet sedang nangkring di pucuk pohon kelapa.
Dia nggak sadar sedang diintip oleh tiga angin besar.
1. Angin Topan
2. Angin Tornado
3. Angin Bahorok
Tiga angin itu rupanya pada ngomongin, siapa yg bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa.
Angin Topan bilang, dia cuma perlu waktu 45 detik buat menjatuhkan monyet.
Angin Tornado nggak mau kalah, 30 detik, katanya.
Angin Bahorok senyum ngeledek dan bilang,15 detik juga jatuh tuh monyet.
Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju.
Angin Topan duluan, dia tiup sekencang-kencangnya, Wuuusss….. Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung pegang batang pohon kelapa, Dia pegang sekuat-kuatnya. Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh si monyet. Angin Topan pun nyerah.
Giliran Angin Tornado, Wuuusss…. Wuuusss… Dia tiup sekencang-kencangnya. Nggak jatuh juga tuh monyet. Angin Tornado juga nyerah.
Terakhir, Angin Bahorok. Lebih kencang lagi dia tiup. Wuuuss.. Wuuuss.. Wuuuss.. Si monyet malah makin kencang pegangannya. Nggak jatuh-jatuh.
Ketiga angin gede itu akhirnya ngakuin, si monyet memang jagoan. Tangguh. Daya tahannya luar biasa.
Nggak lama, datang si Angin Sepoi-Sepoi.
Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet. Keinginan itu diketawain sama tiga angin lainnya. Yang gede aja nggak bisa, apalagi yang kecil.
Nggak banyak omong, Angin Sepoi-Sepoi langsung meniup ubun-ubun si monyet. Psssss… dengan lembut….
Enak banget. Adem… Seger… Riyep-riyep matanya si monyet. Nggak lama setelah itu ketiduranlah si monyet, dan kemudian terlepas lah pegangan tangannya….dan.. Alhasil, jatuhlah si monyet.
PESAN MORAL
Boleh jadi ketika kita sedang dalam Kesusahan
Dilanda Penderitaan
Didera Malapetaka
Kita kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya…
Tapi saat kita sedang dalam kondisi Nikmat, Senang, Melimpah, Kaya, Memiliki Kekuasaan dan Kejayaan
Disinilah Kejatuhan itu terjadi.
Jangan sampai kita terlena…terbuai..
Tetap rendah hati
Tetap mawas diri
Tetap sederhana
Tetap berbuat amal
Hati-hati dalam tindakan, perbuatan dan perkataan
Karena bukan Kritikan yang membuat kita Jatuh, tetapi Sanjungan dan Pujian
Inilah *Hikmah Filosofi Angin Sepoi Sepoi tsb*
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.