Found 3 bookmarks
Newest
Bersakit-sakit Dahulu, Bersenang-senang Kemudian
Bersakit-sakit Dahulu, Bersenang-senang Kemudian
一分耕耘, 一分收获 Yī fēn gēngyún, yī fēn shōuhuò Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian 耕 – gēng – membajak sawah, menggarap sawah 耘 – yún – menyiangi 耕耘 – gēngyún – memmbajak sawah dan menyiangi 收 – shōu – menerima, mendapat 获 – huò – memperoleh 收获 – shōuhuò – panen, hasil Secara harfiah, idiom ini menyampaikan bahwa lebih banyak membajak dan menyiangi sawah, akan memperoleh hasil panen yang lebih baik. Artinya, tidak ada usaha, tidak ada hasil. Perlu bekerja keras untuk mendapatkan hasil. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Bersakit-sakit Dahulu, Bersenang-senang Kemudian
Filosofi Tionghoa Pelita Hati
Filosofi Tionghoa Pelita Hati
Filosofi Tionghoa yang Patut Kita Renungkan 心 灯 Pelita Hati 1. 水至清则无鱼 Air Terlalu Bersih Tanda Tak Ada Ikan 2. 人至清则无朋 Manusia Terlalu Mau Menang Sendiri, Tanda Tak Punya Teman 3. 人活着 , 不要凡事都爭个明白 Manusia Hidup, Tidak Perlu Selalu Memperdebatan Kebenaran 4. 跟家人争, 争赢了, 亲情没了 Debat Dengan Keluarga, Menang, Kasih Kekeluargaan Pudar 5. 跟爱人争, 争赢了, 感情没了 Debat Dengan Kekasih, Menang, Rasa Cinta pun Pudar 6. 跟朋友争 , 争赢了, 情义没了 Debat Dengan Teman, Menang, Persahabatan Pun Pudar 7. 争的是理 ,输的是情 ,伤的是自己 Yang di Debat Kebenaran, Yang di Pertaruhkan hubungan batin, Yang Luka Diri Sendiri 8. 黑是黑 , 白是白 , 让时间去证明 Hitam Tetap lah Hitam, Putih Tetaplah Putih, Biar lah Waktu Yang Kembuktikan nya 9. 放下自己固执己见 , 寬心做人 Lepaskan Keangkuhan Pada Pendirian mu, Berbesar Hati lah Menjadi Manusia 10. 舍得做事 , 赢得是整个人 Tuluslah Dalam Bekerja, Yang Kamu Menangkan itu Seluruh Kehidupanmu 11. 多一份平和 , 多一份温暖 , 生活才有阳光 Lebih Banyak Damai, Lebih Banyak Kehangatan, Baru lah Hidup mu Bercahaya 12. 人活着是给自己看的 Kehidupan ini untuk Di Lihat Diri Sendiri 13. 别奢望人 人都懂你 Janganlah Mendambakan Setiap Orang Akan Mengerti Kamu 14. 别要求事事都如意 Jangan Harapkan Setiap Persoalan Akan berjalan Sukses 15. 没人心疼 , 也要坚强 *Bila Tak ada Orang Yang Sayang , Tetaplah Tabah 。* 16. 没人鼓掌,也要飞翔 Bila Tak ada Orang Yang Memuji Kamu, Tetaplah Kamu Harus Berkarya 17. 没人欣赏 , 也要芬芳 Meskipun Tidak Dinikmati Orang, Tetaplah Kamu Harus Harum 18. 生活没有模板 Kehidupan Tidak ada Polanya 19. 只有心灯一盏 Kehidupan Hanya lah Sebuah Pelita Dalam Hati 20. 忙事 , 偷偷闲 , 别丢了健康 Sibuk, Curi lah Waktu Bersantai, Janganlah Kehilangan Kesehatan 21. 累时 , 停停手 , 别丢了快乐 Lelah, Berhentilah Sejenak, Janganlah Kehilangan Kegembiraan 22. 只要心中有家 , 人生就不会迷路 Asalkan Dalam Hati ada Rumah, Hidup Kamu Tidak Akan Pernah Tersesat Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Filosofi Tionghoa Pelita Hati
Filosofi Angin
Filosofi Angin
Seekor monyet sedang nangkring di pucuk pohon kelapa. Dia nggak sadar sedang diintip oleh tiga angin besar. 1. Angin Topan 2. Angin Tornado 3. Angin Bahorok Tiga angin itu rupanya pada ngomongin, siapa yg bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa. Angin Topan bilang, dia cuma perlu waktu 45 detik buat menjatuhkan monyet. Angin Tornado nggak mau kalah, 30 detik, katanya. Angin Bahorok senyum ngeledek dan bilang,15 detik juga jatuh tuh monyet. Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju. Angin Topan duluan, dia tiup sekencang-kencangnya, Wuuusss….. Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung pegang batang pohon kelapa, Dia pegang sekuat-kuatnya. Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh si monyet. Angin Topan pun nyerah. Giliran Angin Tornado, Wuuusss…. Wuuusss… Dia tiup sekencang-kencangnya. Nggak jatuh juga tuh monyet. Angin Tornado juga nyerah. Terakhir, Angin Bahorok. Lebih kencang lagi dia tiup. Wuuuss.. Wuuuss.. Wuuuss.. Si monyet malah makin kencang pegangannya. Nggak jatuh-jatuh. Ketiga angin gede itu akhirnya ngakuin, si monyet memang jagoan. Tangguh. Daya tahannya luar biasa. Nggak lama, datang si Angin Sepoi-Sepoi. Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet. Keinginan itu diketawain sama tiga angin lainnya. Yang gede aja nggak bisa, apalagi yang kecil. Nggak banyak omong, Angin Sepoi-Sepoi langsung meniup ubun-ubun si monyet. Psssss… dengan lembut…. Enak banget. Adem… Seger… Riyep-riyep matanya si monyet. Nggak lama setelah itu ketiduranlah si monyet, dan kemudian terlepas lah pegangan tangannya….dan.. Alhasil, jatuhlah si monyet. PESAN MORAL Boleh jadi ketika kita sedang dalam Kesusahan Dilanda Penderitaan Didera Malapetaka Kita kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya… Tapi saat kita sedang dalam kondisi Nikmat, Senang, Melimpah, Kaya, Memiliki Kekuasaan dan Kejayaan Disinilah Kejatuhan itu terjadi. Jangan sampai kita terlena…terbuai.. Tetap rendah hati Tetap mawas diri Tetap sederhana Tetap berbuat amal Hati-hati dalam tindakan, perbuatan dan perkataan Karena bukan Kritikan yang membuat kita Jatuh, tetapi Sanjungan dan Pujian Inilah *Hikmah Filosofi Angin Sepoi Sepoi tsb* Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Filosofi Angin