Lirik dan Terjemahan Lagu Yue Liang Dai Biao Wo De Xin (月亮代表我的心)
Judul: Bulan Mewakili Hatiku – Yue Liang Dai Biao Wo De Xin (Hanzi: 月亮代表我的心, Pinyin: Yuèliàng dàibiǎo wǒ de xīn)
Penyanyi: Teresa Teng (Hanzi: 邓丽君, Pinyin: Dènglìjūn)
你问我爱你有多深
nǐ wèn wǒ ài nǐ yǒu duō shēn
Kau bertanya padaku seberapa dalam aku mencintaimu
我爱你有几分
wǒ ài nǐ yǒu jǐ fēn
Seberapa besar aku mencintaimu
我的情也真
wǒ de qíng yě zhēn
Perasaanku ini sungguh-sungguh
我的爱也真
wǒ de ài yě zhēn
Begitu juga dengan cintaku
月亮代表我的心
yuèliàng dàibiǎo wǒ de xīn
Bulan mewakili hatiku
你问我爱你有多深
nǐ wèn wǒ ài nǐ yǒu duō shēn
Kau bertanya padaku seberapa dalam aku mencintaimu
我爱你有几分
wǒ ài nǐ yǒu jǐ fēn
Seberapa besar aku mencintaimu
我的情不移
wǒ de qíng bù yí
Perasaanku tak akan berpindah
我的爱不变
wǒ de ài bù biàn
Cintaku tak kan berubah
月亮代表我的心
yuèliàng dàibiǎo wǒ de xīn
Bulan mewakili hatiku
轻轻的一个吻
qīng qīng de yīgè wěn
Sebuah kecupan lembut
已经打动我的心
yǐjīng dǎdòng wǒ de xīn
Sudah menyentuh hatiku
深深的一段情
shēn shēn de yīduàn qíng
Sebuah perasaan yang mendalam
教我思念到如今
jiào wǒ sīniàn dào rújīn
Membuatku memikirkanmu hingga sekarang
你问我爱你有多深
nǐ wèn wǒ ài nǐ yǒu duō shēn
Kau bertanya padaku seberapa dalam aku mencintaimu
我爱你有几分
wǒ ài nǐ yǒu jǐ fēn
Seberapa besar aku mencintaimu
你去想一想
nǐ qù xiǎng yī xiǎng
Kau memikirkannya
你去看一看
nǐ qù kàn yī kàn
Kau memperhatikannya
月亮代表我的心
yuèliàng dàibiǎo wǒ de xīn
Bulan mewakili hatiku
轻轻的一个吻
qīng qīng de yīgè wěn
Sebuah kecupan lembut
已经打动我的心
yǐjīng dǎdòng wǒ de xīn
Sudah menyentuh hatiku
深深的一段情
shēn shēn de yīduàn qíng
Sebuah perasaan yang mendalam
教我思念到如今
jiào wǒ sīniàn dào rújīn
Membuatku memikirkanmu hingga sekarang
你问我爱你有多深
nǐ wèn wǒ ài nǐ yǒu duō shēn
Kau bertanya padaku seberapa dalam aku mencintaimu
我爱你有几分
wǒ ài nǐ yǒu jǐ fēn
Seberapa besar aku mencintaimu
你去想一想
nǐ qù xiǎng yī xiǎng
Kau memikirkannya
你去看一看
nǐ qù kàn yī kàn
Kau memperhatikannya
月亮代表我的心
yuèliàng dàibiǎo wǒ de xīn
Bulan mewakili hatiku
你去想一想
nǐ qù xiǎng yī xiǎng
Kau memikirkannya
你去看一看
nǐ qù kàn yī kàn
Kau memperhatikannya
月亮代表我的心
yuèliàng dàibiǎo wǒ de xīn
Bulan mewakili hatiku
Artikel pertama muncul di:
Tionghoa Indonesia - Budaya dan Tradisi Tionghoa Indonesia
Pada:
Lirik dan Terjemahan Lagu Yue Liang Dai Biao Wo De Xin (月亮代表我的心)
心里有鬼
xīn li yǒu guǐ
Ada hantu di dalam hati
心 – xīn – hati
里 – li – di dalam
有 – yǒu – ada, memiliki
鬼 – guǐ – hantu
Secara harafiah idiom ini berarti ada hantu di dalam hati.
Idiom ini berarti mengacu pada rahasia dan tujuan/rencana yang tersembunyi di dalam hati.
Bisa juga diartikan takut ketahuan karena telah melakukan sesuatu yang salah.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Filosofi Tionghoa yang Patut Kita Renungkan
心 灯
Pelita Hati
1. 水至清则无鱼
Air Terlalu Bersih Tanda Tak Ada Ikan
2. 人至清则无朋
Manusia Terlalu Mau Menang Sendiri, Tanda Tak Punya Teman
3. 人活着 , 不要凡事都爭个明白
Manusia Hidup, Tidak Perlu Selalu Memperdebatan Kebenaran
4. 跟家人争, 争赢了, 亲情没了
Debat Dengan Keluarga, Menang, Kasih Kekeluargaan Pudar
5. 跟爱人争, 争赢了, 感情没了
Debat Dengan Kekasih, Menang, Rasa Cinta pun Pudar
6. 跟朋友争 , 争赢了, 情义没了
Debat Dengan Teman, Menang, Persahabatan Pun Pudar
7. 争的是理 ,输的是情 ,伤的是自己
Yang di Debat Kebenaran, Yang di Pertaruhkan hubungan batin, Yang Luka Diri Sendiri
8. 黑是黑 , 白是白 , 让时间去证明
Hitam Tetap lah Hitam, Putih Tetaplah Putih, Biar lah Waktu Yang Kembuktikan nya
9. 放下自己固执己见 , 寬心做人
Lepaskan Keangkuhan Pada Pendirian mu, Berbesar Hati lah Menjadi Manusia
10. 舍得做事 , 赢得是整个人
Tuluslah Dalam Bekerja, Yang Kamu Menangkan itu Seluruh Kehidupanmu
11. 多一份平和 , 多一份温暖 , 生活才有阳光
Lebih Banyak Damai, Lebih Banyak Kehangatan, Baru lah Hidup mu Bercahaya
12. 人活着是给自己看的
Kehidupan ini untuk Di Lihat Diri Sendiri
13. 别奢望人 人都懂你
Janganlah Mendambakan Setiap Orang Akan Mengerti Kamu
14. 别要求事事都如意
Jangan Harapkan Setiap Persoalan Akan berjalan Sukses
15. 没人心疼 , 也要坚强
*Bila Tak ada Orang Yang Sayang , Tetaplah Tabah 。*
16. 没人鼓掌,也要飞翔
Bila Tak ada Orang Yang Memuji Kamu, Tetaplah Kamu Harus Berkarya
17. 没人欣赏 , 也要芬芳
Meskipun Tidak Dinikmati Orang, Tetaplah Kamu Harus Harum
18. 生活没有模板
Kehidupan Tidak ada Polanya
19. 只有心灯一盏
Kehidupan Hanya lah Sebuah Pelita Dalam Hati
20. 忙事 , 偷偷闲 , 别丢了健康
Sibuk, Curi lah Waktu Bersantai, Janganlah Kehilangan Kesehatan
21. 累时 , 停停手 , 别丢了快乐
Lelah, Berhentilah Sejenak, Janganlah Kehilangan Kegembiraan
22. 只要心中有家 , 人生就不会迷路
Asalkan Dalam Hati ada Rumah, Hidup Kamu Tidak Akan Pernah Tersesat
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Idiom Tiongkok – Kerendahan Hati Membuat Seseorang Maju, Kesombongan Membuat Seseorang Tertinggal
谦虚使人进步, 骄傲 使人落后
Qiānxū shǐ rén jìnbù, jiāo’ào shǐ rén luòhòu
Kerendahan hati membuat seseorang maju, kesombongan membuat seseorang tertinggal
谦虚 – qiānxū – rendah hati
使 – shǐ – membuat
人 – rén – orang
进步 – jìnbù – maju
骄傲 – jiāo’ào – sombong
落后 – luòhòu – ketinggalan/tertinggal di belakang
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Pemahaman atau pengertian dasar tentang 8 Anjuran yang selalu disampaikan yaitu sebagai berikut :
1. Belajar Tao tidak ada ikatan.
Disini kata “ikatan” pengertiannya lebih ke arah “BEBAN “, jadi jangan menjadikan diri kita terbebani oleh Agama, justru sebaliknya memeluk suatu Agama bertujuan meringankan beban hidup atau kehidupan kita. Belajar Tao diajarkan Bicara, Kelakuan dan Amal baik, tujuannya supaya dalam kehidupannya seseorang dapat mengurangi gesekan negatif dengan orang lain, bahkan disukai banyak orang.
2. Rendah hati tapi tidak minder.
Percaya diri namun tidak kolot, menghargai diri tetapi bukan sombong. Tujuannya mengajarkan kita untuk selalu mengendalikan mental dan emosi secara fleksibel mengikuti arus kenyataan kehidupan tanpa benturan-benturan ekstrem.
3. Cuen Se Cung Tao, Fu Tao Wei Tao.
Setia membela mendukung mengembangkan dan memajukan Tao. Ini adalah konsekuensi positif yang mengikat secara hakekat pada diri masing-masing umat Tao (yang menganggap dirinya seorang Tao), karena Tao itu harus ada dalam hati yang terdalam dari kita semua, bukan cuma untuk alat pembungkus atau mengemas diri saja.
4. Hati dan batin yg bersih dan baik (Hao Sing Jang).
Tujuannya menanam dan memupuk moral kebaikan, ketulusan dan kesabaran sehingga mengurangi duri-duri tajam pada diri kita yang berpotensi menyakiti org lain.
5. Menganggap sesama umat Tao adalah satu keluarga.
Tujuannya menciptakan ikatan dan keakraban yang sifatnya kekeluargaan yang hangat dan saling membantu secara positif.
6. Tidak bikin-bikin dan menyebarkan serta gampang kena isu-isu atau gosip.
Tujuannya tidak membuat hal atau masalah menjadi negatif, namun justru menyelesaikan segala masalah secara dini.
7. Kemajuan tergantung diri sendiri.
Tujuannya agar setiap umat Tao dapat benar-benar berkonsentrasi pada usaha belajar Tao nya masing-masing demi kemajuan Tao-nya juga, bukan malah tanpa arah justru malah mempelajari Tao yang tidak benar.
8. Wei Fu Taoyu (membela dan mendukung Taoyu).
Sudah selayaknya sebagai satu keluarga Tao kitalah yang saling menjaga, mendorong dan memajukan sesama Taoyu sebelum orang lain. Tuhan YME (dan pada Dewa dewi) pasti akan memberkati dan memberi jalan bagi yang positif.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Idiom Tiongkok : Perjalanan Jauh Membuktikan Kekuatan Seekor Kuda ( 路遥知马力,日久见人心)
路遥知马力,日久见人心
lù yáo zhī mǎ lì, rì jiǔ jiàn rén xīn
Perjalanan yang jauh dapat membuktikan kekuatan seekor kuda.
Butuh waktu lama untuk membuktikan hati seseorang.
路遥 – lù yáo – perjalanan jauh
知 – zhī – mengetahui
马力 – mǎ lì – kekuatan kuda
日久 – rì jiǔ – waktu yang lama
见 – jiàn – bertemu
人心 – rén xīn – hati seseorang
Arti idiom ini adalah kekuatan kuda hanya bisa diketahui saat perjalanan jauh. Setelah melalui banyak hal dan waktu yang lama barulah bisa mengenali baik buruknya hati manusia.
Ada cerita menarik di bali idiom ini.
Cerita yang mengisahhkan tentang Lu Yao (Hanzi: 路遥, Pinyin: lù yáo) dan Ma Li (Hanzi: 马力, Pinyin: mǎ lì).
Ma Li pergi ke Beijing untuk mengikuti ujian.
Dia jatuh sakit di tengah jalan dan sangat miskin.
Untungnya, tuan tanah Lu Yao menerimanya dan merawatnya selama 3 tahun.
Ma Li pergi ke Beijing untuk mengikuti ujian, mendapat pilihan teratas dan direkrut sebagai menantu lelaki kaisar (Hanzi: 驸马, Pinyin: fùmǎ).
Pada saat ini, keluarga Lu Yao tertimpa bencana kebakaran, dan keluarganya bangkrut.
Lu Yao tidak punya pilihan selain pergi ke Beijing untuk mencari Ma Li untuk meminta bantuan.
Setelah bertemu dengan Ma Li, Ma Li tidak menyebutkan apa pun untuk membantu.
Ma Li hanya membiarkan Lu Yao bersenang-senang di ibu kota.
Lu Yao marah dan pergi.
Ma Li mengirim prajurit untuk menahan Lu Yao.
Lu Yao hanya diijinkan untuk mundur 1 mil setiap hari, dan jika dia berjalan satu mil lagi, dia harus kembali sejauh dua mil.
Pada hari yang sama, Lu Yao berjalan 5 mil lagi dan kemudian mundur 10 mil.
Lu Yao marah dan memaki Ma Li karena tidak tahu berterima kasih.
Selama penahanan, para prajurit memperlakukan Lu Yao dengan sopan dan menawarkan persembahan yang lezat.
Lu Yao berjalan mondar-mandir seperti ini, dan butuh waktu 3 tahun sebelum dia kembali ke rumahnya.
Lu Yao melihat rumah yang dulu terbakar itu sekarang berubah menjadi rumah yang asri.
Ternyata Ma Li tidak ingin Lu Yao kembali terlalu dini, tetapi dia ingin membangun rumah ini untuknya sebagai imbalan atas keselamatannya.
Lu Yao tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela nafas.
Lu Yao mengetahui hati Ma Li yang sebenarnya.
Ada juga versi lainnya.
Lu Yao dan Ma Li adalah teman baik.
Ayah Lu Yao adalah seorang pengusaha kaya dan ayah Ma Li adalah pelayan keluarga Lu Yao.
Meskipun ini adalah hubungan tuan-pelayan, hubungan antara keduanya sangat baik.
Mereka membaca bersama dan bermain bersama.
Ketika saatnya berbicara tentang pernikahan, Lu Yao kaya dan berkuasa, dan mudah untuk mendapatkan istri.
Tapi Ma Li miskin dan tidak mampu melamar gadis untuk diperistri.
Suatu hari, seorang mak comblang menawarkan Ma Li untuk menikahi seorang gadis.
Ma Li sangat senang, tetapi si gadis meminta mahar yang mahal.
Ma Li harus meminta bantuan teman baiknya Lu Yao.
Lu Yao berkata : “Meminjam uang boleh saja, tapi aku akan datang untukmu tiga hari sebelum menikah dan memasuki kamar pengantin.”
Ma Li bergegas dalam kemarahan, tetapi tidak ada cara lain.
Ma Li tidak bisa menjadi bujangan seumur hidup.
Jadi dia harus menyetujui hal ini, dan menerimanya.
Pada hari keempat, itu adalah kamar pengantinnya, dan dia merasa kesal.
Saat hari mulai gelap, dia masuk ke kamar pengantin, menutup kepalanya, dan tidur.
Pengantin wanita bertanya: “Suamiku, mengapa belajar sepanjang malam selama tiga malam pertama, tetapi tertidur dengan kepala tertutup hari ini?”.
Baru saat itulah Ma Li tahu bahwa Lu Yao telah membuat lelucon besar untuknya, yang benar-benar membuatnya bahagia dan menjengkelkan.
Sejak itu, Ma Li bersumpah untuk belajar keras dan mendapatkan pilihan teratas dalam ujian.
Kemudian, Ma Li diterima dan menjadi pejabat tinggi di Beijing.
Temperamen Lu Yao yang tidak terkendali dan terlalu berani membuat usahanya bangkrut.
Lu Yao teringat Ma Li untuk meminjam uang.
Lu Yao berdiskusi dengan istrinya untuk pergi ke Beijing untuk meminta Ma Li.
Ma Li sangat senang melihat Lu Yao dan memperlakukannya dengan hangat.
Lu Yao menjelaskan niatnya, tetapi Ma Li berkata: “Minumlah! Minum anggur ini!”
Ma Li tidak bermaksud membantunya sama sekali.
Lu Yao sangat kesal selama beberapa hari, dan Ma Li berkata: “Kakak Lu, pulanglah, jangan sampai istrimu mengkhawatirkanmu!”
Lu Yao pulang dengan marah dan frustrasi.
Sebelum memasuki rumah, Lu Yao mendengar orang menangis dan bergegas masuk.
Lu Yao melihat istri dan anak-anaknya menjaga peti mati dan menangis dengan sedih.
Anggota keluarga terkejut dan senang ketika melihat Lu Yao masuk.
Ternyata Ma Li mengirim seseorang untuk mengantarkan peti mati dan berkata: “Setelah Lu Yao tiba di ibukota, dia jatuh sakit parah dan meninggal karena pengobatan yang tidak efektif!”
Lu Yao menjadi kesal.
Lu Yao membuka peti mati dan melihat bahwa peti itu penuh dengan emas dan perak.
Ada catatan di atasnya: “Anda membiarkan istri saya menjaga kamar tiga hari, dan saya membuat istri Anda menangis.”
Ada juga cerita lainnya lagi.
Pada Dinasti Song, diceritakan ada dua orang yang bernama Lu Yao dan Ma Li.
Lu Yao adalah seorang pria terhormat di Nanjing, kaya dan murah hati.
Ma Li adalah keponakan Ma Han, bawahan Hakim Baozheng di Prefektur Kaifeng.
Ma Li adalah seorang sarjana miskin pada saat itu.
Awalnya memiliki keinginan untuk mengikuti ujian.
Ketika berjalan ke Nanjing, dia kelelahan dan sakit parah. Ma Li terjebak di penginapan.
Kemudian ditolong oleh Lu Yao.
Setelah tiba di kediaman Lu Yao, Ma Li tidak menjelaskan hubungannya dengan Ma Han.
Lu Yao menerimanya dengan hangat
Dia memberikan perawatan medis dan mengosongkan rumah untuk Ma Li belajar.
Lu Yao menghargai bakat dan pembelajaran Ma Li, dan keduanya berteman baik.
Setelah Ma Li pulih, Lu Yao mempersembahkan dua ratus tael perak untuk membantunya pergi ke Kaifeng mengikuti ujian.
Sejak itu Lu Yao kehilangan komunikasi dengan Ma Li.
Bertahun-tahun kemudian, Lu Yao mengalami kebakaran di rumahnya.
Dia pergi ke Kaifeng untuk mencari pertolongan Ma Li.
Tanpa diduga, setelah tiba di kediaman Ma Li, Ma Li tidak ada di rumah dan keluarganya tidak menerima Lu Yao.
Lu Yao berpikir bahwa Ma Li tidak mengingat perasaan lamanya dan pergi dengan marah.
Setelah Ma Li pulang dan mendengar kabar dari keluarganya, dia tahu bahwa Lu Yao telah pergi.
Sambil memarahi keluarganya karena bersikap kasar, dia mengirim keluarganya yang bernama Ding Rijiu untuk mengejar Luyao dengan cepat.
Setelah bertemu dengan Lu Yao, Ma Li menjelaskan keseluruhan cerita.
Keduanya menyelesaikan kesalahpahaman mereka.
Ma Li membawa keluarga Lu Yao ke Kaifeng.
Jadi, muncullah idiom, perjalanan jauh mengetahui tenaga kuda, hati orang-orang akan terlihat seiring waktu.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Lima Organ Zang (五脏) dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok
Lima Organ Zang (Hanzi : 五脏, Pinyin: Wǔzàng) dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok
Jantung (Hanzi: 心, Pinyin: Xīn)
Mengendalikan kegiatan dan fungsi organ dalam.
Mengedarkan darah dan Qi dalam tubuh, membawa zat gizi ke bagian tubuh lainnya.
Keringat dikenal sebagai cairan jantung.
Jika jantung berfungsi baik, serta ada banyak darah dan cairan, pipi seseorang akan terlihat merah.
Jika kurang darah dan cairan, wajah akan terlihat pucat.
Hati (Hanzi: 肝, Pinyin: Gān)
Menyimpan dan mengatur volume darah.
Mengatur aliran Qi, yang mempengaruhi emosi.
Darah merupakan dasar bagi jiwa dan roh.
Oleh karena hati menyimpan darah, hati juga menyimpan jiwa.
Kekurangan Yin dan darah dalam hati atau kelebihan Yang dalam hati akan menyebabkan seseorang mudah marah.
Darah yang cukup dalam hati akan ditunjukkan oleh kuku yang kuat dan berwarna merah muda.
Kurang darah dalam hati ditunjukkan oleh kuku yang tipis, rapuh, dan pucat.
Limpa (Hanzi: 脾, Pinyin: Pí)
Fungsi dari limpa adalah mengatur pencernaan dan transportasi, membantu dalam mencerna dan menyerap zat gizi untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Limpa juga membawa cairan tubuh dan mempertahankan keseimbangan cairan. Mengatur aliran darah dalam pembuluh darah. Membantu dalam memeliharai tungkai dan otot.
Limpa yang sehat berarti tungkai dan otot yang kuat.
Qi dan darah yang banyak akan ditunjukkan oleh bibir yang merah dan mengkilap.
Kekurangan darah di limpa akan ditunjukkan oleh bibir yang pucat.
Paru-paru (Hanzi: 肺, Pinyin: Fèi)
Mengurangi Qi. Mengambil udarah bersih dan mengeluarkan karbondioksia dan gas lain untuk memelihara metabolisme.
Mengatur gerakan cairan dan Qi dalam tubuh, mengarahkan Qi ke bawah, yakni ke ginjal dan kandung kemih, untuk mempertahankan aliran normal dan pengeluaran cairan tubuh.
Semua darah dalam tubuh mengalir melalui paru-paru untuk bertukar udara bersih dan kotor sebelum melanjutkan perjalanan ke bagian tubuh lainnya.
Kulit yang sehat mencerminkan fungsi paru-paru yang bagus dan lebih tahan terhadap bakteri patogen.
Ginjal (Hanzi: 腎, Pinyin: Shèn)
Menyimpan esensi dari lima organ zang dan enam organ fu.
Ginjal merupakan dasar kehidupan yang membuat kegiatan hidup tetap berlangsung.
Mengatur metabolisme air, mengatur distribusi pengeluaran air, dan mempertahankan metabolisme air dalam tubuh.
Rambut yang tebal dan berkilau mencerminkan ginjal yang muda dan sehat.
Sedangkan rambut rontok mencerminkan ginjal yang lemah dan tua.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Ada seorang yang memutuskan untuk belajar Tao , dengan niat dan tekad yang kuat. Tulus hati dan sungguh hati. Apakah tindakannya benar atau salah ?
Karena dia mengerti untuk menjaga kesehatannya, dengan olah raga, tidak lupa juga olahraga outdoor secara rutin tiap minggu, ditambah dengan makan teratur dan tidur teratur. Dengan demikian badannya menjadi sehat dan kadang-kadang masih bisa sakit, namun kemungkinannya agak berkurang…. Benar atau salah ?
Dia juga rajin latihan Qi Gong, sehingga peredaran darah dan Qi nya bagus. Benar atau salah ?
Dia juga rajin latihan Jing Zuo, sehari bisa duduk ber jam-jam….mengkonsentrasikan pikiran, memfokuskan, hingga bisa benar-benar “Jing” tanpa terganggu apapun. Benar atau salah ?
Dia juga cukup sering ke Tao Kwan, atau keliling klenteng sembahyang, sering mendengar ceramah Tao, suka baca buku untuk menambah pengetahuan spiritualnya. Dengan demikian pengertian spiritualnya setidaknya sudah cukup tinggi. Benar atau salah ?
Anggaplah dari 5 pertanyaan itu sudah ok, sudah benar semua, siutao dengan tulus hati, badannya sehat, Qi gong nya mantap, sukma nya solid, pengertian spiritualnya cukup tinggi…. Dengan demikian, orang tersebut Tao nya akan berhasil (Tek TAO) , dan jadi Shen Xian. Benar atau salah ?
Kalau sudah no 6, pertanyaan saya sudah selesai…silahkan masing-masing mengambil makna nya, jawab dulu satu-satu dengan teliti, lalu ambil kesimpulan yang baik dan benar…