Lo Ban Teng – Lú Wàn Dìng (卢万定) – Ahli Seni Bela Diri Wuzuquan di Indonesia
Lo Ban Teng
Pinyin: Lú Wàn Dìng
Hanzi (Simplified): 卢万定
Hanzi (Traditional): 盧萬定
Lo Ban Teng / Lú Wàn Dìng memiliki nama marga Lú . Berasal dari Zhangzhou, Fujian. Keluarganya menjalankan bisnis minuman keras dan Lo Ban Teng / Lú Wàn Dìng secara alami terlahir dengan bakat bela diri.
Ketika berusia 23 tahun, Lo Ban Teng mulai belajar ilmu bela diri Wu Zu Quan (五祖拳, Wǔ Zǔ Quán) dengan pemilik toko yang bernama Yóu Jùnàn (尤俊岸, penulisan lain: Yu Chiok Sam, Yoe Tjoen Gan). Yóu Jùnàn adalah salah satu murid terbaik dari Cài Yùmíng (蔡玉明, penulisan lain: Chua Giok Beng, Tjoa Giok Beng).
Lo Ban Teng / Lú Wàn Dìng membantu menjalankan bisnis keluarga dan harus berpergian ke daerah tetangga, seperti Xiamen dan Quanzhou.
Lo Ban Teng / Lú Wàn Dìng pindah ke Indonesia pada tahun 1927, saat dia berusia sekitar 41 tahun, dan mulai berlatih pengobatan serta mengajar seni bela diri.
Lo Ban Teng / Lú Wàn Dìng kemudian jatuh hati kepada seorang gadis yang ramah halus budi bahasanya. Kemudian nona ini menjadi Nyonya Lo yang kedua. Di Tiongkok Lo Ban Teng / Lú Wàn Dìng telah memiliki seorang istri dan seorang anak perempuan.
Lo Ban Teng / Lú Wàn Dìng tidak hanya dikenal karena ketrampilan medisnya, tetapi juga memiliki kekuatan fisik dari seni bela diri. Lo Ban Teng / Lú Wàn Dìng memiliki karakter yang terus terang, jujur dan tegas.
Untuk menghormati gurunya, Lo Ban Teng / Lú Wàn Dìng memberikan marga gurunya kepada anak pertamanya dan anak itu diasuh oleh istri pertama Lo Ban Teng / Lú Wàn Dìng di Tiongkok. Dengan istri keduanya, Lo Ban Teng / Lú Wàn Dìng memiliki 12 anak, tidak termasuk anak pertama yang diasuh istri pertamanya.
Lo Ban Teng / Lú Wàn Dìng adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam mendirikan Chua Giok Beng-Wuzuquan di Indonesia. Salah satu penekanan utama adalah bernafas dengan benar untuk mengembangkan pukulan keras serta kemampuan untuk menahan pukulan keras lawan.