Kandungan Nutrisi Anggur Beras
Khasiat Biji Lotus (莲子), Dari Menyembuhkan Diare Hingga Meredakan Insomnia
Biji lotus (Hanzi: 莲子, Pinyin: Liánzǐ) adalah jenis biji-bijian herbal yang berasal dari bunga seroja atau lotus (Nelumbo nucifera Gaertn.), sejenis bunga teratai.
Biji lotus merupakan salah satu jenis obat herbal Tiongkok yang mempunyai khasiat kesehatan yang tidak kalah hebat dengan biji lainnya.
Jika selama ini bunga lotus banyak dijadikan bunga cantik untuk hiasan mata, maka kini saatnya perlu mengetahui manfaat kesehatan yang diberikan oleh biji bunga yang satu ini. Biji lotus mempunyai segudang kegunaan yang mampu meningkatkan kualitas kesehatan tubuh.
Khasiat biji lotus
Menyembuhkan diare
Mengatasi gangguan pencernaan
Sebagai penenang bagi yang susah tidur, gelisah, dan stres
Menyembuhkan keputihan
Memperkuat jantung, hati, dan limpa
Menghambat penuaan dini
Baik untuk kesehatan ginjal
Mampu memulihkan energi vital dalam tubuh
Baik untuk kesehatan jantung
Kandungan gizi dan fitonutrien dalam biji lotus
Biji lotus merupakan sumber protein, magnesium, potasium, dan fosfor yang baik. Biji lotus juga rendah lemak jenuh, natrium, dan kolesterol.
Biji lotus juga mengandung enzim anti-penuaan L-isoaspartyl methyltransferase. Zat tersebut mampu membantu memperbaiki protein dalam tubuh yang rusak.
Diketahui bahwa biji lotus mengandung kaempferol, flavonoid alami yang mencegah peradangan pada sejumlah organ dalam tubuh, khususnya area mulut.
Sifat astringen dalam biji lotus, memiliki manfaat spesifik untuk kesehatan ginjal dan mampu memulihkan energi vital dalam tubuh.
Komponen pahit yang terdapat di bagain tengah dari biji lotus dan berwarna hijau, mengandung alkaloid isoquinoline, memiliki efek antispasmodik yang ampuh melebarkan pembuluh darah, sehingga mengurangi tekanan darah.
Kandungan per 100 gram biji lotus
Energi 89 kkal
Protein 4.1 g
Lemak 0,5 g
Asam lemak jenuh 0,1 g
Asam lemak tak jenuh ganda 0,1 g
Asam lemak tak jenuh tunggal 0,3 g
Karbohidrat 17,3 g
Asam folat 28 g
Sodium 1 mg
Magnesium 56 mg
Fosfor 168 mg
Kalium 367 mg
Kalsium 44 mg
Zat besi 0,9 mg
Seng 0,28 mg
Vitamin A 1 g
Vitamin B1 (tiamin) 0,17 mg
Vitamin B2 (riboflavin) 0,04 mg
Niasin (niacinamide) 0,43 mg
Vitamin B6 0,17 mg
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Kucai (韭菜), Jangan Disimpan Lebih dari Semalam
Kucai (Hanzi: 韭菜, Pinyin: Jiǔcài) termasuk dalam jenis bawang-bawangan. Dalam bahasa latin disebut Allium tuberosum.
Kucai berasal dari Asia. Penanaman kucai memiliki sejarah lebih dari 3.000 tahun. Selama Dinasti Shang dan Dinasti Zhou , digunakan sebagai makanan dan bumbu.
Saat ini kucai biasanya ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan, dan ada juga beberapa varietas yang dibudidayakan.
Kucai sering ditemukan dalam masakan khas Tiongkok, sebagai campuran dalam bubur ayam, lumpia, dan tumisan daging.
Ciri-ciri kucai
Tingginya tanaman kucai antara 30 sampai 50 cm.
Bergerombol seperti tanaman padi yang baru tumbuh.
Umbinya ramping, berbentuk kerucut dengan panjang 2-3 cm, dan lebar 1 cm.
Tumbuh dalam rumpun yang padat.
Daunnya berbentuk tabung hampa dengan panjang hingga 50 cm, berdiameter 2-3 mm, dan bertekstus lembut meskipun sebelum munculnya bunga dari daun, dakan terlihat leibh keras dari biasanya.
Aroma kucai lebih dekat ke bawang putih daripada daun bawang, sehingga dalam bahasa Inggris disebut garlic chives.
Kandungan kucai
Kucai mengandung protein, vitamin B, vitamin C , serta mineral, kalsium dan fosfor.
Ada lebih banyak karoten di dalamnya, kedua setelah wortel dan lebih banyak dari bawang putih.
Selain itu, juga mengandung seng.
Berdasarkan keterangan dari Data Komposisi Pangan Indonesia, 100 gram kucai memiliki kandungan gizi sebagai berikut.
Air: 86.3 ml
Energi: 45 Kalori
Protein: 2.2 gram
Lemak: 0.3 gram
Karbohidrat: 10.3 gram
Serat: 4.8 gram
Kalsium: 52 miligram
Fosfor: 50 miligram
Zat besi: 1.1 miligram
Natrium: 21 miligram
Kalium: 439.5 miligram
Zinc: 0.5 miligram
Beta karoten: 2,685 mcg
Niasin: 1.8 miligram
Vitamin C: 17 miligram
Manfaat kucai sebagai obat
Anti hipertensi
Kucai mengandung senyawa tetrametiloksamida dan ester 17- etadekadesenil. Efek anti hipertensi ekstrak kucai sebanding dengan atenolol dosis 25 mg.
Menurunkan kolesterol
Kucai memiliki kandungan allicin, yaitu suatu organosulfur yang dapat membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah. Allicin dalam herbal ini bertugas untuk melepaskan nitrit oksida, sehingga membantu mengurangi kekakuan pada pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Kucai juga mengandung quercetin, yaitu senyawa yang dapat mengurangi risiko penumpukan plak di arteri.
Antioksidan
Banyaknya komponen dially sulphides dalam kucai mampu mencegah oksidasi platelet di dalam darah, sehingga berfungsi menjadi antioksidan.
Mencegah kanker
Kemampuan diallyl disulfides dalam kucai mampu menghambat pertumbuhan sel tumor pada usus manusia.
Sebagai obat pencahar
Kucai mengandung banyak vitamin dan serat, dapat melancarkan pencernaan, mengobati sembelit, serta mencegah kanker usus besar.
Baik untuk hati dan lambung
Kucai mengandung minyak atsiri yang mendistribusikan bau pedas yang khas. Dengan demikian, kucai dapat meningkatkan nafsu makan.
Kucai juga bermanfaat sebagai antiobiotik alami, menjaga kesehatan otak, meningkatkan penglihatan, dan meredakan stres.
Efek samping kucai
Selain memiliki manfaat di atas, kucai memiliki kelemahan. Bisa menimbulkan bau badan dan bau mulut yang menyengat. Bau badan disebabkan oleh kandungan sulfur dari kucai yang terserap melalui aliran darah, yang kemudian dikeluarkan sebagai keringat lewat kulit. Sedangkan bau mulut disebabkan oleh sisa kucai yang menempel di sela-sela gigi. Sisa kucai itulah yang menimbulkan bau yang sangat menyengat.
Penting untuk diingat tentang kucai
Yang harus diperhatikan untuk kucai ini adalah jangan membiarkan kucai terlalu lama atau lebih dari semalam, karena bisa berbahaya. Zat nitrat yang ada di dalamnya akan berubah menjadi nitrit dan menyebabkan reaksi beracun.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengkonsumsi kucai
Selain itu, sebaiknya menghindari mengkonsumsi kucai jika sebelumnya memang sudah punya alergi terhadap bawang jenis apa saja.
Mengkonsumsi kucai secara berlebihan dapat menyebabkan senyawa organik tertentu dalam tubuh terlalu tinggi. Sehingga bisa mengalami sakit perut atau gangguan pencernaan lainnya.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.