Sun Simiao (孙思邈) – Pengetahuan Yang Buruk Tentang Makanan Tidak Akan Membuat Kita Sehat
Makanan yang kita makan sehari-hari, dapat mengobati dan membantu dalam pengobatan penyakit.
Dahulu, di Tiongkok, makanan dan obat sudah hidup berdampingan.
Banyak tanaman yang dulunya merupakan makanan, lama-kelamaan banyak digunakan sebagai obat.
Sun Simiao (Hanzi: 孙思邈, Pinyin: Sūn Sīmiǎo) seorang tabib terkenal selamat Dinasti Sui dan Dinasti Tang pernah mengatakan:
Untuk menjaga kesehatan, kita harus bergantung pada makanan.
Jika penyakitnya serius, barulah diresepkan obat.
Pengetahuan yang buruk tentang makanan tidak akan membuat kita sehat.
Tabib yang baik harus tahu penyebab penyakit dan menemukan bagian yang terkena penyakit.
Obati penyakit dengan terapi diet dulu.
Resepkan obat jika terapi diet gagal.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Serba Serbi Buah Jujube aka Angco Dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok
Buah kecil berwarna kemerahan ini memiliiki nama latin Ziziphus jujuba, biasa disebut jujube (Hanzi: 红枣, Pinyin: Hóngzǎo), kurma merah, kurma Tiongkok, jujube Tiongkok.
Buah jujube memiliki rasa manis dengan tekstur yang chewy. Dengan rasanya tersebut, buah ini sering dikeringkan dan dijadikan permen atau dessert di negara-negara Asia.
Buah yang juga biasa disebut angco ini, sering dijumpai pada masakan Tionghoa dan beberapa obat herbal Tiongkok.
Diketahui jujube mulai dibudidayakan semenjak tahun 9000 SM pada daerah Asia Tenggara.
Pada masa dinasti Zhou Barat masyarakat Tiongkok telah menggunakan jujube sebagai campuran dalam minuman arak.
Kadar vitamin C dalam buah jujube 80 kali lebih banyak dibandingkan dengan buah anggur dan buah apel. Oleh karena kandungan vitamin C yang tinggi tersebut mampu mengubah kolesterol yang tinggi menjadi bile acid yang mampu mencegah terjadinya batu empedu. Selain vitamin C masih banyak lagi kandungan nutrisi dan vitamin lainnya pada buah jujube antara lain vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, protein, kalsium, fosfor, besi, dan magnesium.
Buah dan bijinya digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok, dipercaya dapat meredakan stres, dan secara tradisional untuk antijamur, anti bakteri, anti maag, anti inflamasi dan sedasi, antispastic, antifertilitas/kontrasepsi, hipotensi dan antinefritik, kardiotonik, antioksidan, imunostimulan, dan sifat penyembuhan luka.
Buah berbiji satu dengan kulit buah yang tipis ini, sifatnya hangat. Menggantikan Qi, menambah darah, dan menenangkan pikiran. Baik untuk limpa lemah dan perut, kurang darah, insomnia, dan kelesuan.
Perlu diperhatikan, jujube tidak cocok dikonsumsi oleh orang yang bertipe tubuh lembab, karena dapat mengakibatkan kembung dan diare. Biasanya buah jujube dikombinasikan dengan berbagai jenis bahan lainnya, sehingga menjadi ramuan herbal yang memiliki banyak manfaat.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.