Seribu Karakter Klasik : Seorang Pria Hendaknya Bijak Dan Berbakat (男效才良)
Arti Simbolis Ikan Koi Dalam Feng Shui
Ikan adalah simbol yang sangat penting bagi orang Tionghoa.
Mereka juga merupakan bagian penting dari ekonomi pada saat feng shui dikembangkan.
Pada saat itu, ikan adalah makanan pokok, dan memancing adalah pekerjaan umum.
Di Tiongkok kuno, ikan sangat berlimpah dan dapat berkembang biak dengan mudah, dan mereka menawarkan makanan dalam jumlah besar.
Karena mereka adalah hadiah yang begitu melimpah dari alam, mereka datang untuk mewakili kekayaan dan kelimpahan .
Ikan koi adalah simbol kelimpahan dan kekayaan dalam feng shui dan budaya Tionghoa.
Ada cerita tentang ikan koi yang berenang ke hulu melawan arus, melambangkan daya tahan, keberanian, dan kemampuan untuk mengatasi rintangan .
Ikan koi memiliki hubungan khusus dengan kemakmuran karena warna emasnya, yang terkait dengan emas. Kuning juga merupakan warna kekaisaran di feng shui, memberi ikan koi lapisan simbolisme kekayaan lainnya.
Aspek lain yang berarti dari ikan adalah bahwa mereka selalu bergerak.
Ini berarti selalu ada aliran qi, atau energi kekuatan hidup. Dalam feng shui, kita melihat bagaimana kita bisa menjaga qi bergerak dan menghindari stagnasi, dan ikan benar-benar mewakili ini.
Mereka juga dapat bermanuver ke segala arah, termasuk mundur, naik, turun, dan menyamping, lebih mudah dan cepat daripada manusia.
Ikan koi juga terhubung dengan simbol keberuntungan naga, salah satu dari empat hewan surgawi dalam feng shui. Dalam kisah ikan koi yang berenang ke hulu, ia mampu melompati gerbang naga dan berubah menjadi naga.
Ikan juga terkait dengan elemen air karena mereka berada di air. Air yang mengalir terkait dengan kekayaan, sehingga akuarium dan air mancur dapat digunakan secara strategis dalam feng shui untuk mengundang lebih banyak kekayaan mengalir ke rumah.
Ikan ini juga mewakili energi Yang dan mampu mengaktifkan qi suatu ruang. Gerakan dan aktivitas konstan mereka juga mewakili pertumbuhan, keberuntungan, dan kesuksesan.
The post Arti Simbolis Ikan Koi Dalam Feng Shui first appeared on Tionghoa Indonesia .
Kegagalan Adalah Ibu Dari Kesuksesan
失败是成功之母
Shībài shì chénggōng zhī mǔ
Kegagalan adalah ibu dari kesuksesan
失败 – shībài – kegagalan
是 – shì – adalah
成功 – chénggōng – kesuksesan
母 – mǔ – ibu
Jadilah yang selalu optimis dan berusaha untuk melihat kesempatan di setiap kegagalan.
Jangan bersikap pesimis yang hanya melihat kegagalan di setiap kesempatan.
Orang optimis melihat donat, sedangkan orang pesimis melihat lubangnya saja.
Kesuksesan dapat dikembangkan dari setiap kegagalan.
Keputusasaan dan kegagalan adalah dua batu loncatan menuju kesuksesan.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Penguasaan Pengetahuan Butuh Waktu, Ketekunan, dan Kerja Keras
Alkisah, ada seorang ayah yang meminta putranya untuk mempelajari 3 peribahasa empat karakter setiap hari.
3 peribahasa dalam sehari, 30 peribahasa dalam sepuluh hari, 60 peribahasa dalam dua puluh hari, dan seterusnya.
Setelah bertahun-tahun, putranya dapat secara fasih dan fleksibel dalam menggunakan peribahasa empat karakter.
Kisah ini memberi tahu kita bahwa penguasaan pengetahuan adalah proses yang terakumulasi dari waktu ke waktu.
Selama kita terus mempelajari pengetahuan baru, tekun, dan bekerja keras, kita dapat mencapai kesuksesan.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Filosofi Angin
Seekor monyet sedang nangkring di pucuk pohon kelapa.
Dia nggak sadar sedang diintip oleh tiga angin besar.
1. Angin Topan
2. Angin Tornado
3. Angin Bahorok
Tiga angin itu rupanya pada ngomongin, siapa yg bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa.
Angin Topan bilang, dia cuma perlu waktu 45 detik buat menjatuhkan monyet.
Angin Tornado nggak mau kalah, 30 detik, katanya.
Angin Bahorok senyum ngeledek dan bilang,15 detik juga jatuh tuh monyet.
Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju.
Angin Topan duluan, dia tiup sekencang-kencangnya, Wuuusss….. Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung pegang batang pohon kelapa, Dia pegang sekuat-kuatnya. Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh si monyet. Angin Topan pun nyerah.
Giliran Angin Tornado, Wuuusss…. Wuuusss… Dia tiup sekencang-kencangnya. Nggak jatuh juga tuh monyet. Angin Tornado juga nyerah.
Terakhir, Angin Bahorok. Lebih kencang lagi dia tiup. Wuuuss.. Wuuuss.. Wuuuss.. Si monyet malah makin kencang pegangannya. Nggak jatuh-jatuh.
Ketiga angin gede itu akhirnya ngakuin, si monyet memang jagoan. Tangguh. Daya tahannya luar biasa.
Nggak lama, datang si Angin Sepoi-Sepoi.
Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet. Keinginan itu diketawain sama tiga angin lainnya. Yang gede aja nggak bisa, apalagi yang kecil.
Nggak banyak omong, Angin Sepoi-Sepoi langsung meniup ubun-ubun si monyet. Psssss… dengan lembut….
Enak banget. Adem… Seger… Riyep-riyep matanya si monyet. Nggak lama setelah itu ketiduranlah si monyet, dan kemudian terlepas lah pegangan tangannya….dan.. Alhasil, jatuhlah si monyet.
PESAN MORAL
Boleh jadi ketika kita sedang dalam Kesusahan
Dilanda Penderitaan
Didera Malapetaka
Kita kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya…
Tapi saat kita sedang dalam kondisi Nikmat, Senang, Melimpah, Kaya, Memiliki Kekuasaan dan Kejayaan
Disinilah Kejatuhan itu terjadi.
Jangan sampai kita terlena…terbuai..
Tetap rendah hati
Tetap mawas diri
Tetap sederhana
Tetap berbuat amal
Hati-hati dalam tindakan, perbuatan dan perkataan
Karena bukan Kritikan yang membuat kita Jatuh, tetapi Sanjungan dan Pujian
Inilah *Hikmah Filosofi Angin Sepoi Sepoi tsb*
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.