Found 5 bookmarks
Custom sorting
Pantangan Saat Berkunjung Dalam Budaya Tionghoa
Pantangan Saat Berkunjung Dalam Budaya Tionghoa
Saat mengunjungi rumah orang lain atau pergi ke pesta makan malam, ada juga banyak tabu dalam tata krama tamu yang harus diperhatikan untuk menghindari rasa malu. Jangan sampai datang dengan tangan kosong. Jika mengunjungi rumah seseorang untuk mengadakan pertemuan yang telah diatur sebelumnya, tidak boleh datang dengan tangan kosong. Pertukaran hadiah sangat umum dan orang-orang suka memberikan hadiah kecil satu sama lain untuk kebaikan. Saat minum anggur, hindari memutar gelas. Saat makan, hindari menanggalkan pakaian atau melonggarkan ikat pinggang. Juga, hindari memberikan komentar negatif tentang makanan, berdiri untuk mengambil hidangan di kejauhan, dan memakan seluruh hidangan dengan sukarela untuk lebih banyak nasi atau hidangan. Saat makan ikan, dengan sukarela membalik ikan harus dihindari ketika satu sisi sudah selesai, karena ada pepatah lama yang berbunyi, “Tamu tidak bisa membalik ikan sendiri.” The post Pantangan Saat Berkunjung Dalam Budaya Tionghoa first appeared on Tionghoa Indonesia .
·tionghoa.org·
Pantangan Saat Berkunjung Dalam Budaya Tionghoa
Tradisi Upacara Minum Teh Pernikahan Tionghoa
Tradisi Upacara Minum Teh Pernikahan Tionghoa
Meskipun pernikahan telah dimodernisasi dan mengikuti lebih banyak tren dari budaya Barat, upacara minum teh pernikahan Tionghoa di masa sekarang masih tetap menjadi tradisi pernikahan paling signifikan yang harus dilalui setiap pasangan ketika mereka menikah. Merencanakan upacara minum teh yang tepat dan melalui semua langkah dapat membutuhkan sedikit pekerjaan terutama dengan semua detail dari setiap tradisi. Apa pentingnya upacara minum teh dalam pernikahan Tionghoa? Upacara minum teh adalah cara yang penting bagi pengantin untuk menghormati dan menunjukkan rasa terima kasih mereka kepada orang tua mereka untuk semua tahun pengasuhan dan cinta. Pada gilirannya, keluarga akan mengungkapkan berkah bagi pengantin baru saat mereka memulai pernikahan sebagai suami istri. Upacara minum teh juga melambangkan bahwa kedua mempelai secara resmi menjadi bagian dari keluarga besar yang baru. Selama upacara, pengantin akan menyapa kerabat dengan gelar baru mereka sambil menyajikan teh untuk mereka. Kapan dan di mana upacara minum teh berlangsung? Upacara minum teh biasanya diadakan sebelum pernikahan yakni pada tanggal pertunangan yang menguntungkan, atau pada hari pernikahan di rumah masing-masing pasangan. Secara tradisional, upacara minum teh untuk keluarga pengantin pria biasanya dilakukan pada pagi hari setelah pengantin pria menjemput pengantin wanita pulang ke tempatnya. Kemudian upacara minum teh untuk pihak pengantin wanita dilakukan pada sore hari setelah ia pulang dari tempat pengantin pria. Disarankan untuk memeriksa dengan sesepuh dari kedua keluarga di awal perencanaan untuk memastikan apakah mereka memiliki preferensi pada waktu upacara dan siapa yang dilayani terlebih dahulu. Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk upacara minum teh? Hal-hal yang perlu dipersiapkan tentu saja teh. Teh Tiongkok seperti Pu’er, Tieguanyin atau teh melati dapat digunakan. Dua biji teratai dan kurma merah dapat ditambahkan ke dalam setiap cangkir, karena dikatakan membawa kesuburan dan keturunan bagi pasangan tersebut. Untuk upacara teh ini bisa menggunakan set perlengkapan teh mahar pengantin wanita. Jika memiliki keluarga yang lebih besar, pastikan telah menyiapkan cangkir yang cukup untuk semua orang. Juga dibutuhkan dua bantal merah, satu untuk pengantin pria dan satu lagi untuk pengantin wanita. Bantl ini diperlukan untuk berlutut saat menyajikan teh. Bagaimana prosedur upacara minum teh? Pasangan harus berlutut sambil menyajikan teh kepada orang yang lebih tua. Pengantin pria harus di sebelah kanan dengan pengantin wanita di sisi kirinya. Penatua laki-laki harus duduk di depan pengantin pria sedangkan penatua perempuan harus duduk menghadap pengantin wanita. Disarankan untuk memiliki “perempuan keberuntungan”, atau pengiring pengantin, dan dua pengiring pengantin untuk membantu selama upacara minum teh. Satu orang memegang teh dan hadiah di piring saji sementara yang lain menyerahkan teh. Orang lain dapat berdiri di belakang untuk memastikan selalu ada cukup teh hangat untuk mengisi ulang teko teh kecil. Setelah semuanya siap, kedua mempelai akan mulai menyajikan teh kepada kerabatnya sesuai urutan senioritas. Biasanya ini dimulai dengan orang tua terlebih dahulu, diikuti oleh kakek-nenek, paman dan bibi, saudara yang lebih tua, dan kemudian sepupu yang lebih tua. Namun, beberapa keluarga lebih suka menyajikan teh kepada kakek-nenek terlebih dahulu dan kemudian orang tua mereka. Pengantin pria adalah yang pertama menyajikan teh dan kemudian pengantin wanita mengambil gilirannya. Mereka harus melayani ayah dan kemudian ibu. Untuk setiap pasangan yang dilayani, harus ada empat cangkir teh di atas nampan teh. Selalu sajikan cangkir teh dengan kedua tangan dan sapa mereka dengan sebutan resmi mereka dalam keluarga. Setelah minum teh, orang tua akan memberikan hadiah berupa angpao atau perhiasan kepada pasangan tersebut. Pada saat yang sama, mereka akan memberikan kata-kata berkah dan menempatkan perhiasan pada pasangan pengantin. Upacara minum teh selesai ketika pasangan pengantin telah menyajikan teh kepada semua kerabat dari kedua keluarga. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Tradisi Upacara Minum Teh Pernikahan Tionghoa