Found 2 bookmarks
Custom sorting
Pantangan Saat Berkunjung Dalam Budaya Tionghoa
Pantangan Saat Berkunjung Dalam Budaya Tionghoa
Saat mengunjungi rumah orang lain atau pergi ke pesta makan malam, ada juga banyak tabu dalam tata krama tamu yang harus diperhatikan untuk menghindari rasa malu. Jangan sampai datang dengan tangan kosong. Jika mengunjungi rumah seseorang untuk mengadakan pertemuan yang telah diatur sebelumnya, tidak boleh datang dengan tangan kosong. Pertukaran hadiah sangat umum dan orang-orang suka memberikan hadiah kecil satu sama lain untuk kebaikan. Saat minum anggur, hindari memutar gelas. Saat makan, hindari menanggalkan pakaian atau melonggarkan ikat pinggang. Juga, hindari memberikan komentar negatif tentang makanan, berdiri untuk mengambil hidangan di kejauhan, dan memakan seluruh hidangan dengan sukarela untuk lebih banyak nasi atau hidangan. Saat makan ikan, dengan sukarela membalik ikan harus dihindari ketika satu sisi sudah selesai, karena ada pepatah lama yang berbunyi, “Tamu tidak bisa membalik ikan sendiri.” The post Pantangan Saat Berkunjung Dalam Budaya Tionghoa first appeared on Tionghoa Indonesia .
·tionghoa.org·
Pantangan Saat Berkunjung Dalam Budaya Tionghoa
Pantangan Warna Dalam Budaya Tionghoa
Pantangan Warna Dalam Budaya Tionghoa
Warna memberikan corak dalam kehidupan kita sehari-hari. Tapi, dalam budaya Tionghoa, ada beberapa warna yang dianggap tabu. Warna apa saja ya? Hindari Warna Elegan Pada jaman Tiongkok kuno warna kuning, ungu, dan sampanye digolongkan menjadi warna yang elegan. Warna-warna ini dulunya khusus digunakan untuk keluarga kerajaan dan bangsawan, sehingga rakya biasa dilarang berpakaian dengan warna kuning, ungu, atau sampanye. Dalam masyarakat feodal Tiongkok kuno, kuning hanya digunakan untuk keluarga kerajaan dan jika rakyat biasa memakai pakaian kuning akan dipenggal. Hindari Warna Yang Merendahkan Warna hijau (Hanzi: 绿色, Pinyin: Lǜsè), hijau zamrud (Hanzi: 翠绿, Pinyin: Cuìlǜ), dan cyan/biru (Hanzi: 青色, Pinyin: Qīngsè) dianggap sebagai warna yang rendah, karena pada Dinasti Yuan, Ming, dan Qing, hanya pelacur dan gadis penyanyi yang mengenakan warna-warna ini. Hindari Warna Tidak Beruntung atau Sial Putih dan hitam dianggap sebagai warna tidak beruntung dan sial, sehingga ada pantangan dalam berpakaian dengan warna ini. Dalam pemakaman, orang memakai ban lengan hitam atau pakaian berkabung putih. Jadi di hari-hari bahagia, seperti pernikahan, ulang tahun, bulan pertama anak, tahun baru, festival, dan sebagainya, berpakaian putih atau hitam dihindari. Hindari Warna Cerah Make-up yang berlebihan dan pakaian yang indah juga lebih baik dihindari. Dalam budaya tradisional Tiongkok, orang percaya bahwa warna pakaian harus sesuai dengan usia, karier, dan perilaku orang. Wanita dengan riasan berlebihan akan terlihat genit, dan pria dengan warna cerah juga akan dianggap tidak berbobot. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Pantangan Warna Dalam Budaya Tionghoa