Found 3 bookmarks
Custom sorting
Asal Usul Idiom Tiongkok – Berpikir Baik-Baik Sebelum Bertindak (三思而行)
Asal Usul Idiom Tiongkok – Berpikir Baik-Baik Sebelum Bertindak (三思而行)
三思而行 Sānsī ér xíng Berpikir baik-baik sebelum bertindak 三 – sān – tiga 思 – sī – berpikir, mempertimbangkan 行 – xíng – melakukan Asal Usul Idiom 三思而行 Ji Wenzi adalah salah satu dari tiga dokter negara bagian Lu dan memegang kekuasaan sebenarnya dari negara bagian Lu. Walaupun memiliki kedudukan yang terpandang, namun kesehariannya sangat hemat. Konon tidak ada seorang pun di keluarganya yang memakai pakaian yang terbuat dari kain brokat dan sutra, melainkan hanya pakaian biasa. Kuda-kuda di kandang hanya diberi makan rumput. Adapun kehidupan sehari-hari, peralatan yang digunakan dalam kehidupan hanya fokus pada kepraktisan, dan tidak memperhatikan apakah itu indah dan berharga. Oleh karena itu, orang mengatakan bahwa Ji Wenzi adalah orang yang bersih dan setia. Karakteristik lain dari Ji Wenzi adalah dia sangat berhati-hati dalam melakukan sesuatu, dan seringkali satu hal diputuskan setelah memikirkannya berkali-kali. Setelah Ji Wenzi meninggal, beberapa orang melaporkan ini. Inilah awal dari idiom 三思而行 Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Asal Usul Idiom Tiongkok – Berpikir Baik-Baik Sebelum Bertindak (三思而行)
8 Anjuran Pengertian Dasar Tao
8 Anjuran Pengertian Dasar Tao
Pemahaman atau pengertian dasar tentang 8 Anjuran yang selalu disampaikan yaitu sebagai berikut : 1. Belajar Tao tidak ada ikatan. Disini kata “ikatan” pengertiannya lebih ke arah “BEBAN “, jadi jangan menjadikan diri kita terbebani oleh Agama, justru sebaliknya memeluk suatu Agama bertujuan meringankan beban hidup atau kehidupan kita. Belajar Tao diajarkan Bicara, Kelakuan dan Amal baik, tujuannya supaya dalam kehidupannya seseorang dapat mengurangi gesekan negatif dengan orang lain, bahkan disukai banyak orang. 2. Rendah hati tapi tidak minder. Percaya diri namun tidak kolot, menghargai diri tetapi bukan sombong. Tujuannya mengajarkan kita untuk selalu mengendalikan mental dan emosi secara fleksibel mengikuti arus kenyataan kehidupan tanpa benturan-benturan ekstrem. 3. Cuen Se Cung Tao, Fu Tao Wei Tao. Setia membela mendukung mengembangkan dan memajukan Tao. Ini adalah konsekuensi positif yang mengikat secara hakekat pada diri masing-masing umat Tao (yang menganggap dirinya seorang Tao), karena Tao itu harus ada dalam hati yang terdalam dari kita semua, bukan cuma untuk alat pembungkus atau mengemas diri saja. 4. Hati dan batin yg bersih dan baik (Hao Sing Jang). Tujuannya menanam dan memupuk moral kebaikan, ketulusan dan kesabaran sehingga mengurangi duri-duri tajam pada diri kita yang berpotensi menyakiti org lain. 5. Menganggap sesama umat Tao adalah satu keluarga. Tujuannya menciptakan ikatan dan keakraban yang sifatnya kekeluargaan yang hangat dan saling membantu secara positif. 6. Tidak bikin-bikin dan menyebarkan serta gampang kena isu-isu atau gosip. Tujuannya tidak membuat hal atau masalah menjadi negatif, namun justru menyelesaikan segala masalah secara dini. 7. Kemajuan tergantung diri sendiri. Tujuannya agar setiap umat Tao dapat benar-benar berkonsentrasi pada usaha belajar Tao nya masing-masing demi kemajuan Tao-nya juga, bukan malah tanpa arah justru malah mempelajari Tao yang tidak benar. 8. Wei Fu Taoyu (membela dan mendukung Taoyu). Sudah selayaknya sebagai satu keluarga Tao kitalah yang saling menjaga, mendorong dan memajukan sesama Taoyu sebelum orang lain. Tuhan YME (dan pada Dewa dewi) pasti akan memberkati dan memberi jalan bagi yang positif. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
8 Anjuran Pengertian Dasar Tao