Found 3 bookmarks
Custom sorting
Terang Sinar Bulan Terlihat Di Berbagai Belahan Dunia (晦魄环照)
Terang Sinar Bulan Terlihat Di Berbagai Belahan Dunia (晦魄环照)
晦魄环照 Huì pò huán zhào Ungkapan ini menyatakan bahwa terangnya sinar bulan dapat terlihat di berbagai belahan dunia Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 晦 – huì – akhir bulan 魄 – pò – sinar bulan 环 – huán – mengitari 照 – zhào – bersinar Beribu-ribu bintang dan planet terbentang di langit. Bumi bermandikan sinar bulan yang pucat dan suram. Bulan tidak terlihat, perlahan-lahan akan muncul lagi, dan akan terbit lagi, seterang api. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Terang Sinar Bulan Terlihat Di Berbagai Belahan Dunia (晦魄环照)
Qi Jiguang (戚继光) – Penemu Ranjau Pertama Di Dunia
Qi Jiguang (戚继光) – Penemu Ranjau Pertama Di Dunia
Bangsa Tiongkok menggunakan ranjau 500 tahun sebelum bangsa Eropa. Qi Jiguang (Hanzi: 戚继光, Pinyin: Qī Jìguāng) seorang jenderal pada Dinasti Ming yang terkenal karena pertempurannya melawan perompak Jepang, harus menghadapi serangan terus-menerus dari pasukan berkuda Mongol ketika menghadapi komandan garnisun di Jizhou. Dia memerintahkan untuk membuat kotak kayu khusus dengan roda baja khusus dan batu api yang bisa menyala jika kotak tersebut diinjak. Lalu ia menyuruh menggali lubang yang cukup jauh dari benteng. Di dalamnya diletakkan bubuk mesiu dan keping batu, lalu menyambungkan sumbunya ke kotak kayu. Saat bangsa Mongol menyerang kembali, mereka menginjak kotak tersebut dan menyalakan peledak yang terkubur. Banyak prajurit Mongol terbunuh karena ledakan itu. Sejak itu, pasukan musuh tidak berani menyerang Jizhou lagi karena percaya bahwa jenderal Qi Jiguang menggunakan ‘iblis bawah tanah’, yang sebenarnya adalah ranjau pertama di dunia. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Qi Jiguang (戚继光) – Penemu Ranjau Pertama Di Dunia
Jembatan Anji aka Jembatan Zhaozhou, Jembatan Batu Lengkung Tertua di Dunia
Jembatan Anji aka Jembatan Zhaozhou, Jembatan Batu Lengkung Tertua di Dunia
Jembatan Anji (Hanzi:安济桥, Pinyin: Ān jì qiáo), dikenal juga sebagai Jembatan Zhaozhou (Hanzi:赵州桥, Pinyin: Zhào zhōu qiáo) berada di atas sungai Nanxuan, yang terletak di Kabupaten Zhao, Kota Shijiazhuang, Propinsi Hebei. Jembatan ini dirancang dan dibangun oleh Li Chun (Hanzi: 李春, Pinyin: Lǐ chūn) pada masa Dinasti Sui (581-618), merupakan salah satu dari Empat Harta Karun Hebei (Hanzi: 华北四宝, Pinyin: Huáběi sì bǎo), dan memiliki sejarah lebih dari 1400 tahun. Meskipun terjadi banjir dan gempa bumi, jembatan ini masih tetap utuh dan kuat. Struktur jembatan ini dikenal sebagai bahu terbuka. Desain jembatan ini baru muncul di Eropa 700 tahun kemudian. Jembatan Anji dibangun dengan bata dari bata kapur hijau dan putih yang terdapat di sana, dan disusun dalam barisan. Jembatan ini memiliki rentang yang luas dan lengkung yang rendah. Selain itu, dua lengkung kecil bisa ditemukan di setiap ujung lengkungan jembatan. Desain ini membagi berat jembatan dan juga memungkinkan air mengalir dengan bebas, sehingga mengurangi dampak banjir terhadap jembatan. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Jembatan Anji aka Jembatan Zhaozhou, Jembatan Batu Lengkung Tertua di Dunia