Inspirasi Gaun Pengantin Tradisional Tiongkok
Tongkat Giok Ruyi – 如意
Apa Itu Anggur Beras (米酒) ?
Idiom Tiongkok – Menghela Napas Saat Memandang Lautan (望洋兴叹)
Tradisi Festival Dongzhi aka Festival Titik Balik Matahari Musim Dingin
Inilah Nilai Gizi Tangyuan (汤圆) – Makanan Tradisional Tiongkok Saat Festival Dongzhi
Tradisi Makan Tangyuan aka Ronde Selama Titik Balik Matahari Musim Dingin
Manfaat Kesehatan Teh Hitam Tiongkok (红茶) Dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok
Hari Dan Bulan Interkalari Membentuk Satu Tahun
闰余成岁
Rùn yú chéng suì
Hari dan bulan interkalari membentuk satu tahun
Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén)
闰 – rùn – bulan interkalari
余 – yú – ekstra
成 – chéng – membentuk
岁 – suì – tahun
Kalender adalah metode menghitung waktu dengan menggunakan istilah seperti tahun, bulan, dan hari.
Pembuatan kalender umumnya didasarkan pada pengamatan astronomi.
Orangn Tiongkok kuno mulai membuat dan memakai kalender sejak lama. Konon, praktek ini dimulai oleh Kaisar Kuning (Hanzi: 黄帝, Pinyin: Huángdì).
Menurut banyak kalender yang digunakan sejak Periode Musim Semi dan Musim Gugur, satu tahun memiliki 365,25 hari.
Ilmuwan Dinasti Yuan, Guo Shoujing (Hanzi: 郭守敬, Pinyin: Guōshǒujìng), membuat kalender penunjuk waktu. Menurutnya, setahun terdiri atas 365,2425 hari. Angka ini sesuai dengan kalender Gregorian meskipun kalender buatan Guo muncul 300 tahun lebih awal.
Kalender terbagi menjadi tiga jenis. Kalender matahari, kalender bulan, dan kombinasinya.
Tahun kalender matahari adalah waktu yang dibutuhkan bumi untuk menyelesaikan rovolusi mengelilingi matahari.
Kalender bulan berdasarkan waktu yang dibutuhkan bulan untuk menyelesaikan revolusi mengelilingi bumi.
Kalender kombinasi memperhitungkan gerakan matahari dan bulan, serta menggunakan bulan kabisat untuk menyeimbangkan perbedaan lamanya tahun untuk kalender matahari dan bulan.
Kalender Tradisional Tiongkok (Hanzi: 农历, Pinyin: nónglì) berdasarkan bulan sinodik (Hanzi: 朔望月, Pinyin: Shuòwàngyuè), atau waktu yang dibutuhkan bulan untuk mengelilingi bumi.
Bulan ini dimulai dengan bulan baru (hari pertama), bergerak ke bulan purnama (hari ke-15), kemudian berakhir dengan bulan baru.
Satu bulan memiliki 29 hari (bulan minor) atau 30 hari (bulan mayor), sedangkan setahun terdiri atas 354 hari. Bulan kabisat akan diselipkan setiap tiga tahun.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Tradisi Upacara Minum Teh Pernikahan Tionghoa
Meskipun pernikahan telah dimodernisasi dan mengikuti lebih banyak tren dari budaya Barat, upacara minum teh pernikahan Tionghoa di masa sekarang masih tetap menjadi tradisi pernikahan paling signifikan yang harus dilalui setiap pasangan ketika mereka menikah.
Merencanakan upacara minum teh yang tepat dan melalui semua langkah dapat membutuhkan sedikit pekerjaan terutama dengan semua detail dari setiap tradisi.
Apa pentingnya upacara minum teh dalam pernikahan Tionghoa?
Upacara minum teh adalah cara yang penting bagi pengantin untuk menghormati dan menunjukkan rasa terima kasih mereka kepada orang tua mereka untuk semua tahun pengasuhan dan cinta.
Pada gilirannya, keluarga akan mengungkapkan berkah bagi pengantin baru saat mereka memulai pernikahan sebagai suami istri.
Upacara minum teh juga melambangkan bahwa kedua mempelai secara resmi menjadi bagian dari keluarga besar yang baru.
Selama upacara, pengantin akan menyapa kerabat dengan gelar baru mereka sambil menyajikan teh untuk mereka.
Kapan dan di mana upacara minum teh berlangsung?
Upacara minum teh biasanya diadakan sebelum pernikahan yakni pada tanggal pertunangan yang menguntungkan, atau pada hari pernikahan di rumah masing-masing pasangan.
Secara tradisional, upacara minum teh untuk keluarga pengantin pria biasanya dilakukan pada pagi hari setelah pengantin pria menjemput pengantin wanita pulang ke tempatnya.
Kemudian upacara minum teh untuk pihak pengantin wanita dilakukan pada sore hari setelah ia pulang dari tempat pengantin pria.
Disarankan untuk memeriksa dengan sesepuh dari kedua keluarga di awal perencanaan untuk memastikan apakah mereka memiliki preferensi pada waktu upacara dan siapa yang dilayani terlebih dahulu.
Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk upacara minum teh?
Hal-hal yang perlu dipersiapkan tentu saja teh.
Teh Tiongkok seperti Pu’er, Tieguanyin atau teh melati dapat digunakan.
Dua biji teratai dan kurma merah dapat ditambahkan ke dalam setiap cangkir, karena dikatakan membawa kesuburan dan keturunan bagi pasangan tersebut.
Untuk upacara teh ini bisa menggunakan set perlengkapan teh mahar pengantin wanita.
Jika memiliki keluarga yang lebih besar, pastikan telah menyiapkan cangkir yang cukup untuk semua orang.
Juga dibutuhkan dua bantal merah, satu untuk pengantin pria dan satu lagi untuk pengantin wanita. Bantl ini diperlukan untuk berlutut saat menyajikan teh.
Bagaimana prosedur upacara minum teh?
Pasangan harus berlutut sambil menyajikan teh kepada orang yang lebih tua.
Pengantin pria harus di sebelah kanan dengan pengantin wanita di sisi kirinya.
Penatua laki-laki harus duduk di depan pengantin pria sedangkan penatua perempuan harus duduk menghadap pengantin wanita.
Disarankan untuk memiliki “perempuan keberuntungan”, atau pengiring pengantin, dan dua pengiring pengantin untuk membantu selama upacara minum teh.
Satu orang memegang teh dan hadiah di piring saji sementara yang lain menyerahkan teh.
Orang lain dapat berdiri di belakang untuk memastikan selalu ada cukup teh hangat untuk mengisi ulang teko teh kecil.
Setelah semuanya siap, kedua mempelai akan mulai menyajikan teh kepada kerabatnya sesuai urutan senioritas.
Biasanya ini dimulai dengan orang tua terlebih dahulu, diikuti oleh kakek-nenek, paman dan bibi, saudara yang lebih tua, dan kemudian sepupu yang lebih tua.
Namun, beberapa keluarga lebih suka menyajikan teh kepada kakek-nenek terlebih dahulu dan kemudian orang tua mereka.
Pengantin pria adalah yang pertama menyajikan teh dan kemudian pengantin wanita mengambil gilirannya.
Mereka harus melayani ayah dan kemudian ibu. Untuk setiap pasangan yang dilayani, harus ada empat cangkir teh di atas nampan teh.
Selalu sajikan cangkir teh dengan kedua tangan dan sapa mereka dengan sebutan resmi mereka dalam keluarga.
Setelah minum teh, orang tua akan memberikan hadiah berupa angpao atau perhiasan kepada pasangan tersebut.
Pada saat yang sama, mereka akan memberikan kata-kata berkah dan menempatkan perhiasan pada pasangan pengantin.
Upacara minum teh selesai ketika pasangan pengantin telah menyajikan teh kepada semua kerabat dari kedua keluarga.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Sejarah Sachet Wangi Tiongkok (香囊)
Sachet wangi (Hanzi: 香囊, Pinyin: Xiāng náng) adalah kerajinan bordir rakyat yang dibuat oleh wanita kuno, awalnya dikembangkan dari Peinang (Hanzi: 佩囊, Pinyin: Pèi náng), sebuah kantong kain kecil yang digunakan oleh orang dahulu untuk menyimpan benda-benda kecil.
Pakaian orang jaman dahulu tidak memiliki kantong, jadi beberapa kebutuhan portabel, seperti segel, handuk tangan, koin, dan lain-lain, disimpan di kantong ini, dan ketika mereka keluar, mereka meletakkannya di pinggang mereka, jadi itu disebut “Peinang”. Sachet beraroma milik sejenis Peinang, yang dinamai rempah-rempah yang disimpan dalam kantung.
Menurut literatur, sejarah memakai sachet beraroma dapat ditelusuri kembali ke Dinasti Shang dan Zhou. Menurut catatan ritual, pria dan wanita di bawah umur pada waktu itu harus mengenakan Rongxiu (Hanzi: 容臭, Pinyin: Róng xiù) sebagai tanda penghormatan kepada orang tua dan orang yang lebih tua, dan “Rongxiu” yang disebutkan di sini mungkin adalah bentuk paling awal dari sachet beraroma.
Selama periode Musim Semi dan Musim Gugur dan Negara-Negara Berperang, kebiasaan memakai sachet menjadi semakin populer. Orang dahulu mementingkan koleksi bunga dan tumbuhan yang harum, dan memakainya di tubuh mereka untuk membuat suasana lebih hidup dan orang-orang di sekeliling mereka merasa lebih nyaman dan lebih harum. Dalam kebanyakan kasus, orang mengeringkan herbal dalam tas sutra yang indah, dipakai, baik untuk mengeluarkan aroma, tetapi juga sebagai hiasan.
Selama dinasti Han dan Wei, nama “Xiangnang” secara resmi muncul dalam literatur, dan ada banyak catatan tentang penggunaan sachet. Pada saat itu, sachet dikenakan di bawah lengan dan disembunyikan di lengan, dan aromanya terpancar melalui lengan.
Sachet dinasti Tang mudah dibawa dan indah, dan dikenakan oleh pria dan wanita di masyarakat kelas atas dan digantung di kereta.
Selama dinasti Song, sachet lebih beragam. Selain sachet sutra tradisional, sachet emas dan perak dengan ornamen indah juga dibuat berdasarkan sachet tradisional.
Selama dinasti Ming dan Qing, sachet berada pada masa kejayaannya dan dapat dibawa oleh pria dan wanita.
Saat ini, ada banyak jenis sachet wangi, dan dalam “Kompendium Materia Medica”(Hanzi: 本草纲目, Pinyin: Běncǎo gāngmù) yang dibuat oleh Li Shizhen dari Dinasti Ming, ada catatan mengobati penyakit dengan sachet.
Dalam novel Impian dari Paviliun Merah (Hanzi: 红楼梦, Pinyin: Hónglóumèng), ada banyak referensi tentang sachet wangi yang menunjukkan bahwa memakai sachet wangi saat itu sangat umum.
Namun, ada sedikit perbedaan antara pria dan wanita dalam hal kebiasaan memakai sachet.
Dari sudut pandang pria, sachet adalah alat untuk dupa dan ritual, paling sering dikenakan di pinggang.
Dari sudut pandang wanita, sachet adalah aksesori Hanfu yang diperlukan dalam hidup. Wanita lebih fleksibel dan cerdik dalam menggunakan sachet dan lebih baik menggunakannya untuk menunjukkan pesona dan emosi feminin mereka. Jika seorang wanita mengenakan sachet di rok atau ikat pinggangnya, keanggunan dan keanggunannya akan diperbesar. Kadang-kadang, mereka akan menggantung sachet di dada atau di bawah lengan mereka sesuai dengan gaya dan warna pakaian yang mereka kenakan, seperti halnya wanita kontemporer memakai perhiasan dengan pakaiannya.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Anggur Realgar – Xionghuangjiu (雄黄酒)
Anggur Realgar / Xionghuangjiu adalah anggur putih atau anggur beras yang dibuat dari bubuk realgar, dan merupakan minuman untuk festival tradisional Tiongkok, Festival Perahu Naga.
Sebagai bahan obat tradisional Tiongkok, realgar dapat digunakan sebagai penawar racun dan insektisida.
Oleh karena itu, orang dahulu percaya bahwa realgar dapat menahan ular, kalajengking dan serangga lainnya.
Kebiasaan minum anggur pada Festival Perahu Naga sangat populer di lembah Sungai Yangtze pada jaman kuno.
Ada pepatah lama yang mengatakan “minum anggur realgar, penyakit akan hilang”.
Realgar adalah mineral, komponen utamanya adalah arsenik sulfida, dan mengandung merkuri, yang beracun.
Anggur realgar dibuat dengan menambahkan sedikit realgar ke anggur putih atau anggur kuning.
Anggur Realgar memiliki efek sterilisasi, untuk obat cacing dan detoksifikasi. Juga digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok untuk mengobati penyakit kulit.
Pada jaman kuno ketika tidak ada desinfektan seperti yodium, realgar yang direndam dalam anggur dapat mendetoksifikasi dan menghilangkan rasa gatal.
Orang dewasa mengoleskan anggur realgar di dahi, telinga, hidung, tangan, kaki, hati, untuk mendisinfeksi dan mencegah penyakit.
Realgar, sebagai obat, memiliki sejarah panjang, sifat obatnya keras, hangat, dan sangat beracun.
Realgar bersifat hangat, sedikit pedas, dan beracun. Dapat digunakan secara eksternal atau internal.
Realgar terutama digunakan secara eksternal untuk membunuh serangga, detoksifikasi, mengobati bisul, eksim , kudis, gigitan ular.
Minum anggur realgar dalam jumlah sedikit dapat menyembuhkan epilepsi dan pegal linu, namun karena realgar memiliki kekuatan korosi, harus diinstruksikan oleh dokter dan anggur realgar yang diseduh sesuai dengan metode kuno dapat diminum.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Sejarah dan Warna Baju Pernikahan Tiongkok
Sejarah baju pernikahan lebih pendek dari sejarah pernikahan, dan bahkan lebih pendek dari sejarah pernikahan.
Sebuah mitos Tiongkok kuno berisi salah satu referensi tertua yang diketahui tentang pakaian semacam itu, dan kira-kira seperti informasi berikut ini.
Dahulu kala, di sebuah negara hijau dan berkabut di pusat dunia, hiduplah seekor anjing pintar yang juga seekor naga.
Secara alami, dia belum menikah.
Anjing naga ini, bernama Panhu, adalah pelayan seorang kaisar, yang berperang dengan seorang jenderal yang suka bertengkar.
Suatu hari, kaisar menyatakan bahwa siapa pun yang dapat membawakannya kepala musuhnya akan dinikahkan dengan putrinya.
Panhu bukanlah seorang laki-laki, tetapi karena setia dan berani, dia berjanji untuk menjadi satu setelah menaklukkan musuh sehingga dia bisa menikahi sang putri.
Dia berhasil, berubah menjadi bentuk manusia, dan bertunangan dengan putri kaisar.
Untuk memastikan bahwa persatuan itu beruntung, permaisuri mendandani sang putri dengan gaun phoenix yang indah dan mahkota phoenix, dan Panhu membawa pengantinnya untuk tinggal di pegunungan selatan.
Mereka bahagia dan memiliki banyak anak.
Ketika tiba saatnya bagi putri mereka sendiri untuk menikah, seekor phoenix asli terbang keluar dari gunung dan menghadiahkan gadis itu gaun phoenix berwarna-warni sebagai miliknya.
Warna baju pernikahan di Tiongkok
Tiongkok mungkin menjadi tempat pertama di mana pengantin wanita diharapkan mengenakan warna tertentu.
Selama pemerintahan Dinasti Zhou sekitar tiga ribu tahun yang lalu, pengantin wanita dan pengantin pria keduanya mengenakan jubah hitam sederhana dengan hiasan merah, dikenakan di atas pakaian dalam putih yang terlihat.
Mengenakan warna dan desain tertentu tidak disediakan untuk pernikahan.
Penguasa Zhou melembagakan undang-undang pakaian ketat yang menentukan apa yang bisa dikenakan, oleh siapa, dan kapan, berdasarkan profesi, kasta sosial, jenis kelamin, dan kesempatan.
Aturan-aturan ini masih berlaku pada awal Dinasti Han, sekitar 200 SM, ketika pengantin masih sama-sama mengenakan pakaian hitam.
Dinasti Han konon kurang ketat dalam menegakkan aturan pakaian, tetapi tetap menetapkan bahwa warna-warna tertentu dikenakan pada waktu-waktu tertentu dalam setahun. Yaitu warna hijau di musim semi, merah di musim panas, kuning di musim gugur, dan hitam di musim dingin.
Pada abad ketujuh, pada masa pemerintahan Dinasti Tang, dengan peraturan pakaian yang semakin dilonggarkan, menjadi mode bagi pengantin wanita untuk mengenakan pakaian hijau ke pernikahan mereka.
Mungkin sebagai bentuk penerimaan pada pakaian musim semi dari periode Dinasti Han sebelumnya.
Sementara pengantin pria mereka biasanya mengenakan warna merah.
Tatanan sosial yang lebih santai menyebabkan mode yang lebih beragam dan eksperimental, dengan wanita mengenakan gaun pendek dan bahkan pakaian pria tradisional dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Dinasti Tang memerintah selama periode banyak imigrasi dan pengaruh budaya yang mengalir dari Tiongkok ke Jepang dan semenanjung Korea, dan pengaruh mode dari periode Tang masih dapat dilihat di beberapa mode pengantin tradisional Jepang dan Korea hari ini, baik dalam warna. dan dalam bentuk.
Sumber: daily.jstor.org, baidu.com
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Tujuh Emosi dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok
Emosi dianggap sebagai penyebab internal utama penyakit dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok. Aktivitas emosional dipandang sebagai respons fisiologis internal yang normal terhadap rangsangan dari lingkungan eksternal.
Dalam batas normal, emosi tidak menimbulkan penyakit atau kelemahan pada tubuh.
Namun, ketika emosi menjadi begitu kuat sehingga menjadi tidak terkendali dan menguasai atau merasuki seseorang, maka emosi tersebut dapat menyebabkan cedera serius pada organ dalam dan membuka pintu penyakit. Bukan intensitasnya, tetapi durasi yang berkepanjangan atau emosi yang ekstrem, yang menyebabkan kerusakan. Sementara dokter Barat cenderung menekankan aspek psikologis penyakit psikosomatis, kerusakan patologis pada organ dalam memang sangat nyata dan menjadi perhatian utama praktisi Pengobatan Tradisional Tiongkok.
Aktivitas emosional yang berlebihan menyebabkan ketidakseimbangan energi yin yang yang parah, penyimpangan atau kelainan dalam aliran darah, penyumbatan Qi (energi vital) di meridian, dan gangguan fungsi organ vital.
Setelah kerusakan fisik dimulai, tidak cukup untuk menghilangkan emosi yang menyinggung untuk mempengaruhi penyembuhan. Tekanan emosional yang berkepanjangan akan membutuhkan tindakan fisik juga. Emosi mewakili reaksi manusia yang berbeda terhadap rangsangan tertentu dan tidak menyebabkan penyakit dalam kondisi normal.
Ketujuh emosi (Hanzi: 七情, Pinyin: qī qíng) tersebut adalah kebahagiaan, kemarahan, kekhawatiran, pemikiran, kesedihan, ketakutan, dan keterkejutan.
Tujuh Emosi dan Hubungannya dengan Lima Organ Zang
Kesejahteraan mental akan mempengaruhi fisiologi, sementara tujuh emosi akan mempengaruhi fungsi normal organ zang.
Kebahagiaan merusak jantung
Emosi kebahagiaan (Hanzi: 喜, Pinyin: xǐ) dapat mengendurkan Qi (energi vital).
Kebahagiaan merupakan emosi yang dikeluarkan oleh organ jantung.
Dalam keadaan biasa, kebahagiaan dapat mengendurkan ketegangan, melancarkan peredaran Qi (energi vital) dan darah. Namun rasa kebahagiaan yang berlebihan dapat mengakibatkan buyarnya Qi dari jantung, yang diserta hilangnya semangat dan perhatian.
Bahkan, pada kasus tertentu akan menyebabkan Qi dari jantung tidak dapat berkumpul kembali sehingga menimbulkan palpitasi, tidak dapat tidur/insomnia, atau bahkan menyebabkan kelainan jiwa.
Pada kasus tertentu, kebahagiaan yang datang mendadak dan melampaui batas/berlebihan dapat menyebabkan kematian mendadak.
Kemarahan merusak hati
Kemarahan (Hanzi: 怒, Pinyin: nù) mencakup berbagai emosi yang terkait termasuk kebencian, lekas marah, dan frustrasi.
Kelebihan darah membuat seseorang rentan terhadap kemarahan. Kemarahan akan mempengaruhi hati.
Hal ini dapat menyebabkan energi hati naik ke kepala, mengakibatkan sakit kepala, pusing, dan gejala lainnya. Dalam jangka panjang dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi dan dapat menyebabkan masalah pada lambung dan limpa.
Kekhawatiran merusak paru-paru
Kekhawatiran (Hanzi: 忧, Pinyin: yōu) yang berlebihan akan melukai paru-paru. Ketika seseorang merasa khawatir/cemas, Qi (energi vital) terhambat dan tidak bergerak.
Gejala umum kekhawatiran ekstrim adalah retensi napas, pernapasan dangkal, dan tidak teratur. Sesak napas yang dialami selama periode kekhawatiran adalah hal biasa bagi semua orang. Kekhawatiran juga melukai organ paru-paru dan usus besar.
Pemikiran merusak limpa
Pemikiran (Hanzi: 思, Pinyin: sī) dianggap hasil dari berpikir terlalu banyak. Setiap aktivitas yang melibatkan banyak upaya mental akan beresiko menyebabkan ketidakharmonisan.
Apabiala terjadi secara terus-menerus dan sentimentil akan menyebabkan depresi dan kehilangan nafsu makan sehingga merusak Qi di limpa. Selanjutnya, akan menyebabkan kekhawatiran dan mengakibatkan kelelahan, lesu, dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi.
Kesedihan merusak jantung dan paru-paru
Kesedihan (Hanzi: 悲, Pinyin: bēi) adalah ungkapan rasa sedih dan pikiran yang terganggu. Kesedihan yang melampaui batas mengakibatkan depresi dan hilangnya semangat.
Gejala dan tanda yang yang timbul antara lain adalah napas pendek, batuk kering, dada terasa penuh atau seperti tertekan.
Sedih juga dapat melemahkan daya tahan tubuh, menyebabkan tubuh mudah terserang patogen luar, misalnya patogen angin, panas, dan dingin. Terlalu sering bersedih, akan melukai jantung dan paru-paru.
Ketakutan merusak ginjal
Ketakutan (Hanzi: 恐, Pinyin: kǒng) adalah ungkapan ekstrim dari kegugupan.
Rasa takut timbul yang berlebihan menyebabkan ginjal tidak dapat mengendalikan buang air besar dan buang air kecil sehingga terjadi poliuria/kondisi sering buang air kecil, inkontinensia/tidak dapat menahan buang air kecil, atau buang air besar yang tidak terkendalikan.
Keterkejutan merusak jantung dan ginjal
Keterkejutan (Hanzi: 惊, Pinyin: jīng) adalah emosi yang tidak secara khusus berhubungan dengan hanya satu organ.
Emosi ini merupakan rasa gugup dan takut yang datang karena suatu peristiwa mendadak. Jantung akan berdebar lebih cepat, membawa beban pada jantung pada tahap awal. Tetapi jika berlangsung selama beberapa waktu, akan pindah ke ginjal.
Gejala dan tanda yang timbul antara lain ialah penderita merasa bingung, tidak tenang, bahkan pada keadaan yang parah dapat menyebabkan kelainan jiwa.
Mengatasi Satu Emosi Eengan Emosi Lain
Jika pengobatan jantung membutuhkan obat jantung, obat tidak bisa menyembuhkan penyakit emosi. Hanya dengan menyesuaikan emosi, pengobatan terbaik dapt dicapai.
Tujuh emosi saling mendukung dan menghambat satu sama lainnya. Satu jenis emosi akan membawa pada emosi lain. Terlalu sering berpikir/murung dan khawatir/cemas, pembawaan akan menjadi menderita dan pesimis. Hal ini akan menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan.
Metode untuk mengatasi satu emosi dengan emosi lainnya meliputi pengekangan satu emosi dengan emosi lain
Kesedihan mengatasi kemarahan
Kesedihan akan membuyarkan rasa marah. Ini bisa digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh kemarahan.
Kemarahan mengatasi pemikiran
Orang yang selalu berpikir dan pemurung bisa dibangkitkan kemarahannya untuk melepaskan ketegangan.
Pemikiran mengatasi ketakutan
Pemikiran meningkatkan rasionalitas. Dengan demikian, ketakutan irasional bisa diatasi dengan pemikiran.
Kemarahan mengatasi kebahagiaan
Menakuti pasien yang bahagia berlebihan bisa menenangkannya.
Kebahagiaan mengatasi kesedihan
Perhatikan pasien dan penuhi kebutuhannya sehingga ia merasa bahagia. Ini akan mengendalikan kesedihan yang dirasakannya.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Lima Organ Zang (五脏) dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok
Lima Organ Zang (Hanzi : 五脏, Pinyin: Wǔzàng) dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok
Jantung (Hanzi: 心, Pinyin: Xīn)
Mengendalikan kegiatan dan fungsi organ dalam.
Mengedarkan darah dan Qi dalam tubuh, membawa zat gizi ke bagian tubuh lainnya.
Keringat dikenal sebagai cairan jantung.
Jika jantung berfungsi baik, serta ada banyak darah dan cairan, pipi seseorang akan terlihat merah.
Jika kurang darah dan cairan, wajah akan terlihat pucat.
Hati (Hanzi: 肝, Pinyin: Gān)
Menyimpan dan mengatur volume darah.
Mengatur aliran Qi, yang mempengaruhi emosi.
Darah merupakan dasar bagi jiwa dan roh.
Oleh karena hati menyimpan darah, hati juga menyimpan jiwa.
Kekurangan Yin dan darah dalam hati atau kelebihan Yang dalam hati akan menyebabkan seseorang mudah marah.
Darah yang cukup dalam hati akan ditunjukkan oleh kuku yang kuat dan berwarna merah muda.
Kurang darah dalam hati ditunjukkan oleh kuku yang tipis, rapuh, dan pucat.
Limpa (Hanzi: 脾, Pinyin: Pí)
Fungsi dari limpa adalah mengatur pencernaan dan transportasi, membantu dalam mencerna dan menyerap zat gizi untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Limpa juga membawa cairan tubuh dan mempertahankan keseimbangan cairan. Mengatur aliran darah dalam pembuluh darah. Membantu dalam memeliharai tungkai dan otot.
Limpa yang sehat berarti tungkai dan otot yang kuat.
Qi dan darah yang banyak akan ditunjukkan oleh bibir yang merah dan mengkilap.
Kekurangan darah di limpa akan ditunjukkan oleh bibir yang pucat.
Paru-paru (Hanzi: 肺, Pinyin: Fèi)
Mengurangi Qi. Mengambil udarah bersih dan mengeluarkan karbondioksia dan gas lain untuk memelihara metabolisme.
Mengatur gerakan cairan dan Qi dalam tubuh, mengarahkan Qi ke bawah, yakni ke ginjal dan kandung kemih, untuk mempertahankan aliran normal dan pengeluaran cairan tubuh.
Semua darah dalam tubuh mengalir melalui paru-paru untuk bertukar udara bersih dan kotor sebelum melanjutkan perjalanan ke bagian tubuh lainnya.
Kulit yang sehat mencerminkan fungsi paru-paru yang bagus dan lebih tahan terhadap bakteri patogen.
Ginjal (Hanzi: 腎, Pinyin: Shèn)
Menyimpan esensi dari lima organ zang dan enam organ fu.
Ginjal merupakan dasar kehidupan yang membuat kegiatan hidup tetap berlangsung.
Mengatur metabolisme air, mengatur distribusi pengeluaran air, dan mempertahankan metabolisme air dalam tubuh.
Rambut yang tebal dan berkilau mencerminkan ginjal yang muda dan sehat.
Sedangkan rambut rontok mencerminkan ginjal yang lemah dan tua.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Organ Dalam – Lima Organ Zang dan Enam Organ Fu (五脏六腑) dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok
Organ dalam pada tubuh manusia digolongkan menjadi lima organ zang dan enam organ fu (Hanzi: 五脏六腑, Pinyin: Wǔzàng liùfǔ).
Lima organ zang dan enam organ fu adalah entitas fungsional yang ditetapkan oleh Pengobatan Tradisional Tiongkok (Hanzi: 中医学, Pinyin: Zhōng yīxué) dan merupakan inti dari konsep umum pengobatan tradisional Tiongkok tentang cara kerja tubuh manusia.
Lima organ zang dan enam organ fu merupakan satu sistem yang berhubungan dengan keseimbangan Yin (Hanzi: 阴, Pinyin: Yīn) dan Yang (Hanzi: 阳, Pinyin: Yáng).
Lima organ zang bersifat yin, sedangkan enam organ fu bersifat yang.
Lima organ zang (Hanzi: 五脏, Pinyin: Wǔzàng) terdiri dari:
Jantung (Hanzi: 心, Pinyin: Xīn)
Limpa (Hanzi: 脾, Pinyin: Pí)
Hati (Hanzi: 肝, Pinyin: Gān)
Paru-paru (Hanzi: 肺, Pinyin: Fèi)
Ginjal (Hanzi: 腎, Pinyin: Shèn)
ditambahkan Perikardium (Hanzi: 心包, Pinyin: Xīnbāo) menjadi enam organ dalam
Enam organ fu (Hanzi: 六腑, Pinyin: Liùfǔ) terdiri dari:
Lambung (Hanzi: 胃, Pinyin: Wèi)
Usus halus (Hanzi: 小肠, Pinyin: Xiǎo cháng)
Usus besar (Hanzi: 大肠, Pinyin: Dàcháng)
Kantung empedu (Hanzi: 胆, Pinyin: Dǎn)
Kandung kemih (Hanzi: 膀胱, Pinyin: Pángguāng)
Triple Energizer / Tiga Pembakar (Hanzi: 三焦, Pinyin: Sānjiāo)
Lima organ zang menghasilkan kehidupan dan merupakan tempat penyimpanan energi vital dan inti kehidupan.
Enam organ fu menyerap kelebihan dan mengubah air dan zat gizi tanpa menyimpannya.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Goji berry aka Wolfberry Untuk Hidup Sehat dan Awet Muda
Goji berry alias wolfberry ((Hanzi: 枸杞, Pinyin: gǒuqǐ) telah menjadi bahan dalam pengobatan tradisional Tiongkok.
Sejak sekitar tahun 2000, goji berry dan produk turunannya menjadi umum di negara maju sebagai makanan kesehatan atau pengobatan alternatif.
Fakta menarik tentang goji berry
Ukuran goji berry mentah tidak lebih besar dari ujung jari kelingking.
Buah ini memiliki rasa yang sedikit manis.
Baik untuk kesehatan kulit.
Pada sebuah jurnal Tiongkok pada tahun 1994, menerbitkan tentang sebuah penelitian yang menyatakan bahwa goji berry ketika ditambahkan ke pengobatan sekitar 80 orang yang menderita kanker menunjukkan perbaikan.
Dipercaya goji berry dapat membantu melawan penuaan.
Goji berry memiliki kandungan Vitamin C tertinggi dari semua buah di dunia.
Mengkonsumsi goji berry setiap hari, seorang ahli herbal, ahli bela diri dari Tiongkok, Li Qingyun (Hanzi:李清雲, Pinyin:Lǐ Qīngyún) berusia hingga 256 tahun .
Cara mengkonsumsi goji berry
Buah yang juga dikenal sebagai kie cie ini, biasanya dikonsumsi setelah dikeringkan, bisa dimakan langsung ataupun diolah terlebih dahulu.
Bisa dimasak bersama dengan ayam, dengan cara mencampurkan berbagai macam herba ke dalam ayam dan kuahnya, dimasak hingga matang dan kuahnya lah yang mengamdung khasiat paling banyak, dikenal sebagai Ayam Obat dari Tiongkok.
Bisa juga disajikan sebagai minuman berupa teh herbal , caranya menyeduh goji berry dengan air panas, lalu diminum.
Selain itu, bisa juga sebagai campuran dalam makanan kesehatan seperti granola dan muesli.
Jika seseorang menderita demam, radang atau sakit tenggorokan, dan diare, tidak dianjurkan mengkonsumsi goji berryi selama periode waktu itu.
Dianjurkan dalam mengkonsumi goji berry, tidak melebihi 30 gram dalam sehari.
Manfaat goji berry
Goji berry mengandung banyak nutrisi, antara lain vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, zat besi, selenium, kalium, seng, dan tembaga.
Selain itu, ternyata goji berry juga mengandung antioksidan tinggi yang spesifik, yang disebut dengan Lycium barbarum polysaccharides. Antioksidan ini dapat melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas, sehingga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Buah kecil bewarna merah ini, rasanya manis dan sifatnya tidak sejuk atau panas.
Tonik untuk hati dan ginjal, menambah esensi hidup, dan mencerahkan penglihatan.
Digunakan untuk mengobati pusing dan denging di telinga karena kekurangan Yin di ginjal dan darah menstruasi yang tidak cukup, penglihatan memburuk, nyeri punggung dan lutut.
Goji berry juga baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu menurunkan berat badan, membantu mengontrol gula darah, mencegah pertumbuhan sel kanker, dan memperlambat penuaan dini.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Serba Serbi Buah Jujube aka Angco Dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok
Buah kecil berwarna kemerahan ini memiliiki nama latin Ziziphus jujuba, biasa disebut jujube (Hanzi: 红枣, Pinyin: Hóngzǎo), kurma merah, kurma Tiongkok, jujube Tiongkok.
Buah jujube memiliki rasa manis dengan tekstur yang chewy. Dengan rasanya tersebut, buah ini sering dikeringkan dan dijadikan permen atau dessert di negara-negara Asia.
Buah yang juga biasa disebut angco ini, sering dijumpai pada masakan Tionghoa dan beberapa obat herbal Tiongkok.
Diketahui jujube mulai dibudidayakan semenjak tahun 9000 SM pada daerah Asia Tenggara.
Pada masa dinasti Zhou Barat masyarakat Tiongkok telah menggunakan jujube sebagai campuran dalam minuman arak.
Kadar vitamin C dalam buah jujube 80 kali lebih banyak dibandingkan dengan buah anggur dan buah apel. Oleh karena kandungan vitamin C yang tinggi tersebut mampu mengubah kolesterol yang tinggi menjadi bile acid yang mampu mencegah terjadinya batu empedu. Selain vitamin C masih banyak lagi kandungan nutrisi dan vitamin lainnya pada buah jujube antara lain vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, protein, kalsium, fosfor, besi, dan magnesium.
Buah dan bijinya digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok, dipercaya dapat meredakan stres, dan secara tradisional untuk antijamur, anti bakteri, anti maag, anti inflamasi dan sedasi, antispastic, antifertilitas/kontrasepsi, hipotensi dan antinefritik, kardiotonik, antioksidan, imunostimulan, dan sifat penyembuhan luka.
Buah berbiji satu dengan kulit buah yang tipis ini, sifatnya hangat. Menggantikan Qi, menambah darah, dan menenangkan pikiran. Baik untuk limpa lemah dan perut, kurang darah, insomnia, dan kelesuan.
Perlu diperhatikan, jujube tidak cocok dikonsumsi oleh orang yang bertipe tubuh lembab, karena dapat mengakibatkan kembung dan diare. Biasanya buah jujube dikombinasikan dengan berbagai jenis bahan lainnya, sehingga menjadi ramuan herbal yang memiliki banyak manfaat.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Mari Mengenal Lebih Dekat 8 Alat Musik Tradisional Tiongkok
Alat musik Tiongkok memiliki sejarah setidaknya selama 7.000 tahun.
Pada masa Dinasti Zhou 3.000 tahun yang lalu, ada sekitar 70 alat musik.
Saat ini, ada ratusan alat musik Tiongkok.
Secara keseluruhan alat musik Tiongkok dapat dikelompokkan ke dalam alat musk petik, perkusi, gesek, dan tiup.
Guqin (Hanzi: 古琴, Pinyin: Gǔqín)
Alat musik ini termasuk kerabat dari keluarga kecapi, dan memiliki sejarah panjang di Tiongkok.
Guqin merupakan raja alat musik kuno Tiongkok dan telah digunakan pada masa Dinasti Zhou.
Musik dihasilkan dengan memetik dawainya.
Awalnya memiliki lima dawai, kemudian pada masa Dinasti Wei dan Jin, Guqin dengan tujuh dawai menjadi alat musik yang umum dipakai.
Guqin memiliki gema yang kuat, dapat untuk memainkan lagu dengan rentang nada lebar dan sangat fleksibel.
Cocok untuk lagu yang kuat dan megah, juga lagu lembut dan tenang.
Alat musik ini memiliki warna suara yang dalam, tetapi tenang, yang tidak dimiliki oleh alat musik lain.
Guqin telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya Tiongkok yang harus dilestarikan.
Guzheng (Hanzi:古筝, Pinyin: Gǔzhēng)
Guzheng termasuk alat musik tradisional Tiongkok yang sangat populer pada masa Dinasti Qin.
Guzheng mempunyai bentuk seperti kotak yang cembung dan terbuat dari kayu sebagai kotak suara.
Alat musik ini digunakan khusus untuk meniru suara ombak dan lolongan angin.
Guzheng pada awalnya hanya memiliki 5 dawai.
Pada zaman dinasti Qin dan Han jumlah dawainya bertambah menjadi 12.
Pada zaman dinasti Ming dan Qing jumlah dawainya bertambah lagi menjadi 14 – 16.
Standar Guzheng yang digunakan sejak tahun 1970 hingga saat ini terdiri dari 21 dawai.
Pipa (Hanzi: 琵琶, Pinyin: Pípá)
Pipa merupakan alat musik petik berbentuk buah pir dengan 4 atau 5 dawai.
Cara memainkannya dengan dipetik mirip dengan Guqin.
Namun, Pipa memiliki perbedaan, yakni sangat fleksibel, dapat menghasilkan suara 10.000 kuda, lagu melankolis, juga lagu-lagu riang dan menyenangkan.
Alat musik pipa ini telah ada pada zaman Dinasti Qin (221 SM – 206 SM) dan telah dimainkan selama lebih dari 2.000 tahun.
Pada masa Dinasti Tang (618-907), Pipa menjadi populer dalam mengisi acara kerajaan.
Pada masa itu pipa dimainkan secara horizontal dengan empat sampai dengan lima dawai sutra dan lima sampai 6 fret.
Erhu (Hanzi: 二胡, Pinyin: Èrhú)
Erhu termasuk keluarga alat musik gesek, merupakan alat musik tradisional Tiongkok yang paling populer disamping Guzheng dan Dizi.
Erhu adalah alat musik yang dikembangkan dari Xiqin, Jiqin, dan Huqin pada masa Dinasti Tang dan Song.
Suara Erhu dapat berubah-ubah.
Erhu bisa dimainkan untuk musik lembut, juga bersemangat.
Banyak opera Tiongkok menggunakan Erhu sebagai alat musik utamanya.
Xiao (Hanzi: 箫, Pinyin: Xiāo)
Xiao adalah alat musik tiup berupa seruling vertikal yang berasal dari Tiongkok.
Xiao pada masa Dinasti Qin dan Han mengacu pada Paixiao, seruling dengan 16 buah seruling mendatar dengan banyak pipa untuk nada, berbentuk tabung-tabung yang disusun menjadi satu, tiap tabung menghasilkan suara yang berbeda.
Alat musik ini tidak lagi digunakan sejak Dinasti Song dan Yuan.
Xiao yang kita lihat sekarang adalah variasi dari Qiandi, dari masa Dinasti Han dan dibuat dari satu tabung.
Aslinya Xiao adalah alat musik kelompok minoritas.
Suara Xiao ringan dan elegan, cukup baik menggantikan Guqin.
Xiao adalah pilihan favorit bagi orang yang memilih hidup di lautan maupun gunung.
Dizi (Hanzi: 笛子, Pinyin: Dízi)
Dizi adalah nama alat musik tiup berupa seruling horizontal yang berasal dari Tiongkok, dengan membran getar.
Sebelum Dinasti Han, Di mengacu pada seruling vertikal.
Kemudian pada masa Dinasti Tang, nama Di untuk seruling horizontal dan Xiao untuk seruling vertikal.
Pada abad ke 7 M, sebuah selaput ditambahkan dan namanya berubah menjadi Dizi.
Dizi menghasilkan suara yang jernih, keras, menyenangkan, dan bergairah.
Dizi sangat cocok untuk menghadirkan kemsenangan dan kegembiraan.
Pembuatan Dizi cukup sederhana dan murah sehingga menjadi alat musik yang populer di kalangan rakyat jelata.
Yangqin (Hanzi: 扬琴, Pinyin: Yángqín)
Yangqin adalah alat musik perkusi yang memilik banyak dawai.
Komposisinya terdiri dari tiga bagian utama, yaitu rangka, dawai, dan kunci-kunci.
Cara memainkannya, memukul dengan alat pemukul berupa stik bambu.
Alat musik yang berasal dari Tiongkok ini, awalnya bernama Yangqin (洋琴), diadaptasi dari Persia. Karakter Yang (洋) disini berarti asing. Sesuai perkembangannya, karakter Yang (洋) berubah menjadi Yang (扬) yang berarti diakui.
Yangqin masuk ke Tiongkok pada masa Dinasti Ming lewat kota pesisir seperti Guangdong.
Yangqin disebut juga Hudie Qin (蝴蝶琴) yang secara harafiah berarti Siter Kupu-kupu, dan masih dimainkan sekarang di Shanghai dan grup musik Kanton.
Yangqin dapat dimainkan secara solo atau bagian dari grup musik.
Suara yang dihasilkan Yangqin bergema dan kuat, tetapi lembut.
Yangqin mudah dipadukan dengan alat musik lainnya.
Bianzhong (Hanzi: 编钟, Pinyin: Biānzhōng)
Bianzhong adalah sebuah alat musik perkusi Tiongkok yang terdiri dari sebuah set lonceng perunggu berbagai ukuran, yang dimainkan secara bermelodi. Lonceng-lonceng tersebut kosong dan masing-masing diukir dengan wajah hewan.
Set lonceng tersebut digunakan sebagai alat musik polifonik dan beberapa lonceng tersebut berasal dari 2.000 sampai 3.600 tahun yang lalu. Lonceng-lonceng tersebut digantung dalam sebuah frame berkayu dan dibunyikan dengan sebuah martil.
Ada beberapa jenis Bianzhong, tergantung pada jumlah lonceng yang dimilikinya.
Lonceng bisa berjumlah 9, 13, 16, 64, dan seterusnya.
Suara Bianzhong mirip deengan lonceng, yakni jernih, murni, dan menggema.
Alat musik ini berpengaruh dalam ritual dan musik Tionghoa jaman kuno.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Luo Han Guo (罗汉果) Sebagai Pengganti Gula dan Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Luo han guo (Hanzi: 罗汉果, Pinyin: Luóhànguǒ) merupakan salah satu obat tradisional yang telah digunakan oleh rakyat Tiongkok secara turun temurun. Luo han guo atau bisa juga disebut monk fruit (神仙果) mendapatkan namanya dari kepercayaan biksu Buddha yang merupakan orang-orang yang pertama kali memanfaatkan buah ini.
Buah biksu, atau luo han guo, merupakan buah berbentuk melon hijau kecil yang berasal dari Tiongkok Selatan. Buah ini telah terkenal dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM) selama beberapa dekade.
Luo han kuo termasuk tumbuhan merambat berdiameter 3-5 cm dengan kulit buah berwarna hijau. Namun, pada saat buah tersebut sudah masak kulit buah ini akan berubah warna menjadi kecoklatan dengan rasa yang sangat manis. Buah ini memiliki beberapa nama sebutan lainnya. Lo han gou, Lor Hon Gor, Ge Si Wei Ruo Guo, Ra Kan Ka. Selain itu bisa disebut sebagai buah arhat, buah Momordica, Momordicae Grosvenori Fructus, buah panjang umur, dan buah ajaib.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Luo han guo yang masak atau yang berubah warna menjadi kecoklatan memiliki rasa yang manis. Rasa manis tersebut muncul dari kandungan Triterpenoid Glycosides yang menyebabkan buah ini memiliki rasa manis yang alami. Rasa manisnya 150-250 kali lebih manis daripada gula pasir, tetapi punya nol kalori dan karbohidrat, serta tidak meningkatkan kadar glukosa darah. Dengan rasa manis alami tersebut, membuat buah ini sering dijadikan sebagai campuran bahan makanan dan minuman. Dapat diolah dengan cara direbus atau diseduh menjadi teh herbal ataupun sebagai bahan pembuat sup dan semur.
Beberapa kandungan kimia yang dimiliki oleh buah ini sudah terbukti fungsinya dalam melawan bakteri jahat dalam tubuh serta mendorong aktivitas dari sel anti tumor pada paru-paru dan hati.
Luo han guo mengandung vitamin C, salah satu nutrisi yang sangat penting bagi imunitas tubuh. Vitamin C juga berperan penting dalam produksi kolagen yang dibutuhkan tubuh untuk menciptakan sel, jaringan otot, serta pembuluh darah.
Manfaat lain dari luo han guo adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan antioksidan dan antiradang dalam buah ini dapat membantu meningkatkan sistem pertahanan tubuh dari berbagai ancaman penyakit.