Found 182 bookmarks
Custom sorting
Pantangan Warna Dalam Budaya Tionghoa
Pantangan Warna Dalam Budaya Tionghoa
Warna memberikan corak dalam kehidupan kita sehari-hari. Tapi, dalam budaya Tionghoa, ada beberapa warna yang dianggap tabu. Warna apa saja ya? Hindari Warna Elegan Pada jaman Tiongkok kuno warna kuning, ungu, dan sampanye digolongkan menjadi warna yang elegan. Warna-warna ini dulunya khusus digunakan untuk keluarga kerajaan dan bangsawan, sehingga rakya biasa dilarang berpakaian dengan warna kuning, ungu, atau sampanye. Dalam masyarakat feodal Tiongkok kuno, kuning hanya digunakan untuk keluarga kerajaan dan jika rakyat biasa memakai pakaian kuning akan dipenggal. Hindari Warna Yang Merendahkan Warna hijau (Hanzi: 绿色, Pinyin: Lǜsè), hijau zamrud (Hanzi: 翠绿, Pinyin: Cuìlǜ), dan cyan/biru (Hanzi: 青色, Pinyin: Qīngsè) dianggap sebagai warna yang rendah, karena pada Dinasti Yuan, Ming, dan Qing, hanya pelacur dan gadis penyanyi yang mengenakan warna-warna ini. Hindari Warna Tidak Beruntung atau Sial Putih dan hitam dianggap sebagai warna tidak beruntung dan sial, sehingga ada pantangan dalam berpakaian dengan warna ini. Dalam pemakaman, orang memakai ban lengan hitam atau pakaian berkabung putih. Jadi di hari-hari bahagia, seperti pernikahan, ulang tahun, bulan pertama anak, tahun baru, festival, dan sebagainya, berpakaian putih atau hitam dihindari. Hindari Warna Cerah Make-up yang berlebihan dan pakaian yang indah juga lebih baik dihindari. Dalam budaya tradisional Tiongkok, orang percaya bahwa warna pakaian harus sesuai dengan usia, karier, dan perilaku orang. Wanita dengan riasan berlebihan akan terlihat genit, dan pria dengan warna cerah juga akan dianggap tidak berbobot. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Pantangan Warna Dalam Budaya Tionghoa
Angka Dalam Budaya Tionghoa
Angka Dalam Budaya Tionghoa
Angka sering digunakan dalam komunikasi verbal dalam kehidupan sehari-hari. Selama proses menggunakannya, angka-angka tersebut diyakini tidak dapat diprediksi, sehingga mereka dianggap memiliki beberapa atribut suci dalam budaya Tionghoa. Jadi dalam pandangan orang Tionghoa, angka bisa menjadi keberuntungan atau sial. Angka Tabu atau Angkat Sial Tabu berarti hal yang harus dilarang atau dikecualikan dari penggunaan atau praktik, yang merupakan produk masyarakat dan budaya. Saat memberikan hadiah atau merayakan pernikahan atau ulang tahun, angka ganjil harus dihindari karena tidak sesuai dengan keinginan bahwa “kebahagiaan datang dua kali lipat.” Namun, ketika memberikan hadiah untuk pasien atau memberikan hadiah di pemakaman, angka genap harus dihindari karena tidak ada yang mengharapkan “kemalangan datang dua kali”. Pengucapan angka 3 yakni San (Hanzi: 三, Pinyin: Sān), memiliki kemiripan dengan pengucapan San (Hanzi: 散, Pinyin: Sàn) yang artinya terpisah, sehingga saat merayakan ulang tahun atau memilih tanggal pernikahan, orang cenderung menghindari tanggal yang berhubungan dengan angka 3. Selain itu, saat mengirim hadiah ulang tahun atau hadiah pernikahan, angka 3 harus dihindari. Angka 4 dalam bahasa Tionghoa dibaca Si (Hanzi: 四, Piynyin: Sì) memiliki pengucapan yang mirip dengan kata kematian dalam bahasa Tionghoa yakni Si (Hanzi: 死, Piynyin: Sǐ), yang berarti sial, sehingga ketika memilih nomor rumah, nomor mobil, nomor telepon, dan nomor ponsel, angka 4 selalu dihindari. Dalam bahaa Tionghoa angka 5 diucapkan Wu (Hanzi: 五, Pinyin: Wǔ) memiliki pengucapan yang mirip dengan Wu dalam bahasa Tionghoa yang artinya tidak ada (Hanzi: 无, Pinyin: Wú), sehingga kegiatan pada tanggal yang terkait dengan angka 5 sering dihindari karena dianggap sial. Lahir pada tanggal lima bulan lima kalender lunar, sering seringkali tidak disukai. Dikatakan bahwa dalam pandangan orang dahulu, bulan lima dalam kalender lunar adalah hari jahat di bulan jahat. Jadi itu hari terburuk dalam setahun. Bahkan anak-anak yang lahir pada hari ini akan dianggap merugikan orang tuanya, sehingga orang tua menelantarkan anak itu atau mengubah hari kelahiran bayinya. Dahulu ada aturan Qichu (Hanzi: 七出, Pinyin: Qī chū) yang merupakan tujuh alasan cerai yang ditujukan untuk wanita. Jika mereka melakukan tujuh dosa, suami mereka akan menceraikan mereka. Oleh karena itu ketika orang menikahkan anak perempuan, angka 7 selalu berusaha dihindari. Di beberapa tempat, usia 36 tahun juga dihindari, karena dianggap sebagai hal yang tabu. Ada pepatah lama yang berbunyi seperti ini, “Ketika seseorang berusia 36 tahun, dia akan tersandung dan jatuh. Seseorang yang berusia 36 tahun akan mengalami tuntutan hukum atau terpaksa menjual rumahnya.” Pada usia 36 tahun, beberapa orang akan membuat pesta dan mengundang kerabat dan teman-teman mereka untuk merayakan ulang tahun sebelumnya. Pengunjung akan menyalakan petasan di rumah tuan rumah untuk mengusir nasib buruk. Usia 45 tahun juga dianggap tabu oleh orang-orang zaman dahulu, seperti kata pepatah, “Ketika orang mencapai usia 45 tahun, mereka seperti tanaman lemas yang kekurangan sinar matahari.” Dengan demikian orang akan berpura-pura menjadi satu tahun lebih tua atau lebih muda dari 45 dengan sengaja. Beberapa orang akan meminta keluarga untuk membuat celana dalam merah atau ikat pinggang untuk mengusir roh jahat di usia 45. Di beberapa tempat, usia 66 juga dihindari sebagai hal yang tabu. Diyakini bahwa usia 66 adalah masa yang sulit bagi orang tua. Pepatah legendaris mengatakan sebagai berikut, “Pada usia 66, Dewa Kematian ingin membunuhmu.” Apalagi angka 73 dan 84. Angka ini dihindari karena dianggap tabu karena pepatah lama, “Mencapai usia 73 atau 84, kamu akan masuk neraka bahkan Dewa Kematian tidak mengundangmu.” Ada legenda lain yang mengatakan bahwa dua orang bijak Tiongkok, Konfusius meninggal pada usia 73 tahun sedangkan Mencius pada usia 84 tahun. Bahkan orang bijak seperti Konfusius dan Mencius tidak bisa lepas dari kutukan 73 dan 84, apalagi orang normal. Jadi kedua angka ini dianggap sebagai titik kritis kehidupan. Jika dapat hidup melalui 73, kamu melewati masa-masa sulit, dan kamu setidaknya dapat bertahan sampai 84. Jika kamu bisa hidup sampai 84, kamu bisa hidup selama 100 tahun. Angka 81 dihindari sebagai hal yang tabu, karena ada pepatah, “Sembilan kali sembilan kita dapat satu, rejeki atas kekayaan telah habis, dan keturunannya akan miskin selamanya.” Jadi di banyak tempat, angka 81 dihindari. Di beberapa tempat, angka 9 dihindari sebagai hal yang tabu karena dalam ide matematika kuno, angka 1,3,5,7 dan 9 dianggap sebagai Yang sedangkan 2,4,6 dan 8 sebagai Yin dan angka 9 adalah ekstrim dari Yang. Ada pepatah lama yang berbunyi seperti ini, “Segala sesuatu selalu berbalik dengan sendirinya setelah mencapai ekstrim.” Pepatah ini menunjukkan bahwa keuntungan akan berubah menjadi kerugian dan naik akan berubah menjadi turun. Jadi usia yang berhubungan dengan 9 juga dihindari, dianggap sebagai hal yang tabu oleh orang-orang, karena mereka percaya itu akan membawa mereka kepada nasib buruk. Angka Keberuntungan Angka keberuntungan biasanya adalah angka genap. Oleh karena itu, ketika memilih tanggal pernikahan, angka ganjil dihindari sebagai hal yang tabu. Untuk satu hal, orang berharap “Kebahagiaan datang dua kali lipat.” Orang cenderung memilih angka 6 dan 8 dengan alasan bahwa, dalam bahasa Tionghoa angka 8 yang diucapkan Ba (Hanzi: 八, Pinyin: Bā), memiliki pengucapan yang mirip dengan Fa (Hanzi: 发, Pinyin: Fā), yang berarti menghasilkan banyak uang dalam bahasa Tionghoa. Dahulu, pedagang selalu memilih hari yang berhubungan dengan 8 untuk melakukan perjalanan jauh. Sampai sekarang pepatah beruntung, “Jika ingin menjadi kaya, harus bergantung pada angka 8.” Dalam bahasa Tionghoa, angka 6 diucapkan Liu (Hanzi: 六, Pinyin: Liù) memiliki pengucapan yang mirip dengan Liu (Hanzi: 溜, Pinyin: Liū) yang berarti semuanya akan berjalan lancar. Jika enam berjalan setelah enam lainnya, itu bahkan lebih baik, karena dua enam berarti “六六大顺 (liù liù dà shùn).” Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Angka Dalam Budaya Tionghoa
Tradisi Pemakaman Adat Tionghoa
Tradisi Pemakaman Adat Tionghoa
Pemakaman adat Tionghoa penuh dengan keindahan dan tradisi yang khidmat. Tradisi ini menampilkan rasa hormat dan penghargaan terhadap peninggalan budaya. Adat dapat bervariasi menurut geografi, agama, usia, status sosial, dan penyebab kematian. Namun, semua pemakaman tradisional Tiongkok mencakup unsur-unsur tertentu dan mengikuti etiket selama kunjungan, aturan berpakaian, dan warna. Orang Tionghoa percaya bahwa adat dan tradisi pemakaman harus diikuti dengan sangat ketat atau nasib buruk akan menimpa keluarga. Secara tradisional, keluarga Tionghoa menyelenggarakan upacara pemakaman untuk orang yang mereka cintai dengan megah, karena pemakaman yang megah membantu menentukan status dalam masyarakat. Keluarga memainkan peran kunci dalam mengatur pemakaman. Mereka bisa saja meminta bantuan seorang biarawan, imam atau anggota pendeta lain yang mencerminkan tradisi keagamaan keluarga. Masa berkabung tradisional adalah satu tahun, dan untuk putra sulung hingga tiga tahun, meskipun keluarga Tiongkok modern menerapkan jangka waktu 49 hari. Selama waktu itu, keluarga berdoa untuk orang yang mereka cintai setiap minggu. Sebelum pemakaman Ketika orang yang dicintai meninggal, ada banyak pengaturan yang harus dibuat. Hal pertama yang mungkin dilakukan keluarga Tionghoa adalah menghubungi ahli feng shui (Hanzi: 风水, Pinyin: fēngshuǐ) untuk memilih hari dan waktu pemakaman orang yang mereka cintai. Jika kuburan belum dipilih, mereka akan meminta ahli feng shui untuk membantu mereka memilih properti pemakaman dengan mempertimbangkan lokasi dan orientasi. Sudah umum bagi keluarga Tionghoa untuk menghormati orang yang mereka cintai dengan kunjungan tiga hari sebelum pemakaman. Orang yang dicintai akan mengenakan pakaian terbaiknya atau jubah pemakaman putih tradisional. Hanya orang-orang terkasih yang hidup sampai usia 80 tahun atau lebih yang dapat mengenakan pakaian merah atau pakaian berwarna-warni lainnya. Hari pemakaman Pada akhir periode kunjungan, peti mati ditutup. Jika ada anggota keluarga yang hadir, mereka akan membelakangi karena percaya bahwa arwah orang-orang yang melihat peti mati ditutup akan terperangkap di peti mati. Demikian juga, saat pemakaman, keluarga dan teman-teman memunggungi peti mati saat diturunkan ke dalam liang kubur. Bunga pemakaman Bunga krisan putih atau kuning paling sering digunakan untuk pemakaman adat Tionghoa, karena krisan putih melambangkan kesedihan. Namun, untuk orang yang hidup sampai usia 80 tahun atau lebih, bunga berwarna merah dipilih. Selama masa kunjungan sebelum pemakaman dan saat pemakaman akan ada banyak karangan bunga besar. Wanita dalam keluarga sering memakai bunga duka di rambut mereka . Warnanya tergantung pada hubungannya dengan orang yang dicintai: Putih–istri, anak perempuan, menantu perempuan Hijau–cucu Biru–cicit Merah–cicit-cicit Membakar dupa dan kertas joss Keluarga yang berduka dapat membakar dupa (Hanzi: 香, Pinyin: xiāng), selama upacara pemakaman. Mereka juga dapat membakar kertas joss, (Hanzi: 香纸, Pinyin: xiāng zhǐ), juga dikenal sebagai uang hantu atau roh, meskipun sering juga berupa rumah kertas, mobil, dan benda lainnya. Tradisi membantu memastikan bahwa orang yang dicintai akan memiliki hal-hal yang mereka butuhkan untuk merasa nyaman di akhirat. Keluarga juga dapat membakar dupa atau uang kertas joss pada upacara pemakaman dan setelah kembali ke makam beberapa hari kemudian. Hadiah uang untuk keluarg a Tamu pemakaman Tionghoa dapat untuk memberikan uang keluarga yang berduka, (Hanzi: 奠儀, Pinyin: diàn yí), pada saat pemakaman atau satu hari sebelumnya. Uang dimasukkan dalam amplop putih, diberikan kepada anggota keluarga atau dimasukkan ke dalam kotak sumbangan. Orang yang memberikan hadiah dapat menulis namanya di amplop atau membiarkannya kosong. Setelah upacara pemakaman Setelah peti mati orang yang dicintai diturunkan ke tanah atau dibawa ke krematorium, kebaktian berakhir. Keluarga akan membagikan kepada para tamu amplop merah dengan koin di dalamnya untuk memastikan mereka kembali ke rumah dengan selamat. Keluarga juga dapat memberi tamu sepotong permen yang harus dikonsumsi pada hari itu dan sebelum pulang. Sebuah sapu tangan juga dapat diberikan. Amplop dengan koin, manisan, dan sapu tangan tidak boleh dibawa pulang. Satu item terakhir, seutas benang merah, dapat diberikan. Benang merah harus dibawa pulang dan diikatkan pada kenop pintu depan rumah tamu untuk mengusir roh jahat. Apa yang harus dikenakan ke pemakaman Tionghoa? Secara tradisional, keluarga dan tamu pemakaman Tionghoa mengenakan pakaian goni putih dan coklat polos. Anak laki-laki atau menantu laki-laki akan mengenakan ban lengan hitam. Jika orang yang dicintai meninggal secara alami pada usia 80 tahun atau lebih, acara pemakaman adalah perayaan umur panjang, dan para tamu dapat mengenakan pakaian merah muda atau merah untuk menunjukkan kebahagiaan mereka. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Tradisi Pemakaman Adat Tionghoa
Bersakit-sakit Dahulu, Bersenang-senang Kemudian
Bersakit-sakit Dahulu, Bersenang-senang Kemudian
一分耕耘, 一分收获 Yī fēn gēngyún, yī fēn shōuhuò Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian 耕 – gēng – membajak sawah, menggarap sawah 耘 – yún – menyiangi 耕耘 – gēngyún – memmbajak sawah dan menyiangi 收 – shōu – menerima, mendapat 获 – huò – memperoleh 收获 – shōuhuò – panen, hasil Secara harfiah, idiom ini menyampaikan bahwa lebih banyak membajak dan menyiangi sawah, akan memperoleh hasil panen yang lebih baik. Artinya, tidak ada usaha, tidak ada hasil. Perlu bekerja keras untuk mendapatkan hasil. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Bersakit-sakit Dahulu, Bersenang-senang Kemudian
Zhao Chongguo (赵充国) : Melihat Sesuatu Sekali Lebih Baik Daripada Mendengarnya Beratus-ratus Kali
Zhao Chongguo (赵充国) : Melihat Sesuatu Sekali Lebih Baik Daripada Mendengarnya Beratus-ratus Kali
Pada masa Dinasti Han Barat (206 SM-25M), ketika sedang menghadapi serangan dari suku Qiang (Hanzi: 羌族, Pinyin: Qiāngzú), Kaisar Han Xuan Di (Hanzi: 汉宣帝, Pinyin: Hàn xuāndì) memerintahkan para pejabatnya untuk mencari strategi menangkis serangan para penjajah. Ketika kaisar bertanya siapa di antara mereka yang bersedia memimpin pasukan, Jenderal Zhao Chongguo (Hanzi: 赵充国, Pinyin: Zhào Chōngguó yang berusia 76 tahun menawarkan diri untuk menjalankan misi tersebut. Ketika Kaisar Han Xuan Di bertanya kepadanya mengenai strategi militernya, Zhao Chongguo berkata,”Melihat sesuatu sekali lebih baik daripada mendengarnya beratus-ratus kali. Ijinkan hamba mempelajari keadaan di lapangan sebelum mengajukan usulan.” Setelah melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap daerah dan situasi pihak musuh, ia memutuskan untuk menyebar beberapa prajurit sebagai garnisun, dan berencana membuat prajurit Qiang terbagi-bagi menjadi kesatuan-kesatuan kecil saat menyerang mereka. Selain itu, ia juga mengajukan beberapa usulan untuk mengalahkan suku Qiang. Kemudian ia melaporkan rencananya kepaa kaisar. Rencana itu berhasil dijalankan dan suku Qiang tidak berani bertindak agresif lagi terhadap mereka. Kisah di atas adalah asal usul idiom Tiongkok 百闻不如一见 百闻不如一见 Bǎi wén bùrú yī jiàn Melihat dengan mata kepala sendiri jauh lebih baik daripada mendengar dari orang lain 百 – bǎi- ratus 闻 – wén – cerita 不如 – bùrú – lebih baik 一 – yī – satu 见 – jiàn – melihat Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Zhao Chongguo (赵充国) : Melihat Sesuatu Sekali Lebih Baik Daripada Mendengarnya Beratus-ratus Kali
Menu Makanan Pernikahan Tionghoa Yang Paling Populer Beserta Makna Simbolisnya
Menu Makanan Pernikahan Tionghoa Yang Paling Populer Beserta Makna Simbolisnya
Untuk pasangan keturunan Tionghoa, merencanakan perjamuan pernikahan Tionghoa adalah cara yang bagus untuk memasukkan budaya Tionghoa ke dalam hari istimewa. Memasukkan makanan tradisional Tionghoa dalam acara pernikahan juga merupakan cara mudah untuk menghormati orang tua dan kerabat yang lebih tua yang mungkin lebih menyukai masakan Tionghoa daripada hidangan pesta Barat yang lebih standar. strongBerikut adalah beberapa tip untuk memasukkan makanan tradisional Tionghoa untuk acara pernikahan. Merencanakan Perjamuan Tradisional Pernikahan Tionghoa Perjamuan pernikahan secara tradisional merupakan cara bagi keluarga pasangan untuk menunjukkan kemakmuran dan kemurahan hati mereka. Hari pernikahan adalah kesempatan untuk merayakan hubungan Anda dan terhubung dengan orang-orang terkasih dekat dan jauh. Perjamuan pernikahan Tionghoa juga merupakan kesempatan untuk mendoakan pasangan baru itu dengan baik saat mereka memulai hidup mereka bersama. Ada banyak simbolisme yang dapat dimasukkan ke dalam jamuan makan ini, mulai dari warna hingga angka keberuntungan, dan sampai homofon (kata-kata yang terdengar seperti kata-kata kebetulan lainnya). Berapa Banyak Menu Makanan Dalam Perjamuan Pernikahan Tionghoa? Biasanya, perjamuan pernikahan Tionghoa mencakup delapan atau sembilan hidangan. Dalam bahasa Tionghoa, kata delapan, Ba (Hanzi : 八, Pinyin: Bā) terdengar seperti kata keberuntungan, sedangkan kata sembilan, Jiu (Hanzi: 九, Pinyin: Jiǔ), terdengar seperti kata panjang. Menyajikan delapan atau sembilan hidangan adalah cara untuk memohon keberuntungan dan umur panjang bagi pengantin baru. Siapa Yang Diundang Ke Pesta Pernikahan Tionghoa? Secara tradisional, orang tua dari kedua mempelai mengadakan perjamuan terpisah untuk keluarga dan teman masing-masing. Hari tersebut adalah awal dari pernikahan, dan biasanya dirayakan bersama orang-orang terdekat dan tersayang. Makanan Pernikahan Tradisional Tionghoa Paling Populer Banyak makanan yang secara tradisional disajikan di pesta pernikahan Tionghoa dipilih untuk melambangkan harapan kebahagiaan, umur panjang, atau kesuburan melalui nama, warna, dan rasa makanan. Lobster dan Ayam Pasangan naga dan phoenix dalam mitologi Tiongkok melambangkan penyatuan energi pria dan wanita, atau yin dan yang. Dalam masakan Tiongkok, lobster mewakili naga dan ayam sebagai phoenix. Saat disajikan bersama, mereka mewakili persatuan bahagia pasangan itu. Hidangan ini biasanya disajikan utuh untuk mewakili kebahagiaan pasangan yang tetap utuh seumur hidup. Bebek Panggang Bebek adalah simbol kesetiaan yang umum dalam budaya Tiongkok karena banyak bebek kawin sekali untuk seumur hidup. Bebek panggang, atau Bebek Peking, juga disajikan utuh untuk melambangkan kedamaian dan kelengkapan dalam pernikahan. Bebek panggang biasanya disajikan dengan saus plum manis, helai daun bawang dan balutan tepung kukus tipis. Kulitnya yang merah renyah melambangkan kebahagiaan. Sup Sirip Hiu Sup sirip hiu adalah hidangan mahal yang menunjukkan kekayaan dan kemurahan hati keluarga. Karena kekhawatiran baru-baru ini tentang dampak lingkungan dari pengambilan sirip hiu, pasangan dapat mengganti sup sarang burung walet, makanan pembuka yang sama mewahnya. Babi Panggang Babi panggang melambangkan keperawanan / kemurnian pengantin wanita. Abalon dan Teripang Hidangan seafood ini dipilih karena namanya yang terdengar menyenangkan. Dalam bahasa Tionghoa, kata untuk untuk abalon terdengar seperti kata untuk kelimpahan, sedangkan kata dalam bahasa Kanton untuk teripang terdengar seperti kata untuk hati yang baik. Penyajian makanan ini mewakili keinginan pasangan untuk memiliki perasaan baik yang berlimpah. Ikan Kata ikan terdengar seperti kata berlimpah. Seperti makanan lainnya, ikan disajikan utuh di pesta pernikahan Tionghoa untuk memastikan bahwa pernikahan pasangan akan tetap utuh dan berlimpah sepanjang hidup mereka. Kerang Kesuburan adalah berkah lain yang diminta atas nama pengantin baru. Dalam bahasa Tionghoa, kata untuk kerang terdengar seperti membesarkan anak-anak, jadi menyajikan kerang di pesta pernikahan adalah cara yang lezat untuk berharap pasangan memiliki banyak keturunan untuk meneruskan nama keluarga. Mie/nasi Mie sering disajikan pada Tahun Baru dan acara-acara lain untuk melambangkan umur panjang. Sebagai makanan pokok, mie dan nasi biasanya tidak termasuk dalam hitungan hidangan perjamuan pernikahan Tionghoa dan biasanya dibawa keluar di akhir untuk memastikan tidak ada yang pulang kelaparan. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Menu Makanan Pernikahan Tionghoa Yang Paling Populer Beserta Makna Simbolisnya
Minuman Dalam Perjamuan Pernikahan Tionghoa
Minuman Dalam Perjamuan Pernikahan Tionghoa
Sudah menjadi tradisi bagi pasangan untuk menerima tiga kali bersulang di pesta pernikahan. Untuk pernikahan yang bahagia, cinta abadi, dan segera memiliki anak. Secara tradisional, pasangan pengantin akan bersulang untuk semua tamu. Lalu, minuman apa yang dipilih? Anggur Beras Tiongkok: Baijiu (Hanzi: 白酒, Pinyin: Báijiǔ) Baijiu adalah minuman tradisional pilihan untuk jamuan pernikahan Tionghoa. Baijiu disuling dari sorgum yang difermentasi dan terkadang biji-bijian lainnya. Ini adalah minuman keras yang sangat kuat dan bisa menjadi sedikit rasa yang didapat, jadi teguklah dengan hati-hati. Anggur merah (Hanzi: 红酒, Pinyin: Hóngjiǔ) Anggur merah semakin populer di pesta pernikahan Tionghoa. Ini tidak sekuat baijiu dan mungkin lebih cocok untuk tamu yang tidak terbiasa dengan rasa anggur beras. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Minuman Dalam Perjamuan Pernikahan Tionghoa
Asal Usul Idiom Tiongkok – Dipaksa Naik Ke Gunung Liang (逼上梁山)
Asal Usul Idiom Tiongkok – Dipaksa Naik Ke Gunung Liang (逼上梁山)
Lin Chong (Hanzi: 林冲, Pinyin: Lín Chōng), memiliki nama panggilan Kepala Macan Tutul, adalah instruktur pelatihan kemiliteran 800.000 pengawal kekaisaran di Bianliang, ibu kota Dinasti Song Utara (sekarang Kaifeng, Henan). Dia seorang yang jujur, lurus, dan disiplin. Suatu hari, Lin Chong membawa istrinya ke kuil yang ada di gunung untuk bersembahyang. Dalam perjalanan, Lu Zhishen (Hanzi: 鲁智深, Pinyin: Lǔ Zhìshēn), seorang biarawan bunga, memainkan tongkat Huntie Chan seberat 60 pon. Semua orang bertepuk tangan, dan Lin Chong juga tertarik untuk menonton. Kemudian, Lu Zhishen dan Lin Chong, menjadi teman pada pandangan pertama dan menjadi saudara. Pada saat ini, pelayan istri Lin Chong, Jin’er, buru-buru datang untuk melaporkan bahwa Nyonya Lin dicegat oleh penjahat di jalan. Lin Chong buru-buru mengucapkan selamat tinggal pada Lu Zhishen dan pergi ke kuil untuk mengejar gangster itu. Ketika Lin Chong memukul dan menangkap penjahat, dia tahu bahwa pria itu adalah Gao Yannei (Hanzi: 高衙内, Pinyin: Gāo Yánèi), anak angkat dari atasan langsungnya, Gao Qiu (Hanzi: 高俅, Pinyin: Gāo Qiú). Kelompok Gao Yanei mengetahui bahwa wanita itu adalah istri Lin Chong, jadi mereka berkata: “Maaf, saya tidak tahu wanita ini adalah istri pelatih.” Mereka buru-buru menarik Gao Yanei pergi. Pada saat ini, Lu Zhishen juga buru-buru tiba, mengetahui situasinya dan akan mengejar Gao Yanei, tetapi dibujuk oleh Lin Chong. Setelah Gao Yanei melarikan diri, dia masih tidak menyerah dan tidak bisa melupakan istri Lin Chong. Jadi dia bersama dengan Gao Qiu merencanakan untuk menjebak Lin Chong. Gao Qiu mengundang Lin Chong datang ke rumahnya. Karena menunggu lama, Lin Chong menjadi emosi dan membobol Baihu Jietang (Hanzi: 白虎节堂, Pinyin: Báihǔ jié táng) dengan pisau. Lin Chong pun dianggap bersalah, dan dikirim ke penjara. Kelompok Gao Qiu merasa tidak nyaman untuk membunuh Lin Chong di ibukota, jadi mereka mengirim Lin Chong ke Cangzhou (sekarang di Hebei). Lu Zhishen diam-diam melindungi Lin Chong dan membuat keributan, sehingga Lin Chong lolos dari maut. Setelah tiba di Cangzhou (Hanzi: 沧州, Pinyin: Cāngzhōu), Lin Chong ditugaskan untuk menjaga ladang pakan ternak. Gao Qiu mengirim orang ke Cangzhou untuk membakar ladang pakan ternak. Dengan cara ini, diharapkan Lin Chong akan terbunuh, ataupun jika tidak terbunuh akan terkena hukuman mati. Ketika ladang pakan ternak terbakar, Lin Chong mendengar orang kepercayaan Gao Qiu dengan bangga membicarakan rencana pembunuhan Lin Chong. Pada saat ini, Lin Chong tidak bisa lagi menahan marah di hatinya dan membunuh semua musuhnya. Dengan tegas pergi ke Liangshan dan bergabung dengan kelompok pahlawan. Inilah kisah asal usul idiom Tiongkok 逼上梁山 Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Asal Usul Idiom Tiongkok – Dipaksa Naik Ke Gunung Liang (逼上梁山)
Sinar Matahari Bersinar Terang di Langit (曦晖朗曜)
Sinar Matahari Bersinar Terang di Langit (曦晖朗曜)
曦晖朗曜 Xī huī lǎng yào Sinar matahari bersinar terang di langit 曦 – Xī – sinar matahari pagi (subuh) 晖 – huī – sinar matahari 朗 – lǎng – terang, cerah 曜 – yào – menyinari, menyoroti Idiom di atas dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) Kesiapan kita akan hari esok tidak sepenuhnya berada dalam kendali kita karena matahari terbit tiap hari yang menandakan pagi yang baru, awal yang baru. Ini juga berarti selama kita hidup, masih ada harapan setiap harinya. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Sinar Matahari Bersinar Terang di Langit (曦晖朗曜)
Bintang Utara Tampak di Langit (璇玑悬斡)
Bintang Utara Tampak di Langit (璇玑悬斡)
璇玑悬斡 Xuánjī xuán wò Bintang utara tampak di langit 璇玑 – xuánjī – bintang utara 悬 – xuán – menggantung tinggi sekali 斡 – wò – berputar, beredar Idiom ini dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) Bintang utara merujuk pada keempat bintang pertama dalam konstelasi/rasi bintang Bintang Biduk. Rasi Bintang Biduk ini terdiri dari 7 bintang atau disebut juga konstelasi bintang tujuh. Sistem tujuh bintang ini dinamakan bintang biduk, karena jika ditarik garis akan berbentuk seperti biduk atau gayung besar. Sangat berpengaruh di alam semesta, jarang terlihat karena pengaruh cuaca dan iklim. Para ilmuwan di muka bumi bisa melihat keadaan cuaca dan iklim dari bintang ini. Akan muncul terlihat jelas ketika alam semesta terlihat jernih dan jelas ketika lingkungan alam di sekitar kita sehat dan baik baik saja. Bintang ini berbeda dari pada bintang lainnya karena bintang ini sangat jauh dari bumi. Dapat dilihat di waktu tengah malam menjelang pagi. Bintang-bintang tersebut menggantung di langit. Bintang yang paling terang di rasi ini adalah bintang utara atau dikenal bintang kutub. Orang Tiongkok kuno percaya bahwa Bintang Biduk adalah Istana Raja Bintang Kutub. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Bintang Utara Tampak di Langit (璇玑悬斡)
Tahu Berbuat Salah, Segera Perbaiki (知过必改)
Tahu Berbuat Salah, Segera Perbaiki (知过必改)
知过必改 Zhīguò bì gǎi Jika telah tahu berbuat salah, segera perbaiki 知 – zhī – tahu 过- guò – kesalahan 必- bì – harus 改 – gǎi – mengubah Ungkapan ini dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén). Tidak ada yang lebih baik ketika telah melakukan kesalahan, lalu segera memperbaikinya. Artinya, setelah seseorang melakukan kesalahan, yang terbaik adalah mengenali dan memperbaiki kesalahan itu. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Tahu Berbuat Salah, Segera Perbaiki (知过必改)
Jangan Takut
Jangan Takut
Jangat takut berbeda. Takutlah jika tidak bisa menerima perbedaan. Jangat takut menua. Takutlah jika tidak bermakna. Jangan takut bersabar. Kadang dengan sabar bisa menemukan jawaban tentang makna kehidupan. Jangan takut untuk menjauh sebentar dari keramaian, jika itu adalah jalan mencari ketenangan hidup. Jangan takut berbuat salah. Takutlah jika tidak pernah merasa bersalah. Jangan takut bermimpi, karena mimpi adalah cara kita merangkai rencana kehidupan. Jangan takut mengalah. Takutlah jika kemenangan membuat diri merasa paling benar. Jangan takut gagal, karena kegagalan adalah jalan meraih sukses di masa depan. Jangan takut mengambil keputusan, karena hidup adalah sekumpulan pilihan. Jangan takut minta maaf. Takutlah jika tidak pernah mau memaafkan. Sangat wajar apabila mempunyai perasaan takut dalam mengarungi kehidupan. Yang penting, kelola dan kendalikan rasa takut tersebut. Cegah agar rasa takut tidak menjadikan tersesat. Kendalikan rasa takut agar tidak bertentangan dengan petunjuk Tuhan Yang Maha Kuasa. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Jangan Takut
Idiom Tiongkok – Dipaksa Naik Ke Gunung Liang (逼上梁山)
Idiom Tiongkok – Dipaksa Naik Ke Gunung Liang (逼上梁山)
逼上梁山 Bīshàngliángshān Dipaksa naik ke gunung Liang 逼 – bī – memaksa 上 – shàng – naik 逼上 – bīshàng – mendorong ke atas 梁山 – liángshān – gunung Liang, sekarang berada di Shandong Arti Idiom 逼上梁山 Ini adalah idiom Tiongkok, yang berasal dari bab kesebelas Tepi Air (Hanzi:水浒传Pinyin: Shuǐhǔ zhuàn) karangan Shi Naian (Hanzi: 施耐庵, Pinyin: Shī Nài ān) pada Dinasti Ming – Lin Chong (Hanzi: 林冲, Pinyin: Línchōng) pergi ke Liangshan (Hanzi: 梁山, Pinyin:Liángshān) pada malam bersalju. Idiom ini umumnya digunakan sebagai predikat dan atribut dalam sebuah kalimat. Merupakan metafora yang berarti dipaksa untuk melawan, tetapi juga metafora untuk terpaksa melakukan sesuatu. Sekarang idiom ini sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang dipaksa melakukan sesuatu oleh suatu situasi. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Idiom Tiongkok – Dipaksa Naik Ke Gunung Liang (逼上梁山)
Kegagalan Adalah Ibu Dari Kesuksesan
Kegagalan Adalah Ibu Dari Kesuksesan
失败是成功之母 Shībài shì chénggōng zhī mǔ Kegagalan adalah ibu dari kesuksesan 失败 – shībài – kegagalan 是 – shì – adalah 成功 – chénggōng – kesuksesan 母 – mǔ – ibu Jadilah yang selalu optimis dan berusaha untuk melihat kesempatan di setiap kegagalan. Jangan bersikap pesimis yang hanya melihat kegagalan di setiap kesempatan. Orang optimis melihat donat, sedangkan orang pesimis melihat lubangnya saja. Kesuksesan dapat dikembangkan dari setiap kegagalan. Keputusasaan dan kegagalan adalah dua batu loncatan menuju kesuksesan. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Kegagalan Adalah Ibu Dari Kesuksesan
San Si (三思) = Berpikir Tiga Kali ?
San Si (三思) = Berpikir Tiga Kali ?
San si (Hanzi: 三思, Pinyin: Sānsī) secara harfiah berarti berpikir tiga kali. Berpikir tiga kali disini sebenarnya adalah berpikir baik-baik dan mempertimbangkan tiga hal berikut sebelum melakukan suatu tindakan. Di saat keadaan tenang dan damai, berpikir tentang bahaya (Hanzi:思危, Pinyin: sī wēi). Selalu bersiap untuk perang. Di saat dalam posisi yang tinggi, berpikir untuk mundur (Hanzi:思退, Pinyin: sī tuì). Atau bisa juga berarti saat mengetahui tempat yang berbahaya, kamu harus mundur ke tempat yang aman dan menunggu kesempatan. Di saat mengalami kesulitan, berpikir tentang perubahan (Hanzi:思变, Pinyin: sī biàn). Sekali kamu memiliki kesempatan, kamu harus mencoba merebutnya untuk mengubah situasi saat ini. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
San Si (三思) = Berpikir Tiga Kali ?
Waktu Berlalu Cepat Bagai Anak Panah (年失每催)
Waktu Berlalu Cepat Bagai Anak Panah (年失每催)
年失每催 Nián shī měi cuī Waktu berlalu cepat bagai anak panah 年 – nián – tahun 失 – shī – anak panah 每 – měi – setiap 催 – cuī – terburu-buru Ungkapan ini dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén). Berarti tahun dan bulan berlalu seperti anak panah, berlalu dengan cepat. Ungkapan lain yang berarti sama dengan idiom di atas adalah 光阴如箭 (Pinyin: Guāngyīn rú jiàn). Sebuah peribahasa yang juga bermakna sama adalah 一寸光阴一寸金 (Pinyin: Yīcùn guāngyīn yīcùn jīn). Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Waktu Berlalu Cepat Bagai Anak Panah (年失每催)
Terang Sinar Bulan Terlihat Di Berbagai Belahan Dunia (晦魄环照)
Terang Sinar Bulan Terlihat Di Berbagai Belahan Dunia (晦魄环照)
晦魄环照 Huì pò huán zhào Ungkapan ini menyatakan bahwa terangnya sinar bulan dapat terlihat di berbagai belahan dunia Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 晦 – huì – akhir bulan 魄 – pò – sinar bulan 环 – huán – mengitari 照 – zhào – bersinar Beribu-ribu bintang dan planet terbentang di langit. Bumi bermandikan sinar bulan yang pucat dan suram. Bulan tidak terlihat, perlahan-lahan akan muncul lagi, dan akan terbit lagi, seterang api. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Terang Sinar Bulan Terlihat Di Berbagai Belahan Dunia (晦魄环照)
Pedang Paling Baik Disebut Juque (剑号巨阙)
Pedang Paling Baik Disebut Juque (剑号巨阙)
剑号巨阙 Jiàn hào jù quē Pedang paling baik disebut juque Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 剑 – jiàn – pedang 号 – hào – sebutan “Juque” adalah sebutan untuk nama pedang terbaik. Dikatakan bahwa Ou Yezi (Hanzi: 欧冶子, Pinyin: Ōuyězi), seorang ahli pembuat pedang pada Periode Musim Semi dan Musim Gugur menempa lima pedang. Yang pertama adalah Juque (Hanzi: 巨阙, Pinyin: jù quē). Dikatakan bahwa pedang ini sangat tahan lama, mampu menahan bahkan memukul atau menusuk batu. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Pedang Paling Baik Disebut Juque (剑号巨阙)
Mutiara Disebut Yeguang (珠称夜光)
Mutiara Disebut Yeguang (珠称夜光)
珠称夜光 Zhū chēng yèguāng Mutiara disebut Yeguang Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 珠 – zhū – mutiara 称 – chēng – disebut 夜 – yè – malam 光 – guāng – sinar Yeguang adalah mutiara terbaik dan terkenal. Dalam “Sou Shen Ji” 《搜神记》, dikatakan bahwa Marquis of Sui menyelamatkan seekor ular yang terluka, dan ular itu membawa mutiara untuk membayarnya. Mutiara itu, cahayanya terang memancar di malam hari, menerangi seluruh aula. Karena itu, orang menyebut mutiara sebagai Yeguang. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Mutiara Disebut Yeguang (珠称夜光)
Tetes Embun Mengkristal Jadi Es (露结为霜)
Tetes Embun Mengkristal Jadi Es (露结为霜)
露结为霜 Lù jié wéi shuāng Tetes embun mengkristal jadi es Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 露 – lù – embun 结 – jié – berpadu 为 – wéi – menjadi/berubah menjadi 霜 – shuāng – embun beku Jika air mengkristal di suatu tempat dan membentuk es di pagi hari di akhir musim gugur, disebut sebagai Zao shuang/embun beku pagi (Hanzi: 早霜, Pinyin: Zǎoshuāng). Tapi jika kristal air muncul di musim semi, itu disebut Wan Shuang/embun beku lambat (Hanzi: 晚霜, Pinyin: Wǎnshuāng). Es tidak terbentuk dari embun yang membeku. Sering kali terbentuk ketika air di udara berubah jadi zat padat, yang terjadi saat suhu turun di bawah titik beku. Karena es terbentuk di udara terbuka, permukaannya harus lebih dingin dari udara di sekitar. Karena udara dingin lebih berat dari udara hangat, udara dingin tetap ada di daratan. Inilah alasannya es lebih banyak dijumpai di wilayah yang letaknya rendah. Kantong-kantong es terbentuk jika udara dingin terperangkap di pelbagagi wilayah daratan. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Tetes Embun Mengkristal Jadi Es (露结为霜)
Tanggal Baik Pernikahan Adat Tionghoa
Tanggal Baik Pernikahan Adat Tionghoa
Salah satu tradisi Tionghoa penting yang perlu diperhatikan pasangan saat merencanakan pernikahan mereka adalah memilih tanggal pernikahan yang menguntungkan. Bagi orang Tionghoa, memiliki tanggal pernikahan yang tepat adalah hal penting karena memainkan peran besar dalam pernikahan yang dimiliki. Memilih tanggal yang salah diyakini dapat menyebabkan masalah pernikahan, bahkan pernikahan yang gagal. Banyak pasangan mencari bantuan dari master pernikahan Tionghoa. Berikut adalah beberapa hal penting untuk diingat ketika memilih tanggal pernikahan adat Tionghoa. Meskipun diketahui bahwa laki-laki adalah yang sangat dihormati dalam tradisi Tiongkok, dalam hal pernikahan dan memilih tanggal pernikahan, wanita dianggap yang pertama. Secara umum, tanggal lahir pengantin wanita dilihat terlebih dahulu dan dipertimbangkan terlebih dahulu, diikuti oleh pengantin pria dan anggota keluarga lainnya. Pepatah Tiongkok (子靠出生時.女靠行嫁年) (Zi kào chūshēng shí. Nǚ kào xíng jià nián) yang terkenal mengatakan, “Seorang pria dapat memiliki kehidupan yang lebih baik tergantung pada tanggal lahirnya, sedangkan seorang wanita dapat memiliki kehidupan yang lebih baik tergantung pada tanggal pernikahannya.” Oleh karena itu, pentingnya memilih tanggal keberuntungan untuk pernikahan sangat bergantung pada bagaimana hubungannya dengan wanita. Tentu saja, yang terbaik adalah memilih tanggal yang baik untuk berdua, misalnya hari-hari dengan “Tian Yi Gui Ren”. (Hanzi: 天乙贵人 , Pinyin: Tiān yǐ guìrén) Gui Ren adalah dewa Tiongkok, seperti pengubah hidup, yang berarti ini akan menjadi tanggal yang baik dan mengubah hidup pasangan pengantin berdua. Tanggal apa pun yang terkait dengan pemakaman, mungkin kematian anggota keluarga di masa lalu, adalah nasib buruk. Tanggal pernikahan tidak boleh jatuh pada tanggal yang sama atau dalam waktu 3 bulan. Demikian pula, tanggal apa pun yang terkait dengan “hantu” seperti “bulan hantu”, harus dihindari. Bulan-bulan hantu yang harus dihindari adalah Maret dan Juli pada kalender lunar karena Festival Qingming (Hanzi: 清明节, Pinyin: Qīngmíng jié) dan Festival Hantu Lapar (Hanzi: 鬼节, Pinyin: Guǐ jié) yang semuanya merupakan festival “hantu”, berlangsung pada bulan-bulan ini. Ada juga tanggal tabu tradisional yang harus dihindari. Ini adalah hari lunar ke-3, 13, 18, 22 dan 27 di setiap bulan. Tanggal-tanggal tersebut juga dikenal sebagai hari-hari buruk “San Niang Sha Ri” (Hanzi: 三娘煞日, Pinyin: Sān niáng shā rì). Menurut legenda Tiongkok, Dewa Pernikahan menolak untuk menarik tali sutra untuk Sanniang, sehingga dia tidak bisa menikah. Sebagai balas dendam, ia sering menentang Dewa Pernikahan dan merusak pernikahan pasangan baru pada tanggal 3, 7, 13, 18, 22, dan 27 setiap bulannya. Oleh karena itu, tanggal-tanggal tersebut tidak disarankan menjadi tanggal pernikahan. Jika berpikir untuk mengadakan upacara pernikahan dan jamuan pernikahan pada tanggal yang sama, maka hanya perlu memilih satu tanggal keberuntungan. Tetapi jika akan mengadakan upacara dan perjamuan pada tanggal pernikahan yang berbeda, harus memilih 2 tanggal keberuntungan untuk keduanya. Jika ini tidak memungkinkan, karena satu dan lain alasan, maka tanggal perjamuan tradisional harus jatuh pada hari yang baik karena ini dianggap sebagai tanggal pernikahan asli atau tanggal pernikahan resmi berdasarkan tradisi Tiongkok. Menurut Zodiak Tiongkok, tanda-tanda tertentu saling bertentangan, misalnya, Tikus dan Kuda, Sapi dan Domba, Harimau dan Monyet, Kelinci dan Ayam, Naga dan Anjing, Ular dan Babi, adalah tanda-tanda binatang yang saling bertentangan. Untuk tanggal pernikahan, hindari tanggal tanda yang saling bertentangan. Jadi jika berada di bawah tanda Tikus, harus menghindari hari Kuda. Hal ini dapat diperiksa pada Almanak Tionghoa untuk detailnya. Terakhir, pastikan untuk memeriksa tanggal keberuntungan yang dinyatakan pada tahun kalender. Ini biasanya tersedia di awal tahun. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Tanggal Baik Pernikahan Adat Tionghoa
Idiom Tiongkok – Kaki Berpijak Pada Landasan Kokoh (脚踏实地)
Idiom Tiongkok – Kaki Berpijak Pada Landasan Kokoh (脚踏实地)
脚踏实地 Jiǎotàshídì Kaki berpijak pada landasan kokoh 脚 – jiǎo – kaki 踏 – tà – menginjak, menjejak, melangkah 实 – shí – realita, kenyataan 地 – dì – tanah Idiom ini adalah metafora untuk melakukan hal-hal yang membumi dengan serius, mencari kebenaran dari fakta tanpa melebih-lebihkan. Melakukan sesuatu secara praktis, sungguh-sungguh, dan mantap. Contoh penggunaan idiom ini dalam kalimat. 作为作家,我不是一个想象力极为丰富的人,所以我想脚踏实地,现实些。 Zuòwéi zuòjiā, wǒ bùshì yīgè xiǎngxiàng lì jíwéi fēngfù de rén, suǒyǐ wǒ xiǎng jiǎotàshídì, xiànshí xiē. Sebagai seorang penulis, saya bukan orang yang sangat imajinatif, jadi saya ingin menjadi orang yang membumi dan realistis. 如果这样不能让你脚踏实地,还有什么事情可以呢? Rúguǒ zhèyàng bùnéng ràng nǐ jiǎotàshídì, hái yǒu shénme shìqíng kěyǐ ne? Jika itu tidak membuat Anda tetap membumi, apa yang akan terjadi? 温先生给我的第一印象就是,这是个脚踏实地的年轻人 。 Wēn xiānshēng gěi wǒ de dì yī yìnxiàng jiùshì, zhè shìgè jiǎotàshídì de niánqīng rén. Kesan pertama saya tentang Tuan Wen adalah bahwa dia adalah pria muda yang rendah hati. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Idiom Tiongkok – Kaki Berpijak Pada Landasan Kokoh (脚踏实地)
Si Da Wu Chang (四大五常)
Si Da Wu Chang (四大五常)
四大五常 Sì dà wǔcháng Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 四 – sì – empat 大 – dà – besar/hebat 五 – wǔ – iima 常 – cháng – sering/normal/selalu Empat Besar / Empat Agung (四大) dijelaskan sebagai berikut. Taoisme menganggap Tao (Hanzi: 道, Pinyin: dào), langit/surga (Hanzi: 天, Pinyin: tiān), bumi (Hanzi: 地, Pinyin: dì), dan raja (Hanzi: 王, Pinyin: wáng) sebagai empat elemen utama. Lao Zi (Hanzi:老子, Pinyin: Lǎozi) berkata: “Dao itu agung, langitnya agung, bumi itu agung, dan rajanya agung. Ada empat hal agung di dunia ini, dan raja adalah salah satunya.” Sedangkan dalam ajaran Buddha, bumi, air, api, dan angin dianggap sebagai empat elemen penting yang membentuk alam semesta. Bumi memiliki kekuatan dan dapat membawa segala sesuatu. Air bersifat basah dan dapat menampung segala sesuatu. Api itu hangat dan dapat mematangkan segala sesuatu. Angin bergerak dan dapat menumbuhkan segala sesuatu. Tubuh manusia tersusun dari keempat unsur tersebut, sehingga keempat unsur tersebut sering digunakan sebagai proksi bagi tubuh manusia. Penjelasan Wu Chang (五常) Wu Chang (Hanzi:五常, Pinyin: wǔchán) adalah Lima Sifat Mulia / Lima Pedoman Kehidupan / Lima Kebajikan Ajaran Konfusius . Ini adalah hasil rumusan Dong Zhong Shu (Hanzi: 董仲舒, Pinyin: Dǒngzhòngshū) seorang tokoh ajaran Konfusius di awal dinasti Han, meliputi: 仁 – rén – kebajikan 义 – yì – kebenaran 礼 – lǐ – kepatutan 智 – zhì – kebijaksanaan 信 – xìn – iman Wu Chang juga dapat dijelaskan sebagai lima etiket feodal hubungan antar manusia . Yakni antara penguasa dan menteri, ayah dan anak, saudara laki-laki, suami dan istri, dan antar teman. Juga disebut Wu Lun (Hanzi: 五伦, Pinyin: Wǔ lún). Berdasarkan hal tersebut, Mencius menganjurkan: “Ayah dan anak memiliki rasa sayang, penguasa dan menteri memiliki rasa kebenaran, suami dan istri memiliki perbedaan, tua muda memiliki tatanan/urutan, dan antar teman memiliki kepercayaan. Selain itu, Wu Chang bisa dijelaskan sebagai Lima etika dan moral , yang disebut Lima Ajaran (Hanzi: 五教, Pinyin: wǔ jiào), meliputi kebenaran ayah, kebaikan ibu, baik pada saudara, hormat saudara, dan berbakti. Lima unsur / Wu Xing (Hanzi: 五行, Pinyin: Wǔ xíng) juga bisa disebut Wu chang, meliputi logam, kayu, air, api, dan tanah. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Si Da Wu Chang (四大五常)
Jangan Lupakan Apa Yang Telah Dipelajari
Jangan Lupakan Apa Yang Telah Dipelajari
德能莫忘 Dé néng mò wàng Jangan lupakan apa yang telah dipelajari Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 德 – dé – menerima 能 – néng – mampu 莫 – mò -jangan 忘 – wàng – lupa Jika seseorang menguasai suatu keahlian, keterampilan, atau kecakapan, jangan sampai lupa. Jika mendapat bantuan, haruslah membalas budi. Kebanyakan orang akan membalas bantuan yang diterima dari orang lain. Dengan hutang budi ini, hubungan terjaga baik dengan masyarakat lainnya. Pada umumnya orang merasa berkewajiban membalas budi. Membalas budi kepada mereka yang telah menolong adalah perbuatan baik. Lebih baik lagi jika menolong mereka yang tak pernah menolongmu. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Jangan Lupakan Apa Yang Telah Dipelajari
Ikan Berenang Di Air, Burung Terbang Di Udara
Ikan Berenang Di Air, Burung Terbang Di Udara
鳞潜羽翔 Lín qián yǔ xiáng Ikan berenang di air, burung terbang di udara Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 鳞 – lín – sisik 潜 – qián – menyelam 羽 – yǔ – bulu 翔 – xiáng – terbang Sisik ikan dan binatang lain tak hanya melindungi tubuh mereka, tapi juga membantu mereka hidup, seperti burung dilindungi oleh bulu mereka ketika terbang. Sisik ikan berguna untuk tubuhnya. Para ilmuwan bisa menentukan umur dan jenis ikan dengan meneliti sisiknya. Studi sejarah alam menunjukkan bahwa sisik ikan dan binatang selalu berevolusi berdasarkan kebutuhan fungsionalnya. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Ikan Berenang Di Air, Burung Terbang Di Udara
Hari Dan Bulan Interkalari Membentuk Satu Tahun
Hari Dan Bulan Interkalari Membentuk Satu Tahun
闰余成岁 Rùn yú chéng suì Hari dan bulan interkalari membentuk satu tahun Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 闰 – rùn – bulan interkalari 余 – yú – ekstra 成 – chéng – membentuk 岁 – suì – tahun Kalender adalah metode menghitung waktu dengan menggunakan istilah seperti tahun, bulan, dan hari. Pembuatan kalender umumnya didasarkan pada pengamatan astronomi. Orangn Tiongkok kuno mulai membuat dan memakai kalender sejak lama. Konon, praktek ini dimulai oleh Kaisar Kuning (Hanzi: 黄帝, Pinyin: Huángdì). Menurut banyak kalender yang digunakan sejak Periode Musim Semi dan Musim Gugur, satu tahun memiliki 365,25 hari. Ilmuwan Dinasti Yuan, Guo Shoujing (Hanzi: 郭守敬, Pinyin: Guōshǒujìng), membuat kalender penunjuk waktu. Menurutnya, setahun terdiri atas 365,2425 hari. Angka ini sesuai dengan kalender Gregorian meskipun kalender buatan Guo muncul 300 tahun lebih awal. Kalender terbagi menjadi tiga jenis. Kalender matahari, kalender bulan, dan kombinasinya. Tahun kalender matahari adalah waktu yang dibutuhkan bumi untuk menyelesaikan rovolusi mengelilingi matahari. Kalender bulan berdasarkan waktu yang dibutuhkan bulan untuk menyelesaikan revolusi mengelilingi bumi. Kalender kombinasi memperhitungkan gerakan matahari dan bulan, serta menggunakan bulan kabisat untuk menyeimbangkan perbedaan lamanya tahun untuk kalender matahari dan bulan. Kalender Tradisional Tiongkok (Hanzi: 农历, Pinyin: nónglì) berdasarkan bulan sinodik (Hanzi: 朔望月, Pinyin: Shuòwàngyuè), atau waktu yang dibutuhkan bulan untuk mengelilingi bumi. Bulan ini dimulai dengan bulan baru (hari pertama), bergerak ke bulan purnama (hari ke-15), kemudian berakhir dengan bulan baru. Satu bulan memiliki 29 hari (bulan minor) atau 30 hari (bulan mayor), sedangkan setahun terdiri atas 354 hari. Bulan kabisat akan diselipkan setiap tiga tahun. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Hari Dan Bulan Interkalari Membentuk Satu Tahun
Tradisi Upacara Minum Teh Pernikahan Tionghoa
Tradisi Upacara Minum Teh Pernikahan Tionghoa
Meskipun pernikahan telah dimodernisasi dan mengikuti lebih banyak tren dari budaya Barat, upacara minum teh pernikahan Tionghoa di masa sekarang masih tetap menjadi tradisi pernikahan paling signifikan yang harus dilalui setiap pasangan ketika mereka menikah. Merencanakan upacara minum teh yang tepat dan melalui semua langkah dapat membutuhkan sedikit pekerjaan terutama dengan semua detail dari setiap tradisi. Apa pentingnya upacara minum teh dalam pernikahan Tionghoa? Upacara minum teh adalah cara yang penting bagi pengantin untuk menghormati dan menunjukkan rasa terima kasih mereka kepada orang tua mereka untuk semua tahun pengasuhan dan cinta. Pada gilirannya, keluarga akan mengungkapkan berkah bagi pengantin baru saat mereka memulai pernikahan sebagai suami istri. Upacara minum teh juga melambangkan bahwa kedua mempelai secara resmi menjadi bagian dari keluarga besar yang baru. Selama upacara, pengantin akan menyapa kerabat dengan gelar baru mereka sambil menyajikan teh untuk mereka. Kapan dan di mana upacara minum teh berlangsung? Upacara minum teh biasanya diadakan sebelum pernikahan yakni pada tanggal pertunangan yang menguntungkan, atau pada hari pernikahan di rumah masing-masing pasangan. Secara tradisional, upacara minum teh untuk keluarga pengantin pria biasanya dilakukan pada pagi hari setelah pengantin pria menjemput pengantin wanita pulang ke tempatnya. Kemudian upacara minum teh untuk pihak pengantin wanita dilakukan pada sore hari setelah ia pulang dari tempat pengantin pria. Disarankan untuk memeriksa dengan sesepuh dari kedua keluarga di awal perencanaan untuk memastikan apakah mereka memiliki preferensi pada waktu upacara dan siapa yang dilayani terlebih dahulu. Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk upacara minum teh? Hal-hal yang perlu dipersiapkan tentu saja teh. Teh Tiongkok seperti Pu’er, Tieguanyin atau teh melati dapat digunakan. Dua biji teratai dan kurma merah dapat ditambahkan ke dalam setiap cangkir, karena dikatakan membawa kesuburan dan keturunan bagi pasangan tersebut. Untuk upacara teh ini bisa menggunakan set perlengkapan teh mahar pengantin wanita. Jika memiliki keluarga yang lebih besar, pastikan telah menyiapkan cangkir yang cukup untuk semua orang. Juga dibutuhkan dua bantal merah, satu untuk pengantin pria dan satu lagi untuk pengantin wanita. Bantl ini diperlukan untuk berlutut saat menyajikan teh. Bagaimana prosedur upacara minum teh? Pasangan harus berlutut sambil menyajikan teh kepada orang yang lebih tua. Pengantin pria harus di sebelah kanan dengan pengantin wanita di sisi kirinya. Penatua laki-laki harus duduk di depan pengantin pria sedangkan penatua perempuan harus duduk menghadap pengantin wanita. Disarankan untuk memiliki “perempuan keberuntungan”, atau pengiring pengantin, dan dua pengiring pengantin untuk membantu selama upacara minum teh. Satu orang memegang teh dan hadiah di piring saji sementara yang lain menyerahkan teh. Orang lain dapat berdiri di belakang untuk memastikan selalu ada cukup teh hangat untuk mengisi ulang teko teh kecil. Setelah semuanya siap, kedua mempelai akan mulai menyajikan teh kepada kerabatnya sesuai urutan senioritas. Biasanya ini dimulai dengan orang tua terlebih dahulu, diikuti oleh kakek-nenek, paman dan bibi, saudara yang lebih tua, dan kemudian sepupu yang lebih tua. Namun, beberapa keluarga lebih suka menyajikan teh kepada kakek-nenek terlebih dahulu dan kemudian orang tua mereka. Pengantin pria adalah yang pertama menyajikan teh dan kemudian pengantin wanita mengambil gilirannya. Mereka harus melayani ayah dan kemudian ibu. Untuk setiap pasangan yang dilayani, harus ada empat cangkir teh di atas nampan teh. Selalu sajikan cangkir teh dengan kedua tangan dan sapa mereka dengan sebutan resmi mereka dalam keluarga. Setelah minum teh, orang tua akan memberikan hadiah berupa angpao atau perhiasan kepada pasangan tersebut. Pada saat yang sama, mereka akan memberikan kata-kata berkah dan menempatkan perhiasan pada pasangan pengantin. Upacara minum teh selesai ketika pasangan pengantin telah menyajikan teh kepada semua kerabat dari kedua keluarga. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Tradisi Upacara Minum Teh Pernikahan Tionghoa
Menuai Di Musim Gugur, Menyimpan Selama Musim Dingin
Menuai Di Musim Gugur, Menyimpan Selama Musim Dingin
秋收冬藏 Qiū shōu dōng cáng Menuai di musim gugur dan menyimpan selama musim dingin 秋 – qiū – musim gugur 收 – shōu – menuai/panen 冬 – dōng – musim dingin 藏 ­- cáng – menyimpan/menimbun Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén). Ungkapan ini menyatakan musim gugur berganti dengan musim dingin. Pada musim gugur panen, dan kemudian menyimpan hasil panen untuk pemakaian selama musim dingin. Adanya perubahan musim melambangkan bahwa manusia harus berencana dan membuat persiapan. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Menuai Di Musim Gugur, Menyimpan Selama Musim Dingin
Awan Naik Bertemu Udara Dingin, Terjadilah Hujan
Awan Naik Bertemu Udara Dingin, Terjadilah Hujan
云腾致雨 Yún téng zhì yǔ Awan naik dan bertemu udara dingin, maka terjadilah hujan Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 云 – yún – awan 腾 – téng – naik 致 – zhì – menyebabkan 雨 – yǔ – hujan Ketika awan mencapai udara yang lebih dingin, uap lembab di dalamnya menjadi sangat berair, sehingga pengembunan terjadi dan menghasilkan hujan. Dengan kata lain, awan terbuat dari air yang diuapkan. Jika molekul air di udara makin banyak, mereka jadi makin berat. Mereka tak bisa lagi berada di udara, sehingga jatuh ke bumi sebagai hujan. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Awan Naik Bertemu Udara Dingin, Terjadilah Hujan