Found 182 bookmarks
Custom sorting
Kejelekan Keluarga Jangan Dipublikasikan
Kejelekan Keluarga Jangan Dipublikasikan
Ada pepatah Tiongkok: “Kejelekan keluarga jangan dipublikasikan” Apa maksudnya? Tidak ada emas yang murni, tidak ada yang sempurna, semua orang pasti pernah melakukan kesalahan dan memiliki kekurangan. Jadi dalam sebuah keluarga, beberapa hal buruk terjadi, ini sangat normal dan tak terhindarkan. Konfusius memiliki pepatah, “Ayah bersembunyi untuk putranya, dan putranya bersembunyi untuk ayahnya.” Jika ada sesuatu yang buruk dalam keluarga, kamu harus menasihati secara pribadi, bersembunyi dari satu sama lain, dan tidak mempublikasikannya di mana-mana. Meskipun hal ini mungkin tidak terlihat baik, tetapi karena sejalan dengan fitrah manusia, hal ini mencerminkan integritas manusia. Jika kamu mengkhianati keluarga kamu sendiri atas nama kebenaran dan pemusnahan, itu benar secara teori, tetapi itu tidak manusiawi. Siapa yang berani mempercayai kamu di masa depan? Poin lainnya adalah jika kamu sering berbicara buruk tentang keluarga kamu kepada orang lain dan mempublikasikan skandal keluarga kamu, maka orang lain secara alami akan membenci keluarga kamu dan menertawakan kamu. Kamu akan dipandang rendah oleh orang lain hanya karena kamu mengekspos kekurangan kamu. Jika kamu bertemu dengan beberapa penjahat dengan niat buruk, mereka juga akan mengambil kesempatan untuk menghancurkan keluarga kamu, sehingga ia dapat mengambil keuntungan darinya. Tidak hanya keluarga, tetapi juga masyarakat. Orang dahulu mengajarkan kita untuk “menyembunyikan kejahatan dan mempromosikan kebaikan” kepada masyarakat dan orang banyak. Ketika kita melihat hal-hal buruk pada orang lain, kita tidak mengatakannya, kita tidak mempublikasikannya di mana-mana, dan kita tidak memasukkannya ke dalam hati. Ketika kita melihat orang baik dan perbuatan baik, kita memuji dan menyemangati mereka. Hati manusia penuh dengan daging, dan tidak ada orang yang murni baik dan jahat. Jika kamu melakukan ini, mereka yang tidak baik akan merasa malu ketika melihatnya, “Saya telah melakukan begitu banyak hal buruk, dan orang-orang dapat mentolerir dan memaafkan saya. Saya melakukan sedikit kebaikan, dan orang-orang akan memuji saya. Ini bisa menginspirasi seseorang. Tentu saja, hanya karena tidak mempublikasikannya bukan berarti orang jahat tidak akan dihukum, dan mereka harus dihukum ketika mereka pantas mendapatkannya, tetapi hanya saja tidak mempublikasikannya di mana-mana. Jika kamu menyebarkan perbuatan jahat orang lain di mana-mana, kamu mengajar semua orang untuk mengikuti contoh orang jahat, dan orang jahat akan mendapatkan pemikiran, “Begitu banyak orang telah melakukan hal-hal buruk, jadi saya bukan salah satu dari mereka”. Orang yang berbuat baik akan berkecil hati, kehilangan kepercayaan, orang baik tidak mendapat pahala, orang jahat senang, dan berbuat baik menjadi tidak mungkin. Oleh karena itu, tidak peduli keluarga atau masyarakat, perlu untuk mencapai “kejelekan keluarga jangan dipublikasikan”. Namun tetap perlu diingat, tidaklah benar untuk menyembunyikan dan menutupi secara membabi buta. Perlu untuk membujuknya pada waktu yang tepat untuk mengubah kejahatannya dan menjadi baik. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Kejelekan Keluarga Jangan Dipublikasikan
Sun Simiao (孙思邈) – Pengetahuan Yang Buruk Tentang Makanan Tidak Akan Membuat Kita Sehat
Sun Simiao (孙思邈) – Pengetahuan Yang Buruk Tentang Makanan Tidak Akan Membuat Kita Sehat
Makanan yang kita makan sehari-hari, dapat mengobati dan membantu dalam pengobatan penyakit. Dahulu, di Tiongkok, makanan dan obat sudah hidup berdampingan. Banyak tanaman yang dulunya merupakan makanan, lama-kelamaan banyak digunakan sebagai obat. Sun Simiao (Hanzi: 孙思邈, Pinyin: Sūn Sīmiǎo) seorang tabib terkenal selamat Dinasti Sui dan Dinasti Tang pernah mengatakan: Untuk menjaga kesehatan, kita harus bergantung pada makanan. Jika penyakitnya serius, barulah diresepkan obat. Pengetahuan yang buruk tentang makanan tidak akan membuat kita sehat. Tabib yang baik harus tahu penyebab penyakit dan menemukan bagian yang terkena penyakit. Obati penyakit dengan terapi diet dulu. Resepkan obat jika terapi diet gagal. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Sun Simiao (孙思邈) – Pengetahuan Yang Buruk Tentang Makanan Tidak Akan Membuat Kita Sehat
Bunga Dalam Pernikahan Adat Tionghoa
Bunga Dalam Pernikahan Adat Tionghoa
Bunga dalam pernikahan adat Tionghoa sebagian besar digunakan sebagai hiasan. Karangan bunga besar berwarna-warni, biasanya berwarna merah muda dan merah, sering diberikan kepada pengantin sebagai hadiah. Karangan bunga yang cantik dan menawan ini biasanya berjajar di aula menuju resepsi pernikahan. Beberapa pengantin memilih untuk membawa karangan bunga kecil, meskipun ini biasanya hanya untuk foto pernikahan. Bunga bakung atau bunga lily adalah bunga pernikahan adat Tionghoa yang populer. Kata lily dalam bahasa Tionghoa, Baihe (Hanzi: 百合, Pinyin: bǎi hé) terdengar seperti Bai He, bagian dari peribahasa Bai Nian Hao He (Hanzi: 百年好合, Pinyin: Bǎinián hǎo hé) yang berarti bahagia bersama selama seratus tahun. Juga melambangkan pembawa anak laki-laki. Bunga anggrek (Hanzi: 兰花, Pinyin: Lánhuā) adalah bunga pernikahan adat Tionghoa populer lainnya. Anggrek melambangkan cinta dan pasangan. Anggrek juga mewakili kekayaan dan keberuntungan. Sedangkan, bunga teratai juga termasuk bunga pernikahan adat Tionghoa yang populer. Bunga teratai dengan daun dan kuncup melambangkan penyatuan yang lengkap. Bunga teratai yang mekar di satu batang mewakili keinginan untuk berbagi hati dan harmoni karena sebutan bunga teratai dalam bahasa Tionghoa, Hehua (Hanzi: 荷花, Pinyian: Héhuā), terdengar seperti He (Hanzi: 合, Pinyin: hé) yang berarti persatuan. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Bunga Dalam Pernikahan Adat Tionghoa
Ini Hadiah Yang Wajib Dibawa Saat Menghadiri Pernikahan Adat Tionghoa
Ini Hadiah Yang Wajib Dibawa Saat Menghadiri Pernikahan Adat Tionghoa
Jika kamu diundang ke pernikahan adat Tionghoa, kamu mungkin bingung tentang kebiasaan dan etiket dalam memilih hadiah. Untuk sebagian besar pernikahan, yang perlu kamu bawa hanyalah amplop merah dengan uang yang cukup untuk menutupi pengeluaran kamu di pesta pernikahan. Namun, keadaan khusus mungkin memerlukan hadiah yang berbeda. Informasi di bawah ini akan membantu memastikan kamu membuat pilihan yang tepat. Amplop merah, hadiah standar Memilih hadiah untuk pernikahan adat Tionghoa biasanya cukup sederhana. Sebagai pengganti hadiah, tamu undangan biasanya memberikan amplop merah yang disebut Hongbao/Angpao (Hanzi: 红包, Pinyin: Hóngbāo) dengan tulisan kebahagiaan ganda/double happiness (Hanzi: 双喜, Pinyin: Shuāngxǐ). Jika kamu pergi ke pesta pernikahan adat Tionghoa, uang dalam amplop merah harus memiliki nilai yang setara dengan hadiah bagus yang akan diberikan pada pernikahan gaya barat. Uang itu juga harus cukup untuk menutupi pengeluaran kamu di pesta pernikahan (misalnya, makanan dan minuman kamu). Menentukan jumlah uang yang tepat untuk diberikan tidak sesederhana mempelajari berapa biaya tempat pernikahan per piring. Biasanya, jumlah uang yang diberikan juga relatif terhadap hubungan kamu dengan penerima. Semakin dekat hubungan kamu dengan pengantin, semakin banyak uang yang diberikan. Keluarga dekat, seperti orang tua dan saudara kandung, harus memberi lebih banyak uang daripada teman biasa. Selain itu, tidak jarang mitra bisnis diundang ke pesta pernikahan, dan mitra bisnis sering memasukkan lebih banyak uang ke dalam amplop untuk memperkuat hubungan bisnis. Dalam tradisi Tionghoa, beberapa angka dianggap lebih beruntung daripada yang lain. Jika kamu mau, kamu dapat memberikan jumlah dengan angka keberuntungan seperti delapan atau sembilan. Hindari angka sial seperti empat. Jumlah seperti 88, misalnya, dianggap membawa keberuntungan. Pilihan Hadiah Lainnya Karena pernikahan adat Tionghoa telah berpadu dengan tradisi Barat, hadiah pernikahan tradisional Barat menjadi lebih dapat diterima. Tapi tidak seperti di pernikahan Barat, pasangan jarang memiliki daftar atau merilis daftar hadiah yang diinginkan. Itu berarti kecuali kamu tahu persis apa yang dibutuhkan atau diinginkan pasangan itu. Memberikan amplop merah mungkin merupakan pilihan terbaik kamu. Berhati-hatilah saat memilih hadiah, karena ada hadiah tertentu yang harus dihindari dalam budaya Tionghoa. Sementara banyak orang akan membuat hadiah pernikahan yang aneh dalam budaya apa pun, setidaknya berhati-hatilah untuk menghindari kecerobohan. Hadiah terlarang meliputi: jam saputangan handuk payung benda tajam bunga potong hadiah dalam set empat (kata Cina untuk “empat” mirip dengan kata untuk “kematian”) sepatu topi hijau benda apa pun dalam warna putih atau hitam Jika kamu memilih untuk memilih hadiah kamu sendiri daripada amplop merah, mungkin akan membantu untuk berkoordinasi dengan tamu lain terlebih dahulu guna menghindari duplikat hadiah. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Ini Hadiah Yang Wajib Dibawa Saat Menghadiri Pernikahan Adat Tionghoa
Tradisi Pernikahan Adat Tionghoa – Tiga Mak Comblang dan Enam Sertifikat (三媒六证)
Tradisi Pernikahan Adat Tionghoa – Tiga Mak Comblang dan Enam Sertifikat (三媒六证)
Di masa lalu, ketika pria dan wanita muda bertunangan, ada banyak detail yang harus diperhatikan. Untuk keluarga kecil hanya perlu memiliki mak comblang, atau kerabat atau teman untuk mencocokkan mereka, sementara keluarga besar meminta “tiga mak comblang dan enam sertifikat” (Hanzi: 三媒六证, Pinyin: Sān méi liù zhèng) Tiga mak comblang (Hanzi: 三媒, Pinyin: Sān méi) meliputi apa saja? 1. Mak comblang yang disewa oleh keluarga mempelai pria 2. Mak comblang yang disewa oleh keluarga mempelai wanita 3. Mak comblang yang terpandang untuk menjadi saksi. Enam sertifikat (Hanzi: 六证, Pinyin: Liù zhèng) Ini mengacu pada penempatan ember, penggaris, timbangan baja, gunting, cermin, dan sempoa di Meja Delapan Dewa (Hanzi: 八仙桌, Pinyin: Bāxiānzhuō). Enam sertifikat ini relatif berkaitan dengan berbagai urusan dalam keluarga, yang juga menunjukkan bahwa rumah harus ada persiapan, merupakan simbol kehidupan setelah pernikahan. Untuk saat ini pada dasarnya Tiga Mak Comblang dan Enam Sertifikat tidak terlalu ketat. Biasanya menggunakan satu mak comblang dan mahar pernikahan. Seiring perkembangan jaman, beberapa tradisi pernikahan tradisional tidak lagi dipraktikkan dalam masyarakat modern. Ini dikarenkan pada jaman dahulu, anak-anak pada dasarnya tidak memiliki hak untuk memutuskan sendiri. Hal ini tentu tidak sesuai dengan masyarakat saat ini. Asal usul 三媒六证 Dahulu kala, tiga tukang sepatu bertemu dengan seorang pemuda dan ingin mencoba bakatnya. Tukang sepatu pertama berkata, “Tolong buatkan roti besar.” Tukang sepatu kedua berkata , “Tolong isi tangki minyak sebesar laut.” Dan tukang sepatu ketiga berkata, “Tolong tenun selembar kain sepanjang jalan.” Pemuda itu berkata: “Tolong singkirkan matahari, saya akan membuat roti; tolong timbang air laut, dan saya akan mengisi minyak sesuai dengan nomornya; tolong lewati penggaris, dan saya akan berpakaian sesuai dengan nomornya.” Pemuda itu bertanya balik, apa yang dimaksud dengan “enam sertifikat”? Ketiga tukang sepatu itu tidak mengerti. Suatu hari, mereka bertemu seorang gadis dan meminta nasihat tentang apa “enam sertifikat”. Gadis itu membawa ember, gunting, penggaris, cermin, timbangan, dan sempoa dari rumah dan berkata, “Jika kamu ingin tahu berapa banyak makanan yang kamu miliki, buktikan dengan timbangan; kualitas potongan pakaian dibuktikan dengan gunting; jumlah kain dibuktikan dengan penggaris; penampilan dibuktikan dengan cermin; berat benda dibuktikan dengan timbangan; akun jelas dengan sempoa. Inilah Enam Sertifikat.” Tukang sepatu memberi tahu pemuda tersebut tentang “enam sertifikat”. Pemuda itu sangat mengagumi bakat gadis itu, jadi dia meminta tukang sepatu untuk menjadi mak comblang. Gadis itu bersedia. Tiga tukang sepatu secara alami menjadi “tiga mak comblang”. Saat pernikahan diadakan, penggaris, gunting, timbangan, cermin, timbangan, dan sempoa diletakkan di atas meja, yang disebut “enam sertifikat”. Demikianlah asal usul munculnya 三媒六证. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Tradisi Pernikahan Adat Tionghoa – Tiga Mak Comblang dan Enam Sertifikat (三媒六证)
Ritual Tradisi Pernikahan Tradisional Adat Tionghoa – Tiga Surat dan Enam Etiket (三书六礼)
Ritual Tradisi Pernikahan Tradisional Adat Tionghoa – Tiga Surat dan Enam Etiket (三书六礼)
Pada jaman dahulu, pernikahan adat Tionghoa adalah buah dari perjodohan yang ditentukan oleh orang tua ataupun juga mak comblang (Hanzi: 媒人, Pinyin: méi rén), yang dipercaya dapat menghitung kecocokan dari kedua belah pihak sehingga kedepannya dipercaya akan membawa keberuntungan, serta melahirkan cucu lelaki yang selalu didambakan. Ritual yang dilakukan dalam tradisi pernikahan adat Tionghoa secara tradisional terkenal dengan sebutan Tiga Surat dan Enam Etiket. Tiga Surat dan Enam Etiket (Hanzi: 三书六礼, Pinyin: Sān shū liù lǐ) adalah ritual penting yang merupakan bagian dari budaya dan protokol pernikahan adat Tionghoa. Meskipun ada variasi yang berbeda pada praktek-praktek ini, prinsip-prinsip inti tetap dipatuhi di daerah yang lebih tradisional. Tiga surat meliputi apa saja? 1. Surat Pertunangan (Hanzi: 聘书, Pinyin: pìn shū) – perjanjian antara pihak keluarga pria dan wanita Surat pertunangan merupakan langkah awal dalam adat pernikahan tradisional adat Tionghoa. Ini berfungsi sebagai tanda resmi pertunangan antara pasangan dan biasanya ditulis dalam dokumen teknis formal yang menetapkan niat mereka untuk menikah. 2. Surat Hadiah (Hanzi: 礼书, Pinyin: lǐ shū) – barang apa saja yang dipersembahkan kepada keluarga wanita, termasuk mas kawin (Hanzi: 嫁妆, Pinyin: jià zhuang) Surat kedua yang mengikuti setelah surat pertunangan adalah Surat Hadiah. Surat ini merupakan daftar barang apa saja yang dipersembahkan kepada keluarga wanita. Surat ini untuk memastikan hadiah yang dibeli pada hari pernikahan sesuai dengan apa yang mereka tulis. 3. Surat Pernikahan (Hanzi: 迎亲书, Pinyin: yíng qīn shū) – diberikan saat keluarga pengantin pria menyambut datangnya pengantin wanita Terakhir, adalah Surat Pernikahan. Ini adalah surat resmi lain yang diberikan kepada orang tua pengantin wanita pada hari pernikahan mereka dan secara resmi menyambut pengantin wanita ke dalam lingkaran keluarga pengantin pria. Sedangkan Enam Etiket, meliputi apa saja? 1. Melamar (Hanzi: 纳采, Pinyin: nà cǎi) – keluarga pria secara formal mendatangi rumah sang calon untuk meminta persetujuan keluarga sang wanita Orang tua pengantin sering kali merundingkan pernikahan mereka. Ini mengikuti pendekatan yang akan dilakukan oleh orang tua pengantin pria atau mak comblang, yang kemudian akan bertanya kepada orang tua pengantin wanita tentang kemungkinan mengatur pernikahan. Orang tua dapat menolak proposal, dalam hal ini proses akan berhenti berlanjut. Namun jika lamaran itu berhasil, diharapkan sang mak comblang akan diberi penghargaan untuk menunjukkan rasa terima kasihnya. 2. Menanyakan nama (Hanzi: 问名, Pinyin: wèn míng) – keluarga pria akan menghitung nama perempuan dengan delapan unsur (Hanzi:八字, Pinyin: bā zì) untuk melihat kecocokan nama dan tanggal lahir kedua belah mempelai Mirip dengan meramal, mereka akan meminta untuk memprediksi kecocokan putra mereka dengan calon pengantin, apakah mereka akan memiliki pernikahan yang bahagia atau tidak. Dasar untuk ini adalah zodiak Cina. 3. Memberikan persembahan kepada mempelai wanita (Hanzi: 纳吉, Pinyin: nà jí) – pada hari ini mempelai pria akan mempersiapkan dan memberikan persembahan berupa makanan dan barang-barang kepada calon mempelai wanita Setelah pertandingan diprediksi akan menguntungkan (dan dengan asumsi tanggal lahir cocok), mak comblang akan memberikan hadiah kepada orang tua gadis itu dan memberi tahu mereka bahwa pernikahan dapat berlanjut ke fase berikutnya. 4. Bertukar persembahan (Hanzi: 纳征, Pinyin: nà zhēng) – mempelai pria dan wanita saling bertukar persembahan Proses pertunangan merupakan tahapan termegah, yakni menyajikan hadiah pernikahan. Ini bukan hadiah biasa yang terjangkau, ini adalah hadiah mewah dan berharga yang diberikan kepada keluarga pengantin wanita, melambangkan rasa hormat serta kemampuan finansial untuk memberikan kehidupan yang baik bagi putri mereka. 5. Memilih tanggal baik untuk pernikahan (Hanzi: 请期, Pinyin: qǐng qī) Orang Tiongkok sangat percaya pada ramalan, dan karenanya mereka memastikan bahwa hari pernikahan mereka setara dengan persetujuan astrologi. Mereka meminta mak comblang untuk memilih tanggal yang tepat dan menguntungkan untuk mengadakan upacara pernikahan. Setelah tanggal baik ditentukan untuk hari pernikahan, keluarga pria akan meminta mas kawin dari pihak perempuan untuk ditata dalam kamar pengantin yang berada dirumah mempelai pria. Mas kawin yang diberikan oleh keluarga perempuan bukanlah hanya emas atau perhiasan lainnya tetapi juga objek simbolis seperti gunting untuk pernikahan tanpa terputus, kain dan bantal menyimbolkan kesuburan. Kualitas dan kuantitas mas kawin dari pihak wanita akan mempengaruhi status yang akan diterima dari keluarga mempelai prian saat menikah nanti. 6. Upacara pernikahan (Hanzi: 亲迎, Pinying: qīn yíng) Mempelai pria akan menjemput dari rumah calon mempelai wanita yang akan melakukan prosesi menangis (Hanzi: 哭嫁, Pinyin: kū jià) yang menunjukkan rasa enggan meninggalkan rumah dan rasa terima kasih kepada orang tua yang sudah merawat sampai sekarang. Calon mempelai pun akan mempersembahkan teh kepada orang tua sebagai tanda hormat dan keluarga lain sesuai tingkat derajat keluarga. Beberapa tradisi juga dilakukan, termasuk iringan musik, yang menandakan kepada publik bahwa pernikahan akan segera dilangsungkan. Lalu pesta pernikahan pun akan dirayakan semeriah-meriahnya. Warna merah akan sangat ditonjolkan sebagai simbol kemeriahan, kebahagiaan, dan keberuntungan. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Ritual Tradisi Pernikahan Tradisional Adat Tionghoa – Tiga Surat dan Enam Etiket (三书六礼)
Puisi Tiongkok – Min Nong (悯农) karya Li Shen (李绅)
Puisi Tiongkok – Min Nong (悯农) karya Li Shen (李绅)
Judul: 悯农 (Mǐn nóng) Dinasti: 唐 (Táng) Karya: 李绅 (Lǐ shēn) 锄禾日当午, 汗滴禾下土 Chú hé rì dāng wǔ, hàn dī hé xià tǔ Mencangkul dan menyemai di siang hari, menanam padi-padian dengan keringat bercucuran jatuh ke tanah 谁知盘中餐, 粒粒皆辛苦 shéi zhī pán zhōngcān, lì lì jiē xīnkǔ Siapa yang tahu makanan yang tersedia di piring, setiap butirnya adalah hasil kerja keras Puisi Min Nong (Hanzi: 悯农, Pinyin: Mǐn nóng) karya Li Shen (Hanzi: 李绅, Pinyin: Lǐ shēn) adalah puisi yang terkenal di Tiongkok. Puisi ini mengisahkan tentang penghargaan kepada petani, mewakili sikap bersyukur yang harus kita miliki, penghargaan atas kesulitan dan jerih payah menanam dan menyiapkan makanan. Di Tiongkok, anak-anak usia 3-4 tahun sudah diajarkan tentang puisi ini. Dalam budaya Tionghoa, sangat ditekankan untuk tidak sembarang membuang makanan. Anak-anak diajarkan agar menghabiskan makanan yang ada di dalam piring mereka. Membuang nasi yang ada di dalam piring tidak hanya menyia-nyiakan makanan tetapi juga tidak menghormati petani yang bersusah payah menanam padi. Ayo mulai sekarang, menghargai dan mensyukuri setiap makanan yang ada di dalam piring kita. Jangan buang makanan yang ada karena masih banyak teman-teman kita yang kelaparan. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Puisi Tiongkok – Min Nong (悯农) karya Li Shen (李绅)
Dan Yuan Ren Chang Jiu (但愿人长久) oleh Faye Wong
Dan Yuan Ren Chang Jiu (但愿人长久) oleh Faye Wong
Teks Lagu Dan Yuan Ren Chang Jiu (但愿人长久) Penyanyi : Wang Fei (Hanzi: 王菲, Pinyin: Wángfēi) / Faye Wong Komposer: Liang Hong Zhi (Hanzi: 梁弘志, Pinyin: Liáng hóngzhì) Lirik: Su Shi (Hanzi: 苏轼, Pinyin: Sūshì) 明月几时有, 把酒问青天 míngyuè jǐshí yǒu, bǎjiǔ wèn qīngtiān 不知天上宫阙, 今夕是何年 bùzhī tiānshàng gōngjué, jīnxī shì hé nián 我欲乘风归去, 唯恐琼楼玉宇 wǒ yù chéng fēng guī qù, wéikǒng qióng lóu yùyǔ 高处不胜寒, 起舞弄清影, 何似在人间 gāo chù bùshèng hán, qǐwǔ nòng qīng yǐng, héshì zài rénjiān 转朱阁 低绮户 照无眠 zhuǎn zhū gé dī qǐ hù zhào wúmián 不应有恨 何事长向别时圆 bù yìng yǒu hèn hé shì zhǎng xiàng bié shí yuán 人有悲欢离合, 月有阴晴圆缺 rén yǒu bēihuānlíhé, yuè yǒu yīn qíng yuán quē 此事古难全 cǐ shì gǔ nán quán 但愿人长久, 千里共婵娟 dàn yuàn rén chángjiǔ, qiānlǐ gòng chánjuān 我欲乘风归去, 唯恐琼楼玉宇 wǒ yù chéng fēng guī qù, wéikǒng qióng lóu yùyǔ 高处不胜寒, 起舞弄清影, 何似在人间 gāo chù bùshèng hán, qǐwǔ nòng qīng yǐng, héshì zài rénjiān 转朱阁 低绮户 照无眠 zhuǎn zhū gé dī qǐ hù zhào wúmián 不应有恨 何事长向别时圆 bù yìng yǒu hèn hé shì zhǎng xiàng bié shí yuán 人有悲欢离合, 月有阴晴圆缺 rén yǒu bēihuānlíhé, yuè yǒu yīn qíng yuán quē 此事古难全 cǐ shì gǔ nán quán 但愿人长久, 千里共婵娟 dàn yuàn rén chángjiǔ, qiānlǐ gòng chánjuān Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Dan Yuan Ren Chang Jiu (但愿人长久) oleh Faye Wong
Idiom Tiongkok – Memutuskan Hubungan (一刀两断)
Idiom Tiongkok – Memutuskan Hubungan (一刀两断)
一刀两断 yīdāoliǎngduàn Memutuskan hubungan 一 – yī – satu 刀 – dāo – pisau 两 – liǎng – dua 断 – duàn – putus Arti harafiah idiom Tiongkok ini adalah memotong menjadi dua bagian dengan satu pisau. Secara metafora, berarti memutuskan hubungan. Idiom ini digunakan sebagai predikat, atribut, dan objek. Cerita Idiom 一刀两断 Pada tahun-tahun awal Dinasti Han Barat(Hanzi: 西汉, Pinyin :Xīhàn), setelah Han Xin (Hanzi韩信, Pinyin: Hánxìn) dinobatkan sebagai Raja Qi, Perdana Menteri Xiao He (Hanzi:萧何, Pinyin: Xiāohé) khawatir kekuatan militer Han Xin akan mengancam dunia keluarga Liu, jadi dia mendekati Fan Kuai (Hanzi: 樊哙, Pinyin: Fánkuài) untuk membahas strategi. Fan Kuai menunjukkan kesombongannya dan bahkan membual bagaimana dia bisa mengalahkan Xiang Yu (Hanzi: 项羽, Pinyin: Xiàngyǔdan) melindungi tuannya Liu Bang (Hanzi: 刘邦, Pinyin: Liúbāng). Menghadapi Han Xin, yang tidak memilik kekuatan, dia hanya perlu memanggil satu atau dua orang untuk menghadapinya. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Idiom Tiongkok – Memutuskan Hubungan (一刀两断)
Sempoa Besi (铁算盘)
Sempoa Besi (铁算盘)
铁算盘 Tiěsuànpán Sempoa besi 铁 – tiě – besi 算盘 – suànpán – sempoa Kata 铁算盘 – Tiěsuànpán termasuk dalam jenis kata benda. Memiliki arti harafiah sempoa besi cor. Merupakan metafora untuk perhitungan yang baik. Biasanya mengacu pada orang yang pelit dengan uang dan pandai merencanakan. Dalam tata bahasa, digunakan sebagai subjek, objek, atributif. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Sempoa Besi (铁算盘)
Tradisi Festival Qingming
Tradisi Festival Qingming
Festival Qingming (Hanzi: 清明节, Pinyin: qīng míng jié) atau Cheng Beng (dalam bahasa Hokkian) adalah ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah kubur sesuai dengan ajaran Khong Hu Cu. Festival tradisional Tiongkok ini dilaksanakan pada hari ke-104 setelah titik balik matahari di musim dingin (atau hari ke-15 pada hari persamaan panjang siang dan malam di musim semi), biasanya antara tanggal 3 April hingga 5 April. Ada berbagai tradisi yang dilakukan saat perayaan Festival Qingming. Apa saja ya? Pemeliharaan dan perbaikan makam, tamasya musim semi, menerbangkan layang-layang, dan meletakkan cabang willow di gerbang. Semuanya itu menjadi bagian penting dari festival ini sejak awal. Pembersihan Makam, Kebiasaan Paling Penting dari Festival Qingming Orang-orang memperingati dan menunjukkan rasa hormat kepada leluhur mereka dengan mengunjungi kuburan mereka, menawarkan makanan, teh atau anggur, membakar dupa, membakar atau mempersembahkan kertas sembahyang (mewakili uang), dll. Mereka menyapu kuburan, menghilangkan gulma, dan menambahkan tanah segar ke kuburan. Mereka mungkin menempelkan cabang willow, bunga, atau tanaman plastik di makam. Saat Qingming, orang biasanya memuja leluhur mereka dengan membakar dupa dan ‘uang kertas’ di kuburan leluhur mereka. Mereka berdoa di depan kuburan leluhur mereka dan memohon agar mereka memberkati keluarga mereka. Namun, kebiasaan tersebut telah sangat disederhanakan hari ini, terutama di kota-kota, di mana banyak orang hanya menaruh bunga untuk kerabat yang sudah meninggal. Menempatkan Cabang Willow di Gerbang Selama Festival Qingming, beberapa orang mengenakan ranting pohon willow yang lembut dan meletakkannya di gerbang dan pintu depan. Orang-orang percaya bahwa kebiasaan ini akan mengusir roh jahat yang berkeliaran selama Qingming. Menurut catatan sejarah, ada pepatah lama: “Letakkan cabang willow di gerbang, usir hantu dari rumah.” Tamasya Musim Semi Festival Qingming adalah saat yang tepat untuk merasakan nafas musim semi. Qingming juga disebut Festival Taqing (Hanzi:踏青, Pinyin: Tàqīng) berarti tamasya musim semi, ketika orang-orang keluar dan menikmati bunga musim semi. Festival ini biasanya jatuh pada hari yang tidak lama sebelum semuanya berubah menjadi hijau di utara, dan memasuki musim bunga musim semi di selatan. Ini menandai awal musim ketika orang menghabiskan lebih banyak waktu di luar saat cuaca menghangat. Menerbangkan Layang-layang Menerbangkan layang-layang juga merupakan kebiasaan penting yang dinikmati oleh banyak orang, tua dan muda, selama Festival Qingming. Keunikan menerbangkan layang-layang selama Festival Qingming terletak pada layang-layang yang tidak hanya diterbangkan pada siang hari tetapi juga pada malam hari. Lentera-lentera kecil berwarna diikatkan pada layang-layang atau pada tali yang menahan layang-layang. Saat layang-layang terbang di malam hari, lenteranya terlihat seperti bintang yang berkelap-kelip. Di masa lalu, orang memotong tali untuk membiarkan layang-layang terbang bebas. Orang percaya bahwa kebiasaan ini dapat membawa keberuntungan dan menghilangkan penyakit. Inilah sebabnya mengapa terkadang ditemukan layang-layang kertas tergeletak di tanah di taman dan ladang. Menerbangkan layang-layang sangat populer di seluruh Tiongkok dan orang-orang melakukannya di alun-alun besar atau di taman-taman di seluruh negeri. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Tradisi Festival Qingming
Kumpulan Ucapan Festival Qingming Terkini untuk Orang Terdekat Kamu
Kumpulan Ucapan Festival Qingming Terkini untuk Orang Terdekat Kamu
1. Festival Qingming segera datang, saya berdoa agar kita semua selalu penuh dengan kebahagiaan, kekayaan akan terus mengalir, dan sukses selalu. 2. Perayaan Cheng Beng sebentar lagi tiba. Semoga kita semua selalu sehat dan bebas dari rasa khawatir. 3. Saya kirimkan segelas air persahabatan, dan persahabatan akan menjadi lebih kuat dan lebih kuat. Saya kirimkan daun pohon willow untuk terbang, yang akan membuatmu bahagia. Selamat Festival Qingming, saya berharap kita semua bahagia dan bebas dari rasa khawatir. 4. Selama Festival Qingming, ada banyak hujan. Pada festival ini, orang-orang kembali ke rumah, mengirim berkah kepada kerabat yang telah meninggal dengan ketenangan pikiran. Semoga semua selalu sehat dan dilindungi. 5. Turun hujan adalah jalinan keberuntungan yang penuh berkah. Tetesan hujan adalah ikatan angan-angan yang penuh harapan. Suara hujan adalah penyebaran kebahagiaan yang penuh nostalgia. Selamat Festival Qingming, semoga selalu dalam suasana hati yang baik. 6. Saat Festival Qingming, cabang-cabang pohon willow bertunas, bunga persik bermekaran, rumputnya hijau, dan suasananya bersih. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan. 7. Semoga angin sepoi-sepoi membawa salam dan menitipkan rindu tak terhingga kita kepada para leluhur. Semoga gerimis membawa rasa hormat dan mempercayakan kenangan tak terhingga kita kepada para leluhur. Selamat Festival Ceng Beng. 8. Saat Perayaan Ceng Beng, kesedihan dikirim, langit dan bumi dipisahkan. Bunga-bunga mekar mengirim kata-kata yang menyentuh hati. Kehidupan ini akan berlanjut di kehidupan berikutnya. Berbagi kekayaan dan kehormatan. Semoga kita semua aman dan sehat, dan lebih menghargai kehidupan yang indah. Selamat Festival Qingming. 9. Ada cinta di dunia dan ada cinta di langit. Langit mendung dan berlinang air mata, dengan rasa sedih untuk berkorban kepada orang yang sudah meninggal. Pikirannya kuat, dan kebaikan orang yang meninggal tidak akan pernah terlupakan. Asap dan kabut berkabut, dan rumah surgawi itu bebas bepergian. Hapus air mata dan bergembiralah, kesedihan berubah menjadi kekuatan. Selamat Festival Ceng Beng. 10. Gerimis mewakili kerinduanku padamu. Keharuman bunga aprikot mewakili kepedulianku padamu. Semilir angin musim semi yang lembut mewakili berkahku untukmu. Gemericik air mewakili persahabatan jangka panjang. Selamat Festival Qingming. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Kumpulan Ucapan Festival Qingming Terkini untuk Orang Terdekat Kamu
Idiom Tiongkok – Setelah Lalui Satu Hal, Kebijaksanaan Seseorang Akan Bertambah (经一事长一智)
Idiom Tiongkok – Setelah Lalui Satu Hal, Kebijaksanaan Seseorang Akan Bertambah (经一事长一智)
经一事长一智 jīng yī shì zhǎng yī zhì Setelah melalui satu hal, kebijaksanaan seseorang akan bertambah 经 – jīng – melewati 一 – yī – satu 事 – shì – hal 长 – zhǎng – tumbuh 智 – zhì – pengetahuan, kebijaksanaan Arti dari idiom Tiongkok ini adalah kamu dapat meningkatkan pengetahuan kamu tentang sesuatu dengan mengalaminya sendiri. Kebijaksanaan hanya datang dengan pengalaman. Idiom ini berasal dari Kompilasi Baru Sejarah Lima Dinasti: Sejarah Dinasti Han (Hanzi: 新编五代史平话·汉史, Pinyin: Xīn biān wǔdài shǐ pínghuà·hàn shǐ) Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Idiom Tiongkok – Setelah Lalui Satu Hal, Kebijaksanaan Seseorang Akan Bertambah (经一事长一智)
Lu Ban (鲁班) Pencipta Gergaji
Lu Ban (鲁班) Pencipta Gergaji
Lu Ban (Hanzi: 鲁班, Pinyin: Lǔ Bān) adalah perajin paling terkenal dalam sejarah. Ia juga penemu produktif yang menciptakan antara lain gergaji, pengetam, siku tukang, bor, sekop, tinta penanda, batu gerinda, dan tangga ukur. Ia pernah memahat burung dari bambu yang bisa terbang selama tiga hari tiga malam. Prototipe layangan ini menandai salah satu upaya manusia dalam penerbangan. Kisah Lu Ban Menemukan Gergaji Lu Ban tidak sengaja mengiris jarinya dnegan rumput liar. Saat mengamati tepian rumput, ia menemukan bahwa tepiannya punyak banyak ‘gigi’ tajam. Lalu, dilihatnya seekor belalang besar makan rumput dengan gigi tajamnya. Daun dan belalang itulah menginspirasi Lu Ban untuk menciptakan alat yang bergerigi di sepanjang tepiannya untuk memotong pohon. Alat ini kemudian dikenal dengan gergaji. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Lu Ban (鲁班) Pencipta Gergaji
Qi Jiguang (戚继光) – Penemu Ranjau Pertama Di Dunia
Qi Jiguang (戚继光) – Penemu Ranjau Pertama Di Dunia
Bangsa Tiongkok menggunakan ranjau 500 tahun sebelum bangsa Eropa. Qi Jiguang (Hanzi: 戚继光, Pinyin: Qī Jìguāng) seorang jenderal pada Dinasti Ming yang terkenal karena pertempurannya melawan perompak Jepang, harus menghadapi serangan terus-menerus dari pasukan berkuda Mongol ketika menghadapi komandan garnisun di Jizhou. Dia memerintahkan untuk membuat kotak kayu khusus dengan roda baja khusus dan batu api yang bisa menyala jika kotak tersebut diinjak. Lalu ia menyuruh menggali lubang yang cukup jauh dari benteng. Di dalamnya diletakkan bubuk mesiu dan keping batu, lalu menyambungkan sumbunya ke kotak kayu. Saat bangsa Mongol menyerang kembali, mereka menginjak kotak tersebut dan menyalakan peledak yang terkubur. Banyak prajurit Mongol terbunuh karena ledakan itu. Sejak itu, pasukan musuh tidak berani menyerang Jizhou lagi karena percaya bahwa jenderal Qi Jiguang menggunakan ‘iblis bawah tanah’, yang sebenarnya adalah ranjau pertama di dunia. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Qi Jiguang (戚继光) – Penemu Ranjau Pertama Di Dunia
Idiom Tiongkok – Bermain Musik Untuk Sapi (对牛弹琴)
Idiom Tiongkok – Bermain Musik Untuk Sapi (对牛弹琴)
对牛弹琴 duìniútánqín Bermain musik untuk sapi 对 – duì – kepada 牛 – niú – sapi 弹 – tán – bermain 琴 – qín – alat musik Idiom Tiongkok ini berasal dari The Theory of Reason and Confusion (Hanzi: 理惑论, Pinyin: lǐ huò lùn) yang ditulis oleh Mou Rong (Hanzi: 牟融, Pinyin: Móu róng) pada Dinasti Han. Idiom ini digunakan untuk menggambarkan penalaran bagi mereka yang tidak masuk akal, dan keanggunan bagi mereka yang tidak memahami keindahan. Umumnya digunakan sebagai predikat dan objek dalam sebuah kalimat, dengan makna yang merendahkan. Arti Arti dari idiom ini adalah berbicara kepada orang yang tidak tepat, menjelaskan prinsip besar kepada orang-orang pandir. Asal Usul Pada masa dinasti Han Timur (25-220), hiduplah seorang terpleajar benama Mou Rong (Hanzi: 牟融, Pinyin: Móu róng) yang amat menguasai Buddhisme. Ia mengajarkan Buddhisme kepada para pengikut ajaran Konfusius menggunakan buku karya Konfusius. Karena tidak langsung menggunakan kitab suci Buddhisme untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para pengikut ajaran Konfusius tersebut, ia pun menuai protes dari mereka. Mou Rong pun lantas menceritakan kisah seorang musisi bernama Gong Mingyi (Hanzi: 公明仪, Pinyin: Gōng Míngyí). Suatu saat, Gong Mingyi memainkan nada yang rumit dengan semacam kecapi kepada sapi yang tengah merumput. Sapi tersebut sama sekali tidak mempedulikan nada yang ia mainkan dan tetap merumput. Kemudian Gong Mingyi memainkan nada yang mirip suara nyamuk, lalat, dan anak sapi. Saat itulah sapi tersebut memberikan reaksi, mengibaskan ekornya dan menegakkan telinganya saat mendengar nada tersebut. Mou Rong berkesimpulan bahwa mendiskusikan kitab suci Buddhisma dengan orang-orang yang belum pernah mempelajari Buddhisme sama saja dengan membuang-buang tenaga. Beginilah asal usul idiom 对牛弹琴 Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Idiom Tiongkok – Bermain Musik Untuk Sapi (对牛弹琴)
Keindahan Taman Zhuozheng di Suzhou, Tiongkok
Keindahan Taman Zhuozheng di Suzhou, Tiongkok
Taman Zhuozheng (Hanzi: 拙政园, Pinyin: Zhuōzhèng yuán) adalah taman yang terletak di Suzhou, merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO dan salah satu taman paling terkenal di Suzhou. Taman ini terletak di 178 Northeast Street (东北街178号), Distrik Gusu. Dengan luas 78 mu (Hanzi: 亩, Pinyin: mǔ) atau sekitar 5,2 hektar, ini adalah taman terbesar di Suzhou dan dianggap oleh beberapa orang sebagai taman terbaik di seluruh Tiongkok Selatan. Sumber: Tumblr Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Keindahan Taman Zhuozheng di Suzhou, Tiongkok
Kangxi, Kaisar Ilmuwan
Kangxi, Kaisar Ilmuwan
Kaisar Kangxi (Hanzi: 康熙, Pinyin: Kāngxī) dari Dinasti Qing adalah kaisar yang luar biasa. Selain penguasa yang cakap, beliau juga berperan dalam mendorong munculnya banyak prestasi ilmiah. Kangxi terutama tertarik pada matematika dan memerintahkan agar buku teks yang dipakainya, Intisari Matemtaika – Shu Li Jing Yun (Hanzi: 数理精蕴, Pinyin: Shùlǐ jīng yùn), diterjemahkan dari bahasa Manchu ke bahasa Han. Kangxi juga membangun laboratorium kimia di istana untuk membuat obat-obatan barat. Pada 1708, memerintahkan ekspedisi kartografi di seluruh negeri yang menghasilkan Atlas Seluruh Wilayah Kekaisaran / Atlas Kangxi (Hanzi:皇舆全览图 , Pinyin: Huáng yú quán lǎn tú). Ini kemudian dipakai sebagai dasar peta oleh ahli kartografi dari negara lain. Kaisar Kangxi menemukan padi khusus yang akan siap panen dua bulan sebelum padi lainnya. Padi ini punya tangkai panjang dan kuat. Kangxi lalu mengembangkan jenis premium Padi Kekaisaran dari padi ini dan menganjurkan penanamannya di wilayah selatan. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Kangxi, Kaisar Ilmuwan
Idiom Tiongkok: Mencintai Seseorang Sampai Kepada Orang Lain Atau Barang Yang Berhubungan Dengan Orang Itu – Ai Wu Ji Wu (爱屋及乌)
Idiom Tiongkok: Mencintai Seseorang Sampai Kepada Orang Lain Atau Barang Yang Berhubungan Dengan Orang Itu – Ai Wu Ji Wu (爱屋及乌)
爱屋及乌 Ài wū jí wū Mencintai seseorang sampai kepada orang lain atau barang yang berhubungan dengan orang itu 爱 – ài – cinta 屋 – wū – rumah 及 – jí – dan 乌 – wū – burung gagak Asal Usul Setelah Raja Zhou Wu Wang (Hanzi: 周武王, Pinyin: Zhōu wǔwáng) menaklukkan Zhao Ge (Hanzi: 朝歌, Pinyin: Zhāogē), ibukota Dinasti Shang (1600 SM – 1100 SM), dan mendirikan Dinasti Zhou (1100 SM – 256 SM), beliau bertanya kepada penasehatnya, Jiang Taigong (Hanzi: 姜太公, Pinyin: Jiāng tàigōng), apa yang harus dilakukan terhadap rakyat yang ditinggalkan oleh Raja Shang Zhou Wang (Hanzi: 商纣王, Pinyin: Shāng zhòu wáng) yang sudah dikalahkan. Jiang Taigong berkata, “Menurut nasehat yang hamba dengar, jika kita mencintai seseorang, kita juga harus mencintai burung gagak yang tinggal di atas rumah orang itu. Jika kita membenci seserorang, kita juga harus membenci pengikut dan pelayannya. Raja Shang terkenal akan kelakukan jahatnya, oleh karena itu semua bawahannya pun harus dihukum.” Akan tetapi Zhou Gong (Hanzi: 周公; Pinyin: Zhōu Gōng) memberi nasehat yang bertolak belakang. Melalui berbagai pertimbangan, akhirnya Raja Zhou Wu Wang menerima nasehat Zhou Gong dan membebaskan rakyat Raja Shang Zhou Wang, mengijinkan mereka pulang ke tanah kelahiran mereka untuk menjaga diri mereka sendiri. Inilah asal muasal dari idiom 爱屋及乌. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Idiom Tiongkok: Mencintai Seseorang Sampai Kepada Orang Lain Atau Barang Yang Berhubungan Dengan Orang Itu – Ai Wu Ji Wu (爱屋及乌)
Jembatan Anji aka Jembatan Zhaozhou, Jembatan Batu Lengkung Tertua di Dunia
Jembatan Anji aka Jembatan Zhaozhou, Jembatan Batu Lengkung Tertua di Dunia
Jembatan Anji (Hanzi:安济桥, Pinyin: Ān jì qiáo), dikenal juga sebagai Jembatan Zhaozhou (Hanzi:赵州桥, Pinyin: Zhào zhōu qiáo) berada di atas sungai Nanxuan, yang terletak di Kabupaten Zhao, Kota Shijiazhuang, Propinsi Hebei. Jembatan ini dirancang dan dibangun oleh Li Chun (Hanzi: 李春, Pinyin: Lǐ chūn) pada masa Dinasti Sui (581-618), merupakan salah satu dari Empat Harta Karun Hebei (Hanzi: 华北四宝, Pinyin: Huáběi sì bǎo), dan memiliki sejarah lebih dari 1400 tahun. Meskipun terjadi banjir dan gempa bumi, jembatan ini masih tetap utuh dan kuat. Struktur jembatan ini dikenal sebagai bahu terbuka. Desain jembatan ini baru muncul di Eropa 700 tahun kemudian. Jembatan Anji dibangun dengan bata dari bata kapur hijau dan putih yang terdapat di sana, dan disusun dalam barisan. Jembatan ini memiliki rentang yang luas dan lengkung yang rendah. Selain itu, dua lengkung kecil bisa ditemukan di setiap ujung lengkungan jembatan. Desain ini membagi berat jembatan dan juga memungkinkan air mengalir dengan bebas, sehingga mengurangi dampak banjir terhadap jembatan. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Jembatan Anji aka Jembatan Zhaozhou, Jembatan Batu Lengkung Tertua di Dunia
Idiom Tiongkok – Menahan Pasukan Tanpa Bergerak (按兵不动)
Idiom Tiongkok – Menahan Pasukan Tanpa Bergerak (按兵不动)
按兵不动 ànbīngbùdòng Menahan pasukan tanpa bergerak 按 – àn – menahan 兵 – bīng – tentara 不 – bù – tidak 动 – dòng – bergerak Arti Mamiliki kekuatan namun tetap menunggu saat yang tepat untuk bertindak. Asal Usul Pada periode Musim Semi dan Musim Gugur (770 SM – 476 SM), Zhao Jianzi (Hanzi: 赵简子, Pinyin: Zhàojiǎnzi), pejabat senior Jin, sedang mempersiapkan serangan ke Negara Wei. Ia mengutus Shi Mo ke Negara Wei untuk menjalankan misi pengintaian, yang akhirnya membuat Shi Mo menghabiskan waktu setengah tahun di sana. Saat Shi Mo kembali, Zhao Jianzi bertanya kepadanya, “Apa yang membuatmu begitu lama di Negara Wei?”. Shi Mo menjawab, “Jika kemungkinan besar kita akan menghadapi bahaya dalam usaha kita mendapatkan sesuatu, akan lebih baik kalau kita tidak mencoba-coba. Raja Wei adalah orang yang berwawsan luas. Ia dibantu banyak orang berbakat dengan kemampuan unggul dan negara itu diurus dengan baik. Kita tidak bolah bertindak gegabah saat menghadapi mereka.” Diyakinkan oleh analisa Shi Mo, Zhao Jianzi menahan tentaranya di posisi masing-masing dan tidak melakukan apapun, menunggu kesempatan yang tepat untuk menyerang. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Idiom Tiongkok – Menahan Pasukan Tanpa Bergerak (按兵不动)
Tiga Kepatuhan dan Empat Kebajikan (三从四德)
Tiga Kepatuhan dan Empat Kebajikan (三从四德)
三从四德 Sāncóngsìdé Tiga Kepatuhan dan Empat Kebajikan 三 – sān – tiga 从 – cóng – kepatuhan 四 – sì – empat 德 – dé – kebajikan Tiga Kepatuhan dan Empat Kebajikan adalah kode etik dan moralitas yang digunakan untuk membatasi wanita dalam masyarakat feodal Tiongkok kuno. Istilah “tiga kepatuhan” pertama kali muncul dalam klasik Konfusianisme Zhou dan Han “Upacara Ritual, Pakaian Berkabung, Biografi Zixia”. Ketika membahas batas waktu bagi seorang wanita yang sudah menikah, masa berkabung suaminya dan ayahnya (tiga tahun untuk suaminya dan satu tahun untuk ayahnya), dikatakan bahwa “Wanita memiliki ‘tiga kepatuhan’. Jika mereka tidak menikah, mereka mematuhi ayah mereka, tetapi ketika mereka menikah, mereka menuruti suaminya. Istilah “Empat Kebajikan” dapat ditemukan di “Zhou Li, Tian Guan, Nei Zai”. Apa itu Tiga Kepatuhan? Yang disebut “tiga kepatuhan” mengacu pada kepatuhan kepada ayah sebelum menikah, kepatuhan kepada suami setelah menikah, kepatuhan kepada anak setelah suami meninggal. Artinya anak perempuan harus menuruti ajaran orang tuanya sebelum menikah, dan tidak seenaknya menyanggah perintah orang yang lebih tua, karena yang lebih tua memiliki pengetahuan sosial yang kaya dan makna pembimbing yang mendasar. Berbakti kepada yang lebih tua, dan mendidik yang muda. Jika suamiya meninggal, ia harus mematuhi tugasnya, mencari cara untuk membesarkan anak-anak, dan menghormati filosofi hidup anak-anak mereka. Apa itu Empat Kebajikan? Yang disebut “empat kebajikan” mengacu pada moralitas, ucapan, penampilan, dan pekerjaan. Artinya, untuk menjadi seorang wanita, hal pertama dan terpenting adalah moralitas. Kedua, “kata-kata”. Harus memiliki pengetahuan dan pengembangan diri, ucapan yang benar, dan bahasa yang tepat. Ketiga, “penampilan”, yang menunjukkan bahwa seseorang harus bermartabat dan bijaksana, tidak sembrono. Keempat adalah “pekerjaan”. Yaitu, cara menjalankan keluarga. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Tiga Kepatuhan dan Empat Kebajikan (三从四德)
Idiom Tiongkok – Kenali Diri Dan Musuh Kamu, Seratus Pertempuran Tidaklah Berbahaya (知己知彼百战不殆)
Idiom Tiongkok – Kenali Diri Dan Musuh Kamu, Seratus Pertempuran Tidaklah Berbahaya (知己知彼百战不殆)
知己知彼百战不殆 Zhījǐzhībǐ bǎizhànbùdài Kenali diri dan musuh kamu, seratus pertempuran tidak berbahaya 知 – zhī – mengetahui 知彼 – zhī bǐ – memahami musuh 百 – bǎi – seratus 战 – zhàn – pertempuran 不殆 – bù dài – tidak berbahaya Idiom ini berarti bahwa jika kamu dapat memahami situasi musuh dan kondisi kamu secara menyeluruh, tidak akan ada bahaya dalam seratus pertempuran. Idiom ini dikutip dari Sun Tzu: Konspirasi (Hanzi: 孙子·谋攻篇, Pinyin: Sūnzi·móu gōng piān). Hanya dengan mengenal diri sendiri dan mengetahui musuh, maka dapat aman dalam seratus pertempuran. Ini dapat terlihat dalam kasus militer Pertempuran Guandu dan Pertempuran Chibi . Jika kamu tidak mengenal musuh tetapi mengenal diri sendiri, kamu akan menang dan kalah. Jika kamu tidak mengenal musuh atau dirimu sendiri, kamu akan terancam dalam setiap pertempuran. Jika kamu tidak mengerti musuh tetapi hanya memahami diri sendiri, kamu akan sama-sama mungkin menang atau kalah. Jika kamu tidak memahami baik musuh maupun diri sendiri, kamu hanya akan kalah setiap pertempuran. Ini berarti bahwa dalam perang, jika kamu memahami musuh maupun dirimu sendiri, kamu tidak akan pernah kalah dalam seratus pertempuran. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Idiom Tiongkok – Kenali Diri Dan Musuh Kamu, Seratus Pertempuran Tidaklah Berbahaya (知己知彼百战不殆)
Idiom Tiongkok – Hati Nurani Yang Bersih (问心无愧)
Idiom Tiongkok – Hati Nurani Yang Bersih (问心无愧)
问心无愧 Wènxīn wúkuì Hati nurani yang bersih   问 – wèn – bertanya 心 – xīn – hati 无 – wú – tanpa 愧 – kuì – malu Idiom ini menggambarkan perilaku psikologis, yang telah menarik perhatian dan eksplorasi semua orang, dan telah merangkum berbagai pencapaian dan pengalaman. Ada 5 hal yang berhubungan dengan hati nurani yang bersih ini. 1. Bertanya pada diri sendiri adalah fokus utama untuk menjelaskan hati nurani yang bersih, dan juga merupakan salah satu arti dari hati nurani yang bersih. “Tanya hatimu” bukanlah orang lain yang bertanya pada hatimu, tapi paling-paling orang lain membantumu dan membimbingmu untuk bertanya pada dirimu sendiri, kamu bertanya pada dirimu sendiri. Misalnya, tanyakan pada diri sendiri, jadi bertanya pada diri sendiri adalah fokus utama dari hati nurani yang bersih. 2. Menjadi layak adalah hasil dari menjelaskan hati nurani, dan itu juga merupakan arti kedua dari memiliki idiom hati nurani yang bersih. Malu adalah sejenis reaksi, perwujudan ketenangan pikiran; malu adalah jenis reaksi lain, itu adalah reaksi qi dan darah yang mengalir ke hulu. Menanyakan apakah ada satu atau tidak memiliki dua reaksi. Ini adalah metode untuk orang untuk memahami pikiran, dan itu juga merupakan inti dari hati nurani yang bersih. 3. Sebab-akibat adalah cara untuk menjelaskan hati nurani yang bersih, dan juga apa artinya memiliki hati nurani yang bersih. Malu adalah reaksi, akibat dari bertanya, dan tidak ada rasa malu tanpa bertanya. Oleh karena itu, hati nurani yang bersih menekankan hubungan logis antara sebelum dan sesudah, yang termasuk dalam kategori berpikir logis dan memiliki arti verifikasi. 4. Terlihat dan tidak berwujud, adalah cara untuk menjelaskan hati nurani yang bersih, tetapi juga arti dari hati nurani yang bersih. Malu lebih dekat dengan kategori berwujud, dan pertanyaan lebih dekat dengan kategori tidak berwujud dan kesadaran. Misalnya, kamu dapat melihat wajahnya menjadi merah dan biru untuk sementara waktu, dan dia mengatakan bahwa dia tidak berbohong. Rasa malu itu ada dalam jangkauan yang terlihat, jangkauan yang nyata. Melihat yang tidak terlihat dengan yang terlihat adalah kebijaksanaan yang jelas. 5. Hubungan antara psikologi dan fisiologi adalah cara untuk menjelaskan hati nurani yang bersih, dan juga merupakan makna komprehensif dari hati nurani yang bersih. Hati nurani yang bersih adalah masalah psikologis, dan rasa malu adalah fenomena fisiologis. Menghubungkan fisik dan psikologis adalah cara terbaik untuk menjelaskan hati nurani yang bersih, dan juga satu-satunya cara untuk memahami arti dari hati nurani yang bersih. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Idiom Tiongkok – Hati Nurani Yang Bersih (问心无愧)
Pepatah Tiongkok – Lakukan Apa Yang Bisa Dilakukan, Lakukan Yang Terbaik (量力而行,且尽力而为)
Pepatah Tiongkok – Lakukan Apa Yang Bisa Dilakukan, Lakukan Yang Terbaik (量力而行,且尽力而为)
量力而行,且尽力而为 Liànglì ér xíng, qiě jìnlì ér wéi Lakukan apa yang bisa dilakukan dan lakukan yang terbaik 量 – liàng – kuantitas, jumlah 力 – lì – tenaga, kekuatan, daya 而行 – ér xíng – melakukan 且 – qiě – dan 尽 – jìn – berusaha sebisanya 而为 – ér wéi – untuk Arti Pepatah Tiongkok ini adalah melakukan apa yang bisa dilakukan, lakukan yang terbaik dengan seluruh kekuatan dan sepenuh hati. Dalam menjalani hidup, ambil inisiatif dan lakukan yang terbaik, sesuai dengan kemampuan. Selamat pagi, selamat beraktivitas! Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Pepatah Tiongkok – Lakukan Apa Yang Bisa Dilakukan, Lakukan Yang Terbaik (量力而行,且尽力而为)
Kuda Putih Merumput Dengan Santai Di Padang Rumput (白驹食场)
Kuda Putih Merumput Dengan Santai Di Padang Rumput (白驹食场)
白驹食场 Bái jū shí chǎng Kuda putih merumput dengan santai di padang rumput Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 白 – bái – putih 驹 – jū – kuda 食 – shí – makan 场 – chǎng – tempat/padang rumput Pada masa Tiongkok kuno, seekor kuda yang bagus sangat berharga karena mampu membawa orang ke mana pun dalam sekejap. Makanan menjadi hal sangat penting bagi orang Tiongkok, seperti halnya rumput bagi seekor kuda yang bagus. Ada idiom Tiongkok yang berbunyi, kekuatan kuda dibuktikan dengan perjalan jarak jauh yang ditempuhnya (路遥知马力, 日久见人心) Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Kuda Putih Merumput Dengan Santai Di Padang Rumput (白驹食场)
Idiom Tiongkok : Berteman Baik (义结金兰)
Idiom Tiongkok : Berteman Baik (义结金兰)
义结金兰 yì jié jīnlán Berteman baik Ini adalah salah satu idiom Tiongkok yang terdiri dari 4 aksara. Kata emas -jin (Hanzi:金, Pinyin: jīn) dalam idiom ini untuk melambangkan ketangguhan. Sedangkan kata anggrek – lan (Hanzi:兰, Pinyin: lán) sebagai metafora untuk wewangian. Jinlan, menggambarkan persahabatan yang begitu dalam. Awalnya mengacu pada emosional antara teman-teman. Kemudian, itu digunakan sebagai simbol untuk menjalin pertemanan yang sangat cocok dan bersumpah sebagai saudara dan saudari. Hal ini dapat dilihat dalam Kisah Tiga Kerajaan (Hanzi: 三国演义, Pinyin: sānguó yǎnyì), Liu Bei, Guan Yu, dan Zhang Fei berada di Taoyuan di mana bunga-bunga bermekaran penuh di belakang Desa Zhang Fei di Kabupaten Zhuo. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Idiom Tiongkok : Berteman Baik (义结金兰)
Idiom Tiongkok: Manusia Berencana Tapi Tuhan Yang Menentukan (人算不如天算)
Idiom Tiongkok: Manusia Berencana Tapi Tuhan Yang Menentukan (人算不如天算)
人算不如天算 Rén suàn bùrú tiān suàn Perhitungan manusia tidak sebanding dengan perhitungan Tuhan, manusia berencana tetapi Tuhan yang menentukan 人 – rén – orang, manusia 算 – suàn – perhitungan 不如 – bùrú – tidak sebaik 天 – tiān – langit, Tuhan Asal Usul Idiom Tiongkok 人算不如天算 Suatu hari di masa Tiga Kerajaan (Hanzi: 三国, Pinyin: sānguó), Zhuge Liang (Hanzi: 诸葛亮, Pinyin: zhūgéliàng) sebagai penasihat Bangsa Shu merencanakan agresi ke Bangsa Wei. Prajurit Shu telah berhasil menekan prajurit Wei di lembah, tidak ada cara untuk melarikan diri dari serangan itu (ada api di satu sisi dan dinding curam di sisi lain). Zhuge Liang telah menghitung rencana itu dengan sangat baik. Tapi tiba-tiba, angin arah berubah dan meniup api ke arah lain. Jadi, Prajurit Wei bisa lolos dari serangan prajurit Shu. Ketika itu terjadi, Zhuge Liang berkata, “Aku telah merencanakan dengan sangat baik, tetapi Tuhan mengatur rencana lain.” Arti Idiom Tiongkok 人算不如天算 Arti dari idiom ini ini adalah manusia hanya bisa berencana dan berusaha dengan maksimal, tetapi pada akhirnya Tuhan juga lah yang menentukan berhasil atau tidaknya. Meski begitu, bagaimanapun hasilnya, Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk kita, walaupun terkadang sulit dipahami di saat awal. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Idiom Tiongkok: Manusia Berencana Tapi Tuhan Yang Menentukan (人算不如天算)
Idiom Tiongkok : Perjalanan Jauh Membuktikan Kekuatan Seekor Kuda ( 路遥知马力,日久见人心)
Idiom Tiongkok : Perjalanan Jauh Membuktikan Kekuatan Seekor Kuda ( 路遥知马力,日久见人心)
路遥知马力,日久见人心 lù yáo zhī mǎ lì, rì jiǔ jiàn rén xīn Perjalanan yang jauh dapat membuktikan kekuatan seekor kuda. Butuh waktu lama untuk membuktikan hati seseorang. 路遥 – lù yáo – perjalanan jauh 知 – zhī – mengetahui 马力 – mǎ lì – kekuatan kuda 日久 – rì jiǔ – waktu yang lama 见 – jiàn – bertemu 人心 – rén xīn – hati seseorang Arti idiom ini adalah kekuatan kuda hanya bisa diketahui saat perjalanan jauh. Setelah melalui banyak hal dan waktu yang lama barulah bisa mengenali baik buruknya hati manusia. Ada cerita menarik di bali idiom ini. Cerita yang mengisahhkan tentang Lu Yao (Hanzi: 路遥, Pinyin: lù yáo) dan Ma Li (Hanzi: 马力, Pinyin: mǎ lì). Ma Li pergi ke Beijing untuk mengikuti ujian. Dia jatuh sakit di tengah jalan dan sangat miskin. Untungnya, tuan tanah Lu Yao menerimanya dan merawatnya selama 3 tahun. Ma Li pergi ke Beijing untuk mengikuti ujian, mendapat pilihan teratas dan direkrut sebagai menantu lelaki kaisar (Hanzi: 驸马, Pinyin: fùmǎ). Pada saat ini, keluarga Lu Yao tertimpa bencana kebakaran, dan keluarganya bangkrut. Lu Yao tidak punya pilihan selain pergi ke Beijing untuk mencari Ma Li untuk meminta bantuan. Setelah bertemu dengan Ma Li, Ma Li tidak menyebutkan apa pun untuk membantu. Ma Li hanya membiarkan Lu Yao bersenang-senang di ibu kota. Lu Yao marah dan pergi. Ma Li mengirim prajurit untuk menahan Lu Yao. Lu Yao hanya diijinkan untuk mundur 1 mil setiap hari, dan jika dia berjalan satu mil lagi, dia harus kembali sejauh dua mil. Pada hari yang sama, Lu Yao berjalan 5 mil lagi dan kemudian mundur 10 mil. Lu Yao marah dan memaki Ma Li karena tidak tahu berterima kasih. Selama penahanan, para prajurit memperlakukan Lu Yao dengan sopan dan menawarkan persembahan yang lezat. Lu Yao berjalan mondar-mandir seperti ini, dan butuh waktu 3 tahun sebelum dia kembali ke rumahnya. Lu Yao melihat rumah yang dulu terbakar itu sekarang berubah menjadi rumah yang asri. Ternyata Ma Li tidak ingin Lu Yao kembali terlalu dini, tetapi dia ingin membangun rumah ini untuknya sebagai imbalan atas keselamatannya. Lu Yao tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela nafas. Lu Yao mengetahui hati Ma Li yang sebenarnya. Ada juga versi lainnya. Lu Yao dan Ma Li adalah teman baik. Ayah Lu Yao adalah seorang pengusaha kaya dan ayah Ma Li adalah pelayan keluarga Lu Yao. Meskipun ini adalah hubungan tuan-pelayan, hubungan antara keduanya sangat baik. Mereka membaca bersama dan bermain bersama. Ketika saatnya berbicara tentang pernikahan, Lu Yao kaya dan berkuasa, dan mudah untuk mendapatkan istri. Tapi Ma Li miskin dan tidak mampu melamar gadis untuk diperistri. Suatu hari, seorang mak comblang menawarkan Ma Li untuk menikahi seorang gadis. Ma Li sangat senang, tetapi si gadis meminta mahar yang mahal. Ma Li harus meminta bantuan teman baiknya Lu Yao. Lu Yao berkata : “Meminjam uang boleh saja, tapi aku akan datang untukmu tiga hari sebelum menikah dan memasuki kamar pengantin.” Ma Li bergegas dalam kemarahan, tetapi tidak ada cara lain. Ma Li tidak bisa menjadi bujangan seumur hidup. Jadi dia harus menyetujui hal ini, dan menerimanya. Pada hari keempat, itu adalah kamar pengantinnya, dan dia merasa kesal. Saat hari mulai gelap, dia masuk ke kamar pengantin, menutup kepalanya, dan tidur. Pengantin wanita bertanya: “Suamiku, mengapa belajar sepanjang malam selama tiga malam pertama, tetapi tertidur dengan kepala tertutup hari ini?”. Baru saat itulah Ma Li tahu bahwa Lu Yao telah membuat lelucon besar untuknya, yang benar-benar membuatnya bahagia dan menjengkelkan. Sejak itu, Ma Li bersumpah untuk belajar keras dan mendapatkan pilihan teratas dalam ujian. Kemudian, Ma Li diterima dan menjadi pejabat tinggi di Beijing. Temperamen Lu Yao yang tidak terkendali dan terlalu berani membuat usahanya bangkrut. Lu Yao teringat Ma Li untuk meminjam uang. Lu Yao berdiskusi dengan istrinya untuk pergi ke Beijing untuk meminta Ma Li. Ma Li sangat senang melihat Lu Yao dan memperlakukannya dengan hangat. Lu Yao menjelaskan niatnya, tetapi Ma Li berkata: “Minumlah! Minum anggur ini!” Ma Li tidak bermaksud membantunya sama sekali. Lu Yao sangat kesal selama beberapa hari, dan Ma Li berkata: “Kakak Lu, pulanglah, jangan sampai istrimu mengkhawatirkanmu!” Lu Yao pulang dengan marah dan frustrasi. Sebelum memasuki rumah, Lu Yao mendengar orang menangis dan bergegas masuk. Lu Yao melihat istri dan anak-anaknya menjaga peti mati dan menangis dengan sedih. Anggota keluarga terkejut dan senang ketika melihat Lu Yao masuk. Ternyata Ma Li mengirim seseorang untuk mengantarkan peti mati dan berkata: “Setelah Lu Yao tiba di ibukota, dia jatuh sakit parah dan meninggal karena pengobatan yang tidak efektif!” Lu Yao menjadi kesal. Lu Yao membuka peti mati dan melihat bahwa peti itu penuh dengan emas dan perak. Ada catatan di atasnya: “Anda membiarkan istri saya menjaga kamar tiga hari, dan saya membuat istri Anda menangis.” Ada juga cerita lainnya lagi. Pada Dinasti Song, diceritakan ada dua orang yang bernama Lu Yao dan Ma Li. Lu Yao adalah seorang pria terhormat di Nanjing, kaya dan murah hati. Ma Li adalah keponakan Ma Han, bawahan Hakim Baozheng di Prefektur Kaifeng. Ma Li adalah seorang sarjana miskin pada saat itu. Awalnya memiliki keinginan untuk mengikuti ujian. Ketika berjalan ke Nanjing, dia kelelahan dan sakit parah. Ma Li terjebak di penginapan. Kemudian ditolong oleh Lu Yao. Setelah tiba di kediaman Lu Yao, Ma Li tidak menjelaskan hubungannya dengan Ma Han. Lu Yao menerimanya dengan hangat Dia memberikan perawatan medis dan mengosongkan rumah untuk Ma Li belajar. Lu Yao menghargai bakat dan pembelajaran Ma Li, dan keduanya berteman baik. Setelah Ma Li pulih, Lu Yao mempersembahkan dua ratus tael perak untuk membantunya pergi ke Kaifeng mengikuti ujian. Sejak itu Lu Yao kehilangan komunikasi dengan Ma Li. Bertahun-tahun kemudian, Lu Yao mengalami kebakaran di rumahnya. Dia pergi ke Kaifeng untuk mencari pertolongan Ma Li. Tanpa diduga, setelah tiba di kediaman Ma Li, Ma Li tidak ada di rumah dan keluarganya tidak menerima Lu Yao. Lu Yao berpikir bahwa Ma Li tidak mengingat perasaan lamanya dan pergi dengan marah. Setelah Ma Li pulang dan mendengar kabar dari keluarganya, dia tahu bahwa Lu Yao telah pergi. Sambil memarahi keluarganya karena bersikap kasar, dia mengirim keluarganya yang bernama Ding Rijiu untuk mengejar Luyao dengan cepat. Setelah bertemu dengan Lu Yao, Ma Li menjelaskan keseluruhan cerita. Keduanya menyelesaikan kesalahpahaman mereka. Ma Li membawa keluarga Lu Yao ke Kaifeng.   Jadi, muncullah idiom, perjalanan jauh mengetahui tenaga kuda, hati orang-orang akan terlihat seiring waktu. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Idiom Tiongkok : Perjalanan Jauh Membuktikan Kekuatan Seekor Kuda ( 路遥知马力,日久见人心)