Tionghoa Indonesia

Tionghoa Indonesia

738 bookmarks
Custom sorting
Lima Pedang karya Ou Yezi
Lima Pedang karya Ou Yezi
Seorang ahli pembuat pedang pada Periode Musim Semi dan Musim Gugur, Ou Yezi (Hanzi: 欧冶子, Pinyin: Ōuyězi) menempa lima pedang. Yang pertama adalah Juque (Hanzi: 巨阙, Pinyin: jù quē). Dikatakan bahwa pedang ini sangat tahan lama, mampu menahan bahkan memukul atau menusuk batu. Yang kedua adalah Chunjun (Hanzi: 纯钧, Pinyin: chún jūn). Polanya menyerupai deretan bintang di konstelasi. Yang ketiga adalah Zhanlu (Hanzi: 湛卢,Pinyin: zhàn lú). Pedang ini terbuat dari Lima Logam terbaik dan dijiwai dengan esensi Api. Dikatakan peka terhadap perilaku pemiliknya. Yang keempat adalah Shengxie (Hanzi: 胜邪, Pinyin: shèng xié) dan yang kelima adalah Yuchang (Hanzi: 鱼肠,Pinyin: yú cháng). Ini adalah sebuah belati pendek yang dikatakan mampu membelah besi seolah-olah itu adalah lumpur. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Lima Pedang karya Ou Yezi
San Si (三思) = Berpikir Tiga Kali ?
San Si (三思) = Berpikir Tiga Kali ?
San si (Hanzi: 三思, Pinyin: Sānsī) secara harfiah berarti berpikir tiga kali. Berpikir tiga kali disini sebenarnya adalah berpikir baik-baik dan mempertimbangkan tiga hal berikut sebelum melakukan suatu tindakan. Di saat keadaan tenang dan damai, berpikir tentang bahaya (Hanzi:思危, Pinyin: sī wēi). Selalu bersiap untuk perang. Di saat dalam posisi yang tinggi, berpikir untuk mundur (Hanzi:思退, Pinyin: sī tuì). Atau bisa juga berarti saat mengetahui tempat yang berbahaya, kamu harus mundur ke tempat yang aman dan menunggu kesempatan. Di saat mengalami kesulitan, berpikir tentang perubahan (Hanzi:思变, Pinyin: sī biàn). Sekali kamu memiliki kesempatan, kamu harus mencoba merebutnya untuk mengubah situasi saat ini. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
San Si (三思) = Berpikir Tiga Kali ?
Waktu Berlalu Cepat Bagai Anak Panah (年失每催)
Waktu Berlalu Cepat Bagai Anak Panah (年失每催)
年失每催 Nián shī měi cuī Waktu berlalu cepat bagai anak panah 年 – nián – tahun 失 – shī – anak panah 每 – měi – setiap 催 – cuī – terburu-buru Ungkapan ini dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén). Berarti tahun dan bulan berlalu seperti anak panah, berlalu dengan cepat. Ungkapan lain yang berarti sama dengan idiom di atas adalah 光阴如箭 (Pinyin: Guāngyīn rú jiàn). Sebuah peribahasa yang juga bermakna sama adalah 一寸光阴一寸金 (Pinyin: Yīcùn guāngyīn yīcùn jīn). Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Waktu Berlalu Cepat Bagai Anak Panah (年失每催)
Terang Sinar Bulan Terlihat Di Berbagai Belahan Dunia (晦魄环照)
Terang Sinar Bulan Terlihat Di Berbagai Belahan Dunia (晦魄环照)
晦魄环照 Huì pò huán zhào Ungkapan ini menyatakan bahwa terangnya sinar bulan dapat terlihat di berbagai belahan dunia Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 晦 – huì – akhir bulan 魄 – pò – sinar bulan 环 – huán – mengitari 照 – zhào – bersinar Beribu-ribu bintang dan planet terbentang di langit. Bumi bermandikan sinar bulan yang pucat dan suram. Bulan tidak terlihat, perlahan-lahan akan muncul lagi, dan akan terbit lagi, seterang api. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Terang Sinar Bulan Terlihat Di Berbagai Belahan Dunia (晦魄环照)
Lirik dan Terjemahan Lagu OST Glory of Special Forces (特战荣耀)
Lirik dan Terjemahan Lagu OST Glory of Special Forces (特战荣耀)
Lirik dan Terjemahan Lagu OST Glory of Special Forces (特战荣耀) Judul lagu: Menatap Langit Yang Cerah (Hanzi: 仰望晴空, Pinyin: Yǎng wàng qíng kōng) Penyanyi: Liu Yuning (Hanzi: 刘宇宁, Pinyin: Liúyǔníng) 时间停摆 故事仍在 待续写未来 Shíjiān tíngbǎi gùshì réng zài dài xù xiě wèilái Waktu berhenti, cerita tetap mengalir, terus menulis masa depan 空山孤叶追忆落人海 Kōngshān gū yè zhuīyì luò rén hǎi Gunung kosong dan kesepian, mengingat kenangan dalam lautan manusia 生死两端 相隔两岸 承诺化遗憾 Shēngsǐ liǎng duān xiānggé liǎng’àn chéngnuò huà yíhàn Hidup dan mati terpisah satu sama lain, beberapa komitmen berubah menjadi peristiwa yang disesalkan 昨日乘风去 心还在 Zuórì chéng fēng qù xīn hái zài Hari kemarin saat mengendarai angin, masih tersimpan dalam hati 仰望晴空你依然在微笑看着我 Yǎngwàng qíngkōng nǐ yīrán zài wéixiào kànzhe wǒ Menatap langit yang cerah, seolah-olah kamu sedang melihat saya dengan senyum 川流不息带我回到相遇的时刻 Chuānliúbùxī dài wǒ huí dào xiāngyù de shíkè Biarkan mengalir tanpa henti, seolah membawaku kembali ke saat kita bertemu 唱一首老歌我们曾一唱一和 Chàng yī shǒu lǎo gē wǒmen céng yīchàngyīhè Menyanyikan lagu lama yang pernah kita nyanyikan bersama 又见你我的炙热 Yòu jiàn nǐ wǒ de zhìrè Melihat kembali semangat tinggi kami 时间停摆 故事仍在 待续写未来 Shíjiān tíngbǎi gùshì réng zài dài xù xiě wèilái Waktu berhenti, cerita tetap mengalir, terus menulis masa depan 空山孤叶追忆落人海 Kōngshān gū yè zhuīyì luò rén hǎi Gunung kosong dan kesepian, mengingat kenangan dalam lautan manusia 生死两端 相隔两岸 承诺化遗憾 Shēngsǐ liǎng duān xiānggé liǎng’àn chéngnuò huà yíhàn Hidup dan mati terpisah satu sama lain, beberapa komitmen berubah menjadi peristiwa yang disesalkan 昨日乘风去 心还在 Zuórì chéng fēng qù xīn hái zài Hari kemarin saat mengendarai angin, masih tersimpan dalam hati 仰望星空你依然在微笑看着我 Yǎngwàng xīngkōng nǐ yīrán zài wéixiào kànzhe wǒ Menatap langit berbintang, seolah-olah kamu sedang melihat saya dengan senyum 川流不息带我回到并肩的时刻 Chuānliúbùxī dài wǒ huí dào bìngjiān de shíkè Biarkan mengalir tanpa henti, seolah membawaku kembali ke saat kita bersama 唱一首老歌我们曾听哭的歌 Chàng yī shǒu lǎo gē wǒmen céng tīng kū de gē Menyanyikan lagu lama yang pernah kita tangisi 又见你我的炙热 Yòu jiàn nǐ wǒ de zhìrè Melihat kembali semangat tinggi kami 仰望星空你依然在微笑看着我 Yǎngwàng xīngkōng nǐ yīrán zài wéixiào kànzhe wǒ Menatap langit berbintang, seolah-olah kamu sedang melihat saya dengan senyum 川流不息带我回到并肩的时刻 Chuānliúbùxī dài wǒ huí dào bìngjiān de shíkè Biarkan mengalir tanpa henti, seolah membawaku kembali ke saat kita bersama 唱一首老歌我们曾听哭的歌 Chàng yī shǒu lǎo gē wǒmen céng tīng kū de gē Menyanyikan lagu lama yang pernah kita tangisi 又见你我的炙热 Yòu jiàn nǐ wǒ de zhìrè Melihat kembali semangat tinggi kami Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Lirik dan Terjemahan Lagu OST Glory of Special Forces (特战荣耀)
Arti Idiom Tiongkok – Mengendarai Angin dan Memecah Ombak (乘风破浪)
Arti Idiom Tiongkok – Mengendarai Angin dan Memecah Ombak (乘风破浪)
乘风破浪 Chéngfēngpòlàng Mengendarai angin dan memecah ombak 乘 – chéng – menumpang, naik 风 – fēng – angin 破 – pò – memecah, membelah 浪 – làng – ombak Secara harfiah idiom ini berarti bahwa sebuah kapal mengendarai angin dan memecah ombak untuk bergerak maju. Metafora ini menjelaskan tentang bergerak maju dengan berani tanpa takut akan kesulitan dan bahaya, dan juga menggambarkan perkembangan pesat dari sebuah karir. Kehidupan seseorang tidak selalu mulus. Bailixi, menteri terkenal dari negara Qin, pernah menjadi pengemis dan budak. Adipati Wen dari Jin pernah pergi ke pengasingan. Penasihat Su Qin miskin. Hidup itu seperti laut. Selalu ada pasang surut, dan ada juga badai yang dahsyat. Orang tidak bisa mengubah laut, tetapi mereka bisa belajar mengendarai angin dan ombak. Ada semacam semangat kepahlawanan dalam idiom ini. Seseorang harus memiliki keyakinan yang teguh setiap saat, dorongan untuk tidak mengakui kekalahan, semangat dan keberanian untuk berani membuka diri, tidak mengasihani diri sendiri dalam menghadapi kesulitan, dan tidak mengeluh dalam menghadapi kemunduran. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Arti Idiom Tiongkok – Mengendarai Angin dan Memecah Ombak (乘风破浪)
Pedang Paling Baik Disebut Juque (剑号巨阙)
Pedang Paling Baik Disebut Juque (剑号巨阙)
剑号巨阙 Jiàn hào jù quē Pedang paling baik disebut juque Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 剑 – jiàn – pedang 号 – hào – sebutan “Juque” adalah sebutan untuk nama pedang terbaik. Dikatakan bahwa Ou Yezi (Hanzi: 欧冶子, Pinyin: Ōuyězi), seorang ahli pembuat pedang pada Periode Musim Semi dan Musim Gugur menempa lima pedang. Yang pertama adalah Juque (Hanzi: 巨阙, Pinyin: jù quē). Dikatakan bahwa pedang ini sangat tahan lama, mampu menahan bahkan memukul atau menusuk batu. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Pedang Paling Baik Disebut Juque (剑号巨阙)
Mutiara Disebut Yeguang (珠称夜光)
Mutiara Disebut Yeguang (珠称夜光)
珠称夜光 Zhū chēng yèguāng Mutiara disebut Yeguang Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 珠 – zhū – mutiara 称 – chēng – disebut 夜 – yè – malam 光 – guāng – sinar Yeguang adalah mutiara terbaik dan terkenal. Dalam “Sou Shen Ji” 《搜神记》, dikatakan bahwa Marquis of Sui menyelamatkan seekor ular yang terluka, dan ular itu membawa mutiara untuk membayarnya. Mutiara itu, cahayanya terang memancar di malam hari, menerangi seluruh aula. Karena itu, orang menyebut mutiara sebagai Yeguang. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Mutiara Disebut Yeguang (珠称夜光)
Tetes Embun Mengkristal Jadi Es (露结为霜)
Tetes Embun Mengkristal Jadi Es (露结为霜)
露结为霜 Lù jié wéi shuāng Tetes embun mengkristal jadi es Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 露 – lù – embun 结 – jié – berpadu 为 – wéi – menjadi/berubah menjadi 霜 – shuāng – embun beku Jika air mengkristal di suatu tempat dan membentuk es di pagi hari di akhir musim gugur, disebut sebagai Zao shuang/embun beku pagi (Hanzi: 早霜, Pinyin: Zǎoshuāng). Tapi jika kristal air muncul di musim semi, itu disebut Wan Shuang/embun beku lambat (Hanzi: 晚霜, Pinyin: Wǎnshuāng). Es tidak terbentuk dari embun yang membeku. Sering kali terbentuk ketika air di udara berubah jadi zat padat, yang terjadi saat suhu turun di bawah titik beku. Karena es terbentuk di udara terbuka, permukaannya harus lebih dingin dari udara di sekitar. Karena udara dingin lebih berat dari udara hangat, udara dingin tetap ada di daratan. Inilah alasannya es lebih banyak dijumpai di wilayah yang letaknya rendah. Kantong-kantong es terbentuk jika udara dingin terperangkap di pelbagagi wilayah daratan. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Tetes Embun Mengkristal Jadi Es (露结为霜)
Batu Fengshui Gunung Tai Shan
Batu Fengshui Gunung Tai Shan
Tai Shan Shi Gan Dang (泰山石敢當 ~ Tài Shān Shí Gǎn Dāng) Tai Shan Stone adalah batu khusus yang diambil dari gunung Tai Shan (dibaca: Dai San). Sedangkan gunung Tai Shan adalah salah satu dari 5 gunung yang dikeramatkan di Tiongkok. Gunung ini berada di propinsi Shandong, yang memiliki ketinggian 1545 meter di atas permukaan air laut. Begitu sakralnya gunung ini telah memiliki cerita lebih dari 3000 tahun yang lalu, yang mana selalu dipakai oleh para kaisar jaman dulu untuk berdoa kepada langit agar negaranya makmur dan dilindungi. Menurut cerita mitos yang ada, pada jaman dulu sekitar era dinasti Han (tahun 206 Sebelum Masehi sampai tahun 220 Masehi) terlahir seorang pemuda yang bernama Shi Gan Dang. Pemuda ini adalah roh suci yang ditugaskan oleh seorang Dewi yang bernama Bi Xia Yuan Jun, yaitu Dewi Penjaga Gunung Tai Shan. Pemuda ini sangatlah kuat dan berani, sehingga penduduk di sekitar desa tersebut merasa tentram dengan kehadiran pemuda ini dan ketika meninggal beliau dianggap sebagai “Dewa Pelindung Masyarakat Desa” di gunung Tai Shan. Seiring berkembangnya waktu, masyarakat mempercayai bahwasanya dengan menulis nama ‘Shi Gan Dang’ pada batu-batuan di gunung Tai Shan maka mereka akan dilindungi oleh figur tersebut. Akhirnya, lama-kelamaan tradisi ini berkembang sampai dinasti Tang (tahun 618 sampai 907 Masehi) dan dinasti Song (tahun 960 sampai 1279 Masehi) dimana waktu itu muncul sebuah tulisan di batu bernama ‘Tai Shan Shi Gan Dang’ yang berarti Shi Gan Dang yang berasal dari gunung Tai Shan. Batu tersebut biasanya diambil dari gunung Tai Shan dan memiliki ketinggian beberapa meter serta dipasang pada 4 sudut desa. Fungsinya adalah sebagai perlindungan penduduk desa dari roh-roh jahat dan menetralisir energi yang negatif. Kepopuleran dari batu Tai Shan lama-kelamaan telah mendunia dan akhirnya dipakai oleh para praktisi Feng Shui sebagai perlindungan dari roh jahat dan energi yang negatif. Sampai sekarang batu ‘Tai Shan Shi Gan Dang’ telah dimasukkan menjadi warisan budaya Tiongkok (Chinese Cultural Heritage) pada tahun 2006. Cara menggunakan batu Tai Shan Shi Gan Dang adalah sebagai berikut : 1. Jika rumah Anda memiliki sektor yang hilang atau bentuk rumah tidak persegi sehingga memunculkan salah satu sektor yang hilang, maka sektor yang hilang tersebut bisa diletakkan batu ‘Tai Shan Shi Gan Dang’. 2. Anda juga bisa memasang batu ‘Tai Shan Shi Gan Dang’ pada area depan rumah, yaitu area pagar depan atau area taman depan untuk melindungi dari berbagai macam roh jahat ataupun energi yang negatif. 3. Anda juga bisa memasang batu ‘Tai Shan Shi Gan Dang’ bilamana posisi rumah Anda adalah tusuk sate (persimpangan T atau Y) kemudian terkena posisi lekukan jalan seperti pisau. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Batu Fengshui Gunung Tai Shan
Tanggal Baik Pernikahan Adat Tionghoa
Tanggal Baik Pernikahan Adat Tionghoa
Salah satu tradisi Tionghoa penting yang perlu diperhatikan pasangan saat merencanakan pernikahan mereka adalah memilih tanggal pernikahan yang menguntungkan. Bagi orang Tionghoa, memiliki tanggal pernikahan yang tepat adalah hal penting karena memainkan peran besar dalam pernikahan yang dimiliki. Memilih tanggal yang salah diyakini dapat menyebabkan masalah pernikahan, bahkan pernikahan yang gagal. Banyak pasangan mencari bantuan dari master pernikahan Tionghoa. Berikut adalah beberapa hal penting untuk diingat ketika memilih tanggal pernikahan adat Tionghoa. Meskipun diketahui bahwa laki-laki adalah yang sangat dihormati dalam tradisi Tiongkok, dalam hal pernikahan dan memilih tanggal pernikahan, wanita dianggap yang pertama. Secara umum, tanggal lahir pengantin wanita dilihat terlebih dahulu dan dipertimbangkan terlebih dahulu, diikuti oleh pengantin pria dan anggota keluarga lainnya. Pepatah Tiongkok (子靠出生時.女靠行嫁年) (Zi kào chūshēng shí. Nǚ kào xíng jià nián) yang terkenal mengatakan, “Seorang pria dapat memiliki kehidupan yang lebih baik tergantung pada tanggal lahirnya, sedangkan seorang wanita dapat memiliki kehidupan yang lebih baik tergantung pada tanggal pernikahannya.” Oleh karena itu, pentingnya memilih tanggal keberuntungan untuk pernikahan sangat bergantung pada bagaimana hubungannya dengan wanita. Tentu saja, yang terbaik adalah memilih tanggal yang baik untuk berdua, misalnya hari-hari dengan “Tian Yi Gui Ren”. (Hanzi: 天乙贵人 , Pinyin: Tiān yǐ guìrén) Gui Ren adalah dewa Tiongkok, seperti pengubah hidup, yang berarti ini akan menjadi tanggal yang baik dan mengubah hidup pasangan pengantin berdua. Tanggal apa pun yang terkait dengan pemakaman, mungkin kematian anggota keluarga di masa lalu, adalah nasib buruk. Tanggal pernikahan tidak boleh jatuh pada tanggal yang sama atau dalam waktu 3 bulan. Demikian pula, tanggal apa pun yang terkait dengan “hantu” seperti “bulan hantu”, harus dihindari. Bulan-bulan hantu yang harus dihindari adalah Maret dan Juli pada kalender lunar karena Festival Qingming (Hanzi: 清明节, Pinyin: Qīngmíng jié) dan Festival Hantu Lapar (Hanzi: 鬼节, Pinyin: Guǐ jié) yang semuanya merupakan festival “hantu”, berlangsung pada bulan-bulan ini. Ada juga tanggal tabu tradisional yang harus dihindari. Ini adalah hari lunar ke-3, 13, 18, 22 dan 27 di setiap bulan. Tanggal-tanggal tersebut juga dikenal sebagai hari-hari buruk “San Niang Sha Ri” (Hanzi: 三娘煞日, Pinyin: Sān niáng shā rì). Menurut legenda Tiongkok, Dewa Pernikahan menolak untuk menarik tali sutra untuk Sanniang, sehingga dia tidak bisa menikah. Sebagai balas dendam, ia sering menentang Dewa Pernikahan dan merusak pernikahan pasangan baru pada tanggal 3, 7, 13, 18, 22, dan 27 setiap bulannya. Oleh karena itu, tanggal-tanggal tersebut tidak disarankan menjadi tanggal pernikahan. Jika berpikir untuk mengadakan upacara pernikahan dan jamuan pernikahan pada tanggal yang sama, maka hanya perlu memilih satu tanggal keberuntungan. Tetapi jika akan mengadakan upacara dan perjamuan pada tanggal pernikahan yang berbeda, harus memilih 2 tanggal keberuntungan untuk keduanya. Jika ini tidak memungkinkan, karena satu dan lain alasan, maka tanggal perjamuan tradisional harus jatuh pada hari yang baik karena ini dianggap sebagai tanggal pernikahan asli atau tanggal pernikahan resmi berdasarkan tradisi Tiongkok. Menurut Zodiak Tiongkok, tanda-tanda tertentu saling bertentangan, misalnya, Tikus dan Kuda, Sapi dan Domba, Harimau dan Monyet, Kelinci dan Ayam, Naga dan Anjing, Ular dan Babi, adalah tanda-tanda binatang yang saling bertentangan. Untuk tanggal pernikahan, hindari tanggal tanda yang saling bertentangan. Jadi jika berada di bawah tanda Tikus, harus menghindari hari Kuda. Hal ini dapat diperiksa pada Almanak Tionghoa untuk detailnya. Terakhir, pastikan untuk memeriksa tanggal keberuntungan yang dinyatakan pada tahun kalender. Ini biasanya tersedia di awal tahun. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Tanggal Baik Pernikahan Adat Tionghoa
Zong Que (宗悫) : Saya Ingin Mengendarai Angin Dan Memecah Ombak, Mengukir Karir Yang Bagus
Zong Que (宗悫) : Saya Ingin Mengendarai Angin Dan Memecah Ombak, Mengukir Karir Yang Bagus
Selama Dinasti Utara dan Selatan, ada seorang pemuda bernama Zong Que (Hanzi: 宗悫, Pinyin: Zōng què). Ia lahir di Nieyang, Nanyang (nama daerah kuno, yang terletak di timur laut Kabupaten Deng, Provinsi Henan saat ini). Sejak dia masih kecil, dia mengikuti ayah dan pamannya untuk berlatih seni bela diri dan tinju. Dia memiliki cita-cita yang tinggi sejak usia dini. Pamannya, Zong Bing (Hanzi: 宗炳, Pinyin: Zōng bǐng), adalah orang yang sangat terpelajar. Dia pernah bertanya kepada Zong Que, “Apa ambisimu ketika kamu dewasa?” Zong Que menjawab: “Saya ingin mengendarai angin dan memecah ombak, mengukir karir yang bagus.” Zong Bing sangat mengagumi anak itu dan berkata, “Kamu pasti akan melakukan hal-hal hebat di masa depan.” Di masa kecil Zong Que, negara dalam keadaan damai, masyarakat relatif stabil, dan kebanyakan orang meninggalkan seni bela diri dan belajar sastra, dan ingin mendapatkan posisi setengah resmi melalui studi sastra. Tapi Zong Que menyukai seni bela diri, dan penduduk desa menganggap dia tidak berharga dan memandang rendah dirinya. Suatu hari, itu adalah hari pernikahan saudaranya, dan keluarga itu penuh dengan tamu dan suasananya sangat meriah. Lebih dari selusin pencuri juga mengambil kesempatan untuk berpura-pura menjadi tamu dan masuk. Sama seperti orang-orang datang dan pergi di ruang tamu di depan mereka, minum dan memberi selamat, kelompok pencuri ini telah menyelinap ke gudang keluarga Zong dan merampok mereka. Seorang pembantu rumah tangga pergi ke gudang untuk mengambil sesuatu, menemukan pencurinya, dan berlari ke ruang tamu sambil berteriak keras. Untuk sesaat, semua orang di ruang tamu tercengang, tidak tahu harus berbuat apa. Zong Que bersikap tenang, mencabut pedangnya, dan langsung pergi ke gudang. Ketika pencuri melihat seseorang datang, mereka mengancam Zong Que dengan pedang dan tombak mereka, tidak membiarkannya bergerak maju. Zong Que tidak menunjukkan rasa takut sedikitpun, dia mengangkat pedangnya dan menikam pencuri itu, dan keluarganya segera membantunya. Melihat situasinya tidak baik, pencuri itu menjatuhkan barang curiannya dan segera melarikan diri. Ketika para tamu melihat pencuri itu diusir, mereka memuji Zong Que karena cerdas, berani, dan muda. Pada tahun 446 M, Kaisar Wen dari Song (Hanzi: 南朝刘宋, Pinyin: Náncháo liú sòng) mengirim Jiaozhou Lashi Tanhe untuk menyerang Linyi (nama negara kuno) Wang Fanyangmai. Saat itu Zong Que sudah menjadi seorang pemuda yang heroik, dan dia mengajukan diri untuk bergabung dalam perang. Kaisar Wen dari Song menghargai keberaniannya, menyetujui permintaannya untuk bergabung dalam perang, dan menamainya Jenderal Zhenwu. Saat berperang, tentara Lin Yi melepaskan gajah terlatih. Sekelompok gajah membentangkan kuku mereka dan bergegas menuju pasukan Song. Pasukan Song tumbang satu demi satu. Pada saat ini, Zong Que menawarkan sebuah rencana dan berkata, “Saya mendengar bahwa singa dapat menekan semua binatang, dan kita dapat menggunakan singa palsu untuk menekan gajah.” Saran Zong Que diterima. Pasukan Song membuat banyak singa palsu. Kedua pasukan saling berhadapan, dan musuh melepaskan seekor gajah. Pasukan Song meluncurkan singa palsu. Ketika gajah melihat singa, dia ketakutan dan melarikan diri ke segala arah. Zong Que tidak hanya banyak akal, tetapi juga berpikiran luas. Rekan sedesanya Yuye, keluarga kaya, sering mengadakan pesta. Saat Zong Que menjadi tamu di rumah Yu, Yu Ye berkata, “Zong Que adalah seorang tentara, dia terbiasa dengan makanan kasar, jadi perlakukan dia dengan teh kasar dan nasi ringan.” Zong Que tidak mempermasalahkan hal ini. Kemudian, Zong Que menjadi gubernur Yuzhou, dan Yuye menjabat sebagai menteri utama (pejabat kepala gubernur) di bawahnya. Zong Que memperlakukannya dengan sangat baik dan tidak pernah menyebutkan masa lalu. Reputasi Zong Que semakin tinggi, dan pengaruhnya semakin besar. Pada tahun 459 M, Raja Liu Dan dari Jingling memberontak di Guangling (sekarang Yangzhou, Jiangsu), dengan kedok nama Zong Que, dia menipu bawahannya dan berkata, “Zong Que mendukungku.” . Ketika istana kekaisaran mengirim pasukan untuk menyerang, Zong Que juga berada di tentara. Dia berkeliling kota sendirian dan berteriak: “Saya Zong Que!” Para pemberontak melihat bahwa Zong Que datang untuk menaklukkan, dan moral mereka runtuh. Zong Que dengan cepat memadamkan pemberontakan. Karena prestasinya yang luar biasa, Zong Que dipromosikan menjadi jenderal penjaga kiri dan diberi nama Marquis of Taoyang. Semangatnya yang ambisius dan pekerja keras telah memenangkan rasa hormat dari dunia, dan semua generasi orang dengan cita-cita luhur telah mengambil dia sebagai contoh. Perkataa Zong Que : Mengendarai angin dan memecah ombak, kini menjadi pepatah terkenal. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Zong Que (宗悫) : Saya Ingin Mengendarai Angin Dan Memecah Ombak, Mengukir Karir Yang Bagus
Kisah Asal Usul Idiom Tiongkok – Bergerak Cepat Dengan Kekuatan Tak terbendung (长驱直入)
Kisah Asal Usul Idiom Tiongkok – Bergerak Cepat Dengan Kekuatan Tak terbendung (长驱直入)
Pada 219 M, Cao Cao (Hanzi: 曹操, Pinyin: Cáo Cāo) bertempur dengan Liu Bei (Hanzi: 刘备, Pinyin: Liú Bèi) untuk merebut Jingzhou (Hanzi: 荆州, Pinyin: Jīngzhōu) yang penting secara strategis. Jenderal Liu Bei, Guan Yu (Hanzi: 关羽, Pinyin: Guān Yǔ) mengepung Xiangyang (Hanzi: 襄阳, Pinyin: Xiāngyáng) dengan pasukan berat, dan sepupu Cao Cao, Cao Ren (Hanzi: 曹仁, Pinyin: Cáo Rén), mempertahankan Fancheng (Hanzi: 樊城, Pinyin: Fánchéng) yang berdekatan dengan Xiangyang, dan situasinya cukup sulit. Pada bulan Juli tahun tersebut, Cao Cao mengirim Jenderal Huwei Yu Jin (Hanzi: 胡卫于瑾, Pinyin: Hú wèi yú jǐn) untuk memimpin pasukan guna memperkuat Cao Ren. Saat itu, daerah Fancheng terus diguyur hujan deras, dan terjadi banjir. Guan Yu mengambil kesempatan untuk mengalihkan air untuk membanjiri pasukan Cao Ren untuk melenyapkannya dan memaksa mereka untuk menyerah. Cao Ren berada dalam kondisi kritis saat banjir melanda Fancheng. Beberapa jenderal membujuknya untuk meninggalkan Fancheng dan mundur dengan perahu. Namun, beberapa orang sangat keberatan, mengatakan bahwa tidak mungkin air sebesar ini selamanya, dan akan surut dalam beberapa saat, jadi lebih baik bertahan. Cao Ren berpikir itu masuk akal dan memutuskan untuk tetap berpegang pada Fancheng. Segera, Cao Cao mengirim jenderalnya Xu Huang (Hanzi: 徐晃, Pinyin: Xú Huǎng) untuk memimpin pasukannya ke Fancheng untuk membebaskan pengepungan. Dengan kepandaiannya dalam dalam strategi perang, Xu Huang memiliki rencana, dia tidak mengirim pasukan langsung ke Fancheng untuk saat ini, tetapi ditempatkan sedikit lebih jauh, dan kemudian mengirim seseorang untuk menembakkan surat ke Fancheng dengan panah gelap untuk menghubungi Cao Ren. Kebetulan Cao Cao masih mengorganisir bala bantuan pasukan dan kuda. Dia mengetahui bahwa tindakan Xu Huang sangat menyenangkan, dan memintanya untuk menunggu pasukan dan kuda dari segala arah tiba dan berkendara ke Fancheng bersama-sama. Saat itu, sebagian dari pasukan Liu Bei sedang ditempatkan di Yancheng (Hanzi: 盐城, Pinyin: Yánchéng), tidak terlalu jauh dari Fancheng. Xu Huang memimpin beberapa pasukan ke pinggiran Yancheng dan sengaja menggali lubang, seolah-olah untuk memotong mundurnya pasukan Yancheng. Saat garnisun sedang menghadapinya, dan dia segera mengevakuasi Yancheng. Jadi Xu Huang dengan mudah mendapatkan kota itu. Pada saat ini, pasukan Rute ke-12 yang diorganisir oleh Cao Cao telah tiba. Jadi Xu Huang dan para prajurit dan kuda ini bergabung bersama, berencana untuk menyerang Guan Yu. Guan Yu menempatkan pasukannya di Weitou (Hanzi: 卫头, Pinyin: Wèitóu) dan Sizhong (Hanzi: 四中, Pinyin: Sì zhōng). Xu Huang berpura-pura menyerang Weitou di permukaan, tetapi sebenarnya dia secara pribadi memimpin pasukan untuk menyerang Sizhong. Pada saat Guan Yu menemukan arah serangan utama Xu Huang, semuanya sudah terlambat. 5.000 tentara yang bergegas ke empat gundukan dengan cepat dikalahkan oleh Xu Huang. Kemudian Xu Huang memimpin bawahannya dan bergegas ke dalam pengepungan Guan Yu terhadap Cao Ren. Tentara Guan Yu dikalahkan dan pergi, Xiangyang dan Fancheng akhirnya dikuasai. Kabar baik Xu Huang sampai ke Cao Cao, dan Cao Cao segera menulis pesan:”Saya telah menggunakan tentara selama lebih dari 30 tahun. Di antara orang-orang yang pandai menggunakan tentara di jaman kuno, tidak ada orang yang bisa berlari dengan kuda untuk jarak jauh tanpa berhenti seperti Xu Huang, terus bergerak maju, dan bergegas ke dalam pengepungan musuh.” Dari sinilah idiom 长驱直入 berawal. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Kisah Asal Usul Idiom Tiongkok – Bergerak Cepat Dengan Kekuatan Tak terbendung (长驱直入)
Idiom Tiongkok – Kaki Berpijak Pada Landasan Kokoh (脚踏实地)
Idiom Tiongkok – Kaki Berpijak Pada Landasan Kokoh (脚踏实地)
脚踏实地 Jiǎotàshídì Kaki berpijak pada landasan kokoh 脚 – jiǎo – kaki 踏 – tà – menginjak, menjejak, melangkah 实 – shí – realita, kenyataan 地 – dì – tanah Idiom ini adalah metafora untuk melakukan hal-hal yang membumi dengan serius, mencari kebenaran dari fakta tanpa melebih-lebihkan. Melakukan sesuatu secara praktis, sungguh-sungguh, dan mantap. Contoh penggunaan idiom ini dalam kalimat. 作为作家,我不是一个想象力极为丰富的人,所以我想脚踏实地,现实些。 Zuòwéi zuòjiā, wǒ bùshì yīgè xiǎngxiàng lì jíwéi fēngfù de rén, suǒyǐ wǒ xiǎng jiǎotàshídì, xiànshí xiē. Sebagai seorang penulis, saya bukan orang yang sangat imajinatif, jadi saya ingin menjadi orang yang membumi dan realistis. 如果这样不能让你脚踏实地,还有什么事情可以呢? Rúguǒ zhèyàng bùnéng ràng nǐ jiǎotàshídì, hái yǒu shénme shìqíng kěyǐ ne? Jika itu tidak membuat Anda tetap membumi, apa yang akan terjadi? 温先生给我的第一印象就是,这是个脚踏实地的年轻人 。 Wēn xiānshēng gěi wǒ de dì yī yìnxiàng jiùshì, zhè shìgè jiǎotàshídì de niánqīng rén. Kesan pertama saya tentang Tuan Wen adalah bahwa dia adalah pria muda yang rendah hati. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Idiom Tiongkok – Kaki Berpijak Pada Landasan Kokoh (脚踏实地)
Idiom Tiongkok – Ada Hantu Di Dalam Hati (心里有鬼)
Idiom Tiongkok – Ada Hantu Di Dalam Hati (心里有鬼)
心里有鬼 xīn li yǒu guǐ Ada hantu di dalam hati 心 – xīn – hati 里 – li – di dalam 有 – yǒu – ada, memiliki 鬼 – guǐ – hantu Secara harafiah idiom ini berarti ada hantu di dalam hati. Idiom ini berarti mengacu pada rahasia dan tujuan/rencana yang tersembunyi di dalam hati. Bisa juga diartikan takut ketahuan karena telah melakukan sesuatu yang salah. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Idiom Tiongkok – Ada Hantu Di Dalam Hati (心里有鬼)
Phoa Keng Hek : Tokoh pendiri ITB Yang Terlupakan
Phoa Keng Hek : Tokoh pendiri ITB Yang Terlupakan
Pahlawan Besar Bangsa Indonesia Dari Etnis Tionghoa, Phoa Keng Hek (Hanzi: 潘景赫, Pinyin: Pān Jǐnghè). Sosok Yang Terlupakan. Nama-nama besar pahlawan bangsa seperti Ki Hajar Dewantara, R.A Kartini, Rahmah El Yunusiah, Dewi Sartika, KH Hasyim Asy’ari, KH. Ahmad Dahlan dll seringkali kita mendengar nama dan kiprahya disebut. Namun, adakah yang pernah mendengar nama : Phoa Keng Hek ? Nama ini nyaris dilupakan oleh bangsa Indonesia, bahkan oleh kalangan etnis Tionghoa sendiri, padahal beliau adalah perintis pendidikan modern pertama di Indonesia, yaitu sekolah Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) pada tahun 1901, jauh lebih awal dari sekolah Muhammadiyah, NU maupun Taman Siswa. Sekolah THHK menyebar hampir keseluruh pelosok Indonesia, jumlahnya mencapai sekitar 130an sekolah. Phoa Keng Hek, sangat dihormati oleh kalangan etnis Tionghoa dan etnis lainnya, termasuk oleh pihak kolonial Belanda. Phoa termasuk orang yang berjasa besar dalam mendirikan ITB, bersama 2 tokoh lainnya dari kalangan Tionghoa yakni H. H. Kan dan Nio Hoey Oen, mereka berjasa besar dalam mengumpulkan uang sebesar 500 ribu gulden, guna menyiapkan segala kebutuhan berdirinya ITB, satu hal yang tidak sanggup dilakukan oleh penjajah Belanda kala itu. Lahir di Bogor tahun 1857, beliau adalah anak dari seorang kaya bernama Phoa Tjong Tjay, yang juga pemimpin kalangan Tionghoa (Letnan) di Jatinegara, Batavia. Kekayaannya selain digunakan untuk mengembangkan dunia pendidikan juga untuk hal sosial lainnya. Diantara tindakannya yang sangat fenomenal adalah meminta pemerintah Belanda untuk menutup tempat perjudian atau kasino, karena Phoa prihatin betapa membahayakannya tempat perjudian bagi masyarakat luas. Banyak orang miskin yang memerlukan uang, menjadikan perjudian sebagai cara cepat untuk menyelesaikan masalah, tapi hal tersebut justru semakin menyengsarakan. Yang tidak masuk akal adalah Phoa bersedia mengganti uang ke kas pemerintah belanda akibat ditutupnya kasino tersebut. Bayangkan berapa banyak uang yang harus disetor atau dibayarkan oleh Phoa Keng Hek tersebut. Orang ini memang sosok langka, jabatan pemimpin Tionghoa (Kapiten) juga ditolaknya. Padahal jabatan itu diperebutkan bahkan diimpikan oleh orang-orang lainnya. Salut! Pengorbanan tersebut adalah catatan sejarah yang harus ditulis dengan tinta emas dalam sejarah bangsa Indonesia, tidak mudah menemukan orang kaya dengan perilaku seperti itu. Beliau adalah satu tokoh pemimpin besar bangsa Indonesia, seorang yang sanggup memimpin bukan karena jabatan dan kursinya, tetapi karena tindakan dan budi pekertinya. Kita Sebangsa, Setanah Air dan Setara Sumber: 1. Riwajat 40 Taon THHK Batavia 2. Memoar Ang Yan Goan. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Phoa Keng Hek : Tokoh pendiri ITB Yang Terlupakan
Dewa Pelindung Pertanian Shen Nong Da Di (神农大帝)
Dewa Pelindung Pertanian Shen Nong Da Di (神农大帝)
Shen Nong Da Di 神农大帝 ( Sin Long Tay Te – Hokkian ) memerintah sesudah Fu Xi (伏羲) . Nama Shen Nong (神农) yang berarti “Petani Malaikat”, dikaitkan karena beliau dianggap sebagai seorang pertama yang mengajarkan penduduk untuk mengolah tanah. Ia dianggap penemu beberapa macam alat untuk pertanian seperti cangkul, garu dan bajak. Dia juga di ceritakan sebagai orang pertama yang menemukan cara-cara memperoleh garam dengan menguapkan air laut. Dalam legenda, Shen Nong dianggap sebagai Dewa matahari yang disebut Yan Di (炎帝). Yan Di dengan penuh kesabaran mengajar orang menanam palawija, sehingga rakyat tidak kelaparan. Sebab itu orang menyebutnya sebagai Shen Nong (神农). Seringkali dalam dongeng Shen Nong (神农) disebut sebagai berkepala kerbau. Ini disebabkan karena ia mengajar cara-cara memanfaatkan tenaga hewan membantu bercocok tanam. Yan Di (炎帝) alias Shen Nong (神农) ini ternyata tidak hanya seorang Dewa pertanian, dia juga seorang Dewa pengobatan. Konon Shen Nong mempunyai sebatang cambuk wasiat. Segala macam rumput obat yang tersentuh cambuknya akan segera memperlihatkan sifat-sifatnya yang khusus seperti beracun dan tidak, panas atau dingin. Berdasarkan sifat khusus inilah Shen Nong (神农) memakai rumput obat untuk mengobati rakyatnya. Kisah lain mengatakan bahwa ia selalu menggunakan lidahnya dalam mengecap rumput-rumput obat (神農嘗百草) untuk mengetahui rasa dan sifatnya. Suatu ketika ia mengecap rumput beracun yang disebut duan-chang-cao atau rumput pemutus usus. Ia tewas karena mengorbankan dirinya untuk kemajuan ilmu pengobatan. Dikalangan rakyat Shen Nong disebut sebagai Wu Gu Wang (五穀王) atau Raja Palawija, atau Shen Nong Da Di (神农大帝) yang berarti Kaisar pertanian. Ia dianggap sebagai Dewa pertanian, Perdagangan beras dan palawija. Patung Shen Nong Da Di ditampilkan dengan kepala bertanduk, telanjang dada, memakai pakaian dari daun-daunan dan telanjang kaki. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Dewa Pelindung Pertanian Shen Nong Da Di (神农大帝)
Dewi Lín Shuǐ Fū Rén / Chén Jìng Gū (臨水夫人 / 陳靖姑)
Dewi Lín Shuǐ Fū Rén / Chén Jìng Gū (臨水夫人 / 陳靖姑)
臨水夫人 / 陳靖姑 Línshuǐ Fūrén / Chén Jìnggū Ling Shui Fu Ren / Ling Tjui Hu Djien (臨水夫人) umumnya disebut Fu Ren Ma, adalah seorang wanita yang berasal dari daerah Fuzhou / Hok Tjiu yang hidup pada jaman Dinasti Tang (唐朝) . Memiliki nama asli Chen Jing Gu (陳靖姑), anak dari Chen Chang dan istrinya bernama Liu Qi. Dikarenakan pemujaan terhadapnya dilakukan oleh penduduk dari Desa Ling Shui, maka beliau disebut juga sebagai Ling Shui Fu Ren (yang secara harfiah berarti Nyonya dari Ling Shui). Pada jaman pemerintahan Kaisar Xian Feng dari Dinasti Qing (请朝) beliau diberi gelar Shun Tian Sheng Mu / Sun Thian Seng Bo (順天聖母), yang berarti “Ibu Suci yang Menjalankan kehendak Langit”. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Dewi Lín Shuǐ Fū Rén / Chén Jìng Gū (臨水夫人 / 陳靖姑)
Si Da Wu Chang (四大五常)
Si Da Wu Chang (四大五常)
四大五常 Sì dà wǔcháng Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 四 – sì – empat 大 – dà – besar/hebat 五 – wǔ – iima 常 – cháng – sering/normal/selalu Empat Besar / Empat Agung (四大) dijelaskan sebagai berikut. Taoisme menganggap Tao (Hanzi: 道, Pinyin: dào), langit/surga (Hanzi: 天, Pinyin: tiān), bumi (Hanzi: 地, Pinyin: dì), dan raja (Hanzi: 王, Pinyin: wáng) sebagai empat elemen utama. Lao Zi (Hanzi:老子, Pinyin: Lǎozi) berkata: “Dao itu agung, langitnya agung, bumi itu agung, dan rajanya agung. Ada empat hal agung di dunia ini, dan raja adalah salah satunya.” Sedangkan dalam ajaran Buddha, bumi, air, api, dan angin dianggap sebagai empat elemen penting yang membentuk alam semesta. Bumi memiliki kekuatan dan dapat membawa segala sesuatu. Air bersifat basah dan dapat menampung segala sesuatu. Api itu hangat dan dapat mematangkan segala sesuatu. Angin bergerak dan dapat menumbuhkan segala sesuatu. Tubuh manusia tersusun dari keempat unsur tersebut, sehingga keempat unsur tersebut sering digunakan sebagai proksi bagi tubuh manusia. Penjelasan Wu Chang (五常) Wu Chang (Hanzi:五常, Pinyin: wǔchán) adalah Lima Sifat Mulia / Lima Pedoman Kehidupan / Lima Kebajikan Ajaran Konfusius . Ini adalah hasil rumusan Dong Zhong Shu (Hanzi: 董仲舒, Pinyin: Dǒngzhòngshū) seorang tokoh ajaran Konfusius di awal dinasti Han, meliputi: 仁 – rén – kebajikan 义 – yì – kebenaran 礼 – lǐ – kepatutan 智 – zhì – kebijaksanaan 信 – xìn – iman Wu Chang juga dapat dijelaskan sebagai lima etiket feodal hubungan antar manusia . Yakni antara penguasa dan menteri, ayah dan anak, saudara laki-laki, suami dan istri, dan antar teman. Juga disebut Wu Lun (Hanzi: 五伦, Pinyin: Wǔ lún). Berdasarkan hal tersebut, Mencius menganjurkan: “Ayah dan anak memiliki rasa sayang, penguasa dan menteri memiliki rasa kebenaran, suami dan istri memiliki perbedaan, tua muda memiliki tatanan/urutan, dan antar teman memiliki kepercayaan. Selain itu, Wu Chang bisa dijelaskan sebagai Lima etika dan moral , yang disebut Lima Ajaran (Hanzi: 五教, Pinyin: wǔ jiào), meliputi kebenaran ayah, kebaikan ibu, baik pada saudara, hormat saudara, dan berbakti. Lima unsur / Wu Xing (Hanzi: 五行, Pinyin: Wǔ xíng) juga bisa disebut Wu chang, meliputi logam, kayu, air, api, dan tanah. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Si Da Wu Chang (四大五常)
Jangan Lupakan Apa Yang Telah Dipelajari
Jangan Lupakan Apa Yang Telah Dipelajari
德能莫忘 Dé néng mò wàng Jangan lupakan apa yang telah dipelajari Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 德 – dé – menerima 能 – néng – mampu 莫 – mò -jangan 忘 – wàng – lupa Jika seseorang menguasai suatu keahlian, keterampilan, atau kecakapan, jangan sampai lupa. Jika mendapat bantuan, haruslah membalas budi. Kebanyakan orang akan membalas bantuan yang diterima dari orang lain. Dengan hutang budi ini, hubungan terjaga baik dengan masyarakat lainnya. Pada umumnya orang merasa berkewajiban membalas budi. Membalas budi kepada mereka yang telah menolong adalah perbuatan baik. Lebih baik lagi jika menolong mereka yang tak pernah menolongmu. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Jangan Lupakan Apa Yang Telah Dipelajari
Ikan Berenang Di Air, Burung Terbang Di Udara
Ikan Berenang Di Air, Burung Terbang Di Udara
鳞潜羽翔 Lín qián yǔ xiáng Ikan berenang di air, burung terbang di udara Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 鳞 – lín – sisik 潜 – qián – menyelam 羽 – yǔ – bulu 翔 – xiáng – terbang Sisik ikan dan binatang lain tak hanya melindungi tubuh mereka, tapi juga membantu mereka hidup, seperti burung dilindungi oleh bulu mereka ketika terbang. Sisik ikan berguna untuk tubuhnya. Para ilmuwan bisa menentukan umur dan jenis ikan dengan meneliti sisiknya. Studi sejarah alam menunjukkan bahwa sisik ikan dan binatang selalu berevolusi berdasarkan kebutuhan fungsionalnya. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Ikan Berenang Di Air, Burung Terbang Di Udara
Laut Asin Sungai Tawar (海咸河淡)
Laut Asin Sungai Tawar (海咸河淡)
海咸河淡 Hǎi xián hé dàn Laut asin, sungai tawar Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 海 – hǎi – laut 咸 – xián – asin 河 – hé – sungai 淡 – dàn – tawar Air laut terdiri dari air asin, sungai terdiri dari air tawar. Jika penguapan sungai sangat besar sehingga tidak ada lagi luapan air, air akan menjadi asin seperti laut. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Laut Asin Sungai Tawar (海咸河淡)
Hari Dan Bulan Interkalari Membentuk Satu Tahun
Hari Dan Bulan Interkalari Membentuk Satu Tahun
闰余成岁 Rùn yú chéng suì Hari dan bulan interkalari membentuk satu tahun Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén) 闰 – rùn – bulan interkalari 余 – yú – ekstra 成 – chéng – membentuk 岁 – suì – tahun Kalender adalah metode menghitung waktu dengan menggunakan istilah seperti tahun, bulan, dan hari. Pembuatan kalender umumnya didasarkan pada pengamatan astronomi. Orangn Tiongkok kuno mulai membuat dan memakai kalender sejak lama. Konon, praktek ini dimulai oleh Kaisar Kuning (Hanzi: 黄帝, Pinyin: Huángdì). Menurut banyak kalender yang digunakan sejak Periode Musim Semi dan Musim Gugur, satu tahun memiliki 365,25 hari. Ilmuwan Dinasti Yuan, Guo Shoujing (Hanzi: 郭守敬, Pinyin: Guōshǒujìng), membuat kalender penunjuk waktu. Menurutnya, setahun terdiri atas 365,2425 hari. Angka ini sesuai dengan kalender Gregorian meskipun kalender buatan Guo muncul 300 tahun lebih awal. Kalender terbagi menjadi tiga jenis. Kalender matahari, kalender bulan, dan kombinasinya. Tahun kalender matahari adalah waktu yang dibutuhkan bumi untuk menyelesaikan rovolusi mengelilingi matahari. Kalender bulan berdasarkan waktu yang dibutuhkan bulan untuk menyelesaikan revolusi mengelilingi bumi. Kalender kombinasi memperhitungkan gerakan matahari dan bulan, serta menggunakan bulan kabisat untuk menyeimbangkan perbedaan lamanya tahun untuk kalender matahari dan bulan. Kalender Tradisional Tiongkok (Hanzi: 农历, Pinyin: nónglì) berdasarkan bulan sinodik (Hanzi: 朔望月, Pinyin: Shuòwàngyuè), atau waktu yang dibutuhkan bulan untuk mengelilingi bumi. Bulan ini dimulai dengan bulan baru (hari pertama), bergerak ke bulan purnama (hari ke-15), kemudian berakhir dengan bulan baru. Satu bulan memiliki 29 hari (bulan minor) atau 30 hari (bulan mayor), sedangkan setahun terdiri atas 354 hari. Bulan kabisat akan diselipkan setiap tiga tahun. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Hari Dan Bulan Interkalari Membentuk Satu Tahun
Tradisi Upacara Minum Teh Pernikahan Tionghoa
Tradisi Upacara Minum Teh Pernikahan Tionghoa
Meskipun pernikahan telah dimodernisasi dan mengikuti lebih banyak tren dari budaya Barat, upacara minum teh pernikahan Tionghoa di masa sekarang masih tetap menjadi tradisi pernikahan paling signifikan yang harus dilalui setiap pasangan ketika mereka menikah. Merencanakan upacara minum teh yang tepat dan melalui semua langkah dapat membutuhkan sedikit pekerjaan terutama dengan semua detail dari setiap tradisi. Apa pentingnya upacara minum teh dalam pernikahan Tionghoa? Upacara minum teh adalah cara yang penting bagi pengantin untuk menghormati dan menunjukkan rasa terima kasih mereka kepada orang tua mereka untuk semua tahun pengasuhan dan cinta. Pada gilirannya, keluarga akan mengungkapkan berkah bagi pengantin baru saat mereka memulai pernikahan sebagai suami istri. Upacara minum teh juga melambangkan bahwa kedua mempelai secara resmi menjadi bagian dari keluarga besar yang baru. Selama upacara, pengantin akan menyapa kerabat dengan gelar baru mereka sambil menyajikan teh untuk mereka. Kapan dan di mana upacara minum teh berlangsung? Upacara minum teh biasanya diadakan sebelum pernikahan yakni pada tanggal pertunangan yang menguntungkan, atau pada hari pernikahan di rumah masing-masing pasangan. Secara tradisional, upacara minum teh untuk keluarga pengantin pria biasanya dilakukan pada pagi hari setelah pengantin pria menjemput pengantin wanita pulang ke tempatnya. Kemudian upacara minum teh untuk pihak pengantin wanita dilakukan pada sore hari setelah ia pulang dari tempat pengantin pria. Disarankan untuk memeriksa dengan sesepuh dari kedua keluarga di awal perencanaan untuk memastikan apakah mereka memiliki preferensi pada waktu upacara dan siapa yang dilayani terlebih dahulu. Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk upacara minum teh? Hal-hal yang perlu dipersiapkan tentu saja teh. Teh Tiongkok seperti Pu’er, Tieguanyin atau teh melati dapat digunakan. Dua biji teratai dan kurma merah dapat ditambahkan ke dalam setiap cangkir, karena dikatakan membawa kesuburan dan keturunan bagi pasangan tersebut. Untuk upacara teh ini bisa menggunakan set perlengkapan teh mahar pengantin wanita. Jika memiliki keluarga yang lebih besar, pastikan telah menyiapkan cangkir yang cukup untuk semua orang. Juga dibutuhkan dua bantal merah, satu untuk pengantin pria dan satu lagi untuk pengantin wanita. Bantl ini diperlukan untuk berlutut saat menyajikan teh. Bagaimana prosedur upacara minum teh? Pasangan harus berlutut sambil menyajikan teh kepada orang yang lebih tua. Pengantin pria harus di sebelah kanan dengan pengantin wanita di sisi kirinya. Penatua laki-laki harus duduk di depan pengantin pria sedangkan penatua perempuan harus duduk menghadap pengantin wanita. Disarankan untuk memiliki “perempuan keberuntungan”, atau pengiring pengantin, dan dua pengiring pengantin untuk membantu selama upacara minum teh. Satu orang memegang teh dan hadiah di piring saji sementara yang lain menyerahkan teh. Orang lain dapat berdiri di belakang untuk memastikan selalu ada cukup teh hangat untuk mengisi ulang teko teh kecil. Setelah semuanya siap, kedua mempelai akan mulai menyajikan teh kepada kerabatnya sesuai urutan senioritas. Biasanya ini dimulai dengan orang tua terlebih dahulu, diikuti oleh kakek-nenek, paman dan bibi, saudara yang lebih tua, dan kemudian sepupu yang lebih tua. Namun, beberapa keluarga lebih suka menyajikan teh kepada kakek-nenek terlebih dahulu dan kemudian orang tua mereka. Pengantin pria adalah yang pertama menyajikan teh dan kemudian pengantin wanita mengambil gilirannya. Mereka harus melayani ayah dan kemudian ibu. Untuk setiap pasangan yang dilayani, harus ada empat cangkir teh di atas nampan teh. Selalu sajikan cangkir teh dengan kedua tangan dan sapa mereka dengan sebutan resmi mereka dalam keluarga. Setelah minum teh, orang tua akan memberikan hadiah berupa angpao atau perhiasan kepada pasangan tersebut. Pada saat yang sama, mereka akan memberikan kata-kata berkah dan menempatkan perhiasan pada pasangan pengantin. Upacara minum teh selesai ketika pasangan pengantin telah menyajikan teh kepada semua kerabat dari kedua keluarga. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Tradisi Upacara Minum Teh Pernikahan Tionghoa
Menuai Di Musim Gugur, Menyimpan Selama Musim Dingin
Menuai Di Musim Gugur, Menyimpan Selama Musim Dingin
秋收冬藏 Qiū shōu dōng cáng Menuai di musim gugur dan menyimpan selama musim dingin 秋 – qiū – musim gugur 收 – shōu – menuai/panen 冬 – dōng – musim dingin 藏 ­- cáng – menyimpan/menimbun Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén). Ungkapan ini menyatakan musim gugur berganti dengan musim dingin. Pada musim gugur panen, dan kemudian menyimpan hasil panen untuk pemakaian selama musim dingin. Adanya perubahan musim melambangkan bahwa manusia harus berencana dan membuat persiapan. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Menuai Di Musim Gugur, Menyimpan Selama Musim Dingin
Tanda Cinta Wanita Tiongkok di Jaman Dahulu
Tanda Cinta Wanita Tiongkok di Jaman Dahulu
Sachet wangi (Hanzi: 香囊, Pinyin: Xiāng náng) menjadi benda penting bagi wanita Tiongkok pada jaman dahulu untuk mengungkapkan perasaannya. Dalam beberapa drama kostum Tiongkok, kita biasanya melihat jika seorang wanita menyukai seorang pria, dia akan menyulam sachet dan memberikannya sebagai cara untuk mengekspresikan perasaannya. Ini adalah cerminan sejati dari cara wanita mengekspresikan perasaan mereka di jaman kuno. Hal ini dilakukan karena wanita pada jaman itu biasanya tidak mengungkapkan perasaannya secara terus terang, dan sachet adalah barang pribadi, sehingga menjadi salah satu tanda cinta terbaik. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Tanda Cinta Wanita Tiongkok di Jaman Dahulu
Kumpulan Ucapan Selamat Festival Perahu Naga
Kumpulan Ucapan Selamat Festival Perahu Naga
1. 偶尔的繁忙, Ǒu’ěr de fánmáng 不代表遗忘; bù dàibiǎo yíwàng; 夏日的到来, xià rì de dàolái, 愿你心情舒畅, yuàn nǐ xīnqíng shūchàng, 曾落下的问候, céng luòxià de wènhòu, 这一刻一起补偿, zhè yīkè yīqǐ bǔcháng, 所有的关心, suǒyǒu de guānxīn, 凝聚这条短信, níngjù zhè tiáo duǎnxìn, 祝端午节快乐! zhù duānwǔ jié kuàilè! Kesibukan sesekali tidak berarti melupakan, Musim panas telah tiba, Semoga selalu dalam suasana hati yang baik, Salam ini disampaikan, Untuk momen kebersamaan, Penuh dengan perhtaian dan kepedulian, Selamat Festival Perahu Naga! 2. 糯米是粘粘的思念, Nuòmǐ shì zhān zhān de sīniàn, 棕叶是清凉的装束, zōng yè shì qīngliáng de zhuāngshù, 龙舟是吉祥的快递, lóngzhōu shì jíxiáng de kuàidì, 香囊是快乐的包裹, xiāng náng shì kuàilè de bāoguǒ, 端午炎热的天气, duānwǔ yánrè de tiānqì, 已被欢乐屏蔽, yǐ bèi huānlè píngbì 你当然乐不思“暑”! nǐ dāngrán lè bù sī “shǔ”! 祝端午节快乐! zhù duānwǔ jié kuàilè! Beras ketan adalah pikiran yang lengket, Daun lontar adalah pakaian yang sejuk, Perahu naga adalah kurir pembawa keberuntungan, Bungkusan wewangian adalah paket bahagia, Cuaca panas Festival Perahu Naga telah diliputi oleh kegembiraan, Tentu saja sudah tidak ingin memikirkan “musim panas” lagi! Selamat Festival Perahu Naga! 3. 好酒清清淡淡, Hào jiǔ qīng qīng dàndàn, 越久越醇; yuèjiǔ yuè chún; 好朋友简简单单, hǎo péngyǒu jiǎn jiǎndān dān, 越久越真; yuèjiǔ yuè zhēn; 好缘份久久长长, hǎo yuán fèn jiǔjiǔ cháng cháng, 地老天荒。 dìlǎotiānhuāng. 真诚的友谊叫人终身难忘, Zhēnchéng de yǒuyì jiào rén zhōngshēn nánwàng, 祝端午节快乐! zhù duānwǔ jié kuàilè! Anggur yang baik jernih dan ringan, Makin lama makin murni; Teman yang baik itu sederhana, Makin lama makin akrab; Nasib baik selamanya, Persahabatan yang tulus tidak akan terlupakan seumur hidup. Selamat Festival Perahu Naga! Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
·tionghoa.org·
Kumpulan Ucapan Selamat Festival Perahu Naga