Bangsa Tiongkok menggunakan ranjau 500 tahun sebelum bangsa Eropa.
Qi Jiguang (Hanzi: 戚继光, Pinyin: Qī Jìguāng) seorang jenderal pada Dinasti Ming yang terkenal karena pertempurannya melawan perompak Jepang, harus menghadapi serangan terus-menerus dari pasukan berkuda Mongol ketika menghadapi komandan garnisun di Jizhou.
Dia memerintahkan untuk membuat kotak kayu khusus dengan roda baja khusus dan batu api yang bisa menyala jika kotak tersebut diinjak.
Lalu ia menyuruh menggali lubang yang cukup jauh dari benteng.
Di dalamnya diletakkan bubuk mesiu dan keping batu, lalu menyambungkan sumbunya ke kotak kayu.
Saat bangsa Mongol menyerang kembali, mereka menginjak kotak tersebut dan menyalakan peledak yang terkubur.
Banyak prajurit Mongol terbunuh karena ledakan itu.
Sejak itu, pasukan musuh tidak berani menyerang Jizhou lagi karena percaya bahwa jenderal Qi Jiguang menggunakan ‘iblis bawah tanah’, yang sebenarnya adalah ranjau pertama di dunia.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Kerang penghasil mutiara di lautan memang tidak punya kaki, tidak bisa bergerak, dan tidak bisa berenang. kerang terpaksa harus menjaga dirinya, dari apa yg masuk ke dalamnya, semua harus diproses dari kotoran, pasir dan debu pun mencemarinya, menyakitinya, dengan sabar membungkusnya selapis demi selapis. Semua proses pembentukan tidak seindah mutiara yang dihasilkan, namun melalui proses panjang ternyata semua itu menjadi mutiara yang terindah yang dimiliki oleh sebuah kerang.
Manusia juga sama, terkadang kita harus melewati pahit getirnya kehidupan, melewati banyak halangan, sakit hati, penderitaan, tetapi semua merupakan proses kematangan jiwa, proses pembelajaran, proses pelatihan kesabaran, yang pada waktunya nanti akan menjadi harga yang sangat berharga dengan nilai yang tiada taranya.
Memang segala sesuatu yang dikerjakan bila belum terasa hasilnya, dirasakan sangat lama, menguras semua tenaga dan pikiran. Tetapi bila waktunya tiba, kebahagiaan yang dirasakan dari setiap perjuangan, mampu menghilangkan semua beban dan penat di hati.
Tidak ada sesuatu yang muncul tanpa sebab. Yang penting selama ini perbuatan dan pikiran harus baik, dalam menerima hal-hal apapun, termasuk hal yang kurang baik. Harus ada filter dan saringan dalam mengolahnya yang bagus akan menjadi barang bagus, yang kurang bagus akan didaur ulang menjadi lebih bagus lagi.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
对牛弹琴
duìniútánqín
Bermain musik untuk sapi
对 – duì – kepada
牛 – niú – sapi
弹 – tán – bermain
琴 – qín – alat musik
Idiom Tiongkok ini berasal dari The Theory of Reason and Confusion (Hanzi: 理惑论, Pinyin: lǐ huò lùn) yang ditulis oleh Mou Rong (Hanzi: 牟融, Pinyin: Móu róng) pada Dinasti Han.
Idiom ini digunakan untuk menggambarkan penalaran bagi mereka yang tidak masuk akal, dan keanggunan bagi mereka yang tidak memahami keindahan.
Umumnya digunakan sebagai predikat dan objek dalam sebuah kalimat, dengan makna yang merendahkan.
Arti
Arti dari idiom ini adalah berbicara kepada orang yang tidak tepat, menjelaskan prinsip besar kepada orang-orang pandir.
Asal Usul
Pada masa dinasti Han Timur (25-220), hiduplah seorang terpleajar benama Mou Rong (Hanzi: 牟融, Pinyin: Móu róng) yang amat menguasai Buddhisme.
Ia mengajarkan Buddhisme kepada para pengikut ajaran Konfusius menggunakan buku karya Konfusius.
Karena tidak langsung menggunakan kitab suci Buddhisme untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para pengikut ajaran Konfusius tersebut, ia pun menuai protes dari mereka.
Mou Rong pun lantas menceritakan kisah seorang musisi bernama Gong Mingyi (Hanzi: 公明仪, Pinyin: Gōng Míngyí).
Suatu saat, Gong Mingyi memainkan nada yang rumit dengan semacam kecapi kepada sapi yang tengah merumput.
Sapi tersebut sama sekali tidak mempedulikan nada yang ia mainkan dan tetap merumput.
Kemudian Gong Mingyi memainkan nada yang mirip suara nyamuk, lalat, dan anak sapi.
Saat itulah sapi tersebut memberikan reaksi, mengibaskan ekornya dan menegakkan telinganya saat mendengar nada tersebut.
Mou Rong berkesimpulan bahwa mendiskusikan kitab suci Buddhisma dengan orang-orang yang belum pernah mempelajari Buddhisme sama saja dengan membuang-buang tenaga.
Beginilah asal usul idiom 对牛弹琴
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Taman Zhuozheng (Hanzi: 拙政园, Pinyin: Zhuōzhèng yuán) adalah taman yang terletak di Suzhou, merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO dan salah satu taman paling terkenal di Suzhou.
Taman ini terletak di 178 Northeast Street (东北街178号), Distrik Gusu.
Dengan luas 78 mu (Hanzi: 亩, Pinyin: mǔ) atau sekitar 5,2 hektar, ini adalah taman terbesar di Suzhou dan dianggap oleh beberapa orang sebagai taman terbaik di seluruh Tiongkok Selatan.
Sumber: Tumblr
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Kaisar Kangxi (Hanzi: 康熙, Pinyin: Kāngxī) dari Dinasti Qing adalah kaisar yang luar biasa.
Selain penguasa yang cakap, beliau juga berperan dalam mendorong munculnya banyak prestasi ilmiah.
Kangxi terutama tertarik pada matematika dan memerintahkan agar buku teks yang dipakainya, Intisari Matemtaika – Shu Li Jing Yun (Hanzi: 数理精蕴, Pinyin: Shùlǐ jīng yùn), diterjemahkan dari bahasa Manchu ke bahasa Han.
Kangxi juga membangun laboratorium kimia di istana untuk membuat obat-obatan barat.
Pada 1708, memerintahkan ekspedisi kartografi di seluruh negeri yang menghasilkan Atlas Seluruh Wilayah Kekaisaran / Atlas Kangxi (Hanzi:皇舆全览图 , Pinyin: Huáng yú quán lǎn tú). Ini kemudian dipakai sebagai dasar peta oleh ahli kartografi dari negara lain.
Kaisar Kangxi menemukan padi khusus yang akan siap panen dua bulan sebelum padi lainnya. Padi ini punya tangkai panjang dan kuat. Kangxi lalu mengembangkan jenis premium Padi Kekaisaran dari padi ini dan menganjurkan penanamannya di wilayah selatan.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Idiom Tiongkok: Mencintai Seseorang Sampai Kepada Orang Lain Atau Barang Yang Berhubungan Dengan Orang Itu – Ai Wu Ji Wu (爱屋及乌)
爱屋及乌
Ài wū jí wū
Mencintai seseorang sampai kepada orang lain atau barang yang berhubungan dengan orang itu
爱 – ài – cinta
屋 – wū – rumah
及 – jí – dan
乌 – wū – burung gagak
Asal Usul
Setelah Raja Zhou Wu Wang (Hanzi: 周武王, Pinyin: Zhōu wǔwáng) menaklukkan Zhao Ge (Hanzi: 朝歌, Pinyin: Zhāogē), ibukota Dinasti Shang (1600 SM – 1100 SM), dan mendirikan Dinasti Zhou (1100 SM – 256 SM), beliau bertanya kepada penasehatnya, Jiang Taigong (Hanzi: 姜太公, Pinyin: Jiāng tàigōng), apa yang harus dilakukan terhadap rakyat yang ditinggalkan oleh Raja Shang Zhou Wang (Hanzi: 商纣王, Pinyin: Shāng zhòu wáng) yang sudah dikalahkan.
Jiang Taigong berkata, “Menurut nasehat yang hamba dengar, jika kita mencintai seseorang, kita juga harus mencintai burung gagak yang tinggal di atas rumah orang itu. Jika kita membenci seserorang, kita juga harus membenci pengikut dan pelayannya. Raja Shang terkenal akan kelakukan jahatnya, oleh karena itu semua bawahannya pun harus dihukum.”
Akan tetapi Zhou Gong (Hanzi: 周公; Pinyin: Zhōu Gōng) memberi nasehat yang bertolak belakang.
Melalui berbagai pertimbangan, akhirnya Raja Zhou Wu Wang menerima nasehat Zhou Gong dan membebaskan rakyat Raja Shang Zhou Wang, mengijinkan mereka pulang ke tanah kelahiran mereka untuk menjaga diri mereka sendiri.
Inilah asal muasal dari idiom 爱屋及乌.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Jembatan Anji aka Jembatan Zhaozhou, Jembatan Batu Lengkung Tertua di Dunia
Jembatan Anji (Hanzi:安济桥, Pinyin: Ān jì qiáo), dikenal juga sebagai Jembatan Zhaozhou (Hanzi:赵州桥, Pinyin: Zhào zhōu qiáo) berada di atas sungai Nanxuan, yang terletak di Kabupaten Zhao, Kota Shijiazhuang, Propinsi Hebei.
Jembatan ini dirancang dan dibangun oleh Li Chun (Hanzi: 李春, Pinyin: Lǐ chūn) pada masa Dinasti Sui (581-618), merupakan salah satu dari Empat Harta Karun Hebei (Hanzi: 华北四宝, Pinyin: Huáběi sì bǎo), dan memiliki sejarah lebih dari 1400 tahun.
Meskipun terjadi banjir dan gempa bumi, jembatan ini masih tetap utuh dan kuat.
Struktur jembatan ini dikenal sebagai bahu terbuka.
Desain jembatan ini baru muncul di Eropa 700 tahun kemudian.
Jembatan Anji dibangun dengan bata dari bata kapur hijau dan putih yang terdapat di sana, dan disusun dalam barisan.
Jembatan ini memiliki rentang yang luas dan lengkung yang rendah.
Selain itu, dua lengkung kecil bisa ditemukan di setiap ujung lengkungan jembatan.
Desain ini membagi berat jembatan dan juga memungkinkan air mengalir dengan bebas, sehingga mengurangi dampak banjir terhadap jembatan.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Idiom Tiongkok – Menahan Pasukan Tanpa Bergerak (按兵不动)
按兵不动
ànbīngbùdòng
Menahan pasukan tanpa bergerak
按 – àn – menahan
兵 – bīng – tentara
不 – bù – tidak
动 – dòng – bergerak
Arti
Mamiliki kekuatan namun tetap menunggu saat yang tepat untuk bertindak.
Asal Usul
Pada periode Musim Semi dan Musim Gugur (770 SM – 476 SM), Zhao Jianzi (Hanzi: 赵简子, Pinyin: Zhàojiǎnzi), pejabat senior Jin, sedang mempersiapkan serangan ke Negara Wei.
Ia mengutus Shi Mo ke Negara Wei untuk menjalankan misi pengintaian, yang akhirnya membuat Shi Mo menghabiskan waktu setengah tahun di sana.
Saat Shi Mo kembali, Zhao Jianzi bertanya kepadanya, “Apa yang membuatmu begitu lama di Negara Wei?”.
Shi Mo menjawab, “Jika kemungkinan besar kita akan menghadapi bahaya dalam usaha kita mendapatkan sesuatu, akan lebih baik kalau kita tidak mencoba-coba. Raja Wei adalah orang yang berwawsan luas. Ia dibantu banyak orang berbakat dengan kemampuan unggul dan negara itu diurus dengan baik. Kita tidak bolah bertindak gegabah saat menghadapi mereka.”
Diyakinkan oleh analisa Shi Mo, Zhao Jianzi menahan tentaranya di posisi masing-masing dan tidak melakukan apapun, menunggu kesempatan yang tepat untuk menyerang.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Pemahaman atau pengertian dasar tentang 8 Anjuran yang selalu disampaikan yaitu sebagai berikut :
1. Belajar Tao tidak ada ikatan.
Disini kata “ikatan” pengertiannya lebih ke arah “BEBAN “, jadi jangan menjadikan diri kita terbebani oleh Agama, justru sebaliknya memeluk suatu Agama bertujuan meringankan beban hidup atau kehidupan kita. Belajar Tao diajarkan Bicara, Kelakuan dan Amal baik, tujuannya supaya dalam kehidupannya seseorang dapat mengurangi gesekan negatif dengan orang lain, bahkan disukai banyak orang.
2. Rendah hati tapi tidak minder.
Percaya diri namun tidak kolot, menghargai diri tetapi bukan sombong. Tujuannya mengajarkan kita untuk selalu mengendalikan mental dan emosi secara fleksibel mengikuti arus kenyataan kehidupan tanpa benturan-benturan ekstrem.
3. Cuen Se Cung Tao, Fu Tao Wei Tao.
Setia membela mendukung mengembangkan dan memajukan Tao. Ini adalah konsekuensi positif yang mengikat secara hakekat pada diri masing-masing umat Tao (yang menganggap dirinya seorang Tao), karena Tao itu harus ada dalam hati yang terdalam dari kita semua, bukan cuma untuk alat pembungkus atau mengemas diri saja.
4. Hati dan batin yg bersih dan baik (Hao Sing Jang).
Tujuannya menanam dan memupuk moral kebaikan, ketulusan dan kesabaran sehingga mengurangi duri-duri tajam pada diri kita yang berpotensi menyakiti org lain.
5. Menganggap sesama umat Tao adalah satu keluarga.
Tujuannya menciptakan ikatan dan keakraban yang sifatnya kekeluargaan yang hangat dan saling membantu secara positif.
6. Tidak bikin-bikin dan menyebarkan serta gampang kena isu-isu atau gosip.
Tujuannya tidak membuat hal atau masalah menjadi negatif, namun justru menyelesaikan segala masalah secara dini.
7. Kemajuan tergantung diri sendiri.
Tujuannya agar setiap umat Tao dapat benar-benar berkonsentrasi pada usaha belajar Tao nya masing-masing demi kemajuan Tao-nya juga, bukan malah tanpa arah justru malah mempelajari Tao yang tidak benar.
8. Wei Fu Taoyu (membela dan mendukung Taoyu).
Sudah selayaknya sebagai satu keluarga Tao kitalah yang saling menjaga, mendorong dan memajukan sesama Taoyu sebelum orang lain. Tuhan YME (dan pada Dewa dewi) pasti akan memberkati dan memberi jalan bagi yang positif.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
三从四德
Sāncóngsìdé
Tiga Kepatuhan dan Empat Kebajikan
三 – sān – tiga
从 – cóng – kepatuhan
四 – sì – empat
德 – dé – kebajikan
Tiga Kepatuhan dan Empat Kebajikan adalah kode etik dan moralitas yang digunakan untuk membatasi wanita dalam masyarakat feodal Tiongkok kuno.
Istilah “tiga kepatuhan” pertama kali muncul dalam klasik Konfusianisme Zhou dan Han “Upacara Ritual, Pakaian Berkabung, Biografi Zixia”.
Ketika membahas batas waktu bagi seorang wanita yang sudah menikah, masa berkabung suaminya dan ayahnya (tiga tahun untuk suaminya dan satu tahun untuk ayahnya), dikatakan bahwa “Wanita memiliki ‘tiga kepatuhan’. Jika mereka tidak menikah, mereka mematuhi ayah mereka, tetapi ketika mereka menikah, mereka menuruti suaminya.
Istilah “Empat Kebajikan” dapat ditemukan di “Zhou Li, Tian Guan, Nei Zai”.
Apa itu Tiga Kepatuhan?
Yang disebut “tiga kepatuhan” mengacu pada kepatuhan kepada ayah sebelum menikah, kepatuhan kepada suami setelah menikah, kepatuhan kepada anak setelah suami meninggal.
Artinya anak perempuan harus menuruti ajaran orang tuanya sebelum menikah, dan tidak seenaknya menyanggah perintah orang yang lebih tua, karena yang lebih tua memiliki pengetahuan sosial yang kaya dan makna pembimbing yang mendasar.
Berbakti kepada yang lebih tua, dan mendidik yang muda.
Jika suamiya meninggal, ia harus mematuhi tugasnya, mencari cara untuk membesarkan anak-anak, dan menghormati filosofi hidup anak-anak mereka.
Apa itu Empat Kebajikan?
Yang disebut “empat kebajikan” mengacu pada moralitas, ucapan, penampilan, dan pekerjaan.
Artinya, untuk menjadi seorang wanita, hal pertama dan terpenting adalah moralitas.
Kedua, “kata-kata”. Harus memiliki pengetahuan dan pengembangan diri, ucapan yang benar, dan bahasa yang tepat.
Ketiga, “penampilan”, yang menunjukkan bahwa seseorang harus bermartabat dan bijaksana, tidak sembrono.
Keempat adalah “pekerjaan”. Yaitu, cara menjalankan keluarga.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Idiom Tiongkok – Kenali Diri Dan Musuh Kamu, Seratus Pertempuran Tidaklah Berbahaya (知己知彼百战不殆)
知己知彼百战不殆
Zhījǐzhībǐ bǎizhànbùdài
Kenali diri dan musuh kamu, seratus pertempuran tidak berbahaya
知 – zhī – mengetahui
知彼 – zhī bǐ – memahami musuh
百 – bǎi – seratus
战 – zhàn – pertempuran
不殆 – bù dài – tidak berbahaya
Idiom ini berarti bahwa jika kamu dapat memahami situasi musuh dan kondisi kamu secara menyeluruh, tidak akan ada bahaya dalam seratus pertempuran.
Idiom ini dikutip dari Sun Tzu: Konspirasi (Hanzi: 孙子·谋攻篇, Pinyin: Sūnzi·móu gōng piān).
Hanya dengan mengenal diri sendiri dan mengetahui musuh, maka dapat aman dalam seratus pertempuran.
Ini dapat terlihat dalam kasus militer Pertempuran Guandu dan Pertempuran Chibi .
Jika kamu tidak mengenal musuh tetapi mengenal diri sendiri, kamu akan menang dan kalah.
Jika kamu tidak mengenal musuh atau dirimu sendiri, kamu akan terancam dalam setiap pertempuran.
Jika kamu tidak mengerti musuh tetapi hanya memahami diri sendiri, kamu akan sama-sama mungkin menang atau kalah.
Jika kamu tidak memahami baik musuh maupun diri sendiri, kamu hanya akan kalah setiap pertempuran.
Ini berarti bahwa dalam perang, jika kamu memahami musuh maupun dirimu sendiri, kamu tidak akan pernah kalah dalam seratus pertempuran.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
问心无愧
Wènxīn wúkuì
Hati nurani yang bersih
问 – wèn – bertanya
心 – xīn – hati
无 – wú – tanpa
愧 – kuì – malu
Idiom ini menggambarkan perilaku psikologis, yang telah menarik perhatian dan eksplorasi semua orang, dan telah merangkum berbagai pencapaian dan pengalaman.
Ada 5 hal yang berhubungan dengan hati nurani yang bersih ini.
1. Bertanya pada diri sendiri adalah fokus utama untuk menjelaskan hati nurani yang bersih, dan juga merupakan salah satu arti dari hati nurani yang bersih.
“Tanya hatimu” bukanlah orang lain yang bertanya pada hatimu, tapi paling-paling orang lain membantumu dan membimbingmu untuk bertanya pada dirimu sendiri, kamu bertanya pada dirimu sendiri.
Misalnya, tanyakan pada diri sendiri, jadi bertanya pada diri sendiri adalah fokus utama dari hati nurani yang bersih.
2. Menjadi layak adalah hasil dari menjelaskan hati nurani, dan itu juga merupakan arti kedua dari memiliki idiom hati nurani yang bersih.
Malu adalah sejenis reaksi, perwujudan ketenangan pikiran; malu adalah jenis reaksi lain, itu adalah reaksi qi dan darah yang mengalir ke hulu.
Menanyakan apakah ada satu atau tidak memiliki dua reaksi.
Ini adalah metode untuk orang untuk memahami pikiran, dan itu juga merupakan inti dari hati nurani yang bersih.
3. Sebab-akibat adalah cara untuk menjelaskan hati nurani yang bersih, dan juga apa artinya memiliki hati nurani yang bersih.
Malu adalah reaksi, akibat dari bertanya, dan tidak ada rasa malu tanpa bertanya.
Oleh karena itu, hati nurani yang bersih menekankan hubungan logis antara sebelum dan sesudah, yang termasuk dalam kategori berpikir logis dan memiliki arti verifikasi.
4. Terlihat dan tidak berwujud, adalah cara untuk menjelaskan hati nurani yang bersih, tetapi juga arti dari hati nurani yang bersih.
Malu lebih dekat dengan kategori berwujud, dan pertanyaan lebih dekat dengan kategori tidak berwujud dan kesadaran.
Misalnya, kamu dapat melihat wajahnya menjadi merah dan biru untuk sementara waktu, dan dia mengatakan bahwa dia tidak berbohong.
Rasa malu itu ada dalam jangkauan yang terlihat, jangkauan yang nyata.
Melihat yang tidak terlihat dengan yang terlihat adalah kebijaksanaan yang jelas.
5. Hubungan antara psikologi dan fisiologi adalah cara untuk menjelaskan hati nurani yang bersih, dan juga merupakan makna komprehensif dari hati nurani yang bersih.
Hati nurani yang bersih adalah masalah psikologis, dan rasa malu adalah fenomena fisiologis.
Menghubungkan fisik dan psikologis adalah cara terbaik untuk menjelaskan hati nurani yang bersih, dan juga satu-satunya cara untuk memahami arti dari hati nurani yang bersih.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Pepatah Tiongkok – Lakukan Apa Yang Bisa Dilakukan, Lakukan Yang Terbaik (量力而行,且尽力而为)
量力而行,且尽力而为
Liànglì ér xíng, qiě jìnlì ér wéi
Lakukan apa yang bisa dilakukan dan lakukan yang terbaik
量 – liàng – kuantitas, jumlah
力 – lì – tenaga, kekuatan, daya
而行 – ér xíng – melakukan
且 – qiě – dan
尽 – jìn – berusaha sebisanya
而为 – ér wéi – untuk
Arti Pepatah Tiongkok ini adalah melakukan apa yang bisa dilakukan, lakukan yang terbaik dengan seluruh kekuatan dan sepenuh hati.
Dalam menjalani hidup, ambil inisiatif dan lakukan yang terbaik, sesuai dengan kemampuan.
Selamat pagi, selamat beraktivitas!
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Kuda Putih Merumput Dengan Santai Di Padang Rumput (白驹食场)
白驹食场
Bái jū shí chǎng
Kuda putih merumput dengan santai di padang rumput
Dikutip dari Seribu Karakter Klasik (Hanzi: 千字文, Pinyin: Qiānzì Wén)
白 – bái – putih
驹 – jū – kuda
食 – shí – makan
场 – chǎng – tempat/padang rumput
Pada masa Tiongkok kuno, seekor kuda yang bagus sangat berharga karena mampu membawa orang ke mana pun dalam sekejap.
Makanan menjadi hal sangat penting bagi orang Tiongkok, seperti halnya rumput bagi seekor kuda yang bagus.
Ada idiom Tiongkok yang berbunyi, kekuatan kuda dibuktikan dengan perjalan jarak jauh yang ditempuhnya (路遥知马力, 日久见人心)
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
义结金兰
yì jié jīnlán
Berteman baik
Ini adalah salah satu idiom Tiongkok yang terdiri dari 4 aksara.
Kata emas -jin (Hanzi:金, Pinyin: jīn) dalam idiom ini untuk melambangkan ketangguhan.
Sedangkan kata anggrek – lan (Hanzi:兰, Pinyin: lán) sebagai metafora untuk wewangian.
Jinlan, menggambarkan persahabatan yang begitu dalam.
Awalnya mengacu pada emosional antara teman-teman.
Kemudian, itu digunakan sebagai simbol untuk menjalin pertemanan yang sangat cocok dan bersumpah sebagai saudara dan saudari.
Hal ini dapat dilihat dalam Kisah Tiga Kerajaan (Hanzi: 三国演义, Pinyin: sānguó yǎnyì), Liu Bei, Guan Yu, dan Zhang Fei berada di Taoyuan di mana bunga-bunga bermekaran penuh di belakang Desa Zhang Fei di Kabupaten Zhuo.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Idiom Tiongkok: Manusia Berencana Tapi Tuhan Yang Menentukan (人算不如天算)
人算不如天算
Rén suàn bùrú tiān suàn
Perhitungan manusia tidak sebanding dengan perhitungan Tuhan, manusia berencana tetapi Tuhan yang menentukan
人 – rén – orang, manusia
算 – suàn – perhitungan
不如 – bùrú – tidak sebaik
天 – tiān – langit, Tuhan
Asal Usul Idiom Tiongkok 人算不如天算
Suatu hari di masa Tiga Kerajaan (Hanzi: 三国, Pinyin: sānguó), Zhuge Liang (Hanzi: 诸葛亮, Pinyin: zhūgéliàng) sebagai penasihat Bangsa Shu merencanakan agresi ke Bangsa Wei.
Prajurit Shu telah berhasil menekan prajurit Wei di lembah, tidak ada cara untuk melarikan diri dari serangan itu (ada api di satu sisi dan dinding curam di sisi lain).
Zhuge Liang telah menghitung rencana itu dengan sangat baik.
Tapi tiba-tiba, angin arah berubah dan meniup api ke arah lain.
Jadi, Prajurit Wei bisa lolos dari serangan prajurit Shu.
Ketika itu terjadi, Zhuge Liang berkata, “Aku telah merencanakan dengan sangat baik, tetapi Tuhan mengatur rencana lain.”
Arti Idiom Tiongkok 人算不如天算
Arti dari idiom ini ini adalah manusia hanya bisa berencana dan berusaha dengan maksimal, tetapi pada akhirnya Tuhan juga lah yang menentukan berhasil atau tidaknya.
Meski begitu, bagaimanapun hasilnya, Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk kita, walaupun terkadang sulit dipahami di saat awal.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Idiom Tiongkok : Perjalanan Jauh Membuktikan Kekuatan Seekor Kuda ( 路遥知马力,日久见人心)
路遥知马力,日久见人心
lù yáo zhī mǎ lì, rì jiǔ jiàn rén xīn
Perjalanan yang jauh dapat membuktikan kekuatan seekor kuda.
Butuh waktu lama untuk membuktikan hati seseorang.
路遥 – lù yáo – perjalanan jauh
知 – zhī – mengetahui
马力 – mǎ lì – kekuatan kuda
日久 – rì jiǔ – waktu yang lama
见 – jiàn – bertemu
人心 – rén xīn – hati seseorang
Arti idiom ini adalah kekuatan kuda hanya bisa diketahui saat perjalanan jauh. Setelah melalui banyak hal dan waktu yang lama barulah bisa mengenali baik buruknya hati manusia.
Ada cerita menarik di bali idiom ini.
Cerita yang mengisahhkan tentang Lu Yao (Hanzi: 路遥, Pinyin: lù yáo) dan Ma Li (Hanzi: 马力, Pinyin: mǎ lì).
Ma Li pergi ke Beijing untuk mengikuti ujian.
Dia jatuh sakit di tengah jalan dan sangat miskin.
Untungnya, tuan tanah Lu Yao menerimanya dan merawatnya selama 3 tahun.
Ma Li pergi ke Beijing untuk mengikuti ujian, mendapat pilihan teratas dan direkrut sebagai menantu lelaki kaisar (Hanzi: 驸马, Pinyin: fùmǎ).
Pada saat ini, keluarga Lu Yao tertimpa bencana kebakaran, dan keluarganya bangkrut.
Lu Yao tidak punya pilihan selain pergi ke Beijing untuk mencari Ma Li untuk meminta bantuan.
Setelah bertemu dengan Ma Li, Ma Li tidak menyebutkan apa pun untuk membantu.
Ma Li hanya membiarkan Lu Yao bersenang-senang di ibu kota.
Lu Yao marah dan pergi.
Ma Li mengirim prajurit untuk menahan Lu Yao.
Lu Yao hanya diijinkan untuk mundur 1 mil setiap hari, dan jika dia berjalan satu mil lagi, dia harus kembali sejauh dua mil.
Pada hari yang sama, Lu Yao berjalan 5 mil lagi dan kemudian mundur 10 mil.
Lu Yao marah dan memaki Ma Li karena tidak tahu berterima kasih.
Selama penahanan, para prajurit memperlakukan Lu Yao dengan sopan dan menawarkan persembahan yang lezat.
Lu Yao berjalan mondar-mandir seperti ini, dan butuh waktu 3 tahun sebelum dia kembali ke rumahnya.
Lu Yao melihat rumah yang dulu terbakar itu sekarang berubah menjadi rumah yang asri.
Ternyata Ma Li tidak ingin Lu Yao kembali terlalu dini, tetapi dia ingin membangun rumah ini untuknya sebagai imbalan atas keselamatannya.
Lu Yao tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela nafas.
Lu Yao mengetahui hati Ma Li yang sebenarnya.
Ada juga versi lainnya.
Lu Yao dan Ma Li adalah teman baik.
Ayah Lu Yao adalah seorang pengusaha kaya dan ayah Ma Li adalah pelayan keluarga Lu Yao.
Meskipun ini adalah hubungan tuan-pelayan, hubungan antara keduanya sangat baik.
Mereka membaca bersama dan bermain bersama.
Ketika saatnya berbicara tentang pernikahan, Lu Yao kaya dan berkuasa, dan mudah untuk mendapatkan istri.
Tapi Ma Li miskin dan tidak mampu melamar gadis untuk diperistri.
Suatu hari, seorang mak comblang menawarkan Ma Li untuk menikahi seorang gadis.
Ma Li sangat senang, tetapi si gadis meminta mahar yang mahal.
Ma Li harus meminta bantuan teman baiknya Lu Yao.
Lu Yao berkata : “Meminjam uang boleh saja, tapi aku akan datang untukmu tiga hari sebelum menikah dan memasuki kamar pengantin.”
Ma Li bergegas dalam kemarahan, tetapi tidak ada cara lain.
Ma Li tidak bisa menjadi bujangan seumur hidup.
Jadi dia harus menyetujui hal ini, dan menerimanya.
Pada hari keempat, itu adalah kamar pengantinnya, dan dia merasa kesal.
Saat hari mulai gelap, dia masuk ke kamar pengantin, menutup kepalanya, dan tidur.
Pengantin wanita bertanya: “Suamiku, mengapa belajar sepanjang malam selama tiga malam pertama, tetapi tertidur dengan kepala tertutup hari ini?”.
Baru saat itulah Ma Li tahu bahwa Lu Yao telah membuat lelucon besar untuknya, yang benar-benar membuatnya bahagia dan menjengkelkan.
Sejak itu, Ma Li bersumpah untuk belajar keras dan mendapatkan pilihan teratas dalam ujian.
Kemudian, Ma Li diterima dan menjadi pejabat tinggi di Beijing.
Temperamen Lu Yao yang tidak terkendali dan terlalu berani membuat usahanya bangkrut.
Lu Yao teringat Ma Li untuk meminjam uang.
Lu Yao berdiskusi dengan istrinya untuk pergi ke Beijing untuk meminta Ma Li.
Ma Li sangat senang melihat Lu Yao dan memperlakukannya dengan hangat.
Lu Yao menjelaskan niatnya, tetapi Ma Li berkata: “Minumlah! Minum anggur ini!”
Ma Li tidak bermaksud membantunya sama sekali.
Lu Yao sangat kesal selama beberapa hari, dan Ma Li berkata: “Kakak Lu, pulanglah, jangan sampai istrimu mengkhawatirkanmu!”
Lu Yao pulang dengan marah dan frustrasi.
Sebelum memasuki rumah, Lu Yao mendengar orang menangis dan bergegas masuk.
Lu Yao melihat istri dan anak-anaknya menjaga peti mati dan menangis dengan sedih.
Anggota keluarga terkejut dan senang ketika melihat Lu Yao masuk.
Ternyata Ma Li mengirim seseorang untuk mengantarkan peti mati dan berkata: “Setelah Lu Yao tiba di ibukota, dia jatuh sakit parah dan meninggal karena pengobatan yang tidak efektif!”
Lu Yao menjadi kesal.
Lu Yao membuka peti mati dan melihat bahwa peti itu penuh dengan emas dan perak.
Ada catatan di atasnya: “Anda membiarkan istri saya menjaga kamar tiga hari, dan saya membuat istri Anda menangis.”
Ada juga cerita lainnya lagi.
Pada Dinasti Song, diceritakan ada dua orang yang bernama Lu Yao dan Ma Li.
Lu Yao adalah seorang pria terhormat di Nanjing, kaya dan murah hati.
Ma Li adalah keponakan Ma Han, bawahan Hakim Baozheng di Prefektur Kaifeng.
Ma Li adalah seorang sarjana miskin pada saat itu.
Awalnya memiliki keinginan untuk mengikuti ujian.
Ketika berjalan ke Nanjing, dia kelelahan dan sakit parah. Ma Li terjebak di penginapan.
Kemudian ditolong oleh Lu Yao.
Setelah tiba di kediaman Lu Yao, Ma Li tidak menjelaskan hubungannya dengan Ma Han.
Lu Yao menerimanya dengan hangat
Dia memberikan perawatan medis dan mengosongkan rumah untuk Ma Li belajar.
Lu Yao menghargai bakat dan pembelajaran Ma Li, dan keduanya berteman baik.
Setelah Ma Li pulih, Lu Yao mempersembahkan dua ratus tael perak untuk membantunya pergi ke Kaifeng mengikuti ujian.
Sejak itu Lu Yao kehilangan komunikasi dengan Ma Li.
Bertahun-tahun kemudian, Lu Yao mengalami kebakaran di rumahnya.
Dia pergi ke Kaifeng untuk mencari pertolongan Ma Li.
Tanpa diduga, setelah tiba di kediaman Ma Li, Ma Li tidak ada di rumah dan keluarganya tidak menerima Lu Yao.
Lu Yao berpikir bahwa Ma Li tidak mengingat perasaan lamanya dan pergi dengan marah.
Setelah Ma Li pulang dan mendengar kabar dari keluarganya, dia tahu bahwa Lu Yao telah pergi.
Sambil memarahi keluarganya karena bersikap kasar, dia mengirim keluarganya yang bernama Ding Rijiu untuk mengejar Luyao dengan cepat.
Setelah bertemu dengan Lu Yao, Ma Li menjelaskan keseluruhan cerita.
Keduanya menyelesaikan kesalahpahaman mereka.
Ma Li membawa keluarga Lu Yao ke Kaifeng.
Jadi, muncullah idiom, perjalanan jauh mengetahui tenaga kuda, hati orang-orang akan terlihat seiring waktu.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
36 Panglima Langit( 三十六官將 )
( Sa Cap Lak Ciong Kun – San Shi Liu Dian Cian Jin )
1. 张圣者 Zhang Sheng Zzhe
2. 萧圣者 Xiao Sheng Zhe
3. 刘圣者 Liu Sheng Zhe
4. 连圣者 Lian Sheng Zhe
5. 黄仙官 Huang Xian Guan
6. 江仙官 Jiang Xian Guan
7. 康舍人 Kang She Ren
8. 金舍人 Jin She Ren
9. 马龙官 Ma Long Guan
10. 伍灵官 Wu Ling Guan
11. 勤仙姑 Qin Xian Gu
12. 何仙姑 He Xian Gu
13. 李仙姑 Li Xian Gu
14. 纪仙姑 Ji Xian Gu
15. 鎖大将 Suo Da Jiang
16. 枷大将 Jia Da Jiang
17. 缚大将 Fu Da Jiang
18. 拿大将 Na Da Jiang
19. 必大将 Bi Da Jiang
20. 龙大将 Long Da Jiang
21. 虎伽罗 Hu Jia Luo
22. 马伽罗 Ma Jia Luo
23. 移山大将 Yi Shan Da Jiang
24. 倒海大将 Dao Hai Da Jiang
25. 食鬼大将 Shi Gui Da Jiang
26. 吞精大将 Tun Jing Da Jiang
27. 邓元帅 Deng Yuan Shuai
28. 岳元帅 Yue Yuan Shuai
29. 殷元帅 Yin Yuan Shuai
30. 高元帅 Gao Yuan Shuai
31. 康元帅 Kang Yuan Shuai
32. 赵元帅 Zhao Yuan Shuai
33. 王元帅 Wang Yuan Shuai
34. 李元帅 Li Yuan Shuai
35. 杨元帅 Yang Yuan Shuai
36. 辛元帅 Xin Yuan Shuai
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Tiongkok adalah negara yang sangat besar baik dari segi tanah maupun jumlah penduduknya. Konsep Tiongkok bagian utara dan selatan berasal dari perbedaan iklim, geografi, budaya, dan sifat fisik. Orang Tiongkok selalu mendefinisikan diri mereka sebagai orang utara atau selatan ketika mereka bersosialisasi. Kita dapat dengan mudah mengidentifikasi perbedaan orang utara dan orang selatan menurut penampilan, karakteristik, dialek, dan makanan yang mereka makan.
Apa yang membedakan Tiongkok bagian utara dan selatan?
Tiongkok dibagi menjadi Tiongkok bagian utara dan selatan oleh Garis Qinling-Huaihe (secara harfiah berarti Garis Pegunungan Qinling-Sungai Huai) berasal dari zaman neolitik. Namun, secara budaya, pembagiannya lebih ambigu. Di provinsi timur seperti Jiangsu dan Anhui, Sungai Yangtze kadang dianggap sebagai batas utara-selatan alih-alih Sungai Huai.
Beda orang Tiongkok utara dan selatan
1. Penampilan
Secara umum, orang Tiongkok bagian utara lebih tinggi, mata lebih sipit, kulit lebih cerah, dan wajah lebih panjang.
Orang Tiongkok bagian selatan bertubuh lebih pendek, mata bulat besar, kulit lebih gelap, wajah bulat, dan leher lebih pendek.
Keanekaragaman tersebut terbentuk karena adaptasi manusia terhadap iklim dan pola makan.
2. Karakter penduduk
Orang Tiongkok bagian utara lebih blak-blakan dan langsung, lucu, suka berteman.
Sebaliknya, orang Tiongkok bagian selatan lebih pendiam, berhati-hati, dan detail dalam perencanaan.
3. Dialek
Meskipun Tiongkok menggunakan bahasa Tionghoa, yang berdasarkan dialek Beijing-Utara, ada lebih dari 100 dialek di Tiongkok.
Ini dapat menjelaskan mengapa orang utara berbicara bahasa Tionghoa dengan lebih baik. Anda dapat dengan mudah memahami dialek orang utara, bahkan dengan aksen utara (rhotik).
Di sisi lain, ada dialek yang lebih sulit dipahami di Tiongkok selatan, termasuk bahasa lokal dari banyak kelompok minoritas, seperti Zhuang, Yao, dan Miao.
Dialek selatan lebih sulit untuk dipahami, kebanyakan dari mereka berasal dari Yue (misalnya Kanton), Minnan (misalnya Hokkien), Wu (misalnya Shanghai), Hakka (misalnya Taiwan), Xiang (misalnya Hunan) atau Gan (misalnya Jiangxinese).
4. Makanan
Karena iklim yang berbeda, bagian utara menghasilkan gandum, bersama dengan jagung, sayuran akar, dan kubis, sedangkan bagian selatan menghasilkan terutama beras, bersama dengan terong, tomat, dan varietas sayuran berdaun.
Orang Utara makan lebih banyak roti kukus (mantou), mie, pangsit, dan makanan berbasis gandum lainnya, sementara orang Selatan makan lebih banyak makanan berbasis nasi.
Buah dari utara dan selatan juga berbeda. Sebagian besar apel, melon, dan persik tumbuh di utara, sedangkan selatan menghasilkan lebih banyak buah tropis seperti mangga, pisang, kelapa, dan leci.
Ketika orang pergi untuk membeli bahan makanan, orang utara akan membeli banyak sekaligus. Disisi lain, orang selatan lebih suka membeli makanan setiap hari untuk kesegaran dan dalam jumlah yang lebih kecil.
5. Kebiasaan “minum”
Di Tiongkok bagian selatan, kamu cenderung lebih sering bertemu dengan orang minum teh. Mereka minum bir / arak hanya untuk kebutuhan sosial. Sedangkan di Tiongkok bagian utara, mereka lebih dan sangat sering minum bir / arak.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Kumpulan Teka Teki Binatang Dalam Bahasa Tionghoa
1.
耳朵长尾巴短,
Ěrduǒ cháng wěibā duǎn,
紅紅眼睛白毛衫,
hóng hóng yǎnjīng bái máo shān,
三瓣嘴儿胆子小,
sān bàn zuǐ er dǎnzi xiǎo,
蹦蹦跳跳惹人欢。
bèng bèngtiào tiào rě rén huān.
Telinganya panjang dan ekornya pendek,
Matanya merah, memakai jaket putih,
Mulutnya pemalu,
Senantiasa melompat-lompat membuat orang senang.
Binatang apakah itu?
Mau tahu jawabannya….klik di sini .
2.
又有脚,
Yòu yǒu jiǎo,
又有手,
yòu yǒu shǒu,
坐着像人,
zuòzhe xiàng rén,
趴着像狗。
pāzhe xiàng gǒu.
Punya tangan,
Punya kaki,
Saat duduk seperti orang,
Saat berbaring seperti anjing.
Binatang apakah itu?
Mau tahu jawabannya….klik di sini .
3.
耳大嘴巴翘,
Ěr dà zuǐbā qiào,
全身都是宝,
quánshēn dōu shì bǎo,
吃了就睡觉,
chīle jiù shuìjiào,
走路哼哼叫。
zǒulù hēng hēng jiào.
Telinga dan mulut besar,
Seluruh tubuhnya berharga,
Tidur setelah makan,
Bersenandung saat berjalan.
Binatang apakah itu?
Mau tahu jawabannya….klik di sini .
4.
四季穿皮袄,
Sìjì chuān pí ǎo,
晚上站岗哨,
wǎnshàng zhàn gǎngshào,
发现有情况,
fāxiàn yǒu qíngkuàng,
立即汪汪叫。
lìjí wāngwāng jiào.
Empat musim memakai jaket kulit,
Adalah penjaga di malam hari,
Ada situasi mencurigakan,
Segera menggonggong.
Binatang apakah itu?
Mau tahu jawabannya….klik di sini .
5.
身子像条绳,
Shēnzi xiàng tiáo shéng,
趴在地上行,
pā zài dìshàng xíng,
走路弯又弯,
zǒulù wān yòu wān,
出口不留情。
chūkǒu bù liúqíng.
Tubuhnya seperti tali,
Ada di atas tanah,
Jalannya berbelok-belok,
Jika sudah keluar tidak ada belas kasihnya.
Binatang apakah itu?
Mau tahu jawabannya….klik di sini .
6.
嘴厚脸长鼻子大,
Zuǐ hòu liǎn cháng bízi dà,
打仗拉车都用它,
dǎzhàng lā chē dōu yòng tā,
蹄上加层铁钉板,
tí shàng jiā céng tiě dīng bǎn,
驰骋千里也不怕。
chíchěng qiānlǐ yě bùpà.
Mulutnya tebal, wajahnya panjang, hidungnya besar,
Dia ini digunakan dalam perang dan untuk menarik kereta,
Sebuah pelat paku besi ditambahkan ke kukunya,
Tidak takut untuk melakukan perjalanan ribuan mil.
Binatang apakah itu?
Mau tahu jawabannya….klik di sini .
7.
两把镰刀尖对尖,
Liǎng bǎ liándāo jiān duì jiān,
两把小扇扇两边,
liǎng bǎ xiǎo shàn shàn liǎngbiān,
四把铁锤分前后,
sì bǎ tiě chuí fēn qiánhòu,
一把扫帚扫后边。
yī bǎ sàozhǒu sǎo hòubian.
Punya dua sabit runcing,
Punya dua kipas di kedua sisi,
Punya empat palu, dua di depan, dua di belakang,
Punya sapu untuk menyapu bagian belakang.
Binatang apakah itu?
Mau tahu jawabannya….klik di sini .
8.
嘴尖尾巴长,
Zuǐjiān wěibā cháng,
头油有偷粮,
tóu yóu yǒu tōu liáng,
白天洞里躲,
báitiān dòng lǐ duǒ,
夜晚出来忙。
yèwǎn chūlái máng.
Dia punya mulut runcing dan ekor panjang,
Biasanya mencuri makanan,
Bersembunyi pada siang hari,
Sibuk di malam hari.
Binatang apakah itu?
Mau tahu jawabannya….klik di sini .
9.
生在林中满山跑,
Shēng zài lín zhōng mǎn shān pǎo,
身穿条纹黄皮袄,
shēn chuān tiáowén huáng pí ǎo,
百兽之中它称王,
bǎi shòu zhī zhōng tā chēng wáng,
威风澟凛性暴躁。
wēifēng lǐn lǐn xìng bàozào.
Lahir di hutan dan berlari di sekitar pegunungan,
Mengenakan jaket kuning bergaris,
Di antara binatang dia adalah raja,
Bergengsi dan mudah tersinggung.
Binatang apakah itu?
Mau tahu jawabannya….klik di sini .
10.
年纪并不大,
Niánjì bìng bù dà,
胡子一大把,
húzi yī dà bǎ,
不管遇见谁,
bùguǎn yùjiàn shéi,
总爱喊妈妈。
zǒng ài hǎn māmā.
Usia tidak terlalu tua,
Punya jenggot besar,
Tidak peduli siapa yang ditemui,
Selalu suka memanggil ibu.
Binatang apakah itu?
Mau tahu jawabannya….klik di sini .
11.
叫猫不是猫,
Jiào māo bùshì māo,
眼被黑圈包,
yǎn bèi hēi quān bāo,
竹叶是食粮,
zhú yè shì shíliáng,
珍贵又稀少。
zhēnguì yòu xīshǎo.
Dibilang kucing bukanlah kucing,
Di mata ada lingkaran hitam,
Daun bambu adalah makanannya,
Berharga dan langka.
Binatang apakah itu?
Mau tahu jawabannya….klik di sini .
12.
芙蓉头上开,
Fúróng tóu shàng kāi,
锦衣不用裁,
jǐnyī bùyòng cái,
天天早早起,
tiāntiān zǎozǎo qǐ,
叫得门户开。
jiào dé ménhù kāi.
Ada hiasan di kepalanya,
Brokat tidak perlu dipotong,
Bangun pagi setiap hari,
Memanggil untuk membuka pintu.
Binatang apakah itu?
Mau tahu jawabannya….klik di sini .
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Cara Mengatakan Eventually, Honestly, Basically, Actually Dalam Bahasa Tionghoa
Saat sedang berbicara atau chatting kita pasti sering menggunakan kata-kata seperti “honestly”, “basically”, “actually”, dan lainnya.
Kalian pasti penasaran apa sih bahasa Tionghoa dari kata-kata tersebut? Nah, yuk simak artikel dibawah ini ya.
1. 基本上 Jī běn shàng
Arti: basically atau pada dasarnya
Contoh kalimat:
基本上他是个好人
Jīběn shàng, tā shìgè hǎorén
Pada dasarnya, dia adalah pria yang baik
2. 最终 Zuì zhōng
Arti: eventually atau pada akhirnya
Contoh kalimat:
最终他赢了
Zuìzhōng tā yíngle
Pada akhirnya, dia menang
3. 其实 Qí shí
Arti: actually atau sebenarnya
Contoh kalimat:
其实他是我的爷爷
Qíshí, tā shì wǒ de yéyé
Sebenarnya, dia adalah kakekku
4. 实在 Shí zài
Arti: honestly atau sejujurnya
Contoh kalimat:
我实在不知道
Wǒ shízài bù zhīdào
Sejujurnya, saya tidak tahu / Saya benar-benar tidak tahu
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
Aneka Pola Jianzhi, Seni Menggunting Kertas Tiongkok
Apa itu jianzhi?
Seni menggunting kertas / jianzhi (hanzi: 剪纸 pinyin: jiǎn zhǐ) adalah bentuk budaya dan seni rakyat Tiongkok.
Jianzhi adalah seni mengguting kertas yang menggunakan kertas berwarna cerah dengan gunting dan cutter/pisau.
Warna dalam jianzhi
Dari sudut pandang warna, seni menggunting kertas Tiongkok ini dibagi menjadi dua jenis: “monokrom” dan “warna-warni”.
Potongan kertas monokrom sebagian besar menggunakan kertas berwarna merah yang indah. Sedangkan potongan kertas warna-warni, ceria penuh warna dan sangat indah.
Warna-warni (sebelah kiri) & Monokrom (sebelah kanan)
Siapa yang membuat jianzhi pada jaman dahulu?
Sebagian besar seni menggunting kertas Tiongkok berasal dari tangan wanita petani, sehingga sebagian besar polanya adalah sesuatu yang paling diperhatikan dan paling disukai oleh mereka.
Karena kebiasaan hidup orang di setiap tempat berbeda-berbeda, gaya menggunting kertas juga berbeda-beda.
Aneka pola jianzhi
Di Tiongkok bagian barat, sebagian besar adalah Chuang Hua (hanzi: 窗花 pinyin: chuāng huā).
Contoh Jianzhi Chuanghua
Di Tiongkok bagian timur laut, sebagian besar adalah karakter opera.
Contoh Jianzhi karakter opera
Sedangkan di Tiongkok bagian selatan, sebagian besar adalah bentuk bunga.
Contoh Jianzhi bentuk bunga
Seni menggunting kertas Tiongkok telah memenangkan cinta orang-orang di seluruh dunia dengan keindahan dan keunikannya.
Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.