Found 4 bookmarks
Custom sorting
Akad Nikah dan Resepsi Pernikahan Di Hari Yang Sama Atau Beda Hari Ya ?
Akad Nikah dan Resepsi Pernikahan Di Hari Yang Sama Atau Beda Hari Ya ?
Acara paling sakral dalam prosesi pernikahan adalah berlangsungnya akad nikah. Ada yang memilih menggelar akad nikah di hari yang sama, ada yang memilih akad nikah di hari berbeda. Pemilihan tanggal akad nikah jadi pertimbangan apakah akad nikah akan dilangsungkan bersamaan dengan resepsi atau tidak. Nyatanya, ada hal positif dan negatif atas kedua hal tersebut. Untuk kamu yang sedang mempertimbangkan akan mengadakan akad nikah dan resepsi pernikahan di hari yang sama atau berbeda, simak info berikut. Kelebihan Melakukan Akad Nikah dan Resepsi Pernikahan di Hari Yang Sama Akad nikah dan resepsi di hari yang sama, bisa lebih hemat biaya Saat melangsungkan akad nikah dan resepsi di hari yang sama, otomatis semua dibayar untuk satu kali kegiatan saja. Karena banyak vendor yang menawarkan paket akad nikah dan resepsi dengan harga yang lebih hemat. Biaya sewa fotografer, videografer, makeup artist, dan lainnya cukup terhitung satu kali saja. Begitu juga untuk biaya sewa pakaian pernikahan. Bisa disewa sekaligus di hari yang sama. Sehingga tidak ada biaya antar jemput baju pengantin jika melakukannya di hari yang sama. Repotnya cukup satu kali saja Masih membicarakan tentang akad nikah dan resepsi di hari yang sama, kesibukan yang dirasakan hanya akan sekali saja. Begitu juga dengan tenaga bantuan, mereka akan sibuk di satu hari yang sama. Meski repot, namun kemungkinan tenaga bantuan akan lebih maksimal bekerja untuk mengadakan akad nikah dan resepsi. Karena pada akhirnya, mereka akan merasa puas telah bekerja dengan maksimal. Tidak perlu khawatir terlalu lama Meski telah melaksanakan akad nikah, selama resepsi belum selesai maka perasaan khawatir dan deg-degan akan selalu ada. Sedangkan jika mengadakan akad nikah dan resepsi di waktu yang sama, maka takkan merasakan hal tersebut. Kekurangan Melakukan Akad Nikah dan Resepsi Pernikahan di Hari Yang Sama Banyak menguras tenaga Saat menggelar akad nikah bersamaan dengan hari resepsi, maka siap-siap tenaga akan terkuras. Baik tenaga pengantin, keluarga, maupun semua yang membantu. Sudah pasti persiapan dilakukan beberapa jam sebelum akad nikah. Jeda antar akad nikah dengan resepsi jadi waktu paling repot bagi panitia dan pengantin beserta keluarga. Begitu juga setelah selesai acara, masih ada hal yang harus dibereskan. Jika memilih melangsungkan di hari yang sama, ingatkan semua pihak terkait untuk menyiapkan stamina dengan maksimal. Kelebihan Melakukan Akad Nikah dan Resepsi Pernikahan di Hari Yang Berbeda Lebih santai dan fleksibel Jika mengadakan akad nikah di hari berbeda dengan resepsi, maka kamu bisa merasa lebih santai. Karena hanya fokus pada satu acara di satu hari. Setelah melewati akad nikah, setidaknya ada satu acara sakral yang sudah berjalan dengan lancar. Sehingga persiapan menuju resepsi bisa lebih tenang dan matang. Venue bisa lebih banyak pilihan Menggunakan venue atau tempat untuk akad nikah saja cenderung lebih mudah ditemukan dibanding memesannya untuk seharian. Durasi yang lebih pendek memungkinkan kamu diselipkan dalam rentetan pesanan pada hari tersebut. Dengan begitu, kamu bisa lebih leluasa memilih venue favorit untuk melangsungkan akad nikah. Kekurangan Melakukan Akad Nikah dan Resepsi Pernikahan di Hari Yang Berbeda Biaya lebih banyak dan waktu tersita banyak Saat memilih menggelar akad nikah dan resepsi di hari berbeda, berarti kamu harus siap mengeluarkan biaya lebih banyak dibanding mengadakannya di hari yang sama. Biaya sewa aneka vendor jadi dua kali, biaya perjalanan pun dua kali. Sewa tempat pun jadi tidak bisa paket karena dilangsungkan dalam waktu berbeda. Selain itu, waktu juga jadi pertimbangan lainnya. Ada beberapa tamu yang hanya bisa di waktu akad nikah, sementara tamu lainnya hanya bisa di resepsi. Terpecahnya tamu bisa membingungkan persiapan makanan dan venue akad nikah maupun resepsi. Sehingga ini harus disiapkan dengan matang. Itulah keuntungan dan kekurangan menggelar akad nikah dan resepsi di hari yang sama atau berbeda. Ketahui dengan baik semuanya dan kamu pun bisa menentukan yang terbaik untuk acaramu. Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital di Bali Pada: Akad Nikah dan Resepsi Pernikahan Di Hari Yang Sama Atau Beda Hari Ya ?
·id.vesiraja.com·
Akad Nikah dan Resepsi Pernikahan Di Hari Yang Sama Atau Beda Hari Ya ?
Berapa Orang Yang Harus Kamu Undang Ke Pernikahan Kamu ?
Berapa Orang Yang Harus Kamu Undang Ke Pernikahan Kamu ?
Tak lama setelah kamu bertunangan dan sebelum kamu mulai mencari tempat, kamu pasti ingin mengetahui anggaran dan daftar tamu kamu, karena yang satu pasti akan mempengaruhi yang lain. Mencari tahu siapa yang diundang ke hari besar kamu bisa menjadi pengalaman yang membuat frustrasi. Tetapi sebelum kamu bersiap untuk stres, gunakan panduan ini untuk mencari tahu. Tidak hanya tentang berapa banyak orang yang harus kamu undang ke acara pernikahan kamu, tetapi juga tentang pernikahan seperti apa yang kamu inginkan. Hal pertama yang pertama, mari lihat beberapa fakta daftar tamu. Berapa rata-rata jumlah tamu untuk pernikahan? Sementara beberapa tahun terakhir telah mendorong pasangan untuk memiliki daftar tamu yang lebih kecil, rata-rata cenderung berkisar sekitar 130-150 tamu. Dengan demikian, ada pasangan yang memilih untuk mengadakan pernikahan mikro yang lebih kecil (jumlah tamu undangan 50 orang atau kurang). Pernikahan yang lebih besar biasanya lebih dari 150 tamu. Berapa persentase tamu pernikahan yang benar-benar hadir? Jumlah tamu yang akan RSVP “Ya” ke pernikahan tergantung pada beberapa faktor. Meskipun lebih rendah untuk pernikahan tahun 2020 dan 2021, rata-rata kamu dapat mengharapkan 75% -80% tamu untuk datang. Kamu harus selalu merencanakan kehadiran 100%, terutama saat menghitung anggaran dan kapasitas tempat kamu. Jangan pernah mengundang lebih banyak orang daripada yang kamu mampu. Haruskah Kamu mengundang anak-anak dan plus-one? Saat kamu membuat daftar tamu, kamu pasti ingin memutuskan tidak hanya apakah kamu menginginkan anak di pernikahan kamu, tetapi juga apakah kamu mampu memiliki tamu lajang untuk membawa satu plus. Setelah kamu memutuskan, kamu akan ingin menetapkan aturan umum untuk keduanya. Misalnya, jika kamu hanya ingin mengundang keponakan kamu, aturan kamu untuk anak-anak harus “hanya keluarga dekat”, atau “hanya anak-anak di pesta pernikahan”. Untuk yang plus, kamu dapat memilih untuk mengijinkan semua tamu yang belum menikah diundang untuk membawa teman. Jika tidak, kamu dapat memilih untuk memberikan nilai plus kepada tamu yang sudah menjalin hubungan baik. Berapa banyak undangan yang harus orang tua kamu dapatkan? Ini bisa menjadi sedikit rumit, terutama jika sekelompok orang tua tertentu berkontribusi lebih banyak secara finansial, atau tidak sama sekali. Aturan umum adalah bahwa daftar tamu dibagi antara pasangan dan kedua set orang tua. Jadi jika daftar tamu kamu adalah 100 orang, kamu dan pasangan akan mengundang 50 orang, dan setiap set orang tua akan dapat mengundang 25 orang. Jika orang tua kamu tidak berkontribusi secara finansial dan bersikeras untuk mengundang lebih dari yang kamu mampu, sebaiknya sisihkan waktu untuk membicarakan apa harapan mereka, serta anggaran dan kapasitas tempat kamu. Kamu dapat dengan sopan mengingatkan mereka bahwa setiap tamu dapat dikenakan biaya, dan biarkan percakapan berlangsung dari sana. Mereka mungkin ingin berkontribusi lebih banyak untuk mengakomodasi daftar tamu mereka, atau percakapan mungkin berakhir di sana. Apa pun keputusan kamu, pastikan nada percakapan terbuka, jujur, dan penuh hormat. Semua orang baru mengenal hal perencanaan pernikahan ini, dan mungkin perlu beberapa pengingat lembut dari waktu ke waktu. Berapa Banyak Orang yang Harus Saya Undang ke Pernikahan Saya? Sekarang setelah dasar-dasar daftar tamu tercakup, berikut adalah langkah-langkah yang harus kamu ambil ketika membuat daftar tamu kamu. Langkah 1: Bayangkan Suasana Pernikahan Yang Kamu Inginkan Apakah ballroom yang penuh dengan banyak orang terdengar seperti pernikahan yang sempurna? Atau apakah meja dengan cahaya lilin yang indah namun intim dengan lantai dansa kecil terasa lebih sesuai dengan gaya kamu? Luangkan waktu untuk duduk bersama pasangan kamu dan bayangkan seperti apa pernikahan impian kamu, dan jumlah tamu di daftar kamu akan terungkap dari sana. Menanyakan berapa banyak orang yang harus saya undang ke pernikahan saya dan berapa banyak orang yang ingin kamu undang ke pernikahan kamu adalah dua hal yang berbeda. Fokus pada yang terakhir. Langkah 2: Buat Daftar Tamu Pernikahan Impian Kamu Sebelum anggaran pernikahan kamu merangkak masuk, kamu sebaiknya duduk bersama pasangan kamu dan membuat daftar awal semua orang yang akan kamu undang jika anggaran tidak menjadi masalah. Cobalah untuk tidak memasukkan semua orang yang pernah kamu temui! Daftar tersebut harus tetap berfokus pada orang yang kamu cintai, seperti anggota keluarga, teman dekat, teman orang tua, dan banyak lagi. Langkah 3: Lakukan Percakapan Anggaran Pernikahan yang Menakutkan Sekarang setelah kamu membayangkan setiap skenario mimpi, sayangnya kenyataan mulai terjadi. Pada titik ini kamu dan pasangan perlu berbicara jujur ​​tentang berapa banyak yang ingin kamu belanjakan untuk pernikahan kamu, termasuk kemungkinan kontribusi dari anggota keluarga, seperti yang disebutkan di atas. . Meskipun jumlah tamu yang kamu undang akan berdampak langsung pada anggaran kamu, kamu tidak perlu memaksimalkan daftar tamu hanya karena kamu bisa. Langkah 4: Mulailah Membuat Keputusan Sulit Setelah anggaran pernikahan kamu tersedia, kamu akan dapat memperkirakan berapa banyak tamu yang dapat dan ingin kamu undang. Selanjutnya, ambil daftar tamu pernikahan impian kamu dan soroti tamu yang tidak dapat kamu bayangkan melewatkan hari kamu tanpanya. Ini termasuk daftar orang tua, kakek-nenek, saudara kandung, bibi, dll yang kehadirannya sangat penting , bahkan mungkin menyebabkan kamu menjadwal ulang karena mereka harus berada di sana. Setelah kamu mengetahui daftarnya, kamu dapat mulai memikirkan siapa yang akan ditambahkan berikutnya. Perlu diingat bahwa tidak setiap anggota keluarga atau teman dari sekolah menengah harus diundang. Coret mereka dari daftar jika kamu merasa stres. Pertanyaan untuk ditanyakan pada diri sendiri saat memutuskan siapa yang akan diundang meliputi: Kapan terakhir kali saya melihat/berbicara dengan orang ini? Apakah saya akan sedih jika mereka tidak bisa hadir? Apakah saya diundang ke pernikahan mereka? Ini kemudian dapat mulai menginformasikan pencarian tempat pernikahan kamu serta keputusan anggaran. Pastikan untuk mengirimi mereka undangan sesegera mungkin. Tidak ada yang lebih buruk daripada mendapatkan undangan dengan RSVP berdasarkan tanggal yang sudah berlalu. Pastikan untuk memesan undangan yang cukup. Kamu dapat menjadwalkan untuk membahas ini dengan Saat Seru sebagai penyedia jasa undangan pernikahan online berkualitas dan terpercaya tentang semua yang mungkin kamu butuhkan. Sudahkah kamu memulai daftar tamu pernikahan kamu? Bagaimana kabarnya sejauh ini? Apa kendala terbesar kamu? Beri tahu kami di bagian komentar di bawah ini ya! Posting Berapa Orang Yang Harus Kamu Undang Ke Pernikahan Kamu ? pertama muncul pada Vesiraja Indonesia .
·id.vesiraja.com·
Berapa Orang Yang Harus Kamu Undang Ke Pernikahan Kamu ?
Tradisi Pernikahan Adat Jawa
Tradisi Pernikahan Adat Jawa
Sumber: firewoodandearth.com Suku Jawa juga terkenal memiliki proses adat pernikahan yang panjang dan sakral. Uniknya, proses pernikahan adat Jawa yang digelar kaum bangsawan akan memiliki prosesi acara pesta yang lebih panjang, meriah dan mengundang masyarakat sekitar. Ada banyak pertunjukan seni sebagai bentuk ritual yang dihadirkan dalam pesta pernikahan adat Jawa. Mulai dari penyambutan sampai pengiringan pengantin menuju pelaminan. Terdapat 3 jenis adat pernikahan di Jawa, antara lain Jawa Solo, Jawa Semarang dan Jawa Yogyakarta. Namun, secara umum prosesnya jika diurutkan seperti berikut. Pembicaraan Ini adalah proses dimana kedua keluarga bertemu dirumah calon mempelai wanita untuk proses perkenalan sampai ke proses lamaran dan pemilihan tanggal untuk pernikahan (Gethok Dina). Proses ini juga dinamakan dengan proses pembicaraan. Kesaksian Proses ini adalah langkah selanjutnya, yaitu proses pihak pria atau wanita akan membawa kerabat dekat sebagai saksi untuk peneguhan pembicaraan proses Gethok Dina sebelumnya sampai ke pembicaraan langkah pernikahan selanjutnya. Di dalam proses ini terdapat beberapa ritual yang wajib dilakukan seperti Srah-srahan (pemberian cincin), Peningsetan (bertukar cincin), Asak Tukon (penyerahan sejumlah uang dari pihak laki-laki ke pada pihak perempuan), Gethok Dina (penentuan tanggal pernikahan). Siaga Tahapan ini dilakukan oleh pihak wanita di rumahnya sendiri. Tahapan ini melibatkan seluruh keluarga dari pihak wanita. Tujuan tahapan ini adalah untuk membentuk panitia acara pada saat tanggal pernikahan tiba. Didalam proses ini terdapat beberapa ritual seperti sedhahan (pembagian undangan kepada anggota keluarga yang akan menjadi panitia), kumbakarnan (pertemuan para anggota keluarga yang menjadi panitia), janggolan (membuat laporan ke KUA) dan terakhir tandhakan (memberi tanda di Kantor Pencatatan Sipil bahwasanya ada acara hajatan mantu dengan cara ijab). Upacara Terdapat 5 tahapan yang harus dilakukan oleh pasangan dan keluarga yaitu pasang tarub dan tratag (penanda lokasi pernikahan), kembar mayang, tuwuhan (pemasangan dekorasi pernikahan), siraman, adol dhawet. Midodareni Midodareni merupakan upacara pada malam sebelum akad nikah dilaksanakan. Kegiatannya adalah malam melepas masa lajang bagi kedua calon pengantin. Acara ini dilaksanakan di rumah calon pengantin wanita. Acara ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa calon pengantin pria akan hadir saat akad nikah, dan sebagai bukti bahwa keluarga calon pengantin perempuan memang benar-benar sudah siap melakukan prosesi pernikahan esok hari. Ijob Qobul dan Resepsi Puncak dari acara pernikahan adat Jawa adalah resepsi yang dilakukan tepat setelah Ijob Qobul (ijab kabul). Pada resepsinya terdapat berbagai ritual lain juga yang dilakukan seperti menyambut pengantin, mengiringi pengantin dan masih banyak lagi. Acara resepsi ini biasanya akan diakhiri dengan sungkeman, atau mengucapkan terimakasih atas restu yang diberikan kepada orang tua. The post Tradisi Pernikahan Adat Jawa first appeared on Vesiraja Indonesia .
·id.vesiraja.com·
Tradisi Pernikahan Adat Jawa
Pengadangan, Tradisi Pernikahan Adat Suku Ogan
Pengadangan, Tradisi Pernikahan Adat Suku Ogan
Sumber: Pinterest Masyarakat nusantara mengenal berbagai tradisi seputar pernikahan, mengingat pernikahan merupakan suatu hal penting dan dianggap sakral dalam siklus hidup manusia, tak terkecuali pada masyarakat Suku Ogan. Suku yang mendiami wilayah dataran tinggi Sumatera Selatan ini mengenal suatu tradisi seputar pernikahan warisan leluhur yang disebut dengan tradisi Pengadangan. Pengadangan adalah tradisi seputar pernikahan masyarakat Suku Ogan, yang dilakukan dengan cara menghalang-halangi pengantin pria dengan menggunakan selendang panjang. Untuk bisa melewati selendang tersebut, mempelai pria dan rombongannya harus memenuhi apa saja yang diminta oleh mempelai perempuan. Pengadangan, selain sebagi bentuk penghormatan, juga dilaksanakan untuk mempererat silaturahmi antar dua keluarga yang akan disatukan dalam suatu pernikahan. Dalam prosesi pengadangan, pihak mempelai laki-laki akan diiringi dengan tetabuhan rebana, sambil tidak lupa membawa berbagai bawaan yang diinginkan oleh mempelai perempuan. Pada saat pengadangan dibutuhkan seorang juru bicara yang berasal dari pemangku adat yang bertugas untuk melobi dan meyakinkan pihak mempelai perempuan. Setelah persetujuan telah disepakati kedua belah pihak, prosesi kemudian dilanjutkan dengan akad nikah. Setelah akad nikah diucapkan, dan kedua mempelai telah sah secara adat dan hukum negara, pesta pernikahan kemudian dimeriahkan dengan tarian penghibur pengantin. Seiring perubahan jaman, tradisi pengadangan dalam pernikahan adat Suku Ogan sudah jarang dilakukan. Padahal banyak nilai luhur yang dapat diambil dari prosesi adat tersebut, seperti saling menghormati, mempererat tali silaturahmi, dan menghargai perempuan seperti menghargai ibu kita sendiri. Sumber: Indonesia Kaya
·id.vesiraja.com·
Pengadangan, Tradisi Pernikahan Adat Suku Ogan