Found 2 bookmarks
Custom sorting
Sukseskan Diet Sehat Kamu Dengan Paket Cemilan DIY
Sukseskan Diet Sehat Kamu Dengan Paket Cemilan DIY
Cemilan 100 hingga 200 kalori di antara waktu makan adalah cara yang bagus untuk mencapai dan mempertahankan berat badan dan gaya hidup yang sehat. Hal ini secara umum diiyakan oleh banyak orang, sehingga banyak toko kelontong, pompa bensin, dan toko serba ada menjual tak terhitung banyaknya paket kerupuk, kue, permen, dan banyak lagi yang berkalori 100 kalori. Sementara paket makanan ringan yang dikontrol kalori itu baik untuk lingkar pinggang kamu, mereka tidak begitu baik untuk dompet kamu. Dengan sedikit persiapan, kamu dapat membuat paket cemilan sehat sendiri untuk menghemat uang, dan tentunya juga membuat diet kamu berhasil. Ikuti tip dan resep ini untuk berkreasi paket makanan ringan 100 kalori buatan sendiri. Mengapa Harus Membuat Paket Makanan Ringan Sendiri? Ada beberapa alasan mengapa membuat paket cemilan sehat kamu sendiri lebih baik daripada membeli versi yang sudah jadi di toko. Yang pertama adalah biaya. Kedua, makanan ringan yang kamu beli di toko semuanya dikemas. Baik dalam kardus ataupun plastik. Kemasan ini akan menambah sampah yang ujung-ujungnya akan berdampak pada lingkungan. Ketiga, makanan ringan dalam kemasan pada umumnya mengandung bahan pengawet yang akan memberikan efek negatif pada kesehatan tubuh. Jadi, membuat sendiri paket makanan ringan memungkinkan kamu mengontrol apa yang kamu makan. Kamu dapat melewatkan makanan dengan bahan pengawet atau bahan lain yang tidak ingin kamu konsumsi, dan kamu dapat mencampur dan mencocokkan untuk menemukan campuran cemilan yang sempurna untuk selera kamu. Paket Makanan Ringan 100 Kalori DIY Cara termudah untuk membuat paket cemilan 100 kalori adalah dengan mencampur dan mencocokkan makanan yang ada. Bahan-bahan berikut adalah masing-masing 50 kalori, yang akan memberi kamu gambaran tentang berapa banyak setiap item yang dapat kamu gabungkan untuk mendapatkan cemilan yang sempurna. Kemas makanan favorit kamu dalam satu kemasan untuk nantinya bisa langsung dikonsumsi saat diperlukan. Porsi Buah Dan Sayuran 50 Kalori 1/2 apel sedang 1/2 cangkir blueberry 1/2 cangkir anggur 1 buah kiwi ukuran sedang 1 cangkir semangka 10 buah tomat ceri 1,5 cangkir paprika merah Porsi Krispi 50 Kalori 7 almond 15 pistachio 20 kerupuk 3 biskuit 1,5 cangkir popcorn polos atau sedikit asin Jangan membatasi diri kamu pada hal-hal di atas. Apa saja bisa diubah menjadi cemilan 100 kalori. Cukup periksa panel fakta nutrisi makanan favorit kamu di samping atau belakang kemasan. Catat ukuran porsi dan kalori per porsi dan lakukan beberapa perhitungan matematika sederhana untuk menentukan berapa banyak kalori di setiap bagian. Untuk buah, atau makanan lain yang mungkin tidak memiliki informasi nutrisi yang ditandai dengan jelas, ada situs web yang bisa memberikan informasi tentang ini. Cara Menyimpan Makanan Ringan Buatan Sendiri Saat kamu membuat sendiri porsi makanan ringan yang dikontrol kalori, kamu pasti ingin menyimpannya dalam wadah yang dapat digunakan kembali untuk mengurangi dampak lingkungan. Wadah kedap udara adalah wadah yang sempurna untuk kacang, kerupuk, buah potong dan banyak lagi. Wadah ini kedap udara untuk mencegah kebocoran dan menjaga makanan tetap segar. Pilih wadah kedap udara yang terbuat dari bahan yang aman untuk makanan. Ukuran wadah kedapat udara tersedia dalam berbagai ukuran. Mulai dari yang sesuai dengan tas makan siang atau ransel kamu. Jika kebetulan kamu seorang yang suka DIY, kamu juga dapat dengan mudah membuat tas cemilan sendiri yang dapat digunakan kembali. Bagaimana menurut kamu? Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Sukseskan Diet Sehat Kamu Dengan Paket Cemilan DIY
·id.vesiraja.com·
Sukseskan Diet Sehat Kamu Dengan Paket Cemilan DIY
Buah dan Sayuran dalam Pola Makan Sehat
Buah dan Sayuran dalam Pola Makan Sehat
Gizi dan kesehatan bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Untuk mencapai tingkat kesehatan yang baik, diperlukan asupan gizi yang baik pula. Asupan gizi yang baik tidak akan terpenuhi tanpa makanan yang sehat, yaitu makanan yang mengandung semua zat gizi dan zat lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Makanan mengandung aneka zat gizi dan non gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk memperoleh energi, juga untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Makanan berfungsi untuk membangun jaringan dan memperbaikinya. Jadi saat jaringan tubuh mengalami kerusakan, tubuh akan berproses sehingga menjadi sehat kembali secara alami. Pada awalnya, manusia menggantungkan hidupnya pada alam. Makanan yang diperoleh dari alam sekitar, langsung dikonsumsi dalam bentuk segar tanpa melalui proses pemasakan terlebih dahulu dan tanpa campuran apapun. Seiring dengan kemajuan jaman, berbagai alat penunjang aktivitas manusi pun mulai diciptakan, termasuk untuk memperoleh makanan. Makanan semakin beragam, mulai dalam hal rasa, penampilan, maupun cara penyajiannya. Selain itu, pola makan manusia juga mengalami perubahan. Berbagai bahan pangan mengalami proses pengolahan, pengawetan, dan penambahan bahan-bahan lain. Dengan demikian, makanan tersebut menjadi lebih menggugah selera dan nyaman untuk dikonsumsi. Bahkan, makanan cepat saji semakin menjamur di mana-mana. Hal ini disukai konsumen karena kepraktisannya. Umumnya, makanan cepat saji mengandung gula dan lemak tinggi, tetapi kandungan seratnya rendah. Kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji yang berlebihan dan tidak dikombinasikan dengan buah dan sayuran segar sebagai sumber serat telah memicu terjadinya berbagai macam penyakit. Apalagi jika pola makan tersebut ditambah dengan kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, dan kurang berolahraga. Sejalan dengan hal itu, masyarakat akhirnya semakin sadar akan bahaya pola makan yang tidak sehat tersebut. Oleh karenanya, muncul istilah back to nature. Makanan segar, terutama buah dan sayuran, sering menjadi prioritas dan ditambahkan dalam diet sehari-hari. Bahkan, buah dan sayuran menjadi unsur diet yang paling utama serta digunakan sebagai pencegah dan penyembuh berbagai penyakit. Beragam jenis buah dan sayuran dapat menurunkan kolesterol darah, tekanan darah, kadar gula darah, dan mencegah penyebaran sel kanker. Menurut hasil penelitian, selain penuh akan kandungan gizi, seperti vitamin dan mineral, buah dan sayuran juga mengandung aneka zat non gizi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Zat non gizi itu meliputi serat, enzim, dan fitonutrien. Penelitian tentang fitonutrien terus dilakukan, karena khasiatnya sangat baik dalam pencegahan dan pengendalian berbagai jenis penyakit. Mengkonsumi buah dan sayuran bisa dilakukan dalam bentuk utuh ataupun diolah terlebih dahulu menjadi jus. Mana yang lebih sehat? Masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan Dan Kekurangan Mengkonsumsi Buah Dan Sayuran Dalam Bentuk Jus Jus memang sering menjadi alternatif bagi mereka yang kurang suka makan buah dan sayuran. Jus didapatkan dengan cara mengekstrak sari buah atau sayur menggunakan juicer atau blender. Kelebihan dari cara ini bisa mendapatkan asupan vitamin dan fitonutrien dari beberapa buah dan sayuran sekaligus. Ibaratnya mengkonsumsi vitamin dari 10 buah jeruk dalam satu gelas. Bagi orang yang mengkonsumsi buah dan sayuran dalam jumlah sedikit, jus buah dan sayuran dapat menjadi pilihan yang tepat dan efektif untuk mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dari kedua bahan pangan ini. Tetapi dibalik kelebihan tersebut, mengkonsumi jus akan mengurangi sebagian manfaat buah dan sayuran. Proses pembuatan jus buah dan sayuran dapat menghilangkan sebagian besar serat tidak larut (insoluble fibre) seperti selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Namun serat yang larut (soluble dietary fibre) masih terdapat pada jus buah dan sayuran. Minimnya kandungan serat tidak larut sebenarnya dapat lebih melancarkan penyerapan mikronutrien di dalam tubuh. Namun, serat tidak larut sebenarnya juga berperan untuk membantu kesehatan usus dan memperlancar pembuangan sisa-sisa makanan. Serat tidak larut juga dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Selain itu, jus buah dan sayuran juga dapat menjadi sumber kalori yang tinggi, apalagi bila ditambah gula dalam pembuatannya. Tanpa penambahan gula, kandungan gula buah (fruktosa) di dalam jus buah sudah tinggi. Kandungan fruktosa yang tinggi tidak disarankan bagi penderita diabetes karena dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Maka pembuatan jus, khususnya jus buah, pilih buah yang tidak terlalu tinggi kadar fruktosanya, tidak menambahkan gula, atau mengombinasikan jus buah dengan sayuran menjadi alternatif yang lebih baik dan sehat. Pemenuhan kebutuhan serat dan mikronutrien sebaiknya tidak hanya digantungkan dari konsumsi jus buah. Kombinasi jus buah dan sayuran segar dapat mencegah risiko kekurangan serat tidak larut dan kelebihan kalori. Kelebihan lain mengkonsumsi jus adalah jus dapat dijadikan sebagai alternatif minuman bernutrisi dan pengganti cairan. Kelebihan Dan Kekurangan Mengkonsumsi Buah Dan Sayuran Dalam Bentuk Utuh Buah yang utuh dapat memberikan nutrisi lebih karena masih memiliki komponen buah yaitu kulit. Beberapa buah yang memiliki khasiat utama pada kulitnya adalah apel, aprikot, anggur, pir, stroberi, plum dan kismis. Kulit pada buah merupakan salah satu bagian buah yang berinteraksi dengan matahari dan memiliki pigmen warna berbeda yang dapat menyerap panjang gelombang cahaya yang berbeda. Pigmen ini mengandung karotenoid dan flavonoid yang menurut penelitian memberikan nutrisi untuk melindungi kesehatan. Selain itu, mengkonsumsi buah utuh kandungan gizinya lebih terjaga. Saat mengkonsumsinya, proses menggigit, mengunyah, dan menelan buah, membuat nutrisi buah lebih terserap sempurna. Juga, pergerakan gigi dan mulut membuat memiliki usaha lebih untuk memakannya sehingga efek kenyang lebih bertahan lama. Proses mengunyah memberikan perasaan kenyang sesaat setelah mengkonsumsinya dalam bentuk utuh jika dibandingkan dengan mengkonsumis jus. Dengan demikian, mengkonsumsi buah dan sayuran segar sebagai pengontrol berat badan dapat diperoleh dengan maksimal. Kekurangannya adalah untuk mencukupi kebutuhan gizi diperlukan mengkonsumsi buah dan sayuran dalam jumlah besar. Hal ini terkadang bagi sebagian orang menyebabkan rasa tidak nyaman. Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Buah dan Sayuran dalam Pola Makan Sehat
·id.vesiraja.com·
Buah dan Sayuran dalam Pola Makan Sehat