Found 5 bookmarks
Custom sorting
Bahaya Susu Sapi Bagi Anak Intoleransi Laktosa
Bahaya Susu Sapi Bagi Anak Intoleransi Laktosa
Ketika anak mengalami intoleransi laktosa, itu artinya tubuhnya tidak dapat memproduksi laktase dalam jumlah yang cukup. Laktase merupakan enzim yang dibutuhkan untuk proses pencernaan laktosa. Laktosa sendiri adalah salah satu jenis gula yang harus dicerna oleh enzim laktase untuk diubah menjadi bentuk yang lebih kecil, yaitu glukosa dan galaktosa. Sebagai akibatnya, laktosa yang tidak bisa dicerna tetap berada di dalam usus dan menyebabkan masalah sistem pencernaan, terutama pada lambung dan usus. Glukosa adalah hasil utama dari fotosintesis, yaitu pembuatan makanan (memasak) oleh tumbuhan hijau di daun. Sama seperti tumbuhan, manusia juga membutuhkan glucose setiap harinya. Ini didapatkan mereka dari makanan dan minuman, seperti nasi, roti, pisang, atau makanan serta minuman lainnya. Peran utama dari glukosa bagi manusia adalah sebagai sumber energi. Nah, sedangkan galaktosa adalah senyawa karbohidrat yang tergolong dalam monosakarida, termasuk juga golongan heksosa karena mempunyai 6 atom C dalam molekulnya. Ketika jumlah enzim laktase tidak mencukupi, laktosa tidak bisa diserap oleh usus kecil. Laktosa akan melewati usus halus dan akhirnya menumpuk di usus besar, tempat bakteri usus akan memfermentasi sisa bahan makanan menjadi gas dan asam. Laktosa pun akan difermentasi di usus besar. Dan karena masih dalam ukuran yang besar, akhirnya laktosa pun gagal dicerna dan akhirnya timbul berbagai gejala intoleransi laktosa. Biasanya 30 menit sampai 2 jam setelah mengonsumsi produk yang mengandung laktosa gejala-gejalanya akan muncul. Beberapa gejala dari intoleransi laktosa adalah mual, perut nyeri atau perut kram, perut kembung, perut bergas, dan diare. Intoleransi laktosa sebenarnya tidak berbahaya. Namun, jika anak tetap mengonsumsi makanan yang mengandung laktosa kemungkinan akan ada konsekuensi jangka panjang. Tapi, itu bukan hal yang pasti 100 persen akan terjadi. Ada beberapa orang yang mengalami kerusakan mikrovili permanen ketika mereka minum atau mengonsumsi makanan yang mengandung laktosa. Mikrovili adalah bagian usus halus yang berfungsi menyerap nutrisi dan menyalurkannya ke darah. Jika mikrovili rusak, kamu berisiko menderita malnutrisi. Nah, penyebab penyakit intoleransi laktosa seperti berikut: 1. Primer, berkurangnya jumlah enzim laktase seiring bertambahnya usia dan faktor keturunan. 2. Sekunder, berkurangnya jumlah enzim laktase akibat penyakit tertentu seperti infeksi usus, radang usus besar, celiac, crohn atau efek dari kemoterapi. 3. Dampak dari masa pertumbuhan, berkurangnya enzim laktase diakibatkan belum sempurnanya perkembangan usus halus. Intoleransi jenis ini biasanya dialami oleh bayi yang lahir prematur. 4. Kelainan genetik, jumlah enzim laktase sedikit hingga tidak ada sama sekali akibat kelainan genetik dari kedua orang tua anak. Hingga sampai saat ini, penanganan intoleransi laktosa masih belum ada cara penanganan agar anak atau penderita memilki kadar enzim laktase yang normal. Tapi ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu buah hati bunda saat ia mengalami intoleransi laktosa, antara lain: 1. Perhatikan reaksi yang ditimbulkan pada anak bunda Beberapa orang yang mengalami intoleransi laktosa bisa menerima jumlah laktosa dalam jumlah yang sedikit, sedangkan yang lain sangat sensitif meski pada kuantitas laktosa sekecil apapun. Kamu mungkin bisa mempelajari kondisi anak dengan melakukan percobaan seberapa banyak produk turunan susu tertentu yang bisa ia terima. Misalnya, ada beberapa jenis keju yang memiliki jumlah laktosa yang lebih sedikit dibanding yang lain, sehingga lebih mudah untuk dicerna. Anak bunda akan lebih mudah menerima produk turunan susu jika ia memakannya bersama dengan jenis makanan lain. Misalnya, kamu bisa memberikan susu bersama dengan makan malamnya, ini akan memperlambat proses pencernaan dan kemungkinan bisa mengurangi gejalanya. Bila si kecil ternyata sangat sensitif, berarti kamu harus menghindari semua jenis laktosa. Jika tidak memungkinkan, kamu bisa memberinya makanan turunan susu yang terpilih dalam jumlah yang sedikit. 2. Membaca label makanan Kamu perlu menghindari susu sapi dan produk turunan susu lainnya. Beberapa jenis makanan yang sepertinya tidak berbahaya tapi mengandung produk susu antara lain sereal, kentang instan, margarin, ikan sarden, salmon, sayuran hijau, serta roti. Jadi selalu periksa label pada makanan untuk mengetahui komposisi bahan seperti dadih, produk sampingan susu, susu kering, dan susu bubuk tanpa lemak. Contoh makanan yang dapat menggantikan asupan susu sapi adalah susu yang terbuat dari kacang kacangan, seperti susu almond. 3. Pastikan semua kebutuhan nutrisi batita bunda terpenuhi Nutrisi nutrisi yang tetap dibutuhkan anak seperti berikut: -Vitamin A berperan penting dalam penglihatan dan pertumbuhan tulang. Vitamin ini juga membantu menjaga tubuh dari infeksi serta meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan sel serta jaringan dalam tubuh yang meliputi rambut, kuku, dan kulit. -Vitamin D membantu tubuh menyerap mineral seperti kalsium dan membangun tulang dan gigi yang kuat. Vitamin ini juga berfungsi sebagai hormon yang berperan untuk kesehatan sistem kekebalan, produksi insulin, dan pengaturan pertumbuhan sel. -Riboflavin dapat membantu pembentukan sel darah merah, sifatnya mudah dicerna dan larut dalam air, serta penting dalam menjaga kesehatan anak bunda. -Fosfor, fosfor berfungsi untuk pertumbuhan sel-sel dalam tubuh serta membantu pertumbuhan tulang dan gigi. Beberapa sumber fosfor bisa ditemukan pada bayam, kacang tanah, daging ayam, dan kepiting. Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Bahaya Susu Sapi Bagi Anak Intoleransi Laktosa
·id.vesiraja.com·
Bahaya Susu Sapi Bagi Anak Intoleransi Laktosa
Buah Semangka Dapat Membantu Meningkatkan Kapasitas Produksi ASI
Buah Semangka Dapat Membantu Meningkatkan Kapasitas Produksi ASI
Buah semangka kaya akan vitamin A dan C, kalium serta asam folat, namun rendah kandungan lemak jenuh, kolesterol dan natrium. Selain dapat mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral ibu menyusui, kadar air yang tinggi pada semangka juga baik untuk asupan cairan tubuh. Kandungan vitamin A yang tinggi pada buah semangka bermanfaat untuk meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI. Vitamin A penting untuk menjaga kesehatan bayi, terutama untuk kesehatan mata. Selain itu, kandungan vitamin A pada buah semangka dapat meningkatkan kapasitas produksi air susu. Kandungan vitamin C pada buah semangka bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun. Selain vitamin C, lycopene pada buah semangka juga berfungsi sebagai antioksidan untuk peningkatan sistem imun tubuh. Kandungan asam folat dalam buah semangka mampu bersinergi dengan berbagai vitamin lainnya untuk mengurangi rasa depresi, stres dan kecemasan yang dialami oleh ibu menyusui. Buah semangka juga membantu menurunkan tekanan darah tinggi bagi ibu hamil dan ibu menyusui yang menderita tekanan darah tinggi. Namun perlu diingat, mengkonsumsi buah semangka yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan terutama usus. Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Buah Semangka Dapat Membantu Meningkatkan Kapasitas Produksi ASI
·id.vesiraja.com·
Buah Semangka Dapat Membantu Meningkatkan Kapasitas Produksi ASI
Jenis Vitamin, Sumber, dan Manfaatnya
Jenis Vitamin, Sumber, dan Manfaatnya
Vitamin dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah sedikit namun harus ada, karena vitamin diperlukan untuk mengatur fungsi tubuh dan mencegah beberapa penyakit. Vitamin dikelompokkan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam air ( vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Khusus vitamin D dapat terbentuk ketika kulit terkena sinar matahari, karena di dalam tubuh terdapat pro vitamin D. Adapun jenis vitamin, sumber, dan manfaatnya sebagi berikut. Vitamin A Manfaat dari vitamin A adalah untuk menjaga kesehatan mata, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan tulang, dan menguatkan gigi. Sumber vitamin A adalah sereal, sayuran berwarna jingga seperti wortel, ubi jalar, labu kuning, dan buah-buahan. Vitamin B Manfaat dari vitamin B adalah mengatur fungsi tubuh, membantu untuk menghasilkan sel darah merah. Sumber vitamin B adalah gandum, sayuran hijau, kacang. Vitamin C Manfaat dari vitamin C adalah membentuk kolagen, membantu menjaga kesehatan jaringan tubuh seperti gusi dan otot, dan membantu tubuh melawan infeksi. Sumber vitamin C adalah buah jeruk, stroberi, jambu biji, cabai, tomat, brokoli, dan bayam Vitamin D Manfaat dari vitamin D adalah menguatkan tulang dan gigi, membantu tubuh menyerap kalsium pembentuk tulang. Sumber dari vitamin D adalah susu kedelai, susu almond. Vitamin E Manfaat dari vitamin E adalah sebagai antioksidan dan membantu melindungi sel dari kerusakan, penting bagi kesehatan sel darah merah. Sumber dari vitamin E adalah minyak sayur, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau, alpukat, gandum, dan biji-bijian. Vitamin K Manfaat dari vitamin K adalah membantu pembekuan darah dan meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan tulang. Sumber dari vitamin K adalah alpukat, anggur, sayuran hijau, umbi-umbian, biji-bijian. Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Jenis Vitamin, Sumber, dan Manfaatnya
·id.vesiraja.com·
Jenis Vitamin, Sumber, dan Manfaatnya
Gejala Kekurangan Vitamin
Gejala Kekurangan Vitamin
Kekurangan vitamin pada tubuh disebut dengan avitaminosis. Apabila kekurangan vitamin A, gejalanya adalah penglihatan kabur, kerusakan hati dan tulang, rambut rontol. Untuk kekurangan vitamin B, gejala yang timbul adalah penyakit beri-beri, gangguan saraf, kehilangan berat badan berlebih, dan anemia. Gejala untuk kekurangan vitamin C adalah skorbut (degenerasi kulit, gigi, pembuluh darah), sariawan, lemas, luka yang lambat sembuh, dan gangguan kekebalan tubuh. Kekurangan vitamin D, gejalanya adalah riket (cacat tulang) pada anak-anak, pelunakan tulang pada orang dewasa, kerusakan otak, kardiovaskular, dan ginjal. Gejala kekurangan vitamin E adalah degenerasi sistem saraf. Sedangkan gejala untuk kekurangan vitamin K adalah kelainan penggumpalan darah, kerusakan hati, dan anemia. Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Gejala Kekurangan Vitamin
·id.vesiraja.com·
Gejala Kekurangan Vitamin
Susu Almond Adalah Susu Nabati Untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Vegan
Susu Almond Adalah Susu Nabati Untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Vegan
Sesuai namanya, susu almond tentu saja terbuat dari almond utuh. Karena terbuat dari almond utuh, susu nabati ini tidak mengandung laktosa. Selain sebagai sumber Vitamin B12, susu almond juga merupakan sumber Vitamin A. Jadi, dapat dipastikan bahwa susu almond sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh vegan sehingga selalu sehat dan memenuhi kebutuhan nutrisinya. Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Susu Almond Adalah Susu Nabati Untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Vegan
·id.vesiraja.com·
Susu Almond Adalah Susu Nabati Untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Vegan