Found 3 bookmarks
Custom sorting
Bahaya Susu Sapi Bagi Anak Intoleransi Laktosa
Bahaya Susu Sapi Bagi Anak Intoleransi Laktosa
Ketika anak mengalami intoleransi laktosa, itu artinya tubuhnya tidak dapat memproduksi laktase dalam jumlah yang cukup. Laktase merupakan enzim yang dibutuhkan untuk proses pencernaan laktosa. Laktosa sendiri adalah salah satu jenis gula yang harus dicerna oleh enzim laktase untuk diubah menjadi bentuk yang lebih kecil, yaitu glukosa dan galaktosa. Sebagai akibatnya, laktosa yang tidak bisa dicerna tetap berada di dalam usus dan menyebabkan masalah sistem pencernaan, terutama pada lambung dan usus. Glukosa adalah hasil utama dari fotosintesis, yaitu pembuatan makanan (memasak) oleh tumbuhan hijau di daun. Sama seperti tumbuhan, manusia juga membutuhkan glucose setiap harinya. Ini didapatkan mereka dari makanan dan minuman, seperti nasi, roti, pisang, atau makanan serta minuman lainnya. Peran utama dari glukosa bagi manusia adalah sebagai sumber energi. Nah, sedangkan galaktosa adalah senyawa karbohidrat yang tergolong dalam monosakarida, termasuk juga golongan heksosa karena mempunyai 6 atom C dalam molekulnya. Ketika jumlah enzim laktase tidak mencukupi, laktosa tidak bisa diserap oleh usus kecil. Laktosa akan melewati usus halus dan akhirnya menumpuk di usus besar, tempat bakteri usus akan memfermentasi sisa bahan makanan menjadi gas dan asam. Laktosa pun akan difermentasi di usus besar. Dan karena masih dalam ukuran yang besar, akhirnya laktosa pun gagal dicerna dan akhirnya timbul berbagai gejala intoleransi laktosa. Biasanya 30 menit sampai 2 jam setelah mengonsumsi produk yang mengandung laktosa gejala-gejalanya akan muncul. Beberapa gejala dari intoleransi laktosa adalah mual, perut nyeri atau perut kram, perut kembung, perut bergas, dan diare. Intoleransi laktosa sebenarnya tidak berbahaya. Namun, jika anak tetap mengonsumsi makanan yang mengandung laktosa kemungkinan akan ada konsekuensi jangka panjang. Tapi, itu bukan hal yang pasti 100 persen akan terjadi. Ada beberapa orang yang mengalami kerusakan mikrovili permanen ketika mereka minum atau mengonsumsi makanan yang mengandung laktosa. Mikrovili adalah bagian usus halus yang berfungsi menyerap nutrisi dan menyalurkannya ke darah. Jika mikrovili rusak, kamu berisiko menderita malnutrisi. Nah, penyebab penyakit intoleransi laktosa seperti berikut: 1. Primer, berkurangnya jumlah enzim laktase seiring bertambahnya usia dan faktor keturunan. 2. Sekunder, berkurangnya jumlah enzim laktase akibat penyakit tertentu seperti infeksi usus, radang usus besar, celiac, crohn atau efek dari kemoterapi. 3. Dampak dari masa pertumbuhan, berkurangnya enzim laktase diakibatkan belum sempurnanya perkembangan usus halus. Intoleransi jenis ini biasanya dialami oleh bayi yang lahir prematur. 4. Kelainan genetik, jumlah enzim laktase sedikit hingga tidak ada sama sekali akibat kelainan genetik dari kedua orang tua anak. Hingga sampai saat ini, penanganan intoleransi laktosa masih belum ada cara penanganan agar anak atau penderita memilki kadar enzim laktase yang normal. Tapi ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu buah hati bunda saat ia mengalami intoleransi laktosa, antara lain: 1. Perhatikan reaksi yang ditimbulkan pada anak bunda Beberapa orang yang mengalami intoleransi laktosa bisa menerima jumlah laktosa dalam jumlah yang sedikit, sedangkan yang lain sangat sensitif meski pada kuantitas laktosa sekecil apapun. Kamu mungkin bisa mempelajari kondisi anak dengan melakukan percobaan seberapa banyak produk turunan susu tertentu yang bisa ia terima. Misalnya, ada beberapa jenis keju yang memiliki jumlah laktosa yang lebih sedikit dibanding yang lain, sehingga lebih mudah untuk dicerna. Anak bunda akan lebih mudah menerima produk turunan susu jika ia memakannya bersama dengan jenis makanan lain. Misalnya, kamu bisa memberikan susu bersama dengan makan malamnya, ini akan memperlambat proses pencernaan dan kemungkinan bisa mengurangi gejalanya. Bila si kecil ternyata sangat sensitif, berarti kamu harus menghindari semua jenis laktosa. Jika tidak memungkinkan, kamu bisa memberinya makanan turunan susu yang terpilih dalam jumlah yang sedikit. 2. Membaca label makanan Kamu perlu menghindari susu sapi dan produk turunan susu lainnya. Beberapa jenis makanan yang sepertinya tidak berbahaya tapi mengandung produk susu antara lain sereal, kentang instan, margarin, ikan sarden, salmon, sayuran hijau, serta roti. Jadi selalu periksa label pada makanan untuk mengetahui komposisi bahan seperti dadih, produk sampingan susu, susu kering, dan susu bubuk tanpa lemak. Contoh makanan yang dapat menggantikan asupan susu sapi adalah susu yang terbuat dari kacang kacangan, seperti susu almond. 3. Pastikan semua kebutuhan nutrisi batita bunda terpenuhi Nutrisi nutrisi yang tetap dibutuhkan anak seperti berikut: -Vitamin A berperan penting dalam penglihatan dan pertumbuhan tulang. Vitamin ini juga membantu menjaga tubuh dari infeksi serta meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan sel serta jaringan dalam tubuh yang meliputi rambut, kuku, dan kulit. -Vitamin D membantu tubuh menyerap mineral seperti kalsium dan membangun tulang dan gigi yang kuat. Vitamin ini juga berfungsi sebagai hormon yang berperan untuk kesehatan sistem kekebalan, produksi insulin, dan pengaturan pertumbuhan sel. -Riboflavin dapat membantu pembentukan sel darah merah, sifatnya mudah dicerna dan larut dalam air, serta penting dalam menjaga kesehatan anak bunda. -Fosfor, fosfor berfungsi untuk pertumbuhan sel-sel dalam tubuh serta membantu pertumbuhan tulang dan gigi. Beberapa sumber fosfor bisa ditemukan pada bayam, kacang tanah, daging ayam, dan kepiting. Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Bahaya Susu Sapi Bagi Anak Intoleransi Laktosa
·id.vesiraja.com·
Bahaya Susu Sapi Bagi Anak Intoleransi Laktosa
Apakah Kamu Alergi Susu Sapi ?
Apakah Kamu Alergi Susu Sapi ?
Susu sapi adalah produk yang mudah ditemukan di banyak gerai modern, tetapi banyak bayi, anak dan orang dewasa alergi terhadap susu sapi. Alergi susu sapi menyebabkan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein susu sapi. Masalah dapat terjadi pada pencernaan dan kadang-kadang kulit atau pernapasan. Agar menghindari permasalahan yang bisa ditimbulkan oleh susu sapi, maka sebaiknya konsumsi susu sapi dihindari. Lalu bagaimana dengan kebutuhan gizi? Tenang, susu almond adalah alternatif yang sangat bagus. Susu almond memiliki rasa yang ringan, manis, dan rendah kalori serta rendah lemak. Dan yang pasti susu almond tidak mengandung protein susu sapi. Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Apakah Kamu Alergi Susu Sapi ?
·id.vesiraja.com·
Apakah Kamu Alergi Susu Sapi ?
Waspada, Minuman Juga Bisa Mengancam Kesehatan
Waspada, Minuman Juga Bisa Mengancam Kesehatan
Ingin mengurangi asupan gula pada tubuh? Waspadai minuman yang dikonsumsi. Meskipin gula bukan penyebab utama diabetes atau penyakit jantung, namun ada baiknya mengontrol asupan gula dalam tubuh. Minimal agar tidak terjadi obesitas. Jika sudah tergila-gila dengan suatu produk minuman tertentu, terkadang kandungan gula luput dari perhatian. Sebut saja minuman soda, jus, air mineral berperasa, atau minuman olahraga. Hati-hati dan waspada, sebab beginilah kata si ahli, “Semua minuman ini menambah asupan gula ke dalam tubuh sebanyak 30%.” Dan yang lebih berbahaya, biasanya setelah menikmati minuman, akan dilanjutkan dengan menyantap camilan. Baik itu donat, pastri, kue, dan pai. Apalagi jika dilengkapi dengan selai atau madu. Semua ini akan menambah jumlah gula yang dikonsumsi. Sulit memang untuk mengendalikannya, terutama karena selama ini perhatian dalam berdiet biasanya tertuju pada makanan. Padahal minuman sama pentingnya dan sama mengancamnya bagi kesehatan. Terkadang, kadar gula dalam minuman yang dikonsumsi melebihi dari perkiraan. Minuman soda mengandung 10 sendok teh gula. Setara dengan 1 potong roti atau kentang goreng. Satu kaleng minuman soda, kandungan gulanya sudah hampir mencapai jumlah asupan gula yang dianjurkan dalam satu hari. Bagaimana jika ditambah lagi dengan camilan? Jus buah dalam kemasan juga mengandung gula yang cukup tinggi, sekitar 5 sendok teh gula. Walaupun pada kemasan sudah diberi label “no added sugar” atau “natural”. Ini juga berlaku untuk anggur manis. Untuk mengurangi asupan gula, bisa dicoba resep berikut ini. Minuman Teh Jahe Lemon Daun Mint Bahan: 5 cm jahe segar, geprek 1 liter air 2 sdt air jeruk lemon irisan jeruk lemon es batu daun mint Cara membuat: 1. Didihkan air, masukkan jahe. Rebus kurang lebih selama 5 menit. Matikan api, biarkan hangat. 2. Tambahkan air jeruk lemon dan irisan jeruk lemon. 3. Beri es batu, sajikan dengan daun mint. Gula Ancam Gigi Kombinasi gula dan asam dalam minuman soda seringkali mengancam lapisan email pada gigi. Inilah 5 cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi bahaya tersebut. 1. Jangan menahan atau berkumur dengan minuman di dalam mulut. Ini akan menyebabkan kerusakan gigi dan pengikisan lapisan email. 2. Gunakan sedotan utnuk mengurangi kontak langsung minuman dengan gigi. 3. Minum minuman soda dalam keadaan dingin sehingga gula tak sempat membentuk lapisan pada gigi. 4. Ganti minuman yang manis dengan air mineral atau air putih. 5. Minum segelas air setelah mengkonsumsi jus, minuman soda, atau minuman olahraga. Ini akan mengurangi gula dan asam yang menempel pada mulut dan melancarkan kembali air liur. Waspadai Konsumsi Minuman Pada Anak Konsumsi minuman soda yang berlebihn, terutama pada anak, adalah salah satu faktor timbulnya obesitas pada anak. Para ahli nutrisi meyakini, minuman soda akan memicu konsumsi berlebihan yang pasif. Artinya, sangat mudah ditelan, namun tidak mengenyangkan. Berbeda dengan makanan padat yang jelas lebih mengenyangkan. Sebuah penelitan pada sekolah di Inggris menunjukkan, pengurangan konsumsi minuman soda selama 12 bulan, berhasil menurunkan tingkat obesitas pada muridnya. Sebagai perbandingan, anak-anak yang tidak mendapat anjuran, berat badannya meningkat drastis. Secara teori, peneliti menghitung, mengkonsumsi 1 kaleng minuman soda setiap hari selama 10 tahun, akan menambah berat badan hingga 50 kg. Jadi, para orang tua sebaiknya memperhatikan hal sebagai berikut. 1. Berikan minuman soda hanya pada saat-saat tertentu saja. 2. Tambahkan air atau es pada minuman soda atau jus. 3. Jika mungkin, ganti dengan minuman diet bebas gula. Atau ganti dengan minuman olahraga yang kandungan gulanya hanya setengah dari minuman soda. Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Waspada, Minuman Juga Bisa Mengancam Kesehatan
·id.vesiraja.com·
Waspada, Minuman Juga Bisa Mengancam Kesehatan