Found 2 bookmarks
Custom sorting
Waspada, Minuman Juga Bisa Mengancam Kesehatan
Waspada, Minuman Juga Bisa Mengancam Kesehatan
Ingin mengurangi asupan gula pada tubuh? Waspadai minuman yang dikonsumsi. Meskipin gula bukan penyebab utama diabetes atau penyakit jantung, namun ada baiknya mengontrol asupan gula dalam tubuh. Minimal agar tidak terjadi obesitas. Jika sudah tergila-gila dengan suatu produk minuman tertentu, terkadang kandungan gula luput dari perhatian. Sebut saja minuman soda, jus, air mineral berperasa, atau minuman olahraga. Hati-hati dan waspada, sebab beginilah kata si ahli, “Semua minuman ini menambah asupan gula ke dalam tubuh sebanyak 30%.” Dan yang lebih berbahaya, biasanya setelah menikmati minuman, akan dilanjutkan dengan menyantap camilan. Baik itu donat, pastri, kue, dan pai. Apalagi jika dilengkapi dengan selai atau madu. Semua ini akan menambah jumlah gula yang dikonsumsi. Sulit memang untuk mengendalikannya, terutama karena selama ini perhatian dalam berdiet biasanya tertuju pada makanan. Padahal minuman sama pentingnya dan sama mengancamnya bagi kesehatan. Terkadang, kadar gula dalam minuman yang dikonsumsi melebihi dari perkiraan. Minuman soda mengandung 10 sendok teh gula. Setara dengan 1 potong roti atau kentang goreng. Satu kaleng minuman soda, kandungan gulanya sudah hampir mencapai jumlah asupan gula yang dianjurkan dalam satu hari. Bagaimana jika ditambah lagi dengan camilan? Jus buah dalam kemasan juga mengandung gula yang cukup tinggi, sekitar 5 sendok teh gula. Walaupun pada kemasan sudah diberi label “no added sugar” atau “natural”. Ini juga berlaku untuk anggur manis. Untuk mengurangi asupan gula, bisa dicoba resep berikut ini. Minuman Teh Jahe Lemon Daun Mint Bahan: 5 cm jahe segar, geprek 1 liter air 2 sdt air jeruk lemon irisan jeruk lemon es batu daun mint Cara membuat: 1. Didihkan air, masukkan jahe. Rebus kurang lebih selama 5 menit. Matikan api, biarkan hangat. 2. Tambahkan air jeruk lemon dan irisan jeruk lemon. 3. Beri es batu, sajikan dengan daun mint. Gula Ancam Gigi Kombinasi gula dan asam dalam minuman soda seringkali mengancam lapisan email pada gigi. Inilah 5 cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi bahaya tersebut. 1. Jangan menahan atau berkumur dengan minuman di dalam mulut. Ini akan menyebabkan kerusakan gigi dan pengikisan lapisan email. 2. Gunakan sedotan utnuk mengurangi kontak langsung minuman dengan gigi. 3. Minum minuman soda dalam keadaan dingin sehingga gula tak sempat membentuk lapisan pada gigi. 4. Ganti minuman yang manis dengan air mineral atau air putih. 5. Minum segelas air setelah mengkonsumsi jus, minuman soda, atau minuman olahraga. Ini akan mengurangi gula dan asam yang menempel pada mulut dan melancarkan kembali air liur. Waspadai Konsumsi Minuman Pada Anak Konsumsi minuman soda yang berlebihn, terutama pada anak, adalah salah satu faktor timbulnya obesitas pada anak. Para ahli nutrisi meyakini, minuman soda akan memicu konsumsi berlebihan yang pasif. Artinya, sangat mudah ditelan, namun tidak mengenyangkan. Berbeda dengan makanan padat yang jelas lebih mengenyangkan. Sebuah penelitan pada sekolah di Inggris menunjukkan, pengurangan konsumsi minuman soda selama 12 bulan, berhasil menurunkan tingkat obesitas pada muridnya. Sebagai perbandingan, anak-anak yang tidak mendapat anjuran, berat badannya meningkat drastis. Secara teori, peneliti menghitung, mengkonsumsi 1 kaleng minuman soda setiap hari selama 10 tahun, akan menambah berat badan hingga 50 kg. Jadi, para orang tua sebaiknya memperhatikan hal sebagai berikut. 1. Berikan minuman soda hanya pada saat-saat tertentu saja. 2. Tambahkan air atau es pada minuman soda atau jus. 3. Jika mungkin, ganti dengan minuman diet bebas gula. Atau ganti dengan minuman olahraga yang kandungan gulanya hanya setengah dari minuman soda. Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Waspada, Minuman Juga Bisa Mengancam Kesehatan
·id.vesiraja.com·
Waspada, Minuman Juga Bisa Mengancam Kesehatan
Berjemur Dapat Meningkatkan Penyerapan Kalsium dan Fosfor Bagi Penderita Riketsia
Berjemur Dapat Meningkatkan Penyerapan Kalsium dan Fosfor Bagi Penderita Riketsia
Riketsia terjadi karena kekurangan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium dan fosfor sehingga proses pengerasan tulang terganggu. Penyakit ini terjadi pada anak-anak. Riketsia menyebabkan tulang kaki tumbuh membengkok. Penyembuhan dan pencegahan dari penyakit ini adalah dengan penambahan kalsium, fosfor, dan vitamin D dalam menu makanan. Vitamin D dapat diperoleh dari makanan, suplemen, dan berjemur sinar matahari. Seseorang yang berusia 1-70 tahun membutuhkan vitamin D sebanyak 15 mikrogram/hari. Sedangkan seseorang berusia 71 tahun ke atas membutuhkan vitamin D sebanyak 20 mikrogram/hari. Mengapa vitamin D dapat diaktifkan dengan bantuan sinar matahari pagi melalui berjemur? Melalui paparan sinar matahari pagi selama 5-10 menit, maka sinar ultraviolet dari matahari akan dapat membantu mengaktifkan pro vitamin D. Vitamin D aktif akan dapat meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di dalam tubuh, sehingga akan menambah jumlah kalsium dan fosfor dalam darah. Dengan demikian bertambahnya kadar vitamin D dalam tubuh karena terkena sinar matahari, maka akan dapat membantu meningkatkan penyerapan kalsium sehingga dapat menolong perbaikan tulan penderita riketsia. Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Berjemur Dapat Meningkatkan Penyerapan Kalsium dan Fosfor Bagi Penderita Riketsia
·id.vesiraja.com·
Berjemur Dapat Meningkatkan Penyerapan Kalsium dan Fosfor Bagi Penderita Riketsia