Found 2 bookmarks
Custom sorting
Inilah Waktu Terbaik Untuk Makan Malam
Inilah Waktu Terbaik Untuk Makan Malam
Sekarang sudah dua tahun memasuki masa pandemi dan sementara beberapa aspek kehidupan mulai terasa sedikit normal. Namun tentunya masih jauh jika dibandingkan dengan hari-hari di tahun 2019 ketika merasa aman bebas bepergian ke mana saja tanpa masker dan bisa kapan saja berkumpul bersama teman-teman. Dampak dari masa pandemi ini menyebabkan banyak kebiasaan hidup yang berubah, termasuk kebiasaan makan. Bagi yang biasa makan tiga kali sehari, mungkin sekarang lebih ke pola makan lebih sering dalam jumlah kecil secara berulang, dan bukan sebagai respons terhadap isyarat lapar. Jam 7 malam dulu terasa seperti jam makan malam resmi, tapi karena banyak yang masih bekerja dari rumah, sekarang makan malam pada jam 6 sore, bahkan lebih awal. Adanya perubahan ini, menimbulkan pertanyaan: Apakah ada waktu yang ideal untuk makan malam? Jawaban atas pertanyaan ini tidak jelas, dan seperti kebanyakan hal, akan ada kisarannya. “Setiap waktu antara pukul 6 dan 8 malam adalah waktu makan malam yang ideal,” kata ahli diet Tracy Lockwood Beckerman. “Itu karena memberi rata-rata orang cukup waktu untuk mencerna sebelum pergi tidur pada sekitar jam 10 atau 11 malam” Meskipun demikian, waktu makan malam yang ideal akan berbeda berdasarkan ritme sirkadian kamu, jika kamu suka bangun pagi atau suka tidur malam. “Ini berbeda untuk orang yang memulai beraktivitas di saat pagi dan orang yang beraktivitas di malam hari. Karena semakin lama berakthivtas di malam hari, semakin tinggi kemungkinan mereka kembali untuk camilan saat larut malam,” kata Beckerman. “Orang yang beraktivitas di malam hari akan makan malam lebih lambat dari orang yang beraktivitas di pagi hari guna mengurangi kemungkinan ngemil tidak sehat dan mengunyah yang tidak perlu di saat larut malam.” Mengapa Kamu Harus Waspada Makan Malam Di Saat Larut Malam? Tidak ada yang salah dengan camilan sebelum tidur , tetapi makan malam dalam jumlah besar terlalu larut dapat mempengaruhi tidur kamu. “Menjadi terlalu kenyang dapat berdampak negatif pada tidur kamu dengan kemungkinan menyebabkan refluks asam,” kata Beckerman. “Jika ada terlalu banyak makanan yang dicerna di perut kamu dan kamu berbaring, itu berpotensi memberi tekanan pada sfingter esofagus kamu, yang mengakibatkan refluks yang tidak menyenangkan.” Selain itu, waktu makan yang terlalu dekat dengan waktu tidur dapat menurunkan kualitas tidur kamu, meningkatkan peradangan, dan benar-benar dapat membuat manajemen berat badan lebih sulit serta meningkatkan kemungkinan kamu akan mengalami keringat malam atau hot flashes. Dengan kata lain, jika kamu cenderung tidur lebih awal, mungkin lebih baik kamu makan malam lebih awal juga. Pengaruh Faktor Makan Siang Pada Makan Malam Adanya pandemi, bagi mereka yang bekerja dari rumah telah membuat perbedaan untuk jam makan malam. Hal ini juga mengubah waktu makan siang. Dan menurut Beckerman, ini harus diperhitungkan ketika kamu memikirkan tentang makan terakhir hari itu. “Semakin terlambat kamu makan siang, maka tubuh kamu akan terlambat siap untuk makan malam. Semakin awal kamu makan siang, semakin cepat tubuh kamu mengharapkan makan malam.” Jika kamu mendapati diri kamu makan siang pada jam 11 pagi, salah satu solusi mudah untuk menghindari makan malam pada jam 4 sore adalah dengan memberikan makanan ringan yang seimbang. “Camilan di sela-sela ini juga akan mencegah kamu pergi makan malam dengan rasa lapar, sehingga kamu cenderung tidak makan berlebihan secara tak terduga,” kata Beckerman. Camilan akan memungkinkan kamu untuk membuat keputusan makan malam yang rasional dan seimbang karena kamu akan membuat pilihan dengan otak yang kenyang dan puas daripada otak yang lapar, impulsif, atau lelah. Apakah Waktu Makan Malam Yang Ideal Berbeda Berdasarkan Jenis Kelamin? Bukan rahasia lagi bahwa hormon mempengaruhi hampir semua hal, dan itu termasuk kebiasaan makan. Bagi wanita usia reproduksi, bersikap fleksibel mungkin lebih bermanfaat daripada bersikap kaku dengan waktu makan mereka. Wanita di tahun-tahun reproduksi mereka, terutama selama fase luteal dari siklus mereka (fase setelah ovulasi, atau sekitar dua minggu), membutuhkan lebih banyak kalori dan lebih banyak makro pembakaran lambat (nutrisi seperti protein, karbohidrat dan lemak) untuk menjaga gula darah. stabil, cegah PMS, pertahankan berat badan yang sehat dan tidur yang berkualitas. Ini berarti wanita harus berusaha mendengarkan tubuh mereka saat memutuskan jam makan malam, dan bahkan berapa banyak yang mereka makan. Penting bagi pria untuk mendengarkan tubuh mereka juga, tetapi hormon mereka berfluktuasi lebih sedikit, sehingga hal ini tidak terlalu diperlukan. Pria tidak memiliki ritme infradian, sehingga mereka dapat tetap pada waktu makan yang sama setiap 24 jam. Pada akhirnya, jam berapa kamu makan malam benar-benar tergantung pada apa yang paling cocok untuk kamu. Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Inilah Waktu Terbaik Untuk Makan Malam
·id.vesiraja.com·
Inilah Waktu Terbaik Untuk Makan Malam
Ini Dia 6 Kunci Rahasia Pernikahan Bahagia
Ini Dia 6 Kunci Rahasia Pernikahan Bahagia
Begitu banyak penelitian yang mengklaim bahwa orang yang sudah menikah cenderung lebih bahagia, lebih sehat, dan hidup lebih lama dibandingkan mereka yang melajang dan sudah bercerai. Tapi benarkah itu? Hasil penelitian dari Carnegie Mellon University menemukan bahwa orang yang sudah menikah memiliki kadar kortisol (hormon stres) lebih rendah dibandingkan orang yang belum menikah dan sudah bercerai. Temuan ini menunjukkan bahwa pernikahan dapat memperbaiki kesehatan secara keseluruhan dengan bertindak sebagai perisai terhadap tekanan psikologis. Orang-orang dengan tingkat kortisol lebih rendah cenderung lebih sehat. Hal ini karena kadar kortisol tinggi dapat meningkatkan peradangan, yang dapat meningkatkan resiko sejumlah masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, kondisi autoimun, dan depresi. Pernikahan yang bahagia akan mendukung kesehatan kamu secara keseluruhan. Namun jangan lupa bahwa tidak semua pernikahan seperti ini. Perselisihan dalam pernikahan sangat umum terjadi dan hal ini berhubungan dengan kesehatan yang buruk. Sebuah penelitian di tahun 2010, yang juga dipublikasikan di jurnal Psychoneuroendocrinology, menemukan bahwa tekanan dalam pernikahan yang tidak bahagia dapat berkontribusi pada fungsi kekebalan dan tekanan darah yang buruk. Dalam hasil penelitian yang sama, penulis mengungkapkan bahwa tekanan dalam rumah tangga akan lebih buruk pengaruhnya bagi kesehatan kamu dibandingkan tekanan di tempat kerja. Gambaran yang lebih detail memperlihatkan bahwa kualitas hubungan kamu yang sebenarnya dapat memengaruhi kebahagian dan kesehatan kamu. Lalu seperti apa sebenarnya hubungan yang berkualitas tersebut? Setiap orang mendefinisikan seperti apa hubungan yang ideal dengan cara yang berbeda. Tetapi untuk memiliki hubungan yang sehat, ada beberapa aturan utama. Komunikasi Yang Baik Saling terbuka, jujur, ​​dan memberi rasa aman adalah bagian mendasar dari hubungan yang sehat. Semua hal itu didapatkan dengan komunikasi yang baik. Langkah pertama untuk membangun sebuah hubungan adalah memastikan bahwa kamu berdua saling memahami kebutuhan dan harapan masing-masing. Hormati Satu Sama Lain Keinginan dan perasaan pasangan kamu adalah sesuatu yang berharga. Begitu juga dengan keinginan dan perasaan kamu. Pastikan pasangan kamu tahu bahwa kamu menghargai pendapat atau gagasannya. Rasa saling menghormati sangat penting dalam menjaga hubungan yang sehat. Kompromi Ketidaksepakatan adalah bagian alami dari hubungan yang sehat. Namun penting bagi kamu untuk menemukan cara berkompromi saat kamu tidak setuju dengan sesuatu. Cobalah untuk menyelesaikan konflik secara adil dan rasional. Jadilah Pendukung Berikan dorongan satu sama lain, yakinkan bahwa kamu akan selalu mendukungnya. Selain itu, biarkan pasangan kamu tahu kapan kamu membutuhkan dukungannya. Hubungan yang sehat saling membangun satu sama lain, tidak saling menjatuhkan. Hormati Privasi Masing-masing Kamu tinggal bersama dan mungkin kamu berpikir tidak ada salahnya berbagi segalanya. Pada kenyataannya, hal tersebut tidak sehat. Kamu perlu membiarkan privasi masing-masing dan tidak selalu harus bersama-sama. Hubungan yang sehat membutuhkan ruang. Menciptakan Batas Sehat Menciptakan batas adalah cara yang baik untuk menjaga hubungan kamu tetap nyaman bagi diri kamu dan pasangan. Dengan menetapkan batasan bersama, kamu berdua bisa memiliki pemahaman yang lebih dalam mengenai hubungan yang kamu dan pasangan inginkan. Menciptakan batas bukanlah tanda tidak akur atau ketidakpercayaan satu sama lain. Batas adalah hak diri kamu dan pasangan sebagai individu. Perlu kamu ingat, hubungan yang sehat tidak akan membatasi kamu untuk berpergian dengan teman kamu tanpa pasangan kamu, berpartisipasi dalam aktivitas dan hobi yang kamu sukai, tidak perlu berbagi kata sandi ke email, akun media sosial atau telepon kamu, dan menghormati selera dan kebutuhan masing-masing individu. Jadi, sudah siap menciptakan pernikahan yang akan membuat kamu bahagia? Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Ini Dia 6 Kunci Rahasia Pernikahan Bahagia
·id.vesiraja.com·
Ini Dia 6 Kunci Rahasia Pernikahan Bahagia