Kumpulan Kata Mutiara Pernikahan Islami Untuk Undangan Pernikahan Digital Kamu
Dalam undangan pernikahan biasanya dicantumkan kata-kata mutiara. Kata-kata mutiara ini bisa diletakkan di bagian depan undangan pernikahan maupun di bagian belakang.
Kata mutiara undangan pernikahan Islami berasal dari beragam sumber. Ada yang bersumber dari salah satu ayat Al Qur’an tentang pernikahan, ada juga yang diambil dari sabda Nabi Muhammad SAW dan sumber sumber lainnya.
Berikut beberapa kumpulan kata mutiara pernikahan Islami untuk undangan pernikahan digital kamu.
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (Al-Qur’an Surat Yasiin (36) : 36)
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskain Allah akan mengkayakan mereka dengan karunian-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberiannya) dan Maha Mengetahui.” (QS. An Nuur (24) : 32)
“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49)
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. At Taubah (9) : 71)
“Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu: Surga)” (Qs. An Nuur (24) : 26)
“Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah: Rasulullah SAW bersabda: “Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku!” (HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.)
“Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan timpang dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang menikah berarti melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya.” (HR. Baihaqi)
“Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan).” (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah)
Rasulullah SAW. bersabda: “Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah” (HR. Bukhari).
“Semoga Allah SWT menghimpun yang terserak dari keduanya memberkati mereka berdua, meningkatkan kualitas keturunannya sebagai pembuka pintu rakhmat, sumber ilmu dan hikmah serta pemberi rasa aman bagi umat.” (Doa Nabi Muhammad SAW, saat pernikahan putrinya Fatimah Az Zahra dengan Ali bin Abi Thalib).