Untuk Keluarga atau Tetangga Yang Mempunyai Putra Yang Ingin Di Khitan
Selamat pagi, untuk keluarga atau tetangga yang mempunyai putra yang ingin di khitan, silakan daftar kan putra putra nya dalam khitanan massal.
Pada hari Minggu 30 April pukul 07:OO.
Pendaftaran gratis!
Silakan hubungi nomer 085792157856
Artikel ini muncul pertama kali di:
Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital
Pada:
Untuk Keluarga atau Tetangga Yang Mempunyai Putra Yang Ingin Di Khitan
Ingat 10 Hal Wajib dan Penting Dibicarakan Sebelum Menikah
Selalu ada awal untuk setiap hal, termasuk ketika berumah tangga.
Bagi kamu yang sedang mempersiapkan pernikahan, bisa dipastikan kamu akan disibukkan berbagai macam persiapan terkait dengan hal tersebut.
Berbagai rencana mungkin akan memenuhi benak kamu dan pasangan.
Mengingat pernikahan akan menjadi awal yang baru bagi kamu dan pasangan, adalah suatu hal yang wajar bila kamu menginginkan semua berjalan dengan sempurna.
Setiap orang pasti mengharapkan kebahagiaan di dalam pernikahannya.
Selain berbagai rencana mengenai pesta pernikahan, kamu dan pasangan juga wajib mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan berumah tangga itu sendiri.
Tidak ada rumah tangga yang selalu berjalan mulus dan baik-baik saja.
Semua pasangan pasti akan melalui banyak tantangan dalam menjalaninya.
Entah itu tantangan yang menyenangkan ataupun yang sulit untuk dilalui.
Namun, sangat penting bagi kamu dan pasangan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi hal-hal tersebut nanti.
Melihat kenyataan di atas maka sangat wajar rasanya jika kamu dan pasangan mulai membicarakan berbagai hal terkait dengan pribadi masing-masing.
Namanya juga akan membentuk keluarga yang baru, sudah tentu kamu dan pasangan harus mengenal satu dengan yang lainnya lebih dalam.
Berbagai kebiasaan, sifat buruk, atau bahkan kondisi keuangan sudah harus mulai dibicarakan sejak awal.
Hal seperti ini akan membuat kamu dan pasangan semakin kenal satu dengan yang lainnya, sehingga hubungan semakin kuat dan lebih nyaman antara satu dan yang lainnya.
Jangan sampai kamu dan pasangan menjalani rumah tangga dengan sejuta teka-teki di dalam hati.
Terlebih karena kamu dan pasangan memang tidak atau belum begitu mengenal kepribadian masing-masing.
Tidak perlu terlalu formal, kamu dan pasangan bisa berkomunikasi dan membahas berbagai hal ini dengan santai sehingga satu dengan yang lainnya dapat terbuka dan bercerita dengan nyaman.
Berikut adalah yang wajib kamu bahas bersama pasangan sebelum menikah.
1. Komitmen dan Tujuan Pernikahan
Pernikahan tentu harus diawali dengan tujuan yang jelas sehingga sangat tepat bagi kamu dan pasangan untuk membahas hal ini sejak awal.
Jangan sampai kamu merencanakan pernikahan tanpa adanya tujuan.
Pernikahan seperti ini akan sangat rapuh dan tidak memiliki fondasi kuat yang akan menjadi tumpuan kamu dan pasangan pada masa-masa sulit nanti.
Pastikan juga bahwa kamu dan pasangan memiliki komitmen yang kuat untuk menjalani kehidupan berumah tangga.
Hal ini akan menjadi pilar penting di dalam membangun rumah tangga yang sedang coba kamu dirikan bersama dengan pasangan.
Bicarakan hal ini dengan jelas sejak awal sehingga kamu dan pasangan bisa lebih yakin untuk menjalani kehidupan rumah tangga.
2. Cara Berkomunikasi
Komunikasi menjadi poin penting di dalam hubungan, termasuk dalam pernikahan.
Hal ini bisa saja menjadi hal yang membuat hubungan menjadi lebih kuat atau bahkan justru sebaliknya.
Sangat penting bagi kamu dan pasangan untuk memahami pola atau cara berkomunikasi masing-masing sehingga kamu dan pasangan dapat saling mengenal kebiasaan ini dengan baik dan jelas.
Jika ternyata kamu dan pasangan tidak dapat menemukan pola yang tepat dalam berkomunikasi, mungkin saja berbagai hambatan muncul di dalam pernikahan nanti.
Jangan sungkan untuk membahas ini sebagai salah satu hal yang serius di dalam hubungan kamu.
Pada kenyataannya, komunikasi memang menjadi poin penting yang akan membantu kamu membangun keluarga yang bahagia.
Beberapa kebiasaan buruk di dalam berkomunikasi masih mungkin diredam atau dihilangkan jika kamu dan pasangan mengupayakan hal tersebut sejak awal dengan baik.
3. Prioritas Pribadi Masing-Masing
Jangan salah, setiap orang tentu akan memiliki berbagai hal yang menjadi prioritas pribadi mereka di dalam kehidupannya, sekalipun mereka telah memutuskan untuk merencanakan pernikahan.
Hal seperti ini wajib kamu bahas dengan pasangan.
Sebab bagaimana pun juga kamu dan pasangan tentu memiliki kehidupan pribadi masing-masing, termasuk berbagai prioritas di dalamnya.
Mungkin saja berbagai prioritas ini masih tetap ingin dijalankan setelah menikah nanti.
Jadi, sangat penting bagi kamu dan pasangan untuk mengetahui prioritas masing-masing sejak awal.
4. Kondisi Keuangan dan Pengelolaannya Setelah Pernikahan
Keuangan menjadi hal yang paling penting untuk tidak dilupakan dalam pembahasan ini, terutama mengenai kondisi keuangan masing-masing saat ini.
Rencana pernikahan akan membutuhkan sejumlah biaya yang cukup besar.
Salah satu solusi yang bisa kamu tempuh adalah dengan membuat anggaran dan menabung bersama pasangan untuk memenuhinya.
Hal ini tentu harus diawali dengan keterbukaan masing-masing tentang kondisi keuangan.
Jangan sampai hal ini terlupakan.
Sebelum melangsungkan pernikahan, kamu dan pasangan harus mengetahui kondisi keuangan masing-masing dan bagaimana mengelolanya selama ini.
Selain itu, kamu dan pasangan juga wajib membahas mengenai pengelolaan keuangan rumah tangga kamu nanti setelah pernikahan.
Jangan sampai kamu tidak memiliki gambaran keuangan rumah tangga kamu dan pasangan nantinya.
Jika sampai begitu, kamu sama saja menjalaninya tanpa tujuan keuangan yang jelas.
5. Target Keuangan Setelah Pernikahan
Tidak perlu memikirkannya terlalu jauh dan panjang.
Setidaknya, kamu juga perlu memiliki target keuangan selama lima tahun ke depan setelah pernikahan.
Hal ini akan membantu kamu dan pasangan untuk membuat gambaran keuangan rumah tangga kamu berdua pada masa yang akan datang, termasuk mempermudah untuk mencapai berbagai tujuan keuangan keluarga.
Sebagian orang beranggapan bahwa membicarakan hal seperti ini sebelum menikah adalah tindakan yang terlalu cepat.
Namun di sisi lain, memulai pernikahan tanpa target dan tujuan keuangan merupakan risiko yang cukup besar, bukan?
Menyusun dan menentukan target keuangan sejak awal akan jauh lebih tepat daripada kamu melakukannya setelah pernikahan nanti.
Bila sudah membahasnya sejak awal, kamu dan pasangan memiliki waktu yang jauh lebih panjang untuk mempersiapkannya.
Atau kamu dan pasangan dapat memulainya sebelum pernikahan.
Misalnya, dengan melakukan investasi bersama di dalam keuangan sejak awal.
6. Kondisi Keluarga Besar Masing-Masing
Menikah tentu akan mempersatukan kamu dan pasangan beserta keluarga besar masing-masing sekaligus.
Hubungan ini akan menjadi kuat kalau kamu mengenal keluarga besar pasangan dan sebaliknya.
Tidak perlu takut atau mengkhawatirkan banyak hal terkait dengan hal ini.
Baik kamu maupun pasangan tentu memiliki riwayat keluarga masing-masing.
Terbuka sejak awal akan jauh lebih baik.
Bahkan, jika memiliki kesempatan untuk saling bertemu antara keluarga kamu dan keluarga pasangan tentu akan jauh lebih baik lagi.
Hubungan keluarga besar yang baik akan membuat hubungan kmau dan pasangan juga semakin kuat sehingga sangat penting untuk mulai saling mendekatkan diri antara satu dan yang lainnya.
Jangan sampai kamu menikah tanpa mengenal atau bahkan mengetahui kondisi keluarga besar masing-masing.
Hal seperti ini akan membuat hubungan menjadi kaku dan tidak hangat.
7. Pembagian Tugas Rumah Tangga
Bukan hanya istri saja, suami juga wajib ikut serta dalam mengurus rumah tangga.
Ada banyak tugas rumah tangga yang harus diselesaikan.
Itulah mengapa akan sangat dibutuhkan kerja sama antara kamu dan pasangan.
Kamu dan pasangan akan menjadi tim kerja dalam menyelesaikan berbagai tugas rumah tangga tersebut.
Hal ini juga wajib kamu bahas sejak awal bersama dengan pasangan.
Tentunya dengan mempertimbangkan kondisi pekerjaan utama dan berbagai hal lainnya di dalam kehidupan kamu dan pasangan.
8. Keturunan
Sebagian pasangan ingin langsung memiliki momongan setelah menikah, namun ada juga yang ingin menikmati indahnya masa-masa berdua.
Coba diskusikan kapan kira-kira waktu yang tepat untuk menambah anggota baru untuk kamu dan pasangan, dan berapa banyak anak yang kamu dan pasangan inginkan.
Diskusikan hingga hal-hal terburuk, seperti jika terjadi kemandulan.
Intinya, kamu dan pasangan harus siap secara fisik dan mental sebelum menjadi orang tua.
9. Pergaulan Dengan Lawan Jenis
Agar tidak terjadi salah paham, kamu harus mendiskusikan batasan cara bergaul dengan lawan jenis setelah menikah.
Pasalnya, bergaul dengan lawan jenis tanpa diketahui pasangan bisa menjadi memicu pertengkaran hebat dalam berumah tangga.
Kamu boleh mempertimbangkan untuk mengizinkan pasanganmu berteman dengan lawan jenis asal dia menceritakan semua hal yang mereka lakukan saat menjalin pertemanan, atau memperkenalkan teman lawan jenisnya kepadamu.
Jika memang hubungan tersebut murni pertemanan, pastinya tidak akan ada yang ditutup-tutupi.
10. Tempat Tinggal
Tentukan dimana kamu dan pasangan akan akan tinggal.
Apakah berencana untuk menetap atau akan berpindah-pindah.
Kemudian, tentukan pula alasan mengapa kamu tinggal di sana, misalnya karena dekat dengan keluarga, tempat bekerja, atau sekolah.
Cari tempat tinggal yang nyaman dan disukai oleh masing-masing kamu dan pasangan.
Semoga informasi di atas bermanfaat.
Artikel ini muncul pertama kali di:
Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital
Pada:
Ingat 10 Hal Wajib dan Penting Dibicarakan Sebelum Menikah
Maru adalah seorang anak muda yang begitu gemilang karirnya. Namun ia merasa hidupnya masih saja tidak bahagia terutama ketika berpikir tentang keluarganya. Istrinya dianggapnya terlalu sering mengomel karena merasa Maru jarang memberikan waktu dan perhatiannya pada keluarga. Orang tua serta saudara-saudaranya pun juga menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli pada mereka. Tuntutan pekerjaan membuatnya tidak punya waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan untuk merenung bagi dirinya sendiri.
Hingga suatu hari hidupnya berubah karena kejadian di bawah ini.
Waktu itu Maru sedang menghadapi masalah pelik di perusahaan sehingga ia harus mendatangi rumah salah seorang petinggi perusahaan.
Tiba di rumah petinggi perusahaan itu, Maru sangat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah.
“Hai Maru. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus saya selesaikan,” seru tuan rumah.
Bukannya masuk, Maru malahan menghampiri dan bertanya, “Maaf, Pak. Hebat sekali Bapak ini. Bagaimana caranya bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?”
Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, “Maru, mau lihat keindahan yang lain? Kamu coba boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil keliling, bawa mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari”.
Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tersebut tidak tumpah sedikit pun.
Si bapak bertanya, “Maru. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kesayanganku?”
Sambil tersipu malu, Maru menjawab, “Maaf Pak, saya tidak bisa lihat apa pun karena fokus saya dari tadi hanya pada mangkok susu ini supaya tidak tumpah. Baiklah, saya akan pergi melihatnya.”
Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum ia berkata, “Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman.” tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yg dilihatnya.
Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yang hampir habis.
Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, Maru berkata, “Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua”.
“Hahaha! Maru. Apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak akan tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali ke kita, bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan lebih harmonis dan indah”.
Dunia kita tidak stabil, ekonomi sulit, penyakit datang silih berganti, kadang kita dilanda pandemi, kadang kita dilanda resesi ekonomi.
Semua itu butuh perhatian kita. Jika kita hanya perhatikan keluarga kita saja, tentu saja pekerjaan kita, ekonomi kita bisa jadi masalah.
Lalu memperhatikan hanya pekerjaan dan ekonomi serta melupakan keluarga kita, itu juga akan menimbulkan masalah.
Kesehatan kita saat ini juga dituntut tinggi. Kurang tidur, hidup serampangan, mengabaikan keselamatan diri juga akan bisa membahayakan bukan saja untuk diri kita tapi juga untuk keluarga kita. Perlu Olah raga, makan makanan bernutrisi yang sehat. Oleh karena itu mari kita seimbangkan semuanya.
“Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving.”
(Albert Einstein)
By Galatia Chandra
Artikel ini muncul pertama kali di:
Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital
Pada:
Hidup Seimbang
Tips Menulis Nama Tamu Undangan Pada Undangan Pernikahan
Di antara sekian banyak persiapan yang dilakukan oleh calon pengantin, salah satu yang tak boleh terlewatkan adalah undangan pernikahan. Undangan pernikahan merupakan pesan yang berisi pengumuman tentang hari bahagia.
Penulisan nama tamu undangan jadi hal penting yang juga harus diperhatikan. Oleh karena kamu mengharapkan kehadiran mereka, maka kamu bisa menghargainya dengan menuliskan nama tamu undangan dengan benar.
Tamu undangan akan merasa senang jika kamu menuliskan nama mereka dengan tepat. Sebaliknya, mereka akan kecewa jika kamu salah menuliskannya.
Lalu, bagaimana penulisan nama tamu undangan yang baik? Berikut informasinya.
Teman dan Kenalan
Jika kamu menggunaan sapaan dengan panggilan dalam bahasa Inggris, gunakan “Mrs.” jika sudah menikah dan “Miss” jika belum untuk tamu undangan perempuan. Sedangkan “Mr.” untuk semua tamu undangan laki-laki. Demikan juga kamu bisa menggunakan panggilan yang jelas seperti Tuan, Nyonya, Bapak, Ibu, Saudara/i.
Tamu Undangan yang Sudah Berumur
Untuk tamu undangan yang sudah berumur, tuliskan nama lengkap, hindari menuliskan nama panggilan atau nama kecil. Kalau memungkinkan tuliskan juga gelar dari orang tersebut. Hal ini akan membuat tamu undangan yang sudah berumur akan meresa dihormati. Tetapi jika kamu tidak tahu, kamu bisa menuliskan “Bapak” atau “Ibu” sebelum nama mereka.
Atasan di Tempat Kerja
Jika berencana mengundang atasan kamu, penulisan nama juga harus kamu perhatikan. Penulisan nama undangan untuk atasan sama seperti sebelumnya, kamu bisa menggunakan nama lengkap dengan gelar.
Tamu Beserta Keluarga
Cantumkan “dan keluarga” apabila yang kamu undang satu keluarga beserta anak-anaknya. Namun, beri undangan tersendiri bagi tamu yang sudah berumur lebih dari 18 tahun.
Tamu Undangan Beserta Pasangan
Untuk mengundang tamu beserta pasangan kamu bisa menuliskan “nama temanmu & partner”. Hal itu berarti bahwa undangannya kamu tujukan untuk dia beserta partner undangan.
Akhir kata, dari penjelasan di atas, sebaiknya kamu hindari menuliskan nama panggilan pada undangan pernikahan. Selalu ikuti panduan di atas agar kamu tidak salah dalam menuliskan nama pada undangan pernikahan kamu.
Artikel ini muncul pertama kali di:
Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital di Bali
Pada:
Tips Menulis Nama Tamu Undangan Pada Undangan Pernikahan