Found 2 bookmarks
Custom sorting
Burung Yang Haus
Burung Yang Haus
Suatu hari yang panas, seekor burung yang kehausan terbang ke seluruh ladang mencari air. Untuk waktu yang lama, dia tidak dapat menemukannya. Dia merasa sangat lemah, hampir putus asa. Tiba-tiba, dia melihat kendi air di bawahnya. Dia terbang lurus ke bawah untuk melihat apakah ada air di dalamnya. Ya, dia bisa melihat air di dalam kendi! Burung itu mencoba memasukkan kepalanya ke dalam kendi. Sayangnya, dia menemukan bahwa leher kendi itu terlalu sempit. Kemudian dia mencoba mendorong kendi ke bawah agar airnya mengalir keluar. Dia menemukan bahwa kendi itu terlalu berat. Burung itu berpikir keras untuk sementara waktu. Kemudian melihat sekelilingnya, dia melihat beberapa kerikil. Dia tiba-tiba punya ide bagus. Dia mulai memungut kerikil satu per satu, menjatuhkan masing-masing ke dalam kendi. Karena semakin banyak kerikil yang memenuhi kendi, permukaan air terus naik. Tak lama kemudian, sudah cukup tinggi bagi burung untuk minum. Rencananya berhasil! Semoga cerita di atas bisa menginspirasi kita. Selama terus berusaha cukup keras, tentunya akan segera menemukan jawaban untuk masalah kamu. Selamat pagi, selamat beraktivitas.
·id.vesiraja.com·
Burung Yang Haus
Berpikir Kreatif
Berpikir Kreatif
Pada jaman dahulu di sebuah kota kecil, seorang pemilik usaha kecil berutang sejumlah besar uang kepada seorang rentenir. Si rentenir adalah pria yang sangat tua, berpenampilan tidak menarik, yang kebetulan menyukai putri pemilik bisnis. Dia memutuskan untuk menawarkan pengusaha itu kesepakatan yang akan sepenuhnya menghapus hutang yang dia miliki kepadanya. Syaratnya adalah hutang akan dihapus jika dia bisa menikahi putri pengusaha itu. Tak perlu dikatakan, syarat ini disambut dengan ekspresi jijik. Si lintah darat berkata bahwa dia akan memasukkan dua kerikil ke dalam tas, satu putih dan satu hitam. Anak perempuan itu kemudian harus merogoh tas dan mengambil kerikil. Jika warnanya hitam, hutangnya akan dihapus, tetapi rentenir akan menikahinya. Jika putih, hutangnya juga akan dihapus, tetapi putrinya tidak harus menikah dengan rentenir. Berdiri di jalan yang dipenuhi kerikil di taman pengusaha, rentenir membungkuk dan mengambil dua kerikil. Saat dia mengambilnya, putrinya memperhatikan bahwa dia mengambil dua kerikil hitam dan memasukkan keduanya ke dalam tas. Dia kemudian meminta putrinya untuk merogoh tas dan mengambil satu. Anak perempuan itu secara alami memiliki tiga pilihan tentang apa yang bisa dia lakukan: Menolak untuk mengambil kerikil dari tas. Keluarkan kedua kerikil dari tas dan ekspos rentenir karena curang. Ambil kerikil dari tas dengan mengetahui bahwa itu hitam dan korbankan dirinya untuk kebebasan ayahnya. Dia mengeluarkan kerikil dari tas, dan sebelum melihatnya ‘secara tidak sengaja’ menjatuhkannya ke tengah kerikil lainnya. Dia berkata kepada rentenir: “Oh, betapa cerobohnya aku. Tidak apa-apa, jika Anda melihat ke dalam tas untuk mencari yang tersisa, Anda akan dapat mengetahui kerikil mana yang saya ambil. ” Kerikil yang tertinggal di dalam tas jelas berwarna hitam, dan karena lintah darat tidak ingin diekspos, dia harus bermain-main seolah-olah kerikil yang dijatuhkan putrinya berwarna putih, dan melunasi hutang ayahnya. Cerita di atas menyampaikan pesan bahwa selalu mungkin untuk mengatasi situasi sulit, dan tidak menyerah pada satu-satunya pilihan yang kamu pikir harus kamu pilih.
·id.vesiraja.com·
Berpikir Kreatif