Found 3 bookmarks
Custom sorting
Tradisi Pertunangan Adat Tionghoa
Tradisi Pertunangan Adat Tionghoa
Di masa lalu, orang tua dan mak comblang mengatur pertunangan dan pernikahan. Pertunangan adat Tionghoa terdiri dari enam tahapan. Lamaran pernikahan, menanyakan nama, berdoa untuk keberuntungan, mengirim hadiah pertunangan, mengirim undangan, dan menyambut pengantin wanita. Mak comblang Sebuah keluarga akan menyewa mak comblang, dan mak comblang akan pergi ke rumah keluarga lain untuk melakukan lamaran. Kemudian kedua keluarga akan berkonsultasi dengan peramal yang menganalisis tanggal lahir pria dan wanita, waktu, nama, dan informasi penting lainnya. Jika mereka dianggap cocok, kesepakatan pernikahan akan disetujui. Hadiah pertunangan akan dipertukarkan dan pernikahan direncanakan. Sementara beberapa keluarga mungkin masih memilih perjodohan atau menjodohkan anak-anak mereka dengan anak-anak teman mereka, kebanyakan orang Tionghoa modern menemukan jodoh mereka sendiri dan memutuskan kapan harus menikah. Pria sering menghadiahkan wanita dengan cincin pertunangan berlian. Tetapi banyak tradisi pertunangan Tionghoa termasuk pertukaran hadiah pertunangan, mahar pengantin, dan konsultasi dengan peramal tetap penting pada hari ini. Hadiah Pertunangan Setelah pasangan memutuskan untuk menikah, keluarga pengantin pria biasanya mengirimkan hadiah kepada keluarga pengantin wanita. Ini biasanya termasuk makanan simbolis dan kue. Namun, di beberapa daerah, ada tradisi mempelai pria memberikan uang kepada calon mertuanya untuk hak istimewa menikahi putri mereka. Setelah keluarga pengantin wanita menerima hadiah, pernikahan tidak bisa dibatalkan begitu saja. Mahar Pengantin Di masa lalu, mahar pengantin terdiri dari hadiah yang dibawa pengantin wanita ke rumah suaminya setelah menikah. Begitu seorang wanita menikah, dia meninggalkan rumah orang tuanya dan menjadi bagian dari keluarga suaminya. Tanggung jawab utamanya beralih ke keluarga suaminya. Nilai maharnya menentukan status perempuan dalam rumah tangga barunya. Di jaman modern, mahar membantu pasangan itu mengatur rumah baru mereka, di mana mereka biasanya tinggal secara terpisah dari orang tua mempelai pria. Mahar pengantin wanita dapat mencakup satu set teh, tempat tidur, perabotan, aksesori kamar mandi, peralatan kecil, dan pakaian serta perhiasan pribadinya. Konsultasi Peramal Sebelum mengkonfirmasi pertunangan, keluarga berkonsultasi dengan peramal untuk memastikan kecocokan pasangan. Peramal menganalisis nama, tanggal lahir, tahun lahir, dan waktu lahir mereka untuk menentukan apakah mereka dapat hidup harmonis. Akhirnya, keluarga berkonsultasi menentukan hari baik untuk pernikahan.
·id.vesiraja.com·
Tradisi Pertunangan Adat Tionghoa
Tradisi Pernikahan Adat Bugis (Sulawesi Selatan)
Tradisi Pernikahan Adat Bugis (Sulawesi Selatan)
Sumber: Pinterest Suku Bugis sudah dikenal sebagai pernikahan suku yang mahal karena nilai mahar yang harus diberikan yaitu emas. Proses adat yang dimiliki oleh suku Bugis pun cukup panjang dan meriah karena melibatkan seluruh orang dari keluarga kedua belah pihak hampir disetiap prosesnya. Berikut proses pernikahan pada suku Bugis. Mammanu-manu Ini adalah tahap penjajakan yang dilakukan oleh anggota keluarga wanita dari pihak pria untuk mencari tahu informasi selengkapnya tentang calon wanita yang ingin dinikahi. Tapi proses ini dilakukan secara rahasia dan tidak boleh diketahui oleh pihak keluarga wanita. Madduta Setelah mengirimkan kabar mengenai calon wanita yang memang belum terikat dan dikatakan cocok untuk dipinang berikutnya adalah tahap madutta dimana utusan dari pihak laki-laki baik keluarga ataupun tokoh adat akan langsung mendatangi keluarga pihak perempuan untuk memberi kabar mengenai ingin melamar anak perempuan. Mappasiarekeng Proses ini adalah pemberian simbol ikatan, yang mengatakan bahwa calon mempelai wanita telah diikat dan akan dinikahi. Simbol ikatan ini dapat berupa cincin dan hal simbolis lainnya. Proses ini dilakukan di rumah keluarga pihak perempuan. Setelah pemberian barang-barang simbolis, terdapat sesi pemberian hadiah oleh keluarga dan rekan-rekan pihak laki-laki. Jumlah hadiah dan harganya yang akan diberikan adalah hasil keputusan dari kedua keluarga. Mappaiseng dan Mattampa Proses ini disebut juga, proses menyebarkan informasi kepada seluruh anggota keluarga, tetangga, tokoh masyarakat dan warga sekitar mengenai pernikahan yang akan dilaksanakan. Acara ini juga dilaksanakan sebagai bentuk memohon bantuan baik doa dan restu, tenaga dan pikiran juga bantuan harta demi lancarnya pelaksanaan acara. Proses ini dilakukan 10 hari sebelum pernikahan. Mappatetong Sareto Ini adalah proses di mana warga akan bergotong royong membantu keluarga pasangan untuk merapikan lokasi pernikahan. Baik itu membantu membangun pelaminan atau panggung untuk hiburan.
·id.vesiraja.com·
Tradisi Pernikahan Adat Bugis (Sulawesi Selatan)
Tradisi Pernikahan Adat Batak
Tradisi Pernikahan Adat Batak
Suku Batak dikenal sebagai suku yang memiliki proses panjang yang harus dilalui sebelum pasangan menuju hari pernikahan. Umumnya, proses tersebut ialah pertemuan antar keluarga yang rutin dilakukan, mulai dari proses perkenalan keluarga kedua belah pihak hingga ke acara pertunangan. Dari serangkaian acara tersebut hampir seluruhnya melibatkan keluarga besar. Berikut adalah proses pernikahan dengan adat Batak. Sumber: thebridedept.com Margarisika Ini adalah proses dimana pihak pria dan beberapa anggota keluarga datang ke kediaman pihak wanita untuk proses penjajakan untuk mengenal pihak perempuan dan keluarganya. Di proses ini pihak keluarga pria harus memberikan cincin sebagai simbol pengikat kepada pihak wanita. Marhusip Marhusip adalah proses selanjutnya dari margarisika dimana ketika pihak keluarga wanita terbuka terhadap keinginan pihak pria yang ingin meminang si wanita. Pada proses ini pihak kedua belah pihak keluarga akan membahas tentang hal-hal pokok mengenai pernikahan. Tahap ini melibatkan seluruh pihak keluarga pasangan. Marhata Sinamot Terdapat proses jual-beli wanita di adat Batak dan harga yang ditetapkan untuk bisa meminang si wanita disebut dengan sinamot (mahar). Marhata sinamot dapat diartikan proses kedua belah pihak keluarga membicarakan serta tawar menawar mengenai jumlah harga yang harus dikeluarkan oleh pihak keluarga pria jika ingin meminang si wanita. Semakin tinggi kualitas wanita seperti tingkat pendidikan maka harga mahar juga semakin mahal. Selain itu, terdapat juga acara membagikan daging kepada seluruh pihak keluarga ketika proses tawar-menawar harga telah selesai. Martumpol Martumpol sama dengan pertunangan di dalam adat Batak. Apabila kamu pasangan kristiani, maka Martumpol dilakukan di gereja dan disaksikan oleh keluarga kedua belah pihak, serta pejabat gereja dan jemaat gereja. Martumpol dilakukan 2 minggu sebelum hari pernikahan. Selama martumpol kamu harus menyiapkan konsumsi untuk semua yang menghadiri acara martumpol tersebut. Martonggo raja Adalah proses yang dilakukan sebelum kamu melakukan pemberkatan di gereja seperti perayaan pra-menikah. Di proses ini kamu juga tetap menyiapkan konsumsi untuk seluruh keluarga yang menghandiri acara tersebut diluar dari konsumsi saat resepsi pernikahan atau acara utama dari pernikahan kamu. Pesta Unjuk Adalah tahap terakhir dari rangkaian pernikahan adat Batak. Dilakukan setelah pemberkatan di gereja. Pesta Unjuk layaknya sebuah resepsi pernikahan, dan terdapat acara penyambutan para tamu yang memiliki hubungan dengan pasangan. Musik mengiringi sepanjang pesta berlangsung. Biasanya Pesta Unjuk ini dilakukan di sebuah gedung atau aula pertemuan di gereja. Sumber: cermati.com
·id.vesiraja.com·
Tradisi Pernikahan Adat Batak