Found 3 bookmarks
Custom sorting
Waspada, Minuman Juga Bisa Mengancam Kesehatan
Waspada, Minuman Juga Bisa Mengancam Kesehatan
Ingin mengurangi asupan gula pada tubuh? Waspadai minuman yang dikonsumsi. Meskipin gula bukan penyebab utama diabetes atau penyakit jantung, namun ada baiknya mengontrol asupan gula dalam tubuh. Minimal agar tidak terjadi obesitas. Jika sudah tergila-gila dengan suatu produk minuman tertentu, terkadang kandungan gula luput dari perhatian. Sebut saja minuman soda, jus, air mineral berperasa, atau minuman olahraga. Hati-hati dan waspada, sebab beginilah kata si ahli, “Semua minuman ini menambah asupan gula ke dalam tubuh sebanyak 30%.” Dan yang lebih berbahaya, biasanya setelah menikmati minuman, akan dilanjutkan dengan menyantap camilan. Baik itu donat, pastri, kue, dan pai. Apalagi jika dilengkapi dengan selai atau madu. Semua ini akan menambah jumlah gula yang dikonsumsi. Sulit memang untuk mengendalikannya, terutama karena selama ini perhatian dalam berdiet biasanya tertuju pada makanan. Padahal minuman sama pentingnya dan sama mengancamnya bagi kesehatan. Terkadang, kadar gula dalam minuman yang dikonsumsi melebihi dari perkiraan. Minuman soda mengandung 10 sendok teh gula. Setara dengan 1 potong roti atau kentang goreng. Satu kaleng minuman soda, kandungan gulanya sudah hampir mencapai jumlah asupan gula yang dianjurkan dalam satu hari. Bagaimana jika ditambah lagi dengan camilan? Jus buah dalam kemasan juga mengandung gula yang cukup tinggi, sekitar 5 sendok teh gula. Walaupun pada kemasan sudah diberi label “no added sugar” atau “natural”. Ini juga berlaku untuk anggur manis. Untuk mengurangi asupan gula, bisa dicoba resep berikut ini. Minuman Teh Jahe Lemon Daun Mint Bahan: 5 cm jahe segar, geprek 1 liter air 2 sdt air jeruk lemon irisan jeruk lemon es batu daun mint Cara membuat: 1. Didihkan air, masukkan jahe. Rebus kurang lebih selama 5 menit. Matikan api, biarkan hangat. 2. Tambahkan air jeruk lemon dan irisan jeruk lemon. 3. Beri es batu, sajikan dengan daun mint. Gula Ancam Gigi Kombinasi gula dan asam dalam minuman soda seringkali mengancam lapisan email pada gigi. Inilah 5 cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi bahaya tersebut. 1. Jangan menahan atau berkumur dengan minuman di dalam mulut. Ini akan menyebabkan kerusakan gigi dan pengikisan lapisan email. 2. Gunakan sedotan utnuk mengurangi kontak langsung minuman dengan gigi. 3. Minum minuman soda dalam keadaan dingin sehingga gula tak sempat membentuk lapisan pada gigi. 4. Ganti minuman yang manis dengan air mineral atau air putih. 5. Minum segelas air setelah mengkonsumsi jus, minuman soda, atau minuman olahraga. Ini akan mengurangi gula dan asam yang menempel pada mulut dan melancarkan kembali air liur. Waspadai Konsumsi Minuman Pada Anak Konsumsi minuman soda yang berlebihn, terutama pada anak, adalah salah satu faktor timbulnya obesitas pada anak. Para ahli nutrisi meyakini, minuman soda akan memicu konsumsi berlebihan yang pasif. Artinya, sangat mudah ditelan, namun tidak mengenyangkan. Berbeda dengan makanan padat yang jelas lebih mengenyangkan. Sebuah penelitan pada sekolah di Inggris menunjukkan, pengurangan konsumsi minuman soda selama 12 bulan, berhasil menurunkan tingkat obesitas pada muridnya. Sebagai perbandingan, anak-anak yang tidak mendapat anjuran, berat badannya meningkat drastis. Secara teori, peneliti menghitung, mengkonsumsi 1 kaleng minuman soda setiap hari selama 10 tahun, akan menambah berat badan hingga 50 kg. Jadi, para orang tua sebaiknya memperhatikan hal sebagai berikut. 1. Berikan minuman soda hanya pada saat-saat tertentu saja. 2. Tambahkan air atau es pada minuman soda atau jus. 3. Jika mungkin, ganti dengan minuman diet bebas gula. Atau ganti dengan minuman olahraga yang kandungan gulanya hanya setengah dari minuman soda. Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Waspada, Minuman Juga Bisa Mengancam Kesehatan
·id.vesiraja.com·
Waspada, Minuman Juga Bisa Mengancam Kesehatan
Definisi, Penyebab, dan Cara Mencegah Obesitas
Definisi, Penyebab, dan Cara Mencegah Obesitas
Obesitas adalah suatu kondisi tubuh yagn memiliki kandungan lemak berlebih, sehingga dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan. Obesitas dapat meningkatkan resiko terkena beberapa jenis penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan osteoartritis. Obesitas umumnya disebabkan karena konsumsi makanan yang berlebih dan kurangnya aktivitas tubuh. Namun demikian, obesitas juga dapat disebabkan oleh keturunan melalui pewarisan gen atau akibat konsumsi obat tertentu. Pada beberapa orang, ada yang sedikit mengkonsumsi makanan namun mengalami kelebihan berat badan. Hal ini disebabkan laju metabolisme tubuh yang lambat. Upaya utama untuk mencegah atau menangani obesitas adalah dengan berolahraga dan mengatur pola makan. Pengaturan pola makan dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung energi, seperti makanan yang tinggi gula dan lemak, dan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi. Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Definisi, Penyebab, dan Cara Mencegah Obesitas
·id.vesiraja.com·
Definisi, Penyebab, dan Cara Mencegah Obesitas
Hipertensi vs Hipotensi
Hipertensi vs Hipotensi
Hipertensi disebut juga tekanan darah tinggi, terjadi jika tekanan darh di atas 120/80 mmHg. Gejala penderita hipertensi antara lain sakit kepala, kelelahan, pusing, pendarahan dari hidung, mual, muntah, dan sesak napas. Hipertensi disebabkan karena ateriosklerosis (pengerasan pembuluh darah), obesitas (kegemukan), kurang olahraga, stres, mengkonsumsi minuman beralkolhol atau yang banyak mengandung garam, lemak, atau kolesterol. Bagaimana cara mengatasi hipertensi? Penderita hipertensi yang disebabkan karena obesitas harus menurunkan berat badannya, sehingga mencapai berat badan ideal, hindari mengkonsumsi minuman beralkohol dan makanan berlemak dan mengandung kolesterol tinggi, berolahraga secara rutin, menghindari kebiasaan merokok, dan hindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan stres. Berbeda dengan hipertensi, hipotensi terjadi apabila tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg. Hipotensi disebut juga dengan tekanan darah rendah. Orang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (berkunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, detak /denyut nadi lemah, dan tampak pucat. Bagaimana cara mengatasi hipotensi? Berikut ada beberapa cara untuk mengatasi hipotensi. Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 sampai 10 gelas per hari, mengkonsumsi minuman yang dapat meningkatkan tekanan darah, misalnya kopi, mengkonsumi makanan yang cukup mengandung garam, dan berolahraga dengan teratur. Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Hipertensi vs Hipotensi
·id.vesiraja.com·
Hipertensi vs Hipotensi