Found 3 bookmarks
Custom sorting
Meditasi Berbaring, Pilihan Meditasi Jika Tubuh Terlalu Sakit Untuk Duduk Atau Berdiri
Meditasi Berbaring, Pilihan Meditasi Jika Tubuh Terlalu Sakit Untuk Duduk Atau Berdiri
Jika merasa tubuh terlalu sakit untuk duduk atau berdiri, bisa bermeditasi dengan posisi berbaring. Banyak guru atau buku yang merekomendasikan meditasi dengan posisi berbaring ke samping seperti posisi Buddha ketika Parinibbana, yaitu: -Berbaring ke samping kanan. -Tangan kanan menyanggah kepala. -Kaki boleh sedikit ditekuk supaya tubuh tidak tegang. Ketika leher mulai terasa agak tegang, boleh berganti posisi, bahkan juga tidak dilarang untuk bermeditasi dengan berbaring ke samping kiri. Namun, ingat untuk benar-benar menyadari setiap gerakan ketika berganti posisi. Namun, jika tubuh sangat lelah, boleh bermeditasi berbaring dengan seluruh punggung terbaring dan seluruh bagian belakang kepala menyentuh lantai atau matras. Supaya tidak cepat tertidur, bisa menekuk kaki. Atau jika bermeditasi untuk merasa rileks, bisa berbaring sepenuhnya . Ketika melakukan meditasi dengan posisi berbaring, harus menjaga penyadaran agar jangan cepat tertidur. Namun, jika bermeditasi untuk merasa rileks atau beristirahat, bisa bermeditasi sampai benar-benar tertidur, setelah itu akan merasa lebih segar dan dapat melanjutkan meditasi dengan posisi lain. Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Meditasi Berbaring, Pilihan Meditasi Jika Tubuh Terlalu Sakit Untuk Duduk Atau Berdiri
·id.vesiraja.com·
Meditasi Berbaring, Pilihan Meditasi Jika Tubuh Terlalu Sakit Untuk Duduk Atau Berdiri
Pengalaman Menjalani Raw Food, Sebuah Awal Pencarian
Pengalaman Menjalani Raw Food, Sebuah Awal Pencarian
Oleh : Victoria Boutenko (Penulis Buku Best Seller “Green Smoothies”) Kami dulu bergurau bahwa kami beruntung karena sekeluarga bisa sakit bersama-sama. tapi pada tahun 1993, masalah kesehatan kami bukanlah gurauan lagi karena saya, suami dan kedua anak saya sekarat. Saya 38 tahun, didiagnosa penyakit yang sama dengan ayah saya, arrythmia, yaitu detak jantung yang tidak biasa. Kaki saya terus menerus terasa sakit karena edema, berat badan saya 140 kg, dan masih terus bertambah. Lengan kanan saya mati rasa pada malam hari, dan saya khawatir bila saya meninggal dan anak-anak saya jadi yatim piatu. Saya terus menerus merasa capai dan depresi. Akhirnya, dokter saya angkat tangan dan menyuruh saya untuk berdoa. Suami saya, Igor, sakit-sakitan semenjak kecil. Sampai usia 17 tahun dia sudah menjalani operasi sebanyak sembilan kali. Dia menderita hipertiroid progresif dan rematoid artritis kronis, pada usia 38 tahun kesehatannya sudah rusak total. Denyut jantungnya hampir selalu 140+, matanya selalu berair pada siang hari, dan tangannya gemetar. Seluruh badannya terasa sakit. Dokternya berkata bahwa dia harus bersiap untuk menghabiskan sisa hidupnya di atas kursi roda. Anak perempuan kami Valya terlahir dengan asma dan alergi. Mukanya pucat, dan hidupnya banyak duduk karena dia akan batuk dan tersedak bila berlari atau melompat. Tahun 1993, pada usia 8 tahun, hampir setiap malam dia bangun karena batuk yang terus menerus. Anak lelaki kami, Sergei, didiagnosa menderita diabetes pada usia 9 tahun. Kami menghabiskan 2 sampai 4 ribu dollars AS dalam sebulan untuk membayar pengobatan, asuransi, pertemuan-pertemuan dengan dokter dan obat-obatan. September 1993 dokter memberitahu kami bahwa Sergei harus diberi insulin. Igor dan saya sangat terpukul. Nenek saya yang menderita diabetes belum lama meninggal karena overdosis insulin. Saya tidak dapat membayangkan bahwa Sergei harus menerima obat yang kekuatannya begitu besar. Saya bertekad tidak akan memberikan insulin. Saya mencari informasi tentang insulin di perpustakaan. Semua buku yang saya baca menjelaskan bahwa suntikan insulin dapat menyebabkan melemahnya fungsi mata dan gagal ginjal. Ketakutan saya terhadap insulin semakin menguat. Saya bertanya kepada semua orang, dan akhirnya bertanya hanya kepada orang yang tampak sehat mengenai alternatif pengobatan lain untuk diabetes. Dua bulan kemudian, keajaiban terjadi! Dalam antrian bank yang letaknya hanya dua blok dari rumah, saya melihat seorang wanita dan langsung mengerti apa yang dikatakan orang tentang ‘kulit yang bersinar’ Dia, yang Elisabeth, terlihat sangat sehat. Saya (S) bertanya kepadanya : “Menurut anda, apakah diabetes bisa disembuhkan secara alami” Elisabeth (E) : “Tentu saja!” S : “Mengapa anda begitu yakin?” E : “Karena saya sembuh dari kanker usus stadium 4, 20 tahun yang lalu” S : “Tetapi itu tidak sama dengan diabetes” E : “Semuanya sama” S : “Bolehkah saya membelikan anda makan siang dan kita bisa mengobrol?” E : “Terimakasih, tetapi saya tidak akan makan makanan anda. Saya dengan senang hati akan menjawab pertanyaan anda.” Saya dan Elisabeth duduk di luar bank dan dia bercerita tentang, makanan mentah. Awalnya, saya sangat kecewa. Saya mencari jawaban yang lebih serius. Saya akan bekerja keras dan membayar berapapun untuk ramuan obat yang mujarab. Makanan mentah terdengar terlalu simpel. Saya pernah mendengar tentang makanan mentah dan saya tidak senaif itu untuk percaya. Saya bertanya ke Elisabeth, “Apakah anda percaya bahwa manusia bisa hidup hanya dengan buah, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian, mentah?!” Elisabeth menjawab dengan 3 hal : Hewan tidak memasak makanan mereka. Saya makan hanya makanan mentah selama 20 tahun dan sembuh dari kanker usus. Anda tidak datang ke dunia ini dengan kompor menempel diperut anda. Jawaban yang jauh dari ilmiah, tetapi saya tidak dapat membantahnya. Selain itu, saya sangat terkesan dengan penampilan Elisabeth yang terlihat sangat muda, dan saya sangat ingin kesehatan anggota keluarga saya menjadi lebih baik. Saya ingin mencoba makanan mentah, dan demi anak lelaki saya, saya mengajak suami saya untuk mencoba makanan mentah selama beberapa minggu. Suami saya marah, “Saya orang Rusia, tidak bisa hidup dengan makanan kelinci. Saya bekerja fisik. Saya menyukai borscht Rusia dengan babi. Makanan menyatukan keluarga. Kamu mau kita duduk bersama mengelilingi batang wortel?” Coba pikir lagi. Seseorang harus belajar selama 14 tahun untuk menjadi dokter. Pemerintah telah mengeluarkan bilyunan dollars untuk penelitian medis. Apakah menurutmu mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan? Kalau menjadi sehat segampang itu, para dokter sudah melakukannya sejak dulu. Saya kecewa, namun saya mencoba untuk membicarakannya lagi di waktu yang lebih tepat. Suatu hari suami saya bangun dengan rasa sakit yang paling buruk. Dia merasakan sakit di tenggorokan, tidak dapat berbicara. Saya membawanya ke rumah sakit. Setelah melihat hasil tes darah, dokter menyuruhnya operasi, karena tiroidnya sudah tidak bagus lagi dan harus diambil. Igor protes, “Saya sudah menjalani 9 kali operasi. Tidak satupun membantu, dan saya telah memutuskan untuk tidak akan menjalani operasi lagi sepanjang hidup saya.” “Operasi ini tidak bisa dihindari”, kata dokter. “Bagaimana bila saya menolak?” tanya Igor “Anda akan mati”, jawab dokter. Igor bertanya, “Berapa lama lagi?” Dokter memperkirakan, “Mungkin kurang dari dua bulan” “Saya akan menjalani pola makan makanan mentah!” kata Igor Kami pergi dan hari itu, 21 Januari 1994 adalah titik balik dalam sejarah kesehatan keluarga kami. Semenjak itu seluruh keluarga menjalankan pola makan makanan mentah. Kami pulang dari rumah sakit dengan belum mengetahui takdir kami dan sepakat untuk menjalankan pola makan makanan mentah selama dua minggu dan melihat apakah ada perbaikan dalam kesehatan kami. Beberapa jam kemudian, Igor pergi bekerja, saya ke dapur. Saya menyadari bahwa ini bisa menjadi satu-satunya kesempatan dalam hidup untuk melakukan perubahan besar. Saya memeriksa makanan di kulkas dan di lemari dan menemukan bahwa hampir tidak ada makanan mentah di rumah kami. Semuanya harus menyingkir! Saya mengambil kantong sampah besar dan membuang semua makaroni, sereal, nasi, makanan kecil, es lilin, busa krim kental, roti, saus, keju, dan tuna kaleng. Selanjutnya menyingkirkan mesin pembuat kopi, pemanggang roti, dan mesin pembuat pasta. Saya mematikan lampu kompor dan menutup kompor dengan sebuah talenan besar. Yang tinggal hanyalah sebuah microwave yang besar dan mahal. Saya teringat akan roti lapis dengan keju meleleh, tarcis, dan semua “keajaiban” yang telah saya buat dengannya. Lalu saya berpikir tentang Sergei dan diabetesnya. Dari semua hal di dunia, saya tidak ingin dia memakai insulin. Jadi saya mengambil palu, memecahkan pintu kaca microwave itu, dan memindahkannya ke garasi. Saya keluarkan semua panci dan wajan baru saya ke pinggir jalan, yang lenyap beberapa menit kemudian. Lalu saya segera pergi ke supermarket. Saat itu saya tidak pernah tahu tentang menu makanan mentah. Saya tidak tahu apa saja yang dimakan para penganut pola makan mentah, dan tidak pernah mengenal mereka, hanya Elisabeth, yang makan dengan sederhana. Saya belum pernah mendengar tentang kraker flaxseed yang dikeringkan, susu kacang, keju, biji-bijian, atau kue mentah. Saya pikir makanan mentah adalah salad. Sejauh ini, saya berasal dari Rusia, dimana buah dan sayur segar hanya ada pada musim panas. Makanan kami adalah kentang, daging, makaroni, banyak produk susu, dan buah kadang-kadang. Kami tidak biasa makan salad dan keluarga saya tidak suka sayuran. Maka saya menuju ke bagian buah-buahan. Mengacu pada dana, kami biasanya hanya beli apel washington, jeruk navel, dan pisang. Saya penuhi keranjang dengan tiga macam buah ini. Saat anak-anak pulang sekolah dan Igor pulang kerja, mereka bertanya, “Apa makan malamnya?” Saya minta mereka lihat di kulkas. Anak-anak tidak percaya apa yang mereka lihat. “Dimana camilan untuk nonton TV? Kemana semua es krim?” Sergei berkata, “Lebih baik saya disuntik insulin seumur hidup daripada harus ikut pola makan gila ini” Mereka menolak untuk makan dan pergi ke kamar. Igor makan 2 buah pisang dan protes, katanya membuat semakin lapar. Kami punya banyak waktu hari itu. Saya ingat, kami berjalan dari ruang satu ke ruang lainnya sambil terus melihat jam, untuk memikirkan, merencana, menyiapkan makanan, makan, dan membersihkannya. Kami merasa lapar, tidak nyaman, aneh dan tersesat. Kami mencoba nonton tv, tapi iklan ayam panggang sangat tak tertahankan. Sangat sulit menunggu hingga pukul sembilan. Tidak bisa tidur karena lapar, saya mendengar langkah kaki di dapur dan suara laci dibuka dan ditutup. Esoknya, tidak seperti biasanya, kami bangun awal dan berkumpul di dapur. Saya melihat banyak kulit pisang dan kulit jeruk di pojok. Valya bercerita bahwa dia tidak batuk malam itu. Saya ingat, saya berkata kepadanya, “Itu hanya kebetulan, pola makan ini tidak bekerja secepat itu” Sergei memeriksa gula darahnya. Masih tinggi, tapi lebih rendah daripada beberapa pekan terakhir. Igor dan saya merasakan penambahan energi, dan secara umum, merasa lebih ringan dan positif. Kami juga merasa sangat lapar. Saya tidak pernah mengatakan bahwa beralih ke pola makan mentah itu mudah. Itu sangat berat bagi kami berempat. Tubuh kami meminta makanan yang biasa kami makan. Dari hari pertama, dan sampai beberapa minggu sesudahnya, menit demi menit, saya melamun membayangkan makan bagel dengan krim keju, sup panas, cokelat, dan terakhir, bermacam-macam keripik. Malam hari, saya mencari french fries di bawah bantal saya. Saya mengambil dua dollar dari uang belanja dan menyimpannya. Saya berencana suatu hari, saya akan lari sendirian ke restoran dan beli sepotong pizza keju panas, memakannya cepat-cepat tanpa dilihat, lari pulang dan meneruskan pola makan mentah. Untun...
·id.vesiraja.com·
Pengalaman Menjalani Raw Food, Sebuah Awal Pencarian
Pahami Keluhan Tubuh Anda
Pahami Keluhan Tubuh Anda
Ketika kau merasa lelah, tubuh sedang berucap aku ingin istirahat… Maka istirahatkanlah… Jangan malah engkau bungkam mereka dengan minuman berenergi. Ketika mengantuk, tubuh sedang berucap aku ingin tidur… Maka tidurlah… Jangan terus engkau bungkam ia dengan kopi dan minuman stimulan. Ketika keringat ini berbau asam, tubuh ini sedang berucap aku banyak racun yang harus aku keluarkan…. Maka perbaiki pola makanmu dan perbanyaklah minum air putih… Jangan engkau tutupi ia dengan deodorant dan parfum. Ketika kencing berwarna kuning pekat, kulitmu kering, tubuhmu hangat dan pinggir lidahmu bergelombang, tubuh sedang berucap aku kekurangan cairan… Maka segeralah minum air putih. Jangan engkau isi ia dengan minuman dingin penuh dengan gula dan sirup. Ketika kotoran kita encer atau malah keras dan bentuknya seperti kotoran kambing yang berbau menyengat, tubuh sedang berkata, aku sedang sangat meradang. Jangan engkau isi dengan makanan penuh pestisida, penyedap rasa, perisa, pengawet dan pewarna buatan. Ketika nyeri dada bahkan sampai keringat dingin. Tubuh sedang bercerita pembuluh koronerku sedang macet…. Maka periksalah pola makanmu dan berolahragalah pagi hari dan hirup oksigen pagi sebanyak banyaknya, agar darahmu bisa kembali lancar… Jangan malah engkau hanya berbaring dan nonton tv sembari menghabiskan nastar, kastengel dan goreng-gorengan. Ketika lutut ini sakit dan meradang, tubuh sedang berbicara aku capek menopang tubuhmu yang tambun, aku penuh racun yang engkau isi setiap hari… Maka kendalikan makanmu, berolahragalah, hingga berat badanmu turun hingga proporsional… Jangan malah engkau bungkam dengan asam mefenamat, natrium diklofenac, meloxicam, voltaren, piroxicam, Alupurinol dan teman-temannya. Ketika tengkuk ini berat, sesungguhnya tubuh sedang berkata, aku sedang penuh sumbatan… Cobalah periksa tekanan darahmu, trigliserida, hdl, asam uratmu… Besok pagi mulailah lagi berolahraga, kegiatan yang sudah engkau tinggalkan berbulan-bulan ini. Dan kendalikan selera makanmu yang salah. Tubuh ini setiap waktu ingin mengobrol denganmu, supaya mampu menyembuhkan dirinya sendiri, tetapi seringnya kita mendengarkan saja tidak, kau lebih memilih memalingkan muka. Dan meninggalkannya sendirian dengan alasan, ada pekerjaan yang belum terselesaikan. Tubuh ini butuh didengar, karena ia yang menemanimu sejak engkau dilahirkan…. Sampai engkau menutup mata. Tubuh ini butuh engkau pahami… dan engkau sayangi, cari cara utk merawatnya dengan jiwa yang tenang … Semoga Bermanfaat…. Artikel ini muncul pertama kali di: Vesiraja Indonesia - Pembuatan Website & Pemasaran Digital Pada: Pahami Keluhan Tubuh Anda
·id.vesiraja.com·
Pahami Keluhan Tubuh Anda